BANK SYARIAH
“Bank Syariah”
Di Susun Oleh:
21021013
D3 AKUTANSI
DHARMA SINGARAJA
2021/2022
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Tuhan Hyang Maha Esa, Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada saya , sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah Bank Dan Lembaga Keuangan “Bank Syariah”
Makalah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar dapat
memperbaiki makalah ini. Semoga dengan makalah yang telah saya selesaikan dapat
diterima dengan baik dan dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Penyusun
Daftar Isi
Kata Pengantar
BAB I. Pendahuluan………………………………………………………………………………1
1.1. Latar Belakang………………………………………………………………………..1
1.2. Rumusan Masalah…………………………………………………………………….1
1.3. Tujuan Penulisan………………………………………………………………….......1
BAB II. Pembahasan………………………………………………………………………………2
2.1. Pengertian Bank Syariah……………………………………………………………..2
2.2. Pengertian Bank Syariah Menurut Para Ahli………………………………………...2
2.2.1 Drs. H. KarnaenPerwataAtmadja………………………………………………...2
2.2.2 Ensiklopedia Islam……………………………………………………………….3
2.2.3 UU No. 10 Tahun 1998…………………………………………………………..3
2.2.4 M. Syafe’i Antonio dan PerwataAtmadja………………………………………..3
2.2.5 UU No.21 Tahun 2008 TentangPerbankan Syariah……………………………...4
2.2.6 Muhammad (2005:13)…………………………………………………………....4
2.3 Sejarah Bank Syariah………………………………………………………………….5
2.4 Fungsi Bank Syariah…………………………………………………………………..5
2.4.1 Penghimpun Dana………………………………………………………………..6
2.4.2 Penyalur Dana…………………………………………………………………... 6
2.4.3 MemberikanPelayananJasa Bank………………………………………………...7
2.5 Prinsip Bank Syariah…………………………………………………………………. 7
2.6 Tujuan Bank Syariah…………………………………………………………………. 8
2.7 Ciri-Ciri Bank Syariah………………………………………………………………. 8
2.8 Jenis-Jenis Bank Syariah…………………………………………………………….. 9
2.9 Produk Bank Syariah………………………………………………………………… 9
2.9.1 Produk Penyaluran Dana……………………………………………………..... 10
2.9.2 Produk Penghimpun Dana……………………………………………………... 11
2.9.3 Produk Jasa Perbankan………………………………………………………… 12
BAB III. Penutup……………………………………………………………………………….. 13
3.1. Kesimpulan………………………………………………………………………… 14
3.2. Saran……………………………………………………………………………….. 15
BAB I
PENDAHULUAN
Sampai saat ini ada sekitar 11 Bank Umum Syariah, 23 Unit Usaha Syariah, dan juga 163
Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.
2.9. Produk Bank Syariah
Berikut ini adalah produk dari bank syariah yang dibedakan menjadi tigap roduk:
2.9.1. Produk Penyaluran Dana
1. Prinsip Jual Beli (Ba’i)
Akad jual beli dilaksanakan karena terdapat pemindahan kepemilikan barang.
Keuntungan bank dijabarkan di depan, dan juga harga yang dijual. Terdapat tiga jenis
jual beli dalam pembiayaan modal kerja dan investasi bank syariah, antara lain
a. Ba’i Al Murabahah adalah jual beli dengan harga dasar ditambahkan keuntungan
yang disetujui diantara pihak bank dengan nasabah, dalam cara ini pihak bank
menjelaskan harga barang kepada nasabah yang kelak bank memberikan bagi
hasil dalam jumlah tertentu sesuai yang menjadi kesepakatan.
b. Ba’i Assalam adalah dalam jual beli nasabah sebagai pembeli dan pemesan
memberikan uangnya di tempat akad berdasarkan dengan harga barang yang
dipesan dan sifat barang yang sudah dijelaskan sebelumnya. Uang yang
diserahkan menjadi tanggungan bank sebagai penerima pesanan dan pembayaran
dilaksanakan dengan cepat atau segera.
c. Ba’i Al Istishna adalah bagian dari Ba’i Assalam tetapi ba’i al ishtishna sering
kali dipakai dalam bidang manufaktur. Semua ketentuan Ba’iIshtishna ikut dalam
ketentuan Ba’i Assalam tetapi pembayaran dapat dilaksanakan beberapa kali.
2. Prinsip Sewa (Ijarah)
Ijarah ialah kesepakatan pemindahan hak guna atas barang atau jasa dengan cara sewa
tanpa diikuti pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa. Didalamnya bank
menyewakan peralatan kepada nasabah dengan carabiaya yang sudah disetujui secara
nyata sebelumnya atau telah disepakati sebelumnya.
3. Prinsip Bagi Hasil (Syirkah)
Ada dua jenis produk di dalam prinsip bagi hasil atau syirkah, yakni:
a. Musyarakah
Adalah salah satu produk syariah yang mana ada dua pihak atau lebih yang
bekerja sama untuk meningkatkan aset yang dimiliki bersama. Dimana semua
pihak memadukan sumber daya yang telah dimiliki baik yang dalam bentuk wujud
nyata atau fisik atau tidak berwujud. Diantara hal ini semua pihak yang bekerja
sama berkontribusi yang dimiliki baik dalam bentuk dana, barang, kemampuan,
ataupun aset lain. Ketentuan didalam musyarakah adalah pemilik modal
mempunyai hak dalam menentukan kebijakan usaha yang digerakkan pelaksana
proyek.
b. Mudharabah
Adalah kerjasama antara 2 orang atau lebih yang mana pemilik modal percaya
terhadap modal kepada pengelola dengan perjanjian pembagian keuntungan.
Perbedaan yang menjadi dasar diantara musyarakah dan mudharabah adalah
kontribusi terhadap manajemen dan keuangan pada masyarakah diberikan dan
dipunyai dua orang atau lebih, sedangkan pada mudharabah modal dimiliki hanya
satu pihak saja.
2.9.2. Produk Penghimpun Dana
Produk penghimpun dana didalam bank syariah antara lain giro, tabungan dan deposito.
Prinsip yang diterapkan didalam bank syariah yaitu:
1. Prinsip Wadiah
Diterapkannya prinsip wadiah yang dilaksanakan adalah wadiah yaddhamanah yang
diterapkan pada rekening produk giro. Berbeda dengan wadiah amanah, yang mana pihak
yang dititipi bertanggung jawab atas keutuhan harta titipan sehingga ia boleh
memanfaatkan harta titipan tersebut. Dan pada wadiah amanah harta titipan tidak dapat
dimanfaatkan oleh yang dititipi.
2. Prinsip Mudharabah
Di prinsip mudharabah, deposan atau penyimpan dana bertindak sebagai pemilik modal
sedangkan bank bertindak sebagai pengelola. Dana yang disimpan oleh bank
dimanfaatkan untuk melaksanakan pembiayaan, dalam hal ini apabila bank
memanfaatkannya untuk pembiayaan mudharabah, maka bank mempunyai tanggung
jawab atas kerugian yang bisa saja terjadi. Berdasarkan kewenganan yang diperoleh
pihak penyimpan, maka prinsip mudharabah dibedakan menjadi tiga bagian, yakni:
a. Mudharabah Mutlaqah
Adalah prinsip yang bisa berupa tabungan dan deposito, sehingga terdapat dua
jenis yaitu tabungan mudharabah dan deposito mudharabah. Tidak terdapat
pembatasan dari bank untuk memanfaatkan dana yang sudah dihimpun.
b. Mudharabah Muqayyadah On Balance Sheet
Adalah jenis simpanan khusus dan pemilik dapat membuat syarat-syarat khusus
yang wajib dipatuhi oleh bank. Seperti contohnya disyaratkan untuk bisnis
tertentu, atau untuk akad tertentu.
c. MudaharabahMuqayyadah Off Balance Sheet
Adalah penyaluran dana langsung kepada pelaksanaan usaha dan bank sebagai
perantara pemilik dana dengan pelaksana usaha. Pelaksana usaha juga dapat
mengajukan syarat-syarat tertentu yang wajib dipatuhi bank dalam menentukan
jenis usaha dan pelaksanaan usahanya.
2.9.3. Produk Jasa Perbankan
Selain dapat melaksanakan aktivitas pemhimpunan dana dan menyalurkan dana, bank
juga dapat memberikan jasa kepada nasabah dengan mendapatkan imbalan berupa sewa
atau keuntungan, jasa tersebut yaitu:
1. Sharft (Jual Beli Valuta Asing)
Adalah aktivitas jual beli mata uang asing yang tidak sama tetapi harus dilaksanakan di
waktu yang sama (spot). Bank memperoleh keuntungan untuk jasa jual beli ini.
2. Ijarah (Sewa)
Adalah aktivitas menyewakan simpanan (safe deposit box) dan jasa tata laksana
adminstrasi dokumen (custodian), dalam aktivitas ini bank memperoleh keuntungan sewa
dari jasa tersebut.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Bank Syariah merupakan Lembaga Keuangan Bank. Bank syariah dapat berbentuk
Bank Umum Syariah (BUS), Unit Usaha Syariah (UUS) maupun Bank Perkreditan Rakyat
Syariah (BPRS). Menurut Undang-Undang Nomor 21 tahun 2008 tentang perbankan syariah
Indonesia, dijelaskan bahwa bank syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya
berdasarkan prinsip syariah. Bank umum syariah (BUS) adalah bank syariah yang
kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.(Salman, 2012:8). Bank syariah
berfungsi sebagai penghimpun dana,penyalur dana, dan memberikan pelayan jasa ban. Yang
memiliki tujuan untuk memberikan keuntungan sosial ekonomi untuk orang-orang muslim.
Produk Bank Syariah di kelompokan menjadi tiga yaitu, produk penyaluran dana,
produk penghimpunan dana, dan produk jasa perbankan. Bank Syariah memiliki prinsip
shiddiq,tabligh,amanah dan ,fathanah.
3.2 Saran
Dengan melihat perkembangan bank syariah di atas, agaknya keinginan umat untuk
menjalankan kehidupan bisnis dan transaksinya dalam skala yang lebih luas yang sesuai dengan
prinsip-prinsip ajaran Islam agaknya sudah memiliki sarana yang tepat. Namun, diakui atau pun
tidak, pengetahuan umat tentang bank syariah masih terbatas dan tidak merata. Masih banyak
yang tidak mengenal apa itu bank syariah atau bahkan masih adanya anggapan yang keliru
bahwa bank syariah adalah bank konvensional yang berbaju syariah.