Anda di halaman 1dari 13

MODUL 4

LAPORAN KEUANGAN DAN JURNAL PENUTUP

Ada 5 jenis laporan keuangan perusahaan yang dibuat sesuai dengan tujuan dan
fungsinya masing-masing, yaitu:

1. Laporan Laba Rugi melaporkan pendapatan dan biaya-biaya


2. Neraca melaporkan posisi keuangan perusahaan
3. Laporan Perubahan modal melaporkan perubahan modal.ekuitas
4. Laporan Arus Kas, melaporkan aliran kas masuk dan keluar
5. Catatan atas laporan keuangan yang menjelaskan dengan rinci komponen-
komponen dalam laporan keuangan tersebut.

A. Sekilas Tentang Pengertian dan Fungsi Laporan Keuangan

Speedometer adalah alat untuk mengukur kecepatan laju kendaraan. Dengan


mengetahui kecepatan kendaraan, pengendara akan bisa mengelola kendaraannya
dan bisa memutuskan langkah yang akan ditempuh untuk mencapai tujuan
berkendara. Setiap orang atau badan yang mengelola bisnis tentu ingin mengetahui
perkembangan bisnisnya, seperti:

• Laba atau rugi?


• Modalnya berkurang atau bertambah?
• Investasinya berkembang atau stagnan?
• Strategi apa yang akan digunakan untuk mencapai tujuan?

B. Pengertian Laporan Keuangan

Menurut IAI dan tentu pengertian laporan keuangan menurut PSAK adalah:

“laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja
keuangan suatu entitas”.

Dan secara umum, pengertian laporan keuangan menurut para ahli adalah hasil
pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan
kepada mereka.

C. Tujuan Laporan Keuangan

Masih menurut PSAK, tujuan Laporan Keuangan adalah memberikan informasi


mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat
bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam membuat keputusan
ekonomi. Ungkapan “rumput tetangga lebih hijau” sepertinya bisa digunakan untuk
menjelaskan tujuan dari disusunnya sebuah laporan keuangan. Artinya laporan
keuangan yang disusun agar bisa dibandingkan dengan perusahaan lain atau bidang
bisnis lain.

Tujuannya adalah agar bisa dibandingkan dengan periode sebelumnya. Harus


ada pembandingnya. Bagaimana bisa melakukan penilaian jika tidak ada
pembandingnya. Dan secara sederhana laporan keuangan dapat didefinisikan
sebagai cerminan dari kondisi keuangan suatu aktivitas bisnis baik perseorangan
maupun badan. Sehingga, laporan keuangan (financial statement) bisa dijadikan alat
penting untuk menilai kondisi atau mengukur kinerja suatu bisnis atau usaha. Agar
laporan keuangan benar-benar mencerminkan kondisi nyata dari sebuah bisnis. Maka
harus disusun oleh orang yang benar-benar mengetahui secara detail proses bisnis
dari perusahaan yang akan dibuatkan laporan keuangan, memahami karakter dan
kebiasaan perusahaan tersebut. Dan yang tidak kalah pentingnya adalah orang
tersebut memiliki dasar pengetahuan yang ekselen tentang akuntansi keuangan.
Ia harus mengetahui gambaran utuh mengenai alur akuntansi dari awal hingga awal
lagi. Bukan orang akunting ‘abal-abal’ yang hanya memahami angka-angka, debit dan
kredit, serta membuat balance.

D. Jenis Laporan Keuangan

Secara garis besar, informasi-informasi yang disajikan dalam laporan keuangan


adalah :

• Aset
• Kemampuan perusahaan untuk menyelesaikan kewajiban-kewajiban jangka
pendeknya
• Ekuitas
• Pendapatan dan beban termasuk keuntungan dan kerugian
• Kontribusi dari dan distribusi kepada pemilik dalam kapasitasnya sebagai
pemilik
• Arus kas

Ada 5 jenis laporan keuangan menurut PSAK terdiri dari :

1. Laporan Laba Rugi (Profit & Lost Statement)


2. Laporan Posisi Keuangan (Balance Sheet)
3. Laporan Perubahan Ekuitas (Equity Statement)
4. Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement)
5. Catatan atas Laporan Keuangan

Untuk format laporan keuangan, sebenarnya tidak ada standar baku yang
mengharuskan para penyusun dan pengguna laporan keuangan untuk
menggunakannya. Format yang ada dan lazim dipakai saat ini adalah semacam
kebiasaan dan kesepakatan tidak tertulis antara para penyusun dan pengguna
laporan keuangan.

Badan pengatur standar akuntansi yang tertuang dalam PSAK 1 penyajian


laporan keuangan secara garis besar mengatur beberapa hal, antara lain :
• Persyaratan bagi penyajian laporan keuangan
• Struktur laporan keuangan
• Persyaratan minimum isi laporan keuangan

Agar lebih gamblang dan semakin mudah dalam memahami setiap jenis laporan
keuangan, mari kita bahas satu persatu. Dan di bagian akhir artikel ini, Anda bisa
download gratis form atau template laporan keuangan dalam format MS Excel yang
bisa langsung digunakan sesuai dengan kebutuhan Anda.

Sehingga pekerjaan membuat laporan keuangan menjadi pekerjaan yang meng-


asikan dan menyenangkan. Prestasi kerja Anda akan semakin baik. Karir Anda akan
melesat bak anak panah yang dilepaskan dari busurnya, dan departemen Anda akan
menjadi departemen yang disegani, tidak dipandang sebelah mata, apalagi sebagai
departemen yang hanya menghabiskan dana.

E. Contoh Format Penyajian 5 Jenis Laporan Keuangan

Berikut ini contoh format penyajian 5 jenis laporan keuangan, yaitu laporan laba rugi,
neraca, laporan perubahan modal,dan laporan arus kas, dan catatan atas laporan
keuangan :
1. Laporan Laba Rugi (Profit & Lost Statement)

Contoh: format penyajian laporan laba rugi

Pengertian Laporan Laba Rugi secara sederhana bisa digambarkan sebagai jawaban
atas sebuah pertanyaan “ Apakah perusahaan untung atau rugi, berapa? ”

Jawaban pertanyaan itu penting bagi pemilik perusahaan dan para pemegang saham.
Tujuan Laporan Laba Rugi adalah untuk mengetahui kinerja perusahaan selama
periode tertentu

Sedangkan fungsi Laporan Laba Rugi dapat digunakan sebagai alat analisis untuk
menentukan strategi yang paling tepat pada periode berikutnya.
2. Laporan Posisi Keuangan (Balance Sheet- Neraca)

Contoh format penyajian neraca

Mengacu definisi yang diberikan Zaki Baridwan dalam bukunya Intermediate


Accounting mendefinisikan bahwa pengertian laporan posisi keuangan atau neraca
adalah laporan yang menunjukkan keadaan keuangan pada tanggal tertentu.

Dari laporan posisi keuangan atau neraca, kita bisa mengetahui beberapa informasi
penting berikut ini :

• Kekayaan (aset) bersih perusahaan


• Tingkat kemampuan perusahaan untuk menyelesaikan kewajiban-kewajiban
jangka pendek
• Tingkat kemampuan perusahaan untuk menyelesaikan kewajiban jangka
panjangnya
• kumulasi pengembalian investasi perusahaan (ROI=Return Of Investment).
o Misalnya dari laporan posisi keuangan pada tanggal 31 Desember 2014
diperoleh angka ROI sebesar 2%, artinya apa?
o Artinya pada tanggal itu perusahaan masih mampu mengembalikan
investasi. Karena nilai ROI masih di atas angka 1%.
o Bila nilai ROI kurang dari 1%, apalagi minus berarti tidak ada
pengembalian investasi.
• Akumulasi pengembalian modal (ROC=Return of Capital)

3. Laporan Perubahan Modal (Equity Statement)

Contoh format laporan perubahan modal

Pengertian perubahan modal adalah laporan yang menunjukkan sebab-sebab


perubahan ekuitas dari jumlah pada awal periode menjadi jumlah modal pada akhir
periode.

Perubahan modalnya ditunjukan di dalam Laporan Laba Tidak Dibagi (Retained


Earnings).

Bila dirumuskan dalam sebuah formula adalah sebagai berikut :

= Laba Tidak Dibagi Awal Periode + Laba Periode berjalan – Deviden


4. Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement)

Contoh format Laporan Arus Kas

Tujuan utama Laporan Arus Kas adalah untuk menyajikan informasi yang relevan
tentang penerimaan dan pengeluaran kas suatu perusahaan selama suatu periode.

Untuk mencapai tujuan ini aliran kas diklasifikasikan dalam tiga kelompok yang
berbeda yaitu penerimaan dan pengeluaran kas yang berasal dari kegiatan:

• investasi,
• pembelanjaan (financing) dan
• kegiatan usaha.
Untuk menyusun laporan arus kas perusahaan dapat menggunakan metode langsung
atau tidak langsung.

5. Catatan atas Laporan Keuangan

Adalah sebuah catatan sistematis yang berisi informasi mengenai ringkasan kebijakan
akuntansi penting dan informasi penjelasan lain dalam laporan keuangan, antara lain
:

1. Informasi dasar mengenai penyusunan laporan keuangan dan kebijakan


akuntansi: dasar pengukuran, kebijakan yang relevan, asumsi dalam estimasi.
2. Informasi yang disyaratkan standar akuntansi keuangan yang tidak disajikan di
bagian mana pun dalam laporan keuangan, tetapi informasi tersebut relevan
untuk memahami laporan keuangan, seperti pengelolaan modal.

JURNAL PENUTUP

Jurnal penutup adalah jurnal yang dibuat pada akhir periode akuntansi untuk
mentransfer saldo dari akun sementara ke akun permanen. Perusahaan
menggunakan Jurnal penutup untuk mengatur ulang saldo akun sementara. Akun
yang menunjukkan saldo selama periode akuntansi tunggal menjadi nol.

Jumlah dalam satu periode akuntansi harus ditutup atau dibawa ke nol
sehingga ini tidak akan tercampur dengan periode berikutnya. Dengan melakukan hal
tersebut, perusahaan memindahkan saldo-saldo ini ke dalam rekening permanen di
neraca. Akun permanen ini menunjukkan keuangan lama perusahaan.

Akun sementara adalah akun dalam buku besar yang digunakan untuk
mengakumulasi transaksi selama periode akuntansi tunggal. Saldo akun-akun ini
pada akhirnya digunakan untuk menyusun laporan laba rugi pada akhir tahun.
Laporan laba rugi adalah laporan keuangan yang digunakan untuk menggambarkan
kinerja keuangan dan kegiatan perusahaan selama masa pembukuan satu tahun.
Karena alasan inilah baris tanggal dalam laporan laba rugi tahunan ditulis sebagai
“Tahun berakhir.” Akun sementara dalam buku besar terdiri dari akun laporan laba
rugi seperti akun penjualan atau pengeluaran. Ketika laporan laba rugi diterbitkan
pada akhir tahun, saldo akun-akun ini ditransfer ke ringkasan pendapatan, yang juga
merupakan akun sementara.

Ringkasan pendapatan digunakan untuk mentransfer saldo akun sementara ke


laba ditahan, yang merupakan akun permanen di neraca. Ringkasan pendapatan
adalah akun sementara yang digunakan untuk membuat jurnal penutupan. Semua
akun sementara harus diatur ulang ke nol pada akhir periode akuntansi. Untuk
melakukan ini, saldo mereka dikosongkan ke dalam akun ringkasan pendapatan.
Akun ringkasan pendapatan kemudian mentransfer saldo bersih semua akun
sementara ke laba ditahan, yang merupakan akun permanen di neraca.

Akun permanen adalah akun yang menunjukkan posisi keuangan lama


perusahaan. Akun neraca adalah akun permanen. Akun-akun ini meneruskan saldo
mereka selama beberapa periode akuntansi.

Contoh Kasus Jurnal Penutup


Berikut ini adalah contoh jurnal penutup untuk kasus PT ABC Service Center

PT ABC Service Center

Laporan Keuangan

31 Desember 2019

Keterangan Debit Kredit


Uang tunai Rp7.480.000
Piutang Usaha Rp3.700.000

Persediaan Layanan Rp600.000

Mebel
Rp3.000.000
Peralatan
Peralatan Servis Rp16.000.000
Akumulasi Depresiasi Rp720.000
Hutang Akun Rp9.000.000
Utilitas Utang Rp1.800.000
Hutang Pinjaman Rp12.000.000
Modal Pemilik Rp13.200.000
Prive Pemilik Rp7.000.000
Pendapatan Layanan Rp9.850.000
Biaya Sewa Rp1.500.000
Biaya Gaji Rp3.500.000

Pajak & Lisensi Rp370.000

Biaya Utilitas Rp1.800.000


BiayaPersediaan
Rp900.000
Layanan
Beban Penyusutan Rp720.000
Total Rp46.570.000 Rp46.570.000

Cara membuat jurnal penutup

Ada 4 langkah dalam pembuatan jurnal penutup berdasarkan laporan keuangan


diatas, yaitu sebagai berikut:

Langkah 1: Tutup semua akun pendapatan ke Ringkasan Penghasilan

Date 2019 Keterangan Debit Kredit

31 Desember Pendapatan Layanan Rp9.850.000

Ringkasan Pendapatan Rp9.850.000

Dalam data yang diberikan, hanya ada 1 akun pendapatan, yaitu Pendapatan Layanan. Ia
memiliki saldo kredit Rp9.850.000. Untuk menutup itu, kami mendebit Pendapatan Layanan
untuk jumlah penuh dan Ringkasan Pendapatan kredit untuk hal yang sama.

Akun Ringkasan Penghasilan bersifat sementara. Ini digunakan untuk menutup pendapatan dan
pengeluaran. Seperti yang akan Anda lihat nanti, Ringkasan Penghasilan akhirnya tertutup
untuk modal.

Langkah 2: Tutup semua akun pengeluaran ke Ringkasan Penghasilan


Date 2019 Keterangan Debit Kredit

31 Desember Ringkasan pendapatan Rp8.790.000

Biaya sewa Rp1.500.000

Biaya gaji Rp3.500.000

Pajak dan lisensi Rp370.000

Biaya utilitas Rp1.800.000

Biaya persediaan layanan Rp900.000

Biaya penyusutan Rp720.000

Untuk menutup biaya, Anda harus mengkredit akun pengeluaran dan mendebit
Ringkasan Penghasilan. Sekarang untuk langkah selanjutnya, kita perlu mendapatkan
saldo dari akun Ringkasan Pendapatan. Pada langkah 1, kami mengkreditkannya
sebesar Rp9.850.000 dan mendebitnya pada langkah 2 sebesar Rp8.790.000.
Kemudian akan memiliki saldo kredit Rp1.060.000.

Perhatikan bahwa saldo akun Ringkasan Pendapatan sebenarnya adalah pendapatan


bersih untuk periode tersebut. Ingat bahwa penghasilan bersih sama dengan semua
pendapatan dikurangi semua biaya termasuk pengeluaran tidak terduga.

Langkah 3: Tutup Ringkasan Penghasilan ke akun modal yang sesuai

Saldo Ringkasan Penghasilan akhirnya ditutup ke akun modal.

Date 2019 Keterangan Debit Kredit


31 Desember Ringkasan pendapatan Rp1.060.000
Modal pemilik Rp1.060.000

Langkah 4: Tutup penarikan ke akun modal

Catatan: Langkah ini hanya berlaku untuk kepemilikan perseorangan dan kemitraan.

Dalam kepemilikan perseorangan, akun penarikan dikelola untuk mencatat semua


penarikan yang dilakukan oleh pemilik. Dalam suatu kemitraan, akun penarikan
dikelola untuk masing-masing mitra. Rekening penarikan ditutup untuk modal pada
akhir periode akuntansi.
Contoh yang kami sajikan adalah bisnis kepemilikan tunggal. Penarikan modal dicatat
dalam Prive Pemilik. Untuk menutup akun penarikan ke akun modal, kami mengkredit
rekening penarikan dan mendebit rekening modal.

Date 2019 Keterangan Debit Kredit


31 Desember Modal pemilik Rp7.000.000
Prive pemilik Rp7.000.000

Tujuan dari jurnal penutup adalah untuk menyiapkan akun sementara untuk periode
akuntansi berikutnya. Dengan kata lain, akun pendapatan dan pengeluaran “dimulai
kembali”.

Setelah menyiapkan jurnal penutup di atas, Pendapatan Layanan sekarang akan


menjadi nol. Akun pengeluaran dan akun penarikan sekarang juga akan menjadi nol.
Saldo akun-akun ini telah diserap oleh akun modal Mr. Gray, Capital, yang sekarang
memiliki saldo Rp7.260.000 (Rp13.200.000 saldo awal + Rp1.060.000 pada langkah
3 – Rp7.000 pada langkah 4).

Anda mungkin juga menyukai