MAKALAH
diajukan untuk memenuhi salah tugas mata kuliah Seminar Akuntansi yang dibimbing
oleh Bapak
Disusun oleh:
Kelompok :
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah
bahasa indonesia ini sesuai dengan batasan waktu yang telah ditentukan. Tak lupa,
penulis kirimkan salam dan salawat kepada junjujan kita semua, Rasulullah
Muhammad SAW dan seluruh sahabatnya.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Seminar
Akuntansi Keuangan dengan judul BUSINESS COMBINATION. Dalam makalah
ini, Tim penulis menguraikan mengenai Investasi pada Entitas Lain, Kombinasi bisnis
entitas Sepengndali, dan Laporan keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan
Tersendiri.
Dalam penyusunan makalah ini penulis menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan dan masih terdapat kekurangan, untuk itu penulis
mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi terciptanya karya tulis yang
lebih baik dimasa yang akan datang.
Mojokerto, . . . . . . . . .
Tim Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
BAB I.............................................................................................................................1
PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................................1
1.1. Rumusan Masalah...........................................................................................1
1.2. Tujuan.............................................................................................................1
BAB II...........................................................................................................................3
PEMBAHASAN............................................................................................................3
2.2. Kombinasi Bisnis............................................................................................3
2.2.1 Pengertian Bisnis Gabungan....................................................................3
2.2.2 Jenis dan Bentuk Penggabungan Badan Usaha.......................................3
2.2.3 Bentuk-bentuk penggabungan badan usaha............................................5
2.2.4 Pengendali Tertinggi................................................................................6
2.2.5 Persoalan yang Timbul dalam Penggabungan Perusahaan......................8
2.2.6 Tanggal Kombinasi Bisnis / Penggabungan Badan Usaha......................9
2.2.7 Pihak-pihak yang Berperan dalam Kombinasi Bisnis atau
Penggabungan Badan Usaha................................................................................11
2.3. Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali.......................................................12
2.3.1. Definisi Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali..................................12
2.3.2. Kriteria Pengendalian............................................................................13
2.3.3. Sifat Transaksi Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali.......................13
2.3.4. Pengungkapan Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali.......................14
2.4. Laporan keuangan konsolidasian..................................................................16
2.4.1. Definisi laporan keuangan konsolidasian..............................................16
2.4.2. Kriteria Pengendalian............................................................................16
2.4.3. Prosedur Konsolidasi.............................................................................17
ii
2.4.4. Kepentingan non-pengendali.................................................................19
2.4.5. Kehilangan Pengendalian......................................................................19
2.4.6. Pengungkapan Konsolidasian................................................................20
2.5. Laporan keuangan tersendiri.........................................................................21
2.5.1. Pengungkapan Laporan Keuangan Tersendiri.......................................22
BAB III........................................................................................................................23
PENUTUP...................................................................................................................23
3.1 Kesimpulan...................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................25
LAMPIRAN-LAMPIRAN..........................................................................................26
Daftar Pertanyaan.....................................................................................................26
Jurnal Terkait............................................................................................................28
iii
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi penggabungan badan usaha
2. Untuk mengetahui bentuk-bentuk penggbungan badan usaha
3. Untuk mengetahui siapa pihak pengendalian tertinggi dalam penggabungan
badan usaha
2
3
4
masih mepertahankan status badan hukum nya secara individual. Namun demikian
oleh karena perusahaan induk berhak mengendalikan operasi dan manjemen dari
perusahaan anak, maka dari segi ekonomis antara perusahaan induk dan anaknya
merupakan suatu kesatuan usaha. Apabila suatu perusahaan didirikan dengan tujuan
utama untuk memiliki sebagian besar dari saham-saham perusahaan lain disebut
Holding Company.
statusnya sebagai unit usaha yang terpisah. Contoh perusahaan yang melakukan
merger salah satunya adalah Bank Lippo dengan Bank Niaga pada tahun 2008 dan
kedua bank ini menyetujui untuk mengubah nama mereka setelah merger menjadi
Bank CIMN Niaga.
b. Konsolidasi
Penggabungan perusahaan disebut dengan konsolidasi, jika dalam proses
penggabungan itu dibentuk sebuah perusahaan baru dengan tujuan khusus untuk
membeli (mengambil alih) harta milik dan mengakui hutang-hutang dari dua atau
lebih dari perusahaan yang telah ada. Contoh perusahaan yang melakukan konsolidasi
salah satunya yaitu antara Bank Bumi Daya (BBD), Bapindo, Bank Dagang Negara,
dan Bank Exim. Keempat bank tersebut berkonsolidasi dan berubah menjadi Bank
Mandiri.
c. Afiliasi
Afiliasi, yaitu penggabungan usaha dengan cara membeli sebagian besar saham
atau seluruh saham perusahaan lain untuk memperoleh hak pengendalian (controlling
interest). Perusahaan yang dikuasai tersebut tidak kehilangan status hukumnya dan
masih beroperasi sebagaimana perusahaan lainnya. Contoh perusahaan yang
melakukan afiliasi salah satunya yaitu PT Freeport Indonesia merupakan perusahaan
afiliasi dari Freeport-McMoRan.
Sepanjang entitas bersangkutan merupakan bisnis yang riil, kombinasi bisnis dapat
dilakukan atas entitas tidak berbadan hukum tersebut.
Akan tetapi, makna mengendalikan lebih dari sekedar memiliki ekuitas entitas
lain. Pengendalian tidak harus selalu diperoleh dengan kepemilikan dan sebaliknya,
kepemilikan hak suara mayoritas tidak selalu memberikan hak pengendalian.
Pengendalian yang diperoleh tanpa adanya kepemilikan dapat terjadi melalui kontrak.
Sebagai contoh, suatu entitas telah terikat kontrak hanya menjual atau memberikan
jasa atau memberikan hak pemakaian aset pada entitas lain yang mengindikasikan
adanya pengendalian oleh entitas lain tersebut. Ini berarti entitas yang
mengendalikan. Sebaliknya, jika ada pengendalian tanpa kepemilikan, itu merupakan
indikasi bahwa telah terjadi kombinasi bisnis. Dalam kasus lain, suatu entitas
mungkin memiliki sebagian saham biasa entitas lain dan entitas pengakuisisi tersebut
dalam posisi mengendalikan.Kombinasi bisnis mengenal istilah entitas pengendali
dimana pengendalian diperoleh secara langsung maupun secara tidak langsung.
Sebagai contoh perusahaan sampoerna merupakan perusahaan rokok besar di
Indonesia, dengan melakukan diversifikasi dengan berbagai merk dan produk, hal ini
merupakan suatu langkah yang dijalankan oleh PT. Sampoerna agar perusahaan
mencapai income stabil. Tahun 2005 perusahaan ini diakuisisi oleh Philip Morris,
sejumlah 40 % dari saham sampoerna dibeli oleh Philip Morris. Philip Morris adalah
produsen rokok asal Amerika Serikat dengan keahlian pada produk rokok putih
seperti Marlboro, Virginia Slims, dan Benson & Hedges. Dari contoh diatas dapat
diambil kesimpulan bahwa pengendali tertinggi adalah PT. Sampoerna karena PT
tersebut mempunyai saham lebih besar yaitu 60%.
harga pasar yang berlaku. Adaya perubahan nilai yang terjadi pada aktiva tetap
berhubung perubahan nilai uang dan perubahan teknologi harus diakui agar diperoleh
penilaian yang wajar.
3. Kontribusi relatif dari laba yang diproyeksikan
Penentuan besarnya kontribusi relatif dari rata-rata keuntungan kepada
perusahaan yang baru dibentuk memerlukan juga bantuan dari orang yang ahli
dibidang ini. Laporan perhitungan rugi laba dari perusahaan yang digabung juga
harus dususun sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansiyang lazim, seperti halnya pada
neraca. Beberapa hal yang perlu mendapatkan perhatian khusus dalam hubungannya
dengan penentuan besarnya kontribusi relatif dari rata-rata keuntungan ialah
penentuan besrnya harga pokok barang yang dijual maupun harha pokok
produksinya, termasuk inventory pricing dan metode penilaian yang dipakai, biaya-
biaya yang berhubungan dengan aktiva tetap termasuk depresiasi dan amortisasi
aktiva tetap tak berwujud.
Tv dengan stasiun televisi yang baru saja diambil alih 49% kepemilikan sahamnya
oleh Para Group dari Kelompok Kompas Gramedia (KKG), Trans 7 (dulunya Tv 7).
Trans Corp dimiliki oleh para group yang dimotori Chairul Tanjung Unit usaha.
Trans7 berdiri dengan nama TV7 berdasarkan izin dari Dinas Perdagangan dan
Perindustrian Jakarta Pusat dengan Nomor 809/BH.09.05/III/2000 yang sahamnya
sebagian besar dimiliki oleh Kompas Gramedia (KG) dan 12% dimiliki Bakrie &
Brothers (perusahaan konglomerat milik Aburizal Bakrie yang memiliki antv). Pada
tanggal 22 Maret 2000 keberadaan TV7 telah diumumkan dalam Berita Negara
Nomor 8687 sebagai PT Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh. Pada 4 Agustus 2006,
Para Group melalui PT Trans Corpora resmi membeli 49% saham PT Duta Visual
Nusantara Tivi Tujuh. Dengan dilakukannya re-launch pada tanggal 15 Desember
2006, tanggal ini ditetapkan sebagai hari lahirnya Trans7. Direktur Utama Trans7 saat
ini adalah Atiek Nur Wahyuni.
Trans TV atau Televisi Transformasi Indonesia adalah sebuah stasiun televisi
swasta Indonesia mulai secara terrestrial area di Jakarta, yang dimiliki oleh
konglomerat Chairul Tanjung. Dengan motto "Milik Kita Bersama", konsep tayang
stasiun ini tidak banyak berbeda dengan stasiun swasta lainnya. Trans TV adalah anak
perusahaan PT Trans Corpora. Kantor Pusat stasiun ini berada di Studio TransTV,
Jalan Kapten Pierre Tendean, Jakarta Selatan. Direktur Utama Trans TV saat ini
adalah Wishnutama. Trans TV memperoleh izin siaran didirikan pada tanggal 1
Agustus 1998 Trans TV mulai resmi disiarkan pada 10 November 2001 meski baru
terhitung siaran percobaan, Trans TV sudah membangun Stasiun Relai TV-nya di
Jakarta dan Bandung. Siaran percobaan dimulai dari seorang presenter yang menyapa
pemirsa pukul 19.00 WIB malam. Trans TV kemudian pertama mengudara mulai
diluncurkan diresmikan Presiden Megawati Soekarnoputri sejak tanggal 15 Desember
2001 sejak sekitar pukul 19.00 WIB Malam, TRANS TV memulai siaran secara
resmi.
Dari data diatas dapat diambil kesimpulan bahwa tanggal kombinasi bisnis untuk
Trans 7 yaitu pada tanggal 4 agustus 2006 dimana Para Group melalui PT Trans
Corpora resmi membeli 49% saham PT Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh. Sedangkan
11
untuk transTV tanggal kombinasi terjadi pada tangal 15 Desember saat diresmikan
oleh Presiden Megawati Soekarno Putri.
a. Porsi dari setiap selisih yang diakui di ekuitas yang dapat diatribusikan pada
pengakuan sisa investasi pada entitas anak terdahulu dengan nilai wajar pada
tanggal hilangnya pengendalian.
b. Pos keuntungan atau kerugian yang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif
(jika tidak disajikan secara terpisah dalam laporan laba rugi komprehensif).
Entitas pelaporan
Consolidated
Financial
Statement
anak jika LK memiliki tanggal / periode berbeda. Sifat dan luas setiap restriksi
signifikan dalam kemampuan entitas anak untuk mentransfer dana ke entitas induk.
Rincian yang menunjukkan dampak setiap perubahan bagian kepemilikan entitas
induk pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian. Jika
Pengendalian hilang, maka entitas induk mengungkapkan keuntungan atau kerugian
(jika ada) yang diakui sesuai dengan paragraf 31, dan porsi dari keuntungan atau
kerugian yang dapat diatribusikan pada pengakuan sisa investasi pada entitas anak
terdahulu dengan nilai wajar pos keuntungan atau kerugian yang diakui dalam
laporan laba rugi komprehensif jika tdk disajikan terpisah.
3.1 Kesimpulan
Penggabungan usaha merupakan usaha pengembangan atau perluasan perusahaan
dengan cara menyatukan perusahaan dengan satu atau lebih perusahaan lain menjadi
satu kesatuan ekonomi. Dari penggabungan usaha itu sendiri banyak bentuknya salah
satu bentuk badan usaha yang terkenal yaitu dilihat menurut kejadian hukumnya
dapat dibedakan kedalam marger, konsolidasi, akusisi, dan afiliasi. Dalam
penggabungan badan usaha harus memiliki tanggal kombinasi bisnis yang jelas yang
dimaksud dengan tanggal kombinasi bisnis itu sendiri adalah akuisisi atau tanggal
ketika pihak pengakuisisi secara hukum mengalihkan imbalan, memperoleh aset, dan
mengambil alih liabilitas atau kewajiban pihak yang diakuisisi, atau disebut juga
tanggal penutupan.
Tanggal kombinasi bisnis dilakukan oleh pihak pihak yang berperan dalam
kombinasi bisnis antara lain pihak pengakuisisi yang memeperoleh kendali atas
aktiva neto dana operasi pihak yang diakuisisi dan Entitas target yang dalam transaksi
kombinasi bisnisnya dikendalikan oleh entitas lain (entitas pengakuisisi) yang
dibentuk untuk menerbitkan kepentingan ekuitas dalam rangka kombinasi bisnis,
maka salah satu entitas yang bergabung merupakan pihak pengakuisisi dengan
melihat ukuran dan faktor lainnya.
Penggabungan usaha diatur menurut pandangan UU No.40 tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas mengenai penggabungan badan usaha yang isinya yaitu mengatur
masalah penggabungan, peleburan, dan pengambilalihan dan mendefinisikan
pengambilalihan sebagai perbuatan hukum yang dilakukan oleh badan hukum atau
orang perorangan yang bertujuan untuk mengambil alih, baik seluruh maupun
sebagian besar saham perseroan yang mengakibatkan beralihnya pengendalian
terhadap perseroan tersebut.
22
23
24
DAFTAR PUSTAKA
24
25
Penelitian.Yogyakarta:PBFE.
Januar,Jimmy.2011.KonvergensiIFRS.http://jimmyjanuar.blogspot.com/2011/03/k
onvergensi-ifrs.htm, diaksestanggal 9 November 2012.
25
26
26