Anda di halaman 1dari 93

Analisis Laporan

Keuangan Investor
Nama-Nama Kelompok 5
Alda Alhafiz 198330238
Widia Verawati 198330232
Viona Fitriani 198330117
Dora Berlina Ginting 198330155
Egi Sihombing 198330163
Santa Ulina Saragih 198330137

Dosen Pengampu :
Devi Ayu Putri, SE, M.Si, Ak, CA
01
Pengertian Analisis
Laporan Keuangan
Analisis laporan keuangan perlu
dilakukan secara cermat dengan
menggunakan metode dan teknik
analisis yang tepat untuk
menghasilkan keputusan yang
tepat. Kinerja keuangan suatu
perusahaan sangat bermanfaat
bagi berbagai pihak (stakeholders)
seperti investor, kreditur, analis,
konsultan keuangan, pialang,
pemerintah, dan pihak manajemen
sendiri.
02
Analisis Laporan
Keuangan Investor
Perkembangan perusahaan dapat dilihat dengan
cara melihat laporan keuangan perusahaan tersebut.
Dengan begitu, Anda bisa mengetahui posisi
keuangan perusahaan. Karena itulah laporan
keuangan untuk investor begitu penting. Dengan
melihat laporan keuangan suatu perusahaan maka
penanam modal akan dapat membaca kemajuan
perusahaan di masa depan disebut sebagai hal yang
harus dilakukan investor. Laporan keuangan bisa
dijadikan gambaran untuk menilai bagaimana
kinerja suatu perusahaan, termasuk dalam hal
investasi. Karena biasanya perubahan nilai
investasi pada perusahaan dapat dilihat melalui
sebuah laporan keuangan. Bagi investor maupun
calon investor, laporan keuangan bisa menjadikan
mereka yakin atau tidak untuk memberikan dana
investasi tambahan. Berikut ini akan dijelaskan
bagaimana cara investor menilai bisnis melalui
laporan keuangannya.
03
Jenis Jenis Laporan
Keuangan Yang Perlu
Diketahui Sebagai Investor
a. Laporan Laba Rugi
Laba rugi adalah salah satu komponen dari Laporan Keuangan yang melaporkan
pendapatan perusahaan pada jangka waktu tertentu. Selain menunjukkan
pendapatan yang dihasilkan pada periode tersebut, biaya-biaya yang terjadi juga
dicatat dalam Laporan Laba Rugi.Bagi investor dan analis, pendapatan dan biaya
perusahaan menjadi suatu ukuran kinerja perusahaan dan sebagai komponen alat
analisis keuangan pada periode tersebut. Mereka bisa melihat rasio keuangan
yaitu rasio profitabilitas perusahaan dari informasi yang termuat di dalam
Laporan Laba Rugi. Tujuan dibuatnya Laporan Laba Rugi adalah untuk
melaporkan pendapatan (laba) serta pengeluaran perusahaan pada suatu periode.
Hal ini dimaksudkan untuk menciptakan transparansi bisnis kepada pemegang
saham, investor dan kreditur.
b. Laporan Arus Kas
Pernah mendengar jargon “Cash is King”? Cashflow menjadi penting dalam
menilai kesehatan fiscal dan keseluruhan bisnis. Laporan Arus Kas digunakan
perusahaan untuk menunjukkan aliran masuk dan keluar kas perusahaan pada
periode tertentu. Sedangkan bagi investor, itu artinya perusahaan dapat
memanfaatkan peuang investasi di instrument keuangan lainnya karena uang
yang tersedia sehingga bisa melakukan ekspansi pasar. Laporan ini berfungsi
sebagai indicator jumlah arus kas di masa mendatang berdasarkan data arus kas
terkini. Serta menjadi alat pertanggungjawaban arus kas masuk dan keluar
selama periode pelaporan.
c. Laporan Perubahan Modal
Pernah mendengar jargon “Cash is King”? Cashflow menjadi penting dalam
menilai kesehatan fiscal dan keseluruhan bisnis. Laporan Arus Kas digunakan
perusahaan untuk menunjukkan aliran masuk dan keluar kas perusahaan pada
periode tertentu. Sedangkan bagi investor, itu artinya perusahaan dapat
memanfaatkan peuang investasi di instrument keuangan lainnya karena uang
yang tersedia sehingga bisa melakukan ekspansi pasar. Laporan ini berfungsi
sebagai indicator jumlah arus kas di masa mendatang berdasarkan data arus kas
terkini. Serta menjadi alat pertanggungjawaban arus kas masuk dan keluar
selama periode pelaporan.
d. Laporan Neraca
Laporan ini selalu disajikan bersamaan dengan laporan laba rugi. Kenapa? Karena
laporan neraca berisikan informasi yang berfungsi untuk menunjukkan kondisi
serta posisi keuangan perusahaan yang sahamnya kamu miliki pada tanggal yang
ditentukan. Dari laporan neraca, kamu bisa mengetahui data mengenai jumlah
aktiva berupa harta (asset), keajiban (liability) dan modal (equity) perusahaan.
Dari laporan neraca kamu bisa melihat rasio keuangan berupa rasio likuiditas,
rasio liquid asset to net worth, rasio utang terhadap harta, rasio utang (debt
service) dan rasio net investment asset to net worth.
e. Catatan Atas Laporan
Keuangan
Mungkin kamu belum terlalu familiar dengan jenis laporan keuangan yang satu
ini. Pembuatan laporan ini berkaitan dengan laporan keuangan yang disajikan.
Tujuannya adalah untuk memberikan penjelasan yang lebih rinci mengenai hal-
hal yang tertera di laporan lainnya dan juga untuk menyediakan sebab tau alasan
terkait data keuangan yang disajikan. Penyusunan catatan atas laporan keuangan
akan memudahkan kamu dalam memahami laporan keuangan lainnya secara
mudah dan efisien. Kelima laporan keuangan perusahaan yang sahamnya kamu
miliki melalui Bursa Efek Indonesia bisa didapat melalui situs.
04
Analisis Yang Bisa
Menguntungkan Investor
Tujuan berinvestasi di sebuah
perusahaan tentu adalah mendapatkan
keuntungan darinya. Untuk itu sebagai
calon investor, sebelum memutuskan
memberikan modal pada sebuah
perusahaan, banyak hal yang harus
dipikirkan. Salah satu langkah yang
harus dilakukan agar investasimu
mendatangkan keuntungan adalah
melakukan analisis keuangan
perusahaan tersebut.
a. Mengenal Perusahaan
dengan Baik
Mengenali perusahaan dengan baik maksudnya, tidak hanya mengenali siapa
pemilik dan alamat perusahaan. Kamu juga harus tahu bisnis apa yang
perusahaan tersebut lakukan. Dengan begini kamu bisa terhindar dari penipuan.
Banyak orang yang diimingimingi akan mendapatkan keuntungan sangat besar,
padahal perusahaannya tidak jelas usahanya apa.
Akhirnya uang yang mereka berikan pun dibawa kabur dan akhirnya malah
mengalami kerugian. Perusahaan yang bagus adalah perusahaan yang usahanya
jelas. Lalu, kamu juga harus tahu bagaimana proses usaha itu berjalan. Sektor
apa yang menaungi perusahaan itu, dan kelemahan dan kelebihan sektor
tersebut. Masing-masing sektor punya kelemahan dan kelebihannya tersendiri.
b. Analisis Rasio Keuangan
Rasio keuangan adalah bagian yang akan sangat diperhatikan oleh investor. Keputusannya akan
ditentukan setelah menilai rasiorasio ini. Contoh analisis keuangan yang paling kuat ada di sini.
Inilah macam-macam rasio keuangan yang akan diperiksa dengan jeli oleh investor.
Rasio Profitabilitas: Ini adalah bagian yang sangat penting karena berhubungan dengan tujuan
yang kamu ingin ketika memutuskan menanamkan modal untuk perusahaan. Dengan melihat bagian
ini, kamu akan tahu seberapa besar kemampuan perusahaan tersebut dalam menghasilkan
keuntungan.
Rasio Likuiditas: Perusahaan memiliki kewajiban seperti membayar utang dan membayar pajak,
dan perusahaan harus melunasi kewajibannya itu dengan baik. Bagian ini menunjukkan kemampuan
sebuah perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya.
Rasio Solvabilitas: Merupakan kemampuan perusahaan menyelesaikan kewajiban jangka pendek
dan jangka panjang ketika perusahaan mengalami likuidasi. Kewajibannya ini berupa utang
perusahaan yang awalnya terjadi untuk modal jangka pendek dan jangka panjang.
Rasio Aktivitas: Dengan melihat bagian ini kamu akan mengetahui seberapa aktif perusahaan
menggunakan aktivaaktivanya dalam berbisnis. Jika aktivitasnya tampak banyak, itu berarti
perusahaan menggunakan aktivanya dengan sangat baik.
c. Mengetahui Rencana Masa Depan
Perusahaan
Tidak ada salahnya menanyakan apa yang perusahaan lakukan
di masa depan, terutama setelah mendapatkan modal darimu.
Hal ini harus kamu tanyakan karena biasanya perusahaan
sudah membuat perencanaan ini dalam bentuk laporan. Jika
ada yang perlu ditanyakan, tanyakan dengan jelas.
05
Contoh Analisa Keuangan
Sebagai contoh analisa keuangan, mari
kita pakai laporan tahunan perusahaan
Telkom Indonesia untuk tahun buku
2019. Kamu bisa mendapatkannya dari
website resmi Telkom pada laman
hubungan investor. Dalam laporan
tersebut, terdapat 301 halaman. Namun
kamu tidak perlu membaca semuanya.
Seperti yang sudah disebutkan di atas,
cukup pelajari beberapa bagian penting.
Untuk mengenali bisnis apa yang
sedang dijalankan Telkom Indonesia
kamu dapat membuka laman Profil
Telkom.
Kesimpulan
Analisis laporan keuangan adalah suatu proses penelitian laporan keuangan
beserta unsur-unsurnya yang bertujuan untuk mengevaluasi dan memprediksi
kondisi keuangan perusahaan atau badan usaha dan juga mengevaluasi hasil-
hasil yang telah dicapai perusahaan atau badan usaha pada masa lalu dan
sekarang. Analisis laporan keuangan sangat penting untuk diterapkan dalam
sistem suatu perusahaan karena dengan menggunakan analisis laporan keuangan
ini perusahaan dapat mengetahui keuntungan dan kerugian yang dicapai
perusahaan dalam suatu periode. Beberapa isu yang harus dipertimbangkan
dalam analisis laporan keuangan agar laporan keuangan bisa diperbandingkan.
Analisis berdasarkan laporan keuangan yang melibatkan beberapa perbandingan
baik terhadap perusahaan lainnya atau terhadap data pada periodeperiodde
sebelumnya.
Jalan-Jalan Sama Janda
Jangan Lupa Beli GoodTime
Terimakasih Perhatian Anda
See You Next Time.
kelompok 4:
1.Putri Tamara (198330143)
2.Nabila Rukmani (198330113)
3.Lita situmorang (198330116)
4.Ryzki Tiopani (198330150)
5.Tongam wesly (198330135)

Dosen Pengampu :
Ibu Devi Ayu Putri,Se,Msi,Ak,CA
Ekuitas adalah hak pemilik perusahaan atas aset setelah dikurangi semua
liabilitas. Tujuan adanya pelaporan ekuitas adalah menyediakan informasi
tentang riwayat serta prospek investasi pemilik dan pemegang ekuitas
lainnya.
Analisis penilaian ekuitas menekankan laba dan pengukuran akuntasi lain
untuk menghitung nilai perusahaan.
Earning Persistense(Daya Penyusunan Ulang dan Informasi Mengenai Daya
Tahan Laba) Penyesuaian Laba Tahan Laba

Daya tahan laba adalah kunci untuk Salah satu aktivitas analisis ekuitas adalah Analisis hasil operasi untuk menyusun
menghasilkan analisis dan penilaian ekuitas untuk menyusun laba dan komponen dan menyesuaikan laba membutuhkan
yang terbaik. Membantu menghasilkan laba sehingga dapat memisahkan elemen informasi yang relevan dan andal.
ramalan kekuatan laba untuk penilaian yang stabil, normal, dan terus-menerus Sumber informasi ini yaitu:
yang andal. Analisis keuangan yang baik 1.Laporan laba rugi
dengan elemen acak, tidak tentu, tidak
dapat mengenali komponen laba yang 2.Laporan keuangan lainnya dan catatan
biasa, dan tidak berulang.
stabil dan dapat diprediksi atau komponen atas laporan keuangan
yang mampu “bertahan”. 3.Management Discussion and Anaysis
Penilaian Ekuitas
Berbasis Laba
Analisis Ekuitas

Dua rasio yang digunakan dalam pengukuran Analisis ekuitas merupakan evaluasi
diantaranya Price to Book Value (PBV) atau yang berhubungan dengan investasi
harga terhadapnilai buku dan Price to Earning yang dilakukan oleh perusahaan.
Ratio (PER) atau harga terhadaplaba. Dengan Rasio-rasio yang digunakan untuk
menggunakan rasio ini berdasarkan angka
menganalisis ekuitas yaitu rasio
implisit pada harga saham terkini, maka hal ini
pembayaran, nilai buku per lembar
dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi nilai
saham, tingkat pengembalian terhadap
investasi saham perusahaan publik.
ekuitas.
Kekuatan Laba dan Peramalan Laba untuk Tujuan Penilaian

- Kekuatan laba (earning power)

Mengacu pada tingkat laba perusahaan yang diharapkan akan terjadi pada masa depan. Laporan
keuangan digunakan untuk menghitung kekuatan laba. Perhitungan ini membutuhkan
pengetahuan, penilain, pengalaman, dan perspektif. Laba merupakan pengukuran yang paling
handal dan relevan untuk tujuan penilain.

- Rentang waktu kekuatan laba

Periode satu tahun seringkali terlalu singkat untuk mengukur laba dengan andal. Hal ini
disebabkan karena sifat aktivitas investasi dan aktivitas pendanan yang sebagian besar jangka
panjang, dampak siklus usaha, dan adanya berbagai faktor yang tidak berulang. Pengukuran
terbaik kekuatan laba suatu perusahaan adalah dengan menggunakan laba rata-rata (kumulatif)
selama beberapa tahun. Rentang waktu untuk menghitung laba rata-rata umumnya adalah 5
tahun (biasanya hingga 10 tahun).
Peramalan Laba untuk Tujuan Penilaian

Bagian utama analisis laporan keuangan dan penilaian adalah peramalan laba. Peramalan
mengharuskan kita untuk menggunakan seluruh informasi yang tersedia secara efektif, termasuk
laba periode sebelumnya.

Elemen pada peramalan laba adalah memeriksa kewajaran ramalan. Untuk tujuan ini sering kali
digunakan angka pengembalian investasi modal. Jika ramalan laba menghasilkan pengembalian
yang sangat berbeda dengan pengembalian masa lalu atau pengembalian industri, kita harus
menilai kembali ramalan dan prosesnya.
CONTOH SOAL :
Klasifikasi akun yang dipergunakan dalam analisis ekuitas PT Bank
Rakyat Indonesia Tbk tahun 2021 dan PT Bank Central Asia Tbk
tahun 2021
(Dalam Jutaan Rupiah)
1.Rasio pengembalian atas ekuitas pemegang saham (Return On Equity)
Mengukur seberapa besar kontribusi ekuitas dalam menciptakan laba bersih suatu
perusahaan.
Rumus nya adalah: 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑚𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚
30.755.766
Untuk BRI : = 0,11 = 11%
288.734.983
31.440.159
Untuk BCA : = 0,15 = 15%
202.712.762

Semakin tinggi rasio menunjukkan semakin tinggi jumlah laba bersih yang dihasilkan dari
setiap dana yang tertanam dalam ekuitas perusahaan. Dari setiap modal yang disuntikkan
investor, PT BRI menghasilkan profit 11% sedangkan PT BCA 15%. Hal ini
mengindikasikan bahwa tingkat profitabilitas PT BCA lebih tinggi daripada PT BRI.
2.Rasio Pembayaran (Payout Ratio)
Mengukur seberapa besar persentase dari profit perusahaan yang dibagi ke investor dalam bentuk
dividen.
Rumusnya adalah: 𝐷𝑖𝑣𝑖𝑑𝑒𝑛
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
12.125.589
Untuk BRI : = 0,39 = 39%
30.755.766
13.732.840
Untuk BCA : = 0,44 = 44%
31.440.159

Semakin tinggi rasio menunjukkan semakin besar perusahaan membayar dividen dari profit yang
didapat. Dari setiap laba yang dihasilkan PT BRI membayarkan ke pemegang saham hanya 39%,
sedangkan PT BCA sebesar 44%. Hal ini mengindikasikan PT BCA lebih royal membayar dividen
daripada PT BRI.
3.Nilai buku per Lembar Saham (Book Value per Share)
Mengukur seberapa banyak modal yang akan diterima oleh pemegang terhadap setiap lembar
saham jika perusahaan dilikuidasi.
Rumusnya adalah:
𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑚𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚
𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑟𝑒𝑑𝑎𝑟
288.734.983
Untuk BRI : = Rp 1.905,1
151.559

202.712.762
Untuk BCA : = Rp 1.644,4
123.275

Semakin tinggi rasio menunjukkan semakin banyak nilai yang diperoleh pemegang saham
berdasarkan nilai buku perusahaan. Hak ekuitas per saham PT BRI lebih besar daripada hak
ekuitas PT BCA. Hal ini mengindikasikan bahwa nilai buku ekuitas per lembar saham di PT
BRI lebih tinggi dibanding PT BCA.
4. Rasio Harga Laba (Price Earning Ratio)
Mengukur risiko dan menilai mahal atau murahnya saham berdasarkan kemampuan perusahaan
menghasilkan laba bersih. Untuk menilai tingkat kewajaran harga saham suatu emiten setelah nilai
PER-nya diketahui, yaitu dengan membandingkannya dengan emiten lain di satu sektor yang sama.
Rumusnya adalah:
𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑝𝑎𝑠𝑎𝑟 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑝𝑒𝑟 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚
4.110
Untuk BRI : = 17,3
238
7.300
Untuk BCA : = 28,6
255

Semakin besar nilai PER sebuah saham, maka semakin mahal saham tesebut. PER PT BRI lebih
rendah dibanding PT BCA. Hal ini mengindikasikan bahwa harga saham PT BCA relatif mahal
daripada PT BRI yang lebih murah di satu sektor yang sama.
5. Rasio Harga terhadap Nilai Buku (Price to Book Value)
PBV ini pada dasarnya sama saja dengan PER. Perbedaannya, kalau PER berfokus pada laba bersih yang
dihasilkan perusahaan, PBV fokusnya pada nilai perusahaan. Konsep penggunaannya pun sama dengan
PER. Semakin tinggi nilai PBV, maka semakin mahal harga sahamnya.
Rumusnya adalah:
𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑝𝑎𝑠𝑎𝑟 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚
4.110 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑏𝑢𝑘𝑢 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚
Untuk BRI = 2,16
1.905,1
7.300
Untuk BCA : = 4,44
1.644,4

PBV PT BRI lebih rendah dibanding PT BCA. Hal ini mengindikasikan bahwa harga saham PT BCA
relatif mahal daripada PT BRI yang lebih murah di satu sektor yang sama.

Akan tetapi, jika kinerja sebuah perusahaan termasuk bagus atau sangat bagus, maka meski PBV-nya
tinggi, bisa jadi harga sahamnya masih tergolong wajar. Seperti yang kita ketahui harga saham PT BCA
sebesar Rp 7.300/lembar, meski sekilas sahamnya sangat mahal namun karena kinerja BCA bagus dan
perusahaan tersebut lebih royal membagikan dividen, maka harga BCA yang menghasilkan PVB 4,44
tersebut masih tergolong wajar.
RASIO SOLVABILITAS
Kelompok 2

EKA PUTRI MAULIDHA LUBIS 198330123


AYU WINARTI 198330147
LARA FADILA 198330148
DINO WINKY SITUMORANG 198330154
SERVITA IRAYANTI HUTAGALUNG 198330158
JUWITA SEMBIRING 198330159

Devi Ayu Putri Sirait SE, M.Si, AK, CA


PENGERTIAN

A.Rasio Solvabilitas
Rasio solvabilitas (leverage) merupakan rasio yang digunakan
untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dari
utang. Artinya seberapa besar beban utang yang ditanggung
perusahaan dibandingkan dengan aktivanya. Pada arti luas bisa
dikatakan bahwa rasio solvabilitas digunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan untuk membayar semua kewajibannya,
baik jangka pendek dan juga jangka panjang jika perusahaan
dibubarkan .
Tujuan Rasio Solvabilitas

1 U n t uk m e n ge t ah ui p o si si 4 Untuk menilai seberapa besar aset


perusahaan terhadap kewajiban perusahaan dibiayai oleh utang.
kepada pihak lainnya (kreditor).

2 Untuk menilai kemampuan 5 Untuk menilai seberapa besar pengaruh


perusahaan dalam memenuhi utang perusahaan terhadap pengelola
kewajiban yang bersifat tetap aktiva.
(seperti angsuran pinjaman
termasuk bunga).

3 Untuk menilai keseimbangan


antara nilai aset khususnya
6 Untuk menilai atau mengukur berapa
bagian dari setiap rupiah modal sendiri
aset tetap dengan modal. yang dijadikan jaminan utang jangka
panjang.
Manfaat Rasio Solvabilitas

1. Untuk menganalisis kemampuan posisi perusahaan terhadap kewajiban kepada pihak


lainnya.
2. Untuk menganalisis kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban yang bersifat tetap.
3. Untuk menganalisis keseimbangan antara lain aset khususnya aset tetap dengan
modal.
4. Untuk menganalisis seberapa besar aset perusahaan dibiayai oleh utang.
5. Untuk menganalisis seberapa besar utang perusahaan berpengaruh terhadap
pengelolaan aset.
6. Untuk menganalisis atau mengukur berapa bagian dari setiap uang modal sendiri yang
dijadikan jaminan utang jangka panjang.
Jenis Rasio Solvabilitas
1. Debt to Asset Ratio (DAR)

Debt ratio merupakan rasio utang yang digunakan untuk mengukur perbandingan antara
total utang dengan total aset. Dengan kata lain, seberapa besar aset perusahaan dibiayai
oleh utang atau seberapa besar utang perusahaan berpengaruh terhadap pengelolaan aset.
Dari hasil pengukuran, apabila rasionya tinggi, artinya pendanaan dengan utang semakin
banyak, maka semakin sulit bagi perusahaan untuk memperoleh tambahan pinjaman
karena dikhawatirkan perusahaan tidak mampu menutupi piutangnya dengan aset yang
dimilikinya. Demikian pula apabila rasionya rendah, semakin kecil perusahaan dibiayai
dengan utang.
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍𝑼𝒕𝒂𝒏𝒈
DAR= x100%
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍𝑨𝒔𝒆𝒕

Komponen laporan 2021 2020


keuangan
Total utang Rp. 242.578.454 Rp. 208.345.614
Total aset Rp. 861.888.870 Rp. 799.397.510
Untuk Tahun 2021
Untuk Tahun 2020
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍𝑼𝒕𝒂𝒏𝒈 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍𝑼𝒕𝒂𝒏𝒈
DAR = 𝑋100% DAR = x100%
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍𝑨𝒔𝒆𝒕 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍𝑨𝒔𝒆𝒕

𝑅𝑝. 242.578.454 𝑅𝑝.208.345.614


= 𝑋100% = x100%
𝑅𝑝. 861.888.870 𝑅𝑝.799.397.510
= 28,14% = 26,06%
=>> Pada tahun 2021 nilai DAR nya 28,14% yang artinya dari 100% aset yang dimiliki perusahaan,
28,14% adalah berasal dari utang dan 71,86% berasal dari modal sendiri.

=>> Pada tahun 2020 nilai DAR nya 26,06% yang artinya dari 100% aset yang dimiliki perusahaan ,
26,06% adalah berasal dari utang dan 26,06% berasal dari modal.

2. Debt to Equity Ratio ( DER )

Debt to equity ratio merupakan rasio yang digunakan untuk menilai utang dengan
ekuitas. Rasio ini dicari dengan cara membandingkan antara seluruh utang, termasuk
utang lancar dengan seluruh ekuitas.
Perusahaan yang memiliki hutang lebih besar dari pada modal yang dimiliki dinilai
kurang baik karena akan menambah beban perusahaan yang bisa mengakibatkan pailit.
Tujuannya dihitung dengan rasio ini untuk mengetahui besar bagian dari modal yang
dimiliki perusahaan tersebut. Semakin kecil rasio yang dihasilkan dengan perhitungan
ini, maka semakin baik.
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔
DER =
𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠
Komponen laporan 2021 2020
keuangan
Total Utang Rp. 242.578.454 Rp. 208.345.614
Total Ekuitas Rp. 619.310.416 Rp. 591.051.896

Untuk tahun 2021 Untuk Tahun 2020


𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 DER =
DER = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙𝐴𝑠𝑒𝑡
𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠
𝑅𝑝. 208.345.614
𝑅𝑝. 242.578.454 =
= 𝑅𝑝. 591.051.896
𝑅𝑝. 619.310.416
= 0,39 =0,35
(jika dipresentasekan menjadi 39%) (jika dipresentasekan menjadi 35%)
Pada tahun 2021 nilai DER Sebesar 0,39 (39%) yang artinya perbandingan utang dengan modal
Yaitu 39 : 100 dan setiap Rp.100 modal, Rp.39 untuk menjamin utang .

Pada tahun 2020 nilai DER sebesar 0,35 (35%) yang artinya perbandingan utang dengan modal
Yaitu 35 : 100 dan setiap Rp. 100 modal ,Rp.35 untuk menjamin utang .

3. Long Term Debt to Equity Ratio

Long term debt to equity ratio merupakan rasio antara hutang jangka panjang dengan
modal sendiri. Tujuannya adalah untuk mengukur berapa bagian dari setiap rupiah
modal sendiri yang dijadikan jaminan utang jangka panjang yaitu dengan cara
membandingkan antara utang jangka panjang dengan modal sendiri yang disediakan
oleh perusahaan.
𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔𝐽𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔
LTDER=
𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠
Komponen laporan 2021 2020
keuangan
Uang jangka panjang Rp. 93.516.800 Rp. 88.098.612
Total Ekuitas Rp. 619.310.416 Rp. 591.051.896

Untuk Tahun 2021 Untuk Tahun 2020


𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔𝐽𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔𝐽𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔
LTDER= LTDER=
𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠
𝑅𝑝. 93.516.800
= 𝑅𝑝. 88.098.612
𝑅𝑝. 619.310.416 =
𝑅𝑝. 591.051.896
0,15
=
(jika dipresentasekan menjadi 15%) = 0,14
(jika dipresentasekan menjadi 14%)
=>>Pada tahun 2021 perbandingan antara utang jangka panjang dengan modal yaitu 15 : 100
yang artinya setiap Rp.100 modal akan digunakan untuk menjamin Rp.15 utang jangka panjang.

=>>Pada tahun 2020 perbandingan antara utang jangka panjang dengan modal yaitu 14 : 100
yang artinya setiap Rp.100 modal akan digunakan untuk menjamin Rp.15 utang jangka panjang.

4. Time Interest Earned

Rasio ini memiliki tujuan untuk mengetahui adanya kemampuan dari perusahaan untuk
dapat membayar juga melunasi dari beban bunga yang ada di masa depan. Caranya dengan
membandingkan laba dari sebelum pajak, dengan bunga terhadap biaya bunga itu sendiri.

𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔𝑠𝐵𝑒𝑓𝑜𝑟𝑒𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑒𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑇𝑎𝑥 (𝐸𝐵𝐼𝑇)
TIE=
𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎𝐵𝑢𝑛𝑔𝑎
Komponen laporan keuangan 2021 2020
EBIT Rp. 1.772.315.914.150 Rp. 2.830.928.194.155
Biaya Bunga Rp. 320.535.214.640 Rp. 356.832.468.826

Untuk Tahun 2021 Untuk Tahun 2020


TIE= 𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔𝑠 𝐵𝑒𝑓𝑜𝑟𝑒 𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑒𝑠𝑡 𝑎𝑛𝑑 𝑇𝑎𝑥 (𝐸𝐵𝐼𝑇)
TIE =
𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔𝑠 𝐵𝑒𝑓𝑜𝑟𝑒 𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑒𝑠𝑡 𝑎𝑛𝑑 𝑇𝑎𝑥 (𝐸𝐵𝐼𝑇) BiayaBunga
𝑅𝑝. 1.772.315.914.150
𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 Bu𝑛𝑔𝑎 𝑅𝑝. 2.830.928.194.155
= =
𝑅𝑝. 320.535.214.640 𝑅𝑝. 356.832.468.826
= 5,52 kali = 7,93 kali

=>>Pada tahun 2021 nilai EBIT sebesar 5,52 kali yang artinya laba perusahaan ini dapat digunakan untuk
membayar bunganya hingga 5,52 atau 5 kali .

=>>Pada tahun 2020 nilai EBIT sebesar 7,93 kali yang artinya laba perusahaan ini dapat digunakan untuk
membayar bunganya hingga 7,93 atau 8 kali.
5. Tangible assets debt coverage
Rasio ini merupakan rasio solvabilitas yang dapat digunakan untuk mengetahui perbandingan antara utang
jangka panjang yang ditanggung oleh sebuah perusahaan dengan aset tetapnya.
Jika nilai pada rasio aset tetap lebih tinggi maka semakin membuka peluang bagi perusahaan untuk mencari
pinjaman baru .Namun sebaliknya jika rasio pada utang jangka panjang yang lebih tinggi maka
menunjukkan bahwa aset yang dimiliki perusahaan tidak cukup untuk menjamin semua utang jangka
panjang.
AsetTetap
TADC =
UtangJangkaPanjang
Komponen 2021 2020
laporan keuangan
Aset Tetap Rp. 183.234.444 Rp. 192.685.928
Utang Jk Panjang Rp. 93.516.800 Rp. 88.098.612
Untuk Tahun 2021 Untuk Tahun 2020
AsetTetap AsetTetap
TADC = TADC =
UtangJangkaPanjang UtangJangkaPanjang
R𝑝. 183.234.444 𝑅𝑝. 192.685.928
= =
𝑅𝑝. 93.516.800 𝑅𝑝. 88.098.612
= 1,96 = 2,19
TERIMA KASIH
APLIKASI ANALISIS LAPORAN
KEUANGAN
Disusun Oleh Kelompok 6

Anggota :

Nina Noviana 198330126


Khairunisa 198330118
Eliani Wantri Br Sembiring 198330112
Pebri Yahya 198330140
Hotman Nababan 198330130
Delwis Tarugan 198330114

Kelas : A3 Akuntansi
Dosen Pengampu : Devi Ayu Putri, SE, M.Si, Ak, CA
A. Pengertian MYOB

MYOB adalah aplikasi pembukuan yang bisa digunakan


untuk berbagai usaha, baik skala kecil maupun besar.
Aplikasi ini menyajikan tampilan yang sederhana, sehingga
dapat dioperasikan dengan mudah oleh orang awam sekali
pun. MYOB bisa dipergunakan untuk perusahaan yang
menggunakan sistem multicurrency (banyak mata uang)
serta multi user (banyak pengguna).
Kelebihan dan Kekurangan MYOB

Kelebihan :
Beberapa keunggulan program pembukuan MYOB adalah sebagai berikut:
• Menyajikan chart of account atau daftar rekening siap pakai dengan
Bahasa Inggris untuk 105 jenis perusahaan yang bisa dibaca dalam
lampiran.
• Mempunyai kemampuan export data ke program excel, sehingga
laporannya dapat dicetak di program excel.* Memiliki laporan keuangan
yang sangat banyak, termasuk setting pajak dan menampilkan analisa
dalam bentuk grafik.

Kekurangan :
• Belum terdapat fitur pelaporan pajak di Indonesia
• Belum tersedia fitur multi currency
• Belum tersedia fitur multi gudang
Pencatatan Transaksi Perusahaan dalam
Program MYOB

Terdapat beberapa pencatatan transaksi perusahaan dalam MYOB,


antara lain:

1. Purchases-Pembayaran kepada Pemasok.


2. Sales-Penerimaan dari Konsumen.
3. Sales-Permohonan Pesanan dari Pelanggan.
4. Sales-Penjualan kepada Pelanggan.
5. Banking-Penyetoran Dana ke Bank.
B. Pengertian Accurate Accounting

Accurate adalah software akuntansi produk local yang sudah berdiri


lebih dari 20 tahun dan melayani berbagai jenis pembukuan
perusahaan di Indonesia seperti yang bergerak dibidang trading,
dagang, jasa, distributor, kontraktor dan manufaktur. Software
Accurate juga sudah mengikuti sesuai PSAK perpajakan di
Indonesia. Accurate juga dapat mudah dipahami dan semua
penginputan dapat dilakukan secara otomatis dengan software
Accurate input transaksi saja di perusahaan, maka secara otomatis
laporan keuangan sudah terupdate dan terjurnal.
Kelebihan dan Kekurangan Accurate

Kelebihan :
Software Accurate mempunyai kelebihan yang tidak dimiliki oleh
software akuntansi lain, yaitu
1. Sesuai PSAK dan Sistem Perpajakan di Indonesia
2. Mempunyai banyak fitur untuk memudahkan kegiatan akuntansi
3. Telah teruji di Indonesia dan luar Indonesia.
4. Tampilan mudah dipahami oleh pemula sekalipun.

Kekurangan :
Dilansir dari situs Accurate, selain kelebihannya, accurate juga
mempunyai kekurangan.
1.Fitur dan tampilan tidak bisa di custom
2.Tidak mencakup operasional seluruh perusahaan
3.Tidak mendapatkan buku training
Fitur Yang Tersedia oleh Accurate:

• Aktivitas pembelian
• Aktivitas penjualan
• Aktivitas operasional
• Aktivitas jurnal umum
• Aktivitas inventory
C. Pengertian Microsoft Office Accounting
Express (MOAE)

MOAE merupakan program promosi dari MOAP (Microsoft Office


Accounting Professional), MOAE cukup dapat diandalkan. Untuk
membuat laporan keuangan kita bisa langsung menginput data
transaksi dari nota, faktur, tanpa perlu membuat jurnalnya. MOAE
sangat direkomendasikan untuk yang membutuhkan aplikasi
komputer akuntansi.
Kelebihan dan Kekurangan MOAE

Kelebihan:
1. Pengoperasian MOAE sangat mudah tanpa memerlukan pengetahuan
akuntansi.
2. Dimana aplikasinya hanya memasukkan data transaksi dari data sumber
(faktur, slip setor, dan nota-nota lainnya) tanpa harus melakukan
penjurnalan terlebih dahulu.
3. Bisa secara otomatis menghasilkan laporan keuangan atau laporan lainnya
sewaktu-waktu.
4. Menyediakan fitur pengelolaan data klien.

Kekurangan :
1. Dalam hal perpajakan (MOAE) tidak memfasilitasi kepentingan peraturan
perpajakan yang berlaku di Indonesia.
2. Untuk fitur - fitur pajak yang tersedia yaitu dengan menginput tarif pajak
tunggal yang ingin dibebankan terhadap suatu transaksi.
D. Pengertian Krishand

Krishand merupakan software accounting dengan metode


pencatatan double entry yang dapat digunakan secara multi cabang,
multi user dan multi currency. Software Krishand ini merupakan
software yang khusus untuk perpajakan dengan menyediakan
formulir pajak yang sesuai dengan peraturan pajak terbaru sehingga
dapat membantu pengguna karena software ini akan menghasilkan
laporan pajak yang akurat dan efisien.
Kelebihan dan Kekurangan Krishad

Kelebihannya :
1. Cepat dan Akurat Dengan software Krishand, persiapan pelaporan pajak
Anda akan terhindar dari kesalahan seperti salah ketik, salah hitung,
dsbnya, yang sering terjadi jika dilakukan secara manual
2. Praktis Dapat mencetak langsung formulir pajak (yang telah disesuaikan
dengan ketentuan dari kantor pajak) tanpa harus menggunakan blanko
formulir pajak.
3. Review setiap saat Memungkinkan untuk mereview dan menampilkan
kembali berkas-berkas pajak yang lama tanpa harus mengutak-atik
ataupun mencari-cari arsip fisik berkas.
4. Up to Date Semua formulir perpajakan yang tersedia dalam aplikasi
merupakan formulir terbaru yang sesuai dengan peraturan perpajakan
terakhir.
5. Membuat kerja lebih efektif, efisien dan hemat waktu.
Kelebihan dan Kekurangan Krishand

Kekurangan :
1. Tidak tahu bagaimana caranya memulai mengembangkan OSS.
2. Model bisnis yang tidak mengikuti pola bisnis software proprietary.
3. Kepemilikan yang tidak jelas sehingga cenderung berlawanan ( anti-
thesis ) dengan pola IPR ( Intellectual property Right ) yang juga
sedang digalakkan oleh pemerintah dalam penelitian yang didanai
selama ini.
4. Tidak adanya dukungan komersial.
5. Terlalu banyak variasi dari OSS.6.
6. Usabilitas yang masih kurang baik.
7. Terbatasnya sumber daya manusia, aplikasi dan komitmen terhadap
OSS.
Kesimpulan

Setiap aplikasi atau software memiliki keunggulan dan


kelemahan nya tersendiri. Semua itu kembali kepada
pengguna nya tergantung kepada kebutuhan perusahaan.
Software yang bagus adalah software yang bisa memenuhi
kebutuhan pengguna nya.
Terimakasih!☺
RASIO PROFITABILITAS
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3

Yesi Rajagukguk (198330133)


Widya Manik (198330136)
Sakinah Br Perangin-Angin (198330138)
Rapisah Gurning (198330142)
Joseph Hiskia (198330160)

DEVI AYU PUTRI, SE, MSI, AK, CA


1. Pengertian Profitabilitas
• Menurut Kasmir (2016 : 196) rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai
kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan
ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan.
•Menurut Hery (2016 : 192) rasio profitabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari aktivitas normal
bisnisnya.
•Menurut Sudana (2011 : 22) profitability ratio mengukur kemampuan perusahaan
untuk menghasilkan laba dengan menggunakaan sumber-sumber yang dimiliki
perusahaan, seperti aktiva, modal, atau penjualan perusahaan.
•Dari pernyataan-pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa profitabilitas adalah
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan menggunakan sumber
daya perusahaannya seperti penjualan, aset dan juga modal. Alat yang digunakan
untuk mengukur profitabilitas yaitu rasio profitabilitas.
2. Tujuan Rasio Profitabilitas
Menurut Hery (2016 : 192) tujuan dan manfaat rasio profitabilitas secara keseluruhan adalah sebagai
berikut:
Untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba selama periode tertentu.
Untuk menilai posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun sekarang.
Untuk menilai perkembangan laba dari waktu ke waktu.
Untuk mengukur seberapa besar jumlah laba bersih yang akan dihasilkan dari setiap rupiah dana
yang tertanam dalam total aset.
Untuk mengukur seberapa besar jumlah laba besih yang akan dihasilkan dari setiap rupiah dana yang
tertanam dalam total ekuitas.
Untuk mengukur marjin laba kotor atas penjualan bersih.
Untuk mengukur marjin laba operasional atas penjualan bersih.
Untuk mengukur marjin laba bersih atas penjualan bersih
3. Manfaat Rasio Profitabilitas

Manfaat yang diperoleh rasio profitabilitas menurut Kasmir (2014:198), yaitu:


Mengetahui besarnya tingkat laba yang diperoleh perusahaan dalam satu periode
Mengetahui posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun sekarang.
Mengetahui perkembangan laba dari waktu ke waktu.
Mengtahui besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri.
Mengetahui produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang digunakan baik modal pinjaman
maupun modal sendiri.
4. Jenis – jenis Rasio Profitabilitas
1. Gross Profit Margin (GPM)
Gross profit margin merupakan persentase laba kotor dibandingkan dengan sales. Semakin besar
gross profit margin semakin baik keadaan operasi perusahaan, karena hal ini menunjukkan
bahwa harga pokok penjualan relatif lebih rendah dibandingkan dengan sales, demikian pula
sebaliknya, semakin rendah gross profit margin semakin kurang baik operasi perusahaan.
Rumus Gross Profit Margin :

𝑳𝒂𝒃𝒂 𝒌𝒐𝒕𝒐𝒓
𝑮𝑷𝑴 = × 𝟏𝟎𝟎%
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑷𝒆𝒏𝒅𝒂𝒑𝒂𝒕𝒂𝒏
Contoh:
Komponen dalam 2021 2020
laporan keuangan

Laba Kotor Rp. 1.056.701.625.742 Rp. 790.110.461.593

Pendapatan Rp. 5.088.094.179.374 Rp. 3.037.359.367.967


Untuk tahun 2021: Untuk tahun 2020:
Laba kotor Laba kotor
GPM : X 100% GPM : X 100%
Total Pendapatan Total Pendapatan
Rp.1.056.701.625.742 Rp.790.110.461.593
GPM : 𝑋 100% GPM : 𝑋 100%
Rp.5.088.094.179.374 Rp.3.037.359.367.967

GPM : 20,7% GPM : 26%


2. Net Profit Margin (NPM)

Net Profit Margin (NPM) yang merupakan rasio profitabilitas untuk menilai persentase laba
bersih yang didapatkan setelah dikurangi dengan pajak terhadap pendapatan yang diperoleh
dari penjualan. Semakin tinggi Net profit margin semakin baik operasi suatu perusahaan.

Rumus : 𝐋𝐚𝐛𝐚 𝐛𝐞𝐫𝐬𝐢𝐡 𝐬𝐞𝐭𝐞𝐥𝐚𝐡 𝐩𝐚𝐣𝐚𝐤


𝑵𝑷𝑴 =
𝐏𝐞𝐧𝐣𝐮𝐚𝐥𝐚𝐧

Komponen dalam 2021 2020

Contoh : laporan keuangan


Laba Bersih Setelah Rp. 159.581.031.996 Rp. 63.896.421.980
Pajak
Penjualan Rp. 5.088.094.179.374 Rp. 3.037.359.367.967
Untuk tahun 2021 : Untuk tahun 2020 :
𝑁𝑃𝑀 = 𝑁𝑃𝑀 =
Laba bersih setelah pajak Laba bersih setelah pajak
Penjualan Penjualan
Rp.159.581.031.996 Rp.3.896.421.980
𝑁𝑃𝑀 = 𝑁𝑃𝑀 =
Rp.5.088.094.179.374 Rp.3.037.359.367.967
NPM = 0,031 NPM = 0,021
3. Return On Assets (ROA)
Rasio profitabilitas ini yaitu untuk menilai keuntungan (laba) yang diperoleh perusahaan terkait
sumber daya atau total aset sehingga efisiensi suatu perusahaan dalam mengelola asetnya bisa
kita lihat dari persentase rasio ini.
Semakin tinggi nilai sebuah ROA pada suatu perusahaan, semakin baik serta efektif pula
perusahaan dalam menggunakan aset.
Rumus:

𝐋𝐚𝐛𝐚 𝐛𝐞𝐫𝐬𝐢𝐡
𝐑𝐎𝐀 = 𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐚𝐬𝐞𝐭
Contoh :
Komponen dalam laporan 2021 2020
keuangan

Laba Bersih Rp. 159.581.031.996 Rp. 63.896.421.980

Total Aset Rp. 6.031.946.733.670 Rp. 5.170.895.098.267


Untuk tahun 2021 : Untuk tahun 2020 :

Laba bersih Laba bersih


ROA = ROA =
Total aset Total aset
Rp.159.581.031.996 Rp.63.896.421.980
ROA = ROA =
Rp.6.031.946.733.670 Rp.5.170.895.098.267

ROA = 0,026 ROA = 0,012


4. Return on Equity Ratio (ROE)

Return on Equity Ratio (ROE) merupakan rasio profitabilitas untuk menilai kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba dari investasi pemegang saham perusahaan. ROE dihitung
dari penghasilan (income) perusahaan terhadap modal yang diinvestasikan oleh para pemilik
perusahaan.

Rumus:

𝐋𝐚𝐛𝐚 𝐛𝐞𝐫𝐬𝐢𝐡 𝐬𝐞𝐭𝐞𝐥𝐚𝐡 𝐩𝐚𝐣𝐚𝐤


𝑹𝑶𝑬 =
𝐄𝐤𝐮𝐢𝐭𝐚𝐬 𝐩𝐞𝐦𝐞𝐠𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐚𝐡𝐚𝐦
Contoh :
Komponen dalam laporan 2021 2020
keuangan

Laba Bersih Setelah Pajak Rp. 159.581.031.996 Rp. 63.896.421.980

Ekuitas Pemegang Saham Rp. 1.765.507.990.044 Rp. 1.439.319.915.699


Untuk tahun 2021 : Untuk tahun 2020 :

Laba bersih setelah pajak Laba bersih setelah pajak


𝑅𝑂𝐸 = 𝑅𝑂𝐸 =
Ekuitas pemegang saham Ekuitas pemegang saham
Rp.159.581.031.996 Rp.63.896.421.980
𝑅𝑂𝐸 = 𝑅𝑂𝐸 =
Rp.1.765.507.990.044 Rp.1.439.319.915.699

ROE = 0,09 ROE = 0,04


5. Return on Sales Ratio (ROS)
ROS adalah rasio profitabilitas yang menampilkan tingkat keuntungan perusahaan setelah
pembayaran biaya variabel produksi, seperti gaji karyawan, bahan baku, dll sebelum dikurangi
pajak dan bunga.
Rasio ini menunjukan tingkat keuntungan yang diperoleh dari setiap dana penjualan yang
disebut juga sebagai margin operasional (operating margin) atau margin pendapatan
operasional (operating income margin).
Rumus:

𝐥𝐚𝐛𝐚 𝐬𝐞𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦 𝐩𝐚𝐣𝐚𝐤 𝐝𝐚𝐧 𝐛𝐮𝐧𝐠𝐚


𝑹𝑶𝑺 = × 𝟏𝟎𝟎%
𝐏𝐞𝐧𝐣𝐮𝐚𝐥𝐚𝐧
Contoh:

Komponen dalam laporan 2021 2020


keuangan

Laba Sebelum Pajak dan Bunga Rp. 223.127.584.945 Rp. 68.495.021.017

Penjualan Rp. 5.088.094.179.374 Rp. 3.037.359.367.967


Untuk tahun 2021 : Untuk tahun 2020 :

laba sebelum pajak dan bunga laba sebelum pajak dan bunga
𝑅𝑂𝑆 = × 100% 𝑅𝑂𝑆 = × 100%
Penjualan Penjualan
Rp.223.127.584.945 Rp.68.495.021.017
𝑅𝑂𝑆 = × 100% 𝑅𝑂𝑆 = × 100%
Rp.5.088.094.179.374 Rp.3.037.359.367.967

ROS = 4,38% ROS = 2,25%


6. Return on Capital Employed (ROCE)
ROCE adalah rasio profitabilitas yang mengukur keuntungan perusahaan dari modal yang
digunakan dalam bentuk persentase. Modal yang dimaksud merupakan ekuitas suatu
perusahaan ditambah dengan kewajiban yang tidak lancar atau total aset dikurangi dengan
kewajiban lancar.
Rumus:

𝐋𝐚𝐛𝐚 𝐬𝐞𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦 𝐩𝐚𝐣𝐚𝐤 𝐝𝐚𝐧 𝐛𝐮𝐧𝐠𝐚


𝑹𝑶𝑪𝑬 = 𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐀𝐬𝐞𝐭−𝐊𝐞𝐰𝐚𝐣𝐢𝐛𝐚𝐧
Contoh:
Komponen dalam laporan 2021 2020
keuangan
Laba Sebelum Pajak dan Bunga Rp. 223.127.584.945 Rp. 68.495.021.017

Total Aset Rp. 6.031.946.733.670 Rp. 5.170.895.098.267

Kewajiban Rp. 4.266.438.743.626 Rp. 3.731.575.182.56


Untuk tahun 2021 : Untuk tahun 2020 :

Laba sebelum pajak dan bunga Laba sebelum pajak dan bunga
𝑅𝑂𝐶𝐸 = 𝑅𝑂𝐶𝐸 =
Total Aset−Kewajiban Total Aset−Kewajiban
Rp.223.127.584.945 Rp.68.495.021.017
𝑅𝑂𝐶𝐸 = 𝑅𝑂𝐶𝐸 =
Rp.6.031.946.733.670−Rp.4.266.438.743.626 Rp.5.170.895.098.267−Rp.3.731.575.182.56

ROCE = 0,12 ROCE = 0,04


7. Return on Investment (ROI)
Return on investment merupakan perbandingan antara laba bersih setelah pajak dengan total
aktiva. Return on investment adalah merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan
secara keseluruhan didalam menghasilkan keuntungan dengan jumlah keseluruhan aktiva yang
tersedia didalam perusahaan (Syamsuddin,2009:63).

Semakin tinggi rasio ini semakin baik keadaan suatu perusahaan. Return on
investment merupakan rasio yang menunjukkan berapa besar laba bersih diperoleh perusahaan
bila di ukur dari nilai aktiva (Syafri, 2008:63).

𝐋𝐚𝐛𝐚 𝐁𝐞𝐫𝐬𝐢𝐡 𝐒𝐞𝐭𝐞𝐥𝐚𝐡 𝐏𝐚𝐣𝐚𝐤


Rumus: 𝑹𝑶𝑰 = × 𝟏𝟎𝟎%
𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐀𝐬𝐞𝐭
Contoh:
Komponen dalam laporan keuangan 2021 2020

Laba Bersih Setelah Pajak Rp. 159.581.031.996 Rp. 63.896.421.980

Total Aset Rp. 6.031.946.733.670 Rp. 5.170.895.098.267


Untuk tahun 2021 : Untuk tahun 2020 :

Laba Bersih Setelah Pajak Laba Bersih Setelah Pajak


𝑅𝑂𝐼 = × 100% 𝑅𝑂𝐼 = × 100%
Total Aset Total Aset
Rp.63.896.421.980
ROI = 𝑋 100%
Rp.5.170.895.098.267
Rp.159.581.031.996
ROI = 𝑥 100% ROI = 1,2%
Rp.6.031.946.733.670

ROI = 2,6%
8. Earning per Share (EPS)
Earning per share merupakan rasio profitabilitas yang menilai tingkat kemampuan per lembar
saham dalam menghasilkan laba untuk perusahaan. Manajemen perusahaan, pemegang saham
biasa dan calon pemegang saham sangat memperhatikan earning per share karena menjadi
indikator keberhasilan perusahaan.
Rumus:
𝐋𝐚𝐛𝐚 𝐛𝐞𝐫𝐬𝐢𝐡 𝐬𝐞𝐭𝐞𝐥𝐚𝐡 𝐏𝐚𝐣𝐚𝐤
𝑬𝑷𝑺 =
𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐬𝐚𝐡𝐚𝐦 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐞𝐫𝐞𝐝𝐚𝐫
Contoh:
Komponen dalam laporan 2021 2020
keuangan

Laba Bersih Setelah Pajak Rp. 159.581.031.996 Rp. 63.896.421.980

Jumlah Saham Beredar 3.561.731.720 3.397.500.000


Untuk tahun 2021 : Untuk tahun 2020 :

Laba bersih setelah Pajak Laba bersih setelah Pajak


𝐸𝑃𝑆 = 𝐸𝑃𝑆 =
Jumlah saham yang beredar Jumlah saham yang beredar
Rp.159.581.031.996 Rp.63.896.421.980
𝐸𝑃𝑆 = 𝐸𝑃𝑆 =
3.561.731.720 3.397.500.000

EPS = 18,8
EPS = 44,8
KESIMPULAN
Profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan
dan sumber daya yang ada
Manfaat rasio profitabilitas :
Mengetahui perhitungan laba perusahaan dari suatu periode akuntansi tertentu
Mengetahui besarnya perkembangan nilai laba perusahaan dari waktu ke waktu
Mengetahui posisi laba perusahaan tahun ini dibandingkan dengan periode akuntansi sebelumnya
Mengetahui besarnya laba bersih perusahaan setelah dikurangi dengan pajak
Mengetahui seberapa produktif perusahaan tersebut dalam mengolah modal sehingga memperoleh
laba serta keuntungan

Dari berbagai tujuan serta manfaat dari penghitungan rasio profitabilitas nantinya instrumen ini
digunakan untuk menyuguhkan data yang diperlukan oleh para stakeholders atau para pemangku
kepentingan. Termasuk dari pihak pemodal atau pemegang saham.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai