Anda di halaman 1dari 16

Manajemen Keuangan Dunia

Usaha
EKA MANDAYANTI,S.H.,M.H.
Manajemen keuangan : adalah kegiatan yang perusahaan lakukan dalam
mengendalikan, mengelola, merencanakan, dan menyimpan dana untuk
menjalankan bisnisnya. Pengelolaan keuangan dilakukan secara rapi dengan
tujuan keuntungan yang optimal dan seimbang dalam perusahaan.

Tujuan Manajemen Keuangan : Seperti yang kita ketahui, setiap pebisnis


perlu melakukan manajemen keuangan guna mengelola keuangan perusahaan
tersebut. Pengelolaan keuangan bagi perusahaan itu bertujuan untuk berbagai
keperluan.
Berikut ini adalah beberapa cara mengelola keuangan yang biasa
dilakukan oleh para pengusaha:

1. Manajemen keuangan mengoptimalkan keuntungan


 Ada banyak cara untuk mengoptimalkan keuntungan dari sebuah
perusahaan. Beberapa cara di antaranya adalah dengan meningkatkan
jumlah produksi. Dengan menambah jumlah barang yang beredar di
masyarakat, Anda berpotensi meningkatkan keuntungan yang bisa bisnis
Anda dapatkan. Namun sebelum memutuskan untuk meningkatkan jumlah
produksi, perlu diperhatikan juga tingkat permintaan dari konsumen Anda.
 Jika Anda meningkatkan jumlah barang yang diproduksi tanpa
mengindahkan tingkat permintaan dari konsumen, maka besar
kemungkinan barang-barang hasil produksi Anda hanya menumpuk di
gudang. Namun masih ada jalan lain untuk mengatasi masalah ini, salah
satunya adalah dengan melakukan upselling produk yang kurang laku
dengan produk yang laku keras. Dengan cara ini, keuntungan bisnis Anda
bisa dimaksimalkan.
2. Mengatur struktur dan efisiensi modal

 Seorang pebisnis dalam mengelola keuangan perusahaan


harus mengatur keuangan menyesuaikan dengan budget
dan kebutuhannya. Untuk mengatur struktur modal secara
tepat, maka perlu sumber daya yang sudah ahli, dan butuh
melakukan evaluasi secara berkala untuk menilai apakah
penempatan struktur modal sudah tepat atau belum.
 Setiap perusahaan selalu menargetkan keuntungan optimal
yang bisa tercapai dengan modal pas dan melalui
pengelolaan secara efisien, sehingga tidak ada dana yang
terbuang percuma selama kegiatan bisnis berlangsung.
3. Mengawasi keuangan dan menjaga arus kas

 Tujuan manajemen keuangan juga untuk mengawasi keuangan di


perusahaan. Dengan pengelolaan keuangan yang baik, perusahaan akan
tahu uang miliknya masuk dari mana saja dan keluar untuk apa saja.
 Setiap perusahaan harus selalu memenuhi target memiliki arus kas yang
lancar. Dengan arus kas yang lancar, perusahaan jadi bisa memenuhi
seluruh kewajiban jangka pendek, sehingga akan memiliki dampak positif
terhadap kegiatan operasional perusahaan secara keseluruhan.
4. Menambah aset perusahaan dan membayar utang

 Ketika perusahaan bisa meraih keuntungan, perusahaan pun


akan mampu menambah aset sebagai tanda kekayaan
perusahaan. Semakin banyak aset yang perusahaan punya,
maka perusahaan bisa memanfaatkannya untuk membuat
bisnisnya lebih besar lagi.
 Yang namanya utang bagi perusahaan bukan berarti hal buruk.
Hanya saja, perusahaan yang baik akan membayar utangnya
secara tepat waktu. Untuk itulah pengelolaan keuangan
mempunyai peran penting untuk perusahaan menyediakan
dana khusus membayar utang.
Fungsi Manajemen Keuangan

1. Merencanakan
Fungsi pertama dari manajemen keuangan adalah membuat perencanaan keuangan.
Rencana keuangan tujuannya adalah mengatur penggunaan kas, untuk mencari tahu
berapa laba dan rugi yang dialami perusahaan, dan lainnya sebagainya.
2. Alokasi dana
Fungsi kedua dari manajemen keuangan adalah membuat alokasi dana yang sesuai
dengan kebutuhan masing-masing divisi atau departemen yang ada di dalam
perusahaan. Prinsip alokasi ini adalah menggunakan dana seminimal mungkin untuk
mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya.
3. Mengontrol
Fungsi pengelolaan keuangan selanjutnya adalah mengontrol dana yang dimiliki oleh
perusahaan. Perusahaan harus mampu mengontrol keuangan sesuai dengan
perencanaan yang sudah dibuat sebelumnya. Untuk itulah selama berjalannya bisnis,
evaluasi penggunaan dana penting untuk dilakukan dari waktu ke waktu. Anda dapat
memonitor kondisi keuangan bisnis Anda secara menyeluruh dengan menggunakan
Sistem Akuntansi.
4. Memeriksa dana
Fungsi pengelolaan keuangan lainnya yang tak kalah penting adalah untuk
auditing atau pemeriksaan. Untuk mencegah penyimpangan yang bisa saja terjadi
dalam keuangan perusahaan, seperti pencucian uang, pencurian, dan lain
sebagainya, maka proses auditing atau pemeriksaan harus bekerja secara berkala.
Dengan demikian, segala bentuk kecurangan bisa mendapatkan mitigasi.
5. Melaporkan
Untuk mengetahui keadaan keuangan perusahaan secara keseluruhan, maka
pemilik usaha perlu menyusun laporan keuangan. Laporannya harus dibuat apa
adanya, dan juga transparan. Laporan keuangan bisa menjadi indikasi sehat atau
tidaknya perusahaan. Jika laporan keuangan mengidikasikan bahwa perusahaan
terus menerus merugi dalam periode tertentu, berarti perusahaan tidak
berkembang sesuai dengan harapan. Namun sebaliknya, jika laporan keuangan
menyatakan bahwa dalam beberapa periode terakhir perusahaan meraup
keuntungan, maka bisa disimpulkan bahwa perusahaan sedang berkembang.
Prinsip Manajemen Keuangan

Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, staf-staf


yang tergabung dalam divisi keuangan wajib memiliki prinsip-
prinsip sebagai berikut:
1. Integritas dalam Manajemen Keuangan
 Staf yang mengelola keuangan harus memiliki kepribadian

yang jujur, tak boleh menutupi hal apapun yang berhubungan


dengan pekerjaan. Aspek integritas ini berlaku ketika
perusahaan mengalami kerugian, pengelola keuangan harus
menyampaikan hal itu dengan sejujur-jujurnya kepada
pemangku kepentingan perusahaan. Tujuannya adalah agar
pemilik usaha bisa mengambil keputusan yang tepat untuk
keberlangsungan perusahaan.
 2. Akuntabilitas
 Pengelola keuangan perusahaan wajib memiliki akuntabilitas, karena dari
aspek inilah mereka bisa tahu dari mana perusahaan mendapatkan dana, ke
mana saja dana tersebut teralokasikan, dan untuk mengukur kemampuan
keuangan perusahaan.
 3. Konsistensi dalam Manajemen Keuangan
 Pengelolaan keuangan berlangsung dengan cara yang konsisten,
menggunakan sistem yang sudah perusahaan tentukan. Dengan begitu,
pelaksanaannya akan berjalan dengan teratur dari tahun ke tahun. Apabila
terdapat perubahan dalam sistem untuk mengelolanya, harus ada
penjelasan mengapa sistem pengelolaan tersebut sengaja berubah. Namun,
biasanya hal itu mengindikasikan bahwa terdapat kesalahan dalam
pengelolaan keuangan.
4. Kelangsungan hidup
 Pengelola keuangan harus paham bahwa pekerjaannya akan sangat

berpengaruh terhadap kelangsungan hidup perusahaan dan orang-orang


yang ada di dalamnya. Karena itu, mereka harus bekerja sesuai dengan
aturan yang berlaku di dalam perusahaan tersebut.
5. Manajemen Keuangan Harus Transparan
 Perusahaan harus terbuka saat melaporkan kondisi keuangannya, terutama

bagi yang mengharapkan kehadiran investor untuk menyuntikkan dana


segar untuk perusahaan. Pemiliki usaha harus bisa menunjukkan keadaan
keuangan yang sesungguhnya tanpa menutup-nutupi apa pun yang bisa
menghadirkan keraguan bagi para investor.
Ruang Lingkup Manajemen Keuangan di Bisnis

Ada ruang lingkup yang harus pengelola keuangan perhatikan dalam mengelola
keuangan agar perencanaan keuangan berjalan dengan lancar. Berikut ini terdapat
beberapa ruang lingkup manajemen keuangan yang pebisnis ketahui:
1. Keputusan pendanaan
 Ruang lingkup manajemen keuangan yang pertama menyangkut kebijakan divisi

keuangan dalam mencari pendanaan untuk perusahaan, yang mana akan menjadi
kebijakan perusahaan yang penting untuk dilaksanakan. Misalnya, perusahaan
menerbitkan obligasi untuk mendapatkan dana segar dari luar. Selain dari luar
perusahaan, dana yang dibutuhkan itu juga bisa berasal dari dalam perusahaan.
2. Keputusan investasi
 Melakukan investasi untuk menambah kekayaan perusahaan menjadi ruang

lingkup kedua yang bisa perusahaan lakukan. Cara pertama yang dapat
perusahaan lakukan adalah menambah aktiva tetap perusahaan seperti gedung,
lahan, dan lainnya. Perusahaan juga bisa melakukan investasi saham dan
obligasi. Itu berarti, perusahaan dapat menjadi pemegang saham perusahaan lain.
3. Mengelola aset
 Aset yang perusahaan miliki haruslah terkelola secara benar,

supaya dapat menghasilkan keuntungan optimal untuk


perusahaan. Aset-aset itu bisa disewakan untuk menambah
pemasukan, digunakan sesuai dengan fungsi, dan sebagainya.
 Setelah mengetahui apa itu manajemen keuangan dan

pentingnya dalam sebuah bisnis, maka selanjutnya Anda bisa


mengetahui bagaimana cara mengatur manajemen keuangan
bisnis yang tepat.
Pastikan Dana Darurat Aman

 Tak ada yang dapat menjamin bahwa situasi ekonomi akan terus stabil atau
kuat. Apalagi, dalam kondisi pandemi seperti sekarang di mana kestabilan
ekonomi masih dalam kondisi pemulihan. Apabila dalam kondisi ekonomi
mengalami penurunan atau goncangan, supaya perusahaan dapat bertahan,
maka memerlukan dana darurat yang aman untuk menjaga
keberlangsungan operasional perusahaan.
 Untuk pelaku usaha baru, sebaiknya menyiapkan dana darurat setara 2
tahun pengeluaran. Dana darurat ini berfungsi sebagai dana untuk
memitigasi risiko di saat Anda tidak bisa mencetak penghasilan bersih dari
usaha.
Utamakan Asuransi Kesehatan dan Asuransi Jiwa

 Sebagai pelaku usaha, tentu saja Anda harus memiliki asuransi


kesehatan agar menghindari hilangnya atau terkurasnya tabungan
karena sejumlah risiko atau musibah yang menimpa diri Anda. Bila
Anda belum memiliki asuransi dan hanya punya bujet terbatas
untuk membayar jaminan kesehatan, maka bisa memiliki asuransi
rawat inap terlebih dahulu. Sedangkan untuk rawat jalan, Anda bisa
memanfaatkan BPJS Kesehatan.
 Sementara itu, jika Anda memiliki budget lebih, bisa melengkapi
dengan asuransi tambahan. Sebab, ada banyak komponen biaya
yang muncul ketika seseorang harus menjalani proses rawat inap di
rumah sakit. Mulai dari biaya akomodasi (kamar), biaya dokter,
obat-obatan, laboratorium, dan biaya lain terkait rumah sakit. Selain
itu, pilihlah asuransi rawat inap sesuai budget dan kebutuhan Anda.
 Tentu saja, Anda akan menerima polis asuransi ketika membeli
produk asuransi. Untuk itu, pelajari betul agar mendapatkan
manfaat sesuai perjanjian dengan perusahaan asuransi tersebut.
 Untuk pelaku usaha berstatus pencari nafkah, tidak hanya
memproteksi diri dengan asuransi kesehatan saja, tetapi juga
harus melengkapinya dengan asuransi jiwa. Sebab, asuransi
jiwa memberikan perlindungan finansial saat pencari nafkah
mendapatkan musibah yang tidak terduga. Uang
pertanggungan pada asuransi jiwa akan cair dan penerima akan
menerimanya apabila tertanggung kehilangan kemampuan
mencari nafkah karena meninggal dunia atau kehilangan
fungsi anggota tubuh (cacat tetap total).

Anda mungkin juga menyukai