Anda di halaman 1dari 7

BAB 4

SISTEM PENGKODEAN
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

OLEH:
Widyaningsih
B1C120339
KELAS F

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2022
BAB 4
SISTEM PENGKODEAN

A. Pengertian Pengkodean (Encoding)


Pengkodean adalah suatu teknik yang dilakukan untuk memberikan penegasan kepada proses
yang terlibat transmisi data. Dan dalam proses tersebut perlu untuk  diperhatikan segala fasilitas
komunikasi dan media yang tersedia. Pengkodean juga merupakan suatu sistem yang bertujuan
untuk menjadikan setiap karakter pada sebuah informasi digital yaitu ke dalam bentuk untuk
bisa ditransmisikan.Suatu terminal yang  berbeda menggunakan kode biner yang berbeda untuk
mewakili setiap karakter.
Setiap data mempunyai kode yang berbeda satu sama lain. Kode berupa kumpulan simbol
khusus yang digunakan untuk membentuk sebuah data. Sekumpulan symbol khusus yang
digunakan untuk mewakili sebuah data atau kode data merupakan sekumpulan bilangan atau
angka yang memiliki aturan tertentu. Sistem  bilangan  bilangan yang dipakai dipakai pada
komputer komputer adalah biner (2 simbol), octal (8 simbol), heksadesimal (16 simbol). Sistem
pengkodean adalah sebuah metode untuk  menyamarkan suatu pesan atau data sehingga hanya
pihak–pihak tertentu saja yang dapat membacanya. Karakter-karakter data yang akan dikirim
dari satu titik ke titik  lain, tidak dapat dikirimkan secara langsung.
Suatu cara penggambaran himpunan simbol yang digunakan dalam komunikasi data agar data
yang dikirimkan oleh peralatan pengirim dapat diterima dan dimengerti oleh peralatan
penerima. Sistem pengkodean satu tingkat :
Sumber data→encoder→kanal→decoder→user 

B. Tujuan Pengkodean (Encoding)


Kode-kode yang digunakan dalam komunikasi data pada system computer  memiliki perbedaan
dari generasi ke generasinya, karena semakin besar dan kompleksnya data yang akan dikirim /
digunakan. Adapun tujuan dari pengkodean data adalah:
 Menjadikan setiap karakter data dalam sebuah informasi digital ke dalam bentuk   biner
agar dapat di trans  biner agar dapat di transmisikan bisa melakukan komunikasi data.
 Tidak mengurangi laju data.
 Kemampuan dalam mendeteksi kesalahan.
 Tidak adanya komponen DC.
 Tidak adanya urutan bit yang bisa menyebabkan sinyal berada pada level 0 dalam kurun
waktu yang lama.

C. JENIS-JENIS TEKNIK PENGKODEAN


 BCD (BINARY CODED DECIMAL)
Rangkaian digital dan Peralatan-peralatan Digital pada umumnya menggunakan sistem
bilangan Biner dalam pengoperasiannya sedangkan manusia lebih terbiasa dengan lebih
terbiasa dengan mengguna menggunakan sistem kan sistem bilangan Desimal bilangan
Desimal. Selain itu, jumlah digit Selain itu, jumlah digit yang digunakan oleh sistem
bilangan Biner untuk mewakilkan suatu nilai lebih  banyak jika dibandingkan dengan
jumlah digit pada sistem bilangan Desimal. Sebagai manusia, lebih mudah bagi kita
untuk mengingat jumlah digit yang sedikit seperti  pada bilangan bilangan Desimal
daripada harus mengingat mengingat jumlah digit yang banyak seperti  pada bilangan
Biner.  
 Namun pada saat komunikasi antara rangkaian digital dengan penggunanya yaitu
manusia, diperlukan interface atau antarmuka yang dimengerti oleh kedua pihak 
kedua pihak  (rangkaian digital dan manusia). Interface atau antarmuka tersebut
biasanya akan menerima data dalam bentuk bilangan desimal kemudian rangkaian
digital harus menggunakan beberapa kode biner agar dapat lebih mudah untuk
mewakili bilangan desimal tersebut. Kode yang digunakan untuk tujuan ini biasanya
disebut dengan kode BCD ( Binary Coded Decimal ). Dalam kode BCD, setiap bilangan
Desimal diwakili oleh bilangan biner 4 bit. Jadi dapat dikatakan bahwa Kode BCD
( Binary Coded  Decimal ) adalah sistem pengkodean Biner dari angka Desimal dimana
setiap digit   Desimal diwakili oleh sejumlah bit, biasanya terdiri dari 4 ri dari 4 bit .

Cara Konversi Bilangan Desimal ke Kode Bilangan BCD (Binary Coded Decimal)
Dalam proses konversinya, setiap angka dari bilangan desimal dikonversikan satu per
satu menjadi 1 kelompok bilangan biner (4 bit) seperti contoh dibawah ini Pertama,
pisahkan angka desimal sesuai dengan bobotnya kemudian tuliskan kode BCD yang
ekuivalen untuk mewakili setiap digit desimal yang bersangkutan. Konversi Bilangan
Desimal 48910 ke kode BCD :
4 = 0100
8 = 1000
9 = 1001  
Bilangan desimal 48910 yang dikonversikan ke kode BCD adalah menjadi 0100 1000
1001 atau 010010001001BCD.

Cara Konversi Kode Bilangan BCD menjadi Bilangan Desimal


Untuk dapat mengkonversikan kode bilangan BCD ke bilangan desimal, cukup dengan
membagikan bilangan biner ke dalam kelompok 4 bit biner kemudian tuliskan angka
desimal yang diwakilkan oleh masing- masing kelompok  4 bit tersebut. Perhatikan
contoh dibawah ini:
Konversikan kode bilangan BCD 1001 0011 menjadi bilangan desimal.
1001 = 9
0011 = 3
Jadi, kode bilangan BCD 1001 0011 yang dikonversi menjadi desimal adalah 9310.
Cara Pengkonversian ini sedikit berbeda dengan cara konversi bilangan desimal ke
bilangan biner pada umumnya. Untuk lebih jelas mengenai cara konversi Desimal ke
Biner.  Nilai tertinggi tertinggi dari suku bilangan bilangan desimal adalah angka 9 yang
diwakilkan oleh bilangan biner 1001. Dengan demikian, hanya bilangan biner 4 bit dari
0000 hingga 1001 yang digunakan. Tabel dibawah ini menunjukan kode BCD. Masing-
masing digit desimal (0 hingga 9) diwakili oleh bilangan biner ekuivalennya. Karena 1
digit desimal bisa mencapai nilai tertingginya yaitu angka 9, maka diperlukan 4 bit untuk
pengkodean BCD-nya.

BCD Code
 Kode ini disusun kombinasi 4 buah digit biner.
 Maksimal terbentuk 24 = 16 kombinasi, tapi hanya 10 digunakan.
 Hanya dapat memuat simbol angka saja.

 ASCII (American Standard Code For Internation Interchange)


ASCII adalah suatu skema pengkodean yang memakai 7 atau 8 bit, yang memberikan
lambang dengan total 256 jenis karakter. Pada karakter tersebut, sudah termasuk di
dalamnya angka, lambang-lambang khusus, kontrol perintah, huruf, dan kode lainnya.
ASCII diperke CII diperkenalkan pada tahun pada tahun 1968, yang di yang di mana
merupakan standar untuk transmisi data antara hardware dan software.
Karakter pada kode ASCII di bagi menjadi beberapa grup, yaitu angka, huruf   besar,
besar, huruf kecil, tanda baca, dan control control character. Dan pada ASCII terdapat
terdapat 128 karakter standar yang masing-masing nya di presentasi kan oleh tujuh
digit bilangan biner mulai dari 0000000 dan juga 1111111.
Kode Standar Amerika untuk Pertukaran Informasi atau ASCII (American Standard Code
for Information Interchange) merupakan suatu standar internasional dalam kode huruf
dan simbol seperti Hex dan Unicode tetapi ASCII lebih bersifat universal, contohnya 124
adalah untuk karakter "|". Ia selalu digunakan oleh komputer dan alat komunikasi lain
untuk menunjukkan teks. Kode ASCII sebenarnya memiliki komposisi bilangan biner
sebanyak 7 bit. Namun, ASCII disimpan sebagai sandi 8 bit dengan menambakan satu
angka 0 sebagai bit significant paling tinggi. Bit tambahan ini sering digunakan untuk uji
prioritas. Karakter control pada ASCII dibedakan menjadi 5 kelompok sesuai dengan
penggunaan yaitu berturut-turut meliputi logical communication, Device control,
Information separator, Code   extentio extention, dan physical communication. Code
ASCII ini banyak dijumpai pada papan ketik (keyboard) computer atau instrument-
instrument digital.
Jumlah kode ASCII adalah 255 kode. Kode ASCII 0..127 merupakan kode ASCII untuk
manipulasi teks; sedangkan kode ASCII 128.255 merupakan kode ASCII untuk manipulasi
grafik. Kode ASCII sendiri dapat dikelompokkan lagi kedalam beberapa bagian:
Kode yang tidak terlihat simbolnya seperti Kode 10(Line Feed), 13(Carriage Return),
8(Tab), 32(Space).
Kode yang terlihat simbolnya seperti abjad (A.Z), numerik (0.9), karakter khusus (~! @#$
%^&*()_+?:”{})
Kode yang tidak ada di keyboard namun dapat ditampilkan. Kode ini umumnya untuk 
kode-kode grafik.
Dalam pengkodean kode ASCII memanfaatkan 8 bit. Pada saat ini kode ASCII telah
tergantikan oleh kode UNICODE (Universal Code). UNICODE dalam  pengkodeannya
pengkodeannya memanfaatkan memanfaatkan 16 bit sehingga sehingga
memungkinkan untuk menyimpan kode-kode lainnya seperti kode bahasa Jepang, Cina,
Thailand dan sebagainya. Pada papan keyboard, aktifkan numlock (tidak terdapat pada
laptop), tekan tombol ALT secara bersamaan dengan kode karakter maka akan
dihasilkan karakter  tertentu. Misalnya: ALT + 44 maka akan muncul karakter koma (,).
Mengetahui kodekode ASCII sangat bermanfaat misalnya untuk membuat karakter-
karakter tertentu yang tidak ada di keyboard.
Kode ASCII (baca “aski”) bertujuan untuk membuat kode biner standar yang
dikembangkan oleh ANSI (Amerika Nasional Standard Information). Kode ASCII ini terdiri
atas ASCII-7 bit dan ASCII-8 bit. Kode yang terdapat pada ASCII-8 bit jauh lebih lengkap
dari ASCII-7 bit. ASCII-7 bit mempunyai kombinasi kode 27 = 127, yaitu :
 26 kode untuk huruf kapital (upper case) dari A – Z.
 26 kode untuk huruf kecil (lower case) dari a – z.
 10 digit desimal dari 0 – 9.
 34 karakter kontrol untuk informasi status operasi komputer.
 32 karakter khusus (special characters)

 EBCDIC
EBCDIC adalah pengkodean yang memakai 8 bit guna untuk menyajikan data yang ada.
Dengan adanya 8-bit ini, membuat jumlah data yang disajikan menjadi lebih besar, yaitu
sebanyak 2^8 atau sebanyak 256 kombinasi. Terdapat 4 karakter   pada sebelah sebelah
kiri atau biasa juga disebut dengan zone-bits, dan 4 karakter karakter sisanya disebut
dengan numeric bits. Kode jenis ini biasanya banyak digunakan pada komputer dan
peralatan IBM lainnya.
EBCDIC (Extended Binary Coded Decimal Interchange Code) adalah kode 8 - bit untuk
huruf yang dipakai pada sistem operasi komputer merk IBM, seperti z/OS, rti z/OS,
OS/390, VM, VSE,OS/400, dan i5/OS. Kode EBCDIC ini juga dipakai untuk   beberapa
jenis komputer lain ter lain seperti Fujitsu-Siemens BS2000 u-Siemens BS2000/OSD, HP
MPE/iX, dan /OSD, HP MPE/iX, dan Unisys MCP. Kode ini merupakan pengembangan
dari kode 6-bit yang dipakai untuk  6-bit yang dipakai untuk  kartu berlubang (punched
card) pada komputer IBM antara akhir tahun 1950an dan awal tahun 1960an. Variasi
dari kode EBCDIC ini disebut CCSID 500 yang ditampilkan pada tabel di tabel di bawah
ini dalam format bilangan komouter hexadesima exadesimal. Kode 00 l. Kode 00 sampai
3F dipakai untuk huruf kendali, kode 40 untuk spasi, dll.

Code EBCDIC (Extented Binary Coded Desimal Interchange Code)  


 Kode ini disusun dari kombinasi 8 buah digit binary di tambah dengan satu digit
parity check.
 Mulai digunakan pada komputer generasi ketiga.
 Maksimal terbentuk 28 = 256 kombinasi simbol.
 Menyatakan karakteristik A – Z, 0 – 9 dan spesial karakter.
 Diciptakan oleh ANSI (Amerika Nasional Standard Information).

Anda mungkin juga menyukai