AKT202 Akuntansi II
Semester Genap 2020/2021
Kelompok 5
2021
Pernyataan keuangan menyediakan kinerja dahulu suatu perusahaan dan kondisi
saat ini pernyataan keuangan juga merupakan cara utama perusahaan asuransi untuk
mengomunikasikan informasi ke berbagai pihak. Pernyataan keuangan mempunyai
banyak informasi yang dapat di interpretasikan, tetapi untuk melakukan hal itu
dibutuhkan pengetahuan untuk menganalisa pernyataan keuangan tersebut.
Contoh:
Grand Life and Health Insurance Company memilıki total aset sebanyak
$13.901.278 pada tahun 1999 dan $14.825.060 pada tahun 2000. Pada kasus
ini, tahun 1999 ada base period, sedangkan period under study adalah tahun
2000. Sehingga
( $ 14.825 .060−$ 13.901 .278 )
Percentage change= x 100
$ 13.901 .278
¿ 0,066 x 100
¿ 6,6 %
Dalam contoh ini, 1996 adalah tahun dasar. Untuk menentukan angka indeks
premium income setiap tahun, bagi saldo tahun berjalan dengan saldo tahun
dasar, yaitu $2.300, lalu kalikan hasilnya dengan 100. Untuk menentukan
angka indeks benefit yang dibayarkan, bagi saldo tahun berjalan dengan
saldo tahun dasar, yaitu $1.467, lalu kalikan hasilnya dengan 100. Angka
indeks untuk premium income dan benefit yang dibayarkan untuk periode
lima tahun adalah
Dari analisis ini, kita dapat melihat bahwa, pada tahun 1997 dan 1998,
premium income melebihi benefit yang dibayarkan relatif terhadap periode
dasar. Namun, trennya berbalik pada tahun 1999 dan 2000. Manajemen
kemungkinan akan menyelidiki alasan di balik tren ini.
6
Untuk membuat analisis vertikal pada balance sheet, bagi setiap item
aset dengan total aset, (lakukan hal yang sama dengan liability dan
stockholder’s equity item), total persentase semua itu harus sama dengan
100%. Pada laporan operasi, bagi setiap item dengan pendapatan total.
Berikut merupakan contoh dari analisi vertikal.
Berdasarkan data laporan arus kas tersebut, dapat diketahui bahwa PT Asuransi
Jiwa Syariah Jasa Mitra Abadi, Tbk. memiliki arus kas bersih dari aktivitas
operasi sebesar Rp 4.476.302.937. Jumlah ini jauh melebihi arus kas yang
digunakan untuk investasi atau aktivitas pendanaan dan merupakan indikasi
solvent company. Umumnya, perusahaan ini akan lebih menarik bagi pemilik
polis atau investor daripada perusahaan yang sebagian besar menghasilkan arus
kas bersih dari aktivitas pendanaan atau investasi. Secara umum, dapat
disimpulkan bahwa semakin besar arus kas masuk dari aktivitas operasi,
semakin baik perusahaan untuk membayar kewajibannya dan menghadapi
perubahan ekonomi yang tidak menguntungkan.
13
GAAP Ratios
Perusahaan asuransi harus terbiasa dengan rasio ini karena perusahaan
asuransi membutuhkan ilmu ini untuk dapat menganalisis laporan keuangan
perusahaan non-asuransi seperti hal-hal yang mereka pertimbangkan untuk
14
berinvestasi. Selain itu, perusahaan asuransi juga harus bisa menganalisa yang
terkandung di dalam laporan tahunan sendiri maupun perusahaan lain.
GAAP Rasio dikelompokkan menjadi 6, yaitu
Rasio Likuiditas (Liquidity Ratios)
Rasio Aktivitas (Activity Ratios)
Rasio Keuangan Leverage (Financial Leverage Ratios)
Rasio Hutang (Debt Ratios)
Rasio Hutang Ekuitas (Debt to Equity Ratios)
Rasio Profitabilitas (Profitability Ratios)
A. Liquidity Ratios
Rasio likuiditas mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban jangka pendeknya. Bagi perusahaan asuransi, likuiditas adalah
potensi masalah besar karena jumlah kas dan aset likuid lainnya yang
mencukupi harus tersedia saat diperlukan untuk membayar klaim dan urusan
biaya lainnya. Jadi, perusahaan asuransi harus menjaga tingkat likuiditas
serendah mungkin sekaligus memastikan kewajiban jangka pendek itu bisa
terpenuhi.
Rasio lancar perusahaan ditemukan dengan membagi aset lancar
dengan kewajiban jangka pendeknya. Tidak ada standar rasio lancar untuk
berbagai bisnis dan industri. Rata-rata rasio lancar pada asuransi Kesehatan
dan jiwa adalah 2.9. Rasio lancar 1.0 artinya perusahaan secara teori
memiliki jumlah aset yang cukup untuk membayar semua kewajibannya.
Semakin tinggi rasionya, maka semakin tinggi pula likuiditas
perusahaannya. Rasio lancar yang lebih rendah dari 1.0 menyatakan bahwa
likuiditas perusahaan terlalu rendah dan dalam keadaan darurat, perusahaan
terpaksa untuk menjual asset tetap untuk membayar kewajiban jangka
pendeknya.
Versi lain dari rasio lancar adalah rasio cepat dan rasio kas.
Perusahaan menghitung rasio cepat dengan mengurangi produk dari asset
15
yang memilik klaim, seperti keuntungan polis, premi belum diterima, klaim
belum dibayar. Semakin tinggi rasio hutang, semakin baik keuangan suatu
perusahaan. Rasio hutang dihitung dengan membagi total liabilitas dengan
total aset.
E. Debt to Equity Ratio
Bagi kebanyakan perusahaan non-asuransi, rasio hutang ekuitas
mengukur hubungan antara jumlah asset yang disediakan oleh kreditur
perusahaan dan jumlah asset yang disediakan oleh pemegang saham. Untuk
perusahaan asuransi saham, rasio hutang ekuitas mengukur hubungan antara
jumlah liabilitas pemilik polis dan jumlah ekuitas yang disediakan oleh
pemegang saham. Semakin tinggi suatu rasio hutang ekuitas, maka suatu
perusahaan semakin mengandalkan dana pinjaman atau dana perusahaan
untuk menutupi pembayaran sekarang dan pembayaran di masa depan. Rasio
hutang ekuitas dihitung dengan membagi total liabilitas dengan ekuitas
pemilik saham.
F. Profitability Ratio
Perusahaan menjalankan bisnis untuk mendapatkan keuntungan. Rasio
profitabilitas mengukur profitabilitas dengan mengaitkan pendapatan
perusahaan dengan penjualan, total pendapatan, asset, ekuitas pemegang
saham, modal dan keuntungan,atau harga saham. Pemegang saham, pemilik
polis, dan manajer perusahaan sangat memperhatikan rasio profitabilitas
perusahaan untuk 2 alasan yaitu (1) untuk menilai apakah manajemen sudah
menjalankan bisnis dengan efisien agar dapat menutupi pengeluaran dan
masih memberikan keuntungan untuk perusahaan, (2) untuk mengukur
seberapa efisien suatu manajemen menggunakan asset dan ekuitas
perusahaan untuk mendapatkan keuntungan.
Untuk menjawab soal nomor 6-8, diberikan consolidated balance sheets dari
Grand Life and Health Insurance Company (dalam $) pada tahun 2000
sebagai berikut:
2000
Amount Percent
Assets
Securities available for sale
Debt securities 12.204.000 82,30%
Equity securities 500.380 3,40%
Total securities available for sale 12.704.380 85,70%
Stockholders Equity
Common stock, par 20.000 0,10%
Additional paid in capital 641.356 4,30%
Unearned capital gain (loss), net 112.230 0,80%
Retained earnings 2.880.382 19,40%
14.731 .656
Current Ratio= =1,33
11.047 .534
Daftar Pustaka
Mulligan EA, Stone G. 1997. Accounting and Financial Reporting in Life and Health
Insurance Companie. United States (US): Life Management Institute
Association (LOMA).
Weygant JJ, Kimmel PD, Kieso DE. 2018. Pengantar Akuntansi 2 Berbasis IFRS.
Azra
MZ, penerjemah. Jakarta (ID): Salemba Empat. Terjemahan dari: Financial
Accounting 2nd, IFRS Edition.