Anda di halaman 1dari 11

BUKU SAKU WOODBALL

Oleh

Raka Aulia Mas


2018870065
BOR
UAS WOODBALL

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN OLAHRAGA
2020

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas yang berjudul buku saku woodball ini tepat pada
waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Ibu
Ika Yulianingsih, M.Pd pada mata kuliah Woodball. Selain itu, buku saku ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang Woodball bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ika Yulianingsih, M.Pd, selaku dosen
mata kuliah Woodball yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni. Saya juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Saya menyadari, makalah
yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Tangerang, 17 Januari 2020

Raka Aulia Mas

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................iii
A. Sejarah dan Prinsip Woodball....................................................................................................1
B. Peralatan Woodball.....................................................................................................................2
C. Kesulitan dalam melakukan Teknik Pukulan...........................................................................3
D. Model Latihan Pukulan..............................................................................................................4
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................8

iii
A. Sejarah dan Prinsip Woodball

Woodball pertama kali berkembang di Taipei Cina, ditemukan pada tahun 1990
oleh Mr. Ming-Hui Weng dan Mr. Kuang-Chu Young. Permainan woodball
merupakan cabang olahraga modifi- kasi dari olahraga golf yang mempertimbangkan
unsur-unsur efisiensi biaya dan mempertahankan lingkungan hidup. Woodball
pertama kali dikembangkan di Indonesia pada tahun 2006 dan mulai berkembang di
beberapa daerah seluruh Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan diadakannya event-
event yang bersifat nasional dan internasional yang diselenggarakan oleh pengurus
pusat maupun daerah (Pengda Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali). Seperti
diadakannya pertandingan woodball pertama kali pada tahun 2007 di Boyolali, Jawa
Tengah dalam 1st Indonesia Open Woodball Championship yang diikuti 6 negara dan
terus berlanjut hingga saat ini. Keikutsertaan tim woodball Indonesia pada ajang 1st
Asian Beach Games 2008 dan Asia Open Championship 2009 di Bali dan 2nd Asian
Beach Games 2010 di Muscat, Oman. Hingga akhirnya Asosiasi Woodball Indonesia
secara resmi menjadi anggota KONI pada tanggal 16 Mei 2013 (Humas Media KONI
Pusat, 2013).

Permainan wood ball mempunyai karakteristik yang mirip dengan olahraga golf,
namun lubang (hole) digantikan dengan gawang kecil (gate) dan apabila bola dipukul
dengan mallet akan menggelinding dan tidak seperti bola golf kalau dipukul akan
melambung. Permainan woodball dimulai dari garis batas mulai (start area) sampai
masuknya bola kedalam gate dengan cara memukul dengan mallet, jika bola dipukul
menerobos gawang dianggap goal. Dimana sasaran dalam permainan ini adalah
berusaha memasukan bola kedalam sasaran yang telah ditentukan dengan sedikit
mungkin jumlah pukulan. Sehingga pemenang dalam permainan woodball ini adalah
pemain yang jumlah pukulan yang paling sedikit dibandingkan dengan pemain
lainnya permainan ini disebut dengan Stroke Competion.

Sementara itu ada juga metode lain dalam menentukan kemenangan yaitu
pemenang ditentukan oleh jumlah kemenangan setiap ” gate ” sasaran untuk
memasukkan bola dari jumlah gate yang dipertandingkan permainan ini disebut
dengan fairway Competion (Woodball Indonesia).

1
B. Peralatan Woodball
Pada olahraga Woodball sarana dan prasarana yang harus dipenuhi yaitu, pertama tongkat
pemukul atau mallet, dengan bentuk T dan berat 800 gram, panjang 900 + 100 mm (35.4 + 4
inchi), ukuran kepala mallet 215 + 5 mm (8.46 + 0.20 inchi). dengan kepala mallet berbentuk
botol dengan diameter terluar 66 + 2 mm (2.60 + 0.08 inchi), berat 38 + 1 mm (1.50 + 0.04
inchi), ketebalan karet (rubber cap) 13 + 1 mm (0.51 + 0.04 inchi).

Kedua yaitu bola, yang terbuat dari bahan kayu (natural wood). dengan diameter 95 ±
2 mm dan beratnya adalah 350 ± 60 gram
Ketiga yaitu gawang (Gate), yang semua bahannya terbuat dari kayu, berjumlah dua buah dan
berbentuk botol. Jarak dari tanah 150 + 5 mm, diukur dari jarak terluar masing-masing.

Dan yang terakhir yaitu lapangan. Lapangan pada olahraga Woodball tidak seperti
pada olahraga golf, pada tiap tepi jalurnya terdapat batasan, yang apabila bola keluar pada
jalur tersebut dinyatakan keluat, atau OB (Out of boundary). Bentuk lapangan Woodball
boleh seperti huruf abjad alphabet, tetapi tidak semua diperbolehkan, seperti bentuk X, Y dan
lain-lain. Tiap pemain harus menyelesaikan 24 fairwar, dan apabila seorang pemain nilai
pukulan yang paling terkecil dialah pemenangnya. Permainan ini dapat dilakukan perorangan,
dobel, beregu, ataupun campuran.

2
C. Kesulitan dalam melakukan Teknik Pukulan
Seperti halnya teknik menendang yang sangat penting dalam olahraga
sepakbola, teknik swing dalam woodball memiliki peranan yang sangat vital. Swing
merupakan satu-satunya cara dalam mencetak angka dalam permainan woodball. Menguasai
teknik swing merupakan harga mati dalam menekuni cabang olahraga woodball ini.
Dalam melakukan swing tidaklah semudah yang dipikirkan. Ada beberapa masalah
yang mnyebabkan gagal melakukan swing. Namun yang menjadi utama biasanya adalah 3
hal, yaitu:
 Tidak Kena Bola
Melihat seorang pemain woodball profesional melakukan swing, kita pasti segera
menganggap bahwa kita pasti bisa melakukannya. Bahkan ada juga yang berpikiran bisa
melakukan lebih baik dari itu. Saat melakukan eksekusi, bahkan mallet mengenai bola saja
tidak.
 Bola Melenceng
Saat sudah mulai sedikit bisa menguasai teknik swing, mulai lah percaya diri berlebih
mengambil alih. Mulai menambah power dalam swing dengan harapan bola akan melesat
lebih jauh.Hasilnya bola memang melesat jauh, jauh dari sasaran alias melenceng. Tapi
setidaknya sudah berhasil mengenai bola.
 Grounded
Yang paling parah adalah saat over percaya diri, berharap bisa melakukan pukulan dengan
berkelas. Sayangnya realita berkata lain, begitu mengayun mallet, yang terkena malah tanah.

3
D. Model Latihan Pukulan

 Gating (Finishing)

4
 Pukulan Jarak Menengah

5
6
 Pukulan Jarak Panjang

7
DAFTAR PUSTAKA

Dewi, Putu Citra Permana, and Sukadiyanto Sukadiyanto. “Pengembangan Tes Keterampilan
Olahraga Woodball Untuk Pemula.” Jurnal Keolahragaan 3, no. 2 (2015): 228–240.

Anda mungkin juga menyukai