“PERENCANAAN LABA”
KELOMPOK 8
Oleh
Azib Azandi (01011382126172)
Dandi Alghazali (01011382126205)
Habiburrahman Faiz (01011382126144)
Muhammad Septriadi (01011382126207)
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala rahmat dan
berkatnya sehingga kami dapat menyusun makalah tentang “Perencanaan Laba” ini dengan
baik
Makalah ini merupakan salah satu tugas yang di berikan kepada kami dalam tugas
kelompok AKUNTANSI MANAJEMEN dalam pengelolaan laba pada suatu perusahaan.
Sehingga besar harapan kami makalah yang kami sajikan dapat menjadi konstribusi positif
bagi pengembang wawasan pembaca.
Sebagai penutup penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak.
Terima kasih
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu sumber informasi dari pihak eksternal dalam menilai kinerja
perusahaan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu
proses pencatatan transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku bersangkutan.
Laporan keuangan dibuat oleh manajemen dengan tujuan untuk mempertanggung
jawabkan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya oleh para pemilik perusahaan.
Disamping itu laporan keuangan juga digunakan untuk memenuhi tujuan-tujuan lain yaitu
sebagai laporan kepada pihak diluar perusahaan. Kinerja manajemen perusahaan tersebut
tercermin pada laba yang terkandung dalam laporan laba rugi. Oleh karena itu
proses penyusunan laporan keuangan di pengaruhi oleh faktor faktor tertentu yang dapat
menentukan kualitas laporan keuangan. Manajemen perusahaan dapat memberikan
kebijakan dalam penyusunan laporan keuangan tersebut untuk mencapai tujuan tertentu.
1.3 Tujuan
Dalam metode priori, sasaran laba mendominasi perencanaan. Pada permulaan manajemen
menentukan spesifikasi suatu tingkat pengembalian yang diharapkan dan kemudaian
menuangkan realisasi dari sasaran tersebut melalui perencanaan.
Dalam metode posteriori, sasaran laba adalah merupakan sub ordinasi dari perencanaan
dan dinyatakan sebagai siuatu hasil dari perencanaan.
Dalam metode pragmatic, manajemen menggunakan suatu standar laba yang telahdi uji
dan di setejui oleh pengalaman
Manfaat dan keterbatasan perencanaan laba Perencanaan laba memiliki manfaat atau
keuntungan yaitu:
perencanaan laba menyediakan suatu pendekatan yang disiplin atas identifikasi dan
penyelesaian masalah.
perencanaan laba menyediakan pengarahan ke seuma tingkatan manajemen.
perencanaan laba meningkatkan koordinasi antar sesama manajer.
perencanaan laba menyediakan suatu cara untuk memperoleh ide dan kerja sama dari
setiap tingkatan manajemen.
anggaran menyediakan suatu tolok ukur untuk mengevaluasi kinerja aktual dan
meningkatkan kemampuan dari individu-individu.
Sementara keuntungan atau manfaat dari perencanaan laba tidak diragukan lagi bersifat
impresif dan berwawasan luas, tetapi perencanaan juga memiliki keterbatasan dan
kekurangan berikut ini:
prediksi bukanlah suatu ilmu pasti; ada sejumlah pertimbangan dan estimasi. Karena
suatu anggaran harus didasarkan pada prediksia tau kejadian masa depan, maka revisi
atau modifikasi dari anggaran sebaiknya dilakukan ketika variasi dari estimasi
membenarkan adanya perubahan dalam rencana.
anggaran dapat memfokuskan perhatian manajemen dalam cita-cita (seperti tingkat
produksi yang tinggi atau tingkat penjualan kredit yang tinggi) yang tidak selalu
sesuai dengan tujuan keseluruhan dari organisasi.
perencanaan laba harus memperoleh komitmen dari manajemen puncak dan kerja
sama dari semua anggota manajemen.
penggunaan anggaran secara berlebihan sebagai alat evaluasi dapat menyebabkan
perilaku disfungsional. Manajer mungkin mencoba menggunakan anggaran untuk
mencapai anggaran pribadi
perencanaan laba tidak menghilangkan atau menggantikan peran administrasi.
penyusunannya memakan waktu.
Laba jangka pendek
Laba jangka pendek merupakan penghasilan yang diterima dari kegiatan perusahaan sebagai
ukuran kinerja sebuah perusahaan dalam periode tertentu. Perencanaan Laba Jangka Pendek
dilakukan sebagai bagian dari proses penyusunan anggaran perusahaan. Dalam perencanaan
laba jangka pendek, manajemen mempertimbangkan berbagai usulan yang berakibat pada :
· Harga Jual
· Volume Penjualan
· Biaya Variabel
· Biaya Tetap
· Laba bersih
Oleh karena itu dalam perencanaan jangka pendek manajemen membutuhkan informasi
akuntansi differensial berupa :
(1) Taksiran pendapatan diferensial
(2) Taksiran biaya diferensial yang berdampak pada laba bersih
Dampak terhadap laba bersih tersebut menjadi salah satu pertimbangan dalam memutuskan
usulan kegiatan dalam proses perencanaan anggaran. Alat analisis yang mampu memberikan
kontribusi yang sangat besar dalam proses penyusunan anggaran dan berbagai parameter
yang bermanfaat untuk perencanaan laba jangka pendek yaitu:
1. Impas
Impas memberikan informasi tingkat penjualan suatu usaha yang labanya sama
dengan nol. Paramater ini memberikan informasi kepada manajemen, dari jumlah
target pendapatan penjualan yang dianggarkan, berapa pendapatan penjualan
minimum yang harus dicapai agar usaha perusahaan tidak mengalami kerugian.
2. Margin of safety
Memberikan informasi berapa volume penjualan yang dianggarkan atau pendapatan
penjualan tertentu maksimum boleh turun agar suatu usaha tidak menderita rugi2.
Margin of safety Memberikan informasi berapa volume penjualan yang dianggarkan
atau pendapatan penjualan tertentu maksimum boleh turun agar suatu usaha tidak
menderita rugi
3. Shut – down point
Memberikan informasi pada tingkat penjualan berapa suatu usaha secara ekonomis
sebaiknya ditutup karena pendapatan penjualannya hanya dapat digunakan untuk
menutup biaya tunai saja. 3. Shut – down point Memberikan informasi pada tingkat
penjualan berapa suatu usaha secara ekonomis sebaiknya ditutup karena pendapatan
penjualannya hanya dapat digunakan untuk menutup biaya tunai saja.
4. Degree of operating leverage
Memberikan informasi berapa kali lipat presentase tertentu perubahan pendapatan
penjualan mengakibatkan perubahan laba bersih.
5. Laba kontribusi perunit (Contribution margin)
Memberikan informasi kemampuan suatu produk dalam memanfaatkan sumber daya
yang langka untuk memberikan kontribusi dalam menutup biaya tetap dan
menghasilkan laba. (Kelebihan pendapatan penjualan di atas biaya variabel)
Berbagai parameter tersebut memberikan bantuan yang penting bagi manajemen dalam
mempertimbangkan berbagai usulan kegiatan dalam proses penyusunan anggaran
perusahaan. Dalam proses perencanaan laba jangka pendek manajemen memerlukan
informasi akuntansi diferensial untuk mempertimbangkan dampak perubahan volume
penjualan, harga jual & biaya terhadap laba perusahaan. Analisis impas & analisis biaya-
volume-laba merupakan teknik untuk membantu manajemen dalam perencanaan laba jangka
pendek.
Laba Jangka Panjang
Laba Jangka panjang adalah Penghasilan Yang di Dapatkan Dari hasil produksi dalam
kurun waktu lebih dari setahun. Perencanaan jangka panjang data juga didifinisikan sebagai
“proses berkelanjutan dalam membuat keputusan sekarang secara sistematis dan, dengan
kemungkinan pengetahuan terhadap masa depannya, mengorganisasi usaha yang dibutuhkan
untuk menentukan keputusan dan mengukur hasil dari keputusan ini di bandingkan dengan
pengharapan melalui organisiasi,umpan balik sistematik.
Rencana jangka panjang harus dijabarkan kedalam anggaran jangka pendek untuk
perencanaan dan pengendalian tindakan yang telah dipilih. Meskipun satu tahun
adalah jangka waktu yang biasa digunakan, anggaran jangka pendek dapat meliputi
periode 3 , 6, atau 12 bulan, tergantung pada sifat dan keadaan bisnis.
Agar efektif anggaran harus dikoordinasikan dengan baik antara manajemen dan siste
m akuntansi. Contohnya harus di usahakan adanya bagan organisasi dan bagan rekening.
Bagan organisasi menunujukan tanggung jawab untuk tiap eksekutif yang kemudian
anggaran di sesuiakan berdasarkan keadaan tersebut.
Hal yang tidak kalah pentingnya adalah sistem harga pokok standar yang akan
mengakumulasi biaya dan menyediakan data sebagailaporan dan berdasarkan
Tanggung jawab. Eksekutif bertanggung jawab untuk menyiapkan dan memanage anggaran
segmennya sendiri. Untuk lebih efektif staf perusahaan bisa saja diikutkan dan merencanakan
anggaran tetapi yang menjadi keharusan adalah bahwa mereka harus mengerti agar anggaran
dapat berfungsi dengan baik.
Faktor yang Mempengaruhi Perencanaan Laba
Ada banyak faktor yang mempengaruhi pengelolaan laba dalam perusahaan. Di bawah ini
adalah penjelasan mengenai bagaimana faktor-faktor tertentu mepengaruhi perencanaan
laba:
1) (Biaya)
Biaya yang timbul dari perolehan atau mengolah suatu produk atau
jasa akan mempengaruhi harga jual produk yang bersangkutan.
2) (Volume Penjualan dan Produksi)
Besarnya volume penjualan berpengaruh terhadap volume produksi
produk atau jasa tersebut, selanjutnya volume produksi akan
mempengaruhi besar kecilnya biaya produksi
3) (Harga Jual)
Harga jual produk atau jasa akan mempengaruhi besarnya volume
penjualan produk atau jasa yang bersangkutan.
1) Perencanaan laba menyediakan suatu cara untuk memperoleh ide dan kerjasama dari
semua tingkatan manajemen
2) Perencanaan laba meningkatkan koordinasi. Hal ini dilakukan untuk menyelaraskan
usaha-usaha dalam mencapai cita-cita.
3) Perencanaan laba menyediakan suatu pendekatan yang disiplin terhadap identifikasi
dan penyelesaian masalah. Hal ini memungkinkan adanya peluang untuk menilai
kembali setiap segi operasi dan memeriksa kembali kebijakan dan program