Pendahuluan.
najemen Keuangan Menurut Horne dan Wachowicz Jr. (2012:2) yang telah di alih
bahasa mengemukakan bahwa: “Manajemen keuangan berkaitan dengan perolehan
aset, pendanaan, dan manajemen aset dengan didasari beberapa tujuan umum”. [1]
Manajemen Keuangan merupakan penggabungan dari ilmu dan seni yang membahas,
mengkaji dan menganalisis tentang bagaimana seorang manajer keuangan dengan
mempergunakan seluruh sumberdaya perusahaan untuk mencari dana, mengelola
dana dan membagi dana dengan tujuan memberikan profit atau kemakmuran bagi para
pemegang saham dan suistainability (keberlanjutan) usaha bagi perusahaan.
Sebab itu, seorang manajer keuangan harus mampu mengetahui segala aktivitas
manajemen keuangan, khususnya penganalisisan sumber dana dan penggunaan-nya
untuk merealisasikan keuntungan maksimum bagi perusahaan tersebut. Seorang
manajer keuangan harus memahami arus peredaran uang baik eksternal maupun
internal
1. Keputusan Pendanaan
2. Keputusan Investasi
3. Keputusan Pengelolaan Aset
1. Memaksimalkan keuntungan
Melalui manajemen keuangan yang tepat, manajemen dapat memaksimalkan
keuntungan dalam jangka waktu yang panajng.
2. Menjaga arus kas ( Cash flow )
Perusahaan pasti selalu mengeluarkan biaya untuk operasional perusahaan,
sehingga biaya biaya yang harus dikeluarkan ini harus dikendalikan agar tidak
terjadi over budget.
3. Mempersiapkan struktur modal
Perusahaan harus menyelimbangkan pembiayaan yang dimiliki dengan dana
yang dipinjamkan oleh perusahaan.
4. Memaksimalkan manfaat keuangan perusahaan
Anggaran yang dialokasikan untuk kegiatan yang tidak menguntungkan harus
dipangkas ( cut ) dan dialokasikan untuk kegiatan yang menguntungkan.
5. Mengoptimalkan kekayaan perusahaan
Manajer perusahaan harus selalu berusaha meningkatkan pasar saham , karena
hal tersebut berkaitan dengan kinerja perusahaan.
6. Meningkatkan efisiensi
Pengalokasian dan penyaluran dana harus tepat, agar efisiensi keuangan dapat
terwujud dan maksimal.
7. Memastikan kelangsungan hidup perusahaan
Bagian keuangan berperan besar untuk membuat perusahaan tetap bertahan
dalam persaingan bisnis yang kompetitif. Oleh karena itu membuat keputusan
keuangan harus dengan pertimbangan dan kehati-hatian.
8. Mengurangi resiko operasional
Resiko operasional dapat diminimalisasi dengan manajemen keuangan yang baik,
Dengan resiko bisnis yang penuh dengan ketidak pastian, maka keputusan yang
tepat harus dilakukan oleh manajer keuangan.
9. Mengurangi biaya modal.
Agar penggunaan biaya modal dapat diminimalisasi, maka perencanaan struktur
modal perlu dibuat oleh manajer keuangan.
Bila dikaitkan dengan tujuan keuangan, maka fungsi manajer keuangan meliputi :
Analisis sumber dana atau analisis dana merupakan hal yang sangat penting bagi
manajer keuangan. Analisis ini bermanfaat untuk mengetahui bagaimana dana
digunakan dan asal perolehan dana tersebut. Suatu laporan yang menggambarkan asal
sumber dana dan penggunaan dana. Alat analisis yang bisa digunakan untuk
mengetahui kondisi dan prestasi keuangan perusahaan adalah analisis rasio dan
proporsional.
Langkah pertama dalam analisis sumber dan penggunaan dana adalah laporan
perubahan yang disusun atas dasar dua neraca untuk dua waktu. Laporan tersebut
menggambarkan perubahan dari masing-masing elemen tersebut yang mencerminkan
adanya sumber atau penggunaan dana.
Pada umumnya rasio keuangan yang dihitung bisa dikelompokkan menjadi enam jenis
yaitu:
Manajer Keuangan
1. Akuntabilitas ( Accountability )
Akuntabilitas adalah kewajiban moral atau hukum yang melekat dalam individu,
kelompok, atau perusahaan untuk menyebutkan bagaimana dana, alat-alat,
atau wewenang yang diberikan pihak ketiga, apakah dana tersebut sudah
dipakai dan digunakan? Dan digunakan untuk apa? Perusahaan harus bisa
menyebutkan bagaimana mereka memakai asal dananya dan apa yang telah
dia capai sebagai pertanggungjawaban pada orang yang berkepentingan serta
penerima manfaat. Semua yang berkepentingan berhak untuk mengetahui
bagaimana dana dan kewenangan digunakan.
2. Konsistensi ( Consistency )
Sistem dan kebijakan keuangan dari organisasi harus konsisten dari waktu ke
waktu. Ini tidak berarti bahwa sistem keuangan tidak boleh disesuaikan apabila
terjadi perubahan pada organisasi. Pendekatan yang tidak konsisten terhadap
manajemen keuangan merupakan suatu pertanda bahwa terdapat manipulasi
dalam pengelolaan keuangan.
3. Kelangsungan hidup ( Viability )
Agar keuangan terjaga, pengeluaran organisasi di tingkat strategi hingga
operasional wajib sejalan atau disesuaikan dengan dana yang diterima.
Kelangsungan hidup (viability) merupakan suatu ukuran tingkat keamanan dan
keberlanjutan keuangan organisasi. Manajer organisasi harus menyiapkan
sebuah rencana keuangan yang menunjukkan bagaimana organisasi dapat
melaksanakan strateginya dan memenuhi kebutuhan keuangan.
4. Transparansi (Transparency)
Perusahaan harus terbuka mengenai pekerjaannya, menyediakan informasi
yang berkaitan dengan rencana dan aktivitasnya kepada para orang yang
berkepentingan. Termasuk didalamnya menyiapkan laporan keuangan yang
akurat, lengkap, dan tepat waktu, serta dapat diakses dengan mudah oleh para
manajemen yang berkepentingan dan penerima manfaat. Apabila perusahaan
tidak transparan, hal ini menandakan ada sesuatu hal yang disembunyikan.
- Perencanaan strategic.
Perencanaan strategic dibuat mengikuti visi dan misi dari perusahaan.
- Perencanaan operasional.