Anda di halaman 1dari 8

RINGKASAN MANAJEMEN KEUANGAN

Pendahuluan.

Manajer sebuah perusahaan harus memahami tentang seluk beluk pengelolaan


keuangan disuatu perusahaan, karena masalah keuangan sangat penting dan
merupakan tujuan pokok dari suatu perusahaan. Seorang manajer harus mengetahui
seluruh hal-hal yang berkaitan dengan keuangan agar perusahaan mampu
mendapatkan keuntungan secara maksimal.

Modal biasa diartikan bermacam-macam, istilah modal dalam pembelanjaan


perusahaan dapat dibedakan menjadi 2, yaitu: modal aktif dan modal pasif. Modal aktif
merupakan kekayaan atau penggunaan dana, sedangkan modal pasif merupakan
sumber dana.

Pengertian dan Definisi

Manajemen keuangan adalah suatu kegiatan perencanaan, penganggaran,


pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana yang
dimiliki oleh suatu organisasi atau perusahaan.

najemen Keuangan Menurut Horne dan Wachowicz Jr. (2012:2) yang telah di alih
bahasa mengemukakan bahwa: “Manajemen keuangan berkaitan dengan perolehan
aset, pendanaan, dan manajemen aset dengan didasari beberapa tujuan umum”. [1]

Menurut Irham Fahmi (2013:2), mengemukakan bahwa:

Manajemen Keuangan merupakan penggabungan dari ilmu dan seni yang membahas,
mengkaji dan menganalisis tentang bagaimana seorang manajer keuangan dengan
mempergunakan seluruh sumberdaya perusahaan untuk mencari dana, mengelola
dana dan membagi dana dengan tujuan memberikan profit atau kemakmuran bagi para
pemegang saham dan suistainability (keberlanjutan) usaha bagi perusahaan.

Aktivitas Manajemen Keuangan

Manajemen keuangan berhubungan dengan 3 aktivitas utama yaitu :

1. Aktivitas penggunaan dana, yaitu aktivitas untuk menginvestasikan pada


berbagai aktiva.
2. Aktivitas perolehan dana, yaitu aktivitas untuk memperoleh sumber dana baik
sumber dana dari internal perusahaan maupun sumber dana dari eksternal
perusahaan.
3. Aktivitas pengelolaan aktiva, yaitu setelah dana diperoleh dan dialokasikan
dalam bentuk aktiva, dana harus dikelola seefisien mungkin.

Sebab itu, seorang manajer keuangan harus mampu mengetahui segala aktivitas
manajemen keuangan, khususnya penganalisisan sumber dana dan penggunaan-nya
untuk merealisasikan keuntungan maksimum bagi perusahaan tersebut. Seorang
manajer keuangan harus memahami arus peredaran uang baik eksternal maupun
internal

Ruang Lingkup Manajemen Keuangan

1. Keputusan Pendanaan
2. Keputusan Investasi
3. Keputusan Pengelolaan Aset

Tujuan Manajemen Keuangan

1. Memaksimalkan keuntungan
Melalui manajemen keuangan yang tepat, manajemen dapat memaksimalkan
keuntungan dalam jangka waktu yang panajng.
2. Menjaga arus kas ( Cash flow )
Perusahaan pasti selalu mengeluarkan biaya untuk operasional perusahaan,
sehingga biaya biaya yang harus dikeluarkan ini harus dikendalikan agar tidak
terjadi over budget.
3. Mempersiapkan struktur modal
Perusahaan harus menyelimbangkan pembiayaan yang dimiliki dengan dana
yang dipinjamkan oleh perusahaan.
4. Memaksimalkan manfaat keuangan perusahaan
Anggaran yang dialokasikan untuk kegiatan yang tidak menguntungkan harus
dipangkas ( cut ) dan dialokasikan untuk kegiatan yang menguntungkan.
5. Mengoptimalkan kekayaan perusahaan
Manajer perusahaan harus selalu berusaha meningkatkan pasar saham , karena
hal tersebut berkaitan dengan kinerja perusahaan.
6. Meningkatkan efisiensi
Pengalokasian dan penyaluran dana harus tepat, agar efisiensi keuangan dapat
terwujud dan maksimal.
7. Memastikan kelangsungan hidup perusahaan
Bagian keuangan berperan besar untuk membuat perusahaan tetap bertahan
dalam persaingan bisnis yang kompetitif. Oleh karena itu membuat keputusan
keuangan harus dengan pertimbangan dan kehati-hatian.
8. Mengurangi resiko operasional
Resiko operasional dapat diminimalisasi dengan manajemen keuangan yang baik,
Dengan resiko bisnis yang penuh dengan ketidak pastian, maka keputusan yang
tepat harus dilakukan oleh manajer keuangan.
9. Mengurangi biaya modal.
Agar penggunaan biaya modal dapat diminimalisasi, maka perencanaan struktur
modal perlu dibuat oleh manajer keuangan.

Fungsi Manajemen Keuangan

1. Perencanaan keuanga ( planning )


2. Penganggaran keuangan ( budgeting )
3. Pengelolaan keuangan
4. Pencarian sumber keuangan
5. Penyimpanan keuangan
6. Pengendalian keuangan ( Controlling )
7. Pemeriksaan keuangan ( Auditing )
8. Pelaporan keuangan ( Reporting )

Bila dikaitkan dengan tujuan keuangan, maka fungsi manajer keuangan meliputi :

1. Pengawasan atas biaya


2. Menetapkan kebijakan atas harga
3. Merencanakan laba yang akan dating
4. Mengukur atau menjajaki biaya modal kerja

Tujuan Manajemen Keuangan

Tujuan Manajemen Keuangan adalah untuk memaksimalkan nilai [[perusahaan]].


Dengan demikian apabila suatu saat [[perusahaan]] dijual, maka harganya dapat
ditetapkan setinggi mungkin. Seorang manajer juga harus mampu menekan arus
peredaran [[uang]] agar terhindar dari tindakan yang tidak diinginkan.

Analisis Sumber Dana dan Penggunaannya

Analisis sumber dana atau analisis dana merupakan hal yang sangat penting bagi
manajer keuangan. Analisis ini bermanfaat untuk mengetahui bagaimana dana
digunakan dan asal perolehan dana tersebut. Suatu laporan yang menggambarkan asal
sumber dana dan penggunaan dana. Alat analisis yang bisa digunakan untuk
mengetahui kondisi dan prestasi keuangan perusahaan adalah analisis rasio dan
proporsional.

Langkah pertama dalam analisis sumber dan penggunaan dana adalah laporan
perubahan yang disusun atas dasar dua neraca untuk dua waktu. Laporan tersebut
menggambarkan perubahan dari masing-masing elemen tersebut yang mencerminkan
adanya sumber atau penggunaan dana.

Pada umumnya rasio keuangan yang dihitung bisa dikelompokkan menjadi enam jenis
yaitu:

1. Rasio Likuiditas, rasio ini untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk


memenuhi kewajiban finansial jangka pendeknya.
2. Rasio Leverage, rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa banyak dana
yang di-supply oleh pemilik perusahaan dalam proporsinya dengan dana yang
diperoleh dari kreditur perusahaan.
3. Rasio Aktivitas, rasio ini digunakan untuk mengukur efektivitas manajemen
dalam menggunakan sumber dayanya. Semua rasio aktivitas melibatkan
perbandingan antara tingkat penjualan dan investasi pada berbagai jenis harta.
4. Rasio Profitabilitas, rasio ini digunakan untuk mengukur efektivitas manajemen
yang dilihat dari laba yang dihasilkan terhadap penjualan dan investasi
perusahaan.
5. Rasio Pertumbuhan, rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa baik
perusahaan mempertahankan posisi ekonominya pertumbuhan ekonomi dan
industri.
6. Rasio Penilaian, rasio ini merupakan ukuran prestasi perusahaan yang paling
lengkap oleh karena rasio tersebut mencemirkan kombinasi pengaruh dari rasio
risiko dengan rasio hasil pengembalian.

Manajer Keuangan

Manajer Keuangan merupakan seseorang yang mempunyai hak dalam mengambil


suatu keputusan yang sangat penting dalam suatu bidang investasi dan pembelanjaan
perusahaan. Manajer keuangan juga bertanggung jawab dalam bidang keuangan pada
suatu perusahaan.

Prinsip – Prinsip Manajemen Keuangan

Ada 7 prinsip manajemen keuangan yaitu :

1. Akuntabilitas ( Accountability )
Akuntabilitas adalah kewajiban moral atau hukum yang melekat dalam individu,
kelompok, atau perusahaan untuk menyebutkan bagaimana dana, alat-alat,
atau wewenang yang diberikan pihak ketiga, apakah dana tersebut sudah
dipakai dan digunakan? Dan digunakan untuk apa? Perusahaan harus bisa
menyebutkan bagaimana mereka memakai asal dananya dan apa yang telah
dia capai sebagai pertanggungjawaban pada orang yang berkepentingan serta
penerima manfaat. Semua yang berkepentingan berhak untuk mengetahui
bagaimana dana dan kewenangan digunakan.

2. Konsistensi ( Consistency )
Sistem dan kebijakan keuangan dari organisasi harus konsisten dari waktu ke
waktu. Ini tidak berarti bahwa sistem keuangan tidak boleh disesuaikan apabila
terjadi perubahan pada organisasi. Pendekatan yang tidak konsisten terhadap
manajemen keuangan merupakan suatu pertanda bahwa terdapat manipulasi
dalam pengelolaan keuangan.
3. Kelangsungan hidup ( Viability )
Agar keuangan terjaga, pengeluaran organisasi di tingkat strategi hingga
operasional wajib sejalan atau disesuaikan dengan dana yang diterima.
Kelangsungan hidup (viability) merupakan suatu ukuran tingkat keamanan dan
keberlanjutan keuangan organisasi. Manajer organisasi harus menyiapkan
sebuah rencana keuangan yang menunjukkan bagaimana organisasi dapat
melaksanakan strateginya dan memenuhi kebutuhan keuangan.
4. Transparansi (Transparency)
Perusahaan harus terbuka mengenai pekerjaannya, menyediakan informasi
yang berkaitan dengan rencana dan aktivitasnya kepada para orang yang
berkepentingan. Termasuk didalamnya menyiapkan laporan keuangan yang
akurat, lengkap, dan tepat waktu, serta dapat diakses dengan mudah oleh para
manajemen yang berkepentingan dan penerima manfaat. Apabila perusahaan
tidak transparan, hal ini menandakan ada sesuatu hal yang disembunyikan.

5. Standar Akuntansi (Accounting Standards)


Sistem akuntansi dan keuangan yang digunakan perusahaan harus sesuai
dengan prinsip dan standar akuntansi yang berlaku di Indonesia. Hal ini berarti
setiap akuntan di seluruh dunia dapat sepaham dan mengerti sistem yang
digunakan.
6. Integritas (Integrity)
Dalam melaksanakan aktivitas operasionalnya, individu yang terlibat wajib  
memiliki integritas yang baik. Selain itu, laporan dan catatan keuangan juga
harus dijaga integritasnya melalui kelengkapan dan keakuratan pencatatan
keuangan.
7. Pengelolaan (Stewardship) 
Perusahaan harus dapat mengelola dan menggunakan dana yang telah
diperoleh dengan baik dan menjamin bahwa dana tersebut digunakan untuk
mencapai tujuan yang sudah ditetapkan oleh perusahaan.

Perencanaan Keuangan ( Financial Planning )

Perencanaan keuangan penting untuk membuat perusahaan menjadi bernilai


(valueable) Berdasarkan ruang lingkup perencanaan keuangan perusahaan ada dua
yaitu :

- Perencanaan strategic.
Perencanaan strategic dibuat mengikuti visi dan misi dari perusahaan.

- Perencanaan operasional.

Pada intinya ada 3 komponen kunci dalam perencanaan keuangan :

- Peramalan penjualan. ( sales forecoast )


Sasaran penjualan produk, pemenuhan pasar dan resiko dan persaingan.
- Menyusun pro forma laporan keuangan. ( Financial statement fore coasting )
a. Menganalisis rasio masa lalu.
b. Meramal laba rugi
c. Meramal neraca
d. Mendapatkan dana tambahan yang diperlukan.
- Merencanakan kebutuhan dana eksternal. ( Additional fund ).

Macam –Macam Laporan Keuangan

1. Neraca ( Balancing sheet )


2. Laporan laba rugi ( income statement )
3. Laporan arus kas ( Cash flow )
1. Neraca ( Balancing sheet )
a. Neraca menunjukkan laporan posisi keuangan pada saat tertentu, neraca
memberikan gambaran sesaat posisi keuangan perusahaan pada waktu tertentu.
Bentuk laporan mengikuti persamaan neraca yakni :
Total Aktiva = Total Kewajiban + Ekuitas (Modal sendiri).
b. Aktiva
Mewakili seluruh sumber daya yang dimiliki perusahaan. Aktiva adalah sumber-
eumber ekonomi yang dimiliki perusahaan yang iasa dinyatakan dalam satuan
uang..
Aktiva terdiri dari 3 kategori :
a. Aktiva lancer ( current assets ), terdiri dari kas, surat berharga yang
mudah dijual, piutang dagang, persediaan serta beban dibayar didepan.
b. Aktiva tetap atau jangka panjang ( Fixed atau Long term Assets ), terdiri
dari peralatan, tanah dan bangunan.
c. Aktiva lainnya ( Others assets ),
c. Kewajiban ( Liabilities )
Hutang yang harus dibayar perusahaan denngan uang atau jasa.
- Kewajiban lancar ( Current liabilities )
- Hutang piutang ( Longterm debt ).

2. Laporan Laba Rugi.


Laporan laba rugi menunjukkan hasil operasional perusahaan selama satu periode
umumnya satu tahun. Laporan laba rugi untuk periode tertentu terdiri atas
penerimaan bersih dikurangi biaya-biaya pada periode tersebut

Laporan laba rugi merupakan ringkasan dari 4 jenis kegiatan :


1. Menjual produk atau jasa.
2. Beban produksi atau untuk mendapatkan barang atau jasa yang dijual.
3. Beban yang tumbul dari kegiatan memasarkan atau mendistribusikan produk
atau jasa kepada konsumen, serta beban administrasi operasional.
4. Beban keuangan dalam menjalankan bisnis.
Formula sederhana laporan laba rugi adalah :
Pendapatan – biaya = laba (rugi ).

3. Laporan dari Arus Kas


Laporan arus kas menunjukkan atau menggambarkan penerimaan dan
pengeluaran kas untuk jangka waktu tertentu ( satu tahun ).

Arus kas yang dihasilkan terbagi 3 :


1. Arus kas kegiatan operasional
Terdiri dari : pengumpulan kas, pembayaran pada pemasok dari pengadaan
bahan dan arus kas keluar dari kegiatan lainnya.
2. Arus kas kegiatan investasi.
Semua pengeluaran dan pendapatan dari kegiatan investasi.
3. Arus kas kegiatan pendanaan.
Dari kegiatan pemasaran dan administrasi.

Anda mungkin juga menyukai