Anda di halaman 1dari 7

TUGAS KE 2

LAPORAN KEUANGAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUGANAN

NAMA : ALFREDO M. ASMURUF


NIM : 2021042034001
KELAS : NON-REGULER

LAPORAN KEUANGAN

Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode
akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut.
Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan dimana biasanya
sering dilakukan audit oleh lembaga pemerintah, akuntan, firma, atau lembaga lainnya
dengan tujuan untuk memastikan akurasi dan untuk tujuan pajak, pembiayaan, atau investasi.
Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi:
 Laporan posisi keuangan (Neraca)
 Laporan laba rugi komprehensif
 Laporan perubahan ekuitas
 Laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan berupa laporan arus kas atau
laporan arus dana
 Catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian tak
terpisahkan dari laporan keuangan

Unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran posisi keuangan adalah aset,
kewajiban, dan ekuitas. Sedangkan unsur yang berkaitan dengan pengukuran kinerja dalam
laporan laba rugi adalah penghasilan dan beban. Laporan posisi keuangan biasanya
mencerminkan berbagai unsur laporan laba rugi dan perubahan dalam berbagai unsur neraca.
Fungsi Laporan Keuangan
Investor dan analis keuangan menggunakan data keuangan untuk menganalisis kinerja
perusahaan dan membuat prediksi tentang arah masa depan harga saham perusahaan. Salah
satu sumber terpenting dari data keuangan yang andal dan diaudit adalah laporan tahunan,
yang berisi laporan keuangan perusahaan. Laporan keuangan digunakan oleh investor, analis
pasar, dan kreditor untuk mengevaluasi kesehatan keuangan dan potensi pendapatan
perusahaan.

Tiga laporan laporan keuangan utama adalah


 neraca,
 laporan laba rugi, dan
 laporan arus kas.
Komponen Laporan Keuangan
Menurut Stkitar Akuntansi Keuangan yang berlaku di Indonesia, laporan keuangan lengkap
terdiri dari 5 jenis laporan, yaitu laporan laba rugi, laporan perubahan modal, laporan posisi
keuangan (neraca), laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan.
1. Laporan Laba/Rugi
Laporan laba-rugi atau income statement atau profit and loss statement merupakan laporan
keuangan yang berfungsi untuk menilai kinerja keuangan apakah perusahaan mengalami
keuntungan atau kerugian pada satu periode akuntansi. Selain untuk mengetahui keuntungan
atau kerugian, laporan laba rugi juga dibuat untuk memberikan informasi tentang pajak
perusahaan, bahan evaluasi manajemen dan membantu dalam pengambilan keputusan.
2. Laporan Perubahan Modal
Laporan perubahan modal adalah laporan yang menggambarkan perubahan baik berupa
peningkatan atau penurunan aktiva bersih selama satu periode. Pada saat awal pendirian
perusahaan, sebagai pemilik perusahaan pasti menyetorkan modalnya. Selama beroperasi
tentu saja modal awal akan berubah sesuai dengan kinerjanya. Misalnya, jika pada periode
berjalan perusahaan mengalami kerugian maka modal akan berkurang. Sebaliknya jika
perusahaan mengalami keuntungan, modal akan bertambah.
3. Laporan Posisi Keuangan
Seperti namanya laporan posisi keuangan (neraca) atau balance sheet merupakan laporan
keuangan yang menunjukan posisi dan informasi keuangan sebuah perusahaan. Dalam
laporan neraca, kamu akan melihat informasi tentang aset, kewajiban dan modal perusahaan
secara lengkap dan rinci. Dengan kata lain, elemen dalam laporan neraca hanya tiga akun
tersebut.
4. Laporan Arus Kas
Jenis laporan keuangan yang ke empat yakni laporan arus kas atau cash flow statement.
Laporan arus kas memberikan informasi tentang aliran kas perusahaan yang masuk dan
keluar. Selain itu, laporan arus kas juga berfungsi sebagai indikator untuk memprediksi arus
kas di periode yang akan datang.
5. Catatan Atas Laporan Keuangan
Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK) merupakan bagian dari laporan keuangan suatu
entitas. Namun, catatan laporan keuangan bukanlah hal yang wajib dibuat oleh perusahaan.
Sehingga biasanya perusahaan yang membuat catatan atas laporan keuangan adalah
perusahaan-perusahaan skala besar atau perusahaan yang sudah terbuka (public companies).
Tujuan pembuatan laporan ini adalah untuk memberikan penjelasan yang rinci tentang hal-
hal yang ada pada jenis laporan keuangan lainnya. Sehingga letak catatan atas laporan
keuangan ada di belakang sendiri.

Fungsi Laporan Keuangan


Laporan keuangan dibuat untuk fungsi tertentu, namun secara umum sebagai sarana untuk
menentukan kebijakan pimpinan terkait perusahaan di periode selanjutnya. Beberapa fungsi
laporan keuangan adalah sebagai berikut :

1. Untuk Menilai Kondisi Usaha


Seluruh laporan ini berguna sebagai penilai kondisi usaha. Maksudnya jika dari catatan
keuangan terlalu banyak kerugian, berarti perusahaan sedang mengalami kemunduran.
Sebaliknya jika di dalam laporan tersebut banyak data profit, berarti usaha sedang
berkembang. Dengan penilaian ini tentu pihak pimpinan bisa menentukan sikap melanjutkan
usaha atau malah menutupnya karena kerugian usaha yang kronis.

2. Sebagai Bahan Evaluasi


Laporan keuangan diperlukan untuk bahan evaluasi. Bisa dipastikan jika tidak ada laporan
tersebut, evaluasi yang dilakukan tidak akan maksimal bahkan seperti melakukan hal yang sia-
sia. Seluruh laporan ini adalah parameter evaluasi untuk menjelaskan permasalahan dan
solusinya. Jika terjadi kemunduran perusahaan, maka bisa ditentukan apa penyebab
kemunduran tersebut dan bagaimana jalan keluarnya. Jika evaluasi ini berjalan maksimal,
tentu kebijakan selanjutnya lebih mudah. Karena sudah ditemukan penyebab masalahnya
dan solusi terbaiknya. Maka evaluasi yang dilakukan pada periode selanjutnya diharapkan
untuk menuntaskan masalah agar tidak terulang lagi.

3. Bentuk Pertanggungjawaban Perusahaan


Laporan keuangan juga berfungsi sebagai pertanggungjawaban perusahaan. Baik kepada
investor maupun kepada pemerintah yang terkait dengan pajak dan lain sebagainya. Jika
laporan finansialn detail, berarti peruhaan Kita kredibel di mata para stakeholder. Paling tidak
manajemen di dalamnya memang berjalan dengan baik sesuai degan porsinya masing-
masing. Sebaliknya perusahaan dengan laporan finansial berantakan bisa dikatakan sebagai
badan usaha yang tidak kredibel dan berpotensi mengalami masalah kedepannya.

Keterbatasan Laporan Keuangan


Meskipun laporan keuangan memberikan banyak informasi tentang perusahaan, mereka
memiliki keterbatasan. Pernyataan tersebut terbuka untuk interpretasi, dan akibatnya,
investor sering menarik kesimpulan yang sangat berbeda tentang kinerja keuangan
perusahaan.

Misalnya, beberapa investor mungkin menginginkan pembelian kembali saham sementara


investor lain mungkin lebih suka melihat bahwa uang diinvestasikan dalam aset jangka
panjang. Tingkat hutang perusahaan mungkin baik-baik saja untuk satu investor sementara
yang lain mungkin memiliki kekhawatiran tentang tingkat hutang perusahaan. Saat
menganalisis laporan keuangan, penting untuk membandingkan beberapa periode untuk
menentukan apakah ada tren serta membandingkan hasil perusahaan rekan-rekannya di
industri yang sama.
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
Analisis Laporan Keuangan merupakan kegiatan dalam memeriksa dan mengolah informasi
catatan keuangan perusahaan saat ini untuk memberikan gambaran kesehatan finansial
perusahaan serta sebagai dasar proses pengambilan keputusan mengenai operasional,
rencana investasi, hingga mitigasi risiko bisnis dimasa yang akan datang.
Menurut V. Wiranta Sujarweni Analisis laporan keuangan adalah proses dalam rangka
membantu menganalisis atau mengevaluasi keadaan keuangan perusahaan, hasil operasi
perusahaan masa lalu dan masa depan.
Laporan keuangan itu berguna untuk memberikan gambaran mengenai posisi keuangan
perusahaan saat ini. Misalnya untuk mengetahui rugi/laba perusahaan pada periode tertentu.
Misalnya, katakanlah Laba PT AAA pada tahun 2022 sebesar Rp 2,35 Miliar. Tentu saja nilai
tersebut bisa kita lihat pada laporan rugi/laba. Dan ini terlihat seperti laba yang sangat besar.
Tapi, angka hanya lah sebuah angka kita tidak bisa mengetahui lebih detail hanya dengan
melihat nilai laba ini saja. Meskipun kita juga dapat melihat laporan mengenai total aktiva dan
pasiva perusahaan, itu juga tidak memberikan gambaran detail tentang kondisi keuangan
perusahaan. Akan banyak pertanyaan yang tidak terjawab seperti:
 Bagaimana Kita bisa tahu seberapa baik laba Rp 2,35 Miliar bagi kelangsungan hidup
perusahaan ?
 Apakah laba ini mencerminkan tingkat kesehatan perusahan dalam keadaan yang baik
?
 Bagaimana perbandingan laba dengan utang perusahaan ? mana yang lebih besar ?
 Mana lebih baik kondisi keuangan perusahaan saat ini dibandingkan periode
sebelumnya ?
 Apakah kondisi keuangan perusahaan saat ini cenderung baik dan dapat menarik
calon investor baru ?
 Apakah pos-pos dalam laporan keuangan ini sudah mencerminkan likuiditas
perusahaan yang baik ?
Itu sebabnya penting bagi perusahaan agar melakukan analisa laporan keuangan untuk
memberikan rincian mengenai keuangan perusahaan.

Umunya ada 4 kelompok utama yang akan menggunakan analisis laporan keuangan
perusahaan, yaitu:
1. Manajemen Perusahaan (Pihak internal perusahaan) menggunakan hasil analisis laporan
keuangan sebagai dasar penyusunan strategi untuk menentukan langkah perusahaan
berikutnya. Manajemen juga dapat menganalisa laporan keuangan dan menggunakan
hasilnya untuk mengevaluasi efektivitas strategi yang telah berjalan.
2. Kreditor (termasuk pihak perbankan) menggunakan analisis laporan keuangan untuk
menganalisis kesehatan finansial perusahaan serta mengidentifikasi kemampuan debitur
(perusahaan) dalam memenuhi kewajibannya.
3. Investor (termasuk investor lama, baru, calon, maupun ritel) menggunakan analisis
laporan keuangan untuk menganalisa apakah menginvestasikan dana ke perusahaan
dapat memberikan tingkat keuntungan yang layak (setidaknya lebih tinggi dari pada
investasi pada aset bebas risiko “risk free”).
4. Pemegang Otoritas seperti Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) milik negara maupun
Direktorat Jenderal Pajak sesuai kepentingan masing-masing.

hasil analisis laporan keuangan juga berguna untuk mencapai 10 tujuan spesifik berikut:

 Untuk memberikan informasi yang mendalam mengenai posisi keuangan perusahaan


(aset, utang, maupun laba) dalam satu periode tertentu.
 Membandingkan kinerja keuangan perusahaan secara time series (dari waktu ke
waktu).
 Untuk mengukur fundamental perusahaan (Likuiditas, Profitabilitas, Solvabilitas dll).
 Sebagai bahan evaluasi pencapaian strategi perusahaan saat ini.
 Sebagai acuan dalam menentukan strategi perusahaan kedepannya.
 Membandingkan (komparasi) kinerja perusahaan saat ini dengan kompetitor dalam
satu industri.
 Menilai kinerja keuangan kompetitor sebagai bahan evaluasi bisnis.
 Untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mengembalikan pinjaman beserta
bunga.
 Sebagai penilaian bagi investor untuk menilai prospek perusahaan kedepan sebelum
menanamkan modal ke perusahaan.
 Sebagai acuan bagi pemerintah dalam menetapkan besaran pajak. Serta tujuan
masing-masing lembaga negara lainnya.

manfaat analisis laporan keuangan menurut Kasmir (2016: 68) berikut ini:

 Mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam satu periode tertentu, baik harta,
kewajiban, modal, maupun hasil usaha yang telah dicapai untuk beberapa periode.
 Mengetahui kelemahan-kelemahan apa saja yang menjadi kekurangan perusahaan,
 Untuk mengetahui kekuatan-kekuatan yang dimiliki.
 Untuk mengetahui langkah-langkah perbaikan apa saja yang perlu dilakukan ke
deoan yang berkaitan dengan keungan perusahaan saat ini.
 Melakukan penilaian kinerja manajemen ke depan apakah perlu penyegaran atau
tidak karena sudah dianggap berhasil atau gagal.
 Digunakan sebagai pembanding dengan perusahaan sejenis tentang hasil yang
mereka capai.

Metode dan Teknik Analisis Laporan Keuangan


Menurut V. Wiratna Sujarweni (2017:47) dalam bukunya yang berjudul: Analisis Laporan
Keuangan: Teori, Aplikasi, dan Hasil Penelitian, ada dua jenis metode analisis laporan
keuangan yang paling umum digunakan, yaitu analisis horizontal dan vertikal.
Analisis horizontal
Analisis horizontal merupakan metode analisis perbandingan (komparatif) yang
membandingkan data masing-masing pos keuangan periode terakhir dengan data keuangan
periode-periode sebelumnya (umumnya bisa berdasarkan kuartal atau tahunan).
Metode analisis horizontal dapat menggunakan beberapa teknik analisis laporan keuangan
berikut:
 Trend atau Indeks.
 Sumber Modal dan Modal Kerja.
 Perubahan Laba Kotor.
 Sumber dan Penggunaan Kas
Beberapa hasil teknik analisis (seperti analisis trend penurunan/kenaikan) dapat disajikan
dalam persentase.
Contoh: Laba Bersih PT M Jurnal Com Tbk pada tahun 2021 sebesar Rp 525.000.000,- dan
tahun 2020 sebesar 350.000.000,-. Untuk melakukan analisis horizontal yang mengukur trend
penurunan/kenaikan, dapat dihitung dengan rumus pertumbuhan berikut:
Rumus Trend (penurunan/kenaikan):
(Laba tahun 2021 – Laba tahun 2020) / Laba Tahun 2020 × 100%)
= (525.000.000-350.000.000)÷350.000.000×100%

= 0,5 atau 50%.


Artinya, Laba Bersih PT M Jurnal Com Tbk pada tahun 2021 meningkat sebesar 0,5 (50%)
dibandingkan Laba Bersih tahun 2020.

Analisis Vertikal
Analisis vertikal merupakan analisis yang dilakukan untuk membandingkan antar pos dalam
laporan keuangan berbeda dalam satu periode. Jadi tidak dapat melihat trend data dari waktu
ke waktu.
Berikut ini teknik analisis yang dapat digunakan dalam metode analisis vertikal:
 Common Size.
 Break Even Point.
 Analisis Rasio Keuangan.
contoh analisis vertikal menggunakan rasio likuiditas…
Misalnya, PT AAA Tbk memiliki Total Aset Lancar sebesar Rp 150.000.000 dan Total Utang
Jangka Pendek atau Kewajiban Jangka Pendek sebesar Rp 100.000.000.
Dari kedua data tersebut, Anda dapat mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar
utang jangka pendeknya menggunakan analisis Rasio Lancar (Current Ratio) dengan rumus
berikut:
Rumus Current Ratio:
Total Aset Lancar / Total Kewajiban Lancar
Jadi, current ratio pada contoh ini adalah Rp 150.000.000 / Rp 100.000.000 = 1,5.

Anda mungkin juga menyukai