Anda di halaman 1dari 28

MANAJEMEN Dyah Purwaningrum,SE,MM

KEUANGAN
PENGERTIAN MANAJEMEN KEUANGAN
adalah praktik pembuatan rencana bisnis untuk kemudian dipastikan pelaksanaannya
untuk setiap departemen. Dengan manajemen keuangan yang baik, perusahaan
dimungkinkan memperoleh data untuk membuat visi, mengambil keputusan investasi
dan memiliki wawasan untuk mendanai investasi, mengontrol likuiditas, profitabilitas,
kas, dan sebagainya.

Manajemen keuangan dalam sistemnya menggabungkan beberapa fungsi keuangan,


termasuk akuntansi, manajemen aset tetap, pendapatan, dan proses pembayaran.
PENTINGNYA MANAJEMEN
KEUANGAN
1. Menyusun strategi, atau mengidentifikasi hal-hal yang diperlukan perusahaan
secara finansial untuk mencapai tujuannya, baik jangka pendek maupun panjang.
Misalnya, Seorang pemimpin perusahaan memerlukan wawasan terkait kinerja
saat ini untuk perencanaan masa depan.
2. Mengambil keputusan, atau membantu pemimpin bisnis dalam memutuskan cara
terbaik dalam melaksanakan rencana lewat penyediaan laporan keuangan terkini
dan data-data yang relevan.
3. Mengontrol atau memastikan kontribusi setiap departemen yang ada pada visi dan
operasi perusahaan sesuai dengan anggaran dan sejalan dengan strategi.
TUJUAN MANAJEMEN KEUANGAN
1. Memaksimalkan keuntungan dengan memberi wawasan. Contohnya, wawasan
terkait kenaikan biaya bahan baku yang dapat memicu kenaikan harga pokok
penjualan.
2. Melacak likuiditas dan arus kas untuk memastikan bahwa perusahaan punya
cukup uang untuk memenuhi kewajiban.
3. Memastikan perusahaan patuh terhadap peraturan negara hingga industri.
4. Mengembangkan skenario keuangan berdasarkan keadaan bisnis sekarang dan
prediksi terkait berbagai hasil berdasarkan kemungkinan kondisi pasar di masa
depan.
5. Interaksi yang efektif dengan investor dan direksi.
LINGKUP MANAJEMEN
KEUANGAN
1. Perencanaan
Bidang ini menugaskan manajer keuangan untuk memproyeksikan banyak uang yang akan
dibutuhkan perusahaan untuk mempertahankan arus kas positif, mengalokasikan dana untuk
menumbuhkan, menambah produk, atau layanan baru, mengatasi kejadian tak terduga, dan
membagikan informasi itu dengan rekan bisnis.
2. Penganggaran
Dalam bidang penganggaran, manajer keuangan mengalokasikan dana perusahaan yang tersedia
untuk memenuhi biaya, seperti hipotek atau sewa, gaji, bahan baku, karyawan, dan kewajiban
lainnya. Idealnya, akan ada beberapa dana yang tersisa yang disisihkan untuk keadaan darurat dan
untuk mendanai peluang bisnis baru.
3. Mengelola dan Menilai Risiko
BIdang ini melihat manajer keuangan sebagai penilai dan pemberi kontrol kompensasi untuk berbagai
risiko, termasuk:
Risiko pasar: Mempengaruhi investasi bisnis, pelaporan, dan kinerja saham. Mungkin juga
mencerminkan risiko keuangan khusus untuk industri, seperti pandemi yang memengaruhi restoran atau
peralihan ritel model langsung ke konsumen.
Risiko kredit: Contohnya, efek dari pelanggan tidak membayar tagihan mereka tepat waktu dan dengan
demikian bisnis tidak memiliki dana untuk memenuhi kewajiban. Ini dapat mempengaruhi kelayakan kredit
dan penilaian, yang menentukan kemampuan untuk meminjam pada tingkat yang menguntungkan bagi
perusahaan.
Risiko likuiditas: Tim keuangan harus melacak arus kas saat ini, memperkirakan kebutuhan uang tunai di
masa depan, dan bersiap untuk membebaskan modal kerja sesuai kebutuhan.
Risiko operasional: Ini adalah kategori umum dan baru bagi beberapa tim keuangan. Misalnya, ini bisa
termasuk risiko serangan siber dan pertimbangan pembelian asuransi keamanan siber, pemulihan
bencana dan rencana kelangsungan bisnis, dan praktik manajemen krisis yang dipicu jika seorang
4. Prosedur
Manajer keuangan, dalam bidang ini, menetapkan prosedur terkait cara tim keuangan
memproses dan mendistribusikan data keuangan: faktur, pembayaran, dan laporan
dengan aman dan akurat. Prosedur yang tertulis ini pun menguraikan orang-orang
yang bertanggung jawab membuat keputusan keuangan di perusahaan.
FUNGSI MANAJEMEN KEUANGAN
1. Mengontrol dan Membuat Keputusan
Manajer keuangan memikul tanggung jawab utama untuk membuat keputusan dan
mengendalikan keuangan. Melalui berbagai teknik, mereka bersiap menghadapi potensi
ancaman.
2. Merencanakan Keuangan
Pengambilan keputusan juga mencakup perencanaan kegiatan dan sumber daya keuangan.
Manajer dapat menggunakan informasi yang tersedia untuk mengukur prioritas dan kebutuhan
usaha. Mereka juga menganalisis situasi ekonomi secara keseluruhan untuk merencanakan
anggaran dan membuat keputusan yang sesuai.
3. Mengalokasikan Sumber Daya
Manajer perlu memastikan bahwa semua sumber daya keuangan digunakan dengan cara
yang tepat. Mereka juga perlu mengawasi investasi bisnis berlangsung dengan efektif dan
efisien. Alokasi yang tepat dari sumber daya keuangan mengarah pada profitabilitas jangka
panjang.
LANJUTAN..
4. Mengelola Arus Kas
Manajer memiliki tanggung jawab untuk memastikan pengelolaan kas. Dengan kata lain, mereka
perlu memastikan bahwa organisasi mampu memenuhi biaya operasional dan keadaan darurat. Ini
dilakukan dengan memeriksa apakah bisnis memiliki modal kerja dan arus kas yang cukup.
5. Mengakuisisi dan Melakukan Merger
Sebuah perusahaan dapat mengambil giliran strategis kritis untuk mempertahankan relevansi di
pasar yang kompetitif. Bisnis dapat berkembang dengan mengakuisisi bisnis baru atau melalui
merger, ketika mereka masuk ke bisnis baru. Keputusan semacam itu berkaitan dengan penilaian
sekuritas yang kompleks, dan manajer keuangan adalah orang yang mengawasi proses tersebut.
6. Penganggaran Modal
Penganggaran modal mengacu pada keputusan yang melibatkan investasi dalam saham atau
obligasi, antara lain membangun pabrik baru dan membeli peralatan baru. Manajer keuangan perlu
mengidentifikasi peluang dan tantangan sebelum perusahaan memutuskan untuk menginvestasikan
sejumlah besar modal.
PRINSIP MANAJEMEN KEUANGAN
1. Konsistensi
Kebijakan sistem dan keuangan dalam perusahaan haruslah konsisten di setiap saat. Meski begitu, ini bukan
berarti sistem keuangan tidak boleh disesuaikan saat ada perubahan pada internal perusahaan. Pendekatan
yang tidak konsisten pada manajemen keuangan adalah suatu pertanda bahwa ada manipulasi.
2. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban moral atau legal. Tidak cenderung pada individu, grup, atau organisasi tertentu
atas hak milik yang diberikan kepada pihak ketiga sebagaimana yang telah digunakan. Terdapat kewajiban
operasional, moral, dan legal bagi perusahaan untuk menjelaskan seluruh keputusan dan tindakan yang telah
diambil.
3. Transparansi
Seperti yang kita ketahui, perusahaan punya kewajiban terkait transparansi. Perusahaan harus
terbuka dalam menyediakan informasi terkait aktivitasnya. Hal ini juga termasuk menyediakan
laporan keuangan yang akurat, dapat diakses dengan mudah bagi stakeholder, serta menampilkan
keuntungan. Jika perusahaan tidak transparan, artinya ada sesuatu yang disembunyikan, termasuk
terkait keuangannya.
LANJTAN..
4. Kelangsungan Hidup
Seorang manajer keuangan wajib dapat merencanakan keuangan yang ditugaskan padanya agar
perusahaan dapat terus berjalan, alias hidup. Manajemen keuangan yang baik pun akan memiliki
strategi keuangan yang tepat untuk perusahaan, Grameds.
5. Standar Akuntansi
Setiap perusahaan haruslah memiliki sistem akuntansi yang sama. Sistem ini pun harus diberlakukan.
Artinya, semua akuntan secara internasional dapat memahami dan mengerti sistem akuntansi yang
sama ini.
6. Pengelolaan
Ini adalah prinsip yang sangat umum untuk berbagai hal. Dalam manajemen akuntansi, pengelolaan
keuangan juga harus bisa dilakukan perusahaan dengan tepat dan ampuh.
7. Integritas
Integritas catatan dan laporan terkait keuangan perusahaan juga harus dijaga dengan baik. Dengan
kata lain, catatan-catatan ini harus dibuat dengan dapat dipahami, lengkap, dan akurat.
Laporan keuangan merupakan sebuah catatan pembukuan yang berisikan
data tentang informasi mengenai perkembangan kondisi suatu perusahaan pada
setiap periode.
PENGERTIAN

Pengertian laporan keuangan menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (2015: 1) laporan keuangan
merupakan suatu penyajian yang terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu
perusahaan.
Harahap 2018 definisi laporan keuangan , laporan keuangan menggambarkan kondisi keuangan dan
hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu
Menurut Kasmir 2018 laporan keuangan adalah laporan keuangan pada umumnya terdiri dari
neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal, dan laporan arus kas.
TUJUAN LAPORAN
KEUANGAN MENURUT
KASMIR
1. Memberikan informasi mengenai jenis dan jumlah aktiva perusahaan.
2. Memberikan informasi mengenai jenis serta jumlah kewajiban dan modal perusahaan.
3. Memberikan informasi mengenai jenis serta jumlah pendapatan perusahaan pada periode
tertentu.
4. Memberikan informasi mengenai jumlah dan jenis biaya yang dikeluarkan perusahaan
pada periode tertentu.
5. Memberikan informasi mengenai perubahan yang dialami terhadap aktiva, pasiva, dan
modal suatu perusahaan.
6. Memberikan informasi mengenai kinerja manajemen perusahaan pada periode tertentu.
7. Informasi keuangan lain.
ADA EMPAT RASIO KEUANGAN YANG DIGUNAKAN UNTUK MENILAI KINERJA
KEUANGAN PERUSAHAAN, yaitu:
1. Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas (liquidity ratio) merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajiban (utang) jangka pendek. Artinya, apabila perusahaan ditagih, maka akan mampu untuk memenuhi utang
(membayar) tersebut terutama hutang yang sudah jatuh tempo.
kegunaan dari rasio likuiditas adalah sebagai berikut:
a. Mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban atau utang yang akan segera jatuh tempo.
b. Mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek dengan menggunakan total aset
lancar.
c. Mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek dengan menggunakan aset sangat
lancar (tanpa memperhitungkan persediaan barang dagang dan aset lancar lainnya).
d. Mengukur tingkat ketersediaan uang kas perusahaan dalam membayar utang jangka pendek.
e. Sebagai alat perencanaan keruangan di masa mendatang terutama yang berkaitan dengan perencanaan kas dan
utang jangka pendek.
f. Melihat kondisi dan posisi likuiditas perusahaan dari waktu ke waktu dengan membandingkannya selama beberapa
2. Rasio Aktivitas
rasio aktivitas adalah merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat
efisiensi atas pemanfaatan sumber daya yang dimiliki perusahaan atau untuk menilai
kemampuan perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya sehari-hari.
Sedangkan menurut Keown, rasio aktivitas merupakan ukuran keseluruhan efisiensi
aset berdasarkan hubungan antara penjualan perusahaan terhadap total aset. Setiap
perusahaan sudah seharusnya memanfaatkan aset sebaik mungkin dan diharapkan
dapat menghasilkan pendapatan serta penjualan yang lebih besar.
3. Rasio Solvabilitas

rasio solvabilitas atau leverage merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
sejauh mana aset perusahaan dibiayai dengan hutang. Perusahaan yang memiliki
rasio solvabilitas tinggi (hutang cukup besar) tentunya akan berdampak pada
timbulnya risiko keuangan yang cukup signifikan, tetapi ini merupakan peluang yang
besar juga bagi perusahaan untuk menghasilkan laba yang tinggi.

Secara garis besar dapat dikatakan bahwa rasio solvabilitas (leverage) digunakan
perusahaan untuk mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan dalam membayar
kewajibannya
Tujuan dan manfaat perusahaan menggunakan rasio solvabilitas (leverage), yaitu:
1. Untuk mengetahui posisi perusahaan terhadap kewajiban kepada pihak lainnya
(kreditor).
2. Untuk menilai kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban tetap (seperti
angsuran pinjaman termasuk bunga).
3. Menilai keseimbangan antara nilai aktiva khususnya aktiva tetap dengan modal.
4. Untuk menilai seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh utang.
5. Menilai seberapa besar pengaruh utang perusahaan terhadap pengelolaan aktiva.
6. Untuk menilai berapa dana pinjaman yang segera ditagih, terdapat sekian kalinya modal
sendiri yang dimiliki.
4. Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas dapat dikatakan rasio yang penting bagi sebuah perusahaan, karena rasio
profitabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur efisien dari sebuah perusahaan
dalam pemanfaatan aset serta pengelolaan kegiatan operasional. Sebuah perusahaan
memperhatikan rasio profitabilitas tidak hanya untuk kepentingan meningkatkan laba saja.
profitabilitas diukur dengan membandingkan berbagai komponen pada laporan laba rugi atau
neraca. Secara garis besar, rasio profitabilitas dapat dikatakan penting bagi perusahaan terhadap
pendapatan laba. Dengan melakukan perhitungan profitabilitas, kita dapat melihat perolehan laba
yang dihasilkan dari kekayaan dan modal perusahaan.
Tujuan rasio profitabilitas untuk perusahaan maupun pihak luar perusahaan, antara
lain yaitu:
1. Mengukur atau menghitung laba yang telah dihasilkan oleh perusahaan dalam
periode waktu tertentu.
2. Menilai posisi laba perusahaan pada tahun sebelumnya dengan tahun sekarang.
3. Menilai perkembangan laba dari waktu ke waktu.
4. Pengukuran ekuitas atas laba bersih setelah pajak.
5. Mengukur produktivitas seluruh dana perusahaan yang digunakan untuk modal
pinjaman maupun modal sendiri.
6. Mengukur produktivitas perusahaan dari seluruh dana yang digunakan baik modal
sendiri
1.Neraca
Jenis laporan keuangan sederhana ini berupa daftar sistematis yang terdiri dari aktiva, utang, dan
modal pada tanggal tertentu yang biasa dibuat pada akhir tahun.
Daftar ini tergolong sistematis karena neraca disusun berdasarkan urutan tertentu.
Melalui neraca bisa diketahui jumlah kekayaan perusahaan, kemampuan perusahaan membayar
kewajiban, dan kemampuan perusahaan untuk memperoleh tambahan pinjaman dari pihak luar.
Selain itu, informasi tentang jumlah utang perusahaan kepada kreditur dan jumlah investasi pemilik
yang ada di dalam perusahaan tersebut juga bisa diketahui. Berikut adalah contoh laporan
keuangan neraca,
Aktiva
Aktiva adalah sumber dana perusahaan yang bernilai ekonomi dan terdaftar secara hukum. Ada
2 kategori aktiva yaitu aktiva lancar dan aktiva tidak lancar.
Contohnya, bangunan, mobil, tanah, dan uang.
Kewajiban
Sedangkan kewajiban adalah utang yang harus dibayarkan oleh bisnis tkepada orang lain,
diantaranya pajak, pinjaman finansial, piutang, dan overdraft.
Ekuitas
Lalu terakhir, ekuitas adalah jumlah kekayaan yang dimiliki oleh sebuah bisnis dan akan
bertambah seiring dengan bertambahnya investasi pada bisnis.
Contoh ekuitas yaitu saham, pendapatan tetap, dan lainnya.
CONTOH NERACA
2.Laporan Laba Rugi

Jenis laporan keuangan ini berupa ikhtisar tentang pendapatan dan beban suatu
perusahaan untuk periode tertentu sehingga laba yang diperoleh atau rugi yang
dialami bisa segera diketahui.

Lapporan laba Rugi adalah bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang
dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menjabarkan unsur-unsur pendapatan
dan beban perusahaan sehingga menghasilkan suatu laba atau rugi bersih.
CONTOH LAPORAN LABA RUGI
3. Laporan Arus Kas
Laporan arus kas adalah laporan yang memberi informasi historis mengenai
perubahan kas dan setara kas dari suatu perusahaan yang mengklasifikasikan arus
kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, maupun pendanaan (financing) selama
suatu periode akuntansi.”
Jenis laporan keuangan ini biasa digunakan oleh para pemakai laporan keuangan
untuk mengevaluasi perubahan aktiva bersih perusahaan, struktur keuangan
(termasuk likuiditas dan solvabilitas), dan kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan kas pada masa mendatang.
CONTOH ARUS KAS

Anda mungkin juga menyukai