Anda di halaman 1dari 11

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian


4.1.1 Sejarah PT. Kalbe Farma,Tbk.
PT. Kalbe Farma,Tbk merupakan perusahaan terbesar yang bergerak
dibidang farmasi. PT. Kalbe Farma,Tbk didirikan di Negara Republik Indonesia,
dalam rangka Undang – Undang Penanaman Modal Dalam Negeri No.6 Tahun
1968 yang telah diubah dengan Undang – Undang No.12 Tahun 1970 berdasarkan
akta notaris Raden Iman Soesetyo Prawirokoesoemo No.3 pada tanggal 10
September 1966.
Meskipun keberadaannya bukan merupakan perusahaan pertama yang
bergerak di bidang farmasi, tetapi dalam perkembangannya PT. Kalbe Farma,Tbk
dapat menyaingi kompetitor – kompetitor seniornya sehingga sampai sekarang
menjadi perusahaan farmasi terbesar di Asia dan berkantor pusat di Gedung
KALBE, Jl.Letd. Suprapto Kav. 4, Cempaka Putih, Jakarta 10510 sedangkan
fasilitas pabbriknya berlokasi di Kawasan Industri Delta Silicon, Jl. M.H Thamrin,
Blok A3-1, Lippo Cikarang, Bekasi, Jawa Barat.
Menurut Annual Report (2009:5) PT. Kalbe Farma mulai menjadi
perusahaan publik sejak tahun 1991 di Bursa Efek Indonesia. Pengembangan
aliansi dengan mitra kerja internasional telah mendorong bisnis Kalbe di pasar
internasional dan partisipasi dalam proyek – proyek riset dan pengembangan yang
canggih serta memberi kontribusi dalam penemuan terbaru di dalam bidang
kesehatan dan farmasi. Dalam perkembangannya Kalbe Farma hingga saat ini
sudah dapat menguasai pasar Indonesia bahkan sudah mencapai Asia. Untuk dapat
bersaing dengan para kompetitornya Kalbe Farma selalu melakukan inovasi
terhadap produk – produk andalannya sehingga tetap memiliki daya saing yang
kuat. Kalbe Farma semakin kuat lagi setelah melalukan merger dengan beberapa
perusahaan sejenis sehingga dapat mempersempit ruang gerak kompetitor lainnya
dalam pasar.

1
Dengan berbekal semangat dan usaha yang kuat dalam menjalankan
strategi PIC (Productivity – Innovation – Cash Flow) pada tahun 2009 berhasil
meningkatkan produktivitas dan inovasi secara berkesinambungan, yang pada
akhirnya telah memperkuat arus kas Perseroan. Posisi kas yang sangat baik saat
ini memberikan fleksibilitas yang luas dalam pengembangan bisnis Kalbe di masa
mendatang.

4.2 Hasil Analisis Data


Dalam penelitian ini pengukuran kinerja keuangan PT. Kalbe Farma,Tbk
didasarkan pada pendekatan EVA (Economic Value Added). Konsep ini
digunakan dalam menilai kinerja perusahaan dengan memfokuskan pada hal
penciptaan nilai perusahaan. Dengan menggunakan konsep EVA maka
menciptakan nilai bagi pemilik modal baik nilai guna maupun nilai benefit bagi
pemilik modal.
Langkah – langkah yang digunakan untuk menghitung kinerja keuangan
dengan menggunakan konsep EVA adalah sebagai berikut :
a. menghitung biaya modal saham (Cost Of Equity);
b. menghitung atau menaksir biaya hutang (Cost Of Debt);
c. menghitung biaya modal rata – rata tertimbang / weighted average cost of
capital (WACC);
d. menghitung Econonic Value Added (EVA).

4.2.1 Keterkaitan Hasil Analisis Penelitian dengan Struktur Modal


a. Perhitungan Biaya Modal Saham (Cost of Equity)
Biaya modal saham adalah tingkat pengembalian yang diharapkan investor
karena adanya ketidakpastian tingkat laba atau biaya yang timbul sebagai akibat
adanya tingkat pengembalian yang diharapkan oleh investor karena telah
menyetorkan sebagian dananya pada perusahaan. Dalam menghitung biaya modal
saham, sebelumnya perlu dilakukan perhitungan Tingkat Bunga Bebas Risiko
(Rf), Tingkat Pengembalian Pasar (Rm), Tingkat Pengembalian Saham (Ri), dan
Beta. Adapun hasil perhitungan dari Tingkat Bunga Bebas Risiko (Rf), Tingkat

2
Pengembalian Pasar (Rm), Tingkat Pengembalian Saham (Ri), dan Beta pada
tahun 2005 sampai tahun 2009 disajikan pada tabel berikut ini:
Tabel 4.1 Perhitungan Tingkat Bunga Bebas Risiko (Rf), Tingkat
Pengembalian Pasar (Rm), Tingkat Pengembalian Saham (Ri),
dan Beta Tahun 2005 -2009
Tahun Rf Rm Ri βi
2005 0,092 0,022 1,162 0,010
2006 0,118 0,038 0,734 0,060
2007 0,086 0,033 0,716 0,048
2008 0,092 -0,050 0,986 -0,048
2009 0,073 0,068 1,012 0,068
Sumber : Lampiran 5, diolah
Pada tabel 4.1 menunjukkan bahwa tingkat bunga investasi bebas resiko
(Rf) periode tahun 2005-2009 yang dapat diperoleh dari tingkat bunga investasi
bebas resiko akhir tahun perhitungan dibagi dengan resiko investasi mempunyai
nilai tertinggi sebesar 0,118 yang dicapai pada tahun 2006 dan terendah dicapai
pada tahun 2005 dan 2008 dengan nilai 0,092. Tingkat pengembalian pasar (Rm)
periode tahun 2005-2009 yang dapat diperoleh dari pengurangan tingkat
pengembalian pasar tahun perhitungan dan tingkat pengembalian pasar sebelum
tahun perhitungan dibagi tingkat pengembalian pasar sebelum tahun perhitungan
mempunyai nilai tertinggi sebesar 0,068 yang dicapai pada tahun 2009 dan
terendah dicapai pada tahun 2008 dengan nilai -0,050. Tingkat pengembalian
saham (Ri) periode tahun 2005-2009 yang dapat diperoleh dari pengurangan
tingkat pengembalian harga saham tahun perhitungan dan tingkat pengembalian
harga saham sebelum tahun perhitungan dibagi tingkat pengembalian harga saham
sebelum tahun perhitungan mempunyai nilai tertinggi sebesar 1,162 yang dicapai
pada tahun 2005 dan terendah dicapai pada tahun 2007 dengan nilai 0,716.
Besarnya beta saham (β) periode tahun 2005-2009 yang menggambarkan
besarnya risiko sistmetatis yang akan mempengaruhi tingkat keuntungan yang
diharapkan mempunyai nilai tertinggi sebesar 0,068 yang dicapai pada tahun 2009
dan terendah dicapai pada tahun 2008 dengan nilai -0,048. Perbedaan nilai beta
disebabkan oleh terjadinya fluktuasi return-return sekuritas perusahaan atau
portofolio dalam periode tertentu.

3
Berdasarkan data-data tersebut selanjutnya digunakan untuk menghitung
biaya modal saham (Ke) pada tahun 2005 sampai tahun 2009 yang hasilnya
disajikan pada tabel berikut ini.
Tabel 4.2 Perhitungan Biaya Modal Saham (Ke) Tahun 2005 -2009
Tahun Rf (1) Rm (2) βi (3) Ke (1)+[3(2-1)] Persentase Ke
2005 0,092 0,022 1,162 0,010 1,02
2006 0,118 0,038 0,734 0,060 5,97
2007 0,086 0,033 0,716 0,048 4,84
2008 0,092 -0,050 0,986 -0,048 -4,84
2009 0,073 0,068 1,012 0,068 6,81
Sumber : Lampiran 5, diolah
Hasil perhitungan pada Tabel 4.2 menunjukkan biaya modal saham (Ke)
yang merupakan hasil penjumlahan tingkat suku bunga investasi bebas resiko
dengan faktor risiko sistematis kemudian dikalikan dengan tingkat pengembangan
pasar setelah dikurangi tingkat suku bunga investasi bebas resiko menhasilkan
nilai dalam bentuk persentase secara berturut-turut sebesar 1,02%; 5,97%; 4,84%;
-4,84%; dan 6,81%.
b. Perhitungan Biaya Modal Hutang (Cost of Debt)
Perhitungan biaya modal hutang untuk komponen biaya hutang sebelum
pajak (Kb) dapat diperoleh dengan cara membagi beban bungan dengan
kewajiban jangka panjang. Hasil perhitungan biaya modal hutang secara ringkas
disajikan adalam tabel berikut.
Tabel 4.3 Perhitungan Biaya Hutang Sebelum Pajak (Kb) Tahun 2005 -2009
Tahun Beban Bunga (1) Kwjb Jk Pnjng (2) Kb (1)/(2) Persentase Kb
2005 92.975.053.874,00 918.067.991.189,00 0,101 10,13
2006 70.529.166.485,00 421.410.899.233,00 0,167 16,74
2007 56.354.725.106,00 366.559.019.698,00 0,154 15,37
2008 52.045.670.252,00 108.618.099.637,00 0,479 47,92
2009 53.449.204.212,00 117.374.979.386,00 0,455 45,54
Sumber : Lampiran 5, diolah
Hasil perhitungan pada Tabel 4.3 menunjukkan biaya modal hutang
sebelum pajak (Kb) tertinggi dicapai pada tahun 2008 yaitu sebesar 47,92%.
Sedangkan biaya modal hutang sebelum pajak (Kb) terendah dicapai pada tahun
2005 yaitu sebesar 10,13%.

4
Tabel 4.4 Perhitungan Tingkat Efektif Pajak (t) Tahun 2005 -2009
Tahun Beban Pajak (1) Laba Sblm Pajak(2) t (1)/(2) Persentase t
2005 310.541.809.163,00 1.015.565.383.910,00 0,306 30,58
2006 325.723.932.776,00 1.090.081.383.436,00 0,299 29,88
2007 347.019.997.214,00 1.158.667.237.090,00 0,299 29,95
2008 352.517.218.597,00 1.178.021.851.945,00 0,299 29,92
2009 421.405.078.371,00 1.471.072.194.919,00 0,286 28,65
Sumber : Lampiran 5, diolah
Hasil perhitungan pada Tabel 4.4 menunjukkan hasil perhitungan tingkat
efektif pajak tahun 2005 sampai tahun 2009 yang diperoleh dari perbandingan
antara beban pajak dengan laba sebelum pajak menghasilkan nilai dalam bentuk
persentase secara berturut-turut sebesar 30,58%; 29,88%; 29,95%; 29,92%; dan
28,65%. Selanjutnya dilakukan perhitungan biaya modal hutang (Kd) yang
hasilnya dapat dinyatakan sebagai berikut.
Tabel 4.5 Perhitungan Biaya Modal Hutang (Kd) Tahun 2005 -2009
Tahun t Kb Kd = Kb[1-t] Persentase Kd
2005 0,306 0,101 0,070 7,03
2006 0,299 0,167 0,117 11,74
2007 0,299 0,154 0,108 10,77
2008 0,299 0,479 0,336 33,58
2009 0,286 0,455 0,325 32,49
Sumber : Lampiran 5, diolah
Hasil perhitungan pada Tabel 4.5 menunjukkan hasil perhitungan biaya
modal hutang yang diperoleh dari perkalian biaya hutang sebelum pajak tahun
perhitungan dengan hasil pengurangan dari 1 (satu) dan tingkat efektif pajak
menghasilkan nilai persentase sebesar 7,03%; 11,74%; 10,77%; 33,58%; dan
32,49%.

4.2.2 Keterkaitan Hasil Analisis Penelitian dengan Struktur Modal


a. Perhitungan Biaya Modal Rata-Rata Tertimbang/Weighted Average Cost of
Capital (WACC)
Perhitungan terhadap biaya modal rata-rata tertimbang (WACC)
diperlukan karena konsep perhitungan EVA tidak hanya melibatkan biaya atau
beban yang ditanggung atas penggunaan hutang, akan tetapi juga mengasumsikan
bahwa penggunaan modal dari saham juga memiliki biaya. Adapun hasil

5
perhitungan biaya modal rata-rata tertimbang (WACC) disajikan dalam tabel
berikut.
Tabel 4.6 Perhitungan Biaya Modal Rata-Rata Tertimbang (WACC) Tahun
2005 -2009
Proporsi Biaya
Jenis WACC Persentase
Tahun Jumlah (1) Modal Modal
Modal (2) X (3) WACC
(2) (3)
2005 Hutang 1.821.583.815.287,00 0,438 0,070 0,031
Ekuitas 2.333.172.156.611,00 0,562 0,010 0,006
Total 4.154.755.971.898,00 1,000 0,081 0,037 3,655
2006 Hutang 1.080.170.510.223,00 0,265 0,117 0,031
Ekuitas 2.994.816.751.748,00 0,735 0,060 0,044
Total 4.074.987.261.971,00 1,000 0,177 0,075 7,496
2007 Hutang 1.121.188.133.752,00 0,249 0,108 0,027
Ekuitas 3.386.861.941.228,00 0,751 0,048 0,036
Total 4.508.050.074.980,00 1,000 0,156 0,063 6,313
2008 Hutang 1.358.989.930.592,00 0,273 0,336 0,092
Ekuitas 3.622.399.153.499,00 0,727 -0,048 -0,035
Total 4.981.389.084.091,00 1,000 0,287 0,056 5,643
2009 Hutang 1.691.512.395.248,00 0,282 0,325 0,092
Ekuitas 4.310.437.877.062,00 0,718 0,068 0,049
Total 6.001.950.272.310,00 1,000 0,393 0,141 14,051
Sumber : Lampiran 5, diolah
Berdasarkan perhitungan pada Tabel 4.6 menunjukkan bahwa proporsi
ekuitas pada tahun 2005 sampai dengan 2009 lebih besar dibandingkan dengan
proporsi hutang. Adapun nilai WACC pada tahun 2005 sampai dengan 2009
secara berturut-turut adalah sebesar 3,66%; 7,50%; 6,31%; 5,64%; dan 14,05%.
b. Perhitungan Nilai Tambeh Ekonomi/Economic Value Added (EVA)
EVA dihitung dengan cara mengurangkan laba bersih operasional setelah
pajak (Net Operating Profit After Tax/NOPAT) dengan WACC (Weighted
Average Cost of Capital) dikalikan dengan total biaya hutang dan ekuitas (Cost of
Capital) yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut. Adapun nilai NOPAT
PT. Kalbe Farma Tbk. pada tahun 2005 sampai dengan 2009 dapat dilihat pada
tabel berikut.

6
Tabel 4.7 Perhitungan NOPAT Tahun 2005 -2009
Tahun Laba Sblm Pajak Beban Bunga Beban Pajak NOPAT
(dalam juta Rp) (dalam juta (dalam juta Rp) (dalam juta Rp)
(1) Rp) (2) (3) (1)-(3)+(2)
2005 1.015.565,00 92.975,00 310.542,00 797.999,00
2006 1.090.081,00 70.529,00 325.724,00 834.887,00
2007 1.158.667,00 56.355,00 347.020,00 868.002,00
2008 1.178.022,00 52.046,00 352.517,00 877.550,00
2009 1.471.072,00 53.449,00 421.405,00 1.103.116,00
Sumber : Lampiran 5, diolah
Berdasarkan perhitungan pada Tabel 4.7 menunjukkan bahwa hasil
perhitungan NOPAT pada tahun 2005 sampai dengan 2009 secara umum
mengalami peningkatan yaitu dari Rp. 797.999.000.000,00 pada tahun 2005 naik
menjadi Rp. 1.103.116.000.000,00 pada tahun 2009. Setelah diketahui nilai
NOPAT selanjutnya dilakukan perhitungan nilai EVA. Hasil perhitungan EVA
dapat dinyatakan sebagai berikut.
Tabel 4.7 Perhitungan NOPAT Tahun 2005 -2009
NOPAT WACC Total Capital EVA
Tahu
(dalam juta Rp) (dalam juta Rp) (dalam juta Rp) (dalam juta Rp)
n
(1) (2) (3) (1)-[(2)x(3)]
2005 797.999,00 0,037 4.154.756,00 646.127,00
2006 834.887,00 0,075 4.074.987,00 529.428,00
2007 868.002,00 0,063 4.508.050,00 583.426,00
2008 877.550,00 0,056 4.981.389,00 596.438,00
2009 1.103.116,00 0,141 6.001.950,00 259.764,00
Sumber : Lampiran 5, diolah
Berdasarkan perhitungan pada Tabel 4.7 menunjukkan bahwa hasil
perhitungan EVA tertinggi dicapai pada tahun 2005 yaitu sebesar Rp.
646.127.000.000,00 dan EVA terendah dicapai pada tahun 2009 yaitu sebesar Rp.
259.764.000.000,00.

4.3 Pembahasan
4.3.1 Struktur Modal yang Optimal
Menurut jenisnya penelitian ini merupakan penelitan studi kasus yang
menggambarkan kinerja keuangan PT Kalbe Farma Tbk. dimana berdasarkan
perhitungan biaya modal rata-rata tertimbang/Weighted Average Cost of Capital
(WACC) pada tahun 2005 sampai dengan 2009 selalu mengalami perubahan yang

7
fluktuatif. Pada tahun 2005 PT Kalbe Farma Tbk. memiliki nilai WACC sebesar
3,66%. Komposisi struktur modal pada tahun 2005 terdiri dari 43,84% modal
hutang dan 56,16% modal ekuitas. Sedangkan komposisi biaya modal hutang
sebesar 7,03% dan biaya modal saham sebesar 1,02%. Pada tahun 2006 PT Kalbe
Farma Tbk. memiliki nilai WACC sebesar 7,50%. Komposisi struktur modal pada
tahun 2006 terdiri dari 26,51% modal hutang dan 73,49% modal ekuitas.
Sedangkan komposisi biaya modal hutang sebesar 11,74% dan biaya modal
saham sebesar 5,97%. Pada tahun 2007 PT Kalbe Farma Tbk. memiliki nilai
WACC sebesar 6,31%. Komposisi struktur modal pada tahun 2007 terdiri dari
24,87% modal hutang dan 75,13% modal ekuitas. Sedangkan komposisi biaya
modal hutang sebesar 10,77% dan biaya modal saham sebesar 4,84%. Pada tahun
2008 PT Kalbe Farma Tbk. memiliki nilai WACC sebesar 5,64%. Komposisi
struktur modal pada tahun 2008 terdiri dari 27,28% modal hutang dan 72,72%
modal ekuitas. Sedangkan komposisi biaya modal hutang sebesar 33,58% dan
biaya modal saham sebesar -4,84%. Dan, pada tahun 2009 PT Kalbe Farma Tbk.
memiliki nilai WACC sebesar 14,05%. Komposisi struktur modal pada tahun
2009 terdiri dari 28,18% modal hutang dan 71,82% modal ekuitas. Sedangkan
komposisi biaya modal hutang sebesar 32,49% dan biaya modal saham sebesar
6,81%.
Untuk mengetahui struktur modal yang optimal pada PT Kalbe Farma
Tbk. adalah dengan melihat tahun penelitian yang memiliki nilai EVA positif dan
tertinggi beserta nilai WACC yang terendah. Dengan kata lain, pada tahun
keberapa dari penelitian yang menunjukkan adanya nilai EVA yang positif
tertinggi dan nilai WACC terendah selanjutnya komposisi struktur modal yang
optimal adalah komposisi persentase untuk modal hutang dan modal saham pada
tahun tersebut. Dari hasil penelitian, dapat diketahui struktur modal yang optimal
pada PT Kalbe Farma Tbk. Terjadi pada tahun 2005 dimana pada tahun tersebut
nilai EVA positif terbesar yaitu sebesar Rp. 646.127.000.000,00 dan nilai WACC
yang terendah yaitu sebesar 3,66%. Adapun komposisi struktur modal Kalbe
Farma Tbk. Terjadi pada tahun 2005 terdiri dari 43,84% modal hutang dan
56,16% modal ekuitas.

8
4.3.2 Kinerja Keuangan Perusahaan Berdasarkan Konsep Nilai Tambah
Ekonomi/Economic Value Added (EVA)
Berdasarkan hasil perhitungan dapat dilihat bahwa nilai EVA dari tahun
2005 sampai dengan 2009 mengalami perubahan yang fluktuatif. Selama periode
penelitian PT Kalbe Farma Tbk. memiliki nilai EVA positif, hal ini
mengindikasikan bahwa tingkat pengembalian yang dihasilkan melebihi biaya
modal. Keadaan ini menunjukkan kinerja keuangan perusahaan baik dan
perusahaan telah berhasil menciptakan nilai tambah ekonomi.
Hasil perhitungan menunjukkan nilai EVA tertinggi dicapai pada tahun
2005 yaitu sebesar Rp. 646.127.000.000,00 dan EVA terendah dicapai pada tahun
2009 yaitu sebesar Rp. 259.764.000.000,00. Pada tahun 2005, tingginya nilai
EVA didorong oleh rendahnya nilai WACC yaitu sebesar 3,66%. Sedangkan Pada
tahun 2009, rendahnya nilai EVA didorong oleh tingginya nilai WACC yaitu
sebesar 14,05%.

9
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mengetahui struktur modal yang
optimal pada PT. Kalbe Farma,Tbk serta untuk mengukur kinerja keuangan PT.
Kalbe Farma,Tbk. Untuk mengetahui struktur modal yang optimal pada PT. Kalbe
Farma,Tbk dengan melihat struktur modal pada tahun tertentu WACC yang
menunjukkan nilai terendah dan EVA menunjukkan nilai positif yang tertinggi.
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut:
a. Struktur modal yang optimal pada PT Kalbe Farma Tbk. terjadi pada tahun
2005 dimana pada tahun tersebut nilai EVA positif terbesar yaitu sebesar Rp.
646.127.000.000,00 dan nilai WACC yang terendah yaitu sebesar 3,66%.
Adapun komposisi struktur modal Kalbe Farma Tbk. Terjadi pada tahun
2005 terdiri dari 43,84% modal hutang dan 56,16% modal ekuitas.
b. PT Kalbe Farma Tbk. memiliki nilai EVA positif, hal ini mengindikasikan
bahwa tingkat pengembalian yang dihasilkan melebihi biaya modal.
Keadaan ini menunjukkan kinerja keuangan perusahaan baik dan perusahaan
telah berhasil menciptakan nilai tambah ekonomi.

5.2 Saran
Mengacu pada hasil kesimpulan dan pembahasan, maka dapat diajukan
beberapa saran sebagai berikut:

10
11

Anda mungkin juga menyukai