MANAJEMEN KAS
Oleh:
Wahyu Tri S.
NIM. 130803104053
D3-AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS JEMBER
2015
BAB 1
PENDAHULUAN
1
2
uang yang digunakan untuk melakukan investasi baik yang berkaitan dengan
bidang usaha maupun tidak.
Dikarenakan aliran kas masuk dan aliran kas keluar ini akan terus menerus
terjadi sepanjang perusahaan beroperasi, maka pihak manajemen perlu
mengaturnya. Hal-hal yang perlu diatur misalnya agar jumlah yang masuk selalu
lebih besar daripada uang keluar. Dengan demikian, keseimbangan cash flow
perusahaan dapat terjamin.
3
4
dapat juga menghambat operasi perusahaan karena tidak mampu membeli bahan
baku atau membayar gaji pegawai.
Sebaliknya apabila uang kas terlalu besar, daripada pengeluaran kas yang
dibutuhkan juga kurang baik. Artinya, kemungkinan ada uang menganggur alias
tidak memberikan penghasilan kepada perusahaan. Jadi, arus kas perlu diatur atau
dikelola sedemikian rupa agar uang kas jangan terlalu kecil dan jangan pula
terlalu berlebihan.
Sementara itu pengertian idle cash atau uang menganggur adalah sejumlah
dana yang tidak atau belum dimanfaatkan. Tentunya manajer perusahaan harus
mampu untuk memanfaatkan dana yang menganggur untuk diinvestasikan ke
berbagai investasi yang dianggap menguntungkan.
Kebutuhan kas perlu direncanakan sebaik mungkin , baik kas keluar dan
kas masuk . Kebutuhan kas ini perlu dibuatkan secara detail dalam anggaran kas.
Hal-hal yang menjadi pokok perhatian di dalam penyusunan anggaran kas, adalah
harus memuat unsur-unsur sebagai berikut:
1. Penerimaan kas
2. Pengeluaran kas
3. Perubahan kas bersih dalam periode bersangkutan
4. Kebutuhan kas baru
5. Pembayaran pajak, yaitu banyak yang hrus dibayar dan merupakan kewajiban
perusahaan baik pajak pokok maupun pajak-pajak lainnya yang berkaitan
dengan usaha perusahaan.
6. Pembayaran iklan atau promosi lainnya, yaitu biaya ini dikeluarkan
perusahaan dalam memproduksikan produk perusahaan agar masyarakat
tertarik untuk membelinya.
7. Pembayaran persekot artinya perusahaan membayar sejumlah uang muka baik
terhadap pembelian barang atau pengerjaan suatu kegiatan perusahaan.
8. Pembayaran angsuran pinjaman (pokok + bunga), hal ini dilakukan apabila
perusahaan memiliki pinjaman terhadap pihak lain, misalnya bank. Biasanya
pembayaran angsuran pinjaman dilakukan setiap bulan.
9. Pembelian surat berharga jangka pendek (wesel), dalam hal ini perusahaan
membeli surat berharga yang usianya tidak lebih dari satu tahun seperti wesel
atau sertifikat deposito.
10. Pembelian surat berharga jangka panjang, dalam hal ini surat berharga yang
dibeli usianya lebih dari satu tahun baik berbentuk obligasi maupun saham.
11. Penarikan kembali saham yang beredar, artinya perusahaan membeli saham
mereka yang sudah dijual untuk maksud-maksud tertentu.
12. Pengambilan kas oleh pemilik, dalam hal ini pemlik perusahaan mengambil
sejumlah uang untuk keperluan tertentu.
12
DAFTAR PUSTAKA
Husnan, Suad. 2008. Manajemen Keuangan: Teori Dan Penerapan. Buku 1 Edisi-
4. Yogyakarta: BPFE.
Sartono, Agus. 2001. Manajemen Keuangan: Teori dan Aplikasi. Edisi Empat.
Yogyakarta: BPFE.