DOSEN : MERY WANIALISA, SE, MM MATERI KULIAH ANALISA LAPORAN KEUANGAN SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2022/2023 SESI I GAMBARAN UMUM ANALISIS LAPORAN KEUANGAN Motif Dasar Analisis Laporan Keuangan
Analisis Laporan Keuangan suatu
perusahaan pada dasarnya ingin mengetahui tingkat profitabilitas (keuntungan) dan tingkat risiko atau tingkat kesehatan suatu perusahaan. Informasi Laporan Keuangan
Laporan Keuangan Perusahaan berikut
pengungkapannya menginformasikan 4 aktivitas utama perusahaan yakni : Aktivitas Perencanaan (Planing Activities) Aktivitas Pendanaan (financing activities) Aktivitas Investasi (investing activities) Aktivitas Operasi (operating activities) Aktivitas Perencanaan (Planing Activities)
Aktivitas perencanaan perusahaan terdapat
dalam rencana bisnis (business plan) perusahaan yang mendeskripsikan maksud perusahaan, taktik, strategi, permintaan pasar, analisis kompetitif, strategi penjualan (penetapan harga, promosi, distribusi) kinerja manajemen, dan proyeksi keuangan dan aktivitas lainnya perusahaan. Aktivitas Pendanaan (financing activities)
• Adalah metode yang digunakan perusahaan untuk
mendapatkan sumber dana untuk membayar kebutuhan-kebutuhan perusahaan. • Ada dua sumber pendanaan perusahaan yakni internal dan eksternal. • Dari Internal yakni ekuitas (modal sendiri), dan eksternal yakni dari utang. Aktivitas Investasi (investing activities)
Keputusan investasi melibatkan beberapa factor
seperti jenis investasi yang dibutuhkan, jumlah yang dibutuhkan, waktu perolehan, lokasi asset, dan perjanjian kontraktual (beli, sewa, dan sewa guna usaha). Keputusan investasi akan mempengaruhi pertumbuhan perusahaan serta risiko yang dihadapi perusahaan. Aktivitas Operasi (operating activities)
Aktivitas operasi mencerminkan pelaksanan rencana
bisnis perusahaan yang terdapat dalam aktivitas pendanaan dan aktivitas investasi. Aktivitas operasi setidaknya melibatkan lima komponen yakni : Penelitian dan Pengembangan, Pembelian, Produksi, Pemasaran, dan administrasi. Aktivitas operasi merupakan sumber utama perolehan laba perusahaan, dan laba mencerminkan kesuksesan perusahaan Tujuan Pelaporan Keuangan
Tujuan Umum
Laporan Keuangan memberi informasi yang
bermanfaat bagi investor, kreditur, dan pemakai lainnya, sekarang atau yang akan datang untuk membuat keputusan investasi, pemberian kredit, dan keputusan lainnya. Tujuan Pemakai Eksternal
Laporan Keuangan memberi informasi yang
bermanfaat untuk : investor, kreditur, dan pemakai lainnya, sekarang atau yang akan datang, untuk memperkirakan jumlah, waktu, dan ketidakpastian dari penerimaan kas dari dividen, bunga, dari penjualan, pelunasan surat-surat berharga atau hutang pinjaman Tujuan Perusahaan (Internal)
Laporan Keuangan memberi informasi untuk
menolong investor, kreditur, dan pemakai lainnya untuk memperkirakan jumlah, waktu, dan ketidakpastian aliran kas masuk bersih ke perusahaan. Tujuan Spesifik
Laporan Keuangan memberi informasi sumber daya
ekonomi, kewajiban, dan modal saham Laporan Keuangan memberi informasi pendapatan yang komprehensif Laporan Keuangan memberi informasi aliran kas perusahaan Tujuan Spesifik
Laporan Keuangan harus memasukan juga
penjelasan-penjelasan dan interpretasi oleh pihak manajemen untuk membantu pemakai eksternal memahami informasi keuangan yang diberikan. Pemakai Laporan Keuangan A. Pemegang Saham (Pemilik Perusahaan), • Kepentingan pemilik perusahaan atas laporan keuangan adalah ingin mengetahui kondisi keuangan perusahaan yang meliputi asset, hutang, modal, pendapatan, biaya, dan laba perusahaan serta untuk menilai sukses tidaknya pimpinan perusahaan dalam memimpin dan mengelola perusahaan. B. Pemimpin atau manager Perusahaan, • Adalah ingin mengetahui situasi ekonomis perusahaan yang dipimpinnya serta laporan keuangan sebagai alat pertanggung jawaban kepada pemilik perusahaan. C. Investor, • Berkepentingan dalam menginvestasikan dananya pada suatu perusahaan untuk menentukan dan memilih perusahaan yang memiliki potensi perusahaan yang sehat dan menguntungkan. D. Kreditur dan Bank, • Berkepentingan dalam menilai kemampuan suatu perusahan dalam pembayaran hutang dan beban bunganya. E. Pemerintah, atau Lembaga Pengatur Resmi • Bagi pemerintah berkepentingan atas laporan keuangan untuk menetapkan besaran pajak, juga untuk kepentingan data statistic, juga untuk melihat terhadap aturan-aturan yang telah dilaksanakan perusahaan, misalnya Bank Indonesia menetapkan peraturan yang harus dilaksanakan oleh Bank mengenai Reserve Requirement (RR), Capital Adequacy Ratio (CAR), Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK), Loan To Deposit Ratio (LDR) F. Karyawan • Laporan Keuangan sebagai informasi untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan sehingga dapat dugunakan untuk mengambil keputusan apakah masih terus berkerja di instansi tersebut atau pindah, serta untuk menilai apakah penghasilan (renumerasi) yang diterimanya adil atau tidak, demikian juga tentang dana pensiun hari tua, asuransi kesehatan, asuransi jaminan social tenaga kerja (jamsostek), dll. G. Supplier • Laporan keuangan bisa menjadi informasi untuk mengetahui apakah perusahaan layak layak diberikan falitias kedit, seberapa lama akan diberikan dan sejauh mana potensi risiko yang dimiliki perusahaan. H. Analis Pasar Modal • Analis pasar modal selalu melakukan analisis secara lengkap terhadap laporan keuangan perusahaan yang go public maupun yang berpotensi masuk pasar modal, untuk mengetahui nilai perusahaan, kekuatan dan posisi keuangan perusahaan, apakah layak disarankan untuk dibeli sahamnya, dijual atau dipertahankan. Informasi ini disampaikan kepada langganannya sebagai investor baik individual atau lembaga. I. Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) • Untuk LSM tertentu misalnya LSM yang bergerak melindungi konsumen, lingkungan, serikat pekerja, membutuhkan informasi laporan keuangan untuk menilai sejauh mana perusahaan merugikan pihak tertentu yang dilindunginya. J. Peneliti/Akademisi/Lembaga Peringkat • Laporan keuangan menjadi bahan dasar (sumber data) yang diolah untuk mengambil kesimpulan dari suatu hipotesis atau penelitian yang dilakukan. Sifat dan Keterbatasan Laporan Keuangan Bersifat Historis, • Yaitu merupakan laporan atas kejadian yang telah lewat, bukan masa kini. Karenanya laporan keuangan tidak dapat dianggap sebagai satu satunya sumber informasi dalam proses pengambilan keputusan.
Bersifat Umum, • Yaitu disajikan untuk semua pemakai dan bukan dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan pihak tertentu, misalnya untuk pajak, atau bank atau pihak tertentu lainnya. Bersifat Konservatif, • Yakni sikap dalam menghadapi ketidak pastian, peristiwa- peristiwa yang tidak menguntungkan segera diperhitungkan kerugiannya ; harta, kekayaan bersih dan pendapatan bersih selalu dihitung dalam nilainya yang paling rendah. • Laba yang belum direalisasi tidak dicatat namun rugi kendati belum direalisasi tetapi sudah berlaku dipasar maka dapat dicatat, misalnya jika harga persediaan dipasar berada dibawah harga pokok maka persediaan ini dapat dicatat sebagai rugi namun jika harga pasar melebihi harga pokok maka tidak dicatat sebagai laba. Menggunakan Istilah-istilah tehnis, • Yakni pemakai laporan keuangan diasumsikan memahami bahasa tehnis akuntansi dan sifat dari informasi yang dilaporkan. Lebih menekankan pada makna ekonomis suatu peristiwa/transaksi daripada bentuk hukumnya/formalitas, (Substance over form) • Misalnya jika perusahaan memiliki plafon kredit 1 milyar, artinya perusahaan memiliki dana yang dapat ditarik setiap saat sebesar jumlah tersebut, namun jika itu belum ditarik, maka tidak boleh mencatatnya sebagai unsur kas di neraca. Sebagai hasil dari pemakaian stelsel timbulnya hak dan kewajiban dalam akuntansi, • Dalam proses penyusunannya tidak dapat dilepaskan dari penaksiran-penaksiran dan pertimbangan-pertimbangan, namun demikian hal-hal yang dinyatakan dalam laporan keuangan dapat diuji melalui bukti-bukti ataupun cara- cara perhitungan yang masuk akal.
Nilai Harga Pokok,
• Laporan keuangan menggambarkan nilai harga pokok atau nilai pertukaran pada saat terjadinya transaksi bukan harga saat ini. Informasi Kuantitatif, • Informasi yang bersifat kuantitatif, dan fakta yang tidak dapat dikuantifikasikan umumnya diabaikan.
Alternatif Metode Akuntansi,
• Ada berbagai alternative metode akuntansi yang dapat digunakan, menimbulkan variasi dalam pengukuran sumber-sumber ekonomis dan tingkat kesuksesan antar perusahaan. Sebagai contoh penggunaan metode penyusutan straight line, decline atau double decline, sum years of digit dll, penggunaan metode persediaan FIFO, LIFO, Average dll. Penggunaan Taksiran dan Pertimbangan,
• Proses penyusunan laporan keuangan tidak luput dari
penggunaan taksiran dan beberapa pertimbangan Kelemahan Analisis Laporan Keuangan Analisis laporan keuangan didasarkan pada laporan keuangan, • Oleh karenanya kelemahan laporan keuangan harus selalu diingat agar kesimpulan dari analisis laporan keuangan tidak salah. Objek analisis laporan keuangan hanya laporan keuangan, • Untuk menilai suatu perusahaan tidak cukup hanya dari angka- angka yang terdapat dalam laporan keuangan, tapi harus juga dilihat aspek lainnya seperti tujuan perusahaan, situasi ekonomi, situasi industry, gaya manajemen, serta budaya perusahaan. Objek Analisis Objek analisis adalah data historis yang menggambarkan masa lalu, dan kondisi ini bisa berbeda dengan kondisi masa depan. Analisis Perbandingan
Jika melakukan perbandingan dengan perusahaan lain maka perlu
melihat beberap perbedaan prinsip yang bisa menjadi penyebab perbedaan angka misalnya : Prinsip akuntansi Size perusahaan Jenis industry Periode laporan Laporan individual atau konsolidasi Jenis perusahaan aspek profit motive atau non profit motive. Kelemahan Analisis Rasio keuangan
Teknis analisis rasio memiliki kelemahan sebagai
berikut : 1).Rasio itu diambil dari data akuntansi yang juga memiliki tafsiran tersendiri, dan bukan tidak mungkin data akuntansi itu sendiri mengandung data yang dimanupulasi atau kesalahan lainnya. 2).Perbedaan-perbedaan yang sama-sama boleh dalam akuntansi misalnya perbedaan metode penyusutan akan memberikan data keuangan yang berbeda, penilaian persediaan, periode akuntansi, dll. Serta prinsip akuntansi yang dianut. 3).Dalam menilai suatu rasio baik atau buruk, analisis harus harus hati-hati. Turn over tinggi belum tentu baik, mungkin saja perusahaan melakukan obral besar-besaran dan cenderung mau bangkrut, atau mungkin perusahaannya berbeda misalnya rasio turn over untuk perusahaan supermarket berbeda sekali dengan perusahaan dealer mobil mewah. 4).Membandingkan dengan “rasio industry” harus hati-hati, Karena banyak trik trik yang digunakan manajemen untuk memperbaiki rasio. 5).Hati hati terhadap kemungkinan adanya window dressing dan Income Smoothing SELESAI SESI 1
Pendekatan sederhana untuk investasi ekuitas: Panduan pengantar investasi ekuitas untuk memahami apa itu investasi ekuitas, bagaimana cara kerjanya, dan apa strategi utamanya