DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4
ADE PUTRI ADINDA JAILUDIN B1C120001
AL AZHARI B1C120002
ALIIFAH ASHIILYAH YUSUF B1C120003
ALVIANTO B1C120004
AMINA B1C120005
ANDI MASRIDAYANTI B1C120006
ANDI MUHAMMAD SAID B1C120007
ARINI B1C120008
ASTIKA YUNIANTI B1C120012
CICI DARMAWATI B1C120013
DHEVI FITRI CHASYA B1C120015
KELAS A
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Tuhan yang maha ESA, karena berkat
rahmat dan karunia_Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “PUSAT
TANGGUNG JAWAB: PUSAT PENDAPATAN DAN BEBAN” dengan tepat waktu.
Tidak lupa pula kami mengucapkan terimakasih kepada ibu Satira Yusuf, S.E.,M.Si.
selaku dosen pengampuh mata kuliah “Sistem Pengendalian Manajemen” dan pihak-pihak
yang telah membantu dalam penyusunan dan pembuatan makalah ini. Semoga penyusunan
makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca, memberikan pengetahuan untuk menambah
wawasan untuk para pembaca dan memberikan pembelajaran kepada kami semua khususnya
teman-teman mahasiswa jurusan akuntansi.
Kami menyadari bahwa pembuatan dan penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan dan masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kami meminta masukan dan
saran atas semua kekurangan yang pada makalah ini. Kami berharap semoga makalah yang
kami buat dapat bermanfaat bagi kita semua.
KELOMPOK 4
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................. i
BAB I ......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1
BAB II ........................................................................................................................................ 3
PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 3
ii
2.5.1 Permasalahan dalam Pengendalian .......................................................................... 16
PENUTUP................................................................................................................................ 28
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam makalah ini hakikat dari pusat tanggung jawab pada umumnya dan kriteria
efisiensi dan efektifitas yang relevan dalam mengukur kinerja para manajernya. Kemudian
akan dijelaskan definisi dan dua jenis pusat tanggung jawab: pusat pendapatan dan pusat
beban. Pusat beban dapat dibagi dalam dua kategori: pusat beban teknik (engineered expense
centers) dan pusat beban kebijakan (discretionary expense centers). Selanjutnya akan dibahas
tiga dari jenis yang paling umum dari pusat beban kebijakan : pusat administrasi dan
pendukung, pusat riset dan pengendalian, serta pusat pemasaran.
Pusat tanggung jawab merupakan organisasi yang di pimpin oleh seorang manajer
yang bertanggung jawab terhadap aktivitas yang di lakukan. Pada hakikatnya, perusahaan
merupakan sekumpulan pusat-pusat tanggung jawab, yang masing-masing di wakili oleh
1
sebuah kotak dalam bagan organisasi pusat-pusat tanggung jawab tersebut kemuſſian
membentuk suatu hierarki. Pada tingkatan terendah adalah pusat untuk seksi-seksi,
pergesaran kerja (workshift) dan unit organisasi kecil lainnya.departemen bisnis yang
memiliki beberapa unit organisasi yang lebih kecil menduduki posisi yang lebih tinggi dalam
hierarki. Dari sudut pandang menejer senior dan dewan direksi perusahaan seraca
keseluruhan merupakan pusat tanggungjawab, meskipun istilah ini biasanya berkenaan
dengan unit-unit dalam perusahaan.
1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui yang dimaksud pusat tanggung jawab
2. Untuk mengetahui jenis-jenis pusat tanggung jawab
3. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan pusat pendapatan
4. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan pusat beban
5. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan pusat administrative dan pendukung
6. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan pusat penelitian dan pengembangan
7. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan pusat pemasaran
2
BAB II
PEMBAHASAN
Gambar di atas menggambarkan cara kerja setiap pusat tanggung jawab. Pusat
tanggung jawab menerima masukan, dalam bentuk bahan baku, tenaga kerja, dan jasa-jasa.
Dengan menggunakan modal kerja kapital (seperti, persediaan, piutang), peralatan, dan aktiva
lainnya, pusat tanggung jawab melaksanakan fungsi-fungsi tertentu, dengan tujuan akhir
untuk mengubah input menjadi output, baik yang berwujud (seperti, barang) atau tidak
berwujud (seperti, jasa). Dalam sebuah pabrik, outputnya berbentuk barang. Dalam unit-unit
3
staf, seperti sumber daya manusia, transportasi, teknik, pencatatan, dan administrasi, maka
outputnya berbentuk jasa .
Produk-produk (seperti barang dan jasa) yang dihasilkan oleh suatu pusat tanggung
jawab bisa saja kemudian diserahkan ke pusat tanggung jawab yang lain, di mana output
tersebut kemudian menjadi input, atau bisa juga dilempar ke pasar, sebagai output organisasi
secara keseluruhan, Pendapatan adalah jumlah yang diperoleh dari proses penyediaan output.
Perhatikan bahwa input adalah sumber daya yang dipergunaken oleh pusat tanggung -
jawab. Pasien-pasien di rumah sakit atau pelajar di sebuah sekolah bukanlah input Lebih
tepatnya, input adalah sumber daya yang digunakan oleh sebuah rumah sakit atau sebuah
sekolah untuk mencapai tujuannya dari merawat pasien-pesien atau dalam mendidik para
pelajar.
Adalah lebih mudah untuk mengukar biaya input daripada untuk menghitung ; nilai
output. Sebagai contoh, pendapatan per tahun barangkali merupakan alat ukur penting atas
output suatu organisasi yang berorientasi pada laba, akan tetapi angka itu tidak menyatakan
seluruh kinerja organisasi selama tahun tersebut. Input seperti aktivitas litbang, pelatihan
sumber daya manusia, perikianan, dan promosi perjualan .juga belum tentu mempengaruhi
output di tahun yang bersangkutan. Tidak mungkin untuk mengukur secara akurat nilai dari
pekerjaan yang dilakukan oleh bagian humas, bagian pengendalian mutu atau staf hukum
perusahaan. Dalam organisasi-organisasi nirlaba, barangkali juga tidak ada tolak ukur atas
output secara kuantitatif. Banyak Organisasi bahkan tidak berupaya untuk mengukur output
dari masing-masing pusat tanggunig jawab. Beberapa yang lain menggunakan perkiraan atau
4
menggunakan angka-angka pengganti (surrogate numbers), dengan mengetahui
keterbatasanya.
Dibandingkan dengan efisiensi, yang ditentukan oleh hubungan antara input dan
outputlefektivitas ditentukan oleh hubungan antara output yang dihasilkan oleh suatu pusat
tanggung jawab dengan tujuannya. Semakin besar output yang dikontribusikan terhadap
tujuan, maka semakin efektiflah urut tersebut. Karena baik tujuan maupun input sangatlah
sukar dikuantifikasi, efektivitas cenderung dinyatakan dalam istilah- istilah yang subjektif
dan nonanalitis-seperti, "Kinerja Kampus A adalah yang terbaik, tetapi Kampus B telah agak
menurun dalam tahun-tahun terakhir.
Efisiensi dan efektivitas berkaitan satu sama lain setiap pusat tanggung jawab harus
efektif dan efisien di mana, organisasi harus mencapai tujuannya dengan cara yang optimal.
Suatu pusat tanggung jawab yang menjalankan tugasnya dengan konsumsi terendah atas
sumber daya, mungkin akan efisien, tetapi jika output yang dihasilkannya gagal dalam
memberikan kontribusi yang memadai pada pencapaian.
Tujuan utama dari setiap penisahaan yang berorientasi pada laba adalah memperoleh
yang memuaskan. Oleh karena itu laba merupakan tolok ukur yang penting atas efektivitas)
sallanagi/karena laba merupakan selisih antara pendapatan (ukuran output) dan biaya (ukuran
5
input), laba juga merupakan ukuran efisiensi. Dengan demikian, laba mengukur baik
efektivitas maupun efisiensi Ketika ukuran secara menyeluruh ini ada, tidak perlu untuk
mengukur relatif pentingnya efektivitas versus efisiensi Akan tetapi, ketika ukuran tersebut
tidak ada, adalah perlu dan bermanfaat untuk mengklasifikasikan ukuran kinerja sebagai
ukuran yang berkaitan dengan elektiv dan yang berkaitan dengan efisiensi Tetapi situasi ini
memiliki masalah dalam menyeimbangkan kedua peruv ukuran tersebut. Sebagai contoh,
bagaimáha seseorang membandingan antara seorang perfeksionis, yang barangkali efektif
tetapi ndak efisien, dengan seorang manajes vanghemat dengan menggunakan lebih sedikit
input namun memprodukar output yang kurang dari optimal?
6
baku langsung,komponen,perlengkapan,dan keperluan-keperluan.biaya kebijakan (juga
disebut dengan biaya yang dikelola) adalah biaya yang tak tersedia estimasi tekniknya.dipusat
beban kebijakan,biaya-biaya yang dikeluarkan tergantung pada penilaian manajemen atas
jumlah yang memadai dalam kondisi tertentu.
7
mengenai pegawai dan kafetaria dibagian sumber daya manusia : catatan-catatan
mengenai pemegang saham disekretariat perusahaan; dan pangkalan kendaraan milik
perusahaan.unit-unit tersebut menjalankan tugas yang repetitif untuk mana biaya standar
dapat dikembangkan.pusat beban teknik ini biasanya ada dalam departemen yang merupakan
pusat beban kebijakan.
Di suatu pusat beban teknik, output dikalikan dengan biaya standar dari setiap unit,
mengukur biaya standar dari produk jadi. Selisih antara biaya teoretis dan biaya aktual
mencerminkan efisiensi dari pusat beban yang sedang diukur.
Di sini ditekankan bahwa pusat beban teknik mempunyai beberapa tugas penting
lainnya yang tidak diukur hanya dengan biaya saja; para pengawas bertanggung jawab atas
mutu produk dan volume produksi serta efisiensi. Oleh karena itu, jenis maupun volume
produksinya ditentukan, dán standar kualitasnya ditetapkan, sehingga biaya produksi tidak
ditekan dengan mengorbankan mutu produk. Lebih lanjut lagi, para manajer dari pusat beban
teknik juga bertanggung jawab atas aktivitas. aktivitas lain seperti pelatihan dan
pengembangan pegawai yang tidak berhubungan dengan produksi sekarang; penilaian atas
kinerja mereka juga harus meliputi penilaian mengenai seberapa baiknya mereka
menjalankan tanggung jawab mereka.
Jika ada, walaupun sedikit pusat tanggung jawab di mana seluruh pos-pos biayanya
merupakan biaya teknik. Bahkan dalam departemen produksi yang sangat terotomatisasi,
penggunaan tenaga kerja tidak langsung dan berbagai jenis jasa dapat bervariasi sesuai
dengan kebijakan manajemen. Dengan demikian, istilah pusat beban teknik mengacu pada
pusat tanggung jawab di mana biaya-biaya teknik paling banyak ditemukan, walaupun hal itu
tidak berarti bahwa estimasi biaya teknik yang valid dapat dibuat untuk masing-masing pos.
Istilah kebijakan tidak berarti bahwa penilaian manajemen mengenai biaya opti- mum
bersifat mendadak dan sembarangan. Melainkan mencerminkan keputusan pihak manajemen
berkaitan dengan kebijakan-kebijakan tertentu: apakah akan 'menyamai atau melampaui
upaya-upaya pemasaran yang dilakukan oleh para pesaing; tingkat pelayanan yang harus
8
diberikan perusahaan kepada para konsumen; dan jumlah uang yang akan dikeluarkan dalam
aktivitas litbang, perencanaan keuangan, hubungan masyarakat, dan aktivitas-aktivitas
lainnya. suatu perusahaan mungkin hanya memiliki sedikit staf di kantor pusat, sementara
perusahaan lain dengan ukuran yang sama dan di industri yang sama mungkin memiliki
jumlah staf 10 kali lebih banyak. Para manajer senior di masing-masing pėrusahaan bisa saja
yakin bahwa keputusan mereka mengenai ukuran staf adalah tepat, tetapi tak ada cara yang
objektif untuk menilai mana yang benar; kedua keputusan tersebut mungkin sama-sama baik
dalam kondisi tersebut, di mana perbedaan dalam ukuran mencerminkan perbedaan-
perbedaan yang ada di kedua perusahaan.
Lebih lanjut lagi, pandangan pihak manejemn mengenai tingkat biaya kebijakan
selalu bisa berubah-khususnya ketika manajemen baru mengambil-alih. Contoh : percy
Barnevik,mantan CEO Asea Brown Boveri, terkenal karena mengurangi jumlah staf
perusahaan setelah menyelesaikan akuisisi besar-besaran. Sebagai contoh staf dikantor
cabang AS, Combustion Engineering, dikurangi dari 600 orang menjadi 100 orang selama
periode dua tahun,dan staf dikantor cabang Jerman dikurangi dari 1.600 orang menjadi 100
orang dalam waktu tiga tahun. Dalam waktu enam bulan setelah bergabung dengan IBM
sebagai pejabat eksekutif utama di tahun 1993, Louis V. Gerstner membentuk 12 satuan tugas
untuk mengkaji peluang perumbuhan, membentuk suatu sturktur komite manajemen senior
yang baru, mengubah proses evaluasi atas teknologi baru, membentuk komite eksekutif baru
berjumlah 11 orang dan anggota dewan manajemen berjumlah 34 org,membawa seorang
CFO dan seorang wakil presiden senior baru unthk sumber daya manusia dan
administrasi,memrintahkan pemberhentian 35.00 prang dan pemotongan $1,75 miliar dalam
beban overhead,dan mengubah dasar kompensasi manajemen.
Di suatu pusat beban kebijakan, selisih antara anggaran dan biaya yang sesungguhnya
bukanlah ukuran efisiensi. Pada hakikatnya, hal tersebut hanya merupakan selisih antara
input yang dianggarkan dan input yang sesungguhnya, serta tidak mencakup nilai output. Jika
biaya yang sesungguhnya tidak melebihi jumlah anggaran, maka pihak manajer sudah "hidup
sesuai dengan anggaran"; akan tetapi karena, anggaran tidak dimaksudkan untuk meramalkan
jumlah pengeluaran yang optimum, maka menjalankan usaha dalam batas-batas anggaran
yang ada tidak selalu berarti menunjukkan kinerja yang efisien
Dalam bagian berikut ini, akan didiskusikan sistem pengendalian manajemen untuk
pusat beban kebijakan secara umum. Kemudian akan didiskusikan pertimbangan-
9
pertimbangan yang dimasukkan dalam merancang sistem untuk tiga jenis pusat beban
kebijakan yang paling umum: pusat administratif dan pendukung, pusat litbang, dan pusat
pemasaran.
Pekejaan yang hanus dilakukan Oleh pusat beban kebijakan terbagi dalam dua
kategori umum berkesinambungan dan bersifat khusus. Pekerjaan yang berkesinambungan
(continuing work) dilakukan sacara konsisten dari tahun ke tahun, seperti pembuatan laporan
keuangan Oleh kontroler perusahaan, Sementara pekerjaan khusus adalah proyek "satu
langkah sebagai contoh, pengembangan dan penyusunan slstem pembuatan anggan laba
dalam sebuah divisi baru.
Suatu Teknik yang sering digunakan dalam membuat anggaran untuk pusat beban
kebijakan disebut sebagai manajemen berdasarkan tinjuan (management objective), yaitu
suatu proses formal di mana pembuat anggaran mengusulkan untuk menyelesaikgn pekerjaan
tertentu (dan menyarankan ukuran yang akan dipakai dalam evaluasi kinerja.
Fungsi perenanaan bagi pusat pengeluaran yang tak direncanakan biasanya dijalankan
dalam satu di antara dua Cara ini, yaitu: peanggaran tambahan atau penilaian berbasis nol.
Anggaran Inkremenlal Dalam model ini, tingkatbiaya sekarang dari pusat beban
kebijakari dipakai sebagai tilik awalnya Jumlah ini disesuaikan dengan tingkat inflasi,
perubahan-perubahan beban pekerjaan yang diantisipasi, pekerjaan khusus, dan jika datanya
sudah tersedia biaya dari berbagai pekerjaan yang dapat dibandingkan dalam unit-unit yang
sama.
10
proses pembuatan anggaran. Kedua; para manajer pusat beban ini biasanya ingin
meningkatkan tingkat pelayanan dan dengan demikian cenderung meminta tambahan sumber
daya, yang jika dibuat scbagai kasus yang kuat biasanya akan disediakan. Kecenderungan ini
ditunjukkan oleh Hukum Kedua Parkinson (Parkinson's Second Law) Biaya-biaya overhead
cenderurung untuk meningkat, Ada bukti yang mencukupi bahwa tidak semua bentuk
kenaikan ini dibutuhkan; ketika suatu pcrusahaan. menghadapi krisis atau manajemen yang
baru mengambil alih, maka biasanya biaya biaya overhead dikurangi secara drastis tanpa
konsekuensi yang buruk.
Terlepas dari keterbatasan ini, sebagian besar pembuatan anggaran dalam pusat
beban kebijakan adalah inkremental. Waktu lidak mengizinkan untuk melakukan analisis
yang lebih dalam lagi.
Pertanyaan mendasar yang sering muncul dalam analisis ini antara lain: (1) Haruskah
fungsi fungsi yang berada dalam penilaian ini dilaksanakan? apakah hal tersebut
memberikan nílai tambah dari sudut pandang konsumen? (2) Berapa tingkat mutu yang
sebaiknya diterapkan? Apakah kita melakukan terlalu banyak? (3) haruskah fungsi fungsi
diterapkan dcngan cara demikian? (4) Seberapa besar biayanya?
Informasi dari sumber sumber lainnya, tcrmasuk unit-unit serupa dalam perusahaan
asoslasi perdagangan dan hal-hal lain di luar organisasi, serta perusahaan dalam industri
lainnya yang memiliki kinerja yang sangat baik (melalui benchmarking), sering kali berguna
untuk tujuan perbandingan. Dalam perbandingan mungkin muncul pertanyaan: Jika
Perusahaan X dapat melakukan pekerjaan senilai Y dolar, mengapa kita tidak?
11
Akan telapi, penting untuk diingat bahwa mencapai komparabilitas adalah hal yang
sulit bagaimana halnya menentukan hubungan yang antara biaya dan output dalam situasi
biaya kebijakan belum lagi permasalahan yang umum terjadi dalam mengadopsi nilai rata-
rata dari luar sebagai standar.
Tinjauan berdasarkan nol memakan waktu dan biasanya menjadi trauma bagi
seotang manajer yang akan ditinjau (hal ini merupakan Salah satu penyebab jadwal penilaian
menjadi jarang). Selain itu, para manajer tidak.hanya melakukan yang terbaikuntuk
membenarkan tingkat pcngcluan sekarang, tetapijuga mungkin berusaha untuk menghalangi
seluruh pekerjaan, dengan alasan bahwa tinjauan berdasarkan nol sebaiknya ditunda karena
ada "berisi yang lebih penting". Jika semua usaha ini gagal, mereka akan meragukan hasil
tinjauan dan menganggapnya tidak meyakitikan, sehingga status quo tetap bertahan.
Nissan Motor Co., yang dipimpin oleh Carlos menyelesaikan program restrukturisasi
terbesar dalam sejarahnya di tahun Restrukturisasi tersebut, yang mencakup penjualan bisnis
selain bisnis inti, mensubah hubungan dengan parapemasok, merampingkan lantas pemegang
saham di perusahaan mitra, menentukan target kinerja yang tinggi, dan mcnghilangkan
praktik-praktik tradisional dari memperkerjakan pegawai seumur hidup dan promosi
berdasarkan Senioritas, membawa perubahan yang cepat di Nissan dan mendorong iimitasi
dari perusahaan-perusahaan Jepang lainnya.
12
tenaga kerja jika volume penjualan bergerak naik, dan untuk mengurangi tenaga kerja jika
volume penjualan sedang menurun. Selama masalah tenaga kerja dan segala biaya yang
berhubungan dengan tenaga kerja merupakan pos terbesar dan pusat beban kebijakan, maka
anggaran tahunan untuk pusat beban tersebut akan cenderung untıık di miliki persentase yang
tetap.dari anggaran volume penjualan.
"Pekerjaan utama bagi seorang manajer pusat beban kebijakan adalah untuk mencapai
output yang diinginkan. Membelanjakan suatu jumlah yang sesuai dengan anggaran" untuk
mengerjakan hal ini dianggap memuaskan; junilah yang melebihi anggaran merupakan alasan
untuk prihatin, sementara jumlalt yang kurang dan anggaran akan mengindikasikan bahwa
pekerjaan yang direncanakan belum selesai dilaksanakan.. Dalam pusat beban kebijakan,
sebagai lawan dari pusat beban teknik, laporan keuangan bukan merupakan suatu alat untuk
mengevaluasi efisiensi dari seorang manajer.
Jika kedua jenis pusat tanggung jawab tersebut tidak dibedakan, maka manajemen
mungkin akan salah memperlakukan laporan kinerja pusat beban kebijakan sebagai indikator
atas efisiensi unit tersebut, sehingga memotivasi pusat beban tersebut untuk membuat
13
keputusan untuk membelanjakan kurang dari jumlah yang dianggarkan, di mana hal ini
akhirnya akan menurunkan output. Untuk alasan ini, akan tidak bijaksana untuk memberikan
penghargaan kepada para eksekutif yang membelanjakan lebih sedikit dari jumlah anggaran.
14
2.4.3 Tidak Adanya Keselarasan Cita-cita
Umumnya, para manajer administratif berusaha keras untuk mencapai keunggulan
fungsional. Sekilas, keinginan tersebut akan tampak selaras dengan cita-cita perusahaan.
Tetapi pada kenyataannya, hal tersebut sebagian besar bergantung pada bagaimana seseorang
mendefinisikan keunggulan. Meskipun para staf mungkin ingin mengembangkan sistem,
program atau fungsi yang "ideal", namun sesuatu yang idealtersebut mungkin terlalu mahal
relatif terhadap tambahan laba yang mungkin akan dihasilkan dari kesempurnaan tersebut!
Staf yang sempurna, misalnya, tidak akan menyetujui perjanjian yang mengandung cacat
meskipun kecil; tetapi biaya untuk memelihara staf yang cukup besar untuk menjamin tingkat
kepastian ini mungkin melebihi potensi kerugian dari cacat kecil. Seburuk-buruknya, usaha
untuk mencapai. "keunggulan" akan mengarah pada "pembangunan suatu kerajaan" atau
"melindungi posisi seseorang" tanpa memperhatikan kesejahteraan perusahaan.
Peliknya kedua masalah tersebut kesulitan dalam mengukur output dan kurangnya
keselarasan cita-cita-akan langsung berdampak pada ukuran dan kesejahteraan perusahaan.
Dalam bisnis kecil dan menengah, manajemen tingkat atas memiliki hubungan yang erat
dengan unit stafnya dan dapat menentukan melalui observasi apa yang mereka kerjakan, dan
apakah unit tersebut berimbang dengan biayanya. Dan dalam bisnis dengan laba kecil, tanpa
memandang ukurannya, beban kebijakan selalu dikendalikan secara ketat. Tetapi, dalam
bisnis yang besar, manajemen senior tidak dapat mengetahui, maupun mengevaluasi, aktivitas
dari semua stafnya; dan jika perusahaan tersebut cukup menguntungkan, ada godaan untuk
menyetujui permintaan staf untuk selalu menambah anggaran./ Pusat pendukung sering
membebankan pusat tanggung jawab lain atas layanan yang disediakan. Misalnya,
departemen manajemen informasi akan membebankan departemen lain atas layanan
komputerisasi.
Bagian yang membahas biaya pokok dari suatu pusat administratif atau pendukung
tersebut termasuk biaya untuk "tetap berada dalam bisnis (being in business)" ditambah
biaya-biaya untuk aktivitas-aktivitas yang secara intrinsik diperlukan untuk mana
keputusan manajemen tidak diperlukan.
15
Bagian yang membahas aktivitas kebijakan dari pusat administratif alat pendukung
tersebut, termasuk deskripsi dari tujuan biaya dan estimasi biayadari setiap tujuan.
Bagian yang menjelaskan semua pengajuan penambahan dalam anggaran di luar inflasi.
Bagian tambahan tersebut sangat berguna hanya jika anggaran bernilai besar dan/atau
manajemen ingin untuk menentukan tingkat yang sesuai untuk aktivitas pusat. Dalam kondisi
lainnya, jumlah rincian bergantung pada penting tidaknya pengeluaran tersebut dan keinginan
manajemen.
16
bekerja di bidang penelitian sering tidak mempunyai pengetahuan yang memadai (atau
tertarik) mengenai bisnis untuk menentukan arah kebijakan dalam sektor penelitian secara
optimal.
17
Akan tetapi, untuk proyek-proyek yang melibatkan pengujian produk, adalah
mungkin untuk memperkirakan waktu dan kebutuhan keuangan-mungkin tidak setepat untuk
aktivitas produksi, namun dengan akurasi yang memadai untuk memungkinkan perbandingan
antara jumlah yang dianggarkan dengan jumlah akal yang terpakai secara wajar.
Begitu sebuah proyek bergerak dalam satu rangkaian kesatuan dari penelitian dasar
menuju penelitian terapan, ke pengembangan, ke rekayasa produksi, dan ke pengujian maka
jumlah uang yang dihabiskan akan meningkat secara substansial. Oleh karena itu, jika mulai
tampak bahwa proyek tersebut pada akhirnya tidak akan menguntungkan (sebagaimana
diperkirakan bahwa sekitar 90% kasus/proyek dianggap tidak menguntungkan), maka
aktivitas tersebut harus segera dihentikan. Akan tetapi, sulit untuk membuat keputusan-
keputusan itu pada tahap-tahap awal, karena para sponsor proyek biasanya menguraikan
kemajuan kerja mereka dalam konteks yang menguntungkan. Dalam sejumlah kasus,
kegagalan baru bisa diketahui setelah produk dilempar ke pasar.
18
biasanya ditinjau setiap tahunnya oleh manajemen senior. Tinjauan ini sering dilakukan oleh
komite penelitian yang terdiri dari CEO, direktur penelitian serta para manajer produksi dan
pemasaran (pihak yang terakhir ini dilibatkan karena merekalah yang akan menggunakan
output dari proyek-proyek penelitian yang sukses). Komite ini membuat keputusan yang luas
mengenai proyek-proyek yang akan dikerjakan, mana yang akan diperluas, mana yang akan
dipangkas maupun dihentikan. Tentu saja keputusan-keputusan ini bersifat subjektif, namun
berada pada batas-batas kebijakan yang sudah ditetapkan atas total pengeluaran penelitian.
Dengan demikian, program penelitian ditentukan bukan dengan cara menghitung seluruh
jumlah dari proyek yang disetujui, namun dengan cara membagi "kue penelitian menjadi
irisan- irisan yang tampaknya paling bernilai.
19
Di banyak perusahaan, manajemen menerima dua jenis laporan mengenai kegiatan-
kegiatan litbang. Jenis laporan yang pertama membandingkan prediksi terakhir mengenai
total biaya dengan jumlah yang disetujui untuk masing-masing proyek. Laporan tersebut
dibuat secara berkala bagi para eksekutif yang mengendalikan pengeluaran untuk kegiatan
peneilitian, guna membantu mereka dalam memutuskan apakah perlu ada perubahan dalam
daftar proyek yang disepakati. Jenis laporan keuamgam yang kedua terdiri dari perbandingan
antara pengeluaran yang dianggarkan dengan pengeluaran actual di masing-masing pusat
tanggung jawab. Tujuannya adalah untuk membantu para eksekutif penelitian untuk
mengantisipasi pengeluaran dan untuk memastikan bahwa komitmen penegeluaran tersebut
dipenuhi. Kedua jenis pelaporan tersebut tidak memberikan informasi mengenai efektivitas
dari kegiatan penelitian kepada manajemen. Informasi semacam itu disediakan secara resmi
melalui laporan perkembangan (progress report), yang menjadi salah satu dasar bagi
manajemen untuk melakukan penilaian tentang efektivitas proyek yang ada. Akan tetapi,
penting untuk di catat bahwa perangkat utama yang digunakan dalam mengevaluasi
efektivitas proyek adalah diskusi tatap muka.
Di banyak perusahaan, dua jenis aktivitas yang sangat berbeda dikelompokkan di bawah
pusat pemasaran, dengan pengendalian yang berbeda satu sama lain. Satu kelompok aktivitas
berkaitan dengan pemenuhan pasokan. Aktivitas ini disebut sebagai aktivitas pemenuhan
pesanan atau pesanan logistic. Kelompok-kelompok aktivitas lainnya berkaitan dengan
upaya-upaya untuk mendapatkan pesanan dan tentu saja berlangsung sebelum sesuatu pesana
diterima. Haltersebut merupak aktivitas-aktivitas pemasaran yang sesungguhnya dan kadang-
kadang disebut aktivitas pemasaran, atau disebut aktivitas pencarian pesanan.
20
pelanggannya. Aktivitas ini mencakup transportasi ke pusat distribusi pergudangan,
pengapalan dan pengiriman, pengajuan rekening dan aktivitas yang terkait dengan fungsi
kredit dan penagihan piutang. Pusat tanggung jawab yang menjalankan fungsi-fungsi tersebut
secara mendasar serupa dengan pusat beban di pabrik.
Secara ringkas, terdapat tiga jenis ukuran aktivitas. Pertama, ada aktivitas Logistik,
yang banyak biayanya merupakan beban ctual. Kedua, ada penciptaan pendapatan, yang
biasanya di evaluasi dengan cara membandingkan antara pendapatan dan kuantitas fisik ctual
yang dijual balik dengan pendapatan dan unit yang dianggarkan. Ketiga, biaya pencarian
pesanan yang merupakan beban kebijakan, karena tidak seorang pun tahu berapa persisnya
21
jumlah optimal yang harus dikeluarkan. Konsekuensinya, ukuran efesiensi dan efektifitas dan
biaya-biaya tersebut sangat subjektif.
Pada bulan Agustus, Bernard Riesman terpilih menjadi presiden Whiz Calculator
Company. Riesman telah bersama perusahaan selama lima tahun, dan dua tahun sebelumnya
telah menjadi wakil presiden bagian manufaktur. Dalam waktu singkat telah menempati
posisinya yang baru.Riesmant telah mengadakan serangkaian sediaan konferensi dengan
pengendali untuk mendiskusikan pengendalian anggaran. presiden yang berpikir bahwa
metode perencanaan dan pengendalian biaya penjualan yang selama ini digunakan tidak
cukup memadai, dan dia meminta pengendalian untuk merencanakan suatu sistem yang akan
menyediakan kendali atas biaya-biaya ini yang lebih baik.
22
Melmed mendiskusikan tampilan ini dan estimasi pengeluaran dilengkapi oleh kepala
departemen lainnya dengan manajer yang bersangkutan, dan setelah merujukkan perbedaan
yang ada, dia mengombinasikan estimasi seluruh departemen penjualan ke dalam anggaran
pengeluaran untuk penjualan. Anggarah ini diteruskan kepada komite anggaran untuk
memperoleh persetujuan akhir. Untuk tujuan pengendalian, anggaran tahunan dibagi ke
dalam 12 periode, dan pengeluaran yang aktual dibandingkan dengan tiap bulannya dengan
tiap periode anggaran. Tampilan 1 menunjukkan format perbandingan bulanan ini yang
dibuat.
Riesman percaya bahwa terdapat dua titik kelemahan yang penting dalam metode
pembuatan anggaran pengeluaran untuk penjualan ini. Pertama, tidaklah mungkin bagi
seseorang untuk menegaskan perasaan tidak yakinnya terhadap estimasi yang diragukan dan
dibuat oleh kepala departemen yang beragam. jelasnya, pengeluaran dari tahun sebelumnya
tidak cukup memadai untuk diperbandingkan, karena kondisi penjualan tidaklah pernah sama
dalam 2 tahun yang berbeda. Salah satu penyebab yang wajar atas perbedaan dalam
pengeluaran penjualan adalah variasi dalam "pekerjaan yang dilaksanakan" sebagaimana
yang diterangkan dalam anggaran.
23
pengeluaran penjualan akan meningkat secara tidak proporsional, jika volume penjualan yang
aktual lebih besar dari yang diperkirakan; akan tetapi dengan metode kendalian yang ada,
tidaklah mungkin untuk menjelaskan seberapa besar peningkatan pengeluaran yg seharusnya.
Para kontroler meyakini bahwa porsi tetap pengeluaran penjualan yaitu porsi yang
terbebas dari fluktuasi volume penjualan dapat diberlakukan dengan menjelaskan jumlah
pengeluaran yang seharusnya terjadi pada tingkat volume penjualan minimum di mana
perusahaan beroperasi. Dia, bagaimanapun juga, tetap bertanya pada Paula Melmed tentang
sarannya mengenal volume minimum dan jumlah pengeluaran yang seharusnya terjadi pada
volume penjualan ini. Seorang asisten staf mempelajari catatan penjualan atas beberapa siklus
bisnis, tinjauan jangka panjang bagi penjualan, dan tren penjualan dari perusahaan lainnya
dalam satu industri. Dari laporan yang disediakan oleh asisten ini, Melmed menyimpulkan
bahwa volume penjualan tidak akan jatuh di bawah 65 persen dari kapasitas pabrik yang
sedang berjalan.
24
iklan, pemeliharaan kantor cabang persediaan, dan perjalanan, yang akan terjadi di tiap-tiap
cabang dan departemen pada tingkat volume penjualan minimum.
25
yang panjang. Sebagai dasar dalam menetapkan standar pengeluaran variabel, dengan
menggunakan regresi linier, pengendali menjelaskan serangkaian perhitungan yang
berhubungan dengan pengeluaran tahunan untuk kelompok utama yang menggunakan pos-
pos ini selama beberapa tahun sebelumnya yang dengan volume penjualan. Dengan
menggunakan perhitungan ini yang menunjukkan betapa pentingnya pos-pos ini telah
berpengaruh terhadap fluktuasi volume penjualan di masa yang lalu, dan memodifikasinya
agar sesuai dengan pertimbangan terhadap kondisi masa mendatang, pengendali menjelaskan
tingkat variasi (misalnya, kemiringan/slope) untuk porsi variabel dari masing-masing item
pengeluaran penjualan. Kontroler berpikir bahwa setelah sistem baru dicoba dalam praktik,
yang mungkin menghasilkan tingkatan ini. diharapkan melalui penggunaan teknik akan
dianalogikan ke masa pembelajaran teknik yang diterapkan untuk menjelaskan standar
pengeluaran tertentu dalam pabrik.
Pada titik ini pengendali memiliki keduanya tingkat variasi dan satu titik (misalnya,
pada kapasitas 65 persen) pada sebuah grafik pengeluaran penjualan untuk masing-masing
item pengeluaran. Dia, bagaimanapun, mampu menjelaskan perhitungan akhir untuk tiap
item, Secara grafis, hal ini ekuivalen dengan menampilkan sebuah garis yang melalui titik
yang diketahui dengan tingkat kemiringar yang menampilkan tingkat variast Garis pada
tingkat volume nol menampilkan porsi tetap dari formula pengeluaran penjualan. Tampilan 2
mengilustrasikan prosedur ini, meskipun perhitungan yang aktual bersifat matematik daripada
grafis.
Salah seorang eksekutif penjualan secara pribadi meremehkan proposal yang diajukan
pengendali "Setiap orang dalam permainan (game) penjualan mengetahui bahwa kadang kala
26
karena faktor keterburuan untuk membeli, dan di lain waktu, bukan masalah apa yang kita
lakukan, mereka tidak akan peduli. Hal ini merupakan buang-buang waktu dengan membuat
formula yang menyenangkan untuk anggaran biaya penjualan dalam kondisi seperti
demikian."
27
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Maka dapat disimpulkan bahwa, pusat tanggung jawab merupakan organisasi yang di
pimpin oleh seorang manajer yang bertanggung jawab terhadap aktivitas yang di lakukan.
Pada hakikatnya, perusahaan merupakan sekumpulan pusat-pusat tanggung jawab, yang
masing- masing di wakili oleh sebuah kotak dalam bagan organisasi pusat-pusat tanggung
jawab tersebut kemudian membentuk suatu hierarki. Pada tingkatan terendah adalah pusat
untuk seksi-seksi, pergesaran kerja (workshift) dan unit organisasi kecil lainnya.departemen
bisnis yang memiliki beberapa unit organisasi yang lebih kecil menduduki posisi yang lebih
tinggi dalam hierarki.
Ada empat jenis pusat tanggung jawab, digolongkan menurut sifat input dan atau
output moneter yang diukur untuk tujuan pengendalian : pusat pendapatan, pusat beban, pusat
laba, dan pusat investasi.
28
DAFTAR PUSTAKA
Anthony, Robert N., dan Vijay Govindarajan. 2009. Sistem Pengendalian Manajemen.
Tangerang: Karisma
29