Anda di halaman 1dari 19

SEMINAR AKUNTANSI KEUANGAN

PSAK 15: INVESTASI PADA ENTITAS


ASOSIASI & VENTURA BERSAMA
Dosen pembimbing: Agus Athori, SE., MM.

Oleh :
Nama : YESSI RISTIANA W
NPM : 14130310095
Kelas : 7 A2 Akuntansi

UNIVERSITAS ISLAM KADIRI


FAKULTAS EKONOMI
KEDIRI
2017

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta hidayah kepada saya, sehingga berkat karunia-Nya saya dapat
menyelesaikan makalah Seminar Akuntansi Keuangan ini yang berjudul
“Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 15 Investasi pada Entitas Asosiasi dan
Ventura Bersama”. Walaupun melalui jalan yang panjang disertai dengan
berbagai macam kesulitan, namun syukur alhamdulillah berkat adanya usaha dan
bantuan dari berbagai pihak, maka kesulitan tersebut dapat terselesaikan. Makalah
ini disusun untuk memenuhi tugas Seminar Akuntansi Keuangan di Universitas
Islam Kadiri.

Dalam pembuatan makalah ini saya menyadari bahwa saya tidak sendiri
dalam menyelesaikannya. Untuk itu saya mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada Bapak Agus Athori, SE.,MM selaku dosen Seminar
Akuntansi Keuangan.

Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak


kekurangan. Oleh sebab itu, kritik dan saran sangat saya harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca
dan khususnya bagi para mahasiswa sebagai penambah pengetahuan. Kebenaran
dan kesempurnaan hanya milik Allah yang Punya dan Mahakuasa. Saya juga
mengucapkan terima kasih kepada pembaca yang telah bersedia membaca
makalah ini.

Kediri, 22 September 2017

Penulis.

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................. i

KATA PENGANTAR................................................................................ 1

DAFTAR ISI............................................................................................... 2

BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 4

1.1 Latar Belakang........................................................................... 4


1.2 Rumusan Masalah...................................................................... 4
1.3 Tujuan Penulisan........................................................................ 5
1.4 Manfaat Penulisan...................................................................... 5
1.5 Metode Penulisan........................................................................ 5

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................. 6

2.1 Definisi....................................................................................... 6

2.2 Tujuan dan Ruang Lingkup........................................................ 7

2.3 Pengaruh Signifikan................................................................... 7

2.4 Metode Ekuitas.......................................................................... 8

2.5 Penerapan Metode Ekuitas......................................................... 9

2.5.1 Pengecualian Penerapan Metode Ekuitas.................... 9

2.5.2 Klasifikasi Sebagai Dimiliki untuk Dijual................... 10

2.5.3 Penghentian Penggunaan Metode Ekuitas.................... 11

2.5.4 Perubahan dalam Bagian Kepemilikan........................ 12

2.5.5 Prosedur Metode Ekuitas............................................ 12

2.5.6 Rugi Penurunan Nilai.................................................. 15

BAB III PENUTUP...................................................................................... 17

3
3.1 Kesimpulan................................................................................. 17

3.2 Saran........................................................................................... 17

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 18

4
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Analisis terhadap nilai saham penting dilakukan oleh seorang investor,


terutama berkaitan dengan deviden dan earning yang diharapkan dari perusahaan
di masa yang akan datang. Besarnya deviden dan earning yang diharapakan dari
suatu perusahaan akan tergantung dari prospek keuntungan yang dimiliki
perusahaan. Karena prospek perusahaan sangat tergantung dari keadaan ekonomi
secara keseluruhan, maka analisis penilaian saham yang dilakukan investor juga
harus memperhtitungkan beberapa variabel makro yang mempengaruhi
kemampuan perusahaan menghasilkan laba.

Dalam praktek sehari-hari, tidak jarang ditemukan keraguan dari praktisi


akuntansi perusahaan dalam membukukan penyertaan saham perusahaan.
Misalnya PT A memiliki penyertaan saham di PT B sebesar 40%, apakah
pencatatannya harus menggunakan metode biaya perolehan, metode ekuitas
ataukah metode konsolidasi.

PSAK No 15 mengatur mengenai pencatatan akuntansi atas penyertaan saham


tersebut. Terdapat syarat-syarat dan ketentuan yang harus diperhatilkan terlebih
dahulu agar tidak keliru dalam menerapkan metode akuntansi yang paling tepat
atas penyertaan saham perusahaan seperti contoh di atas.

Berdasarkan latar belakang tersebut penulis akan mengangkat judul makalah


yaitu “Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 15 Investasi pada Entitas
Asosiasi dan Ventura Bersama”.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apakah tujuan dan ruang lingkup PSAK 15 ?
2. Bagaimana pengaruh signifikan terhadap kepemilikan saham dalam suatu
entitas ?
3. Bagaimana penerapan metode ekuitas terhadap investasi pada entitas
asosiasi dan ventura bersama ?

5
1.3 TUJUAN PENULISAN
1. Mengetahui tujuan dan ruang lingkup PSAK 15
2. Mengetahui pengaruh signifikan terhadap kepemilikan saham dalam suatu
entitas.
3. Mengetahui penerapan metode ekuitas terhadap investasi pada entitas
asosiasi dan ventura bersama.

1.4 MANFAAT PENULISAN


1. Bagi akademisi atau pembaca, dapat digunakan sebagai referensi dalam
pembahasan yang berkaitan dengan penulisan makalah ini.
2. Bagi penulis, untuk menambah wawasan dan pengetahuan dalam hal
bagaimana pengaruh besaran kepemilikan saham dalam suatu entitas dan
bagaimana penerapannya dalam metode ekuitas yang sesuai dengan
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Investasi pada Entitas Asosiasi
dan Ventura Bersama.

1.5 METODE PENULISAN

Adapun metode yang dipakai dalam penulisan makalah ini adalah


metode literatur yaitu dengan mengambil garis besar disertai dengan metode
perbandingan dari beberapa sumber di internet. Sehingga akan tersusun
makalah yang relevan atau sesuai dengan yang diharapkan.

6
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 DEFINSI

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 15 Investasi pada Entitas


Asosiasi dan Ventura Bersama terdiri dari paragraf 01-47. Seluruh paragraf dalam
Pernyataan ini memiliki kekuatan mengatur yang sama. Paragraf yang dicetak
dengan huruf tebal dan miring mengatur prinsip-prinsip utama. PSAK 15 harus
dibaca dalam konteks tujuan pengaturan dan Kerangka Dasar Penyusunan dan
Penyajian Laporan Keuangan. Berikut ini adalah pengertian istilah yang
digunakan dalam Pernyataan ini.

Entitas anak adalah suatu entitas, termasuk entitas non-korporasi seperti


pesekutuan, yang dikendalikan oleh entitas lain (yang dikenal sebagai entitas
induk). Entitas asosiasi adalah suatu entitas, termasuk entitas non-korporasi
seperti persekutuan, dimana investor mempunyai pengaruh signifikan dan bukan
merupakan entitas anak ataupun bagian partisipasi dalam ventura bersama.

Laporan keuangan konsolidasian adalah laporan keuangan kelompok


usaha yang di dalamnya aset, liabilitas, ekuitas, penghasilan, beban, dan arus kas
entitas induk dan entitas anaknya disajikan sebagai suatu entitas ekonomi tunggal.

Metode ekuitas adalah metode akuntansi dimana investasi pada awalnya


diakui sebesar biaya perolehan dan selanjutnya disesuaikan untuk perubahan
pascaperolehan dalam bagian investor atas aset neto investee. Laba rugi investor
mencakup bagiannya atas laba atau rugi investee dan penghasilan komprehensif
lain investor mencakup bagiannya atas penghasilan komprehensif lain investee.

Pengaruh signifikan adalah kekuasaan untuk berpastisipasi dalam


keputusan kebijakan keuangan dan operasional investee, tetapi tidak
mengendalikan atau mengendalikan bersama atas kebijakan tersebut.

Pengendalian bersama adalah persetujuan kontraktual untuk berbagai


pengendalian atas suatu pengaturan, yang ada hanya ketika keputusan tentang

7
aktivitas relevan mensyaratkan persetujuan dengan suara buat dari seluruh pihak
yang berbagi pengendalian.

Ventura bersama adalah pengaturan bersama yang para pihaknya memiliki


pengendalian bersama atas pengaturan memiliki hak atas aset neto dari
pengaturan.

Venturer bersama adalah pihak dalam ventura bersama yang memiliki


pengendalian bersama atas ventura bersama tersebut.

2.2 TUJUAN DAN RUANG LINGKUP

Pernyataan ini bertujuan untuk mengatur perlakuan akuntansi investasi


pada entitas asosiasi dan mengatur penerapan metode ekuitas pada akuntansi
investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama.

Ruang lingkup pernyataan ini diterapkan oleh seluruh entitas yang


merupakan investor dengan pengendalian bersama atau pengaruh signifikan atas
investee.

2.3 PENGARUH SIGNIFIKAN

Perusahaan asosiasi sebagai suatu perusahaan yang investornya


mempunyai pengaruh yang signifikan (memiliki wewenang untuk berpartisipasi
dalam keputusan yang menyangkut kebijakan keuangan serta operasi investee,
tetapi bukan merupakan pengendalian terhadap kebijakan tersebut) dan bukan
merupakan anak perusahaan maupun joint venture dari investornya.

Sedangkan anak perusahaan (subsidiary) didefinisikan sebagai perusahaan


yang dikendalikan oleh perusahaan lain (yang disebut induk perusahaan).

Jika investor memiliki, baik langsung maupun tidak langsung melalui anak
perusahaan, 20% atau lebih dari hak suara pada perusahaan investee, maka
dipandang mempunyai pengaruh signifikan, kecuali dapat dibuktikan dengan jelas
bahwa entitas tidak memiliki pengaruh signifikan. Sebaliknya, jika investor
memiliki, baik langsung maupun tidak langsung melalui anak perusahaan, kurang
dari 20 % hak suara, maka dianggap tidak memiliki pengaruh signifikan, kecuali

8
pengaruh signifikan tersebut dapat dibuktikan dengan jelas. Kepemilikan
substansial atau mayoritas oleh investor lain tidak perlu menghalangi investor
memiliki pengaruh signifikan.

Apabila investor mempunyai pengaruh yang signifikan, maka investasi


pada investee dicatat dengan menggunakan metode ekuitas. Sebaliknya, apabila
investor tidak mempunyai pengaruh yang signifikan, maka investasi dicatat
dengan menggunakan metode biaya.

Jadi, jika penyertaan saham perusahaan pada perusahaan asosiasi kurang


dari 20 %, maka penyertaan saham perusahaan dibukukan dengan metode biaya.

2.4 METODE EKUITAS

Menurut metode ekuitas, investasi pada awalnya dicatat sebesar biaya


perolehan dan nilai tercatat ditambahkan atau dikurangi untuk mengakui bagian
investor atas laba atau rugi investee setelah tanggal perolehan.

Menurut metode biaya, investor mencatat investasinya pada perusahaan


investee sebesar biaya perolehan. Investor menyakui penghasilan hanya sebatas
distribusi laba (kecuali dividen saham) yang diterima yang berasal dari laba bersih
yang diakumulasikan oleh investee setelah tanggal perolehan.

Laporan keuangan perusahaan asosiasi yang paling akhir digunakan oleh


investor dalam penerapan metode ekuitas; laporan tersebut biasanya disajikan
pada tanggal yang sama dengan laporan keuangan investor.

Investasi dalam perusahaan asosiasi harus dipertanggungjawabkan dalam


laporan keuangan konsolidasi menurut metode ekuitas, apabila investor
mempunyai pengaruh signifikan dan menurut metode biaya, apabila investor tidak
mempunyai pengaruh signifikan. Investor harus menghentikan penggunaan
metode ekuitas sejak tanggal pada saat:

1. Investor tidak lagi memiliki pengaruh signifikan dalam perusahaan


asosiasi; atau

9
2. Penggunaan metode ekuitas tidak lagi sesuai karena perusahaan asosiasi
beroperasi di bawah pembatasan ketat dalam jangka panjang yang secara
signifikan mempengaruhi kemampuannya untuk memindahkan dana
kepada investor.

Nilai tercatat dari investasi dalam perusahaan asosiasi harus dikurangi


untuk mengakui penurunan permanen, dalam nilai investasi. Selisih (baik positif
maupun negatif) antara biaya perolehan (aquisition cost) dengan bagian investor
atas nilai wajar aktiva neto yang dapat diidentifikasi (net identificable asset) pada
tanggal akuisisi harus dipertanggungjawabkan sesuai dengan Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan No. 22 tentang Akuntansi Penggabungan Usaha.

Investasi dalam perusahaan asosiasi yang dipertanggungjawabkan dalam


metode ekuitas, harus diklasifikasikan sebagai aktiva jangka panjang dan
diungkapkan sebagai pos terpisah dari neraca. Bagian investor atas pos luar biassa
atau pos masa lalu (prior period items) yang berasal dari investee harus
diungkapkan secara terpisah.

2.5 PENERAPAN METODE EKUITAS

Entitas dengan pengendalian bersama atau pengaruh signifikan atas investee


mencatat investasi pada entitas asosiasi atau ventura bersama dengan
menggunakan metode ekuitas, kecuali ketika investasi tersebut memenuhi syarat
pengecualian penerapan metode ekuitas.

2.5. 1 Pengecualian Penerapan Metode Ekuitas

Ketika investasi pada entitas asosiasi atau ventura bersama dimiliki oleh,
atau dimiliki secara tidak langsung melalui, entitas yang merupakan organisasi
modal ventura, atau reksa dana, unit perwalian merupakan organisasi modal
ventura, atau reksa dana, unit perwalian dan entitas sejenis termasuk dana asuransi
terkait investasi, entitas dapat memilih untuk mengukur investasi pada entitas
asosiasi dan ventura bersama tersebut pada nilai wajar melalui laba rugi sesuai
dengan PSAK 55 : Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran.

10
Ketika entitas memiliki investasi pada entitas asosiasi, yang sebagiannya
dimiliki secara tidak langsung melalui organisasi modal ventura, atau reksa dana,
unit perwalian dan entitas sejenis termasuk dan asuransi terkait investasi, entitas
tersebut dapat memilih untuk mengukur bagian dari investasi pada entitas
asosisasi tersebut pada nilai wajar melalui laba rugi sesuai dengan PSAK 55 :
Instrumen Keuangan : Pengakuan dan Pengukuran terlepas dari apakah organisasi
modal ventura, atau reksa dana, unit perwalian dan entitas sejenis termasuk dana
asuransi terkait investasi, memiliki pengaruh signifikan atas bagian dari investasi
tersebut. Jika entitas membuat pilihan tersebut, maka entitas menerapkan metode
ekuitas untuk setiap bagian yang tersisa dari investasi pada entitas asosiasi yang
tidak dimiliki melalui organisasi modal ventura atau reksa dana, unit perwalian
dan entitas sejenis termasuk dana asuransi terkait investasi.

2.5.2 Klasifikasi Sebagai Dimiliki untuk Dijual

Entitas menerapkan PSAK 58 : Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk


Dijual dan Operasi yang Dihentikan untuk investasi, atau sebagian dari investasi
pada entitas asosiasi atau ventura bersama yang memenuhi kriteria untuk
diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual. Sisa bagian apapun dari investasi
pada entitas asosiasi atau ventura bersama yang belum diklasifikasikan sebagai
dimiliki untuk dijual dicatat dengan menggunakan metode ekuitas sampai
pelepasan bagian yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual terjadi.
Setelah pelepasan terjadi entitas mencatat bagian yang tersisa dalam entitas
asosiasi atau ventura bersama sesuai dengan PSAK 55 : Instrumen Keuangan :
Pengakuan dan Pengukuran kecuali bagian yang tersisa menjadi entitas asosiasi
atau ventura bersama, dalam kasus ini entitas menggunakan metode ekuitas.

Ketika investasi, atau bagian dari investasi, pada entitas asosiasi atau
ventura bersama yang sebelumnya diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual
tidak lagi memenuhi kriteria untuk diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual,
investasi tersebut dicatat dengan menggunakan metode ekuitas secara retrospektif
sejak tanggal klasifikasi sebagai dimiliki untuk dijual. Laporan keuangan untuk
periode sejak klasifikasi sebagai dimiliki untuk dijual harus disesuaikan.

11
2.5.3 Penghentian Penggunaan Metode Ekuitas

Entitas menghentikan penggunaan metode ekuitas sejak tanggal ketika


investasinya berhenti menjadi investasi pada entitas asosiasi atau ventura bersama
sebagai berikut :

a. Jika investasi menjadi entitas anak, maka entitas mencatat investasinya


sesuai dengan PSAK 22 : Kombinasi Bisnis dan PSAK 65 : Laporan
Keuangan Konsolidasian.
b. Jika sisa kepentingan dalam entitas asosiasi atau ventura bersama
merupakan aset keuangan, maka entitas mengukur sisa kepentingan
tersebut pada nilai wajar. Nilai wajar dari sisa kepentingan dianggap
sebagai nilai wajar pada saat pengakuan awal sebagai aset keuangan sesuai
dengan PSAK 55 : Instrumen Keuangan : Pengakuan dan Pengukuran.
Entitas mengakui dalam laba rugi selisih apapun antara :
1. Nilai wajar sisa kepentingan apapun dan hasil apapun dari
pelepasan sebagian kepentingan pada entitas asosiasi atau
ventura bersama, dan
2. Jumlah tercatat investasi pada tanggal penggunaan metode
ekuitas dihentikan.
c. Ketika entitas menghentikan penggunaan metode ekuitas, entitas mencatat
seluruh jumlah yang sebelumnya telah diakui dalam penghasilan
komprehensif lain yang terkait dengan investasi tersebut menggunakan
dasar perlakuan yang sama dengan yang disyaratkan jika investee telah
melepaskan secara langsung aset dan liabilitas terkait.

Oleh karena itu, jika keuntungan atau kerugian yang sebelumnya telah
diakui dalam penghasilan komprehensif lain oleh investee akan direklasifikasi ke
laba rugi atas pelepasan aset atau liabilitas yang terkait, maka entitas
mereklasifikasi keuntungan atau kerugian dari ekuitas ke laba rugi (sebagai
penyesuaian reklasifikasi) ketika penggunaan metode ekuitas dihentikan. Sebagai
contoh, jika entitas asosiasi atau ventura bersama memiliki jumlah kumulatif dari
selisih kurs yang terkait dengan kegiatan usaha luar negeri dan entitas
menghentikan penggunaan metode ekuitas, anak entitas mereklasifikasi

12
keuntungan atau kerugian yang telah diakui sebelumnya dalam penghasilan
komprehensif lain yang terkait dengan kegiatan usaha luar negeri tersebut ke laba
rugi.

Jika investasi pada entitas asosiasi menjadi investasi pada ventura bersama
atau sebaliknya investasi pada ventura bersama menjadi invetasi pada entitas
asosiasi, maka entitas melanjutkan penerapan metode ekuitas dan tidak mengukur
kembali kepentingan yang tersisa.

2.5.4 Perubahan dalam Bagian Kepemilikan

Jika bagian kepemilikan entitas pada entitas asosiasi atau ventura bersama
berkurang, tetapi entitas tetap menerapkan metode ekuitas maka entitas
mereklasifikasi ke laba rugi proposi keuntungan atau kerugian yang telah diakui
sebelumnya dalam penghasilan komprehensif lain yang terkait dengan
pengurangan bagian kepemilikan tersebut jika keuntungan atau kerugian tersebut
disyaratkan untuk direklasifikasi ke laba rugi atas pelepasan aset atau liabilitas
yang terkait.

2.5.5 Prosedur Metode Ekuitas

Banyak prosedur yang sesuai untuk penerapan metode ekuitas yang serupa
dengan prosedur konsolidasi sebagimana dijelaskan dalam PSAK 65 : Laporan
Keuangan Konsolidasian. Selanjutnya, konsep yang mendasari prosedur yang
digunakan dalam pencatatan untuk perolehan entitas anak digunakan dalam
pencatatan untuk perolehan investasi pada entitas asosiasi atau ventura bersama.

Bagian kelompok usaha pada entitas asosiasi atau ventura bersama


merupakan penggabungan kepemilikan entitas induk dan entitas anaknya pada
entitas asosiasi atau ventura bersama tersebut. Kepemilikan entitas asosiasi lain
atau ventura bersama dalam kelompok usaha diabaikan untuk tujuan ini. Jika
entitas asosiasi atau ventura bersama mempunyai entitas anak, entitas aosiasi atau
ventura bersama, maka laba rugi, penghasilan komprehensif lain dan aset neto
yang dicatat dengan menerapkan metode ekuitas merupakan jumlah yang diakui
dalam laporan keuangan entitas asosiasi atau ventura bersama (termasuk bagian

13
entitas asosiasi atau ventura bersama atas laba rugi, penghasilan komprehensif
lain, dan aset neto dari entitas asosiasi dan ventura bersama), setelah penyesuaian
yang diperlukan terhadap dampak penyeragaman kebijakan akuntansi.

Keuntungan dan kerugian yang dihasilkan dari transaksi “hilir” dan “hulu”
antara (termasuk entitas anak yang dikonsolidasi) dan entitas asosiasinya atau
ventura bersamanya diakui dalam laporan keuangan entitas tersebut hanya sebesar
bagian investor lain dalam entitas asosiasi atau ventura bersama. Transaksi “hilir”
adalah, sebagai contoh, penjualan aset dari entitas asosiasi atau ventura bersama
kepada investor. Transaksi “hulu” adalah, sebagai contoh, penjualan atau
kontribusi aset dari investor kepada entitas asosiasinya atau ventura bersamanya.
Bagian investor atas keuntungan atau kerugian entitas asosiasi atau ventura
bersama yang dihasilkan dari transaksi tersebut dieliminasi.

Ketika transaksi “hulu” memberikan bukti penurunan nilai realiasai neto


dari aset yang akan dijual atau dikontribusikan, atau kerugian penurunan nilai aset
tersebut, maka kerugian tersebut diakui secara penuh oleh investor. Ketika
transaksi “hilir” memberikan bukti kerugian penurunan nilai realisasi neto dari
aset yang akan dibeli atau penurunan nilai aset tersebut, investor mengakui
sebesar bagiannya dalam kerugian tersebut.

Kontribusi aset nonmoneter untuk entitas asosiasi atau ventura bersama


dalam pertukaran dengan kepemilikan ekuitas dalam entitas asosiasi atau ventura
bersama dicatat sesuai dengan paragraf 27, kecuali jika kontribusi tidak memiliki
substansi komersial, sebagimana dijelaskan dalam PSAK 16 : Aset Tetap. Jika
kontribusi tidak memiliki substansi komersial, maka keuntungan atau kerugian
dianggap belum direalisai dan tidak diakui. Keuntungan dan kerugian yang belum
direalisasi tersebut dieliminasi dari investasi tercatat dengan menggunakan
metode ekuitas dan tidak boleh disajikan sebagai keuntungan atau kerugian
tangguhan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian entitas atau dalam
laporan posisi keuangan entitas yang di dalamnya investasi dicatat dengan
menggunakan metode ekuitas.

14
Jika entitas menerima aset moneter maupun nonmoneter, selain menerima
kepemilikan ekuitas di entitas asosiasi atau ventura bersama, maka entitas
mengakui secara penuh dalam laba rugi bagian dari keuntungan atau kerugian atas
kontribusi nonmoneter yang terkait dengan aset moneter maupun nonmoneter
yang diterima.

Investasi dicatat dengan menggunakan metode ekuitas sejak tanggal


investasi tersebut memenuhi definisi entitas asosiasi atau ventura bersama. Pada
saat perolehan investasi, setiap selisih antara biaya perolehan investasi dengan
bagian entitas atas nilai wajar neto aset dan liabilitas terindentifikasi dari investee
dicatat dengan cara sebagai berikut :

a. Goodwill yang terkait dengan entitas asosiasi atau ventura bersama


termasuk dalam jumlah tercatat investasi. Amortisasi goodwill tersebut
tidak diperkenankan.
b. Setiap selisih lebih bagian entitas atas nilai wajar neto aset dan liabilitas
teridentifikasi dari investee terhadap biaya perolehan investasi dimasukkan
sebagai penghasilan dalam menentukan bagian entitas atas laba rugi
entitas asosiasi atau ventura bersama pada periode investasi diperoleh.

Penyesuaian terhadap bagian entitas atas laba rugi entitas asosiasi atau
ventura bersama setelah perolehan dilakukan untuk mencatat, sebagai contoh,
penyusunan dari aset yang tersusutkan berdasarkan nilai wajarnya pada tanggal
perolehan. Serupa dengan hal tersebut, penyesuaian terhadap bagian entitas atas
laba rugi entitas asosiasi atau ventura bersama setelah perolehan dilakukan untuk
rugi penurunan nilai yang diakui oleh entitas asosiasi, misalnya goodwill atau aset
tetap.

Laporan keuangan terkini entitas asosiasi atau ventura bersama yang


tersedia digunakan oleh entitas dalam menerapkan metode ekuitas. Jika akhir
periode pelaporan entitas berbeda dengan entitas asosiasi atau ventura bersama,
maka entitas asosiasi atau ventura bersama menyajikan (untuk digunakan oleh
entitas) laporan keuangan dengan tanggal yang sama dengan laporan keuangan
entitas, kecuali hal tersebut tidak praktis.

15
Jika laporan keuangan entitas asosiasi atau ventura bersama yang
digunakan dalam menerapkan metode ekuitas disusun berbeda dari tanggal
entitas, maka penyesuasian dilakukan terhadap dampak dari transaksi atau
peristiwa signifikan yang terjadi di antara tanggal laporan keuangan entitas
asosiasi atau ventura besama dengan tanggal laporan keuangan entitas. Dalam
kasus apapun, perbedaan antara akhir periode pelaporan entitas asosiasi atau
ventura bersama dengan akhir periode pelaporan entitas tidak boleh lebih dari tiga
bulan. Panjangnya periode pelaporan dan perbedaan apapun antara akhir periode
pelaporan adalah sama dari periode ke periode.

Laporan keuangan entitas disusun dengan menggunakan kebijakan


akuntansi yang sama untuk transaksi dan peristiwa dalam keadaan serupa.

2.5.6 Rugi Penurunan Nilai

Setelah menerapkan metode ekuitas, termasuk pengakuan kerugian entitas


asosiasi atau ventura bersama, maka entitas menerapkan persyaratan dalam PSAK
55 : Instrumen Keuangan : Pengakuan dan Pengukuran untuk menentukan apakah
diperlukan untuk mengakui tambahan rugi penurunan nilai dengan
memperhatikan investasi neto entitas pada asosiasi atau ventura bersama.

Entitas juga menerapkan persayaratan dalam PSAK 55 : Instrumen


Keuangan : Pengakuan dan Pengukuran untuk menentukan apakah tambahan rugi
penurunan nilai apapun diakui dengan memperhatikan bagian entitas pada entitas
asosiasi atau ventura bersama yang bukan merupakan bagian dari investasi neto
dan jumlah rugi penurunan nilai.

Karena goodwill yang membentuk bagian dari nilai tercatat investasi pada
entitas asosiasi atau ventura bersama tidak diakui secara terpisah, maka tidak
dilakukan pengujian penurunan nilai secara terpisah dengan menerapkan
persyaratan pengujian penurunan nilai goodwill dalam PSAK 48 : Penurunan
Nilai Aset. Sebagai gantinya, seluruh nilai tercatat investasi diuji penurunan nilai
berdasarkan PSAK 48 sebagai suatu aset tunggal, dengan membandingkan antara
jumlah terpulihkan (mana yang lebih tinggi antara nilai pasar dan nilai wajar
dikurangi biaya untuk menjual) dengan jumlah tercatatnya, kapanpun penerapan

16
persyaratan dalam PSAK 55 : Instrumen Keuangan : Pengakuan dan Pengukuran
mengindikasikan bahwa investasi mugkin mengalami penurunan nilai. Rugi
penurunan nilai yang diakui pada keadaan tersebut tidak dialokasikan pada setiap
aset, termasuk goodwill, yang membentuk bagian dari nilai tercatat pada entitas
asosiasi atau ventura bersama. Dengan demikian, pembalikan dari penurunan nilai
diakui sesuai dengan PSAK 48 sepanjang jumkah terpulihkan dari investasi
tersebut kemudian meningkat. Dalam menentukan nilai pakai investasi, entitas
mengestimasi :

a. Bagiannya atas nilai kini arus kas masa depan estimasian yang
diharapkan akan dihasilkan oleh entitas asosiasi atau ventura bersama,
termasuk arus kas dari operasional entitas asosiasi atau ventura bersama
dan hasil dari pelepasan investasi atau
b. Nilai kini arus kas masa depan estimasian yang diharapkan timbul dari
deviden yang akan diperoleh dari investasi dan pelepasan investasi.

Dengan asumsi yang tepat, kedua metode tersebut akan memberikan hasil
yang sama.

Jumlah terpulihkan dari investasi pada entitas asosiasi atau ventura bersama
dinilai untuk setiap entitas atau ventura bersama, kecuali entitas asosiasi atau
ventura bersama tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk dari pemakaian
berkelanjutan yang sebagian besar independen dari aset lain.

17
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Jika sebuah perusahaan memiliki penyertaan saham dalam


perusahaan lain, maka menurut PSAK No. 15 mengenai Akuntansi untuk
Investasi dalam Perusahaan Asosiasi dan Ventura Bersama diatur bahwa
penyertaan saham perusahaan dan anak perusahaan dengan presentase
kepemilikan paling sedikit 20% tetapi tidak lebih dari 50%, baik langsung
maupun tidak langsung, dicatat dengan metode ekuitas sebesar biaya
perolehan, ditambah atau dikurangi dengan bagian laba atau rugi bersih
serta dikurangi deviden yang diterima setelah tanggal perolehan anak
perusahaan sesuai dengan presentase kepemilikannya. Sedangkan
penyertaan saham dengan kepemilikan kurang dari 20% dicatat dengan
metode biaya perolehan.

3.2 SARAN

Demikian makalah yang saya buat, semoga dapat bermanfaat bagi


pembaca. Kritik dan saran sangat diharapkan demi kesempurnaan makalah
ini. Apabila terdapat kesalahan mohon dapat memaafkan dan
memakluminya, karena masih dalam tahap pembelajaran. Atas saran dan
kritik yang bersifat membangun, saya ucapkan terimakasih.

18
DAFTAR PUSTAKA

Dewan Standar Akuntansi Keuangan. 2015. Standar Akuntansi Keuangan.


Jakarta: Ikatan Akuntan Indonesia

19

Anda mungkin juga menyukai