Anda di halaman 1dari 16

MEMAHAMI PUSAT PERTANGGUNGJAWABAN (PUSAT

LABA)

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Pada Mata Kuliah Sistem Pengendalian


Manajemen

Dosen Pengampu:
Nur Sa’idaturrahma, M.E

Oleh:
Ah. Nafis Khoiri
Khofifah Indar Parawangsa
Izmet Muhammad Fendy

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARI’AH


FAKULTAS USHULUDIN DAKWAH EKONOMI SYARIAH
INSTITUT AGAMA ISLAM TARBIYATUT THOLABAH
KRANJI PACIRAN LAMONGAN
OKTOBER 2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur senantiasa kami panjatkan kepada Allah SWT, yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada pemakalah, sehingga pemakalah
dapat menyelesaikan tugas yang berbentuk sebagai salah satu syarat untuk
memenuhi mata kuliah Sistem Pengendalian Manajemen.

Terselesaikannya makalah ini tidak lepas dari sumbangsih para orang-


orang terdekat pemakalah, karena itu dengan tulus pemakalah sampaikan banyak
terima kasih kepada: Nur Sa’idaturrahma, M.E

1. Nur Sa’idaturrahma, M.E selaku dosen pengampu mata kuliah Sistem


Pengendalian Manajemen IAI TABAH Kranji Paciran Lamongan.
2. Para pegawai perpustakaan IAI TABAH Kranji Paciran Lamongan yang
telah senantiasa melayani pemakalah hanya untuk sekedar membaca dan
meminjam buku.
3. Teman-teman kelas semester 5, prodi EKONOMI SYARI’AH fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam TABAH Kranji Paciran Lamongan yang telah
memberikan dukungannya kepada Pemakalah.
Segala upaya telah dilakukan untuk menyusun makalah ini namun tidak
mustahil dalam makalah ini masih belum mencapai tingkat kesempurnaan baik
materi maupun teknik pemakalahan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari para
pembaca yang bersifat membangun sangat diharapkan untuk kesempurnaan
makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat tidak hanya bagi Pemakalah,
tapi juga bermanfaat bagi para pembaca guna menambah Ilmu Pengetahuan.

Lamongan, 5 Oktober 2021

Pemakalah

ii
DAFTAR ISI

COVER..................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.........................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.........................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................1
C. Tujuan Masalah.......................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Pusat Pertanggungjawaban Laba.............................................
B. Kondisi dalam Mendelegasikan Tanggung Jawab Laba...........................
C. Manfaat Pusat Laba...................................................................................
D. Kelemahan dan Kesulitan yang Dihadapi Pusat Laba...............................
E. Keterbatasan Wewenang pada Unit Usaha Sebagai Pusat Laba...............
F. Pusat Laba Lainnya....................................................................................
G. Pengukuran Pusat Laba..............................................................................
H. Unsur-unsur yang Dibutuhkan untuk Pengukuran Pusat Laba..................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................................
B. Saran..........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pusat laba hanya bertanggungjawab atas tingkat laba yang harus
dicapai. Misalnya, pimpinan anak perusahaan atau manajer divisi yang
tidak diberikan hak guna mengambil keputusan tentang investasi. Laba
merupakan ukuran kinerja yang berguna karena laba memungkinkan
manajemen senior untuk dapat menggunakan satu indikator yg
komprehensif, dibandingkan bila harus menggunakan beberapa indikator.
Dalam pusat laba juga terdapat beberapa manfaat salah satunya,
Kesadaran laba (profit consciousness) dapat ditingkatkan karena para
manajer yang bertanggung jawab atas laba akan selalu mencari cara untuk
meningkatkan labanya.
Kelemahan adanya beberapa pusat berikutnya adalah kemungkinan
adanya kualitas pengambilan keputusan yang kurang baik, bila kantor
pusat memiliki informasi dan pengetahuan yang lebih baik daripada
manajer unit. Dalam kondisi seperti ini, kantor pusat akan tetap dominan
sehingga fungsi manajer unit akan menjadi kurang berarti
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari pusat pertanggungjawaban laba?
2. Sebutkan manfaat pusat laba?
3. Apa kelemahanndan kesulitan yang dihadapi pusat laba?
4. Jelaskan keterbatasan wewenang pada unit usaha sebagai pusat laba?
5.Apa pengertian pusat laba lainnya?
6. Sebutkan pengukuran pusat laba?
7. Sebutkan unsur-unsur yang dibutuhkan untuk pengukuran pusat laba?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui tentang pengertian pusat pertanggungjawaban laba
2. Untuk mengetahui tentang manfaat pusat laba

1
3. Untuk mengetahui tentang kelemahan dan kesulitan yang dihadapi pusat
laba
4. Untuk mengetahui keterbatasan weenang pada unit usaha sebagai pusat
laba
5. Untuk mengetehui pengertian pusat laba lainnya
6. Untuk mengetahui pengukuran pusat laba
7. Untuk mengetahui unsur-unsur yang dibutuhkan untuk pengukuran
pusat laba

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pusat Petanggungjawaban Laba


Pusat laba (profit center) merupakan pusat pertanggungjawaban
yang sudah memiliki kewenangan guna mengendalikan biaya dan
menghasilkan pendapatan akan tetapi tidak memiliki kewenangan untuk
mengambil keputusan tentang investasi. Pusat laba hanya
bertanggungjawab atas tingkat laba yang harus dicapai. Misalnya,
pimpinan anak perusahaan atau manajer divisi yang tidak diberikan hak
guna mengambil keputusan tentang investasi. Laba merupakan ukuran
kinerja yang berguna karena laba memungkinkan manajemen senior untuk
dapat menggunakan satu indikator yg komprehensif, dibandingkan bila
harus menggunakan beberapa indikator. 1
Banyak keputusan manajemen yang melibatkan usulan untuk
meningkatkan beban dengan harapan bahwa hal itu akan menghasilkan
peningkatan yang lebih besar dalam peningkatan penjualan keputusan
semacam ini disebut sebagai pertimbangan biaya atau pendapatan
(expense/revenue trade-off). Tambahan beban iklan adalah salah satu
contohnya. Untuk dapat mendelegasikan keputusan trade-off semacam ini
dengan aman ke tingkat manajer yang lebih rendah, maka ada dua kondisi
yang harus dipenuhi.2
1. Manajer harus memiliki akses ke informasi relevan yang dibutuhkan
dalam membuat keputusan serupa.
2. Harus ada semacam cara untuk mengukur efektifitasnya suatu trade-
off yang dibuat oleh manajer.
Langkah utama dalam membuat pusat laba adalah menentukan titik
terendah dalam organisasi dimana kedua kondisi diatas terpenuhi.3

1
Mulyadi, Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen, (Jakarta: Penerbit
Salemba Empat, 2007), eBook NetLibrary, 185
2
Mulyadi.
3
Mulyadi.

3
Seluruh pusat tanggung jawab diibaratkan sebagai suatu kesatuan
rangkaian yang dimulai dari pusat tanggung jawab yang sangat jelas
merupakan pusat laba sampai pusat tanggung jawab yang bukan
merupakan pusat laba. Manajemen harus memutuskan apakah keuntungan
dari delegasi tanggung jawab laba akan dapat menutupi kerugiannya,
sebagaimana dibahas berikut ini. Seperti halnya pilihan-pilihan desain
system pengendalian manajemen, dalam ini tidak ada batasan-batasan
yang jelas.4
Pusat pertanggungjawaban diberi peran, terutama untuk
menghasilkan kinerja keuangan. Oleh karena itu, dalam organisasi
fungsional hierarkis, pusat pertanggung jawaban digolongkan ke dalam
empat kategori: pusat biaya, pusat pendapatan, pusat laba, dan pusat
investasi. Pusat biaya adalah pusat pertanggungjawaban yang manajernya
bertanggung jawab atas konsumsi masukan(biaya). Pusat pendapatan
yaitu, pusat peranggungjawaban yang manajernya bertanggung jawab atas
nilai keluaran (pendapatan). Pusat laba adalah pusat pertanggung jawaban
yang manajernya bertanggung jawab atas selisih nilai keluaran
(pendapatan), dan konsumsi masukan (biaya). Pusat investasi adalah pusat
pertanggungjawaban yang manajernya bertanggung jawab atas rasio
antara laba dengan investasi dalam pusat pertanggungjawaban tersebut. 5

B. Manfaat Pusat Laba


Menjadikan unit organisasi sebagai pusat laba dapat memberikan manfaat
sebagi berikut:
1. Kualitas dalam keputusan dapat meningkatkan karena keputusan
tersebut dibuat oleh para manajer yang paling dekat dengan titik
keputusan.
2. Kecepatan untuk pengambilan keputusan operasional dapat
meningkatkan karena tidak perlu mendapatkan persetujuan terlebih
dahulu dari kantor pusat.
4
Mulyadi, 186
5
Mulyadi.

4
3. Manajemen kantor pusat bebas dari pengambilan keputusan harian
sehingga dapat berkonsentrasi pada hal-hal yang lebih luas.
4. Manajer karena tunduk pada hanya sedikit batasan dari korporat, lebih
bebas untuk menggunakan imajinasi dan inisiatif-nya.
5. Karena pusat-pusat laba serupa dengan perusahaan yang indenpenden,
maka pusat laba memberikan tempat pelatihan yang sempurna bagi
manajemen umum. Para manajer mendapatkan pengalaman dalam
mengelola seluruh area fungsional, dan manajemen yang lebih tinggi
mendapatkan kesempatan untuk mengevaluasi potensi pekerjaan yang
tingkatnya lebih tinggi.
6. Kesadaran laba (profit consciousness) dapat ditingkatkan karena para
manajer yang bertanggung jawab atas laba akan selalu mencari cara
untuk meningkatkan labanya. (seorang manajer yang bertanggung
jawab untuk kegiatan pemasaran, misalnya, cenderung untuk
menyetujui pengeluaran promosi yang dapat meningkatkan penjualan,
sama halnya seperti manajer yang bertanggung jawab atas laba yang
akan termotivasi untuk membuat promosi yang akan meningkatkan
laba).
7. pusat laba memberikan informasi yang siap pakai bagi manajemen
puncak (top management) mengenai profitabilitas dari komponen-
komponen individual perusahaan.
8. Karena pengeluaran (output) yang dihasilkan telah siap pakai, maka
pusat laba sangat responsif terhadap tekanan untuk meningkatkan
kinerja kompetitifnya.6

C. Kelemahan dan Kesulitan yang Dihadapi Pusat Laba


Kelemahan beberapa pusat laba dalam organisasi. Kantor pusat
dapat kehilangan kendali apabila pusat laba terlampau kuat namun
koordinasinya dengan kantor pusat lemah, hal ini dapat lebih diperparah
lagi apabila pusat laba merasa bahwa merekalah yang menciptakan laba,
6
https://pdfcoffee.com/pertimbangan-umum-kondisi-kondisi-dalam-mendelegasikan-
tanggung-jawab-laba-3-pdf-free.html, Diakses pada tgl 08-10-2021, 14:23.

5
sehingga kantor pusat diminta tidak campur tagan agar tidak menggangu
usaha mereka memperoleh laba. Disini perusahaan secara keseluruhan
dapat kehilangan identitasnya karena “penguasa” yang sebenarnya adalah
manajer unit yang bertindak sebagai pusat laba.7
Kelemahan adanya beberapa pusat berikutnya adalah kemungkinan
adanya kualitas pengambilan keputusan yang kurang baik, bila kantor
pusat memiliki informasi dan pengetahuan yang lebih baik daripada
manajer unit. Dalam kondisi seperti ini, kantor pusat akan tetap dominan
sehingga fungsi manajer unit akan menjadi kurang berarti.8
Kemungkinan terjadinya persaingan antar pusat laba juga
merupakan salah satu kelemahan adanya beberapa pusat laba dalam satu
organisasi. Karena masing-masing berjuang sekuat tenaga untuk
memperoleh laba, mungkin terjadi konflik antar pusat laba. Karena itu,
diperlukan aturan main yang jelas antar pusat laba agar tidak terjadi
“saling bunuh” dalam satu keluarga perusahaan.9

D. Keterbatasan Wewenang pada Unit Usaha Sebagai Pusat Laba


Hal ini dalam suatu unit bisnis biasanya dibentuk menjadi pusat
laba. Untuk memenuhi kriteria seperti yang telah disebutkan seorang
manajer divisi harus benar-benar dianggap sebagai suatu pusat laba yang
benar-benar independen sebagai suatu perusahaan. Dalam beberapa
keterbataan disebabkan sebagai berikut:10
1. Keterbatasan yang disebabkan oleh unit usaha lain
Masalah yang timbul dengan adanya divisionalisasi adalah jika terjadi
transaksi dengan divisi lain dalam satu perusahaan.11
2. Keterbatasan dari manajemen puncak

7
Agung Praptapa, Strategi Mengendalikan Organisasi, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama, 2009), eBook NetLibrary, 96
8
Agung Praptapa.
9
Agung Praptapa, 97
10
http://system-managemen.blogspot.com/2014/10/pusat-pertanggungjawaban-pusat-
laba.html, Diakses pada tgl 09-10-2021, 19:08.
11
Ibid.

6
Kendala yang diakibatkan oleh manajemen puncak bisa disebabkan
oleh tiga hal. Pertama, pertimbangan strategi. Kedua, adanya
keharusan untuk penyeragaman sistem. Ketiga, pemikiran bahwa
sentralisasi lebih menguntungkan secara ekonomis.12
E. Pusat Laba Lainnya

Perusahaan multibisnis biasanya terbagi ke dalam unit-unit bisnis


dimana setiap unit diperlakukan sebagai unit penghasil laba yang independen.
Tetapi subunit yang ada dalam unit bisnis tersebut dapat saja terorganisir
secara fungsional misal aktivitas operasi pemasaran, manufaktur, dan jasa
yang dijadikan sebagai pusat laba. Tidak ada prinsip-prinsip tertentu yang
menyatakan bahwa unit tertentu yang merupakan pusat laba sementara dan
yang lainnya bukan.

1. Pemasaran
Aktivitas pemasaran dapat dijadikan sebagai pusat laba dengan
membebankan biaya dari produk yang terjual. Harga transfer
ini memberikan informasi yang relevan kepada manajer
pemasaran dalam membuat trade off pendapatan/pengeluaran
yang optimal, dan praktek standar untuk mengukur manajer
pusat laba berdasarkan profitabilitasnya akan memberikan
evaluasi terhadap trade off yang dibuat.
2. Manufaktur
Aktivitas manufaktur biasanya merupakan pusat beban, dimana
manajemen dinilai berdasarkan kinerja versus biaya standard
anggaran overhead. Tetapi, ukuran ini dapat menimbulkan
masalah, karena ukuran tersebut tidak mengindikasikan sejauh
mana kinerja manajemen atas seluruh aspek dari pekerjaannya.
Dalam hal ini diharapkan manajer membuat keputusan terpisah
atas aktivitas pengendalian mutu, penjadwalan produk ataupun
keputusan membuat atau membeli. Selisih antara harga jual

12
Ibid.

7
produk dengan estimasi biaya pemasaran merupakan
pertimbangan utama meskipun hanya merupakan laba semu.
3. Untit pendukung dan pelayanan
Unit Pendukung Pelayanan (pemeliharaan, TI, transportasi,
teknik, konsultan, layanan konsumen dan aktivitas pendukung).
Beban yang digunakan merupakan pertimbangan utama, jadi
manajer harus mampu menentukan biaya pelayanan yang
ekonomis meskipun berasal dari pemasok luar.
4. Organisasilainnya
Yang dimaksud dengan organisasi lainnya dalam hal ini adalah
kantor cabang. Suatu perusahaan dengan operasi cabang yang
bertanggung jawab atas pemasaran produk di wilayah geografis
tertentu seringkali menjadi pusat laba secara alamiah.13

F. Pengukuran Pusat Laba


Di dalam pusat laba terdapat dua dasar pengukuran kinerja yang di
praktekkan dalam pusat laba, diantaranya:14
1. Kinerja manajemen
Kinerja manajemen merupakan kinerja yang digunakan untuk
menilai kemampuan manajer dalam memperoleh laba, dan hasil
pengukurannya dapat sigunakan sebagai dasar untuk memberikan
kompensasi pada manajer tersebut, oleh karena itu penilaian kinerja ini
dapat disebut juga sebagai penilaian kinerja untuk melakuakn motivasi
pada manajer.
2. Kinerja ekonomik
Kinerja ekonomik merupakan kinerja yang digunakan untuk
menilai kemampuan unit bisnis sebagai satuan ekonomi dalam

13
https://ekonomi.bunghatta.ac.id/index.php/id/artikel/597-sistem-pengendalian-manajemen-pusat-
laba Diakses pada tanggal 10-10-2021, 21.41.
14
Thaa, “Materi SPM bab 5 Pusat Laba,” Academia, https://www.academia.edu/, diakses 11
Oktober 2021.

8
menghasilkan laba. Laba yang dihasilkan oleh setiap pusat laba
merupakan kontribusi masing-masing pusat laba pada laba organisasi
secara keseluruhan. Tujuannya yaitu untuk mengukur seberapa baik
pusat laba bekerja sebagai entitas ekonomi.15

G. Unsur-Unsur yang Dibutuhkan untuk Pengukuran Pusat Laba


Kinerja ekonomi pusat laba selalu diukur dengan laba berish.
Kinerja manajer pusat laba dapat dievaluasi dengan lima ukuran
profitabilitas, diantaranya:
1. Laba kontribusi
Laba konrtibusi merupakan selisih antara pendapatan denganbiaya
variabel. Laba kntribusi menunjukkan rentang antara laba dengan biaya
variabel. Alasan utama penerapan laba kntribusi adalah biaya tetap yang
merupakan biaya yang tidak dapat dikendalikan oleh manajer, sehingga
fokus manajer adalah bagaimana memaksimalkan laba kontribusi yaitu
dengan memperbesar jarak antara pendapatan dengan biaya variabel.
Alasan utama margin kontribusi. Padahal senyatanya hampir semua
biaya tetap dapat sebagian atau sepenuhnya dikendalikan oleh manajer
pusat laba.
2. Laba Divisi
Laba divisi merupakan selisih pendapatan dan biaya yang terjadi
langsung pada divisi. Laba langsung mencerminkan kontribusi pusat
laba terhadap verhead umum dan laba perusahaan. Ukuran ini
menggabungkan seluruh biaya pusat laba baik yang dapat ditelusuri dan
yang tidak, pengukuran ini mencerminkan kontribusi pusat laba dalam
general overhead dan laba perusahaan
3. Laba terkendali divisi
Merupakan laba yang terjadi pada divisi dikurangi biaya terkendali
dari pusat biaya-biaya kantor pusat dapat dikelompokkan menjadi dua
kategori, yaitu: dapat dikendalikan dan tidak dapat dikendalikan. Biaya
Thaa, “Materi SPM bab 5 Pusat Laba,” Academia, https://www.academia.edu/, diakses 11
15

Oktober 2021.

9
yang terkendalikan adalah biaya yang dapat dikendalikan dan di telusuri
pada divisi yang bersangkutan leh manajer pusat laba.
4. Laba operasional sebelum pajak
Yaitu Laba divisi dikurangi seluruh biaya yang berasal dari pusat.
Semua biaya kantor pusat dialokasi kepada pusat-pusat laba. Dasar
pengalkasian ini jumlah relatif biaya yang terjadi pada masing-masing
pusat laba.
Ada dua alasan penerapan alokasi ini, yaitu:
a. biaya yang terjadi oleh kantor pusat, seperti biaya pada bagian
akuntansi dan administrasi tidak dapat diawasi atau di kendalikan
manajer pusat laba. Oleh karena itu biaya tidak dimasukkan karena
tidak dapat dikendalikan.
b. kesulitan dalam hal menemukan metde yang tepat untuk
mengalkasikan biaya kantor pusat yang benar-benar berhubungan
dengan pusat laba secara adil.
Tujuan dari penerapan alkasi ini yaitu untuk mendukung operasional
perusahaan secara keseluruhan, sehingga tanpa adanya kontribusi dari
pusat laba maka perusahaan tidak bisa mengoprasikan perusahaan.
Biaya kantor pusat diperhitungkan berdasar anggaran.
Pendukung:
a. Meningkatkan kemungkinan manajer pusat laba ikut memantau
pengeluaran biaya kantor pusat.
b. kinerja pusat laba lebih realistis dan dapat dibandingkan dengan
perusahaan pesaing.
c. Memotivasi manajer pusat laba keputusan pemasaran jangka panjang
yang optimum.
5. Laba bersih
Merupakan laba operasinal dikurangi biaya pajak. Dengan cara
ini, perusahaan mengukur kinerja pusat laba dari jumlah laba bersih
setelah pajak.
Ada 2 alasan mengapa cara ini dipakai:

10
a. pada banyak situasi, laba setelah pajak ini merupakan presentase yang
tetap dari laba sebelum pajak, sehingga tidak mempunyai pengaruh
kepada pajak perusahaan.
b. pada banyak koindisi, banyak keputusan yang mempunyai pengaruh
terhadap pajak penghasilan dibuat oleh kantor pusat dan diyakini bahwa
manajer pusat laba hendaknya tidak memepertimbangkan hal ini dalam
pengambilan keputusan.
Penentang:
a. Laba setelah pajak merupakan presentasu tetap dari laba sebelum
pajak.
b. keputusan yang mempengaruhi pajak laba dibuat kantor pusat
pendukung.
c. tarif pajak efektif dapat berbeda antar pusat laba.
d. pusat laba dapat mempengaruhi pajak laba.16

Thaa, “Materi SPM bab 5 Pusat Laba,” Academia, https://www.academia.edu/, diakses 11


16

Oktober 2021.

11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

B. Saran
Demikianlah makalah ini saya susun, semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi pembaca. Dalam pembuatan makalah ini
tentunya masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kritik dan saran
dari semua pihak saya harapkan agar makalah yang saya buat selanjutnya
jauh lebih baik.

12
DAFTAR PUSTAKA
Mulyadi, 2007, Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen, Jakarta:
Penerbit Salemba Empat.
https://pdfcoffee.com/pertimbangan-umum-kondisi-kondisi-dalam-
mendelegasikan-tanggung-jawab-laba-3-pdf-free.html, Diakses pada tgl 08-
10-2021, 14:23
Praptapa Agung, 2009, Strategi Mengendalikan Organisasi, (Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama
http://system-managemen.blogspot.com/2014/10/pusat-pertanggungjawaban-
pusat-laba.html, Diakses pada tgl 09-10-2021, 19:08.
https://ekonomi.bunghatta.ac.id/index.php/id/artikel/597-sistem-pengendalian-
manajemen-pusat-laba Diakses pada tanggal 10-10-2021, 21.41.

13

Anda mungkin juga menyukai