Anda di halaman 1dari 14

Manajemen Kas dan

Surat Berharga

Bhimayasha Pardede 22B505031064


Aditya Tirta Cristian Sembiring 22B505031077
Melani shafitri 22B505031079
Firly Afifah 22B505031059
Ahmad Ridho 22B505031054

Dosen pengajar :
Rehani Fitrina,S.KM,MKKK
BAB I
Pedahuluan

A. Latar belakang

Melakukan manajemen kas merupakan tugas yang sulit bagi manajerkeuangan. Apabila kas
yang dimiliki terlalu sedikit, maka kegiatantidak dapat dilakukan dengan baik karena kas
tidak cukup untuk membiayaikegiatna perusahaan. Tetapi sebaliknya apabila perusahaan
memiliki kas yangterlalu banyak maka akan timbul kesan bahwa perusahaan tidak
dapatmemanfaatkan kesempatan untuk memperoleh pengembalian yang lebih besarsebab
dalam keadaan normal tingkat pengembalian uang kas akan sangat rendah. Oleh karena itu,
manajer keuangan harus menentukan jumlah kas yangseimbang, dalam arti cukup untuk
memenuhi kebutuhan pembayaran yangtimbul dari kegiatan pokok perusahaan sedangkan
sisanya yang tidak terpakaiagar ditempatkan pada surat-surat berharga yang mudah
diuangkan danmenghasilkan pendapatan (Syahyunan, 2004).
Ketersediaan kas dan surat berharga adalah sangat berarti agar tidak terjadi pengangguran
dana, yang juga berarti adaopportunity costmenahan kas dalam jumlah besar. Akan sangat
berarti jikaidlekas tersebut disimpan dalam bentuk surat-surat berharga jangka pendek. Oleh
karena itu penulis akan membahas mengenai Manajemen Kas dan Surat-Surat Berharga.
BAB II
Pembahasan

A. Fungsi Manajemen Kas

Fungsi manajemen kas adalah bagian penting dalam manajemen keuangan suatu organisasi
atau bisnis. Fungsi ini melibatkan pengelolaan aliran kas masuk dan keluar untuk memastikan
ketersediaan dana yang cukup untuk memenuhi kewajiban keuangan dan menjaga
keberlanjutan operasional. Berikut adalah penjelasan tentang fungsi manajemen kas:

1. Pemantauan Aliran Kas


Manajemen kas melibatkan pemantauan dan pencatatan setiap transaksi keuangan yang
melibatkan aliran kas masuk (penerimaan) dan aliran kas keluar (pengeluaran) perusahaan.
Ini termasuk penerimaan dari penjualan, pembayaran kepada pemasok, biaya operasional,
dan investasi.

2. Perencanaan Keuangan
Manajemen kas membantu dalam perencanaan keuangan jangka pendek dan jangka panjang.
Ini melibatkan peramalan aliran kas di masa depan, mengidentifikasi sumber dan penggunaan
dana, serta menentukan kebijakan pengelolaan kas.

3. Pengelolaan Likuiditas
Fungsi utama manajemen kas adalah memastikan likuiditas yang memadai. Ini berarti
perusahaan harus memiliki dana yang cukup untuk memenuhi kewajiban finansialnya,
termasuk pembayaran utang, gaji karyawan, dan pengeluaran rutin lainnya.

4. Pengendalian Pengeluaran
Manajemen kas membantu dalam mengendalikan pengeluaran perusahaan. Ini termasuk
mengidentifikasi pengeluaran yang tidak perlu, mengatur prioritas pengeluaran, dan mencari
cara untuk mengurangi biaya operasional.
5. Manajemen Risiko
Manajemen kas juga terkait dengan manajemen risiko keuangan. Ini mencakup identifikasi
risiko terkait aliran kas, seperti risiko likuiditas atau risiko mata uang asing, dan mengambil
tindakan untuk mengelolanya.

6. Investasi Dana Sisa


Ketika perusahaan memiliki dana yang tidak digunakan untuk keperluan segera, manajemen
kas dapat mempertimbangkan investasi yang aman dan menguntungkan untuk meningkatkan
pendapatan dari dana tersebut.

7. Pemantauan Kebijakan Keuangan


Manajemen kas membantu dalam memantau apakah kebijakan keuangan yang telah
ditetapkan oleh perusahaan sedang dilaksanakan dengan baik atau memerlukan penyesuaian.

8. Laporan Keuangan
Informasi yang dikelola melalui fungsi manajemen kas menjadi dasar untuk menyusun
laporan keuangan yang akurat, seperti laporan arus kas.

Penting untuk diingat bahwa manajemen kas adalah elemen penting dalam manajemen
keuangan yang membantu perusahaan menjaga stabilitas keuangan dan menghindari masalah
likuiditas. Kebijakan dan praktik manajemen kas yang baik adalah kunci untuk kesuksesan
keuangan jangka pendek dan jangka panjang.

B. Pengelolaan Arus kas

Manajemen arus kas adalah proses perencanaan, pemantauan dan pengarahan arus kas
masuk dan keluar suatu organisasi atau bisnis. Tujuan utama pengelolaan arus kas adalah
untuk menjamin ketersediaan dana yang cukup untuk memenuhi kewajiban keuangan,
menjaga likuiditas yang baik, menghindari masalah kekurangan kas dan mengoptimalkan
penggunaan sumber daya keuangan. Berikut beberapa langkah penting dalam manajemen
arus kas:
1. Perencanaan Arus Kas
Ini melibatkan perkiraan arus kas masa depan berdasarkan pendapatan dan pengeluaran yang
diharapkan. Hal ini membantu untuk mengetahui kapan perusahaan mempunyai kelebihan
kas atau kapan perusahaan kekurangan kas.
2. Pengelolaan Penerimaan
Memastikan penerimaan (misalnya dari penjualan produk atau layanan) tetap pada tingkat
yang sehat dan teratur. Hal ini dapat mencakup praktik penagihan yang efisien dan insentif
bagi pelanggan untuk melakukan pembayaran tepat waktu.
3. Manajemen Uang
Kelola pengeluaran tunai Anda dengan bijak. Prioritaskan biaya-biaya penting, identifikasi
area di mana penghematan dapat dilakukan, dan pertimbangkan untuk menegosiasikan
persyaratan pembayaran yang lebih menguntungkan dengan pemasok.
4. Manajemen inventaris
Gudang yang efisien adalah kunci untuk menghindari kelebihan inventaris barang yang tidak
diperlukan. Sesuaikan tingkat inventaris Anda sesuai dengan kebutuhan Anda dan tahan
godaan untuk membeli terlalu banyak stok.
5. Perencanaan Investasi Uang Sisa
Uang yang tidak terpakai segera dapat diinvestasikan pada instrumen keuangan yang aman
dan menguntungkan untuk mendapatkan penghasilan tambahan.
6. Penganggaran
Membuat anggaran yang ketat dan memantau kinerjanya secara rutin membantu
mengendalikan biaya dan mencapai sasaran arus kas.
7. Analisis Risiko Arus Kas
Mengidentifikasi dan menilai risiko yang dapat mempengaruhi arus kas, seperti risiko
likuiditas, risiko kredit, dan risiko pasar. Buat rencana darurat untuk keadaan darurat.
8. Pemantauan Berkelanjutan
Memantau dan mengontrol arus kas secara berkala. Bandingkan hasil aktual dengan perkiraan
dan anggaran untuk mengidentifikasi perbedaan dan mengambil tindakan perbaikan bila
diperlukan.
9. Laporan Arus Kas
Laporan arus kas adalah alat penting dalam mengelola arus kas. Ini melacak semua transaksi
kas dan menggambarkan perubahan dalam posisi kas dari waktu ke waktu.
Pengelolaan arus kas yang efektif membantu organisasi menjaga stabilitas keuangan,
memberikan fleksibilitas dalam pengambilan keputusan, dan mengurangi risiko kekurangan
kas yang dapat berdampak buruk pada operasional perusahaan. Ini juga memungkinkan
perusahaan untuk merencanakan pertumbuhan dan investasi jangka panjang dengan lebih
baik.

C. Penilaian Surat Berhaga

Penilaian dapat memberikan wawasan penting terhadap beberapa aspek pengambilan


keputusan keuangan, termasuk peningkatan kredit, eksposur risiko, arus kas dan likuiditas.
Kami menjelaskan bagaimana penilaian dapat membantu Anda memahami semua aspek ini.

1. Perbaikan Kredit
- Penilaian membantu pihak pemberi pinjaman atau investor mengukur kelayakan kredit
atau kemampuan untuk memenuhi kewajiban pembayaran kembali penerbit instrumen
(seperti perusahaan atau pemerintah). Hal ini mencakup peringkat kredit penerbit, seperti
peringkat kreditnya, riwayat pembayaran di masa lalu, dan kemampuan stabil untuk
menghasilkan pendapatan.
- Hasil penilaian ini dapat mempengaruhi apakah agunan instrumen (seperti agunan) harus
ditingkatkan atau apakah tingkat suku bunganya harus dinaikkan untuk mengkompensasi
risiko kredit yang lebih tinggi.
2. Tingkat risiko (penilaian risiko)
- Risiko yang terkait dengan instrumen diperhitungkan saat menilai sekuritas. Hal ini
mencakup risiko kredit (kemungkinan kebangkrutan penerbit), risiko pasar (fluktuasi nilai
pasar instrumen) dan risiko likuiditas (kemampuan untuk menjual instrumen dengan cepat
tanpa kerugian yang signifikan).
- Dalam analisis risiko, penilaian terhadap kondisi ekonomi, industri dan faktor eksternal
lainnya juga dapat mempengaruhi penilaian risiko pada instrumen.
3. Arus kas (analisis arus kas)
- Penilaian sekuritas melibatkan analisis arus kas yang dihasilkan oleh instrumen tersebut.
Hal ini mencakup proyeksi pendapatan masa depan, pembayaran bunga atau dividen, dan
jadwal pembayaran utang.
- Analisis arus kas membantu memahami seberapa besar instrumen menghasilkan
pendapatan yang stabil dan dapat diandalkan.
4. Likuiditas (penilaian likuiditas)
- Saat menilai sekuritas, likuiditas instrumen juga diperhitungkan, mis. kemampuannya
untuk dengan mudah dijual atau diperdagangkan di pasar tanpa penurunan nilai yang
signifikan.
- Likuiditas merupakan faktor penting, terutama ketika investor atau pemberi pinjaman
membutuhkan uang dengan cepat. Lebih mudah untuk menjual instrumen yang sangat likuid
tanpa risiko penurunan nilai.

Secara umum, penilaian sekuritas merupakan alat penting untuk pengambilan keputusan
keuangan, yang memungkinkan para pihak untuk lebih memahami nilai dan karakteristik
instrumen tersebut. Hal ini membantu untuk mengidentifikasi peluang investasi yang sesuai,
mengukur risiko yang ada, dan mengambil keputusan berdasarkan pemahaman terhadap
instrumen keuangan yang dianalisis.

D. Jenis-jenis Surat Berharga

Jenis surat berharga berbeda-beda tergantung pada jenis instrumen keuangan yang
diterbitkan. Surat-surat berharga yang termasuk dalam kategori obligasi korporasi, saham,
dan instrumen pasar uang adalah sebagai berikut:

1. Pinjaman bisnis
- Obligasi dengan tingkat bunga tetap
Obligasi ini memiliki tingkat bunga tetap selama jangka waktunya. Penerbit membayar
pemegang obligasi dengan tingkat bunga tetap secara berkala.
- Suku bunga variabel
Suku bunga obligasi jenis ini dapat berubah ketika suku bunga referensi tertentu, seperti
LIBOR, berubah. Hal ini memberikan fleksibilitas terhadap perubahan suku bunga.
- Obligasi konversi
Obligasi ini dapat dikonversi menjadi saham penerbitnya pada tingkat tertentu. Hal ini
memungkinkan pemegang obligasi memperoleh keuntungan per saham ketika harga saham
naik.
- Obligasi Tanpa Kupon
Obligasi ini tidak membayar bunga reguler. Sebaliknya, obligasi tersebut dijual dengan harga
diskon dan pemegang obligasi menerima pembayaran penuh pada saat jatuh tempo.
- Obligasi
Obligasi ini memiliki klaim yang lebih rendah atas aset perusahaan jika terjadi kebangkrutan.
Mereka memiliki tingkat risiko yang lebih tinggi dan oleh karena itu biasanya menawarkan
tingkat bunga yang lebih tinggi.

2. Inventaris
- Saham biasa
Saham ini memberikan hak kepemilikan dalam perseroan dan hak untuk memberikan suara
dalam rapat umum. Pemegang saham biasa juga berhak atas potensi dividen.
- Saham preferen
Saham preferen mempunyai hak istimewa untuk membayar dividen dibandingkan dengan
saham biasa. Namun, pemegang saham preferen umumnya tidak mempunyai hak suara yang
sama dengan saham biasa.
- Beberapa Saham (Kelas A, Kelas B, dll.)
Beberapa perusahaan memiliki jenis saham berbeda dengan hak berbeda. Misalnya, saham
Kelas A mungkin memiliki lebih banyak hak suara dibandingkan saham Kelas B
- Saham Karyawan
Saham ditawarkan sebagai imbalan atau insentif kepada karyawan. Mereka mungkin
memiliki persyaratan tertentu untuk dimiliki atau dijual.
3. Instrumen pasar uang
- Certificate of Deposit (CD)
CD adalah instrumen pasar uang jangka pendek yang diterbitkan oleh bank. Mereka biasanya
menawarkan suku bunga lebih tinggi daripada deposito biasa.
- Sekuritas pasar uang (surat berharga)
Ini adalah surat berharga jangka pendek yang diterbitkan oleh perusahaan untuk memenuhi
kebutuhan keuangan jangka pendeknya. Mereka biasanya mempunyai ekspresi beberapa
bulan hingga satu tahun.
- Sekuritas
Treasury adalah sekuritas pemerintah jangka pendek (biasanya kurang dari satu tahun) yang
dianggap sangat aman.
Setiap jenis sekuritas memiliki karakteristik dan risiko yang berbeda, dan perusahaan serta
investor menggunakannya untuk mencapai tujuan keuangan yang berbeda. Saat memilih jenis
sekuritas, profil risiko dan tujuan investasi yang sesuai harus dipertimbangkan.

E. Manfaat Investasi dalam surat berhaga

Berinvestasi pada surat berharga memiliki manfaat yang signifikan bagi investor. Tiga
manfaat terpenting dari berinvestasi pada sekuritas adalah hasil investasi, diversifikasi
portofolio, dan apresiasi modal. Berikut penjelasan lebih lanjutnya:

1. Pendapatan Investasi ( Invesment Income )


- Salah satu manfaat terpenting dari berinvestasi pada sekuritas adalah imbal hasil.
Pendapatan ini bisa bermacam-macam bentuknya tergantung pada jenis sekuritas yang
dimiliki.
- Misalnya, pemegang obligasi menerima pembayaran bunga secara berkala sesuai dengan
tingkat bunga yang tertera pada obligasi. Ini adalah sumber pendapatan tetap yang dapat
diandalkan.
- Beberapa saham membayar dividen kepada pemegang saham selain bunga. Dividen ini
merupakan jenis keuntungan finansial yang diterima pemegang saham sebagai bagian dari
kepemilikannya di perusahaan.
- Pendapatan investasi dapat digunakan untuk kebutuhan hidup sehari-hari atau
diinvestasikan kembali untuk pertumbuhan.
2. Diversifikasi portofolio
- Investasi sekuritas memungkinkan investor menciptakan portofolio yang terdiversifikasi
dengan baik. Diversifikasi adalah strategi untuk mengurangi risiko dengan membagi investasi
antara berbagai jenis sekuritas dan aset.
- Memiliki beragam sekuritas dalam portofolio memungkinkan investor mengurangi risiko
yang terkait dengan masing-masing saham atau obligasi tertentu.
- Jika salah satu aset dalam portofolio berkinerja buruk, investasi lain dengan imbal hasil
lebih tinggi dapat membantu mengimbangi kerugian dan menjaga keseluruhan portofolio
lebih stabil.
3. Peningkatan nilai modal ( Capital Appreciation )
- Berinvestasi pada sekuritas juga menawarkan potensi apresiasi modal. Hal ini terutama
berlaku untuk saham dan beberapa sekuritas lainnya.
- Apresiasi modal terjadi ketika harga surat berharga naik dari harga beli semula. Misalnya,
pemegang saham bisa mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga saham dengan
menjualnya.
- Meskipun apresiasi modal tidak dapat dijamin dan memiliki risiko, hal ini merupakan cara
bagi investor untuk meningkatkan kekayaannya seiring berjalannya waktu.

Kombinasi hasil investasi yang stabil, diversifikasi cerdas, dan peluang apresiasi modal
menjadikan investasi pada sekuritas sebagai bagian penting dari strategi keuangan jangka
panjang. Pemilihan efek investasi harus disesuaikan dengan tujuan dan toleransi risiko
masing-masing investor untuk mencapai keuntungan yang paling sesuai dengan kebutuhan
finansialnya.

F. Risiko dan pengendalian dalam manajemen kas dan surat berharga

Manajemen kas dan surat berharga melibatkan identifikasi, pengelolaan, dan pengendalian
risiko yang terkait dengan aspek keuangan perusahaan. Di bawah ini, saya akan menjelaskan
beberapa risiko umum dalam manajemen kas dan surat berharga serta upaya pengendalian
yang dapat diambil untuk mengatasi risiko-risiko tersebut:

1. Pencurian Kas
- Risiko
Pencurian kas dapat terjadi baik secara internal (oleh karyawan atau anggota organisasi)
maupun eksternal. Ini dapat mengakibatkan kehilangan signifikan dari sumber daya
perusahaan.
- Pengendalian
Untuk mengatasi risiko pencurian kas, perusahaan dapat mengimplementasikan kebijakan
keamanan ketat, seperti penggunaan brankas atau sistem pengawasan yang memadai.
Pemeriksaan keuangan yang ketat dan pemeriksaan internal juga dapat membantu mendeteksi
aktivitas mencurigakan.

2. Kesalahan Pencatatan
- Risiko
Kesalahan pencatatan, baik disengaja maupun tidak disengaja, dapat mengarah pada
ketidakakuratan dalam catatan keuangan dan pelaporan yang salah.
- Pengendalian
Menggunakan sistem akuntansi yang andal dan melakukan rekonsiliasi secara teratur dapat
membantu mencegah kesalahan pencatatan. Pelatihan dan supervisi karyawan yang
bertanggung jawab atas pencatatan keuangan juga sangat penting.

3. Bencana Alam
- Risiko
Bencana alam seperti gempa bumi, banjir, atau kebakaran dapat menghancurkan aset fisik
perusahaan dan berdampak pada likuiditas keuangan.
- Pengendalian
Pengendalian risiko bencana alam termasuk asuransi properti yang memadai, perencanaan
kontinuitas bisnis, dan penyimpanan data keuangan yang aman secara offsite. Perusahaan
juga dapat memiliki rencana evakuasi dan pemadaman darurat.

4. Perubahan Suku Bunga


- Risiko
Perubahan suku bunga dapat memengaruhi nilai surat berharga dengan bunga tetap dan
memengaruhi arus kas perusahaan. Suku bunga yang naik dapat mengurangi nilai pasaran
obligasi yang ada.
- Pengendalian
Pengendalian risiko suku bunga melibatkan strategi manajemen portofolio yang bijaksana. Ini
bisa termasuk diversifikasi portofolio dengan instrumen berbeda atau menggunakan derivatif
keuangan untuk melindungi nilai dari fluktuasi suku bunga.

Penting untuk diingat bahwa risiko dalam manajemen kas dan surat berharga tidak dapat
dihilangkan sepenuhnya, tetapi dapat dikelola dan dikurangi dengan langkah-langkah yang
tepat. Manajemen risiko yang efektif melibatkan perencanaan, pelatihan, dan implementasi
kebijakan yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan keuangan perusahaan. Selain itu,
pemantauan dan peninjauan rutin juga penting untuk memastikan pengendalian berfungsi
dengan baik dan mengatasi perubahan dalam lingkungan bisnis atau faktor risiko.

G. Strategi untuk mengoptimalkan pengelolaan kas dan surat berharga


Optimalisasi pengelolaan uang dan surat berharga merupakan langkah penting untuk
memastikan kondisi keuangan perusahaan. Berikut beberapa strategi untuk membantu Anda
meninjau anggaran, berinvestasi dengan bijak, dan meningkatkan efisiensi.

1. Periksa anggaran
- Analisis Anggaran
Tinjau anggaran secara rutin untuk memastikan pemasukan dan pengeluaran sesuai.
Identifikasi area di mana biaya dapat dikurangi tanpa mengganggu operasi inti.
- Perencanaan keuangan jangka pendek dan jangka panjang
menyiapkan perencanaan keuangan jangka pendek dan jangka panjang selain anggaran
tahunan. Ini membantu merencanakan investasi jangka panjang dan mengelola perubahan
dalam perekonomian.
- Manajemen biaya
Pertimbangkan untuk menerapkan praktik pengendalian biaya seperti menyetujui pembelian
dalam jumlah besar dan melacak biaya variabel yang dapat dikurangi.
2. Investasi cerdas
- Diversifikasi Kertas
Jangan hanya mengandalkan satu jenis sarana investasi. Diversifikasi portofolio Anda dengan
saham, obligasi, reksa dana, dan instrumen investasi lainnya. Ini membantu mengurangi
risiko.
- Perencanaan Pajak
Pertimbangkan konsekuensi pajak saat membuat keputusan investasi. Instrumen tertentu,
seperti obligasi pemerintah, mungkin mempunyai keuntungan pajak tertentu.
- Manajemen Risiko
Menilai risiko yang terkait dengan setiap instrumen investasi dan mempertimbangkan apakah
perlu melindungi portofolio Anda dari perubahan harga, suku bunga, atau risiko lain
menggunakan derivatif atau strategi lainnya.
3. Meningkatkan efisiensi
- Otomasi Keuangan
Mengotomatiskan proses keuangan seperti pembayaran tagihan dan pengumpulan pendapatan
dapat meningkatkan efisiensi dan mengurangi potensi kesalahan manusia.

- Pengelolaan Kas Aktif


Pertimbangkan untuk menggunakan alat kas untuk membantu memantau arus kas secara
real-time dan mengoptimalkan penggunaan dana yang tersedia.
- Evaluasi kebijakan dan prosedur
Secara berkala meninjau kebijakan dan prosedur keuangan perusahaan untuk memastikan
bahwa kebijakan dan prosedur tersebut tepat dan efektif.

4. Keterampilan manajemen keuangan


- Pelatihan Karyawan
Pastikan tim keuangan Anda memiliki keterampilan dan pengetahuan untuk mengelola uang
dan investasi dengan sukses. Pertimbangkan untuk melanjutkan pendidikan.
- Konsultasi Profesional
Dalam beberapa kasus, mendapatkan saran dari profesional atau konsultan keuangan dapat
membantu mengembangkan strategi yang lebih kompleks atau menyelesaikan situasi
tertentu.
5. Pemantauan rutin
- Laporan Keuangan
Pantau laporan keuangan secara berkala untuk memahami situasi keuangan perusahaan Anda.
Ini membantu dalam mengambil tindakan yang tepat seiring berjalannya waktu.
- Pemantauan Pasar
Jika Anda memiliki investasi pada sekuritas, pantau perubahan di pasar keuangan yang
mungkin memengaruhi nilai portofolio Anda.

Pengelolaan uang tunai dan surat berharga yang efektif adalah kunci untuk menjaga
stabilitas keuangan perusahaan dan mencapai tujuan keuangan jangka pendek dan panjang.
Hal ini memerlukan perencanaan yang baik, pemahaman tentang instrumen keuangan dan
keterampilan manajemen keuangan yang kuat.
DAFTAR PUSTAKA

Syafri Harahap (2010) Manajemen Kas dan Manajemen Surat Berharga,Yogyakarta: Graha
Ilmu Kenneth E. Hagin (2019) Financial Stewardship, Tulsa: Faith Library Publications

Anda mungkin juga menyukai