Anda di halaman 1dari 25

Akuntansi Keuangan Lanjutan II

Pelaporan Kepemilikan Antarperusahaan

OLEH :

Kwlompok 2
Cici Darmawati B1C1 20 013
Dhevi Fitri Casya B1C1 20 015
Eti Astina B1C1 20 021
Fidiati B1C1 20 022
Heyamni Syambun B1C1 20 027
Ketut Risnawati B1C1 20 031
Lidya Natasyah Rasyid B1C1 20 033
Martina B1C1 20 036

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2023
KATA PENGANTAR

Assalaamu’alaikumWarahmatullahiWabarakatuh

Puji syukur kehadirat Allah SWT, sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan
kepada baginda Nabi Muhammad SAW, para keluarga, sahabat dan para pengikutnya hingga
akhir zaman. Atas berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “ Pelaporan Kepemilikan Antarperusahaan “.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Akuntansi Keuangan Lanjutan II. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang bagaimana system akuntansi dan pelaporan kepemilikan antarperusahaan.
Oleh karena itu, Kami membutuhkan kritik dan saran agar pembuatan makalah kedepannya
bisa jauh lebih baik. Terimakasih

Wassalaamu’alaikumWarahmatullahiWabarakatuh
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................................... 2


DAFTAR ISI.......................................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang ...................................................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................................ 4
1.3 Tujuan .................................................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 6
2.1 Akuntansi Unuk Investasi Pada Saham Biasa.................................................................... 6
2.2 Metode Ekuitas...................................................................................................................... 9
2.3 Perbandingan Metode Biaya Dan Metode Ekuitas .......................................................... 16
2.4 Kepemilikan Selain Investasi Pada Saham Biasa ............................................................ 17
2.5 Beberapa Pertimbangan Sehubungan Dengan Metode Ekuitas..................................... 17
BAB III PENUTUP ............................................................................................................................. 23
3.1 Kesimpulan .......................................................................................................................... 23
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebuah perusahaan bisa berkembang melalui penambahan kapasitas operasinya dengan


membeli aset tetap. Perkembangan seperti itu sering disebut dengan pertumbuhan organik.
Cara lainnya adalah dengan membeli perusahaan lain atau bergabung dengan perusahaan lain.
Perusahaan sering mengakuisisi kepemilikan atau hak-hak lain di perusahaan lain melalui
berbagai perjanjian dan untuk berbagai alasan. Beberapa perusahaan berinvestasi pada
perusahaan lain hanya untuk mendapatkan imbal hasil yang menguntungkan dengan
mengambil keuntungan dari situasi-situasi yang dapat menghasilkan laba. Akan tetapi,
perusahaan dapat mempunyai berbagai alasan lain untuk mengakuisisi kepemilikan di entitas
lain, termasuk untuk (1) mendapatkan kendali atas perusahaan lain,(2) memasuki pasar atau
arca produk baru melalui perusahaan yang sudah menguasai pasar atau area produk tersebut,
(3) memastikan pasokan bahan baku atau input produksi lain,(4) memastikan output produksi
bagi pelanggan,(5)mendapatkan keuntungan ckonomis dari ukuran perusahaan yang lehih
besar,(6) diversifikasi,(7) mendapatkan teknologi baru,(8) mengurangi kompetisi. ddan (9)
membatasi risiko. Contoh dari investasi pada perusahaan lain adalah akuisisi, Akuisisi adalah
pemindahan kepemilikan perusahaan atau aset, yang jika dalam industri perbankan istilah ini
dipakai saat terjadi pembelian saham di atas 50%.

Penggabungan kedua perusahaan menghasilkan laporan keuangan konsolidasi.


Konsolidasi melibatkan penggabungan untuk pelaporan keuangan aset, kewajiban, pendapatan,
dan beban individual untuk dua atau lebih perusahaan yang berhubungan istimewa seakan-akan
mereka adalah satu perusahaan. Termasuk dalam prosedur ini pengeliminasian semua
kepemilikan dan aktivitas antar perusahaan. Konsolidasi umumnya sesuai jika satu perusahaan,
disebut induk perusahaan,mengendalikan perusahaan lain, disebut anak perusahaan.

Akuntansi untuk investasi kepemilikan di perusahaan lain dan berbagai jenis


kepemilikan di perusahaan lain dapat berbeda dalam berbagai hal dengan akuntansi untuk jenis
investasi lain. Makalah ini menyajikan prosedur akuntansi dan pelaporan untuk investasi pada
saham biasa dan untuk beberapa jenis kepemilikan di entitas yang berbeda.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah pada makalah ini yaitu:


1. Bagaimana akuntansi umtuk investasi saham?
2. Bagaimana pelaporan kepemilikan antarperusahaan metode ekuitas?
3. Bagaimana perbandingan pelaporan kepemilikan antarperusahaan metode biaya dan
metode ekuitas?
4. Apasaja kepemilikan selain investasi pada saham biasa?
5. Apasaja pertimbangan sehubungan dengan metode ekuitas?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari makalah ini yaitu:


1. Mengetahui akuntansi umtuk investasi saham.
2. Mengetahui pelaporan kepemilikan antarperusahaan metode ekuitas
3. Mengetahui perbandingan pelaporan kepemilikan antarperusahaan metode biaya dan
metode ekuitas.
4. Mengetshui apasaja kepemilikan selain investasi pada saham biasa.
5. Mengetahui apasaja pertimbangan sehubungan dengan metode ekuitas
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Akuntansi Unuk Investasi Pada Saham Biasa

Metode yang digunakan untuk mencatat investasi pada saham biasa tergantung pda
tingkat pengaruh atau pengendalian yang dimiliki investor ates terestee.Tingkat pengaruh
adalah faktor utama yang menentukan apakah investor dan ivette akan menyajikan laporan
keuangan konsolidasi atau investor akan melaporkan investasi pada saham biasa dalam
neracanya menggunakan metode biaya (yang disesuaikan ke nilai pasar,jika diperlukan) atau
metode ekuitas.

Konsolidasi melibatkan penggabungan untuk pelaporan keuangan aset, kewajiban,


pendapatan, dan beban individual untuk dua atau lebih perusahaan yang berhubungan istimewa
seakan-akan mereka adalah satu perusahaan. Termasuk dalam prosedur ini pengeliminasian
semua kepemilikan dan aktivitas antarperusahaan. Konsolidasi umumnya sesuai jika satu
perusahaan, disebut induk perusahaan,mengendalikan perusahaan lain, disebut anak
perusahaan. Anak perusahaan yang tidak dikonsolidasikan dengan induk perusahaan disebut
anak perusahaan tidak dikonsolidasi (unconsolidated subsidiary) dan disajikan sebagai
investasi pada neraca induk perusahaan. Berdasarkan standar akuntansi yang berlaku saat
ini,sebagian besar anak perusahaan dikonsolidasikan.

Metode ekuitas digunakan untuk pelaporan eksternal jika investor mempunyai


pengaruh signifikan dalam kebijakan operasi dan keuangan investee dan konsolidasi tidak
sesuai. Metode ekuitas tidak dapat digunakan sebagai pengganti konsolidasi jika konsolidasi
sesuai, dan karena itu penggunaan utama metode ekuitas adalah untuk pelaporan investasi
selain pada anak perusahaan. Metode ini paling sering digunakan ketika satu perusahaan
mempunyai kepemilikan antara 20% dan 50% di saham biasa perusahaan lain. Dalam metode
ekuitas,investor mengakui pendapatan dari investasi ketika investe memperoleh laba. Tidak
seperti konsolidasi yang menggabungkan asset, kewajiban, pendapatan dan beban individual
dari investee dengan investor, investasi dilaporkan sebagai satu baris dalam neraca investor
dan pendapatan yang diakui dari investee dilaporkan sebagai satu baris dalam laporan laba rugi
investor. Investasi menyajikan bagian investor atas aset neto investee dan pendapatan yang
diakui adalah bagian investor atas laba neto investee.

Metode biaya digunakan untuk pelaporan investasi dalam efek ekuitas yang tidak
diperdagangkan ketika konsolidasi dan metode ekuitas tidak sesuai untuk digunakan. Jika efek
ekuitas dalam metode biaya memiliki nilai wajar yang dapat ditentukan, efek tersebut harus
disajikan pada nilai pasar di akhir tahun sesuai dengan PSAK No.15. Berdasarkan metode
biaya, investor mengakui pendapatan investasi jika laba sudah didistribusikan oleh investee
sebagai dividen

Dasar Pelaporan Keuangan berdasarkan Tingkat Kepemilikan Saham Biasa

Tingkat kepemilikan

20%* 50% 100%

Pengaruh tidak Pengaruh Pengendaliamn


signifikan Signifikan

Metode Biaya Metode Ekuitas Konsolidasi

*Dapat bervariasi, tergantung kondisi yang ada

2.1.1 Pengumuman Dividen Lebih Besar dari Laba sejak Akuisisi

Perlakuan khusus diharuskan dalam metode biaya pada situasi di mana investor
memegang saham biasa di perusahaan yang mengumumkan dividen lebih besar dari laba yang
diperolehnya sejak investor mengakuisisi saham investee. Dividen yang diterima pada awalnya
dipandang mencerminkan laba investee dari tanggal pembelian investasi sampai tanggal
pengumuman dividen. Semua dividen yang diumumkan oleh investee yang lebih besar dari
laba sejak akuisisi oleh investor dianggap oleh investor sebagai dividen likuidasi (liquidating
dividend). Bagian investor atas dividen likuidasi tersebut diperlakukan sebagai pengembalian
modal, dan saldo investasi dikurangi oleh jumlah tersebut. Saham investee yang dibeli pada
waktu yang berbeda harus diperlakukan terpisah untuk tujuan penghitungan dividen likudasi.

Dividen Likuidasi Setelah Perubahan dari Metode Ekuitas


Jika sebelumnya investor mencatat investasi menggunakan metode ekuitas dan karena
adanya penjualan sebagian investasi berubah menjadi metode biaya, maka tanggal perubahan
metode tersebut menggantikan tanggal akuisisi sebagai tanggal referensi untuk menentukan
dividen likuidasi. Dari tanggal tersebut,investor harus membandingkan antara laba dan dividen
investee mulai tanggal perubahan metode menjadi metode biaya.

Sudut Pandang Investee atas Dividen Likuidasi

Dividen yang diterima investor melebihi laba sejak tanggal akuisisi, dianggap sebagai
dividen likuidasi oleh investor, tetapi biasanya bukan merupakan dividen likuidasi dari sudut
pandang investee. Jenis dividen ini dapat timbul,sebagai contoh, ketika saham investec dibeli
oleh investor sesaat sebelum pengumuman dividen. Investee tidak menganggap dividen
tersebut dividen likuidasi kecuali saldo investee tidak mencukupi atau jika investee secara
spesifik mengumumkan dividen likuidasi untuk seluruh pemegang saham biasa.

2.1.2 Akuisis pada Tanggal Interim

Akuisisi investasi selain pada awal atau akhir tahun fiksal umumnya tidak
menghasilkan masalah besar jika metode biaya digunakan untuk akuntansi investasi, Satu-
satunya kesulitan hanyalah penentuan apakah sebagian dividen yang diterima oleh investor
merupakan dividen likuidasi ketika investee mengumumkan dividen sesaat setelah investor
membeli saham investee. Pada situasi seperti ini, investor harus mengestimasi jumlah laba
investee untuk bagian periode di mana investor mempunyai saham investee dan dapat mencatat
pendapatan dividen hanya sebesar jumlah tersebut.

2.1.3 Perubahan Jumlah Saham yang Dimiliki

Perubahan dalam jumlah saham investasi dari dividen saham, pemecahan saham, atau
pembalikan saham tidak menyebabkan adanya pengakuan formal dalam pembukuan investor.
Nilai tercatat investasi sebelum dividen saham atau pemecahan saham menjadi nilai tercatat
baru dari jumlah saham yang lebih besar atau lebih kecil tersebut. Tetapi untuk pembelian dan
penjualan saham tentu saja memerlukan ayat jurnal tetapi tidak menimbulkan kesulitan yang
berarti dalam pencatatan dengan metode biaya.

Pembelian Saham Tambahan


Pembelian saham tambahan dicatat sebesar biaya perolehan sebagaimana investasi
awal. Persentase kepemilikan baru dari investor terhadap investee dihitung,dan jika tersedia
bukti lain, dievaluasi untuk menentukan apakah investasi tetap dicatat sebesar nilai tercatatnya
atau apakah perlu berganti menjadi metode ekuitas. Ketika tambahan saham tersebut
memberikan investor kemampuan untuk mempunyai pengaruh signifikan atas investee, metode
ekuitas harus diterapkan secara retroaktif dari tanggal investasi awal.

Penjualan Saham

Jika seluruh atau sebagian saham investasi pada perusahaan lain dijual, transaksi
tersebut diperlakukan dengan cara yang sama seperti penjualan aset tidak lancar lainnya.
Keuntungan atau kerugian dari penjualan diakui dari selisih antara harga jual yang diterma dan
nilai tercatat investasi yang dijual.

Jika saham dibeli pada harga yang berbeda,harus ditentukan pada saat penjualan lembar
saham mana yang dijual. Saham mana yang dijual dapat ditentukan melalui pemisahan,
penomoran sertifikat saham, atau cara-cara lain. Ketika identifikasi spesifik tidak praktis
dilakukan, maka dapat digunakan asumsi arus biaya masuk pertama keluar pertama-
MPKP(first-in,first-out-FIFO) atau rata-rata tertimbang; tetapi,metode rata-rata tertimbang
jarang digunakan dalam praktik karena metode tersebut tidak dapat digunakan untuk pelaporan
pajak.

2.2 Metode Ekuitas

Akuntansi metode ekuitas untuk investasi dalam saham biasa entitas lain ditujukan
untuk mencerminkan perubahan ekuitas atau kepemilikan investor dalam investee. Metode ini
sedikit membingungkan karena dalam neraca akun investasi umumnya tidak mencerminkan
biaya perolehan atau nilai pasar, dan saldo investasi juga tidak mencerminkan bagian pro rata
atas nilai buku investee. Akan tetapi, investasi dicatat sebesar biaya atau harga perolehan awal
dan disesuaikan tiap periode untuk bagian investor atas laba atau rugi investee dan dividen
yang diumumkan oleh investee.

2.2.1 Penggunaan Metode Ekuitas

PSAK No.15, "Akuntansi untuk Investasi Dalam Perusahaan Asosiasi" (PSAK 15),
mengharuskan metode ekuitas digunakan untuk pelaporan investasi di mana kepemilikan
investor atas saham berhak suara memberikan investor "kemampuan untuk mempunyai
pengaruh signifikan atas kebijakan operasi dan keuangan" perusahaan.

Karena adanya kemungkinan kesulitan dalam menentukan tingkat pengaruh dalam


beberapa kasus, PSAK No.15 menetapkan aturan 20%. Jika tidak terdapat bukti lain yang
menunjukkan sebaliknya, investor yang mempunyai 20% atau lebih saham berhak suara
investee diasumsikan memiliki pengaruh signifikan atas investee. Sebaliknya, investasi lebih
kecil dari 20% atas saham berhak suara investee harus diasumsikan tidak mempunyai
kemampuan untuk memiliki pengaruh signifikan, kecuali kemampuan tersebut dapat
ditunjukkan.

Dalam sebagian besar kasus,investasi sebesar 20% sampai 50% di saham berhak suara
perusahaan lain dilaporkan menggunakan metode ekuitas, Akan tetapi, harap diingat bahwa
aturan 20% tersebut tidak berlaku jika terdapat bukti lain yang memberikan indikasi yang lebih
baik mengenai kemampuan atau ketidakmampuan investor untuk mempengaruh investee
secara signifikan. Berapa pun besarnya tingkat kepemilikan, metode ekuitas tidak sesuai jika
pengaruh investor dibatasi oleh situasi selain kepemilikan saham, seperti kepailitan investee
atau pembatasan yang ketat atas ketersediaan laba atau aset investee asing oleh pemerintah
negara lain.

2.2.2 Ekuitas Investor atas Investee

Dalam metode ekuitas,investor mencatat investasi sebesarbiaya perolehan awal Jumlah


ini disesuaikan secara berkala untuk perubahan dalam ekuitas pemegang saham investee yang
disebabkan karena laba rugi.dan pengumuman dividen investee. Pengaruh dari laba rugi dan
pengumuman dividen investee terhadap akun investasi investor dan akun lain dapat
digambarkan sebagai berikut:

Dilaporkan oleh Investee Pengaruh pada Akun Investor

Laba neto Mencatat pendapatan dari inveslasi

Meningkatkan akun investasi

Rugi neto Mencatat kerugian dari investasi

Menurunkan akun investasi


Pengumuman dividen Mencatat asel(kas alau piutang)

Menurunkan akun investasi


2.2.3 Pengakuan Pendapatan

Dalam metode ekuitas, laporan laba rugi investor termasuk bagian proporsional
investor atas laba atau rugi investee untuk tiap periode. Nilai tercatat investasi disesuaikan
dengan jumlah yang sama untuk mencerminkan perubahan dalam aset neto investee karena
adanya laba neto tersebut.

Ayar jurnal untuk mencatat pendapatan dari investasi sebagai berikut:

Investasi pada saham PT XYZ XXX

Pendapatan dari investee XXX

Mencatat pendapatan dari investasi

Ayat jumal ini dapat disebut sebagai akrual ekuitas dan biasanya dibuat sebagai ayat
jurmal penyesuaian pada akhir periode jika investee melaporkan rugi untuk periode tersebut,
investor mengakui bagiannya atas rugi tersebut dan mengurangi nilai tercatat investasi sebesar
jumlah tersebut.

Karena kemampuan investor untuk mempunyai pengaruh signifikan atas kebijakan


investee, maka realisasi pendapatan dari investasi dianggap mencukupi untuk memastikan
pengakuan oleh investor atas laba yang diakui oleh investee. Hal ini berbeda dari kasus di mana
investor tidak mempunyai kemampuan untuk memengaruhi investee dan investasi harus
dilaporkan menggunakan metode biaya; dalam kasus tersebut, pendapatan dari investasi diakui
hanya jika ada pengumuman dividen oleh investee.

2.2.4 Pengakuan Dividen

Dividen dari investasi tidak diakui sebagai pendapatan dalam metode ekuitas karena
bagian investor atas laba investee diakui pada saat laba tersebut diakui oleh investee.
Sebaliknya, dividen tersebut dipandang sebagai pembagian laba yang sebelumnya telah diakui
dan telah dikapitalisasi dalam nilai tercatat investasi. Investor harus menganggap dividen yang
diumumkan investee sebagai pengurang ekuitasnya pada investee sehingga, mengurangi nilai
tercatat investasi. Akibatnya, semua dividen dari investee diperlakukan sebagai dividen
likuidasi dalam metode ekuitas. Ayat jurnal untuk mencatat penerimaan deviden

Kas XXX

Investas pada saham PT XYZ XXX

Mencatat penerimaan deviden

2.2.5 Nilai Tercatat Investasi

Karena dalam metode ekuitas, akun investasi dalam pembukukan investor disesuaikan
dengan bagian investor atas laba atau rugi dan dividen investee, nilai tercatat investasi biasanya
tidak sama dengan biaya perolehan investasi awal. Hanya jika investee membayar dividen
dengan jumlah yang persis sama dengan labanya maka nilai tercatat investasi setelah akuisisi
akan sama dengan biaya perolehan akuisisi awal. Jika laba investee setelah investasi oleh
investor melebihi dividen investe pada periode tersebut, maka nilai tercatat investasi akan lebih
besar dari biaya perolehan awal. Sebaliknya, jika dividen investee lebih besar dari labanya,
nilai tercatat investasi lebih kecil dar biaya perolehan awalnya.

2.2.6 Akuisisi pada Tanggal Interim


Pada saat investasi dibeli, investor mulai mengakui pendapatan dari investee
menggunakan metode ekuitas pada tanggal akuisisi. Tidak ada laba investee sebelum tanggal
akuisisi investasi yang boleh diakui oleh investor. Ketika pembelian dilakukan antara tanggal
neraca, jumlah laba yang diperoleh investee dari tanggal akuisisi sampai akhir periode fiskal
perlu diestimasi investor untuk mencatat akrual ekuitas.

2.2.7 Perbedaan antara Biaya Perolehan Investasi dan Nilai Buku yang Mendasari

Ketika satu perusahaan membeli saham biasa perusahaan lain, harga belinya biasanya
didasarkan pada harga pasar saham yang diakuisisi, bukan nilai buku aset dan kewajiban
investee. Sebagai akibatnya, sering kali timbul selisih antara biaya perolehan investasi dari
investor dengan nilai buku dari bagian proporsional investor atas aset neto yang mendasari dari
investee. Selisi ini disebut diferensial (differential).

Ada beberapa alasan mengapa biaya perolehan investasi dapat melebihi nilai buku aset
neto yang mendasari dan menimbulkan diferensial positif. Salah satu alasannya adalah aset
investee bernilai lebih dibandingkan nilai bukunya. Alasan lain adalah adanya goodwill yang
tidak tercatat karena adanya kemampuan menghasilkan laba lebih oleh investee. Alasan apa
pun yang menyebabkannyaba gian dari diferensial yang berkaitan dengan aset tertentu dari
investee termasuk goodwill harus diketahui. Apabila metode ekuitas diterapkan, bagian dari
diferensial sehubungan dengan aset investee dengan masa manfaat terbatas, termasuk aset tak
berwujud, harus diamortisasi selama masa manfaat ekonomis dari aset tersebut. Kerugian
akibat penurunan nilai atas investasi sendiri harus diakui jika penurunan nilai tersebut tidak
bersifat sementara.

Amortisasi atau Penghapusbukuan Diferensial

Jika metode ekuitas digunakan, tiap bagian diferensial harus diperlakukan dengan cara
yang sama dengan perlakuan investee atas aset dan kewajiban yang berhubungan dengan
diferensial tersebut. Oleh karena itu, tiap bagian diferensial yang berhubungan dengan aset
yang disusutkan atau yang diamortisasi dari investee harus diamortisasi selama sisa masa
manfaat di mana biaya perolehan aset tersebut dialokasikan oleh investee. Amortisasi
diferensial sehubungan dengan aset yang disusutkan atau yang diamortisasi dari investe dicatat
pada pembukuan investor untuk mencerminkan penurunan manfaat masa depan yang
diharapkan investor dari bagian biaya perolehan investasi sehubungan dengan aset-aset
tersebut. Investor mengakui pengurangan potensi jasa aset dengan masa manfaat terbatas
sebagai beban penyusutan atau amortisasi berdasarkan jumlah yang telah diinvestasikan dalam
aset tersebut. Pengurang ini, pada gilirannya diakui oleh investor melalui bagiannya atas laba
neto investee. Jika biaya perolehan kepemilikan investor di aset investee lebih besar
dibandingkan biaya perolehan investee (yang dicerminkan dari adanya diferensial positif),
maka biaya tambahan tersebut juga harus diamortisasi.

Pendekatan untuk mengamortisasi diferensial yang paling konsisten dengan ide


mencerminkan semua aspek investasi dalam satu baris di neraca dan satu baris laporan laba
rugi adalah dengan mengurangi pendapatan dari investee yang diakui investor dan saldo akun
investasi.

Pendapatan dari Investee xxx

Investasi pada Saham Biasa Investee xxx

Diferensial mencerminkan jumlah yang dibayarkan investor melebih nilai buku


investasi dan termasuk dalam jumlah investasi. Jadi, amortisasi atau pengurangan diferensial
menyebabkan pengurangan akun investasi. Pada saat yang bersamaan , laba neto investor juga
harus dikurangi dengan jumlah yang sama untuk mengakui bahwa sebagian dari jumlah yang
dibayarkan untuk investasi telah habis.

Pelepasan Diferensial Aset Terkait

Walaupun diferensial dimasukkan dalam pembukuan investor sebagai bagian dari akun
investasi, diferensial tersebut terkait dengan aset tertentu dari investee. Oleh karena itu, jika
investee melepaskan aset dengan mana diferensial tersebut terkait, maka bagian diferensial
tersebut harus dikeluarkan dari akun investasi di pembukuan investor. Ketika hal ini dilakukan,
bagian investor atas keuntungan atau kerugian investee dari pelepasan aset tersebut harus
disesuaikan untuk mencerminkan kenyataan bahwa investor membayar lebih untuk bagian
proporsionalnya atas aset tersebut dibandingkan yang dibayarkan oleh investee.

Investor tidak membuat akun terpisah untuk mencatat bagiannya atas keuntungan atau
kerugian yang termasuk dalam laba neto investee, seperti keuntungan dari penjualan aset tetap
atau penghapusbukuan diferensial pembelian yang belum diamortisasi. Konsisten dengan ide
penggunaan hanya satu baris dalam laporan laba rugi untuk melaporkan pengaruh aktivitas
investee terhadap investor, hal-hal tersebut dimasukkan dalam akun Pendapatan dari Investee.
Standar yang berlaku sekarang mengharuskan investor untuk melaporkan bagiannya atas
keuntungan atau kerugian luar biasa, penyesuaian periode sebelumnya, dan elemen laba
komprehensif, jika dibutuhkan bagi investor, sebagai bagian terpisah dengan cara yang sama
jika investor melaporkan transaksinya sendiri.

Ayat jurnal mencatat pendapatan metode ekuitas

Investasi pada saham PT. ABC XXX

Pendapatan dari Investee XXX

Ayat jurnal menghapus onvestasi terkait

Pendapatan dari investee XXX

Investasi pada saham PT. ABC XXX

Penurunan Nilai Investasi


Sebagaimana aset pada umumnya, standar akuntansi mengharuskan investasi metode
ekuitas diturunkan nilainya jika terdapat penurunan nilai. Jika nilai pasar investasi mengalami
penurunan secara material di bawah nilai bukunya, dan penurunan nilai tersebut dianggap tidak
bersifat temporer, maka nilai tercatat investasi harus diturunkan menjadi sebesar nilai wajarnya
dan mengakui adanya kerugian. Nilai baru yang lebih rendah tersebut menjadi titik awal untuk
penerapan berlanjut dari metode ekuitas. Kenaikan kembali dari nilai investasi tidak boleh
diakui.
2.2.8 Perubahan Jumlah Lembar Saham yang Dimiliki

Beberapa perubahan dalam jumlah lembar saham biasa yang dimiliki oleh investor
mempunyai perlakuan yang mudah dalam metode ekuitas,tetapi beberapa perubahan yang lain
memerlukan perhatian lebih. Perubahan yang disebabkan oleh dividen saham, pemecahan
saham, atau pemecahan saham terbalik (reverse splir) diperlakukan dengan cara yang sama
dalam metode biaya. Tidak ada pengakuan formal yang diharuskan dalam pembukuan investor.
Sebaliknya, pembelian dan penjualan saham memerlukan pengakuan formal.

Pembelian Saham Tambahan

Pembelian lembar saham biasa tambahan atas saham biasa yang sudah dimiliki oleh
investor dan dicatat menggunakan metode ekuitas hanya menyebabkan penambahan biaya
perolehan saham baru tersebut dalam akun investasi dan menerapkan metode ekuitas dengan
cara yang sama mulai dari tanggal akuisisi. Investasi baru dan lama pada saham yang sama
digabungkan untuk tujuan pelaporan keuangan.Pendapatan yang boleh diakui atas saham baru
tersebut hanya boleh diakui oleh investor sejak tanggal akuisisi.

Ayat jurnal menyatakan kembali akun investasi dari metode biaya ke metode ekuitas

Investasi pada saham PT. ABC XXX

Saldo Laba XXX

Penjualan Saham

Penjualan seluruh atau sebagian investasi pada saham biasa yang dicatat menggunakan
metode ekuitas diperlakukan dengan cara yang sama dengan penjualan aset tidak lancar
lainnya. Pertama akun investasi disesuaikan pada tanggal penjualan untuk bagian investor atas
laba investet pada periade berjalan. Kemudian keuntungan atau kerugian diakui untuk
perbedaan antara harga jual yang diterima dengan nilai tercatat saham yang dijual.

Jika hanya sebagian investasi yang dijual, investor harus memutuskan apakah akan
terus menggunakan metode ekuitas untuk mencatat saham yang tersisa atau berubah
menggunakan metode biaya. Pilihan ini berdasarkan bukti yang tersedia setelah dilakukannya
penjualan apakah investor masih mempunyai kemampuan untuk memengaruhi investee secara
signifikan. Jika metode ekuitas tidak lagi sesuai untuk digunakan setelah tanggal penjualan,
nilai tercatat investasi yang tersisa dianggap sebagai biaya perolehan investasi dan
diperlakukan berdasarkan metode biaya dengan cara yang biasa mulai dari tanggal penjualan
tersebut. Tidak dilakukan pernyataan kembali secara retroaktif atas nilai investasi menjadi
biaya perolehan aktual.

2.3 Perbandingan Metode Biaya Dan Metode Ekuitas

Akuntansi metode biaya untuk investasi pada perusahaan lain konsisten dengan dasar
biaya historis yang digunakan untuk sebagian besar aset lain. Metode ini mendapat kritik
sebagaimana kritik yang ditujukan atas biaya historis. Terutama timbul pertanyaan mengenai
relevansi dari pelaporan harga beli investasi yang diakuisisi beberapa tahun sebelumnya.
Metode biaya lebih mendekati akuntansi tradisional dan pendekatan legal dari realisasi laba di
mana laba investee belum tersedia untuk investor sampai dibagikan sebagai dividen. Akan
tetapi, pendapatan berdasarkan dividen kadang-kadang dapat dimanipulasi. Kriteria pengaruh
signifikan, yang harus dipenuhi dalam metode ekuitas, memperhatikan bahwa pengumuman
dividen oleh investee dapat dipengaruhi oleh investor. Pengakuan pendapatan dari investee
dalam metode ekuitas, tanpa memperhitungkan dividen, memberikan perlindungan terhadap
manipulasi laba neto investor yang dilakukan dengan memengaruhi pengumuman dividen
investee.

Di lain pihak, metode ekuitas dikritik karena penilaian aset bertentangan dengan biaya
historis tetapi hanya mendekati pendekatannilai pasar. Sebagai gantinya, nilai tercatat investasi
terdiri dari banyak komponen dan tidak ada yang menyerupai penilaian aset mana pun.

Ikhstisar Perbandingan Metode Biaya dan Metode Ekuitas

Item Metode Biaya Metode Ekuitas


Nilai tercatat pada tanggal Biaya perolehan awal Biaya perolehan awal
akuisisi

Nilai tercatat investasi pada Biaya perolehan awal Biaya perolehan awal ditambah
umumnya setelah akuisisi (dikurangi) bagian investor atas laba
(rugi) investee dan dikurangi bagian
investor atas dividen investee dan
amortisasi atau penghapusbukuan
diferensial

Diferensial Tidak diamortisasi Amortisasi atau penuruan nilai jika


atau dihapuskan terkait dengan asset investee dengan
masa manfaat terbatas atau asset
yang dilepaskan

Dividen investee dari laba Pendapatan Pengurang investasi


sejak akuisisi oleh investor

Dividen investee melebihi Pengurang investasi Pengurang investasi


laba sejak akuisisi oleh
investor

2.4 Kepemilikan Selain Investasi Pada Saham Biasa

Pada tahun-tahun belakangan terjadi peningkatan dalam kepemilikan perusahaan di


entitas lain selain investasi dalam saham biasa. Kepemilikan tersebut dapat melibatkan
investasi ekuitas di persekutuan atau kepentingan yang tidak mencerminkan kepemilikan.
Karena keragaman dan kompleksitas dari berbagai jenis pengaturan, aturan-aturan akuntansi,
jika ada, sering sekali kompleks atau dalam beberapa kasus, tidak dijelaskan dengan spesifik.
2.5 Beberapa Pertimbangan Sehubungan Dengan Metode Ekuitas
2.5.1 Penentuan Pengaruh Signifikan

Aturan umum yang ditetapkan dalam PSAK 15 adalah metode ekuitas tepat untuk
digunakan jika investor, dengan nilai kepemilikan sahamnya di investe, dapat mempunyai
pengaruh signifikan alis kebijikan operasi dan keuangan investe. Jika tidak terdapat bukti lain,
kepemilikan saham biasa 20% atau lebih dianggap sebagai indikasi bahwa investor dapat
mempunyai pengaruh yang signifikan atas investe. Akan tetapi, terdapat beberapa faktor yang
dapat menunjukkan bukti lain mengenai kemampuan untuk mempunyai pengaruh signifikan,
yaitu:

1. Perwakilan dalam dewan direksi.


2. Partisipasi dalam pengambilan kebijakan.
3. Transaksi pokok antarperusahaan.
4. Pertukaran personel manajerial.
5. Ketergantungan teknologi.
6. Besaran investasi dalam kaitannya dengan konsentrasi pemegang saham lain.

Juga terdapat beberapa contoh bukti di mana investor tidak mempunyai pengaruh yang
signifikan atas investee. Contoh-contoh situasi tersebut seperti tuntutan atau keberatan atas
pengaruh investor oleh investee, adanya perjanjian di mana investor memberikan hak-hak
signifikannya sebagai pemegang saham, kepemilikan mayoritas di investee terkonsentrasi di
antara kelompok kecil pemegang saham yang mengoperasikan investee tanpa memperhatikan
investor lain, dan kegagalan investor memperoleh informasi serta memperoleh perwakilan
pada dewan direksi.
2.5.2 Laba Antarperusahaan yang Belum Direalisasi

Metode ekuitas yang diterapkan berdasarkan PSAK 15 sering disebut konsolidasi satu
baris karena (a) laba investor dan ekuitas pemegang saham adalah sama jika investee
dikonsolidasi dan (b) semua penyesuaian metode ekuitas dilakukan melalui akun investasi dan
pendapatan investasi, yang dilaporkan hanya sebagai satu baris dalam neraca dan satu baris
dalam laporan laba rugi. Pandangan yang sekarang dipakai dalam konsolidasi adalah penjualan
antarperusahaan tidak menyebabkan realisasi pendapatan sampai laba antarperusahaan tersebut
dapat dipastikan dengan cara tertentu, umumnya melalui transaksi dengan pihak ketiga yang
tidak terafiliasi. Sebagai contoh, jika induk perusahaan menjual persediaan ke anak perusahaan
dan mendapatkan laba, laba tersebut tidak dapat diakui dalam laporan keuangan konsolidasi
sampai dapat dipastikan dengan menjual kembali persediaan tersebut ke pihak eksternal.
Karena laba penjualan antarperusahaan dari sudut pandang konsolidasi dipandang belum
terealisasi sampai ada penjualan kembali ke pihak eksternal, maka laba tersebut harus
dieliminasi saat membuat laporan keuangan konsolidasi.
Meskipun demikian, laporan keuangan konsolidasi bukan satu-satunya yang terpengaruh,
karena laba investor yang melaporkan investasi menggunakan metode ekuitas adalah sama jika
investee dikonsolidasi. Karena itu, pendapatan melode ekuitas investor dari investee juga harus
disesuaikan terhadap laba penjualan antarperusahaan yang belum direalisasi tersebut. Istilah
yang digunakan untuk penerapan metode ekuitas yang memasukkan penyesuaian terhadap laba
belum terealisasi dari penjualan ke afiliasi disebut metode ekuitas disesuaikan penuh.

Penyesuaian untuk Laba Antarperusahaan yang Belum Direalisasi

Penjualan antarperusahaan biasanya dicatat pada pembukuan penjual dengan cara yang sama
seperti penjualan lain, termasuk pengakuan laba. Dalam penerapan metode ekuitas, laba belum
terealisasi yang masih ada pada akhir periode harus dikurangi dari jumlah pendapatan yang
seharusnya dilaporkan.

Dalam pendekatan satu baris, pendapatan dari investasi yang diakui dan nilai tercatat investasi
dikurangi untuk menghilangkan pengaruh laba antarperusahaan yang belum direalisasi .Pada
periode berikutnya saat laba antarperusahaan direalisasi, ayat jurnal tersebut dibalik.

2.5.3 Aturan Tambahan dari PSAK 15

PSAK 15, pernyataan yang mengatur pelaporan metode ekuitas, menjelaskan beberapa
aturan tambahan berikut:

1. Jika bagian investor atas kerugian investee melebihi nilai tercatat investasi,maka
metode ekuitas tidak lagi dipergunakan ketika nilai investasi telah menjadi nol. Tidak
ada lagi kerugian yang diakui oleh investor. Jika, setelah metode ekuitas tidak lagi
dipergunakan, investe melaporkan laba neto, maka investor harus menggunakan
metode ekuitas kembuli. tetapi hanya setelah bagian investor atas laba neto sama
dengan bagiannya atas rugi yang sebelumnya tidak diakui.
2. Dividen preferen dari investee harus dikurangi dari laba neto investeejika diumumkan
atau-diumumkan atau tidak-jika saham preferen tersebut kumulatif, sebelum investor
menghitung bagiannya atas laba investee.
3. Jika terdapat penurunan permanen atas nilai investasi, maka nilai tercatat investas harus
dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut.

PSAK 15 juga mensyaratkan beberapa keharusan pengungkapan dalam laporan keuangan.


menggunakan metode ekuitas, maka investor harus mengungkapkan nama, lokasi, persentase
kepemilikan dan persentase hak suara (jika berbeda dengan persentase kepemilikan) untuk tiap
investee.

2.5.4 Bagian Investor atas Laba Komprehensif Lainnya

Ketika investor menggunakan metode ekuitas untuk mencatat investasi pada


perusahaan lain, di dalam laba komprehensifnya juga harus dimasukkan bagian proporsional
untuk tiap jumlah yang dilaporkan sebagai "Laba Komprehensif Lainnya" (other
comprehensive income) oleh investee. Sebagai contoh, asumsikan PT Andika membeli 40%
saham biasa PT Barata pada tanggal 1 Januari 20X1. Untuk tahun 20X1, PT Barata melaporkan
laba neto sebesar Rp80.000.000 dan laba komprehensif Rp115.000.000, termasuk laba
komprehensif lainnya sebesar (sebagai tambahan laba neto) Rp35.000.000, Laba komprehensif
lainnya tersebut mencerminkan keuntungan yang belum direalisasi sebesar Rp35.000.000
(selelah dikurangi pajak) karena peningkatan nilai wajar dari investasi yang diklasifikasikan
sebagai tersedia-untuk-dijual berdasarkan kriteria yang ditetapkan dalam PSAK 15. Selain
pencatatan ayat jurnal metode ekuitas yang umum, PT Andika mengakui bagian
proporsionalnya atas keuntungan belum terealisasi dari efek tersedia-untuk-dijual yang
dilaporkan PT Barata selama tahun 20X1 dengan ayat jurnal berikut.

Investasi pada Saham PT Barata 14.000.000


Keuntungan belum direalisasi dani Investasi pada investee 14.000.000

Mengakui bagian atas keuntungan belum terealisasi

Investee dari efek tersedia-untuk-dijual.

Ayat jurnal tidak memengaruhi laba neto PT Andika untuk tahun 20X1, tetapi mengakibatkan
peningkatan laba komprehensif lainnya dan juga total laba komprehensifnya sebesar
Rp14.000.000. PT Andika akan membuat ayat jurnal yang sama setiap akhir periode untuk
bagian proporsionalnya terhadap peningkatan atau penurunan dalam akumulasi keuntungan
belum terealisasi PT Barata.

2.5.5 Akuntansi untuk Investasi pada Anak Perusahaan

Perusahaan dibebaskan untuk mengadopsi prosedur yang mereka inginkan dalam


akuntansi untuk investasi bagi anak perusahaan yang dikendalikan dalam pembukuannya.
Karena investasi pada anak perusahaan yang dikonsolidasi dieliminasi dalam pembuatan
laporan keuangan konsolidasi, laporan keuangan konsolidasi tidak terpengaruh oleh prosedur
pencatatan investasi dalam pembukuan induk perusahaan.

Perusahaan mempunyai tiga pendekatan yang berbeda dalam penggunaan akuntansi


untuk anak perusahaan yang dikonsolidasi:

1. Metode ekuitas disesuaikan penuh.


2. Metode ekuitas versi modifikasi.
3. Metode biaya

Beberapa versi modifikasi dari metode ekuitas sering ditemukan dalam praktik, dan
semuanya biasa disebut sebagai metode ekuitas modifikasi. Beberapa perusahaan menerapkan
metode ekuitas tanpa membuat penyesuaian untuk laba antarperusahaan yang belum direalisasi
dan amortisasi diferensial. Beberapa perusahaan membuat penyesuaian untuk amortisasi
diferensial tetapi tidak membuat penyesuaian untuk laba antarperusahaan yang belum
direalisasi. Pendekatan yang terakhir dalam buku teks ini disebut metode ekuitas dasar dan
digunakan dalam bab-bab berikutnya mengenai konsolidasi.Walaupun metode ekuitas versi
modifikasi tidak diterima untuk tujuan pelaporan keuangan, metode ini memungkinkan adanya
penghematan pencatatan bagi induk perusahaan jika digunakan dalam pembukuan pada kondisi
diharuskannya konsolidasi anak perusahaan.

Kepenilikan dalam investasi saham biasa pada perusahaan lain dapat menyebabkan
diperlukannya pembuatan laporan keuangan konsolidasi atau penggunaan metode ekuitas atau
metode biaya (yang disesuaikan dengan nilai pasar,jika diperlukan) untuk tujuan pelaporan
keuangan. Konsolidasi umumnya tepat digunakan jika satu entitas mengendalikan entitas lain
melalui kepemilikan mayoritas dari saham berhak stuara investee. Metode ekuitas diharuskan
jika investor memiliki cukup kepemilikan saham di investee untuk memengaruhi secara
signifikan kebijakan operasi dan keuangan investee tetapi tidak mempunyai mayoritas
kepemilikan saham berhak suara. Jika tidak terdapat bukti lain, maka kepemilikan saham
berhak suara investee 20% atau lebih dianggap memberikan investor kemampuan untuk
memengaruhi investee secara signifikan. Metode biaya digunakan jika konsolidasi dan metode
ekuitas tidak tepat untuk digunakan, biasanya jika investor tidak dapat memengaruhi investee
secara signifikan, jika melode biaya digunakan untuk pelaporan investasi pada saham biasa dan
saham tersebut dapat diperdagangkan, penyesuaian terhadap nilai pasar diperlukan untuk
tujuan pelaporan keuangan.
Metode biaya sama dengan pendekatan yang digunakan untuk akuntansi aset tidak
lancar lainnya. Investasi dicatat pada biaya perolehan awalnya. Konsisten dengan konsep
realisasi, pendapatan dari investasi diakui padal saat dibagikan ke investor dalam bentuk
dividen.

Metode ekuitas mempunyai keunikan di mana nilai tercatat investasi disesuaikan secara
berkala untuk mencerminkan perubahan ekuitas investor atas investee. Pendapatan dari
investasi diakui oleh investor berdasarkan metode ekuitas jika investee melaporkan laba bukan
pada saat dibagikan.
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Metode yang digunakan untuk mencatat investasi pada saham biasa tergantung pda
tingkat pengaruh atau pengendalian yang dimiliki investor ates terestee.Tingkat pengaruh
adalah faktor utama yang menentukan apakah investor dan ivette akan menyajikan laporan
keuangan konsolidasi atau investor akan melaporkan investasi pada saham biasa dalam
neracanya menggunakan metode biaya (yang disesuaikan ke nilai pasar,jika diperlukan) atau
metode ekuitas.

Metode ekuitas digunakan untuk pelaporan eksternal jika investor mempunyai


pengaruh signifikan dalam kebijakan operasi dan keuangan investee dan konsolidasi tidak
sesuai. Metode ekuitas tidak dapat digunakan sebagai pengganti konsolidasi jika konsolidasi
sesuai, dan karena itu penggunaan utama metode ekuitas adalah untuk pelaporan investasi
selain pada anak perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai