PEMBAHASAN
diperlukan.
financial distress.
1
kelemahan. Dalam setiap kasus, analisis rasio dengan
berada di atas rata-rata industri maka situasi tersebut mungkin tidak akan
antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain, dan dengan
menggunakan alat analisis berupa rasio ini akan dapat menjelaskan atau
standart, yang sedang digunakan dalam analisis yaitu laporan neraca dan
laporan rugi laba. Berdasarkan pada latar belakang tersebut, maka penulis
Discriminant” .
2
Informasi kebangkrutan bisa bermanfaat bagi beberapa pihak berikut ini:
keputusan siapa yang akan diberi pinjaman, dan kemudian bermanfaat untuk
kebangkrutan lebih awal supaya tindakan yang perlu bisa dilakukan lebih
awal.
4. Akuntan. Informasi kebangkrutan bagi akuntan berguna untuk menilai going
(Composition).
2. Pemecahan formal
3
diteruskan < nilai perusahaan dilikuidasi Likuidasi: dengan menjual asset-
aset perusahaan
melakukan perbaikan-perbaikan.
4
Dalam salah satu contoh kasus, rasio keuangan yang digunakan
Inggris, Irlandia, Kanada, Belanda dan Perancis. Salah satu masalah yang
bisa dibahas adalah apakah ada kesamaan rasio keuangan yang bisa
mempunyai kekhususan.
dengan coba-coba.
5
Multiple Discriminant Analysis Altman atau yang biasa disebut Z-score
menjadi model prediksi dan teknik statistik. Yaitu analisis diskriminasi yang
apriori.
membutuhkan perhatian serius dan pengarahan bila nilai Z lebih rendah dari
6
Z yang diharapkan, maka kita harus memeriksa apa yang menjadi
cari masalah yang potensial dari perusahaan yang akan melakukan merger
dilakukan dengan:
perusahaan lain.
X5 = Penjualan/total asset
7
Masalah lain yang perlu dipertimbangkan adalah banyaknya perusahaan
yang tidak Go public, dengan demikian tidak mempunyai nilai dasar. Altman
menjadi nilai buku. Dengan demikian model tersebut dapat dipakai untuk
Dari rumus di atas dapat diketahui bahwa analisis diskriminan memuat 5 unsur
berkurang investasinya untuk aktiva lancar. jadi bila dalam beberapa tahun
ksuatu perusahaan.
8
X5 = Menunjukkan rasio perputaran modal yang menunjukkan besar kecilnya
kategori yaitu yang bangkrut dan yang tidak bangkrut. Dari hasil penelitian
–0,2599 dan rata-rata untuk perusahaan yang tidak bangkrut sebesar 4,8863.
sebesar 2,675 sebagai nilai kritis yang merupakan klasifikasi umum. Jadi
perusahaan yang tidak pailit dan skor nilai Z yang kurang dari 2,675
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
1. Analisis kebangkrutan dilakukan untuk memperoleh peringatan awal
menjadi dua macam cara yaitu Model univariate dan model multivariate /
9
3. Hubungan antara Analisis Diskriminan dengan Penentuan Kebangkrutan
10