Analisis Kebangkrutan
Disusun Oleh:
KELOMPOK VII
Virisa Rahmi Auliya : P2C319015
NellaPermata Sari : P2C319016
Rina Nurarifah : P2C319017
Sinta Regina Nursedima M : P2C319018
Muggi Sari Purnomo : P2C319025
Anggy Agam : P2C319001
PENDAHULUAN
2
2. Keterbatasan atau kelemahan yang ada dalam model univariate analisis
dapat diatasi dengan cara mengkombinasikan beberapa variabel (rasio)
keuangan ke dalam sebuah model multivariate yaitu Multiple
Discriminant Analysis (MDA). Kelebihan dari MDA yaitu: MDA
merupakan penggabungan dari kumpulan rasio-rasio yang simultan; MDA
merupakan ketentuan koefisien yang tepat untuk mengkombinasikan
variabel-variabel independen; dan MDA merupakan perbaikan suatu
aplikasi model awal (univariate) yang telah dikembangkan.
3
3. Untuk mengetahui bagaimana perusahaan dapat menganalisis
kebangkrutan.
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
menjadi kesulitan tidak solvable. Kalau tidak solvable, perusahaan bisa
dilikuidasi atau direorganisasi. Likuidasi dipilih apabila nilai likuidasi lebih
besar dibandingkan dengan nilai perusahaan kalu diteruskan. Reorganisasi
dipilih kalau perusahaan masih menunjukkan prospek dan dengan demikian
nilai perusahaan kalau diteruskan lebih besar dibandingkan nilai perusahaan
kalau dilikuidasi.
6
Kesulitan keuangan sulit untuk diidentifikasikan. kesulitan semacam ini
bisa berarti mulai dari kesulitan likuditas, yang merupakan kesulitan keuangan
yang paling ringan, sampai kepernyataan kebangkrutan yang merupakan
kesulitan yang paling berat. Dengan demikian kesulitan keuangan bisa dilihat
sebagai kontinum yang panjang, mulai dari yang ringan sampai yang paling
berat. Perhatikan empat kategori semacam ini :
7
Prediksi Kebangkrutan : Analisis Univariate
Pendekatan tunggal (univariate) bisa dipakai untuk memprediksi
kesulitan keuangan dengan asumsi bahwa distribusi variable keuangan untuk
perusahaan yang menglami kesulitan keuangan berbeda dengan distribusi
variable keuangan untuk perusahaan yang tidak mengalami kebangkrutan.
8
Empat variable yang menunjukkan perbedaaan antara perusahaan yang
bangkrut dengan yang tidak bangkrut secara konsisten adalah
9
diasumsikan bahwa rasio – rasio yang dipakai berasal dari populasi denagn
distribusi normal dan matriks varians kovarians kedua kelompok tersebut sama.
Zi = a X1 + B X2
Banyak bukti yang cukup kuat mengatakan bahwa kebangkrutan tidak hanya
dipengaruhi oleh variable – variable intern saja ( dari perusahaan ), tetapi juga
oleh variable – variable eksternal seperti perubahan tingkat bunga, turunnya
kondisi perekonomian, atau perubahan tingkat pengganguran. Dengan bukti
semacam ini multivariate bisa memasukkan variable – variable ekonomi makro
untuk memprediksi kemubkinan kebangkrutan.
10
bagaimana kinerja PT. Indofood Sukses Makmur Tbk dari tahun 2012 sampai
dengan 2015. Dengan tujuan sebagai referensi untuk pengambilan keputusan
pihak manajemen selain itu juga sebagai referensi pengambilan keputusan
pihak investor Perusahaan Indofood telah melahirkan banyak produk
makanan seperti indomie, supermie, sarimi, sakura, pop mie, indomilk,
milkuat, chitato, Lays, Qtela, chetoz, trenz. Adapun kondisi keuangan PT.
Indofood Sukses Makmur Tbk.
Tabel 1.
Hasil Prediksi Kebangkrutan Model Almant Z-score PT.
Indofood Sukses Makmur Tbk
Tahun Z-score Prediksi
2015 1,625 Bangkrut
2014 1,749 Bangkrut
2013 1,79 Bangkrut
2012 2,273 Grey Area
Tabel 2
Hasil Prediksi Kebangkrutan Model Altman Z-Score PT. Indofood Sukses
Makmur Tbk tahun 2016, 2017 dan 2018
Tahun Z-score Prediksi
2016 1,644 Bangkrut
2017 1,430 Bangkrut
11
2018 1,216 Bangkrut
Analisa
Berdasarkan hasil dari analisis model Altman Z-score perusahaan PT.
Indofood Sukses Makmur Tbk. Pada tahun 2013-2015 menunjukan bahwa
berada pada prediksi mengalami kebangkrutan. Ini ditandai dengan hasil nilai
Z-score dibawah 1,8 artinya kesulitan keuangan yang sangat besar dan beresiko
tinggi. Hanya pada tahun 2012 prediksi grey area yang menunjukan perusahaan
yang memiliki kesulitan keuangan, namun kemungkinan terselamatkan dan
kemungkinan mengalami kebangkrutan sama besarnya tergantung dari
keputusan dari manajemen perusahaan sebagai pengambil keputusan, ditandai
nilai Z-score berada 1,81 < Z-score <2,99.
12
BAB III
SIMPULAN
3.1 Simpulan
Dalam menganalisis laporan keuangan menggunakan rasio keuangan
dibagi menjadi dua macam cara yaitu Model univariate dan model multivariate /
Multiple Discriminant Analysis. Hubungan antara Analisis Diskriminan dengan
Penentuan Kebangkrutan pada Perusahaan dapat diketahui melalui nilai Z.
Dengan analisis Z score management dapat memprediksikan bagaimana prospek
perusahaan di masa mendatang dalam menjaga kelangsungan hidup perusahaan
dan resiko kegagalan semakin berkurang
3.2 Saran
Diharapkan dengan adanya makalah ini dapat bermanfaat dan menambah
pengetahuan kita semua tentang materi dalam mata kuliah Analisa laporan
keuangan khususnya mengenai prediksi kebangkrutan.
13
DAFTAR PUSTAKA
Altman, Edward I., 1968, Financial Ratios, Discriminant Analysis, and The
Prediction of Corporate Bankcruptcy, The Journal of Finance, Volum 23
Nomor 4.
Ben, Ditiro Alam, 2015, Analisis Metode Springate (S-Score) Sebagai Alat Untuk
Memprediksi Kebangkrutan Perusahaan (Studipada Perusahaan Property
dan Real Estate yang Listing di Bursa Efek Indonesia padaTahun 2011-
2013), Jurnal Adinistrasi Bisnis, Volum 21 Nomor 1.
14