MANAJEMEN KEUANGAN
1. Pengertian
Manajemen keuangan merupakan segala kegiatan ataupun aktivitas pada perusahaan yang
berhubungan dengan bagaimanakah caranya agar bisa mendapatkan pendanaan modal,
menggunakan atau mengalokasikan dana tersebut serta mengelola asset yang telah dimiliki
perusahaan guna mencapai tujuan utama pada suatu perusahaan. Menurut pendapat yang lainnya,
definisi dari manajemen keuangan dapat di artikan sebagai suatu manajemen dana baik itu yang
berhubungan dengan permasalahan pengalokasian dana dalam berbagai bentuk investasi secara
efektif maupun usaha pengumpulan dana dalam pembiayaan investasi maupun pembelanjaan
secara efisien.
Meskipun fungsi dari seorang manajer keuangan pada tiap perusahaan belum tentu sama
tetapi prinsip utama seorang manajer keuangan pasti sama yaitu merencanakan, mencari serta
memanfaatkan dengan berbagai cara guna memaksimalkan daya guna dari operasi-operasi
perusahaan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa, manajemen keuangan mempunyai kepentingan
dalam bagaimana cara menciptakan serta menjaga nilai ekonomis suatu perusahaan. Alhasil,
semua pengambilan keputusan tentu harus di fokuskan kepada penciptaan kesejahteraan para
pegawainya.
Jadi pada intinya, manajemen keuangan adalah praktik yang rutin dan penting dalam
lingkungan bisnis. Ini melibatkan pengelolaan sumber daya keuangan perusahaan untuk
memastikan ada atau tidaknya pemborosan dan mengontrol setiap hal mengenai kegiatan
keuangan perusahaan yang meliputi pengadaan dana, penggunaan dana, pembayaran, proses
akuntansi, penilaian risiko dan hal-hal lain yang berkaitan dengan keuangan. Dan itu adalah
salah satu alasan itu dianggap sebagai bagian integral dari perusahaan karena, tanpa penggunaan
dana yang tepat, bisnis akan hancur, karena tidak melakukan produksi atau kegiatan. Sistem
manajemen ini harus dibentuk untuk mengikuti praktik terbaik, menggunakan alat manajemen
keuangan yang diperlukan dan juga menerapkan strategi yang tepat untuk meminimalkan biaya
dan memastikan produksi atau kegiatan bisnis berfungsi dengan lancar.
2. Pengertian Menurut Ahli
a. Bambang Riyanto
Menurut Bambang Riyanto, pengertian manajemen keuangan adalah semua aktivitas
perusahaan yang berkaitan dengan usaha untuk mendapatkan pendanaan yang diperlukan dengan
biaya minimal dan syarat-syarat yang paling menguntungkan, serta usaha untuk menggunakan
dana tersebut se-efisien mungkin.
b. J. L. Massie
Menurut J. L. Massie, pengertian manajemen keuangan adalah aktivitas operasional
bisnis yang bertanggung jawab untuk mendapatkan dan menggunakan dana yang diperlukan
untuk kegiatan operasional yang efektif dan efisien.
c. Agus Sartono
Menurut Agus Sartono, pengertian manajemen keuangan adalah semua yang
berhubungan dengan pengalokasian dana dalam bermacam bentuk investasi secara efektif
maupun usaha pengumpulan dana untuk pembiayaan investasi atau untuk pembelanjaan secara
efisien.
d. J. F. Bradley
Menurut J. F. Bradley, manajemen keuangan adalah bidang manajemen bisnis yang
ditujukan untuk mengelola penggunaan modal secara bijaksana, selektif, dan seksama dari
sumber modal untuk memungkinkan unit pengeluaran untuk bergerak ke arah mencapai
tujuannya.
e. Sonny S.
Menurut Sonny S, pengertian manajemen keuangan adalah kegiatan perusahaan yang
berhubungan dengan bagaimana cara mendapatkan dana, menggunakan dana, dan mengelola
asset sesuai dengan tujuan perusahaan secara menyeluruh.
3. Konsep Dasar
a. Keputusan Pendanaan
Keputusan pendanaan sering disebut juga sebagai kebijakan capital structure atau
struktur modal. Dalam hal ini, manajer keuangan dituntut untuk memperoleh dana yang
ekonomis yang akan dibelanjakan untuk usaha-usaha perusahaan dan investasinya. Dalam
memperoleh sumber dana, tentu saja manajer keuangan juga dituntut untuk menganalisis dan
mengkombinasikannya dari sumber-sumber dana yang ekonomis tersebut. Ada pun sumber dana
tersebut dapat diperoleh dari internal perusahaan (laba ditahan), sedangkan dana dari eksternal
dapat diperoleh dari menerbitkan saham baru, menerbitkan/menjual obligasi, dan memperoleh
pinjaman dari bank.
1) Pendanaan ekuitas (modal sendiri). Dapat diperoleh dari tabungan individu, teman dan
atau saudara, investor perorangan lain, perusahaan-perusahaan besar, perusahaan modal
ventura, dan penjualan saham.
2) Pendanaan dari utang (pinjaman). Dapat diperoleh dari teman atau saudara, investor
perorangan lainnya, para pemasok bahan baku pemberi pinjaman berbentuk asset, bank-
bank komersial, program-program yang didukung oleh pemerintah, lembaga keuangan
swadaya masyarakat, perusahaan-perusahaan besar dan perusahaan modal ventura.
Kebijakan pendanaan adalah merupakan satu kebijakan yang sangat penting bagi
perusahaan, karena menyangkut perolehan sumber dana untuk kegiatan operasi perusahaan.
Kebijakan ini akan berpengaruh terhadap struktur modal dan faktor leverage perusahaan,
baik leverage operasi maupun leverage keuangan.
Pada waktu menilai usul proyek, pertimbangan mengenai dari mana dana yang akan
digunakan untuk membiayai investasi belum masuk dalam pembahasan sama sekali. Oleh karena
itu, melalui keputusan pendanaan ini akan dibahas sumber dana yang akan digunakan untuk
membiayai suatu investasi yang sudah dianggap layak. Masalah penarikan dana (raising of
funds) ini dianggap menarik karena setiap dana yang akan digunakan pasti mempunyai biaya
yang disebut sebagai biaya dana (cost of funds). Jika menggunakan dana yang berasal dari utang,
jelas dana itu mempunyai biaya, minimal sebesar tingkat bunga, tetapi jika menggunakan modal
sndiri (equity capital), maka masih harus mempertimbangkan opportunity cost bagi modal
sendiri yang dimaksud.
Biaya atau dana itu biasanya bervariasi antara dana yang satu dengan dan yang lainnya,
ada yang mahal dan ada pula yang murah. Oleh karena itu, masalah pemilihan jenis dana yang
akan digunakan memerlukan pertimbangan yang cukup matang. Artinya, penentuan jenis dana
yang akan digunakan mempunyai dampak langsung terhadap pencapaian tujuan perusahaan.
Memang diakui bahwa masih ada teori yang mengatakan bahwa keputusan pendanaan tidak akan
mempengaruhi nilai perusahaan, tetapi suatu teori hanya akan berlaku apabila asumsi-asumsinya
dapat dipenuhi.
Investasi dalam aktiva (real asset) biasanya membutuhkan pendanaan jangka panjang.
Terdapat tiga sumber dana yang bersifat jangka panjang, yakni (1) penerbitan saham baru, (2)
penerbitan obligasi, dan (3) laba ditahan. Pendanaan yang bersumber pada penerbitan saham dan
obligasi baru sering disebut sebagai pendanaan ekstern (external financing), sedangkan yang
bersumber pada laba ditahan disebut sebagai pendanaan intern (internal financing). Keputusan
pendanaan akan menyangkut penentuan kombinasi yang optimal dari penggunaan berbagai
sumber dana yang pada dasarnya dapat dibagi menjadi dua.
a. Yang berhubungan dengan pendanaan ekstern karena akan mengarah pada pengambilan
keputusan mengenai struktur modal, yakni akan menentukan proporsi antara utang jangka
panjang dan modal sendiri. Hal ini akan tampak pada debt to equity ratio perusahaan
tersebut.
b. Yang berhubungan dengan pendanaan intern, aplikasinya adalah menentukan kebijakan
dividen yang digambarkan melalui devidend payout ratio.
Keputusan pendanaan akan menyangkut penentuan secara optimal mengenai (a) struktur
modal dan (b) kebijakan deviden. Penentuan keputusan yang optimal mengenai struktur modal
dan kebijakan dividen ini berhubungan dengan upaya pencapaian tujuan perusahaan. Dalam teori
keuangan tradisional dinyatakan bahwa tujuan perusahaan adalah memaksimumkan
keakmuran/kekayaan para pemegang saham/pemilik. Dengan keputusan pendanaan yang optimal
secara teoritis akan dapat mengarah pada peningkatan kemakmuran/kekayaan para pemegang
saham.
Manajemen keuangan memperhitungkan berapa banyak dana yang diperlukan oleh
perusahaan agar bisa terus berjalan serta melakukan alokasi dari pendanaan tersebut untuk
kegiatan ataupun aktivitas yang tepat.
b. Keputusan Investasi
Keputusan investasi berkaitan dengan manajer harus mengalokasin dana ke dalam
bentuk-bentuk investasi yang akan menguntungkan di masa yang akan datang. Adapun
keuntungan dari investasinya belum dapat dipastikan. Investasi ini juga mengandung resiko.
Resiko dan ketidakpastian akan mempengaruhi nilai perusahaan. Dalam hal keputusan investasi,
terdapat beberapa metode penilaian investasi, yaitu metode average rate of return (ARR), net
present value (NPV), internal rate of return (IRR), dan profitability index (PI).
Penggunaan dana tersebut di atas mesti dibuat dalam laporan perubahan yang disusun
atas dasar dua neraca untuk dua waktu. Laporan tersebut menggambarkan perubahan dari
masing-masing elemen tersebut yang mencerminkan adanya sumber atau penggunaan dana. Pada
umumnya rasio keuangan yang dihitung bisa dikelompokkan menjadi enam jenis yaitu:
1) Rasio Leverage, rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa banyak dana yang
disupply oleh pemilik perusahaan.
2) Rasio Likuiditas, rasio ini untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajiban finansial jangka pendek.
3) Rasio Penilaian, rasio ini merupakan ukuran prestasi perusahaan yang paling lengkap.
4) Rasio Aktivitas, rasio ini digunakan untuk mengukur efektivitas manajemen dalam
menggunakan sumber dayanya.
5) Rasio Pertumbuhan, rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa baik perusahaan
mempertahankan posisi ekonominya.
6) Rasio Profitabilitas, rasio ini digunakan untuk mengukur efektifitas manajemen yang
dilihat dari laba yang dihasilkan terhadap penjualan dan investasi perusahaan.
Tentu saja manajemen keuangan mengambil keputusan untuk penggunaan dana ini harus
sesuai dengan tujuan dari perusahaan. Keputusan yang diambil telah disetujui oleh direksi
ataupun pemimpin perusahaan agar penggunaan dana berada di kebutuhan yang tepat.
c. Pengelolaan Aset
Pengelolaan aset adalah kegiatan yang dilakukan setelah dana telah didapat dan telah
diinvestasikan atau dialokasikan kedalam bentuk aset (atkiva), dana harus dikelola secara efektif
dan efisien. Aset atau aktiva adalah kekayaan perusahaan yang sangat penting dan fundamental
yang harus dimiliki. Pengelolaan aset menjadi sangat penting bagi jalannya operasional
perusahaan. Perusahaan yang bergerak dibidang perdagangan memiliki cara yang berbeda
dengan perusahaan yang bergerak dibidang jasa ataupun industri dalam mengelola aktivanya.
Perusahaan yang bergerak dibidang usaha dagang kecenderungan memiliki aktiva lancar yang
lebih besar daripada aktiva tetapnya. Sedangkan perusahaan yang bergerak dibidang jasa
mempunyai kecenderungan untuk memikirkan aktiva lancar yang lebih kecil daripada aktiva
tetapnya. Manajer keuangan diperusahaan yang bergerak dibidang industri cenderung untuk
menyeimbangkan nilai antara aktiva lancar dan aktiva tetap yang dimiliki.
4. Fungsi
a. Perencanaan
Fungsi awal dalam mengelola keuangan adalah merencanakan bagaimana penggunaan
dana yang tersedia secara efisien, dan selaras dengan tujuan perusahaaan. Dalam melakukan
perencanaan, seorang manajer keuangan akan melakukan upaya-upaya sebagi berikut
1) Mendefinisi tujuan pendanaan secara akurat
2) Melakukan identifikasi dan penghitungan terhadap sumber daya yang tersedia dan
potensi sumber daya lainnya
3) Memberikan laporan tertulis terhadap rencana keuangan yang akan dijalankan.
b. Penganggaran
Kedua adalah mengalokasi dana yang tersedia kepada masing sektor atau divisi yang ada
selama periode operasional berlangsung. Tujuan dilakukannya penganggaran oleh manajer
keuangan adalah:
1) Menjaga agara dana yang ada digunakan secara eifisien dan mengurangi pemborosan
2) Mengidentifikasi sektor mana saja yang membutuhkan dana paling banyak atau sektor
mana yang meggunakan dana melebihi limit yang telah ditetapkan
3) Memastikan tingkat likuiditas perusahaan dalam pembiayaan operasi tanpa
mengandalkan sumber dana dari luar
4) Menemukan sektor dimana perusahaan dapat meningkatkan pendapatanya secara
lebih efisien.
Jika tujuan yang telah disebutkan di atas telah tercapai, maka proses penganggaran sudah
bisa dikatakan maksimal.
c. Pengawasan
Hal ketiga adalah seorang manajer bisa mengontorol resiko yang mungkin dihadapi oleh
perusahaan. Dengan resiko yang terkontrol seorang manajer keuangan dapat melakukan hal-hal
sebagai berikut:
1) Menganalisa, mengidentifikasi, dan mengurangi ketidak pastian yang mungkin timbul
dalam membuat keputusan keuangan.
2) Mengevaluasi potensi dari paparan keuagan yang ada dan kebijakan yang telah
diterapkan, demi meningkatkan efisiensi penggunaan sumber dana perusahaan.
3) Mengimplementasikan Value-at-risk strategi, sesuai dengan analisa data keugan yang
ada.
Apabila seorang manajer sudah melakukan apa yang disebutkan di atas, maka sudah bsia
dikatakan terkontrol dan terawasi keuaangannya.
d. Pemeriksaan
Fungsi selanjutnya dari manajemen keuangan adalah dengan menetapkan prosedur yang
sudah ada. Dengan menggunakan prosedur yang sudah ada seorang manajer keuangan dapat
melakukan:
1) Mengoleksi dan mengolah data keuangan yang ada
2) Membuat keputusan yang konsisten
3) Mengikuti dan menganalisa budget yang digunakan dengan hasil yang ada
4) Mengidentifikasi masalah yang timbul dan melakukan perbaikan yang sesuai.
e. Pelaporan
Manajemen keuangan berkewajiban untuk menyusun laporan mengenai kondisi keuangan
beserta analisis rasio keuangannya. Laporan keuangan ini nanti juga bisa dijadikan sebagai bahan
evaluasi. Ingin mengetahui berapa laba atau rugi yang dihasilkan oleh perusahaan ? Berapa
kenaikan aset perusahaan ? Berapa jumlah pertambahan utang perusahaan ? Berapa kenaikan
omzet penjualan perusahaan ? Dan berapa-berapa lainnya bisa dijawab dengan pasti oleh fungsi
pelaporan keuangan melalui laporan keuangan yang disusun. Laporan keuangan ini nantinya
akan menjadi dasar pengambilan keputusan oleh manajemen. Sebagai bahan evaluasi, serta
sebagai proyeksi trend perusahaan kedepan.
5. Lingkungan
Lingkungan keuangan merupakan factor-faktor eksternal keuangan yang mempengaruhi
keputusan-keputusan keuangan yang akan diambil. Lingkungan keuangan sendiri terdiri dari
system keuangan tempat perusahaan beroperasi. Dalam lingkungan keuangan dikenal ada
lembaga keuangan yang dapat dikatakan sebagai lembaga intermediasi.
a. Pasar Keuangan
Secara umum pasar keuangan menunjukkan pertemuan antara demand dan supply pada
suatu produk. Pertemuan itu menunjukkan tingkat penawaran dan permintaan atas aktiva
financial yang kemudian diartikan sebagai sekuritas. Pasar keuangan adalah tempat transaksi
keuangan yang menimbulkan harta keuangan dan kewajiban keuangan (financial intermediary).
Pasar keuangan dalam memfasilitasi aliran dana tersebut, banyak pihak yang terlibat,
khususnya lembaga perantara (lembaga perantara keuangan), lembaga keuangan dan lembaga
lain yang terkait keberlangsungannya transaksi keuangan. Dalam pasar keuangan tersebut, aliran
dana diperlancar dengan munculnya instrument keuangan (sekuritas atau surat berharga).
Instrumen keuangan pada dasarnya merupakan surat perjanjian yang melibatkan pihak surplus
dengan defisit dana, dalam kaitannya dengan aliran dana. Dalam penerbitan surat berharga dapat
dikatakan berhasil ketika ada pihak yang bersedia membelinya. Oleh karena adanya pasar
keuangan tersebut bertujuan untuk mengalokasikan tabungan-tabungan secara efesien kepada
pemakai tabungan di dalam suatu perekonomian.
Pasar keuangan yang efektif merupakan suatu factor mutlak untuk menjamin
pembentukan modal yang memadai dan pertumbuhan ekonomi dalam suatu perekonomian.
Secara umum ada tiga konsep yang terlibat dalam pasar keuangan:
1) Pasar keuangan itu sendiri,
2) Perantara (lembaga) keuangan, dan
3) Instrumen keuangan.
b. Lembaga-lembaga Keuangan
Pasar keuangan merupakan kumpulan dari lembaga-lembaga keuangan yang membentuk
suatu system transaksi keuangan. Karenanya keberdaaan lembaga-lembaga keuangan
dimaksudkan agar proses alokasi dana kepada pihak-pihak yang memerlukan untuk kegiatan
investasi bisa lebih efesien dan efektif. Diantara lembaga keuangan itu sebagai berikut:
1) Bank
Merupakan perantara keuangan yang ditandai dengan aktivitas menerbitkan deposito dan
tabungan sebagai sumber dana utama mereka, kemudian memberikan pinjaman (loan).
Pendapatan bank terutama diperoleh dari selisih (spread) antara tingkat bunga yang dibebankan
kepada debitur (peminjam) dengan tingkat bunga yang dibayarkan kepada penabung (deposan).
Di samping pendapatan dari selisih bunga tersebut (interest based income), bank
memperoleh pendapatan dari sumber lain, yaitu dari jasa-jasa yang dilakukan oleh perbankan,
Sebagai contoh, bank memperoleh fee untuk jasa pengiriman uang dengan kawat (wire transfer)
atau pembukaan fasilitas L/C (letter of credit). Pendapatan tersebut disebut sebagai pendapatan
fee (fee based income). Sumber dana perbankan bisa berasal dari dana yang diserahkan oleh
masyarakat, dalam bentuk giro, deposito, dan tabungan. Dana tersebut biasanya merupakan
tulang punggung dana lembaga keuangan bank, khususnya bank kecil atau konvensional.
Penjelasan mengenai dana yang terdapat di dalam bank adalah sebagai berikut:
a) Giro merupakan simpanan pihak ketiga kepada bank yang penarikannya dapat
dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, surat perintah pembayaran lainnya
atau dengan cara pemindahbukuan.
b) Deposito merupakan simpanan dari pihak ketiga yang penarikannya hanya bisa
dilakukan dalam jangka waktu tertentu menurut perjanjian antara pihak ketiga
dengan pihak bank.
c) Tabungan merupakan simpanan dari pihak ketiga kepada bank yang penarikannya
dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu.
Bank bisa memperoleh dana dari pasar keuangan melalui pinjaman antar bank. Beberapa
bank barangkali mengalami kelebihan likuiditas, sedangkan beberapa bank lainnya mengalami
kesulitas. Dana tersebut biasanya disebut deposit on call, yang merupakan pinjaman antar bank
yang bisa diambil setiap waktu tanpa pemberitahuan. Bank juga bisa memperoleh pinjaman
jangka pendek dari Bank Indonesia (sebagai bank sentral).
2) Asuransi
Perusahaan asuransi merupakan perusahaan yang berfokus pada penangguhan resiko atas
suatu peristiwa. Perusahaan asuransi mempunyai cirri menarik premi dari nasabahnya. Premi
tersebut merupakan kompensasi atas perlindungan terhadap resiko yang mereka berikan kepada
nasabahnya. Premi asuransi yang dikumpulkan tersebut merupakan sumber dana utama
perusahaan asuransi. Sumber dana tersebut bisa mencapai sekitar 70% dari sumber total dana
asuransi. Dana yang dikumpulkan oleh perusahaan asuransi tersebut kemudian diinvestasikan ke
asset yang menghasilkan return, misalnya untuk investasi di pasar uang ataupun membeli surat
berharga. Ada beberapa jenis asuransi seperti asuransi jiwa, asuransi kecelakaan, dll.
3) Perusahaan Sekuritas
Perusahaan sekuritas ditandai dengan cirri membantu perolehan dana melalui penerbitan
sekuritas seperti saham atau obligasi untuk perusahaan atau pemerintah. Jasa tersebut meiputi
underwrite (penjaminan) sekuritas, pendistribusian sekuritas, dan konsultasi keuangan.
4) Broker dan Dealer Sekuritas.
Broker hanya memfasilitasi pertemuan dua pihak (missal pembeli dengan penjual
sekuritas). Pendapatan broker diperoleh dari komisi. Dealer memperjualbelikan sekuritas.
Mereka disebut juga sebagai market maker (menciptakan pasar, atau menciptakan likuiditas).
Pendapatan mereka peroleh dari selisih antara harga jual dengan harga beli yang sering juga
disebut spread.
5) Perusahaan Investasi (Reksadana)
Perusahaan investasi pada dasarnya adalah lembaga keuangan yang mengumpulkan dana
dari masyarakat dengan menjual saham dan kemudian menginvestasikan dana tersebut pada
instrument keuangan seperti saham dan obligasi.
c. Pasar Saham
Pasar saham juga dapat disebut sebagai pasar Modal. Pasar modal merupakan kegiatan
yang berkaitan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang
berkaitan dengan efek yang diterbitkan, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek.
Pasar modal mencakup mencakup beberap hal antara lain sebagai berikut :
1) Pasar Modal Versus Pasar Uang
Pasar modal adalah pasar keuangan dimana diperdagangkan instrument keuangan jangka
panjang, seperti obligasi. Sedangkan pasar uang adalah pasar keuangan di mana diperdagangkan
instrument keuangan jangka pendek, seperti commercial paper (CP).
2) Pasar Spot dan Pasar Forward
Pasar spot adalah pasar di mana penyelesaian (settlement) terjadi saat ini, artinya
transaksi dilakukan seketika tanpa proses menunggu waktu tertentu, misalnya kita akan membeli
mata uang asing, seketika itu kita membayar dan mendapatkan uang asing itu. Sedangkan yang
dimaksud dengan pasa forward adalah pasa di mana penyelesaian (settlement) terjadi beberapa
saat mendatang, sedangkan kontrak ditetapkan saat ini.
3) Pasar Perdana dan Pasar Sekunder
Pasar Perdana, yaitu pasar dimana untuk pertama kalinya efek baru dijual kepada
investor oleh perusahaan yang mengeluarkan efek tersebut. Sedangkan Pasar Sekunder, yaitu
pasar dimana perdagangan efek antar investor dilakukan melalui Bursa Efek sehingga tercipta
likuiditas efek tersebut.
4) Saham (Stock)
Saham adalah penyertaan atau pemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan
atau perseroan terbatas. Diantara jenis saham adalah sebagai berikut:
a) Saham Biasa (Common Stock), Merupakan saham yang menempatkan pemiliknya paling
akhir terhadap claim.
b) Saham Preferen (Preferred Stock), Merupakan saham yang memiliki karakteristik
gabungan antara saham biasa dan obligasi.
6. Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi finansial suatu perusahaan
dalam periode tertentu. Informasi mengenai kondisi finansial tersebut nantinya dapat digunakan
oleh pihak-pihak yang berkepentingan seperti pihak manajemen, pemberi pinjaman, investor,
hingga pemegang saham untuk menilai kinerja perusahaan dan menentukan langkah apa yang
harus diambil setelahnya. Terdapat beberapa jenis laporan keuangan yang perlu kita pahami pada
bisnis, antara lain :
a. Neraca
Dalam ilmu akuntansi, neraca disebut dengan istilah balance sheet. Laporan neraca
berfungsi untuk menunjukkan kondisi, informasi, dan posisi keuangan bisnis Anda pada tanggal
yang ditentukan. Dengan menyusun laporan neraca, Anda bisa mengetahui data tentang jumlah
aktiva berupa harta atau aset, kewajiban berupa utang, dan ekuitas atau modal perusahaan.
Neraca terdiri dari tiga unsur, yaitu aset, liabilitas, dan ekuitas. Apabila ketiganya dihubungkan
dengan persamaan akuntansi, makan akan terbentuk rumus seperti berikut:
Aset = liabilitas + ekuitas.
Contoh Laporan Neraca :
b. Laporan Laba Rugi
Sesuai dengan namanya, laporan laba rugi berfungsi untuk membantu Anda mengetahui
apakah bisnis berada dalam posisi laba atau rugi. Laporan laba rugi biasa juga disebut sebagai
income statement atau profit and loss statement.
Umumnya, ada dua cara yang digunakan untuk menyusun laporan laba rugi, yaitu single
step (cara langsung) dan multiple step (cara bertahap). Metode single step relatif lebih mudah
dibandingkan multiple step. Anda hanya perlu menjumlahkan seluruh pendapatan dari atas
sampai bawah menjadi satu kelompok, kemudian menguranginya dengan total beban atau biaya
dalam periode yang berlaku. Sedangkan pada metode multiple step, pendapatan dipisah menjadi
dua kategori, yaitu pendapatan operasional (yang berasal dari kegiatan pokok) perusahaan dan
pendapatan non operasional (yang berasal dari luar kegiatan pokok) perusahaan. Pembagian
kategori tersebut juga berlaku pada beban atau biaya.
Ada beberapa aspek penting yang harus ditulis dalam laporan laba rugi, diantaranya
adalah pendapatan, laba rugi usaha, beban pinjaman, beban pajak, laba atau rugi perusahaan, pos
lubar biasa, dan hak minoritas. Laba rugi perusahaan ini mencakup laba atau rugi dari aktivitas
normal perusahaan, laba rugi usaha untuk periode berjalan dan juga laba rugi perusahaan afiliasi
dan asosiasi berdasarkan metode ekuitas.
Contoh Laporan Laba Rugi
c. Arus Kas
Disebut juga dengan laporan cash flow, laporan arus kas digunakan perusahaan untuk
menunjukkan aliran masuk dan keluar kas perusahaan pada periode tertentu. Lebih dari itu,
laporan arus kas juga dapat berfungsi sebagai indikator jumlah arus kas di masa mendatang
berdasarkan data arus kas terkini. Laporan jenis ini jugalah yang menjadi alat
pertanggungjawaban arus kas masuk dan arus kas keluar selama periode pelaporan.
Anda bisa melihat laporan arus kas masuk dari beberapa sumber. Contohnya seperti hasil
dari kegiatan operasional dan kas yang diperoleh dari pendanaan atau pinjaman. Sementara itu,
arus kas keluar bisa dilihat dari seberapa banyak jumlah beban biaya yang dikeluarkan
perusahaan, baik untuk kegiatan operasional maupun investasi.
Contoh Laporan Arus Kas
d. Perubahan Modal
Laporan keuangan jenis ini menyediakan informasi tentang jumlah modal yang dimiliki
bisnis Anda selama periode tertentu. Melalui laporan perubahan modal, Anda bisa mendapatkan
data mengenai seberapa besar perubahan modal yang telah terjadi, lengkap dengan penyebab
perubahannya. Idealnya, untuk menyusun laporan perubahan modal, Anda membutuhkan
beberapa data khusus, seperti modal pada awal periode, pengambilan dana pribadi oleh pemilik
untuk tahun yang bersangkutan, dan jumlah laba bersih atau rugi bersih pada periode terkait.
Dengan kata lain, Anda harus menyusun laporan laba rugi terlebih dulu sebelum membuat
laporan perubahan modal.
Contoh Laporan Perubahan Modal
e. Laporan Keuangan
Laporan atas laporan keuangan adalah laporan yang pembuatannya berkaitan
dengan laporan yang disajikan. Tujuan pembuatannya adalah untuk memberikan penjelasan yang
lebih rinci mengenai hal-hal yang tertera di laporan-laporan jenis lainnya. Tak ketinggalan untuk
menyediakan sebab atau alasan terkait data keuangan yang disajikan. Penyusunan laporan atas
laporan keuangan akan memudahkan Anda dalam memahami laporan keuangan lainnya secara
lebih mudah dan efisien.
7. Likuiditas
Rasio likuiditas adalah rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban atau membayar utang jangka pendeknya. Rasio inilah yang dapat
digunakan untuk mengukur seberapa llikuidnya suatu perusahaan. Jika perusahaan mampu
memenuhi kewajibannya berarti perusahaan tersebut likuid, sedangkan jika perusahaan tidak
mampu memenuhi kewajibannya berarti perusahaan tersebut ilikuid. Cara mengukur perusahaan
itu likuid atau tidak, yaitu membandingkan komponen yang ada pada neraca, yaitu total aktiva
lancar dengan total pasiva lancar (utang jangka pendek). Pengukuran ini dapat dilakukan untuk
beberapa periode sehingga terlihat perkembangan likuiditas perusahaan dari waktu ke waktu.
Dengan mengetahui rasio likuiditas yang dimiliki perusahaan, Anda bisa mendapatkan
beberapa manfaat seperti:
Mengantisipasi dana yang diperlukaan saat ada kebutuhan mendesak.
Memudahkan nasabah (bagi lembaga keuangan atau Bank) yang ingin melakukan
penarikan dana.
Poin penentu bagi suatu perusahaan untuk mendapatkan persetujuan investasi atau bisnis
lain yang menguntungkan.
9. Solvabilitas
Sebuah perusahaan yang sehat adalah perusahaan yang mampu mengukur berbagai faktor
penting yang menjadi pondasi dari bisnis perusahaan, tersebut, mulai dari profitabilitas
perusahaan hingga tingkat kesejahteraan karyawan. Semua ukuran tersebut menentukan apakah
perkembangan bisnis perusahaan tersebut berada di jalur yang benar atau tidak.
Banyak orang yang beranggapan bahwa ciri utama dari sebuah perusahaan yang sehat
adalah besarnya keuntungan bisnis yang didapatkan oleh perusahaan tersebut. Padahal, ada satu
faktor lain yang tidak kalah pentingnya dari profitabilitas perusahaan, yaitu kemampuan
perusahaan dalam mengelola aset mereka sekaligus membayar setiap utang perusahaan. Utang
dan profit dari perusahaan harus berada di posisi tawar sehingga bisnis perusahaan dapat
terjamin kelangsungannya.
Untuk manajemen utang, praktik akuntansi di perusahaan mengenal istilah
solvabilitas. Solvabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi semua kewajibannya.
Solvabilitas juga berarti menunjukkan kemampuan perusahaan untuk melunasi seluruh utang
yang ada dengan menggunakan seluruh aset yang dimilikinya.
Rasio Solvabilitas
Rasio solvabilitas disebut juga Ratio leverage yaitu mengukur perbandingan dana yang
disediakan oleh pemiliknya dengan dana yang dipinjam dari kreditur perusahaan tersebut. Rasio
ini dimaksudkan untuk mengukur sampai seberapa jauh aktiva perusahaan dibiayai oleh utang.
Rasio ini menunjukkan indikasi tingkat keamanan dari para pemberi pinjaman (Bank).
a. Rasio Utang Terhadap Aktiva (Total Debt to Asset Ratio)
Rasio ini mengukur seberapa banyak aktiva perusahaan yang dibiayai oleh utang atau
seberapa besar utang perusahaan berpengaruh terhadap pengelolaan aktiva, atau mengukur
persentase berapa besar dana yang berasal dari utang. Utang di sini adalah utang perusahaan,
baik utang jangka panjang maupun jangka pendek. Rumus yang digunakan untuk menghitung
rasio ini adalah: Rasio ini menggambarkan seberapa jauh utang dapat ditutupi oleh aktiva.
Semakin rendah debit rasio, maka tingkat keamanan dananya menjadi semakin baik.
b. Rasio Utang Terhadap Ekuitas (Total Debt to Equity Ratio)
Rasio ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara utang jangka panjang dengan
jumlah modal sendiri yang telah diberikan oleh pemilik perusahaan, dengan maksud untuk
mengetahui berapa jumlah dana yang disediakan kreditor dengan pemilik perusahaan. Jika
semakin tinggi rasio, maka semakin kecil modal sendiri dibanding utangnya. Seharusnya
kebijakan perusahaan harus memiliki utang yang tidak lebih besar dari modal yang dimiliknya.
Karna semakin kecil rasio ini maka akan memperbaiki keadaan perusahaan, artinya semakin
kecil utang yang dimiliki maka semakin aman
f. Perputaran Piutang
Piutang perusahaan berkaitan erat dengan volume penjualan kredit. Posisi piutang dan
taksiran waktu pengumpulan atau penagihan bisa dinilai dengan menghitung tingkat perputaran
piutang tersebut. Rasio perputaran piutang adalah perbandingan total penjualan kredit (neto)
terhadap piutang rata-rata. Semakin tinggi rasio (turnover) maka modal kerja yang ditanamkan
dalam piutang semakin rendah. Sebaliknya jika rasio semakin rendah berarti ada over
investment dalam piutang sehingga perlu dianalisis lebih lanjut karena mungkin kinerja bagian
kredit dan penagihan kurang efektif atau mungkin ada perubahan dalam kebijakan pemberian
kredit.
Rasio ini mengukur rata-rata piutang yang dikumpulkan dalam satu tahun sehingga
kualitas piutang dan efisiensi perusahaan dalam pengumpulan piutang dan kebijakan kreditnya
juga terlihat. Rasio ini biasanya digunakan untuk menganalisis modal kerja karena ukuran
seberapa cepat piutang perusahaan berputar menjadi kas bisa ditentukan. Jumlah hari piutang
menggambarkan lamanya suatu piutang yang bisa ditagih (jangka waktu pelunasan). Jika jangka
waktu pelunasan semakin lama maka risiko kemungkinan tidak tertagihnya piutang semakin
besar. Rumus perputaran piutang sebagai berikut.
Perputaran Piutang = Penjualan Kredit / Piutang Rata-Rata atau Penjualan Bersih
/ Rata-Rata Piutang Dagang