Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 2

NAMA : GABRIELLA TESSALONIKA


NIM : 043578281
MATA KULIAH : EKMA 4113 – AKUNTANSI MANAJEMEN
UPBJJ : JAKARTA – 2021.2

1. Perhitungan :

1) Dalam struktur pemberian komisi yang lama, PT. Kanguru Travel, sebagai agen
perjalanan, menerima komisi sebesar 10% dari harga tiket per penumpang. Harga
tiket pulang pergi yang dikenakan adalah sebesar Rp. 1.800.000. Oleh karena itu,
untuk menghitung jumlah komisi yang diterima oleh agen, kita dapat menggunakan
rumus sederhana:

Komisi = Harga Tiket x Persentase Komisi

Dengan menggunakan nilai yang diberikan, yaitu harga tiket sebesar Rp. 1.800.000
dan persentase komisi sebesar 10%, kita dapat menghitung jumlah komisi yang diterima
oleh agen, yaitu:

Komisi = Rp. 1.800.000 x 10% = Rp. 180.000

Sehingga, dalam struktur pemberian komisi yang lama, agen PT. Kanguru Travel
akan menerima komisi sebesar Rp. 180.000 per penumpang.

Harga Tiket PP Jumlah Tiket Terjual Komisi Pendapatan


Rp 1.800.000 1 10% Rp 180.000
Rp 1.800.000 2 10% Rp 360.000
Rp 1.800.000 3 10% Rp 540.000
Rp 1.800.000 4 10% Rp 720.000
Rp 1.800.000 10 10% Rp 1.800.000

Jika harga tiket Rp 1.800.000 maka komisi yang didapatkan Rp 100.000 dikurangi pajak
30%.

BEP Unit = (biaya tetap + target laba) : (harga perunit – Pajak – biaya variabel per unit)

BEP Unit = (Rp 18.000.000 + Rp 12.000.000) : ((Rp 100.000 – (Rp 100.000 x 30%)) –
Rp 40.000)

BEP Unit = Rp 30.000.000 : (Rp 100.000 – Rp 30.000 – Rp 40.000)

BEP Unit = Rp 30.000.000 : (Rp 100.000 – 70.000)


BEP Unit = Rp 30.000.000 : Rp 30.000 = 1.000

Dalam hitungan ini target laba ditambahkan pada biaya tetap. Sebab perusahaan
memiliki beban untuk mencapai target laba. Sehingga BEP atau penjualan minimal yang
diinginkan adalah ketika mencapai target laba.

BEP harga dengan kondisi yang sama untuk menghitung:

BEP unit : BEP Harga = (biaya tetap + target laba) : ((Harga per unit – pajak – biaya
variabel per unit) : harga per unit))

BEP Harga = Rp 30.000.000 : (Rp 30.000 : Rp 100.000)

BEP Harga = Rp 30.000.000 : 0,3

BEP Harga = Rp 100.000.000

2) BEP = Biaya tetap / Margin kontribusi

BEP = Rp 18.000.000 / Rp 140.000 = 129 tiket

Jumlah tiket pulang pergi yang harus dijual agen penjualan untuk mencapai titik impas adalah
129 tiket.

Q = (Total biaya tetap + laba operasi) / Margin kontribusi

Q = (Rp 18.000.000 + Rp 12.000.000) / Rp 140.000 = 214 tiket.

Jumlah tiket pulang pergi yang harus dijual agen penjualan untuk mencpai target laba operasi
Rp 12.000.000 / bulan adalah sebanyak 214 tiket.

Titik impas dicapai pada tingkat pendapatan laba operasi per bulan Rp 12.000.000 yaitu pada
saat penjualan tiket sebanyak 214 tiket pemberian komisi yang lama.

3) Target laba

Menurut saya tentang target laba dan bagaimana implikasinya pada dunia usaha yaitu,
target yang ditentukan untuk nilai laba yang diharapkan biasanya menggunakan analisis titik
impas (ATI). Perhitungan ini memberikan informasi yang sangat berharga bagi manajemen.
Sebagai bagian dari analisis BVL, hasil ATI akan mengembangkan pemikiran manajemen
tentang laba perusahaan di atas titik impas. Dikarenakan itu, manajemen tentunya akan
menetapkan target keuntungan yang ingin dicapai pada periode berikutnya.

Target berupa target pendapatan dalam satuan mata uang (Rp), maupun dalam satuan unit.
Secara lengkap dapat ditetapkan tiga macam target sebagai berikut :

- Target laba ditetapkan dalam jumlah tertentu

- Target laba ditetapkan dalam jumlah presentase tertentu dari pendapatan.


- Target laba ditetapkan dalam jumlah tertentu setelah diperhitungkan pajaknya
implikasi pada dunia usaha adalah dengan adanya target yang telah ditentukan maka
perusahaan akan melakukan rencana dan kegiatan operasional untuk mencapai laba
sesuai target atau melebihi target.

2. Anggaran

a. Anggaran adalah suatu rancangan yang disusun secara sistematis yang dinyatakan dalam
bentuk angka yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan untuk jangka waktu dan
periode tertentu pada masa yang akan datang.

Dalam anggaran ini angka tersebut dinyatakan dalam bentuk unit moneter, karena dinyatakan
dalam bentuk unit moneter, maka anggaran seringkali disebut dengan nama rencana
keuangan. Anggaran perusahaan memiliki hal yang sangat penting yaitu dalam hal kegiatan
dan satuan uang suatu perusahaan, semua kegiatan perusahaan harus direalisasikan dengan
satuan uang dan dinyatakan dalam bentuk kualitatif. Sehingga anggaran dapat digunakan
untuk mengukur efektivitas dan efisiensi suatu perusahaan. Anggaran dapat memberikan
banyak manfaat positif bagi perusahaan selain yang telah dipaparkan di atas.

Beberapa manfaat dari anggaran sebagai berikut :

1. Perencanaan : anggaran menggerakkan manajer formal masa depan sehingga mendorong


manajer mengembangkan arah umum bagi perusahaan, memperkirakan masalah yang akan
muncul, dan menetapkan kebijakan yang tepat agar seluruh anggota perusahaan bertindak
selaras dengan rencana strategis yang telah ditetapkan. Anggaran mensyaratkan manajer
untuk memikirkan secara berkala apa yang harus dicapai oleh perusahaan sembari
mengantisipasi kemungkinan hambatan yang akan dihadapi ditempat keterbatasan sumber
daya yang dimiliki.

2. Pengambilan keputusan : perencanaan yang telah dibuat membantu proses pengambilan


keputusan. Misalkan manajemen akan mengikuti rencana yang telah dianggarkan, membuat
jadwal produksi sesuai dengan ramalan penjualan membeli bahan baku sesuai dengan
anggaran produksi. Sehingga dengan demikian anggaran dapat meningkatkan kualitas
pengambilan keputusan. Manajer akan berupaya untuk mencapai tujuan yang telah
dipaparkan dalam anggaran, misalkan dengan menghindari pembelian aset yang tidak
diperlukan.

3. Pengendalian Manfaat atas hal ini sebenarnya sudah cukup jelas dipaparkan di atas.
Pengendalian sangatlah mendasar bagi seluruh keberhasilan penganggaran Pengendalian
didefinisikan sebagai aktivitas melihat kejadian yang telah berlalu dan menentukan apa yang
sebenarnya terjadi serta membandingkan dengan hasil yang telah direncanakan sebelumnya.
Pengendalian memastikan bahwa langkah-langkah korektif telah diambil untuk memperbaiki
ketidaktepatan pencapaian antara apa yang telah direncanakan dengan aktualnya. Manajer
perlu mengidentifikasi selisihselisih signifikan yang dianggap tidak menguntungkan
(unfavorable) dan segera mengambil tindakan penyelesaian serta jika perlu merevisi anggaran
untuk periode selanjutnya.

4. Komunikasi dan Koordinasi: Anggaran membantu proses komunikasi antar anggota


perusahaan dalam memahami dan mengeksekusi rencana strategis perusahaan yang telah
diturunkan menjadi sesuatu yang terukur. Anggaran menjadi media bagi manajer untuk
bertukar informasi perihal tujuan perusahaan serta. Lebih lanjut, anggaran dapat digunakan
sebagai alat untuk berinteraksi dengan saling memupuk kesadaran dan memotivasi
terlaksanakannya peran dan kontribusi yang harus diberikan oleh masing-masing individu
terhadap pencapaian tujuan perusahaan secara keseluruhan. Anggaran membantu manajer
senior untuk mengoreksi kesalahan persepsi tentang tujuan organisasi dari para bawahannya.
Apabila ekspektasi dalam anggaran dikomunikasikan kepada semua yang berkepentingan
pada awal periode, maka para karyawan akan mengetah secara tepat apa yang sesungguhnya
perusahaan harapkan dari mereka.

5. Penilaian Kinerja: Manfaat anggaran sebagai alat pengendalian dapat dilanjutkan sebagai
alat untuk menilai kinerja para manajer. Pada akhir periode setelah dilakukan perbandingan
antara hasil aktual dengan yang dianggarkan maka akan ditemukan apakah manajer atau
karyawan bersangkutan telah berupaya bertindak sesuai yang diharapkan. Tentu saja hasil
yang diperoleh dapat bersifat unfavorable maupun favorable. Hasil tersebut digunakan
sebagai penentuan pemberian reward atau punishment.

Selain kelima manfaat utama tersebut, beberapa sumber lain menyatakan manfaat
fungsi dan anggaran juga tercakup dalam hal memotivasi karyawan untuk meningkatkan
kinerjanya, pendelegasian otoritas dari pihak atas ke pihak bawah, sebagai sarana untuk
mengalokasikan sumber daya, menyediakan rerangka untuk pertanggungjawaban akuntansi.

b. Perlunya diadakan anggaran penjualan karena anggaran penjualan berfungsi sebagai


pedoman kerja dan memberikan arah serta sekaligus memberikan target yang harus
dicapai oleh aktivitas perusahaan diwaktu yang akan datang. Selain itu tujuan utamanya
adalah mengurangi ketidakpastian di masa depan, memasukkan pertimbangan /
keputusan manajemen dalam proses perencanaan. Memberikan informasi dalam profit
planning control serta untuk mempermudah pengendalian penjualan.
c. Laporan Anggaran Kas PT. ECO PT Eco memiliki saldo awal kas Juli 2020 sebesar Rp
2.500.000 beserta komponen lainnya.

Maka laporan anggaran kas pada bulan Juli adalah :

NO TRANSAKSI PENERIMAAN PEMBAYARAN


1 Saldo Awal Rp 2.500.000
2 Ren. Pen. Kas Penjualan Rp 55.000.000
3 Ren. Pen. Lain Lain Rp 15.000.000
4 Biaya Bahan Baku Rp 11.000.000
5 Biaya Tenaga Kerja Rp 8.000.000
6 Biaya Overhead Rp 5.000.000
Biaya Administrasi Rp 2.000.000
TOTAL Rp 72.500.000 Rp 26.000.000

Saldo Kas Akhir

Penerimaan – Pengeluaran = 72.500.000 – 26.000.000 = 46.500.000

Sumber Referensi : BMP EKMA4314 - Akuntansi Manajemen

Anda mungkin juga menyukai