1. Perhitungan :
1) Dalam struktur pemberian komisi yang lama, PT. Kanguru Travel, sebagai agen
perjalanan, menerima komisi sebesar 10% dari harga tiket per penumpang. Harga
tiket pulang pergi yang dikenakan adalah sebesar Rp. 1.800.000. Oleh karena itu,
untuk menghitung jumlah komisi yang diterima oleh agen, kita dapat menggunakan
rumus sederhana:
Dengan menggunakan nilai yang diberikan, yaitu harga tiket sebesar Rp. 1.800.000
dan persentase komisi sebesar 10%, kita dapat menghitung jumlah komisi yang diterima
oleh agen, yaitu:
Sehingga, dalam struktur pemberian komisi yang lama, agen PT. Kanguru Travel
akan menerima komisi sebesar Rp. 180.000 per penumpang.
Jika harga tiket Rp 1.800.000 maka komisi yang didapatkan Rp 100.000 dikurangi pajak
30%.
BEP Unit = (biaya tetap + target laba) : (harga perunit – Pajak – biaya variabel per unit)
BEP Unit = (Rp 18.000.000 + Rp 12.000.000) : ((Rp 100.000 – (Rp 100.000 x 30%)) –
Rp 40.000)
Dalam hitungan ini target laba ditambahkan pada biaya tetap. Sebab perusahaan
memiliki beban untuk mencapai target laba. Sehingga BEP atau penjualan minimal yang
diinginkan adalah ketika mencapai target laba.
BEP unit : BEP Harga = (biaya tetap + target laba) : ((Harga per unit – pajak – biaya
variabel per unit) : harga per unit))
Jumlah tiket pulang pergi yang harus dijual agen penjualan untuk mencapai titik impas adalah
129 tiket.
Jumlah tiket pulang pergi yang harus dijual agen penjualan untuk mencpai target laba operasi
Rp 12.000.000 / bulan adalah sebanyak 214 tiket.
Titik impas dicapai pada tingkat pendapatan laba operasi per bulan Rp 12.000.000 yaitu pada
saat penjualan tiket sebanyak 214 tiket pemberian komisi yang lama.
3) Target laba
Menurut saya tentang target laba dan bagaimana implikasinya pada dunia usaha yaitu,
target yang ditentukan untuk nilai laba yang diharapkan biasanya menggunakan analisis titik
impas (ATI). Perhitungan ini memberikan informasi yang sangat berharga bagi manajemen.
Sebagai bagian dari analisis BVL, hasil ATI akan mengembangkan pemikiran manajemen
tentang laba perusahaan di atas titik impas. Dikarenakan itu, manajemen tentunya akan
menetapkan target keuntungan yang ingin dicapai pada periode berikutnya.
Target berupa target pendapatan dalam satuan mata uang (Rp), maupun dalam satuan unit.
Secara lengkap dapat ditetapkan tiga macam target sebagai berikut :
2. Anggaran
a. Anggaran adalah suatu rancangan yang disusun secara sistematis yang dinyatakan dalam
bentuk angka yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan untuk jangka waktu dan
periode tertentu pada masa yang akan datang.
Dalam anggaran ini angka tersebut dinyatakan dalam bentuk unit moneter, karena dinyatakan
dalam bentuk unit moneter, maka anggaran seringkali disebut dengan nama rencana
keuangan. Anggaran perusahaan memiliki hal yang sangat penting yaitu dalam hal kegiatan
dan satuan uang suatu perusahaan, semua kegiatan perusahaan harus direalisasikan dengan
satuan uang dan dinyatakan dalam bentuk kualitatif. Sehingga anggaran dapat digunakan
untuk mengukur efektivitas dan efisiensi suatu perusahaan. Anggaran dapat memberikan
banyak manfaat positif bagi perusahaan selain yang telah dipaparkan di atas.
3. Pengendalian Manfaat atas hal ini sebenarnya sudah cukup jelas dipaparkan di atas.
Pengendalian sangatlah mendasar bagi seluruh keberhasilan penganggaran Pengendalian
didefinisikan sebagai aktivitas melihat kejadian yang telah berlalu dan menentukan apa yang
sebenarnya terjadi serta membandingkan dengan hasil yang telah direncanakan sebelumnya.
Pengendalian memastikan bahwa langkah-langkah korektif telah diambil untuk memperbaiki
ketidaktepatan pencapaian antara apa yang telah direncanakan dengan aktualnya. Manajer
perlu mengidentifikasi selisihselisih signifikan yang dianggap tidak menguntungkan
(unfavorable) dan segera mengambil tindakan penyelesaian serta jika perlu merevisi anggaran
untuk periode selanjutnya.
5. Penilaian Kinerja: Manfaat anggaran sebagai alat pengendalian dapat dilanjutkan sebagai
alat untuk menilai kinerja para manajer. Pada akhir periode setelah dilakukan perbandingan
antara hasil aktual dengan yang dianggarkan maka akan ditemukan apakah manajer atau
karyawan bersangkutan telah berupaya bertindak sesuai yang diharapkan. Tentu saja hasil
yang diperoleh dapat bersifat unfavorable maupun favorable. Hasil tersebut digunakan
sebagai penentuan pemberian reward atau punishment.
Selain kelima manfaat utama tersebut, beberapa sumber lain menyatakan manfaat
fungsi dan anggaran juga tercakup dalam hal memotivasi karyawan untuk meningkatkan
kinerjanya, pendelegasian otoritas dari pihak atas ke pihak bawah, sebagai sarana untuk
mengalokasikan sumber daya, menyediakan rerangka untuk pertanggungjawaban akuntansi.