LABA)
Dosen Pengampu:
Nur Sa’idaturrahma, M.E
Oleh:
Ah. Nafis Khoiri
Khofifah Indar Parawangsa
Izmet Muhammad Fendy
Pemakalah
ii
DAFTAR ISI
COVER..................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.........................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.........................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................1
C. Tujuan Masalah.......................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Pusat Pertanggungjawaban Laba.............................................
B. Kondisi dalam Mendelegasikan Tanggung Jawab Laba...........................
C. Manfaat Pusat Laba...................................................................................
D. Kelemahan dan Kesulitan yang Dihadapi Pusat Laba...............................
E. Keterbatasan Wewenang pada Unit Usaha Sebagai Pusat Laba...............
F. Pusat Laba Lainnya....................................................................................
G. Pengukuran Pusat Laba..............................................................................
H. Unsur-unsur yang Dibutuhkan untuk Pengukuran Pusat Laba..................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................................
B. Saran..........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pusat laba hanya bertanggungjawab atas tingkat laba yang harus
dicapai. Misalnya, pimpinan anak perusahaan atau manajer divisi yang
tidak diberikan hak guna mengambil keputusan tentang investasi. Laba
merupakan ukuran kinerja yang berguna karena laba memungkinkan
manajemen senior untuk dapat menggunakan satu indikator yg
komprehensif, dibandingkan bila harus menggunakan beberapa indikator.
Dalam pusat laba juga terdapat beberapa manfaat salah satunya,
Kesadaran laba (profit consciousness) dapat ditingkatkan karena para
manajer yang bertanggung jawab atas laba akan selalu mencari cara untuk
meningkatkan labanya.
Kelemahan adanya beberapa pusat berikutnya adalah kemungkinan
adanya kualitas pengambilan keputusan yang kurang baik, bila kantor
pusat memiliki informasi dan pengetahuan yang lebih baik daripada
manajer unit. Dalam kondisi seperti ini, kantor pusat akan tetap dominan
sehingga fungsi manajer unit akan menjadi kurang berarti
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari pusat pertanggungjawaban laba?
2. Sebutkan manfaat pusat laba?
3. Apa kelemahanndan kesulitan yang dihadapi pusat laba?
4. Jelaskan keterbatasan wewenang pada unit usaha sebagai pusat laba?
5.Apa pengertian pusat laba lainnya?
6. Sebutkan pengukuran pusat laba?
7. Sebutkan unsur-unsur yang dibutuhkan untuk pengukuran pusat laba?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui tentang pengertian pusat pertanggungjawaban laba
2. Untuk mengetahui tentang manfaat pusat laba
1
3. Untuk mengetahui tentang kelemahan dan kesulitan yang dihadapi pusat
laba
4. Untuk mengetahui keterbatasan weenang pada unit usaha sebagai pusat
laba
5. Untuk mengetehui pengertian pusat laba lainnya
6. Untuk mengetahui pengukuran pusat laba
7. Untuk mengetahui unsur-unsur yang dibutuhkan untuk pengukuran
pusat laba
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Mulyadi, Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen, (Jakarta: Penerbit
Salemba Empat, 2007), eBook NetLibrary, 185
2
Mulyadi.
3
Mulyadi.
3
Seluruh pusat tanggung jawab diibaratkan sebagai suatu kesatuan
rangkaian yang dimulai dari pusat tanggung jawab yang sangat jelas
merupakan pusat laba sampai pusat tanggung jawab yang bukan
merupakan pusat laba. Manajemen harus memutuskan apakah keuntungan
dari delegasi tanggung jawab laba akan dapat menutupi kerugiannya,
sebagaimana dibahas berikut ini. Seperti halnya pilihan-pilihan desain
system pengendalian manajemen, dalam ini tidak ada batasan-batasan
yang jelas.4
Pusat pertanggungjawaban diberi peran, terutama untuk
menghasilkan kinerja keuangan. Oleh karena itu, dalam organisasi
fungsional hierarkis, pusat pertanggung jawaban digolongkan ke dalam
empat kategori: pusat biaya, pusat pendapatan, pusat laba, dan pusat
investasi. Pusat biaya adalah pusat pertanggungjawaban yang manajernya
bertanggung jawab atas konsumsi masukan(biaya). Pusat pendapatan
yaitu, pusat peranggungjawaban yang manajernya bertanggung jawab atas
nilai keluaran (pendapatan). Pusat laba adalah pusat pertanggung jawaban
yang manajernya bertanggung jawab atas selisih nilai keluaran
(pendapatan), dan konsumsi masukan (biaya). Pusat investasi adalah pusat
pertanggungjawaban yang manajernya bertanggung jawab atas rasio
antara laba dengan investasi dalam pusat pertanggungjawaban tersebut. 5
4
3. Manajemen kantor pusat bebas dari pengambilan keputusan harian
sehingga dapat berkonsentrasi pada hal-hal yang lebih luas.
4. Manajer karena tunduk pada hanya sedikit batasan dari korporat, lebih
bebas untuk menggunakan imajinasi dan inisiatif-nya.
5. Karena pusat-pusat laba serupa dengan perusahaan yang indenpenden,
maka pusat laba memberikan tempat pelatihan yang sempurna bagi
manajemen umum. Para manajer mendapatkan pengalaman dalam
mengelola seluruh area fungsional, dan manajemen yang lebih tinggi
mendapatkan kesempatan untuk mengevaluasi potensi pekerjaan yang
tingkatnya lebih tinggi.
6. Kesadaran laba (profit consciousness) dapat ditingkatkan karena para
manajer yang bertanggung jawab atas laba akan selalu mencari cara
untuk meningkatkan labanya. (seorang manajer yang bertanggung
jawab untuk kegiatan pemasaran, misalnya, cenderung untuk
menyetujui pengeluaran promosi yang dapat meningkatkan penjualan,
sama halnya seperti manajer yang bertanggung jawab atas laba yang
akan termotivasi untuk membuat promosi yang akan meningkatkan
laba).
7. pusat laba memberikan informasi yang siap pakai bagi manajemen
puncak (top management) mengenai profitabilitas dari komponen-
komponen individual perusahaan.
8. Karena pengeluaran (output) yang dihasilkan telah siap pakai, maka
pusat laba sangat responsif terhadap tekanan untuk meningkatkan
kinerja kompetitifnya.6
5
sehingga kantor pusat diminta tidak campur tagan agar tidak menggangu
usaha mereka memperoleh laba. Disini perusahaan secara keseluruhan
dapat kehilangan identitasnya karena “penguasa” yang sebenarnya adalah
manajer unit yang bertindak sebagai pusat laba.7
Kelemahan adanya beberapa pusat berikutnya adalah kemungkinan
adanya kualitas pengambilan keputusan yang kurang baik, bila kantor
pusat memiliki informasi dan pengetahuan yang lebih baik daripada
manajer unit. Dalam kondisi seperti ini, kantor pusat akan tetap dominan
sehingga fungsi manajer unit akan menjadi kurang berarti.8
Kemungkinan terjadinya persaingan antar pusat laba juga
merupakan salah satu kelemahan adanya beberapa pusat laba dalam satu
organisasi. Karena masing-masing berjuang sekuat tenaga untuk
memperoleh laba, mungkin terjadi konflik antar pusat laba. Karena itu,
diperlukan aturan main yang jelas antar pusat laba agar tidak terjadi
“saling bunuh” dalam satu keluarga perusahaan.9
7
Agung Praptapa, Strategi Mengendalikan Organisasi, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama, 2009), eBook NetLibrary, 96
8
Agung Praptapa.
9
Agung Praptapa, 97
10
http://system-managemen.blogspot.com/2014/10/pusat-pertanggungjawaban-pusat-
laba.html, Diakses pada tgl 09-10-2021, 19:08.
11
Ibid.
6
Kendala yang diakibatkan oleh manajemen puncak bisa disebabkan
oleh tiga hal. Pertama, pertimbangan strategi. Kedua, adanya
keharusan untuk penyeragaman sistem. Ketiga, pemikiran bahwa
sentralisasi lebih menguntungkan secara ekonomis.12
E. Pusat Laba Lainnya
1. Pemasaran
Aktivitas pemasaran dapat dijadikan sebagai pusat laba dengan
membebankan biaya dari produk yang terjual. Harga transfer
ini memberikan informasi yang relevan kepada manajer
pemasaran dalam membuat trade off pendapatan/pengeluaran
yang optimal, dan praktek standar untuk mengukur manajer
pusat laba berdasarkan profitabilitasnya akan memberikan
evaluasi terhadap trade off yang dibuat.
2. Manufaktur
Aktivitas manufaktur biasanya merupakan pusat beban, dimana
manajemen dinilai berdasarkan kinerja versus biaya standard
anggaran overhead. Tetapi, ukuran ini dapat menimbulkan
masalah, karena ukuran tersebut tidak mengindikasikan sejauh
mana kinerja manajemen atas seluruh aspek dari pekerjaannya.
Dalam hal ini diharapkan manajer membuat keputusan terpisah
atas aktivitas pengendalian mutu, penjadwalan produk ataupun
keputusan membuat atau membeli. Selisih antara harga jual
12
Ibid.
7
produk dengan estimasi biaya pemasaran merupakan
pertimbangan utama meskipun hanya merupakan laba semu.
3. Untit pendukung dan pelayanan
Unit Pendukung Pelayanan (pemeliharaan, TI, transportasi,
teknik, konsultan, layanan konsumen dan aktivitas pendukung).
Beban yang digunakan merupakan pertimbangan utama, jadi
manajer harus mampu menentukan biaya pelayanan yang
ekonomis meskipun berasal dari pemasok luar.
4. Organisasilainnya
Yang dimaksud dengan organisasi lainnya dalam hal ini adalah
kantor cabang. Suatu perusahaan dengan operasi cabang yang
bertanggung jawab atas pemasaran produk di wilayah geografis
tertentu seringkali menjadi pusat laba secara alamiah.13
13
https://ekonomi.bunghatta.ac.id/index.php/id/artikel/597-sistem-pengendalian-manajemen-pusat-
laba Diakses pada tanggal 10-10-2021, 21.41.
14
Thaa, “Materi SPM bab 5 Pusat Laba,” Academia, https://www.academia.edu/, diakses 11
Oktober 2021.
8
menghasilkan laba. Laba yang dihasilkan oleh setiap pusat laba
merupakan kontribusi masing-masing pusat laba pada laba organisasi
secara keseluruhan. Tujuannya yaitu untuk mengukur seberapa baik
pusat laba bekerja sebagai entitas ekonomi.15
Oktober 2021.
9
yang terkendalikan adalah biaya yang dapat dikendalikan dan di telusuri
pada divisi yang bersangkutan leh manajer pusat laba.
4. Laba operasional sebelum pajak
Yaitu Laba divisi dikurangi seluruh biaya yang berasal dari pusat.
Semua biaya kantor pusat dialokasi kepada pusat-pusat laba. Dasar
pengalkasian ini jumlah relatif biaya yang terjadi pada masing-masing
pusat laba.
Ada dua alasan penerapan alokasi ini, yaitu:
a. biaya yang terjadi oleh kantor pusat, seperti biaya pada bagian
akuntansi dan administrasi tidak dapat diawasi atau di kendalikan
manajer pusat laba. Oleh karena itu biaya tidak dimasukkan karena
tidak dapat dikendalikan.
b. kesulitan dalam hal menemukan metde yang tepat untuk
mengalkasikan biaya kantor pusat yang benar-benar berhubungan
dengan pusat laba secara adil.
Tujuan dari penerapan alkasi ini yaitu untuk mendukung operasional
perusahaan secara keseluruhan, sehingga tanpa adanya kontribusi dari
pusat laba maka perusahaan tidak bisa mengoprasikan perusahaan.
Biaya kantor pusat diperhitungkan berdasar anggaran.
Pendukung:
a. Meningkatkan kemungkinan manajer pusat laba ikut memantau
pengeluaran biaya kantor pusat.
b. kinerja pusat laba lebih realistis dan dapat dibandingkan dengan
perusahaan pesaing.
c. Memotivasi manajer pusat laba keputusan pemasaran jangka panjang
yang optimum.
5. Laba bersih
Merupakan laba operasinal dikurangi biaya pajak. Dengan cara
ini, perusahaan mengukur kinerja pusat laba dari jumlah laba bersih
setelah pajak.
Ada 2 alasan mengapa cara ini dipakai:
10
a. pada banyak situasi, laba setelah pajak ini merupakan presentase yang
tetap dari laba sebelum pajak, sehingga tidak mempunyai pengaruh
kepada pajak perusahaan.
b. pada banyak koindisi, banyak keputusan yang mempunyai pengaruh
terhadap pajak penghasilan dibuat oleh kantor pusat dan diyakini bahwa
manajer pusat laba hendaknya tidak memepertimbangkan hal ini dalam
pengambilan keputusan.
Penentang:
a. Laba setelah pajak merupakan presentasu tetap dari laba sebelum
pajak.
b. keputusan yang mempengaruhi pajak laba dibuat kantor pusat
pendukung.
c. tarif pajak efektif dapat berbeda antar pusat laba.
d. pusat laba dapat mempengaruhi pajak laba.16
Oktober 2021.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Demikianlah makalah ini saya susun, semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi pembaca. Dalam pembuatan makalah ini
tentunya masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kritik dan saran
dari semua pihak saya harapkan agar makalah yang saya buat selanjutnya
jauh lebih baik.
12
DAFTAR PUSTAKA
Mulyadi, 2007, Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen, Jakarta:
Penerbit Salemba Empat.
https://pdfcoffee.com/pertimbangan-umum-kondisi-kondisi-dalam-
mendelegasikan-tanggung-jawab-laba-3-pdf-free.html, Diakses pada tgl 08-
10-2021, 14:23
Praptapa Agung, 2009, Strategi Mengendalikan Organisasi, (Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama
http://system-managemen.blogspot.com/2014/10/pusat-pertanggungjawaban-
pusat-laba.html, Diakses pada tgl 09-10-2021, 19:08.
https://ekonomi.bunghatta.ac.id/index.php/id/artikel/597-sistem-pengendalian-
manajemen-pusat-laba Diakses pada tanggal 10-10-2021, 21.41.
13