Anda di halaman 1dari 5

1. 1.

Berdasarkan data diatas hitunglah struktur pemberian komisi yang lama


Struktur Pemberian Komisi yang Lama:
● Diketahui :
PT.Kanguru Travel menerima komisi sebesar 10% dari harga tiket per
penumpang.
Harga tiket pulang pergi adalah Rp. 1.800.000,-
● Rumus : Komisi = Harga Tiket * Persentase Komisi
● Komisi = Rp. 1.800.000,- * 10% = Rp. 180.000
2. Berapakah tiket pulang pergi yang harus dijual agen penjualan untuk mencapai
a) Titik impas (BEP) dalam jumlah tiket (kuantitas)
b) Laba operasi per bulan 12.000.000:

A. Untuk menentukan titik impas (BEP) dalam hal jumlah tiket (kuantitas) yang
perlu dijual oleh agen perjalanan, diperlukan perhitungan biaya tetap dan
biaya variabel.
Biaya bulanan yang menjadi tanggung jawab agen adalah sebesar Rp.
18.000.000,- sebagai biaya tetap. Sementara itu, biaya variabel per tiket
adalah sebesar Rp. 40.000,-.
Dalam konteks ini, kita ingin menemukan jumlah tiket yang harus dijual agar
total pendapatan sama dengan total biaya (titik impas), sambil juga mencari
laba operasional sebesar Rp. 12.000.000,- per bulan.
Mari kita asumsikan jumlah tiket yang harus dijual sebagai Y.
Pendapatan dari penjualan tiket dapat dihitung dengan mengalikan harga
tiket dengan jumlah tiket:
Pendapatan = Harga Tiket x Jumlah Tiket
= Rp. 1.800.000,- * Y
= Rp. 1.800.000Y
Total biaya dapat dihitung dengan menambahkan biaya tetap dan biaya
variabel per tiket yang dikalikan dengan jumlah tiket:
Total Biaya = Biaya Tetap + (Biaya Variabel per Tiket x Jumlah Tiket)
= Rp. 18.000.000,- + (Rp. 40.000,- * Y)
= Rp. 18.000.000,- + Rp. 40.000Y
Kita mencari jumlah tiket (Y) yang dapat memenuhi persamaan berikut:
Pendapatan = Total Biaya
Rp. 1.800.000Y = Rp. 18.000.000,- + Rp. 40.000Y
Kita dapat menyederhanakan persamaan ini:
1.800.000Y - 40.000Y = 18.000.000,-
1.760.000Y = 18.000.000,-
Y = 18.000.000,- / 1.760.000
Y ≈ 10,227 tiket
Jadi, untuk mencapai titik impas (BEP) dalam jumlah tiket (kuantitas), agen
perjalanan harus menjual sekitar 10.227 tiket.
B. Untuk mencari laba operasi per bulan, kita dapat mengurangi total biaya dari
pendapatan:
Laba Operasi = Pendapatan - Total Biaya
= (Rp. 1.800.000,- x 10.227) - (Rp. 18.000.000,- + Rp. 40.000,- x 10.227)
= Rp. 18.270.000,- - Rp. 18.000.000,- - Rp. 409.080.000,-
= Rp. -190.730.000,-
Laba operasional yang tercatat adalah sebesar Rp. -190.730.000,-,
menunjukkan bahwa agen perjalanan akan mengalami kerugian sebesar Rp.
190.730.000,- per bulan dengan struktur pemberian komisi yang lama.
Penting untuk dicatat bahwa hasil ini menunjukkan kerugian, bukan laba.
Jika agen perjalanan bermaksud mencapai laba operasional sebesar Rp.
12.000.000,- per bulan, perlu dilakukan perubahan dalam struktur pemberian
komisi atau strategi penjualan tiket. Hal ini memerlukan evaluasi dan
penyesuaian pada aspek-aspek tertentu agar bisnis dapat mencapai tujuan
keuangan yang diinginkan.
3. Apa yang saudara ketahui tentang target laba, dan bagaimana implikasinya
pada dunia usaha?
Tujuan laba adalah jumlah keuntungan yang diinginkan atau diharapkan oleh suatu
perusahaan dalam suatu periode tertentu. Hal ini sering dicapai melalui perumusan
strategi bisnis, penetapan harga produk atau layanan, manajemen biaya, dan
pengelolaan aspek keuangan lainnya. Dampaknya pada dunia bisnis sangatlah
signifikan, karena target laba memengaruhi keputusan-keputusan strategis yang
diambil oleh manajemen perusahaan. Berikut beberapa implikasi umum:
● Perencanaan Strategis:
Target laba memiliki dampak pada perencanaan strategis perusahaan.
Keputusan terkait pengembangan produk, ekspansi pasar, dan investasi
dipengaruhi oleh target laba yang telah ditetapkan.
● Penetapan Harga:
Menetapkan harga produk atau layanan dengan tepat menjadi krusial untuk
mencapai target laba. Harga yang terlalu rendah dapat mengurangi laba,
sementara harga yang terlalu tinggi mungkin menurunkan volume penjualan.
● Pengendalian Biaya:
Manajemen perusahaan harus memperhatikan pengendalian biaya guna
mencapai target laba. Efisiensi operasional dan manajemen biaya menjadi
faktor penting untuk mencapai tingkat laba yang diinginkan.
● Evaluasi Kinerja:
Target laba digunakan sebagai tolok ukur untuk mengevaluasi kinerja
perusahaan. Ini membantu manajemen menilai sejauh mana perusahaan
berhasil mencapai tujuan keuangan yang telah ditetapkan.
● Daya Tarik Investor:
Investor dan pemangku kepentingan lainnya cenderung melihat target laba
sebagai indikator kesehatan keuangan dan keberlanjutan perusahaan.
Kesesuaian antara hasil aktual dan target laba dapat memengaruhi persepsi
investor.
● Perencanaan Keuangan:
Target laba menjadi dasar untuk perencanaan keuangan jangka panjang. Ini
membantu dalam menetapkan prioritas pengeluaran, investasi, dan
pengembangan bisnis.
● Inovasi dan Strategi Pemasaran:
Perusahaan mungkin perlu mengadopsi inovasi dan strategi pemasaran yang
lebih agresif untuk mencapai target laba. Ini dapat melibatkan pengembangan
produk baru atau ekspansi ke pasar baru.
Penting untuk mencatat bahwa target laba harus realistis dan dapat dicapai.
Perusahaan perlu melakukan evaluasi berkala dan penyesuaian terhadap
target laba mereka sesuai dengan perubahan dalam lingkungan bisnis.

2. a.Jelaskan secara singkat manfaat dari anggaran bagi suatu perusahaan?


Anggaran memiliki sejumlah manfaat krusial bagi perusahaan dalam berbagai aspek:
● Perencanaan Keuangan:
Anggaran membantu perusahaan dalam menyusun rincian penerimaan dan
pengeluaran keuangan. Ini membantu dalam perumusan tujuan keuangan jangka
pendek dan jangka panjang serta memberikan gambaran yang jelas mengenai arah
keuangan perusahaan.
● Kontrol Keuangan:
Dengan membandingkan hasil anggaran dengan kinerja aktual, perusahaan dapat
mengidentifikasi perbedaan dan mengambil langkah-langkah korektif sesuai
kebutuhan. Ini membantu dalam pengendalian pengeluaran dan memastikan bahwa
perusahaan mengikuti rencana keuangan yang telah ditetapkan.
● Evaluasi Kinerja:
Anggaran memberikan landasan untuk mengevaluasi kinerja berbagai departemen
dan fungsi perusahaan. Perbandingan antara anggaran dan hasil aktual membantu
mengidentifikasi area di mana perusahaan telah berhasil dan di mana perbaikan
mungkin diperlukan.
● Pengambilan Keputusan:
Anggaran membantu manajer dalam membuat keputusan yang lebih informasional
dengan memberikan kerangka kerja untuk alokasi sumber daya. Ini membantu dalam
menentukan prioritas dan mengarahkan sumber daya ke area yang paling strategis.
● Motivasi Karyawan:
Melibatkan karyawan dalam proses penyusunan anggaran dapat meningkatkan
pemahaman mereka mengenai tujuan perusahaan. Selain itu, mencapai target
anggaran dapat memberikan motivasi tambahan kepada karyawan.
● Manajemen Risiko:
Dengan menyusun anggaran, perusahaan dapat mengidentifikasi potensi risiko
keuangan dan mengembangkan strategi untuk mengelolanya. Ini membantu dalam
menciptakan lingkungan bisnis yang lebih stabil.
● Komunikasi Internal:
Anggaran dapat dijadikan alat komunikasi internal untuk menyampaikan visi dan
strategi perusahaan kepada semua tingkatan organisasi. Ini membantu menciptakan
pemahaman yang lebih baik tentang arah yang diambil perusahaan.

Secara keseluruhan, anggaran berperan penting dalam membantu perusahaan


merencanakan, mengendalikan, dan mengelola sumber daya keuangan mereka dengan
lebih efisien.

b.Mengapa diperlukan anggaran penjualan?


Anggaran penjualan menjadi elemen kunci dalam perencanaan keuangan suatu
perusahaan, memberikan sejumlah manfaat esensial. Beberapa alasan mengapa
penyusunan anggaran penjualan diperlukan meliputi:
● Perencanaan Keuangan:
Anggaran penjualan berperan sebagai alat untuk memproyeksikan pendapatan yang
diantisipasi dari penjualan produk atau layanan. Ini menjadi pijakan untuk menyusun
perencanaan keuangan secara menyeluruh, membantu dalam merencanakan
alokasi sumber daya.
● Pengendalian Keuangan:
Dengan memiliki anggaran penjualan, perusahaan dapat melakukan perbandingan
antara proyeksi penjualan dengan realisasi aktual. Hal ini memungkinkan identifikasi
perbedaan dan pelaksanaan tindakan korektif jika terdapat deviasi dari target
penjualan yang telah ditetapkan.
● Penetapan Tujuan:
Anggaran penjualan berkontribusi dalam menetapkan tujuan yang realistis untuk tim
penjualan dan seluruh organisasi. Menetapkan sasaran yang jelas dapat
memberikan motivasi dan fokus kepada tim penjualan untuk mencapai target yang
telah ditetapkan.
● Perencanaan Produksi dan Persediaan:
Proyeksi penjualan membantu dalam perencanaan produksi dan manajemen
persediaan. Dengan mengetahui perkiraan penjualan produk atau layanan,
perusahaan dapat merencanakan produksi dan persediaan dengan lebih efisien.
● Pengambilan Keputusan Strategis:
Anggaran penjualan memberikan informasi yang diperlukan untuk pengambilan
keputusan strategis. Perusahaan dapat mengevaluasi efektivitas strategi penjualan
yang sedang berjalan atau merancang strategi baru berdasarkan proyeksi penjualan
yang diharapkan.
● Pemantauan Kinerja Bisnis:
Melalui pemantauan pencapaian anggaran penjualan, perusahaan dapat menilai
kinerja bisnis mereka. Ini membantu dalam mengevaluasi keberhasilan atau
perluasannya strategi pemasaran dan penjualan.
● Pemantauan Pasar:
Anggaran penjualan memberikan wawasan mengenai tren pasar dan kebutuhan
pelanggan. Informasi ini menjadi kunci untuk menyesuaikan strategi penjualan agar
tetap relevan dalam menghadapi perubahan kondisi pasar.
● Negosiasi dengan Pihak Luar:
Proyeksi penjualan yang jelas dapat mendukung perusahaan dalam berbagai
negosiasi dengan pihak luar, seperti pemasok atau investor. Ini memberikan
gambaran yang kuat tentang kebutuhan dan potensi perusahaan.

Dengan menggunakan anggaran penjualan secara efektif, perusahaan dapat meningkatkan


pengelolaan sumber daya, memperbaiki efisiensi operasional, dan mencapai tujuan
keuangan yang telah ditetapkan.

c. PT.ECO memiliki saldo awal kas pada bulan Juli 2020 sebesar Rp 2.500.000,-
mengharapkan akan menerima kas dari penjualan sebesar Rp 55.000.000,- di bulan Juli 2021
dan diharapkan memperoleh pendapatan lain-lain dari usaha menyewa bangunan yang
dimilikinya sebesar Rp. 15.000.000,-. Pada bulan tersebut PT.ECO mengeluarkan biaya
berupa:
- Biaya bahan baku Rp. 11.000.000,-
- Biaya Tenaga Kerja Rp. 8.000.000,-
- Biaya Overhead Rp. 5.000.000,-
- Biaya Administrasi Rp. 2.000.000,-

d. Buatlah Laporan anggaran kas pada bulan Juli 2021!.


+---------------------------------+-----------------------+
| Keterangan | Jumlah (Rp) |
+---------------------------------+-----------------------+
| Saldo Awal Kas (Juli 2021) | 2.500.000,- |
+---------------------------------+-----------------------+
| Penerimaan Kas | |
| - Kas dari Penjualan | 55.000.000,- |
| - Pendapatan Lain-lain | 15.000.000,- |
| Total Penerimaan Kas | 70.000.000,- |
+---------------------------------+-----------------------+
| Total Kas yang Tersedia | 72.500.000,- |
+---------------------------------+-----------------------+
| Pengeluaran Kas | |
| - Biaya Bahan Baku | 11.000.000,- |
| - Biaya Tenaga Kerja | 8.000.000,- |
| - Biaya Overhead | 5.000.000,- |
| - Biaya Administrasi | 2.000.000,- |
| Total Pengeluaran Kas | 26.000.000,- |
+---------------------------------+-----------------------+
| Saldo Akhir Kas (Juli 2021) | 46.500.000,- |
+---------------------------------+-----------------------+

Laporan anggaran kas ini memberikan gambaran yang lebih terperinci mengenai sumber
dan penggunaan kas selama bulan Juli 2021. Saldo akhir kas yang positif menunjukkan
bahwa PT.ECO memiliki surplus kas pada akhir bulan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai