OLEH :
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2023
i
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa kami panjatkan atas segala
rahmat dan ridho-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah tentang
Laporan Keuangan Konsolidasi ini tepat pada waktunya, makalah ini akan membahas
tentang penyusunan laporan keuangan konsolidasi dan keuangan sendiri
(parent only).
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
pada mata kuliah Pelaporan Korporat. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang laporan keuangan yang dibuat oleh entitas induk dan
enititas anak sebagai akibat adanya penggabungan usaha atau kombinasi bisnis yang
mengacu pada ketentuan standar akuntansi keuangan.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Hari Setiyawati, Ak. MSi.CA ,
selaku dosen pengajar mata kuliah Pelaporan Korporat yang telah memberikan tugas
ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi
yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada rekan kuliah yang telah
membagi pengetahuan dan materinya dalam proses penyusunan makalah ini.
Akhirnya dengan ini, kami berharap dapat memberikan kontribusi positif dalam
membangun dan mengembangkan dunia akuntansi baik untuk praktisi maupun
akademisi.
Saran dan kritik yang bersifat konstruktif dari para pembaca tentunya sangat
kami harapkan.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................................i
KATA PENGANTAR...............................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................4
KEUANGAN TERSENDIRI..................................................................15
KEUANGAN KONSOLIDASI...............................................................22
3.1 KESIMPULAN.........................................................................................42
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................43
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Penggabungan unit bisnis banyak dilakukan saat ini baik dalam bentuk joint
venture, akuisisi, maupun merger. Hal ini dilatar belakangi oleh kemudahan
teknologi, perjanjian perdagangan bebas, dan motif mencari keuntungan.
1
lengt transaction diantara entitas-entitas yang berafiliasi (hubungan istimewa antara
antara perusahaan pengendali dan atau perusahaan yang dikendalikan). Syarat ini
berarti entitas induk tidak diperkenankan membedakan harga beli atau jual kepada
atau dari entitas anak dan perusahaan lain yang tidak berafiliasi.
Adapun rumusan masalah yang akan dijelaskan lebih detail dalam makalah
mengenai hal berikut:
2
1.3 TUJUAN PENULISAN
3
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut PSAK 22, kombinasi bisnis adalah suatu transaksi atau peristiwa lain
dimana pihak pengakuisisi memperoleh pengendalian atas satu atau lebih suatu
bisnis. Transaksi yang kadangkala disebut sebagai “penggabungan sesungguhnya
(true merger)” atau “penggabungan setara (merger of equals)” juga merupakan
kombinasi bisnis.
IFRS 3 menyatakan : “a business combination is the bringing together of one
or more combining entities into a reporting entity. Business combination result from
one entity :
· Purchasing the equity of another entity;
· Purchasing the net assets of another entity;
· Assuming the liabilities of another entity; or
· Purchasing some of the net assets of another entity that together form one or more
business.
Dengan demikian, kombinasi bisnis bisa dilakukan dengan membeli aset neto
perusahaan, mengambil alih hutang, membeli sebagian aset neto perusahaan lain dan
bersama-sama membentuk satu atau lebih bisnis lainnya, atau membeli saham
perusahaan di atas 50%.
Penggabungan usaha dilakukan untuk memperoleh efisiensi operasi melalui
integrasi secara horizontal atau vertikal atau mendiversifikasikan risiko usaha melalui
konglomerasi.
Integrasi horizontal penggabungan perusahaan-perusahaan dalam line-
business atau pasar yang sama.
4
Integrasi vertikal penggabungan dua atau lebih perusahaan dengan operasi
yang berbeda secara berturut-turut, tahapan produksi dan/atau distribusi,
misalnya penggabungan usaha antara perusahaan kain dengan perusahaan
pakaian jadi.
Konglomerasi penggabungan perusahaan-perusahaan dengan produk
dan/atau jasa yang tidak saling berhubungan, misalnya penggabungan usaha
antara perusahaan minyak dengan perusahaan komputer.
5
5. Memperoleh aset tidak berwujud
Salah satu alasan untuk melakukan kombinasi bisnis adalah untuk
memperoleh aset tidak berwujud yang dimiliki oleh perusahaan yang
diakuisisi seperti hak paten, hak penambangan, database pelanggan dan lain-
lain.
6. Alasan-alasan lain
Ada perusahaan yang punya kebanggaan tersendiri ketika berhasil
mengakuisisi perusahaan-perusahaan lain.
6
2.2 Kombinasi Bisnis Pada Entitas Sepengendali
7
b. Saat ini, IASB juga dalam proses memformulasikan metode akuntansi untuk
transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali sehingga IFRS 3 masih
mengeluarkan hal ini dari lingkup pengaturannya. Oleh karena itu, cukup
beralasan jika metode pooling of interest dipertahankan sementara menunggu
hasil kajian IASB. Penerapan metode ini juga tentunya tidak dianggap
bertentangan dengan IFRS karena belum diatur spesifik dalam IFRS.
8
Kehilangan Pengendalian
Jika entitas induk kehilangan pengendalian pada entitas anak, maka entitas induk:
1. Menghentikan pengakuan asset dan liabilitas entitas anak terdahulu dari laporan
posisi keuangan konsolidasian.
2. Mengakui sisa investasi apapun pada entitas anak terdahulu pada nilai wajarnya
pada tanggal hilangnya pengendalian dan selanjutnya mencatat sisa investasi
tersebut dan setiap jumlah terutang oleh atau kepada entitas anak terdahulu
sesuai dengan SAK lain yang relevan. Nilai wajar tersebut dianggap sebagai
nilai wajar pada saat pengakuan awal asset keuangan sesuai dengan PSAK 55:
instrument keuangan: pengakuan dan pengukuran atau (jika sesuai) biaya
perolehan pada saat pengakuan awal investasi pada entitas asosiasi atau bventura
bersama.
3. Mengakui keuntungan atau kerugian terkait dengan hilangnya pengendalian yang
dapat diatribusikan pada kepentingan pengendali terdahulu.
Jika entitas induk kehilangan pengendalian pada entitas anak, maka entitas induk:
1. Menghentikan pengakuan:
a. Asset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas entitas anak pada jumlah
tercatatnya ketika pengendalian hilang.
b. Jumlah tercatat setiap kepentingan non pengendali pada entitas anak terdahulu
pada tanggal hilangnya pengendalian (termasuk setiap komponen
penghasilan kompregensif lain yang diatribusikan pada kepentingan
non pengendali).
Prinsip Pengendalian
1. Kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai dengan perjanjian pada
investor lain.
2. Kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas
berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian.
9
3. Kekuasaan mengganti dan menjunjuk dewan komisaris atau direksi melalui
dewan entitas tersebut begitu pula untuk memberikan suara mayoritas pada
rapat melalui dewan direksi atau komisaris yang ditunjuk.
10
1. Tujuan dan desain investee
2. Aktivitas apa yang merupakan aktivitas relevan investee dan bagaimana
keputusan mengenai aktivitas tersebut dibuat
3. Apakah hak investor memberikannya kemampuan kini untuk mengarahkan
aktivitas relevan
4. Apakah investor terskspos atau memiliki ha katas imbal hasil variable dari
keterlibatannya dengan investee
5. Apakah investor memiliki kemampuan untuk menggunakan kekuasannya atas
investee untuk mempengaruhi jumlah imbal hasil investor
11
6. Entitas induk mencatat semua jumlah yanga diakui sebelumnya dalam
penghasilan kompehensif lain dengan dasar tang sama ke laba rugi atau saldo
laba
a) Entitas induk memindahkan sebagian aset neto dari entitas anak yang dimilikinya
menjadi aset entitas induk yang bersangkutan. Transaksi ini menyebabkan
perubahan dalam bentuk hukum kepemilikan atas aset neto, tetapi tidak
meyebabkan perubahan substansi ekonomi kepemilikan aset neto tersebut.
b) Entitas induk mengalihkan sebagian hak kepemikannya dalam suatu entitas anak
ke entitas anak lain yang dimiliki oleh entitas induk. Transaksi ini juga merupakan
perubahan bentuk hukum kepemilikan entitas anak, tetapi bukan perubahan
substansi ekonomi kepemilikan entitas anak tersebut.
c) Entitas induk menukar kepemilikannya atas sebagian aset neto dalam entitas anak
yang dimilikinya dengan saham tambahan yang diterbitkan oleh entitas anak lain
(yang tidak dimiliki sepenuhnya), sehingga kepemilikan entitas induk dalam
entitas anak lain tersebut bertambah, sedangkan persentase atas kepemilikan
pemegang saham nonsepengendali dalam entitas anak tersebut berkurang. Dalam
hal ini, walaupun bentuk hukum kepemilikan aset neto dalam entitas anak berubah
(dari milik langsung entitas induk menjadi milik entitas lain), tetetapi tidak terjadi
perubahan substansi ekonomi kepemilikan atas asset neto.
12
dialihkan dan jumlah tercatat dari setiap transaksi kombinasi bisnis entitas
sepengendali di ekuitas dan menyajikannya dalam pos tambahan modal disetor.
Dalam menerapkan metode penyatuan kepemilikan, unsur – unsur laporan keuangan
dari entitas yang bergabung, untuk periode terjadinya kombinasi bisnis entitas
sepengendali dan untuk periode komparatif sajian, disajikan sedemikian rupa seolah-
olah penggabungan tersebut telah terjadi sejak awal periode entitas yang bergabung
berada dalam sepengendalian. Jumlah tercatat dari unsur-unsur laporan keuangan
tersebut merupakan jumlah tercatat dari entitas yang yang bergabung dalam
kombinasi bisnis entitas sepengendali.
Untuk seluruh transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali, berikut hal hal
yang harus diungkapkan dan disajikan dalam laporan keuangan pada periode
terjadinya kombinasi bisnis :
a. Nama dan penjelasan tentang entitas atau bisnis yang berkombinasi
b. Penjelasan mengenai hubungan kesepengendalian dari entitas – entitas yang
bertransaksi dan bahwa hubungan tersebut tidak bersifat sementara:
c. Tanggal efektif dimulainya transaksi
d. Operasi atau kegiatan bisnis yang telah diputuskan untuk dijual atau dihentikan
akibat kombinasi bisnis tersebut;
e. Kepemilikan entitas atau bisnis yang dialihkan serta jenis dan jumlah imbalan
yang terjadi;
f. Jumlah tercatat bisnis yang dikombinasikan atau yang dilepas sertas selisih
antara jumlah tercatat bisnis tersebut dan jumlah imbalan yang dialihkan atau
imbalan yang diterima; dan pengungkapan mengenai penyajian kembali laporan
keuangan sebagaimana dijelaskan di paragraph 12 yang dapat memberikan
informasi minimal meliputi :
a. Ikhtisar angka – angka laporan keuangan yang telah dilaporkan sebelumnya
untuk periode yang disajikan kembali;
b. Ikhtisar dari jumlah tercatat aset dan liabilitas entitas atau bisnis yang
dikombinasikan;
14
c. Dampak penyesuaian kebijakan akuntansi sebagaimana dijelaskan di
paragraph 13.
d. Ikhtisar angka - angka laporan keuangan setelah disajikan kembali Entitas
mengungkapkan saldo selisih yang disajikan dalam pos tambahan modal
disetor, baik yang timbul dari penerapan Pernyataan ini atas transaksi
kombinasi bisnis entitas sepengendali maupun dari tansaksi restrukturisasi
entitas sepengendali sebagaimana disyaratkan dalam ketentuan transaksi
paragraph 20.
Entitas menerapkan Pernyataan ini untuk periode tahun buku yang dimulai
pada atau setelah tanggal 1 Januari 2013, Pernyataan ini diterapkan secara prospektif
dengan ketentuan bahwa saldo selisih nilai transisi restrukturisasi entitas
sepengendali berdasarkan PSAK 38 : Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali
pada tanggal awal penerapan. Pernyataan ini disajikan di ekuitas dalam pos tambahan
modal disetor dan selanjutnya tidak dapat diakui sebagai laba rugi direalisasi maupun
direklasifikasi ke saldo laba. Entitas menerapkan penyesuaian paragraph 06 dan
definisi pengendalian dalam paragraph 05 secara retrospektif sejak entitas pertama
kali menerapkan PSAK 38 : Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali Pernyataan ini
membatalkan PSAK 38 : Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali yang disahkan pada
tanggal 26 Januari 2012.
15
entitas-entitas tersebut berada dalam satu pengendalian yang dilakukan oleh pihak
yang bergabung. Entitas pengendali disebut dengan entitas induk dan entitas yang
dikendalikan disebut dengan entitas anak. . Entitas pengendali disebut dengan entitas
induk dan entitas yang dikendalikan disebut dengan entitas anak. Konsolidasi
diharuskan jika suatu perusahaan memiliki mayoritas saham beredar dari perusahaan
lain. PSAK 4 revisi 2009 memberi istilah Laporan Keuangan Konsolidasi sebagai
lampiran keuangan suatu kelompok usaha yang disajikan seperti suatu entitas
ekonomi tunggal. Laporan keuangan konsolidasi wajib disusun oleh entitas induk
atau pengendali tertinggi dalam suatu kelompok usaha.
1. Memberikan gambaran total sumber daya perusahaan hasil gabungan yang berada
di bawah kendali entitas induk kepada para pemegang saham, kreditor, dan
penyedia dana lainnya
2. Memberikan informasi update bagi manajemen entitas induk mengenai operasi
gabungan dari entitad konsolidasi dan entitas yang membentuk entitas konsolidasi
1. Karena hasil operasi dan posisi keuangan dari masing-masing perusahaan yang
dimasukan dalam laporan keuangan konsolidasi tidak diungkapkan, maka kinerja
atau posisi dari satu atau lebih perusahaan dapat disembunyikan oleh kinerja baik
dari perusahaan lainnya.
2. Tidak semua saldo laba konsolidasi tersedia untuk deviden induk perusahaan
karena sebagian dapat mencerminkan bagian induk perusahaan atas laba anak
16
perusahaan yang belum dibagikan. Begitu pula karena laporan keuangan
konsolidasi termasuk aset anak perusahaan, tidak semua aset yang ditampilkan
tersedia untuk pembagian deviden induk perusahaan.
3. Karena rasio-rasio keuangan berdasarkan laporan keuangan konsolidasi dihitung
berdasarkan informasi gabungan, rasio-rasio tersebut tidak mewakili perusahaan
mana pun yang dikonsolidasi, termasuk induk perusahaan.
4. Akun-akun yang sama dari perusahaan-perusahaan berbeda yang digabungkan
dalam konsolidasi, bisa jadi tidak seluruhnya dapat diperbandingkan. Sebagai
contoh, panjang siklus operasi dari perusahan-perusahaan yang berbeda dapat
bervariasi, menyebabkan piutang dari panjang periode yang sama diklasifikasikan
berbeda.
5. Informasi tambahan tentang masing-masing perusahaan atau kelompok perusahaan
yang termasuk dalam konsolidasi sering sekali diperlukan untuk penyajian wajar,
tetapi tambahan pengungkapan tersebut dapat menyebabkan catatan atas laporan
keuangan menjadi sangat banyak.
17
1. Kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai dengan perjanjian dengan
investor lain.
2. Kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas
berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian.
3. Kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar dewan direksi atau
dewan komisaris atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas
melalui dewan atau organ tersebut.
4. Kekuasaan untuk memberikan suara untuk mayoritas pada rapat dewan direksi
atau dewan komisaris atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas
melalui dewan direksi atau dewan komisaris atau organ tersebut
18
konsolidasi tertentu kepemilikan suara dalam jumlah tersebut tidak
mendatangkan pengendalian, maka PSAK 4 revisi 2009 lebih mengacu ke
substansi sehingga entitas tidak perlu menyusun laporan keuangan
konsolidasi.
19
c. Kemampuan Untuk Memiliki Pengendalian
20
2. Entitas induk mengakui dividen dari entitas anak, ventura bersama, entitas
asosiasi yang telah diakuinya atau kerugian dalam laporan tersenduri ketika
hak menerima dividen diterapkan.
Imbal Hasil
Investor terekspose atas imbal hasil variable dengen investee, ketika imbal
hasil investor dari keterlibatannya tersebut berpotensi untuk bervariasi sebagai akibat
dari kinerja investee. Imbal hasil investor dapat hanya positif, hanya negative, atau
positif dan negative. Meskipun hanya satu investor yang dapat mengendalikan
investee, lebih dari satu pihak dapat berbagi imbal hasil investee. Sebagai contoh,
pemilik kepentingan nonpengendalu dapat berbagi laba atau distribusi dari investee.
Contoh imbal hasil:
1. Dividen, distribusi lain atas manfaat ekonomik investee dan oerubahan nilai
investasi investor.
2. Remunerasi untuk pemberian jasa atas asset atau liabilitas investee.
3. Imbal hasil yang tidak tersedia untuk kepentingan pemilik lain, seperti
investor dapat menggunakan asetnya dalam kombinasi dengan asset investee.
21
Kepentingan non pengendali
1. Entitas induk menyajikan kepentingan non pengendali di ekuitas dalam laporan
posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari ekuitas pemilik entitas induk.
2. Perubahan dalam bagian kepemilikan entitas induk pada entitas anak yang tidak
mengakibatkan hilangnya pengendalian entitas induk pada entitas anak adalah
transaksi ekuitas (yaitu transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya sebagai
pemilik).
Pengungkapan
1. Sifat hubungan antara entitas induk dan suatu entitas anak lebih dari setengah
kekuasaan.
2. Alasan mengapa kepemilikan (setengah kekuasaan suara tidak diikuti dengan
pengendalian).
3. Akhir periode pelaporan dari laporan keuangan entitas anak jika laporan keuangan
konsolidasian memiliki tanggal/ periode berbeda.
4. Sifat dan luas setiap restriksi signifikan dalam kemampuan entitas anak untuk
mentransfer dana ke entitas induk.
5. Rincian yang menunjukan dampak setiap perubahan bagian kepemilikan entitas
induk pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian.
6. Pengendalian hilang, maka entitas induk mengunngkapkan keuntungan atau
kerugian (jika ada) yang diakui.
23
a. Mengeliminasi semua rekening timbal balik (Recipocal Account)
Eliminasi dilakukan melalui jurnal eliminasi dengan mengeliminasi rekening-
rekening yang bersifat rekening timbal balik, yaitu suatu rekening yang dicatat
oleh kedua belah pihak (induk dan anak) untuk suatu transaksi yang sama.
24
Nilai investasi Induk Perusahaan terhadap Perusahaan akan meningkat
jika Anak Perusahaan memperoleh laba bersih dan akan menurun atau
berkurangnya nilainya, jika Anak Perusahaan menderita kerugian. Meskipun
Laporan Keuangan Konsolidasi hasil penerapan metode ekuitas ini nantinya akan
sama dengan penerapan metode biaya, namun lembar kerja konsolidasi beserta
jurnal untuk penyesuaian dan eliminasi akan berbeda. Harus memperhatikan
pengaruh perubahan modal anak Perusahaan terhadap hak pemilikan Induk
Perusahaan. Beberapa perkiraan (account) yang perlu diperhatikan antara lain:
2. Perkiraan “Kas”
Akan berubah jumlahnya apabila Induk Perusahaan melaporkan adanya
Laba Rugi atau pembagian Dividen.
25
pada Laporan Keuangan Konsolidasi, artinya sudah diperhitungkan
perubahan jumlahnya.
26
asumsi bahwa penerbitan laporan keuangan konsolidasi hanya sebagai laporan
keuangan yang disiapkan bagi para pemegang saham dari entias utama.
2. Laba atau rugi dari Anak Perusahaan baru diakui oleh Induk Perusahaan
sebesar Prosentase (%) kepemilikannya pada saat disusun Neraca
Konsolidasi melalui perkiraan “Laba yang ditahan (Retained Earning)
untuk Induk Perusahaan”. Perkiraan ini hanya tampak pada Worksheet
penyusunan neraca Konsolidasi.
27
4. Metode Biaya berdasarkan pada asumsi bahwa investasi Induk terhadap
Anak Perusahaan merupakan bagian dari Aktiva.
5. Nilai Investasi harus selalu tetap, karena akan dittampakkan dalam neraca
sebesar harga perolehannya saja.
28
hubungan induk-anak. Entitas lain diluar hubungan induk-anak selanjutnya disebut
entitas eksternal.
29
2. Bagian kepentingan non pengendali atas perubahan ekuitas sejak tanggal
kombinasi bisnis.
Contoh Kasus 1:
PT. X mengakusisi saham biasa PT. Y pada harga yang sama dengan nilai bukunya
pada tanggal 31 Desember 2011. Kekayaan pemegang saham PT. Y saat itu terdiri
dari:
Apabila akuisisi dilakukan atas seluruh saham PT. Y (100%), maka PT. X
memiliki pengendalian penuh atas PT. Y. Hal tersebut juga berarti bahwa tidak ada
kepentingan non pengendali dalam PT. Y.
30
kepentingan non pengendali, yakni Rp 100.000. Dividen yang diumumkan PT. Y
juga dialokasikan sebesar 10% untuk kepentingan non pengendali yang mengurangi
kekayaan kepentingan non pengendali sebesar 10% x 600.000 = Rp 60.000. Dengan
demikian perhitungan kepentingan non pengendali pada akhir tahun 2009 adalah
sebagai berikut:
31
Contoh Kasus 2:
32
Prepaid Taxes 2.328.104 -
Total Current Assets 65.919.786 66.356.752
NON CURRENT ASSETS
Deffered Tax Assets (Liabilities), net - 1.056.370 -
Investment in share of stock 52.535.881 449.724
Fixed Asset NET 61.717.931 61.717.931
Right Of Use Asset 104.268 -
Other Assets 3.623.161 3.623.161
Total Non Current Assets 116.924.871 65.790.816
TOTAL ASSETS 182.844.657 132.147.568
NON-CURRENT LIABILITIES
Long-term loans 22.273.091 4.648.583
Shareholder's loans 15.663.819 18.176.225
Employee benefits liabilities 2.345.320 2.735.865
Total Non-Current Liabilities 40.282.230 25.560.674
TOTAL LIABILITIES 152.668.804 70.889.848
EQUITY
Capital stock-par value Rp100 48.128.461 48.128.461
Additional paid in capital 7.253.463 7.253.463
Other Comprehensive Income 2.766.995 9.925.710
Retained earnings
Appropriated 2.185.430 8.741.719
Unappropriated - 43.380.757 - 4.334.299
Net Income For the Years 13.222.262 - 8.457.335
EQUITY, NET 30.175.853 61.257.720
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY 182.844.657 132.147.568
33
1. Misal Akun piutang entitas induk dan akun utang entitas anak sebesar $ 17.290.000
merupakan akun antar perusahaan. Eliminasi utang-piutang antar perusahaan
dilakukan dengan prosedur akuntansi, yakni dengan membalikan dari saldo normal.
Utang dieliminasi dengan mendebet dan piutang dieliminasi dengen mengkredit
sebesar saldo yang dimaksud. Jurnal eliminasinya adalah
Investasi entitas induk dalam saham entitas anak mengakibatkan akun “investment
in share of stock” milik entitas induk berkaitan dengan akun “modal pemegang
saham” entitas anak. Saldo normal investasi adalah debet sehingga akun tersebut
harus dieliminasi dengan mengkredit. Dalam perusahaan yang berbentuk PT,
kekayaan pemegang saham terdiri dari Capital Stock dan laba untuk pemegang
saham, yakni Retained Earnings. Capital Stock dalam neraca harus disajikan pada
nilai nominalnya. Apabila pada penjualan perdaha harga saham yang dijual
ditetapkan diatas nilai nominalnya, maka selisih harga jual dengan nilai nominal
disajikan dalam akun aigo saham. Jadi kekayaan pemegang saham melibatkan
akun: Capital Stock, laba ditahan dan aigo saham.
Penguasaaan entitas induk atas kekayaan entitas anak dalam investasi
tersebut adalah 100% sehingga seluruh kekayaaan pemegang saham PT. CAP
dimiliki oleh PT. TMMIN. Pada neraca dijelaskan jika nilai investasi modal saham
adalah sebesar USD 52.535.881. Karena itu, eliminasi dilakukan sebesar jumlah
tersebut dengan mendebet komponen kekayaan entitas anak dan mengkredit akun
investasi dalam saham entitas anak.
34
Jurnalnya adalah sebagai berikut:
Capital Stock 48.128.461
Laba ditahan 4.407.420
Investment in share of stock 52.535.881
Berdasarkan jurnal eliminasi tersebut akun-akun neraca konsolidasi dihitung sebagai
berikut :
LIABILITIES AND
EQUITY
35
CURRENT LIABILITIES
NON-CURRENT
LIABILITIES
EQUITY
36
Sehingga Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian PT TMMIN atas kepemilikan PT
TAM sebesar 100% adalah sebagai berikut :
PT TOYOTA MANUFACTURING INDONESIA
INTERIM STATEMENTS OF CONSOLIDATED FINANCIAL POSITION
December 31, 2019 (Unaudited)
(Expressed in US Dollar And Unless Otherwise Stated)
ASSETS
CURRENT ASSETS
Cash on hand and in banks 12.045.329
Account Receivables 30.310.896
Other Receivables 3.800.966
Inventory 62.300.265
Advances and prepaid expenses 4.200.978
Prepaid Taxes 2.328.104
Total Current Assets 114.986.538
NON CURRENT ASSETS
Deffered Tax Assets (Liabilities), net - 1.056.370
Investment in share of stock 449.724
Fixed Asset NET 123.435.861
Right Of Use Asset 104.268
Other Assets 7.246.322
Total Non Current Assets 130.179.805
TOTAL ASSETS 245.166.344
NON-CURRENT LIABILITIES
37
Long-term loans 26.921.674
Shareholder's loans 33.840.044
Employee benefits liabilities 5.081.186
Total Non-Current Liabilities 65.842.903
TOTAL LIABILITIES 206.268.652
EQUITY
Capital stock-par value Rp100 48.128.461
Additional paid in capital 14.506.926
Other Comprehensive Income 12.692.705
Retained earnings
Appropriated 2.185.430
Unappropriated - 43.380.757
Net Income For the Years 4.764.927
EQUITY, NET 38.897.692
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY 245.166.344
Contoh : Neraca Konsolidasi atas Entitas Anak yang Dikuasai Kurang dari
100% (sebagai contoh adalah 70%)
38
33.026.363 29.273.902
NON-CURRENT
LIABILITIES
39
Shareholder's loans 15.663.819 18.176.225 33.840.044
EQUITY
40
NON CURRENT ASSETS
Deffered Tax Assets (Liabilities), net - 1.056.370
Investment in share of stock 16.210.489
Fixed Asset NET 123.435.861
Right Of Use Asset 104.268
Other Assets 7.246.322
Total Non Current Assets 182.715.687
TOTAL ASSETS 314.992.225
NON-CURRENT LIABILITIES
Long-term loans 26.921.674
Shareholder's loans 33.840.044
Employee benefits liabilities 5.081.186
Total Non-Current Liabilities 65.842.903
TOTAL LIABILITIES 223.558.652
EQUITY
Capital stock-par value Rp100 62.566.999
Additional paid in capital 14.506.926
Other Comprehensive Income 12.692.705
Retained earnings -
Appropriated 4.807.946
Unappropriated - 44.681.047
Net Income For the Years 4.764.927
EQUITY, NET 91.433.573
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY 314.992.225
41
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Perusahaan yang memiliki satu atau lebih anak perusahaan biasanya akan
menyajikan laporan keuangan dalam bentuk laporan keuangan konsolidasi.
Prinsipnya adalah penyajian laporan keuangan yang isinya gabungan dari laporan
milik perusahaan induk dan entitas anak perusahaan dalam satu laporan sehingga
seolah-olah mereka adalah satu entitas. Tujuan dari penyusunan laporan tersebut
adalah untuk memberikan gambaran objektif secara keseluruhan mengenai posisi
keuangan dan aktivitas dari suatu kelompok perusahaan (induk dan anaknya)
sehingga bisa dipahami oleh pihak-pihak yang berkepentingan (investor, auditor,
dsb).Bentuk laporan tersebut dibutuhkan jika perusahaan induk memiliki kendali atas
perusahaan lain (anak perusahaan). Syarat dari perusahaan yang membutuhkan
laporan keuangan konsolidasi adalah sebagai berikut:
Secara hukum, entitas induk dan entitas anak adalah entitas-entitas yang
berbeda, bahkan Undang-undang anti trust mensyaratkan arm’s length transaction di
antara entitas-entitas yang berafiliasi. Dengan persyaratan ini, entitas induk tidak di
perkenalkan membedakan harga jual produknya terhadap entitas anak dan entitas lain
yang tidak berafiliasi, atau melakukan pembelian dengan harga yang berbeda dari
entitas lain yang tidak berafiliasi. Laporan Konsolidasi dimaksudkan untuk
menunjukan aspek substansi hubungan entitas induk – anak.
42