2018870065
KEWIRAUSAHAAN
Manajemen keuangan terdiri dari dua kata yang memiliki arti masing-masing dan di satukan
menjadi satu kesatuan yang komplit. Menurut G.R.Terry, manajemen adalah “Suatu proses atau
kerangka kerja yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang ke
arah tujuan-tujuan organisasianal atau maksud-maksud yang nyata”.
- Liefman mengatakan, manajemen keuangan adalah usaha untuk menyediakan uang dan
menggunakan uang untuk mendapat atau memperoleh aktiva.
- James Van Horne mengatakan bahwa manajemen keuangan adalah segala aktivitas yang
berhubungan dengan perolehan, pendanaan dan pengelolaan aktiva dengan tujuan menyeluruh.
Jadi dapat di simpulkan, bahwa manajemen keuangan adalah suatu kegiatan perencanaan,
penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana yang
dimiliki oleh organisasi atau perusahaan.
B. Tujan Manajemen Keuangan
Tujuan Manajemen Keuangan adalah untuk memaksimalkan nilai perusahaan. Dengan demikian
apabila suatu saat perusahaan dijual, maka harganya dapat ditetapkan setinggi mungkin. Seorang
manajemen juga harus mampu menekan arus peredaran uang agar terhindar dari tindakan yang
tidak diinginkan. Namun, Manajemen keuangan yang efisien memenuhi adanya tujuan yang
digunakan sebagai standar dalam memberi penilaian keefisienan (Sartono: 2000, 3) yaitu, tujuan
normatif manajemen keuangan adalah memaksimalkan kemakmuran pemegang saham yaitu
memaksimalkan nilai perusahaan, seperti :
- Manajemen harus mempertimbangkan kepentingan pemilik, kreditor dan pihak lain yang
berkaitan dengan perusahaan.
- Memaksimalkan kemakmuran pemegang saham lebih menekankan pada aliran kas dari
pada laba bersih dalam pengertian akuntansi.
- Tidak mengabaikan social objectives dan kewajiban sosial, seperti lingkungan eksternal,
keselamatan kerja, dan keamanan produk.
Manajemen keuangan dalam suatu perusahaan sangat berperan penting dalam menjalankan
fingsinya dalam berbagai kegiatan keuangan, berikut adalah penjelasan singkat dari fungsi-
fungsi manajemen keuanagan, yaitui :
o Perencanaan Keuangan
Manajemen keuangan berfungsi untuk membuat rencana pemasukan dan pengeluaraan serta
kegiatan-kegiatan lainnya untuk periode tertentu.
o Penganggaran Keuangan
manajemen keuangan berfungsi menjadi tindak lanjut dari perencanaan keuangan dengan
membuat detail pengeluaran dan pemasukan.
o Pengelolaan Keuangan
dengan adanya manajemen keuangan maka perusahaan dapat menggunakan dana untuk
memaksimalkan dana yang ada dengan berbagai cara.
o Pencarian Keuangan
dalam hal ini, manajemen keuangan berfungsi mencari dan mengeksploitasi sumber dana yang
ada untuk operasional kegiatan perusahaan.
o Penyimpanan Keuangan
Manajemen keuangan berfungsi mengumpulkan dana perusahaan serta menyimpan dana tersebut
dengan aman.
o Pengendalian Keuangan
Dalam hal ini manajemen keuangan berfungsi untuk melakukan evaluasi serta perbaikan atas
keuangan dan sistem keuangan pada paerusahaan.
o Pemeriksaan Keuangan
Manajemen keuangan berfungsi untuk melakukan audit internal atas keuangan perusahaan yang
ada agar tidak terjadi penyimpangan.
Merupakan keputusan terhadap aktiva apa yang akn dikelola oleh lembaga.
Yang temasuk Aktiva ialah Segala asset yang digunakan untuk operasional, yang termasuk
Pasiva ialah Modal + Hutang.
Keputusan investasi ini merupkan keputusan yang paling penting di antara ketiga bidang
keputusan karena akan berpengaruh langsung terhadap:
Bahwa ternyata setiap keputusan investasi mempengaruhi arus kas di waktu yang akan datang
Financing decision adalah keputusan berkaitan dengan penetapan sumber dana yang diperlukan
dan penetapan perimbangan pembelanjaan yang terbaik (struktur modal yang optimal).
Assets management decision adalah keputusan berkaitan penggunaan dan pengelolaan aktiva
(kata bijak: lebih mudah membangun daripada mengelola.
Saat ini fungsi manajeen keuangan dapat dilakuakn dengan status BLU/BLUD sedangkan dulu,
masih awing-awang. Dan sering bermasalah, karena terkadang tidak disetor seluruhnya, karena
kalau disetor semua akan menjadi masalah ketika kekurangan dana. Dan Rumah sakit tidak
mungkin menolak pasien. Sehingga sering ada pendapatan yang dikelola sendiri dan diluar tarif.
Tugas pokok manajemen keuangan antara lain meliputi keputusan tentang investasi, pembiayaan
kegiatan usaha dan pembagian deviden suatu perusahaan, dengan demikian tugas manajer
keuangan adalah merencanakan untuk memaksimumkan nilai perusahaan.
Kegiatan penting lain yang harus dilakukan manajer keuangan menyangkut empat aspek, yaitu:
o Pertama, yaitu dalam perencanaan dan peramalan, dimana manajer keuangan harus bekerja
sama dengan para manajer lain yang ikut bertanggung jawab atas perencanaan umum
perusahaan.
o Kedua, manajer keuangan harus memusatkan perhatian pada berbagai keputusan investasi dan
pembiayaan, serta segala hal yang berkaitan dengannya.
o Ketiga, manajer keuangan harus bekerja sama dengan para manajer lain di perusahaan agar
perusahaan dapat beroperasi seefisien mungkin.
o Keempat, menyangkut penggunaan pasar uang dan pasar modal, manajer keuangan
menghubungkan perusahaan dengan pasar keuangan, di mana dana dapat diperoleh dan surat
berharga perusahaan dapat diperdagangkan.
Dari ke empat aspek tersebut dapat disimpulkan bahwa tugas pokok manajer keuangan berkaitan
dengan keputusan investasi dan pembiayaannya. Dalam menjalankan fungsinya, tugas manajer
keuangan berkaitan langsung dengan keputusan pokok perusahaan dan berpengaruh terhadap
nilai perusahaan.
Manajemen keuangan bukan hanya berkutat pada seputar pencatatan akutansi. Dia merupakan
bagian penting dari manajemen program dan tidak boleh dipandang sebagai suatu aktivitas
tersendiri yang menjadi bagian dari pekerjaan orang keuangan.
1. Konsistensi (consistency)
Sistem dan kebijakan keuangan dari organisasi harus konsisten dari waktu ke waktu. Ini tidak
berarti bahwa sistem keuangan tidak boleh disesuaikan apabila terjadi perubahan di organisasi.
Pendekatan yang tidak konsisten tehadap manajemen keuangan merupakan suatu tanda bahwa
manipulasi di pengelolaan keuangan.
2. Akuntabilitas(accountability)
Akuntabilitas adalah kewajiban ,moral atau hukum, yang melekat pada individu, kelompok atau
organisasi. Organisasi harus dapat menjelaskan bagaimana dia menggunakan sumber dayanya
dan apa yang telah dia capai sebagai pertanggumg jawaban kepada pemangku kepentingan dan
penerima manfaat.
3. Transparansi (transparancy)
Agar keuangan terjaga pengeluaran organisasi ditingkat stratejik maupun operational harus
sejalan /disesuaikan dengan dana yang diterima. Kelangsungan hidup atau (viability)merupakan
suatu ukuran tingkat keamanan dan keberlanjutan keuangan organisasi.
5. Integritas (integrty)
6. Pengelolaan (stewardship)
Organisasi harus dapat mengelola dengan baik dana yang telah diperoleh dan menjamin bahwa
dana tersebut digunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Sistem akuatansi dan keuangan yang diguanakn organisasi harus sesuai dengan prinsip dan
standart akutansi yang berlaku umum.
1. Aktivitas penggunaan dana, yaitu aktivitas untuk menginvestasikan dana pada berbagai
aktiva. Alokasi dana berbentuk:
a. Financial assets (aktiva finansial) yaitu selembar kertas berharga yang mempunyai nilai
pasar karena mempunyai hak memperoleh penghasilan, misalnya: saham, sertifikat deposito,
atau obligasi.
b. Real assets (aktiva riil) yaitu aktiva nyata: tanah, bangunan, peralatan.
2. Aktivitas perolehan dana, yaitu aktivitas untuk mendapatkan sumber dana, baik dari
sumber dana internal maupun sumber dana eksternal perusahaan.
3. Aktivitas pengelolaan aktiva, yaitu setelah dana diperoleh dan dialokasikan dalam bentuk
aktiva, dana harus dikelola seefisien mungkin.
G. Analisis Sumber Dana dan Penggunaannya
Analisis sumber dana atau analisis dana merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen
keuangan. Analisis ini bermanfaat untuk mengetahui bagaimana dana digunakan dan asal
perolehan dana tersebut. Suatu laporan yang menggambarkan asal sumber dana dan penggunaan
dana. Alat analisis yang bisa digunakan untuk mengetahui kondisi dan prestasi keuangan
perusahaan adalah analisis rasio dan proporsional.
Langkah pertama dalam analisis sumber dan penggunaan dana adalah laporan perubahan yang
disusun atas dasar dua neraca untuk dua waktu. Laporan tersebut menggambarkan perubahan
dari masing-masing elemen tersebut yang mencerminkan adanya sumber atau penggunaan dana.
Pada umumnya rasio keuangan yang dihitung bisa dikelompokkan menjadi enam jenis yaitu :
1. Rasio Likuiditas, rasio ini untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban finansial jangka pendeknya.
2. Rasio Leverage, rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa banyak dana yang di-supply
oleh pemilik perusahaan dalam proporsinya dengan dana yang diperoleh dari kreditur
perusahaan.
3. Rasio Aktivitas, rasio ini digunakan untuk mengukur efektivitas manajemen dalam
menggunakan sumber dayanya. Semua rasio aktifitas melibatkan perbandingan antara tingkat
penjualan dan investasi pada berbagai jenis harta.
4. Rasio Profitabilitas, rasio ini digunakan untuk mengukur efektifitas manajemen yang dilihat
dari laba yang dihasilkan terhadap penjualan dan investasi perusahaan.
5. Rasio Pertumbuhan, rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa baik perusahaan
mempertahankan posisi ekonominya pertumbuhan ekonomi dan industri.
6. Rasio Penilaian, rasio ini merupakan ukuran prestasi perusahaan yang paling lengkap oleh
karena rasio tersebut mencemirkan kombinasi pengaruh dari rasio risiko dengan rasio hasil
pengembalian.
Manajemen keuangan perlu di terapkan didalam semua organisasi, terutama sebuah organisasi
besar yang berbentuk perusahaan seperti Rumah Sakit.
Rumah sakit, adalah contoh perusaan dalam dunia kesehatan, dan semua kegiatannya diatur
dengan baik dengan manajemen, salah satunya manajemen keuangan yang di terapkan di rumah
sakit, seperti akuntansi rumah sakit.
Akuntansi Rumah Sakit yang merupakan salah satu kegiatan dari manajemen keuangan adalah
salah satu sasaran pertama yang harus diperbaiki agar dapat memberikan data dan informasi
yang akan mendukung para manajer Rumah Sakit dalam pengambilan keputusan maupun
pengamatan serta pengendalian kegiatan Rumah Sakit. Yang menjadi kendala pada Rumah Sakit
Swadana dan belum terpecahkan sampai saat ini adalah Rumah Sakit melakukan dua sistem
pencatatan dan pelaporan yaitu yang berdasarkan prinsip akuntansi yang lazim (Accrual Basis)
dan Basis Kas (Cash Basis) untuk memenuhi ketentuan yang berlaku yang diharapkan dapat
berjalan secara paralel, independen dan tercipta mekanisme saling kontrol di antaranya (kontrol
internal), namun dirasakan menjadi beban petugas Rumah Sakit.