Anda di halaman 1dari 3

Globalization

Business Environment
New Technologies

Greater Transparency

The Challenge for Big Business

Look at the mavericks


Identify and address the uncertainties
Put an initiative on every risk
Examine multiple alternatives
Increase the clock speed

Adaptability
(Adaptation Capability)

The ability to read and act on signals of change


The ability to experiment rapidly and frequently - not only with products and services but also with business mo
The ability to manage complex and interconnected system of multiple stakeholders
The ability to motivate employees and partners
Pendekatan tradisional terkait dengan strategi bisnis mengasumsikan bahwa dunia
secara relatif stabil. Pendekatan tersebut ditujukan merancang keunggulan
kompetetif yang permanen melalui penciptaan skala dominan (pangsa pasar),
menguasai sektor yang strategis, atau mengeksploitasi kemampuan dan
sumberdaya tertentu.
Tetaapi globalisasi, teknologi baru, dan keterbukaan menjadi kombinasi yang
mampu menjungkirbalikkan lingkungan bisnis. Keberlangsungan keunggulan
kompetitif tidak lagi diperoleh dari positioning atau sumberdaya. Namun,
keberlangsungan keunggulan kompetitif akan muncul dari kemampuan organisasi
dalam beradaptasi (adaptability).
Terdapat empat aspek adaptability dalam organisasi yaitu:
1. The ability to read and act on signals of change
Agar dapat beradaptasi, perusahaan harus mendeteksi tanda perubahan
lingkungan eksternal, mengidentifikasi dan merumuskan strategi, dan
selanjutya secara cepat memperbaiki atau menemukan kembali model bisnis
dan bahkan membentuk kembali landscape informasi dalam industri
2. The ability to experiment rapidly and frequently - not only with products and
services but also with business model, process, and strategies
Apa yang tidak dapat disimpulkan atau diramalkan sering kali dapat
ditemukan melalui eksperimen. Tentunya, semua perusahaan melalukan
beberapa eksperimen untuk mengembangkan dan menguji produk dan jasanya
yang baru. Pendekatan tradisional dinilai mahal dan membutuhkan banyak
waktu, terlebih lagi riset berbasis persepsi konsumen seringkali gagal. Kondisi
ini tentunya akan membahayakan citra dan reputasi perusahaan.
Untuk mengatasi kendala tersebut, semakin banyak perusahaan pesaing yang
adaptif yang menggunakan pendekatan dan teknologi baru. sepertli
lingkungan virtual, untuk menghasilkan, menguji, dan mengganti sejumlah
besar ide inovatif yang lebih cepat, dengan biaya lebih rendah, dan dengan
risiko lebih kecil daripada yang dapat dilakukan pesaing. Perusahaan adaptif
menggunakan eksperimen jauh lebih luas daripada yang dilakukan pesaing
mereka. Akhirnya, eksperimen selalu menghasilkan kegagalan. Perusahaan
adaptif sangat toleran terhadap kegagalan, bahkan sampai merayakannya.
3. The ability to manage complex and interconnected system of multiple
stakeholders
Deteksi sinyal dan eksperimen memerlukan perusahaan untuk berpikir di luar
batasnya sendiri dan mungkin untuk bekerja lebih dekat dan cerdas dengan
pelanggan dan pemasok. Oleh karena itu, perusahaan adaptif belajar
bagaimana mendorong aktivitas di luar perusahaan tanpa menguntungkan
pesaing dan bagaimana merancang dan melibatkan strategi untuk jaringan
tanpa harus dapat mengandalkan mekanisme kontrol yang kuat. Biasanya,
perusahaan adaptif mengelola ekosistem mereka dengan menggunakan standar
umum untuk mendorong interaksi dengan hambatan minimal.
4. The ability to motivate employees and partners
Adaptasi tentu bersifat lokal - seseorang bereksperimen terlebih dahulu di
tempat dan waktu tertentu. Adaptasi juga harus bersifat global, karena jika
eksperimen itu berhasil, akan dikomunikasikan, dipilih, diperkuat, dan
disempurnakan. Oleh karena itu, organisasi perlu menciptakan lingkungan
yang mendorong aliran pengetahuan, keragaman, otonomi, pengambilan
risiko, berbagi, dan fleksibilitas dengan adaptasi yang berkembang. Biasanya,
perusahaan adaptif telah menggantikan keterisolasian dan fungsi permanen
dengan unit modular yang secara bebas berkomunikasi dan bergabung
kembali sesuai situasi yang dihadapi. Menciptakan struktur organisasi yang
terdesentralisasi, cair, dan mampu bersaing memberikan keuntungan besar
dalam menghancurkan hierarki yang kaku, yaitu bahwa setiap orang tahu
persis apa yang harus dia lakukan. Sebuah organisasi adaptif tidak dapat
berharap untuk berhasil kecuali menyediakan orang dengan beberapa
pengganti untuk kepastian.

Anda mungkin juga menyukai