Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN STUDI KASUS

MANAJEMEN STRATEGI

PT BANK BCA SYARIAH: CHINESE BANK IN THE ISLAMIC

BANKING MARKET

Oleh
Kelompok 2 :

1. 202201061002 Novita Chandra Ayu Kusuma


2. 202201061003 Iqbal Alfahruli
3. 202201061004 Edtalia Kusuma Dewi

PROGRAM PASCA SARJANA


UNIVERSITAS HAYAM WURUK
PERBANAS
SURABAYA
2023
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada 3 Maret 2010, berdasarkan keputusan Gubernur BI
No.12/13/KEP.GBI/DpG/2010, Bank Utama International (UIB) telah selesai
dikonversi dari bank konvensional menjadi bank syariah dengan nama PT Bank BCA
Syariah (BCA Syariah). Dengan adanya izin dari Bank Indonesia tersebut, BCA
Syariah resmi beroperasi sebagai pemain baru dalam perbankan syariah dengan visi “
Bank Syariah Andalan dan Pilihan Masyarakat”. Peresmian BCA Syariah dilakukan
pada Senin, 5 April 2010, di Jakarta, serta dihadiri oleh Direktur Direktorat Perbankan
Syariah Bank Indonesia (Ramzi A. Zuhdi), Presiden Direktur PT Bank Central Asia
Tbk. (D.E. Setijoso) beserta jajaran direksi BCA, Komisaris Utama BCA Syariah
(Iwan Kusumabagio), dan Direktur Utama BCA Syariah (Yana Rosiana) besera
jajaran direksi BCA Syariah.
BCA Syariah menawarkan produk-produk perbankan yang terdiri atas produk
funding yang berupa tahapan iB, giro iB, dan deposito iB; serta produk lending yang
berupa pembiayaan modal kerja iB, pembiayaan investasi iB, pembiayaan kredit
pemilikan rumah (KPR) iB, dan pembiayaan kredit kendaraan bermotor (KKB) iB.
pada tahap awal, layanan BCA Syariah akan didukung oleh 11 kantor cabang yang
terdiri atas 9 kantor du Jakarta dan 2 kantor di Surabaya. Namun demikian, selain
melalui kantor BCA Syariah, layanan perbankan BCA Syariah juga dapat dilakukan
melalui jaringan cabang BCA yang ada saat ini.
Total aset Bank BCA Syariah tercatat sebesar Rp 776 miliar dengan modal
sebesar Rp 296 miliar. Sementara itu, saat masih menjadi Bank UIB hingga akhir
Maret 2009, tercatat adanya aset sebesar Rp 602 miliar dengan portfolio kredit
sebesar Rp 414,5 miliar dan dana pihak ketiga sebesar Rp 503,9 miliar. Adapun rasio
kecukupan modal (CAR) tercatat sebesar 21,8 persen. Saat itu, Bank UIB Memiliki 6
kantor cabang dan 7 kantor kas.
Langkah BCA untuk mengembangkan usaha syariah tidak hanya karena BCA
melihat potensi yang besar dalam usaha perbankan syariah di Indonesia, tetapi juga
karena Langkah ini merupakan salah satu cara mewujudkan visi BCA sebagai bank
pilihan utama andalan Masyarakat. Pembentukan bank yang berlandaskan asas dan
prinsip Islami memungkinkan BCA untuk dapat memberikan altrenatif produk dan
layanan perbankan kepada nasabah, serta menjangkau segmen pasar secara lebih luas.
Namun, apakah pembentukan bank syariah ini memiliki prospek yang baik sejalan
dengan visinya sebagai “Bank Syariah Andalan dan Pilihan Masyarakat”.

1.2 Perumusan Masalah


a. Bagaimana Peta Persaingan PT Bank BCA Syariah?
b. Bagaimana Proses Pembentukan PT Bank BCA Syariah?

1.3 Tujuan Penulisan


a. Menjelaskan tentang peta persaingan PT Bank BCA Syariah
b. Menjelaskan tentang proses pembentukan PT Bank BCA Syariah
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Peta Persaingan Bank Syariah

Persaingan di industri perbarrkan svariah semakin ketat dengan munculnva unit-unit


usaha dan bank-bank svariah baru, apalagi semua pelaku di segmen pasar perbankan syariah
memiliki target pasar yang sama. Hampir semua bank atau unit syariah pada umumnya
membidik segmen usaha kecil dan menengah (UKM). Namun, target pasar utama beberapa
bank seperti unit usaha syariah (UUS) Bank CIMB Niaga, BCA Syariah, dan Bank Permata
adalah nasabah kelas menengah, di samping tetap membidik segmen UKM. Di samping itu,
UUS Bank Niaga iuga menitikberatkan fokus usahanya di sektor ritel dan akan memfokuskan
pada nasabah floating yang memberikan kesan bank syariah modern. Penentuan segmen ini
didasarkan atas penelitian yang menunjukkan bahnwa dana nasabah floating diperkirakan
mencapai Rp720 triliun, sedangkan segmen konvensional diperkirakan Rp240 triliun.

Semakin ekspansifnya industri perbankan syariah ini didukung oleh adanya


perubahan perilaku nasabah yang awalnya loyalis terhadap keyakinan ke arah sikap yang
rasional. Kondisi tertebut menciptakan peluang bagi bank syariah untuk rnelakukan ekspansi
usaha ke pasar yang berbasis nonmuslim. Dengan demikian, bisnis perbankan syariah di
Indonesia akan semakin marak dan persaingan yang ketat pun tidak akan terelakkan.

Peningkatan jumlah bank syariah di Tanah Air juga diimhangi oleh peningkatan
sumber daya manusia (SDM) perbankan syariah. Sayangnya, mutu SDM yang bekeria di
industri perbankan syariah masih sangat minim. Hal ini terlihat dari minimnya lulusan
program ekonomi syariah yang bekerja di industri perbankan syariah. Kondisi ini bisa jadi
karena kompensasi yang diberikan oleh perbankan syariah jauh lebih rendah ditrandingkan
kompensasi yang diberikan oleh perbankan konvensional. Akibatnya, SDM yang unggul di
bidang perbankan syariah memilih untuk tidak bekerja di perbankan syariah.

Terus tumbuhnya perbankan syariah juga disambut baik oleh masyarakat Indonesia.
Hal ini dituniukkan oleh terus meningkatnya posisi dana pihak ketiga perhankan syariah dari
2005 sampai 2009. Namun demikian, persentase peningkatan dana pihak ketiga menuniukkan
angka yang kian merosot dari tahun ke tahun. Nilai dana masvarakat di bank svariah pada
akhir Juli 2008 sebesar Rp32,90 triliun, nilai tersebut lebih kecil Rp150 miliar dibandingkan
dengan dana masyarakat per akhir Juni yang sebesar Rp33,05 triliun. Hal ini dapat
dimaklumi, karena perbankan syariah menghadapi persaingan ketat bukan hanya dari sesama
perbaukan syariah, tetapi juga dari perbankan konvensional. Agresivitas perbankan
konvensional dengan menawarkan tingkat bunga simpanan yang tinggi merupakan ancaman
besar bagi perhankan syariah. Oleh karena itu, setiap bank dituntut untuk dapat menarvarkan
keungguian bersaing yang rnampu membuatnya bertahan di dalam pasar yang semakin
kompetitif. Sementara itu, dalam hal pembiayaan, jumlah non performing financing
perbankan svariah mengalami peningkatan lebih dari 100 persen seiring dengan semakin
besarnya proporsi kredit yang diberikan. Kondisi ini mengharuskan bank syariah lebih
selektif dalam nremberikan pembiayaan.

2.2 Proses Pembentukan PT Bank BCA Syariah

Langkah awal yang dilakukan dalam rangka membentuk BCA Svariah adalah
mentransformasi Bank UIB dari bank konvensional menjadi bank syariah. Bank ini telah
diakuisi oieh BCA pada Oktober 2008 dengan nilai akuisisi sebesar Rp242 miliar. BCA
mengakuisisi 42.500 saham yang merupakan 100 persen dari seluruh modal yang
ditempatkan di UIB. Nilai transaksi akuisisi sementara adalah Rp242.673.000.000. Dana
yang digunakan untuk membiayai proses akuisisi tersebut tidak berasai dari pinjaman. Penilai
independen yang ditunjuk oleh BCA, PT Ujatek Baru, berpendapat bahwa nilai akuisisi
tersebut merupakan nilai pasar wajar dari ekuitas atau Rp5.8 16.954 per saham atau 2,66 kali
dari nilai buku ekuitas UIB per 30 Juni 2008. Tidak hanya itu, karena BCA melihat potensi
perkembangan usaha perbankan syariah yang sangat menjanjikan dan untuk mempermudah
proses pembentukan bank baru, BCA memilih untuk mengakuisisi bank umum berskala kecil
untuk kemudian dikonversi dari bank umum menjadi bank umum syariah. Setelah melalui uji
tuntas, pilihan akuisisi akhirnya dijatuhkan pada Bank UIB karena memiliki performa
manajemen serta aset dan likuiditas yang baik berdasarkan hasil penilaian manajemen BCA.
UIB akan beroperasi sebagai anak perusahaan yang terpisah dengan BCA. Namun demikian,
dalam perkembangan usahanya, tidak menutup kemungkinan bahwa BCA akan bermitra
dengan strategic partner dalam mengembangkan bank umum syariah,

BCA telah lama dikenal masyarakat sebagai bank dengan budaya Cina yang kental.
Masuknya BCA ke pasar syariah tidak hanya untuk membidik calon nasabah muslim, tetapi
juga nasabah nonmuslim. Dukungan jumlah kantor cabang sebanyak rebih dari 889 buah;
jaringan ATM sebanyak lebih dari 6 ribu unit yang tersedia luas di seluruh pelosok Indonesia
serta fasilitas teknologi perbankan seperti jaringan internet dan mobile banking yang sudah
well-established merupakan keunggulan yang akan membuat masyarakat menerima hadirnya
BCA Syariah.

Anda mungkin juga menyukai