Anda di halaman 1dari 11

TUGAS HUKUM PERBAKAN

: OLEH KELOMPOK II

- CITRA KHAIRUNNISA - BUNGA SHAFA RAHMADANI


- FHARA TRIKARENINA - NADYA ANNAWAY R
- FAUZIAH LUKMAN - MAHERSAH PERMATA INDAH
- GINA SONIA BILKIS - LENA TRIGANTINA
- HILDA YANTI - ZEFANYA MARIA KUKUS
- JESSICA IMANUELA - RENA HARIPSA
- LULU ATUL FATIMAH - PUTRI SHOLIKHA
- NOER ISTIQOMAH
Apa Itu Perbankan Syariah?
Bank syariah kerap disebut juga bank Islam. Bank syariah adalah perbankan yang
pelaksanaannya berdasarkan hukum Islam atau syariah. Tidak menerapkan sistem bunga
pada layanan mereka. Sebab hal tersebut dianggap tidak sesuai dengan syariat Islam. Bank
syariah menggunakan sistem bagi hasil dan mendapatkan sejumlah keuntungan dari sistem
tersebut. Keuntungan inilah yang kemudian digunakan pihak bank (selaku pengelola)
untuk membiayai seluruh kegiatan operasional perbankan yang dijalankan. Fungsi Bank
Syariah adalah mengumpulkan dan menyalurkan dana dari atau sebagai penghimpun dana.
Tujuan dari bank syariah ini merupakan landasan hukum bank syariah, yang dimana diatur
dalam Undang-undang No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah.
Proses Berdirinya Perbankan Syariah

Bank Muamalat, Bank Syariah Pertama di Indonesia. Otoritas Jasa Keuangan (OJK), inisiatif pendirian bank
Islam Indonesia dimulai pada tahun 1980 melalui diskusi-diskusi bertemakan bank Islam sebagai pilar
ekonomi Islam. Perkembangan bank syariah di Indonesia dewasa ini kian pesat. Maklum, Indonesia termasuk
negara muslim terbesar di dunia sehingga memiliki peranan besar dalam membangun ekonomi
syariah.Apalagi dengan lahirnya bank syariah raksasa di Tanah Air, yakni Bank Syariah Indonesia. Hasil dari
gabungan atau merger tiga bank pelat merah, antara lain Bank Mandiri Syariah, Bank BNI Syariah, dan Bank
BRI Syariah.Kehadiran Bank Syariah Indonesia menjadi tonggak sejarah baru bagi bangsa ini. Dengan
penyatuan bank syariah tersebut, Indonesia ditargetkan menjadi pusat ekonomi dan keuangan syariah di dunia
yang menganut sistem syariah atau prinsip hukum Islam di Indonesia ini.
Beberapa Produk Perundangan Yang Memberikan Kepastian Hukum Dan
Meningkatkan Aktivitas Pasar Keuangan Syariah, Seperti:

1. UU No. 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah.


2. UU No. 19 tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara (sukuk).
3. UU No. 42 tahun 2009 tentang Amandemen Ketiga
4. UU No.8 tahun 1983 tentang PPN Barang dan Jasa.

Dengan telah diberlakukannya UU No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah pada 16 Juli
2008, maka pengembangan industri perbankan syariah nasional semakin memiliki landasan
hukum yang memadai dan akan mendorong pertumbuhannya secara lebih cepat lagi. Selain itu
Lahirnya UU Perbankan Syariah mendorong peningkatan jumlah BUS dari sebanyak 5 BUS
menjadi 11 BUS dalam kurun waktu kurang dari dua tahun (2009-2010).
Pengertian Merger
Pasal 109 angka 1 Undang-Undang Cipta Kerja, yang pada dasarnya
menyimpulkan Merger merupakan suatu penggabungan sebagai perbuatan hukum
penggabungan satu perseroan atau banyak perseroan terhadap perseroan lainnya
yang mengakibatkan aktiva dan pasiva dari perseroan yang menggabungkan diri.
Adapun dalam Pasal 2 angka 2 PP 28/1999 menyatakan, dalam merger, aktiva dan
pasiva bank yang melakukan merger beralih karena hukum kepada bank hasil
merger. Jadi, simpanan dari nasabah penyimpan dana juga ikut beralih demi hukum
kepada bank hasil merger.
Daftar Bank Syariah di
IndonesiaBerikut daftar bank syariah di
Bank Syariah Indonesia.
Indonesia :
Bank BJB Syariah.
Bank BCA Syariah.Bank Muamalat Indonesia.
Bank BTN Syariah.
Bank Maybank Syariah Indonesia.
Bank Sinarmas Syariah.
Bank Panin Syariah.Bank Bukopin Syariah.
Bank Aceh Syariah.
Bank Mega Syariah.Bank Victoria Syariah.
Bank Jateng Syariah.
Bank BTPN Syariah.
Bank Kaltim Syariah.
Bank BJB Syariah.
Bank Bumiputera Syariah,
dan masih banyak lagi.
Lahirnya Bank Terbesar di RI
BSI adalah hasil merger atau BRIS
penggabungan tiga bank syariah PT Bank BRI Syariah Tbk (BRIS) 1
Badan Usaha Milik Negara
(BUMN). BNIS

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) secara resmi


PT Bank BNI Syariah 2
mengeluarkan izin merger tiga usaha bank syariah
tersebut pada 27 Januari 2021 melalui surat Nomor SR- BSM
3/PB.1/2021. Tujuan merger tersebut adalah untuk
memberikan penguatan kinerja perbankan syariah PT Bank Syariah Mandiri 3
nasional dan ke depan, Indonesia berkeinginan untuk
menjadi pusat ekonomi dan keuangan syariah dunia.
Selain itu agar tidak menimbulkan praktik monopoli,
mengingat kehadirannya justru diharapkan mempercepat
pertumbuhan perbankan dan ekonomi syariah serta
menjadi energi baru ekonomi Indonesia
Manfaat merger dan Fungsi Bank
Syariah
Pada dasarnya manfaat merger bagi bank syariah yaitu bank hasil merger akan

lebih efisien, memiliki modal lebih kuat, dan mendapatkan sana murah.

Dengan demikian tujuan merger tersebut adalah untuk memberikan

pengaturan kinerja perbankan syariah nasional dan ke depan Indonesia

berkeinginan untuk menjadi pusat ekonomi dan keungan syariah dunia.


Modal Bank Syariah
Bank Syariah Indonesia memiliki aset sebesar Rp245,7 triliun. Sedangkan modal intinya
Rp20,4 triliun. Dengan jumlah tersebut, bank syariah ini akan langsung masuk top 10
bank terbesar di Indonesia dari sisi aset. Tepatnya di urutan ke-7.Selain itu, Bank Syariah
Indonesia memiliki sekitar 1.200 kantor cabang serta lebih dari 1.700 ATM. Saat ini, BSI
berada di kategori bank BUKU III. Ambisinya masuk dalam daftar bank BUKU IV pada
tahun 2022.
Khusus untuk wilayah Provinsi DKI Jakarta, total aset gross, pembiayaan, dan Dana Pihak
Ketiga (BUS dan UUS) masing-masing sebesar Rp201,39 triliun, Rp85,41 triliun, dan
Rp110,50 triliun.
Akibat Hukum Marger
Akibat hukum penggabungan perusahaan (merger) terhadap eksistensi perusahaan
Perseroan Terbatas yang mengambil alih adalah tetap memakai nama dan identitasnya,
sedangkan eksistensi dari perusahaan Perseroan Terbatas yang diambil alih adalah
berakhir karena hukum. bank hasil merger akan lebih efisien, memiliki modal lebih kuat,
dan mendapatkan dana murah. Penyaluran dana yang lebih murah ini diklaim
menguntungkan nasabah, terutama di segmen usaha mikro, kecil, dan menengah
(UMKM). Meski demikian, bukan berarti tidak akan ada konsekuensi yang datang.
KESIMPULAN

Bank Syariah pada dasarnya memiliki potensi dan peluang yang luar biasa besar.
Pertumbuhan dari segi aset pun sudah membuktikan bahwa Bank Syariah merupakan
model bank yang sangat ideal untuk mendorong kemajuan perekonomian Negara.
Adapun Bank hasil merger akan lebih efisien, memiliki modal lebih kuat, dan
mendapatkan dana murah. Penyaluran dana yang lebih murah ini diklaim
menguntungkan nasabah, terutama di segmen usaha mikro, kecil, dan menengah
(UMKM). Meski demikian, bukan berarti tidak akan ada konsekuensi yang datang.

Anda mungkin juga menyukai