Anda di halaman 1dari 38

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN ANALSIS DATA

4.1. Metode Analisis Kuantitatif

Metode analisis kuantitatif yang digunakan untuk mencari pemecahan masalah

menggunakan alat analisis finansial. Dalam studi kelayakan bisnis, analisis

finansial menggunakan 3 alat analisis, yaitu Kriteria Investasi, Pay Back Period

(PBP)dan Break Event Point Period (BEPP). Dimana dalam kriteria investasi

terdiri dari 5 (lima) model kriteria investasi yaitu Net Present Value (NPV), Net

Benefit Cost Ratio (Net B/C), Gross Benefit Cost Ratio (Gross B/C), Internal Rate

of Return (IRR), Profitability Ratio (PR). Namun dalam penelitian ini hanya tiga

model kriteria investasi saja yang akan digunakan, karena ketiga model kriteria

investasi tersebut cukup mewakili kelima kriteria yang ada. Ketiga model yang

digunakan yaitu Net Present Value (NPV), Net Benefit Cost Ratio (Net B/C), dan

Internal Rate of Return (IRR).

Setelah menghitung kriteria investasi, selanjutnya untuk membangun usaha

makaroni ayaw maka dilakukan perhitungan analisis Pay Back Period (PBP)

untuk mengetahui jangka waktu kembalinya investasi dan analisis Break Event

Point Period ( BEPP) untuk mengetahui titik pulang pokok.

Berdasarkan data rancangan biaya investasi sebesar Rp 112,481,000 (lihat tabel

1.1) dan rancangan biaya operasional Rp 305,461,500 (lihat tabel 1.3).

Berdasarkan hasil observasi ke usaha sejenis yang sudah berjalan yaitu makaroni

ngehe,ratu kriuk dan makaroni cihuy, biaya oprasional diperkirakan rata-rata naik

58
sebesar 5% setiap tahun. Sehubungan dengan umur proyek 5 Tahun, maka

diperkirakan cost oprasional dari tahun ketahun akan mengalami kenaikan. Untuk

tahun ke-2 (dua) cost oprasional mengalami kenaikan sebesar 5% dari tahun

sebelumnya dan tahun ke 3 (tiga) dan tahun ke 4 (empat) cost oprasional

mengalami kenaikan sebesar 10% dari tahun sebelumnya, dan tahun ke 5 (lima)

cost oprasional mengalami kenaikan 12% dari tahun sebelumnya. Berdasarkan

kenaikan-kenaikan tersebut dapat dibuat rancangan biaya oprasional dari tahun ke

1 sampai tahun ke 5 yang dapat dilihat pada tabel 4.1

Tabel 4.1
Rancangan Cost Rencana Usaha makaroni ayaw

Tahun ke Jumlah Peningkatan Cost Operasional

1  - 305,461,500
2 5% 328.838.475
3 10% 336,007,650
4 10% 336,007,650
5 15% 351,280,725
Sumber : Hasil Olah Data (2020)

Berdasarkan pada Table 4.1 dalam mempersiapkan kebutuhan fisik, memerlukan

waktu selama beberapa bulan dan tidak sampai menghabiskan waktu 1 tahun

sehingga perhitungan perkiraan biaya operasional dimulai pada tahun ke-0 karena

nilainya tidak berubah.Biaya operasional pada usaha makaroni ayaw diperkirakan

akan mengalami kenaikan rata – rata 5% setiap tahunnya. Ini disebabkan karena

peneliti memperkirakan biaya-biaya yang digunakan untuk kegiatan operasional

cenderung mengalami perubahan harga disetiap tahunnya. Pada tahun pertama

59
makaroni ayaw belum mengalami kenaikan cost oprasional. Cara menghitung cost

oprasional yang akan mengalami kenaikan yaitu, cost oprasional tahun

sebelumnya ditambahkan dengan presentase kenaikan harga kemudian hasil

perhitungan tersebut diletakkan pada kolom cost oprasional tahun selanjutnya.

Adapun contoh perhitungan untuk tahun kedua yaitu :

Tahun Ke-2 = Cost Oprasional tahun ke 1 + Persentase kenaikan tahun ke 2

= Rp. 305,461,500 + 5%

= Rp. 328.838.475

Adapun perhitungan untuk tahun ke-3 dan selanjutnya dapat dilihat pada

lampiran.

Berdasarkan cost investasi dan cost operasional maka dibuatlah rancangan total

cost yang dapat dilihat pada Table 4.2

Table 4.2
Rancangan Cost Investasi, Cost Operasional dan Total Cost Rencana Usaha
makaroni ayaw

Cost Investasi Cost Operasional Total Cost


Tahun ke
(Rp) (Rp) (Rp)
0 112,481,000 - 112,481,000
1 - 305,461,500 305,461,500
2 - 328.838.475 328.838.475
3 - 336,007,650 336,007,650
4 - 336,007,650 336,007,650
5 - 351,280,725 351,280,725
Sumber : Hasil Olah Data (2020)

60
Berdasarkan Tabel 4.2 Untuk mempersiapkan kebutuhan fisik, diperlukan waktu

kurang dari 1 tahun sehingga perkiraan cost dimulai pada tahun ke-0 yang

memerlukan biaya investasi sebesar Rp. 112,481,000 Sedangkan biaya

operasional dikeluarkan pada tahun pertama. Setelah membuat Rancangan Total

Cost Rencana Usaha makaroni ayaw pada Table 4.2 maka selanjutnya adalah

membuat rancangan benefit.

Untuk membuat Rancangan Benefit Rencana Usaha diperlukan data Rancangan

Benefit Perbulan Pada Tahun Pertama yang dapat dilihat pada Tabel 1.6 dengan

total benefit Rp. 380,100,000 Rancangan benefit dibuat dimulai dari tahun 1

(pertama) karena pada tahun ke 0 belum beroprasional. Berdasarkan penjelasan

diatas maka dapat dibuat rencana perkiraan benefit yang akan disajikan pada

Tabel 4.3.

Tabel 4.3
Rancangan Benefit Rencana Usaha makaroni ayaw Selama 5 Tahun

Jumlah Benefit
Tahun ke Jumlah Peningkatan
(Rp)
1 - 380,100,000
2 5% 399,105,000
3 10% 418,110,000
4 13% 429,513,000
5 15% 437,115,000
Sumber : Hasil Olah Data (2020)

Berdasarkan data pada Tabel 4.3 diatas dapat diketahui bahwa benefit tahun ke 1

(satu) makaroni ayaw diperoleh dari Tabel 1.6 sebesar Rp. 380,100,000 Untuk

tahun ke 2 (dua) benefit mengalami peningkatan sebesar 5% dari tahun pertama

dan tahun ke 3 (tiga) benefit meningkat 10% dan tahun ke 4 (empat) benefit

61
meningkat sebesar 13% dari tahun sebelumnya, dan ke 5 (lima) benefit meningkat

15% dari tahun sebelumnya. Perhitungan tersebut di dapat berdasarkan observasi

ke perusahaan sejenis.

Berdasarkan Table 4.3 cara menghitung jumlah benefit yang akan mengalami

kenaikan yaitu jumlah benefit pada tahun sebelumnya ditambah dengan jumlah

peningkatan pada tahun yang akan dihitung. Adapun contoh perhitungan untuk

tahun kedua yaitu :

Tahun ke-2 = Jumlah Benefit tahun ke 1 + jumlah peningkatan tahun ke 2

dari tahun sebelumnya.

= 380,100,000 + 5%

= 399,105,000

Untuk menghitung jumlah benefit pada tahun ke-3 dan seterusnya, maka dapat

dirancang pada Lampiran 2. Selanjutnya, untuk mengetahui lebih jelas perkiraan

biaya oprasional dan perkiraan benefit, dapat dirancang pada Tabel 4.4.

Table 4.4
Rancangan Perkiraan Cash Flow Rencana Usaha makaroni ayaw
Tahun
Benefit Cost
ke
0 - 112,481,000
1 380,100,000 305,461,500
2 399,105,000 328.838.475
3 418,110,000 336,007,650
4 429,513,000 336,007,650
5 437,115,000 351,280,725
Sumber : Hasil Olah Data (2020)

62
Berdasarkan data Cash Flow pada Tabel 4.4 diatas dapat dibuat perhitungan

Kriteria Investasi yang terdiri dari: Net Present Value (NPV), Net Benefit Cost

Ratio (Net B/C Ratio), Internal Rate of Return (IRR).

4.1.1 Kriteria Investasi

a. Net Present Value (NPV)

Net Present Value (NPV) adalah nilai sekarang (Present Value) dari selisih

antar Benefit (penerimaan) dengan Cost (biaya) pada Discount Rate tertentu.

Net Present Value (NPV) dirumuskan sebagai berikut :

( )
t=n
1
NPV =∑ ( Benefit ¿ ¿ t−Cost t ) ¿
t=0 (1+i )t

t=n
NPV =∑ ( NetBenefit ) (DiscountFactor )
t=0

Untuk mencari Net Present Value (NPV) disajikan pada Tabel 4.5.

63
Tabel 4.5.
Perhitungan Net Present Value (NPV) Rencana Usaha Makaroni ayaw
Benefit Cost Net Benefit Discount Net Present Value
Tahun
(Rp) (Rp) (Rp) Factor 10% (Rp)

0
112,481,000 -112,481,000
1,000
112,481,001 } NPV(-)

380,100,000 305,461,500 74,638,500 74,638,499


1 0,909
399,105,000 328,838,475 70,266,525 70,266,524
2 0,826
418,110,000 336,007,650 82,102,350 82,102,349 NPV (+)
3 0,751
429,513,000 336,007,650 93,505,350 63,865,412
4 0,683
437,115,000 351,280,725 85,834,275 85,834,274
5 0,621
2,063,943,000 1,770,077,000 264,226,058
Σ 214.757.797
Sumber : Hasil Olah Data (2020)

64
Pada tabel 4.5 dapat diketahui total NPV sebesar 264,226,058. Adapun contoh

cara menghitung NPV pada tahun pertama yaitu sebagai berikut :


t=n
NPV =∑ (74,638,500)¿ ¿
t=0

t=n
NPV =∑ {(74,638,500)×(0,909) }
t=0

NPV= 67,846,396,5

Berdasarkan perhitungan pada Tabel 4.5 diperoleh Σ NPV sebesar

Rp. 264,226,058 berarti NPV > 0. Menurut Alex S. Nitisemito (2012 ; 52) jika

Net Present Value (NPV) > 0 berarti rencana pendirian suatu usaha dapat

dikatakan layak untuk dijalankan (go).

b. Net Benefit Cost Ratio (Net B/C)

Untuk mencari Net Benefit Cost Ratio (Net B/C) digunakan rumus :

Net B /C=
∑ NPV Positif
∑ NPV Negatif

Σ NPV Positif dan Σ NPV Negatif dapat dihitung dengan berpedoman pada

Tabel 4.5. Diketahui Σ NPV Positif sebesar 376,707,058 dan Σ NPV Negatif

sebesar 112,481,001

Untuk mengetahui besarnya Net B/C, dapat dihitung sebagai berikut :

376,707,058
Net B /C=
112,481,000

Net B /C=3,34

65
Berdasarkan perhitungan diatas dapat diketahui besarnya Σ Net B/C= 3,34

Hasil tersebut menunjukkan bahwa Σ Net B/C > 1, Menurut Alex S. Nitisemito

(2012 ; 52) jika Net Benefit Cost Ratio (Net B/C) > 1 berarti rencana pendirian

suatu usaha dapat dikatakan layak untuk dijalankan (go).

c. Internal Rate of Return (IRR)

Langkah-langkah untuk mencari Internal Rate of Return (IRR) adalah sebagai

berikut :

1. Menyiapkan data Cash Flow (Tabel 4.4 perhitungan Kriteria Investasi).

Menghitung NPV pada tingkat bunga yang berlaku yaitu 10%, diperoleh
NPV sebesar Rp 264,226,058

2. Untuk mencari NPV dibutuhkan NPV = 0 atau NPV yang mendekati 0,

maka dilanjutkan langkah berikutnya.

3. Menghitung NPV pada berbagai tingkat bunga (i) dengan melakukan uji

coba sampai mendapatkan NPV positif yang mendekati 0 dan NPV negatif

yang mendekati 0. Uji coba yang dilakukan yaitu menggunakan i= 40%,

46%, 47% .

4. Setelah dilakukan beberapa perhitungan uji coba diperoleh NPV positif

yang mendekati 0 = Rp 31,504,737,50 pada i1 = 46% dan NPV negatif yang

mendekati 0 = (Rp 29,186,822,86) pada i2 = 47%. Jadi besarnya IRR adalah

antara 46% dan47%.

5. Besarnya IRR lebih dari 46% dan kurang dari 47%.

Adapun perhitungan IRR dapat dirancang pada Tabel 4.6.

66
Rumus Interpolasi :

IRR=i1 + ( NPV Positif −NPV Negatif )


NPV Positif
( i −i )
2 1

IRR=46 % +
( 31,504,737,50−(29,186,822,86)
31,504,737,50
) ( 47 %−46 %)
IRR=46 % + ( 31,504,737,50
1.879 .508,88 )
( 1 %)

IRR=46 % +0 , 16 %

IRR=46 , 16 %

Berdasarkan perhitungan diatas diperoleh IRR sebesar 46,16% dengan

tingkat bunga yang berlaku sebesar 10%. Berarti IRR > dari tingkat bunga

yang berlaku (10%) maka rencana makaroni ayaw layak untuk dilaksanakan

(go).

67
Tabel 4.6.
Perhitungan Internal Rate Of ReturnRencana makaroni ayaw
DF DF DF
Tahun Benefit Cost NB NPV NPV NPV
40% 46% 47%

0 112,481,000 112,481,000 1,000 -112,481,000.00 1,000 -112,481,000.00 1,000 -112,481,000.00

1 380,100,000 305,461,500 74,638,500 0,714 53,313,214.29 0,685 51,122,260.27 0,680 50,774,489.80

2 399,105,000 328,838,475 70,266,525 0,510 35,850,267.86 0,469 32,964,217.02 0,463 32,517,249.76

3 418,110,000 336,007,650 82,102,350 0,364 29,920,681.49 0,321 26,381,350.30 0,315 25,846,609.64

4 429,513,000 336,007,650 93,505,350 0,260 24,340,209.81 0,220 20,579,036.48 0,214 20,024,750.85

5 437,115,000 351,280,725 85,834,275 0,186 15,959,547.18 0,151 12,938,873.42 0,146 12,504,722.82

Σ 2,063,943,000 1,770,077,000 293,866,000 46,902,920.61 31,504,737.50 29,186,822.86

Sumber : Hasil Olah Data (2020)

Keterangan :

NB : Net Benefit

NPV : Net Present Value DF : Discount Factor

76
4.1.2 Analisis Pay Back Pariod (PBP)

Pay Back Period (PBP) bertujuan untuk mengetahui kapan jangka waktu

kembalinya investasi yang telah dikeluarkan melalui keuntungan yang diperoleh

dari usaha yang akan dijalankan. Untuk menghitung analisis Pay Back Period

dibutuhkan data Cash Flow (Tabel 4.4), karena untuk menghitung PBP

dibutuhkan perhitungan Net Benefit Kumulatif (NBK). Pay Back Period (PBP)

ada 2 macam yaitu Metode Net Benefit Kumulatif dan Metode Net Benefit Rata-

Rata Tiap Tahun.

1. Metode Net Benefit Kumulatif

PBP=TP−1+ ( NetBenefitKomulatifpadaTP
NetBenefitpadasaatTP
−1
x 12 Bulan)

2. Metode Net Benefit Rata-rata Tiap Tahun

Dalam Metode ini Pay Back Period (PBP) Dihitung dengan langkah-

langkah sebagai berikut :

1. Menghitung Net Benefit Rata-rata Tahun dengan rumus :

Jumlah Net Benefit


Net Benefit Rata-rata per Tahun =
N

2. Menghitung Pay Back Period (PBP) dengan rumus :

Jumlah Investasi
PBP = x 1 Tahun
Net Benefit Rata−rata per Tahun

Tetapi yang peneliti gunakan hanya Metode Net Benefit Kumulatif. Ini

dikarenakan untuk menjalankan usaha dibutuhkan waktu Pay Back Period

yang tercepat. Sedangkan Metode Net Benefit Rata-Rata Tiap Tahun lebih lama

dari pada Net Benefit Rata-Rata Tiap Tahun. Untuk menghitung Pay Back

Period dibutuhkan tabel kerja yang dirancang pada Tabel 4.8.

77
Tabel 4.7.
Perhitungan Pay Back Period (PBP)

Tahun Benefit Cost Net Benefit Net Benefit Kumulatif

0. 112,481,000 -112,481,000
-112,481,000

1. TP-1 380,100,000 305,461,500 74,638,500 -37,842,500 Sisa Hutang

2. TP 399,105,000 328,838,475 70,266,525 NB Pada Saat TP 32,424,025 PBP

3. 418,110,000 336,007,650 82,102,350


114,526,375

4. 429,513,000 336,007,650 93,505,350


208,031,725

5. 437,115,000 351,280,725 85,834,275


293,866,000

Σ 2,063,943,000 1,770,077,000

Sumber : Hasil Olah Data (2020)

Keterangan ;

TP-1 : Tahun sebelum terjadinya PBP

TP : Tahun terjadinya PBP

78
NB pada saat T : Net Benefit pada saat Tahun PBP (NB setelah sisa hutang)

NBK pada TP-1 : Net Benefit Kumulatif pada saat sebelum Tahun PBP (Sisa hutang)

79
Berdasarkan data pada Tabel 4.8 dapat diketahui bahwa tahun ke-1 (Pertama), ke-

2 (Dua) Net Benefit Kumulatif masih negatif, sehingga masih belum terjadi Pay

Back Period. Tahun ke-1 (Pertama) adalah tahun sebelum terjadinya Pay Back

Period, dan Net Benefit Kumulatif pada tahun ke-1 (Pertama), adalah Net Benefit

Kumulatif sebelum terjadinya Pay Back Period karena pada tahun ke-2 (Dua) Net

Benefit Kumulatif telah positif yang berarti telah terjadi Pay Back Period. Tetapi

dengan ini masih belum dapat diketahui secara tepat jangka waktu terjadinya Pay

Back Period. Untuk mengetahui lebih tepatnya maka dibuat perhitungan dengan

menggunakan metode Net Benefit Kumulatif sebagai berikut :

1. Metode Net Benefit Kumulatif

PBP=TP−1+ ( NetBenefitKomulatifpadaTP
NetBenefitpadasaatTP
−1
x 12 Bulan)

(37.842 .500)
PBP=1 tahun+ x 12 bulan
32.424 .025

PBP=1 tahun+14 bulan

PBP=1 tahun+14 bulan+(0,7 x 30 hari)

PBP=1 tahun+14 bulan+21 hari

Dari perhitungan diatas diketahui waktu yang dibutuhkan proyek ini untuk

mengembalikan modal keseluruhan adalah selama 2 tahun 2 bulan 21 hari dengan

metode Net Benefit Komulatif. Hal ini berarti waktu yang dibutuhkan untuk

mengembalikan modal lebih cepat dari pada umur proyek yang umurnya 5 tahun

dan masa pinjaman bank yaitu 3 tahun. Dengan demikian dapat menjadi suatu

pengambilan keputusan dalam mendirikan rencana usaha makaroni ayaw

80
4.2.3 Analisis Break Event Point Period (BEPP)

Agar lebih jelas lagi selain menghitung menggunakan Pay Back Period (PBP)

Coffee Shop Campus juga menganalisis menggunakan rumus Break Even Point

Period (BEPP). BEPP bertujuan untuk mengetahui kapan perusahaan tidak

mengalami keuntungan dan tidak mengalami kerugian.

Untuk menghitung Analisis Break Event Point Period terlebih dahulu dilakukan

perhitungan dengan bantuan Tabel 4.8.

81
Table 4.8.
Perhitungan Break Event Point Period Rencana usaha makaroni ayaw

Benefit
Benefit Cost Net Benefit Cost Kumulatif
Tahun Kumulatif
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
(Rp)
0 112,481,000 -112,481,000 Cost > Benefit
- (112.481.000)
1 TB-1 380,100,000 305,461,500 74,638,500 380,100,000.00
417.942.500
2 TB 399,105,000 328,838,475 70,266,525 779,205,000.00
746.780.975
3 418,110,000 336,007,650 82,102,350 1,197,315,000.00
1.082.788.625
429,513,000 336,007,650 93,505,350 1,626,828,000.00
  Benefit > Cos
4 1.418.796.275
85,834,275 1,770,077,000.
5 437,115,000 351,280,725 2,063,943,000.00

Σ 2,063,943,000 1,770,077,000 293,866,000

Sumber:Data diolah,(2019)

82
Adapun contoh perhitungan mencari Benefit kumulatif yaitu :

BK = Benefit tahun 1 + Benefit tahun 2

= 380,100,000+ 399,105,000
= 779,205,000

Sedangkan contoh perhitungan Cost Kumulatif yaitu :

CK = Cost tahun 0 + Cost tahun 1

=112,481,000+ 305,461,500

= 417,942,500

Berdasarkan perhitungan pada Tabel 4.9 dapat diketahui bahwa dari tahun ke-0

(nol) sampai dengan tahun ke-1 (satu), cost lebih besar dari benefit, tahun ke-1

(satu) adalah tahun sebelum terjadinya Break Event Point Period karena pada

tahun ke-2 (dua) diketahui benefit telah lebih besar dari pada cost yang berarti

telah terjadi Break Event Point Period maka diperhitungkan sebagai berikut :

BEPP=TB−1+ (∑ CK sebelum BEP−∑ BK sebelum BEPP


Benefit saat BEPP
x 12 )
417,942,500−380,100,000
BEPP=1 tahun+ x 12
399,105,000

37,842,500
BEPP=1 tahun+ x 12
399,105,000

BEPP=1 tahun+ 1.13bulan

BEPP + 1 tahun + 1 bulan +3 hari

Berdasarkan perhitungan diatas diketahui waktu yang dibutuhkan makaroni ayaw

untuk dapat memperoleh keuntungan bersih pada saat Break Event Point Period

83
terjadi yaitu dalam waktu 1 tahun 1 bulan 3 hari. Waktu yang dibutuhkan untuk

mendapatkan keuntungan relatif lebih cepat dibandingkan dengan umur proyek (5

tahun) dan juga masa pinjaman bank (3 tahun). Dengan demikian dapat menjadi

suatu pengambilan keputusan dalam mendirikan rencana usaha makaroni ayaw

4.1 Metode Analisis Kualitatif

Analisis ini dilakukan dengan cara menganalisis aspek aspek non finansial

dalam studi kelayakan bisnis seperti :

a. Aspek Teknis dan Teknologi

Di dalam aspek teknis yang akan dibahas pada rencana usaha makaroni

ayaw ini yaitu :

a) Lokasi

Usaha ini direncanakan berlokasi di Jl. Sudirman,pahoman Kota Bandar

Lampung. Pemilihan lokasi berdasarkan pada lokasi yang strategis

seperti:

1) lokasi berada didaerah perekonomian kota Bandar Lampung dan

mudah dijangkau oleh para konsumen

2) Lokasi berada didaerah banyaknya perguruan tinggi yang mana

khususnya pelajar sebagai target pasar.

3) Berada di area banyaknya sekolah tepatnya berada di SMAN 1

bandar lampung menjadikan lokasi tempat makaroni ayaw lebih

positif dan baik untuk lingkungan lokasinya yang mendukung.

84
Gambar 4.1
Rancangan Lokasi makaroni ayaw

Gambar 4.1 Rencana Lokasi makaroni ayaw

b) Layout

Gambar 4.2
Rancangan Layout makaroni ayaw

Gambar 4.2 Rancangan Layout

85
Bangunan yang akan dipakai adalah bangunan ruko satu (1) lantai dengan

luas tanah 15m x 15m. Bangunan ini memiliki 1 ruangan yaitu ruang

utama. Adapun rancangan layout ruko ini dapat dilihat pada Gambar 4.3

Gambar 4.3
Peralatan & Perlengkapan Produksi Usaha Coffee Shop Campus

85
Keterangan :

1. Toples untuk menyimpan stok makaroni

2. Oil spinner, yaitu untuk meniriskan minyak yang melekat pada makaroni

3. Kompor gas

86
4. Gas LPG 3Kg

5. Centong plastic digunakan untuk mengaduk bumbu

6. Saringan minyak

7. Tampah besi,digunakan untuk mendinginkan makaroni

8. Baskom,sebagai pengaduk bumbu manual

9. Spatula

Gambar 4.4.
Kursi tunggu

Keterangan :

Digunakan sebagai fasilitas antri dalam pembelian pada outlet

87
Gambar 4.5.
Peralatan Kebersihan makaroni ayaw

Gambar 4.6 Peralatan Kebersihan makaroni ayaw

Keterangan:

Sendok Kopi, Sapu Lavender, Alat Pel Microfiber, Sekop Sampah, Lap Tangan

gantung, Kuas adalah alat yang digunakan untuk kebersihan pada rencana usaha

makaroni ayaw.

b. Aspek Pasar dan Pemasaran

a. Pasar

Pasar yang dituju sudah disegmentasikan dari beberapa faktor antara lain :

Aspek Geografis memilih konsumen yang berada di sekitar sekolah

menengah pertama&atas yang mana banyaknya remaja&masyarakat yang

menyukai makanan pedas. Aspek Psikografis atau segmen status sosial,

pasar yang dituju dapat berasal dari segala umur. Dengan demikian dapat

menjadi alternatif pilihan dengan harga dan lokasi yang mudah dijangkau

masyarakat Bandar Lampung.

b. Pemasaran

88
Strategi pemasaran yang dipakai adalah 4P (Product, Price,

Place/Distribution, dan Promotion). Rencangan strategi pemasaran yang

akan dilaksanakan adalah:

a) Product

Product yang ditawarkan dalam usaha ini adalah cemilan&makanan ringan

Untuk lebih jelas daftar produk dapat dilihat pada Tabel 4.10.

b) Price

Harga yang ditawarkan tidak terlalu tinggi sehingga terjangkau oleh

konsumen baik menengah keatas maupun sederhana. Daftar rencana harga

produk makaroni AYAW ini dapat dilihat pada Tabel 4.10.

Tabel 4.9.
Daftar Harga Menu makaroni ayaw
Harga Satuan
No Produk
(Rp)
1 MAKARONI KEJU 7.000
2 MAKARONI PEDAS 7.000
3 MAKARONI UDANG BAKAR 7.000
4 MAKARONI SEAWEED 7.000
5 MAKARONI SALTED EGG 7.000
6 MAKARONI BBQ 7.000
7 MAKARONI JAGUNG 7.000
Sumber : Hasil Olah Data (2019)

89
c) Place/Distribution

Distribusi yang dipakai adalah dengan metode hutan rimba,yaitu

menempatkan produk ke berbagai tempat sehingga mendekatkan produk

kepada konsumen dan menambah pangsa pasar

d) Promotion

Kegiatan promosi yang akan dilakukan makaroni ayaw ini yaitu dengan

cara:

1.Melakukan periklanan melalui media cetak yaitu iklan display atau iklan

kolom, melalui brosur-brosur, contohnya penyebaran ke warga masyarakat

kampus dan ditempel di mading-mading fakultas, maka lakukan

penyebaran brosur maka itu memudahkan para costumer unttuk

mengetahui lebiih jelas dn lebih lanjut.

2. melalui media elektronik yaitu melalui internet dengan menggunakan

media social instagram, line, facebook, wa dan lain sebagainya seghingga

pelanggan dapat dengan mudah mengetahui makaroni ayaw

c. Aspek Yuridis

Aspek ini harus didukung dengan bukti hitam diatas putih secara legal. Hal

hal yang termasuk aspek yurudis dari usaha ini adalah :

a. Akta pendirian dan bentuk badan hukum perseorangan.

b. Identitas pemilik (KTP)

c. Tanda Daftar Perusahaan (TDP) 5 tahun berjalan.

d. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)

e. Jenis-jenis surat izin, yaitu :

90
a) Surat Keterangan Usaha (SKU) masa berlaku selama 1 (satu) tahun dari

tanggal pembuatan.

b) Surat Izin Gangguan (HO) masa berlaku selama 3 (tiga) tahun.

c) Surat Izin Tempat Usaha (SITU) masa berlaku selama 5 (lima) tahun,.

d) Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) masa berlaku selama perusahaan

berjalan.

f. Bukti tertulis penyewaan bangunan.

d. Aspek Pemerintah dan Birokrasi

Untuk mendirikan atau melaksanakan rencana usaha harus mendapat izin dari

pemerintah. Oleh karena itu perlu dilakukan penjajahan terhadap berbagai hal

yang berhubungan dengan izin. Berdasarakan jenis usaha, harus memiliki

surat izin yaitu Surat Keterangan Usaha (SKU), Surat Izin Gangguan (HO),

Surat Izin Tempat Usaha (SITU), Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), dan

didaftarkan di Tanda Daftar Perusahaan.

Prosedur atau proses untuk mendapatkan macam-macam izin tersebut yaitu :

a. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)

Posedur pembuatan NPWP adalah sebagai berikut :

a). Dapat langsung datang ke Kantor Pajak terdekat dengan membawa

berkas persyaratan yang dibutuhkan. Bagi Anda yang alamat

domisilinya berbeda dengan yang tertera di KTP, Anda perlu

mempersiapkan juga surat keterangan tempat tinggal dari kelurahan

tempat Anda berdomisili.

91
b). Semua dokumen persyaratan difotokopi KTP, dan kemudian lengkapi

dengan formulir pendaftaran Wajib Pajak yang sudah diisi dengan

benar dan lengkap serta ditanda tangani.  Formulir ini akan diperoleh

dari petugas pendaftaran di Kantor Pajak. Selanjutnya serahkan berkas

tersebut  ke petugas pendaftarana dan akan mendapatkan tanda terima

pendaftaran Wajib Pajak yang menunjukkan bahwa Anda sebagai

Wajib Pajak telah melakukan pendaftaran untuk mendapatkan NPWP.

Waktu yang dibutuhkan untuk membuat kartu NPWP tidak lama,

hanya satu hari kerja, dan tidak dipungut biaya alias gratis. Kartu

NPWP akan dikirim ke alamat melalui Pos Tercatat.

b. Surat Keterangan Usaha (SKU)

Beberapa dokumen harus Anda persiapkan terlebih dahulu sebelum

mengurus pembuatan Surat Keterangan Usaha (SKU) di Kantor Kelurahan

dan Kecamatan, yaitu :

1. Surat Pengantar RT/RW

2. Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang masih berlaku (Asli & Fotokopi)

3. Kartu Keluarga (KK) (Fotokopi)

4. Surat Pernyataan/Permohonan

Prosedur pembuatan SKU sebagai berikut :

1) Membuat Surat Pengantar RT/RW

Dengan mendatangi Pengurus RT dan mengemukakan tujuan untuk

minta dibuatkan Surat Pengantar RT/RW untuk keperluan membuat

92
Surat Keterangan Usaha (SKU) membawa KTP asli dan Kartu Keluarga

(KK).

2) Datang ke Kantor Kelurahan/Kepala Desa

Setelah Surat Pengantar RT/RW telah dibuat, satukan dengan berkas

lainnya untuk dibawa ke Kantor Kelurahan/Kepala Desa lalu mengisi

formulir pembuatan Surat Keterangan Usaha (SKU). Proses pembuatan

Surat Keterangan Usaha (SKU) tergantung masing-masing

Kelurahan/Desa dan tidak dipungut biaya.

3) Datang ke Kantor Kecamatan

Setelah Surat Keterangan Usaha (SKU) jadi dan ditandatangani oleh

Lurah/Kepala Desa, selanjutnya SKU tersebut Anda bawa ke Kantor

Kecamatan, Surat Keterangan Usaha (SKU) akan ditandatangani oleh

Camat dan disahkan dengan stempel Kecamatan. Sama seperti di Kantor

Kelurahan, di Kecamatan juga resminya pembuatan Surat Keterangan

Usaha (SKU) tidak dipungut bayaran. Surat Keterangan Usaha (SKU)

memiliki masa berlaku satu tahun sejak tanggal diterbitkan.

c. Surat Izin Gangguan (HO)

Persyaratannya adalah sebagai berikut :

a) Fotocopy KTP Pemilik Usaha/Penanggungjawab/Direktur

b) Fotocopy NPWP Badan Usaha

c) Fotocopy Akte Pendirian Perusahaan bagi Usaha yang Berbadan Hukum

d) Surat Kuasa / Sewa Bangunan / Kontrak.

93
e) Hasil Kajian dan Analisa Potensi Gangguan yang Dikeluarkan SKPD

(khusus untuk Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern)

f) Surat Kuasa bagi yang Mengusahakan Proses Permohonan Pernerbitan

Izin kepada Pihak lain

g) Surat Persetujuan Tetangga

h) Surat Keterangan Domisili Usaha

i)Bukti Lunas PBB Tahun Terakhir

Umumnya, durasi pengurusan Izin Gangguan (HO) yang baru: paling lama

14 hari kerja sejak persyaratan diyatakan lengkap. Pengurusan Untuk Izin

(HO) Perpanjangan paling lama lima (5) hari kerja sejak persyaratannya

dinyatakan lengkap. Masa berlaku Izin (HO) selama tiga (3) tahun dan

wajib diperpanjang apabila memenuhi persyaratan yang ditetapkan

sepanjang subjek dan/atau objek tidak mengalami perubahan.

d. Surat Izin Tempat Usaha (SITU)

Dengan persyaratan sebagai berikut:

a) Surat Permohonan yang bersangkutan.

b) Surat Keterangan Rekomendasi Kepala Desa / Lurah.

c) Rekomendasi Camat.

d) Surat Izin Gangguan (HO).

e) Denah Situasi/ Sketsa Lokasi.

f) Berita Acara Pemeriksaan Lokasi.

g) Foto Copy Setoran Retribusi Izin Gangguan.

h) Foto Copy Pajak Reklame.

94
i)Foto Copy lunas PBB.

j)Surat Keterangan Fiskal Daerah (Dispenda).

k) Surat Kuasa / Sewa Bangunan / Kontrak.

l)Akte Pendirian Perusahaan.

m)Rekomendasi dari instansi teknis yang berhubungan dengan bidang

usaha.

n) Foto Copy KTP yang dilegalisir dari Camat.

o) Pas fhoto 4 lembar ukuran 2 x 3 cm (warna).

Berikut prosedur penerbitan SITU:

1. Mengajukan permohonan kepada Bupati melalui Bagian Pemerintahan

Sekretariat Kabupaten dengan melampirkan seluruh dokumen di atas;

2. Selanjutnya Permohonan Izin yang diterima dilakukan pencatatan secara

administratif dan apabila dipandang perlu dilakukan peninjauan lokasi

tempat usaha oleh suatu tim;

3. Hasil peninjauan dituangkan dalam Berita Acara yang disampaikan

bersama dengan berkas persyarataan izin yang diajukan kepada Bupati

atau pejabat yang ditunjuk;

4. Untuk usaha tertentu sebelum SITU diterbitkan wajib mendapatkan

rekomendasi dari instansi teknis yang berhubungan dengan bidang usaha

pemohon;

5. Bupati atau pejabat yang ditunjuk setelah dilakukan pemeriksaan

kelengkapaan persyarataan permohonan izin, peninjauan lokasi tempat

95
usaha, dan menganggap tidak ada permasalaan segera menerbitkan izin

yang diajukan oleh pemohon;

6. Permohonan izin dikabulkan dengan penerbitan SITU apabila semua

Persyarataan telah dipenuhi.

Dalam prakteknya SITU akan diterbitkan dalam jangka waktu 4-6 hari

setelah permohonan lengkap diterima.Biaya pengurusan Surat Izin Tempat

Usaha pada dasarnya ditentukan berbeda tiap-tiap daerah, namun rata-rata

menarik biaya Per meter sebesar Rp. 5000.

e. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)

Prosedur pembuatan SIUP :

a) Pelaku usaha mengurus sendiri atau mungkin melewati kuasa yang

dikuasakan ke kantor Dinas Perindustrian serta Perdagangan setempat

untuk mengurus perizinan.

b) Mengambil formulir pendaftaran, isi formulir SIUP bermaterai Rp 6. 000

yang di tandatangani oleh yang memiliki usaha. Lalu formulir yang telah

diisi lalu difoto copy sejumlah dua rangkap, yang dibekali dengan syarat

– syarat tersebut :

1. Foto copy akte pendirian usaha/tubuh hukum sejumlah 3 lembar

2. Foto copy KTP (Kartu Sinyal Masyarakat) sejumlah 3 lembar

3. Foto copy NPWP sejumlah 3 lembar

4. Foto copy ijin gangguan/HO sejumlah 3 lembar

5. Neraca perusahaan sejumlah 3 lembar

6. Gambar denah lokasi area usaha

96
c) Biaya pembuatan SIUP sesuai dengan ketentuan daerah masing –

masing. Masa berlaku SIUP selama masa berjalan.

f. Tanda Daftar Perusahaan (TDP)

Prosedur pembuatan TDP sebagai berikut :

a) Terlebih dahulu didaftarkan kepengadilan negeri setempat sesuai dengan

domisili perusahaan.

b) Mengambil formulir, mengisi dan menandatangani permohonan dan

mengajukan permohonan TDP pada kantor Dinas Perindustrian dan

Perdagangan Kota/Kabupaten. Kantor perusahaan sesuai dengan domisili

perusahaan.

c) Petugas kantor pendaftaran perusahaan akan memeriksa dab meneliti,

jika memenuhi syarat wajib Daftar Perusahaan, maka sertifikat Tanda

Daftar Perusahaan akan dikeluarkan.

Persyaratann TDP sebagai berikut :

1. Copy seluruh Akta Perusahaan, mulai dari Akta Pendiriran sampai

dengan Akta Perubahan terakhir.

2. Copy seluruh SK/Pelaporan dari Depkumhan

3. Copy Surat Keterangan Domisili Perusahaan

4. Copy  NPWP Perusahaan

5. Copy  KTP Direktur Utama

6. Copy Kartu Keluarga Direktur Utama jika Direktur Utama seorang

wanita.

7. Copy SIUP

97
e. Aspek Manajemen dan MSDM

Usaha makaroni ayaw merupakan perusahaan perseorangan yang dimiliki hanya

oleh satu orang pemilik, satu orang manager dan beberapa karyawan. Perencanaan

usaha ini memerlukan beberapa karyawan yang memiliki keahlian dan spesialisasi

dibidangnya masing-masing. Dalam pelaksanaan kegiatan usaha ada struktur

organisasi yang menunjukkan pembagian pekerjaan berikut jumlah karyawan

yang meliputi :

Manager : 1 Orang

Karyawan : 4 Orang

Perekrutan karyawan dilakukan oleh pemilik makaroni ayaw dibantu oleh

Manager yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Dalam rangka memberikan

pelayanan yang baik kepada konsumen dan meminimalisir kesalahan, maka secara

khusus memberikan pelatihan dan pembagian pekerjaan yang dibutuhkan kepada

para semua karyawan, misalnya bagaimana sistem dan aturan dalam usaha

makaroni ayaw, bagaimana melayani pelanggan dengan baik. Dengan tujuan

setiap karyawan dapat bekerja seefektif mungkin dalam bidangnya masing-

masing.

Untuk menyusun struktur organisasi perlu terlebih dahulu dibuat pembagian tugas

bagian-bagian yang ada didalam struktur organisasi. Rancangan struktur

organisasi makaroni ayaw ini dapat dilihat pada Gambar 4.15.

98
Gambar 4.9
Rancangan Struktur Organisasi makaroni ayaw

Manager

karyawan Cashier

Gambar 4.9 Rancangan Struktur Organisasi

Berikut dijelaskan pembagian tugas, wewenang, dan spesifikasi jabatan pada

masing-masing bagian sebagai berikut :

A. Manager

Spesifikasi jabatan : 

a) Pria/wanita, usia maksimal 30 tahun

b) Pendidikan minimal S1

c) Pengalaman dibidang yang sama minimal 1 tahun

d) Berorientasi pada target

e) Bisa bekerja secara team maupun individu

f) Berpenampilan menarik

Tugas, Tanggungjawab, dan Wewenang :

1. Bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan operasional makaroni

ayaw

2. Bertanggungjawab kepada pemilik atas kegiatan yang ditanganinya di

dalam maupun di lampangan.

99
3. Memiliki wewenang untuk mengatur dalam pelaksanaan kegiatan usaha

4. Memeriksa kehadiran karyawan saat jam kerja

5. Bertanggung jawab terhadap seluruh karyawan.

B. Cashier

a) Wanita maksimal umur 27 Tahun.

b) Minimal lulusan SMA,SMK sederajat.

c) Berpakaian rapih dan menarik.

d) Sopan dan mempunyai tutur kata yang baik.

e) Mempunyai pengalaman di bidangnya minimal 1 Tahun.

f) Cekatan dan bertanggung jawab.

C. Aspek Ekonomis

Dengan adanya rencana investasi bisnis yakni dengan di bangunnya usaha

makaroni ayaw diharapkan mampu memberikan benefit bagi masyarakat

Lampung, juga dapat mensejahterahkan masyarakat dengan membuka

lapangan pekerjaan. Membuka peluang pendapatan bagi pihak lain yang

berkaitan dengan proyek baik langsung maupun tidak langsung, diantaranya

penjual bahan baku dan sebagainya. Pemerintah juga turut mendapatkan

manfaat dari makaroni ayaw ini melalui pajak yang dikenakan pada

perusahaan sehingga dapat membantu pembangunan daerah di Provinsi

Lampung.

D. Aspek Lingkungan

a. Lingkungan Industri

a) Ancaman masuknya pendatang baru

100
Masuknya usaha makaroni ayaw sebagai pendatang baru akan

menimbulkan implikasi bagi usaha-usaha yang sejenis dan sudah ada.

Dengan adanya pendatang pendatang baru maka mempengaruhi

unsur-unsur lain seperti : terjadinya perebutan pangsa pasar, naiknya

tingkat persaingan, dan tarif harga yang tidak stabil.

b) Persaingan sesama perusahaan

Persaingan sesama perusahaan sangat mempengaruhi kebijakan dan

kinerja usaha. Oleh karena itu, makaroni ayaw berusaha menyikapi

persaingan sebagai salah satu pemicu untuk lebih maju dalam kinerja

usaha dan terus melakukan inovasi-inovasi dan pesaing baru tidak

dengan mudah mengalahkan atau membuat inovsi yang lebih baik.

b. Lingkungan hidup

Hal-hal yang dilakukan oleh makaroni ayaw dalam mengelola

lingkungan adalah membuang limbah bahan baku secara rutin dan pada

tempatnya. Dengan demikian makaroni ayaw terus berusaha untuk

menghindari dan mengupayakan untuk meminimumkan dampak negatif

yang bisa mempengaruhi lingkungan di sekitar daerah usaha. Dan

menghindari terjadinya penumpukan sampah di lokasi usaha. Jika sampai

terjadi penumpukan, maka akan mempengaruhi minat para pelanggan

dan konsumen. Hal ini dikarenakan adanya pemandangan yang kurang

menyenangkan yang ditimbulkan dari tumpukan-tumpukan sampah

tersebut. Sedangkan untuk usaha pencegahan yang lain masih terus

dilakukan agar usaha ini benar-benar tidak memiliki dampak negatif

101
terhadap lingkungan sekitar dan tidak merugikan masyarakat sekitar

usaha ini.

102

Anda mungkin juga menyukai