Anda di halaman 1dari 1

Sebelum mengakuisisi Hipernet, Axiata Group Berhad dan PT XL Axiata Tbk sudah lebih dulu

mengakuisisi 66,0 persen saham PT Link Net Tbk pada akhir Januari 2022. Nilai transaksinya mencapai
Rp 8,72 triliun. PT Link Net Tbk sendiri adalah perusahaan penyedia jasa internet merek First Media.
Dengan pembelian ini, Axiata Investments (Indonesia), anak perusahaan yang berada di bawah payung
Axiata Group, bakal memiliki porsi saham Link Net yang lebih besar dengan 46,03 persen. Sedangkan
sisanya, yaitu 20 persen, adalah milik XL Axiata.Melalui SPA tersebut, Axiata dan XL Axiata mengakuisisi
1.816.735.484 lembar saham atau setara dengan 66,03% saham dengan hak suara yang telah disetor
penuh dalam LINK dengan harga pembelian sebesar Rp4.800 per saham biasa sehingga secara
keseluruhan nilai transaksi mencapai Rp8,72 triliun. Adapun untuk 100% keseluruhan saham dengan hak
suara yang telah disetor penuh akan bernilai sekitar Rp13,21 triliun. Dana yang digunakan untuk
transaksi ini diketahui berasal dari kombinasi dana internal dan/atau pinjaman bank yang proporsinya
akan ditentukan kemudian. Mengacu pada isi PJB, ditentukan bahwa Axiata Investments (Indonesia) Sdn
Bhd, anak perusahaan milik Axiata, akan memiliki sebesar Rp46,03% saham LINK. Sedangkan, sebesar
20% saham sisanya akan dimiliki oleh XL Axiata. Nantinya, sebagai pemilik saham mayoritas, Axiata
Investments diwajibkan untuk melakukan penawaran tender wajib (Mandatory Tender Offer/MTO)
untuk membeli 33,97% saham LINK yang tersisa sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Otoritas Jasa
Keuangan No. 9/POJK.04/2018. Rencana akuisisi dan rencana MTO diharapkan dapat diselesaikan pada
kuartal III-2022. Dalam jangka waktu sebelum itu, perusahaan akan menyesuaikan perkembangan
pemenuhan persyaratan penyelesaian transaksi, termasuk memperoleh persetujuan dari regulator dan
pemegang saham.Dalam laporan keuangan EXCL per 31 Desember 2022 laba yang dapat diatribusikan
kepada pemilik entitas induk turun 13,8% dari periode Desember 2021 Rp1,2 triliun menjadi Rp1,1
triliun pada Desember 2022.Meskipun meningkat, kenaikan pendapatan juga diiringi dengan
meningkatnya beban-beban EXCL dari periode Desember 2021 ke Desember 2022. Dimana terjadi
kenaikan beban pada beban penyusutan dari Rp9,9 triliun menjadi Rp10,5 triliun.

Sumber:

-Axiata Group dan XL Axiata Akuisisi 66,03% Saham Link Net | KlikLegal

-https://www.cnbcindonesia.com/market/20230306101552-17-419128/usai-drop-apa-xl-axiata-bisa-
lari-kencang-tahun-ini

Anda mungkin juga menyukai