BAGI PENGGIAT
UMKM
Eka mandayanti,S.H.,M.H.
ARTI USAHA KECIL DAN MENENGAH YANG
DIKENAL DALAM UU 20/2008 SEBAGAI
BERIKUT:
Pasal 1 angka 2 UU 20/2008:
Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri
sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan
usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan
cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi
bagian baik langsung maupun tidak langsung dari Usaha
Menengah atau Usaha Besar yang memenuhi kriteria Usaha
Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini.
Pengusaha adalah:
- orang perseorangan, persekutuan, atau badan
hukum yang menjalankan suatu perusahaan
milik sendiri;
- orang perseorangan, persekutuan, atau badan
hukum yang secara berdiri sendiri
menjalankan perusahaan bukan miliknya;
- orang perseorangan, persekutuan, atau badan
hukum yang berada di Indonesia mewakili
perusahaan sebagaimana dimaksud dalam
huruf a dan b yang berkedudukan di luar
wilayah Indonesia.
USAHA MIKRO, KECIL, DAN
MENENGAH BERASASKAN:
kekeluargaan;
demokrasi ekonomi;
kebersamaan;
efisiensi berkeadilan;
berkelanjutan;
berwawasan lingkungan;
kemandirian;
keseimbangan kemajuan; dan
kesatuan ekonomi nasional.
TUJUAN PEMBERDAYAAN USAHA
MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH:
mewujudkan struktur perekonomian nasional
yang seimbang, berkembang, dan
berkeadilan;
menumbuhkan dan mengembangkan
kemampuan Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah menjadi usaha yang tangguh dan
mandiri; dan
meningkatkan peran Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah dalam pembangunan daerah,
penciptaan lapangan kerja, pemerataan
pendapatan, pertumbuhan ekonomi, dan
pengentasan rakyat dari kemiskinan.
KRITERIA
Kriteria Usaha Mikro adalah sebagai berikut:
- Memiliki kekayaan bersih paling banyak
Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah)
tidak termasuk tanah dan bangunan tempat
usaha; atau
- Memiliki hasil penjualan tahunan paling
banyak Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta
rupiah).
KRITERIA USAHA KECIL ADALAH
SEBAGAI BERIKUT:
memiliki kekayaan bersih lebih dari
Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah)
sampai dengan paling banyak
Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah)
tidak termasuk tanah dan bangunan tempat
usaha; atau
memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari
Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah)
sampai dengan paling banyak
Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus
juta rupiah).
KRITERIA USAHA MENENGAH
ADALAH SEBAGAI BERIKUT:
Memiliki kekayaan bersih lebih dari
Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah)
sampai dengan paling banyak
Rp10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah)
tidak termasuk tanah dan bangunan tempat
usaha; atau
Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari
Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus
juta rupiah) sampai dengan paling banyak
Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar
rupiah).
DASAR HUKUM
- Undang- Undang Dasar 1945 ( Pasal 5 Ayat (1),
Pasal 20, Pasal 27 Ayat (2), dan Pasal 33)
- Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan
- UU No 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan
- Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 Tentang
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
- Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2013
Tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil, Dan
Menengah
PEMERINTAH MENERAPKAN BEBERAPA REGULASI YANG
DIBUTUHKAN UNTUK MELINDUNGI PARA PELAKU UMKM DAN
MEMBUAT SEKTOR INI LEBIH TERTATA:
- Perizinan UMKM
- Regulasi Perpajakan
- Regulasi Pendanaan
- Kemitraan
1. PERIZINAN UMKM
- (Surat Izin Usaha Perdagangan)
- Izin Usaha Mikro Kecil (IUMK) yang diatur
oleh Peraturan Presiden Nomor 98 Tahun
2014.
2. REGULASI PERPAJAKAN
Pemerintah memberikan kelonggaran perpajakan untuk kalangan para
pelaku UMKM. Bagi mereka yang baru merintis usaha dengan modal
terbatas dan omzet tak lebih dari Rp4,8 miliar setahun, tarif pajak yang
diterapkan sebelumnya terasa memberatkan Peraturan Pemerintah (PP)
Nomor 23 tahun 2018 agar bisa memberikan ruang lebih bagi kalangan
usaha mikro, kecil dan menengah untuk berkembang.