Anda di halaman 1dari 4

KONSOLIDASI PERBANKAN/KEUANGAN

OLEH:
(KELOMPOK 7)
YOSI SOYAN BUNTU LA’BI (C 301 17 105)
FARREL WILLIAM S. (C 301 17 122)
FRANS STEVEN (C 301 17 305)

JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI


UNIVERSITAS TADULAKO
2019
KONSOLIDASI PERBANKAN, BCA AKUISISI BANK ROYAL

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) resmi mengakuisisi Bank
Royal Indonesia. Perjanjian jual beli ini dilakukan setelah BCA mendapatkan persetujuan efektif
dari Otoritas Jasa Keuangan. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) akhirnya merampungkan
akuisisi PT Bank Royal Indonesia. Bank ini digadang-gadang disiapkan BCA menjadi bank
digital dari sebelumnya hanya menyalurkan kredit ke sektor UMKM (Usaha Mikro Kecil &
Menengah).

Penandatangan perjanjian Akta Jual Beli saham dilakukan setelah BCA mendapat persetujuan
efektif dari OJK. Dengan penandatangan Akta Jual Beli tersebut, BCA resmi memiliki
99,99% saham Bank Royal dan PT BCA Finance 0,01% dari total saham Bank Royal. Akta
Akuisisi diteken pada 31 Oktober 2019. Direktur BCA Subur Tan menyampaikan, keputusan
mengakuisisi Bank Royal merupakan langkah strategis BCA dalam rangka melengkapi layanan
perbankan BCA demi menjangkau kebutuhan nasabah. Dalam jangka panjang, akuisisi ini
juga diharapkan dapat memberikan added value yang berkesinambungan bagi
semua stakeholders. Sesuai dengan ketentuan dalam Perjanjian Pengikatan Jual Beli dan
sebagaimana dinyatakan dalam Akta Akuisisi, para pembeli dalam hal ini BCA dan anak
usahanya, BCA Finance, membeli sebanyak 2.872.000 saham Bank Royal, mewakili seluruh
modal yang telah ditempatkan dan disetor oleh para penjual dalam Bank Royal. Dengan
demikian komposisi kepemilikan saham pada Bank Royal saat ini yakni BCA 2.871.999 saham
dan BCA Finance 1 saham. Nilai pengambilalihan yang dilakukan adalah sebesar Rp
988.046.957.182. Transaksi bukan merupakan transaksi material.

Manajemen BBCA menegaskan tujuan transaksi ini adalah guna mendukung program arsitektur
perbankan Indonesia dan untuk mengembangkan bisnis perbankan perseroan. Bank Royal akan
menjadi entitas anak BCA yang baru di mana perseroan dan Bank Royal akan mengembangkan
sinergi bisnis untuk fokus pada layanan perbankan atau segmen tertentu.
Dengan ditandatangani Akta Akuisisi, perseroan telah sah memiliki seluruh saham Bank Royal
baik secara langsung maupun tidak langsung dan oleh karenanya Bank Royal telah menjadi anak
perusahaan terkendali persroan dan akan dikonsolidasikan dalam laporan keuangan perseroan
yang akan datang.
Bank Royal adalah bank swasta yang masuk dalam kategori bank BUKU I (bank umum
kelompok usaha I). BCA mengakuisisi Bank Royal dari keluarga Soemadi pada April 2019.
Dalam kesempatan terpisah, Jahja menyampaikan, Bank Royak memang akan mengarah ke bank
digital. Bank digital adalah bank yang beroperasi secara digital. Bank ini mengandalkan internet
untuk menjangkau nasabahnya sehingga bank tidak akan memiliki kantor cabang.
Bank Royal akan mengarah ke bank digital. Proses sedang berlangsung untuk finalisasi akuisisi.
Juni akan mulai trial digital operation (percobaan operasi bank digital).

Sebagai tambahan, akhir tahun lalu Bank Royal tercatat memiliki total modal inti (Tier 1)
sebesar Rp 330,68 miliar alias masuk dalam kategori BUKU I. Secara kinerja, tahun lalu Bank
Royal hanya membukukan laba bersih Rp 857 juta. Meski kecil, pencapaian ini lebih baik
dibanding periode tahun sebelumnya yang rugi Rp 14,76 miliar. Sedangkan berdasarkan fungsi
intermediasinya, Bank Royal hanya membukukan realisasi kredit Rp 566,93 miliar atau turun
1,32% (yoy). Di sisi lain, aset Bank Royal tercatat naik 7,22% (yoy) dari Rp 903,21 miliar per
akhir 2017 menjadi Rp 968,46 miliar tahun lalu. Amunisi ekspansi Bank Royal juga masih
terbuka. Hal tercermin dari rasio kecukupan modal alias capital adequacy ratio (CAR) yang
sangat tebal 54,6% di 2018. Jumlah tersebut naik dari posisi tahun sebelumnya 47,48%.
Sementara rasio non performing loan (NPL) relatif membaik dari 5,62% pada peroide 2017
menjadi 2,26% akhir 2018.

PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) akan menjadi Bank Royal menjadi bank digital. Untuk
menjadi bank digital Bank Royal harus naik menjadi Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) II.
Presiden Direktur Bank BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan untuk menjadi bank digital Bank
Royal harus menjadi Bank BUKU II. Saat ini Bank Royal masuk dalam kelompok Bank BUKU
I.

BCA bersama dengan BCA Finance mengakuisisi 100% saham Bank Royal atau setara Rp 2,872
juta saham senilai Rp 1,007 triliun. Penandatanganan jual-beli saham secara bersyarat dilakukan
pada 16 April 2019. Mengutip publikasi laporan keuangan 2018, total ekuitas yang dimiliki oleh
Bank Royal Rp 334,502 miliar. Artinya, dengan akuisisi ini BCA membeli Bank Royal secara
premium sebesar 3x nilai bukunya.

PENUTUP

Keputusan mengakuisisi Bank Royal merupakan langkah strategis BCA dalam rangka
melengkapi layanan perbankan BCA demi menjangkau kebutuhan nasabah di Tanah Air. Dalam
jangka panjang, akuisisi ini juga diharapkan dapat memberikan nilai tambah yang
berkesinambungan bagi semua stakeholders.

Seiring dengan perkembangan kebutuhan nasabah dan masyarakat, BCA tengah mengkaji Bank
Royal untuk fokus ke segmen perbankan digital. Diharapkan hal tersebut semakin melengkapi
solusi perbankan BCA, untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi nasabah.

Anda mungkin juga menyukai