Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH HUKUM PERBANKAN UMUM & SYARIAH

BANK SYRIAH INDONESIA SEBAGAI GABUNGAN 3 BANK


NASIONAL

DOSEN PENGAMPU :

M. FADLI HABIBIE, S.H.,M.H

DI SUSUN OLEH :

KELOMPOK 4

ANDIKA MOH P SILITONGA ( 1906200508 )

MUHAMMAD REZA HANDOKO ( 1806200066 )

WINDY PRATIKA NINGSIH ( 2006200507P )

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA

FAKULTAS HUKUM

2021-2022

1
KATA PENGANTAR

Assalammu’alaikum Wr.Wb

Dengan meyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Dengan rahmat dan petunjuk-Nya pula penulis akhirnya berhasil menyusun makalah berjudul
“ BANK SYARIAH INDONESIA SEBAGAI GABUNGAN 3 BANK NASIONAL ”.
Selanjutnya shalawat serta salam senantiasa penulis sampaikan kepada junjungan kita nabi
besar Muhammad SAW yang senantiasa penulis rindukan wajah dan syaratnya dihari akhir
kelak.
Makalah ini disusun guna memenuhi mata kuliah hukum perbankan umum &
syariah, Dengan dosen pengampu bapak M. FADLI HABIBIE, S.H,.M.H Terlepas dari
semua itu kami juga menyadari masih banyak terdapat kekurangan dalam pembuatan
makalah ini sehingga kritik dan saran yang sifatnya membangun senantiasa penulis harapkan
demi kesempurnaan pembuatan makalah selanjutnya, baik dari segi susunan kalimat maupun
tata bahasanya.

Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun
inpirasi terhadap pembaca. Terima kasih. Assalammu’alaikum Wr.Wb.

Penulis

Medan, Senin 16 Mei 2022

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR’’……………………………………………………………..........2

DAFTAR ISI……...……………………………………………………………................3

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang………………………………………………………….........4

1.2 Rumusan Masalah….…………………………………………………….......5

1.3 Tujuan…………………………………………………………………….…..5

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Bank Syariah Indonesia..............………………........................6


2.2 Bank syariah indonesia menjadi gabungan 3 bank nasional.......................6
2.3 Dampak dari penggabungan 3 bank nasional.........…...……………….......7

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan......................................................................................................10

3.2 Saran…………………………………………………………………….........10

DAFTAR
PUSTAKA..........................................................................................................................11

3
BAB I

PANDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Bank Syariah adalah bank yang beroperasi dengan tidak mengandalkan pada
bunga. Bank Islam atau biasa disebut dengan Bank Tanpa Bunga, adalah lembaga
keuangan/perbankan yang operasional dan produknya dikembangkan berlandaskan
pada al-Quran dan Hadits Nabi SAW, dengan kata lain Bank Syariah adalah lembaga
keuangan yang memiliki usaha pokok memberikan pembiayaan dan jasa-jasa lainnya
dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang pengoperasiannya
disesuaikan dengan prinsip syariat Islam. Bank syariah menghindari sistem bunga
dalam mengoperasikan usahanya. Keberadaan bank syariah/bank Islam dapat
dijadikan sebagai solusi alternatif terhadap persoalaan tentang adanya pertentangan
antara bunga dengan riba.
Di Indonesia, pendirian bank syariah sudah lama dicita-citakan oleh umat
Islam, hal ini terungkap dalam keputusan Majelis Tarjih Muhammadiyah yang
diadakan di Sidoarjo, Jawa Timur pada tahun 1968, Majelis Tarjih menyarankan
kepada Pimpinan Pusat Muhammadiyah untuk mengusahakan terwujudnya konsepsi
sistem perekonomian, khususnya lembaga perbankan yang sesuai dengan kaidah
Islam. Kedudukan bank syariah dalam sistem perbankan Nasional terbuka setelah
dikeluarkannya UU No. 7 tahun 1992 tentang perbankan. Dalam pasal 13 (c)
Undang-undang tersebut menyatakan bahwa salah satu usaha Bank Perkreditan
Rakyat, menyediakan pembiayaan bagi nasabah berdasarkan prinsip bagi hasil,
sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh peraturan pemerintah. Menyikapi hal
tersebut, Pemerintah mengeluarkan PP No 72 tahun 1992, tentang bank berdasarkan
prinsip bagi hasil dan diundangkan pada tanggal 30 Oktober 1992 dalam lembaran
Negara Republik Indonesia No. 119 tahun 1992. Dalam PP tersebut tegas dinyatakan
bahwa bank dengan prinsip bagi hasil tidak boleh melakukan kegiatan usaha yang
tidak berdasarkan prinsip bagi hasil, sebaliknya bank yang kegiatan usahanya tidak
berdasarkan prinsip bagi hasil tidak diperkenankan melakukan kegiatan usaha
berdasarkan prinsip bagi hasil.

4
Untuk menjadi pilar baru kekuatan ekonomi nasional dan mendorong
Indonesia sebagai pusat ekonomi dan keuangan syariah global, Menteri Badan Usaha
Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyatakan rencana penggabungan atau merger
bank syariah BUMN . Pasalnya, total aset bank syariah BUMN akan meningkat dan
menjadi yang terbesar di Indonesia. Tiga bank syariah BUMN telah melakukan
penandatanganan Conditional Merger Agreement (CMA). Tiga bank syariah BUMN
yang akan digabungkan adalah BRI Syariah, BNI Syariah, dan Bank Syariah
Mandiri. CMA merupakan bagian awal dari proses merger tersebut. Sebagai
informasi, aset BRI Syariah pada kuartal II 2020 sebesar Rp49,6 triliun, BNI Syariah
Rp50,78 triliun, dan Bank Syariah Mandiri Rp114,4 triliun.
Merger atau penggabungan bank diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor
28 tahun 1999, UndangUndang Perseroan Nomor 40 tahun 2007 dan UndangUndang
Perbankan Syariah Nomor 21 tahun 2008. Merger atau aksi korporasi lainnya
bertujuan untuk meningkatkan nilai bagi pemegang saham. Merger BSM, BNIS dan
BRIS juga harus dapat meningkatkan nilai bagi pemangku kepentingan lain seperti
industri perbankan syariah, dunia usaha (UMKM), dunia pendidikan, pengelolaan
dana haji dan bagi pengembangan ekosistem ekonomi syariah dalam arti luas.

1.2 RUMUSAN MASALAH


a. Apa Pengertian bank syariah indonesia ?
b. Bagaimana bank syariah indonesia menjadi gabungan dari 3 bank nasional ?
c. Bagaimana dampak dari penggabungan 3 bank nasional ini?

1.3 TUJUAN

a. Mengetahui tentang pengertian bank syariah indonesia


b. Mengetahui tentang BSI sebagai gabungan 3 bank nasional
c. Mengetahui tentang dampak dari penggabungan 3 bank nasional

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN BANK SYARIAH INDONESIA


Bank Syariah adalah bank yang beroperasi dengan tidak mengandalkan pada
bunga. Bank Islam atau biasa disebut dengan Bank Tanpa Bunga, adalah lembaga
keuangan/perbankan yang operasional dan produknya dikembangkan berlandaskan
pada al-Quran dan Hadits Nabi SAW, dengan kata lain Bank Syariah adalah
lembaga keuangan yang memiliki usaha pokok memberikan pembiayaan dan jasa-
jasa lainnya dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang
pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip syariat Islam. Bank syariah
menghindari sistem bunga dalam mengoperasikan usahanya. Keberadaan bank
syariah/bank Islam dapat dijadikan sebagai solusi alternatif terhadap persoalaan
tentang adanya pertentangan antara bunga dengan riba.

2.3 BANK SYARIAH INDONESIA SEBAGAI GABUGAN 3 BANK NASIONAL


Mulai 1 Februari 2021 lalu, tiga bank syariah yakni BRI Syariah, Bank
Syariah Mandiri dan BNI Syariah resmi merger menjadi satu yakni menjadi Bank
Syariah Indonesia. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menerbitkan izin untuk Bank
Syariah Indonesia sebagai entitas baru.

Pasca merger, komposisi pemegang saham pada BSI adalah sebagai berikut:

a. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) sebesar 51,2 persen


b. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BNI) 25,0 persen
c. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) 17,4 persen
proses migrasi ketiga bank dilakukan secara bertahap mulai 1 Februari hingga 1
Oktober 2021 mendatang Pada 1 November 2021, diharapkan seluruh jaringan
Bank Syariah Indonesia bisa terintegrasi. Sehingga, pada periode ini nasabah
dari bank asal Bank BNI Syariah dan BRI Syariah akan dihubungi untuk
melakukan migrasi rekening ke Bank Syariah Indonesia. Adapun proses migrasi
rekening nantinya bisa dilakukan secara digital menggunakan aplikasi BSI

6
Mobile maupun hadir langsung ke kantor cabang BSI.
Selain itu, nasabah juga bisa menggunakan ATM dari jaringan ATM yang
bekerja sama yakni jaringan ATM Prima, ATM Bersama dan GPN. Guna
mendukung proses integrasi ketiga bank, BSI saat ini telah melakukan training,
sharing knowledge IT dan memastikan data nasabah yang akan dilakuan migrasi.

2.4 DAMPAK DARI PENGGABUNGAN 3 BANK NASIONAL


Bank Syariah Indonesia lahir dari hasil merger atau penggabungan 3 bank
syariah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yakni PT Bank BRI Syariah Tbk
(BRIS), PT Bank BNI Syariah (BNIS), dan PT Bank Syariah Mandiri (BSM). Di
awali dengan penandatanganan Conditional Meger Agreement atau
CMA antar 3 bank pada Oktober 2020. Pembentukan Bank Syariah Indonesia
(BSI) merupakan strategi pemerintah menjadikan Indonesia sebagai salah satu pusat
keuangan syariah dunia. Bank Syariah Indonesia resmi mengantongi izin dari Otoritas
Jasa Keuangan (OJK). Tepatnya tanggal 27 Januari 2021 perizinan pembentukan BSI
keluar. Tercantum dalam Surat dengan nomor SR3/PB.1/2021 tentang Pemberian Izin
Penggabungan PT Bank Syariah Mandiri dan PT Bank BNI Syariah ke dalam PT
Bank BRI Syariah, serta Izin Perubahan Nama dengan Menggunakan Izin Usaha PT
Bank BRI Syariah menjadi Izin Usaha atas nama PT Bank Syariah Indonesia Tbk
sebagai bank hasil penggabungan. Hasil penggabungan 3 bank, menjelma menjadi PT
Bank Syariah Indonesia Tbk. Tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode
saham BRIS. BRIS masuk dalam Indeks saham IDX BUMN20 per Februari 2021.
Adapun komposisi pemegang saham pada Bank Syariah Indonesia adalah PT Bank
Mandiri (Persero).
Hasil penggabungan 3 Bank Syariah tersebut membawa dampak terhadap
beberapa elemen seperti nasabah, karyawan, dan masyarakat.
a. Dampak terhadap nasabah
Merger tiga bank syariah BUMN menjadi Bank Syariah Indonesia berdampak
pada rekening nasabah. Selama masa transisi, Bank Syariah Indonesia memulai
proses integrasi secara bertahap. Salah satu proses yang dilakukan adalah migrasi
rekening nasabah dari bank asal menjadi rekening Bank Syariah Indonesia.
Nasabah secara bertahap dihubungi untuk melakukan migrasi ke Bank Syariah
Indonesia. sesuai dengan integrasi pada operasional cabang, layanan, dan produk.

7
Proses migrasi bisa dilakukan secara digital menggunakan aplikasi BSI Mobile
atau datang langsung ke kantor cabang BSI. Migrasi rekening juga bisa dilakukan
melalui call center 14040, WhatsApp Business BSI, live chat Aisyah dan mesin
ATM. Bagi nasabah yang memiliki deposito, masih berlaku sampai dengan jatuh
tempo. Bagi Nasabah tabungan haji yang belum mendapatkan porsi haji,
rekeningnya tetap bisa digunakan untuk melakukan pendaftaran haji bisa di
cabang pengelola rekening. Sementara itu, nasabah yang sudah mendapatkan
porsi haji, status pendaftaran masih berada di cabang saat nasabah mendaftar.
Untuk pelunasan haji bisa dilakukan di cabang tersebut. Usai merger, uang
elektronik berbasis kartu, seperti e-Money, Tapcash, dan Brizzi, masih dapat
digunakan. Tidak ada perubahan pada posisi saldo terakhir ataupun cara cek saldo
dan cara pengisian saldo uang elektronik. Selama proses integrasi, nasabah tetap
bisa menggunakan jaringan ATM dari masing-masing bank. Selain itu, nasabah
juga dapat menggunakan ATM dari jaringan ATM yang bekerja sama, yakni
jaringan ATM Prima, ATM Bersama, dan GPN. Sejalan dengan itu, mobile
banking dan internet banking dari bank masing-masing tetap dapat digunakan dan
diakses oleh nasabah. Nasabah tetap menggunakan mobile dan internet banking
dari setiap bank asal. Selama masa transisi, nasabah tidak perlu melakukan
penggantian kartu debit, buku tabungan, dan Hasanah Card pada tanggal efektif
merger. Penggantian item-item tersebut dilakukan secara bertahap. Semua kartu
debit dari ketiga bank dan Hasanah Card yang dimiliki saat ini masih dapat
digunakan. Hasanah Card masih dapat digunakan untuk transaksi hingga nasabah
menerima Kartu Pembiayaan baru dari Bank Syariah Indonesia.
b. Dampak terhadap karyawan
Jumlah karyawan tetap ketiga bank sedikitnya 18.734 orang. Status karyawan
ketiga bank tidak akan ada pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap semua
karyawan. potensi pemutusan hubungan kerja secara besar tidak akan terlalu kuat.
Hal itu dikarenakan efisiensi bank-bank syariah yang menjadi kandidat mega
merger tergolong sangat baik dan Bank Syariah Indonesia tetap membutuhkan
tenaga yang besar untuk persiapan ekspansi usaha ke depan. Bank Syariah
Indonesia (BSI) akan melakukan tinjauan dalam rangka harmonisasi kriteria
pekerjaan dan kebijakan sumber daya manusia. Karyawan BNIS dan BSM yang
bergabung di bank baru ini akan dilanjutkan masa kerjanya. BNIS dan BSM akan
mematuhi seluruh hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. PT

8
Bank Syariah Indonesia Tbk (IDX: BRIS) sebagai bank syariah terbesar di
Indonesia membuka program pengembangan talenta Officer Development
Program (ODP) yang terbuka untuk seluruh insan terbaik di Indonesia. Program
ini untuk menjaring SDM berkualitas unggul yang akan menjadi pimpinan Bank
Syariah Indonesia di masa mendatang.
c. Dampak terhadap masyarakat
Bank Syariah Indonesia (BSI) meluncurkan program literasi Ekonomi Syariah
dengan tujuan untuk memberikan edukasi dan literasi kepada masyarakat umum,
akademisi dan generasi muda Indonesia. Hal ini dikarenakan literasi masyarakat
Indonesia yang baru mencapai 8% terhadap ekonomi dan keuangan syariah.
Program literasi ini berkolaborasi dengan sejumlah pihak dalam rangka
memperbesar keberhasilan dari program. Sejumlah pihak yang digandeng oleh
BSI dalam program ini antara lain 21 universitas di Indonesia, KNEKS, Ikatan
Ahli Ekonomi Islam Indonesia, dan Lembaga nirlaba yafieq NU. BSI juga
bekerjasama dengan organisasi islam dan menyelenggarakan seminar yang
sifatnya menyampaikan informasi mengenai BSI dan pengetahuan mengenai
perbankan syariah. (Adi, 2021) Selain itu, Direktur Eksekutif Komite Nasional
Keuangan dan Ekonomi Syariah (KNKES) Ventje Rahardjo menuturkan adanya
Bank Syariah berskala besar dapat mendorong pengembangan ekonomi syariah,
seperti mempercepat kelengkapan rantai nilai halal dalam pengembangan industri
halal, termasuk pembiayaan UMKM pendukungnya, serta mampu ikut
pembiayaan proyek berskala besar dengan menggunakan skema syariah
(Ekonomi, 2020). Hal itu merupakan dampak positif untuk meningkatkan
ekonomi dan wawasan bagi masyarakat

9
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

BSI sebagai hasil merger 3 (tiga) bank BUMN secara resmi beroperasi. BSI
menjadi bank terbesar ke-7 di Indonesia berdasarkan nilai aset yang dimiliki. Pada
awal beroperasi sudah mampu menjadi magnet pelaku usaha dan investor di bursa
saham yang ditunjukkan dengan kenaikan nilai saham yang signifikan. Pelaku usaha
pun memberikan penilaian positif dan menaruh harapan yang besar akan kiprah BSI
sebagai lembaga keuangan yang dapat menjadi penggerak ekonomi nasional

Bergabungnya tiga bank Syariah BUMN yang berubah menjadi Bank Syariah
Indonesia (BSI) pasti membawa dampak dalam berbagai aspek. Dampak tersebut
terjadi pada Nasabah, Karyawan dan Masyarakat. a). dampak terhadap nasabah,
nasabah tetap bisa bertransaksi selayaknya sedia kala. Nasabah tetap bisa
menggunakan uang elektronik berbasis kartu, seperti e-Money, Tapcash, dan Brizzi.
Nasabah hanya menunggu informasi dari pihak Bank Syariah Indonesia untuk
melakukan pembaharuan informasi; b). dampak terhadap karyawan, status karyawan
dari BNI Syariah, BRI Syariah, dan Bank Syariah Mandiri tetap menjadi karyawan
Bank Syariah Indonesia dan tidak akan ada pemutusan hubungan kerja (PHK). Bank
Syariah Indonesia membuka program pengembangan talenta Officer Development
Program (ODP) untuk menjaring SDM Unggul; dan c). dampak terhadap masyarakat,
Bank Syariah Indonesia (BSI) mengedukasi masyarakat dengan meluncurkan program
literasi Ekonomi Syariah yang akan bekerjasama dengan organisasi-oraganisasi besar
Indonesia. BSI juga mempercepat kelengkapan rantai nilai halal dalam pengembangan
industri halal, pembiayaan UMKM pendukungnya, dan ikut pembiayaan proyek
berskala besar dengan menggunakan skema syariah.

3.2 SARAN

Diharapkan BSI dari gabungan 3 bank ini dapat beroperasi dengan baik dan berjalan
bagaimana dengan semestinya, dapat berdampak positif bagi nasabah, karyawan dan
yg lainnya. Lebih berkembang dan prospek nya lebih berkembang.

10
DAFTAR PUSTAKA

Nasuha, A. (2012). Dampak kebijakan spin-off terhadap kinerja bank syariah. Al-
Iqtishad: Jurnal Ilmu Ekonomi Syariah.

Lida Puspaningtyas. (2020, October 14). 7 Alasan Pentingnya Merger Bank Syariah
BUMN. Republika Online. https://republika.co.id/share/qi6gay

https://www.kompas.com/tren/read/2021/05/02/080000865/merger-bank-syariah-
indonesia-perlukah-nasabah-migrasi-rekening-?page=all#:~:text=KOMPAS.com
%20%2D%20Mulai%201%20Februari,yakni%20menjadi%20Bank%20Syariah
%20Indonesia.

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 7(02), 2021, 1106

11

Anda mungkin juga menyukai