Puji syukur kami ucapkan kehadiran Allah S.W.T yang telah memberikan rahmat-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan makalah ini yang berjudul
“Pengertian, Peranan, Dan Perkembangan Bank Syari’ah Di Indonesia”. Penulisan
makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah Manajemen
Bank Syari’ah di Universitas PGRI Madiun.
Dalam penulisan makalah ini kami menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini,
khususnya kepada dosen kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami,
sehingga kami dapat menyelesaikannya.
Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada
teknik penulisan maupun materi makalah. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua
pihak, kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bank konvensional menggunakan sistem bunga yang dalam Islam merupakan riba.
Nahdatul Ulama sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia, memutuskan masalah
bunga bank tersebut dengan beberapa kali sidang, dengan terjadinya polarisasi pendapat
pada tiga kelompok yaitu, haram, halal dan syubhat. Meskipun terdapat perbedaan
pandangan, lajnah Bahsul masa’il memutuskan bahwa bunga bank haram (Muhamad
Syafi’Antonio, 2001).
Hal ini membuat sekelompok orang Islam untuk mendirikan bank Islam dengan ciri
tanpa bunga yang disebut dengan bak syariah. Bank syariah menggunakan sistem
mudarabah yaitu sistem bagi hasil.
Bak syariah di Indonesia terhitung masaih sangat muda, perkembangannya juga
lambat. Sebenarnya pembahasan tentang Bank Syariah sudah pernah dibahas pada tahun
1980-an tetapi realisasinya terjadi pada tahun 1992 yang dilakukan oleh salah satu bank
pemerintah, yaitu Bank Muamalat Indonesia.
Padahal bank syariah cocok dikembangkan di Indonesia karena masyarakat
Indonesia mayoritas Islam. Oleh karena itu, makalah ini akan menjelaskan bagaimana
perkembangan bank syariah di Indonesia.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam pembahan ini adalah :
1. Apa itu bank syariah ?
2. Apa kelebihan dari bank syariah ?
3. Bagaimana sejarah lahirnya bank syariah pertama di Indonesia?
4. Bagaimana perkembangan bank syariah di Indonesia ?
1.3 Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai adalah :
1. Mengenai apa itu bank syariah
2. Mengetahui kelebihan dari bank syariah
3. Mengetahui sejarah lahirnya bank syariah pertama di Indonesia
4. Mengetahui perkembangan bank syariah di Indonesia
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
4. Resiko kerugian lebih kecil karena mengalami kerugian, maka dibagi menurut
perjanjian yang dibuat.
5. Pihak bank akan mendapatkan banyak nasabah dengan menggunakan prinsip ini,
karena adanya kemudahan yang diberikan oleh bank dan juga menaikkan keuntungan
yang besarnya sesuai dengan perjanjian yang dilakukan.
3
Tidak hanya itu, ditengah-tengah krisis keuangan global yang melanda dunia pada
penghujung akhir tahun 2008, lembaga keuangan syariah kembali membuktikan daya
tahannya dari terpaan krisis. Lembaga-lembaga keuangan syariah tetap stabil dan
memberikan keuntungan, kenyamanan serta keamanan bagi para pemegang sahamnya,
pemegang surat berharga, peminjam dan para penyimpan dana dibank-bank syariah.
Perbankan syariah sebenarnya dapat menggunakan momentum ini untuk
menunjukkan bahwa perbankan syariah benar-benar tahan dan kebal krisis dan mampu
tumbuh dengan signifikan. Oleh karena itu, perlu langkah-langkah strategis untuk
merealisasikannya.
Langkah strategis pengembangan perbankan syariah yang telah diupayakan adalah
pemberian izin kepada bank umum konvensional untuk membuka kantor cabang unit
usaha syariah (UUS) atau konversi sebuah bank konvensional menjadi bank syariah.
Dengan terbitnya PP No.72 tahun 1992 tentang bank bagi hasil yang secara tegas
memberikan batasan bahwa “bank bagi hasil tidak boleh melakukan kegiatan usaha yang
tidak berdasarkan prinsip bagi hasil tidak diperkenankan melakukan kegiatan usaha
berdasarkan prisnsip bagi hasil” (pasal 6), maka jalan bagi operasional perbankan
syaria’ah semakin luas. Saat ini titik kulminasi telah tercapai dengan disahkannnya UU
No.10 Tahun 1998 tentang perbankan yang membuka kesempatan bagi siapa saja yang
akan mendirikan bank syaria’ah maupun yang ingin mengkonfersi dari sistem
konvensional menjadi sistem syari’ah.
Untuk menilai perkembangan bank syariah dari tahun ke tahun biasanya
menggunakan beberpa standar, diantaranya :
1. Jumlah aktiva
2. Dana pihak ketiga (DPK)
3. Pembiyaan bank.
TAHUN
KETERANGAN
2005 2006 2007 2008 2009 Jan-201
Bank Umum Syariah
- Jumlah bank 3 3 3 5 36 6
- Jumlah kantor 304 349 401 581 711 815
Unit Usaha Syariah
- Jumlah bank 19 20 26 27 25 25
- Jumlah kantor 154 183 196 241 287 268
Bank pembiayaan rakyat syariah
- Jumlah bank 92 105 114 131 138 140
- Jumlah kantor 92 105 185 202 225 263
Sumber : BI, statistik perbankan syaraiah Januari 2010
4
Tabel diatas menunjukkan perkembangan perbankan syariah berdasarkan laporan
tahunan BI sampai dengan Januari 2010. Secara kuantitas, pencapaian perbankan syariah
sungguh membanggakan dan terus mengalami peningkatan dalam jumlah bank. Jika pada
tahun 1998 hanya ada satu bank umum syariah dan 76 bank perkreditan rakyat syariah,
maka pada Januari 2010 jumlah bank syariah telah mencapai 31 unit yang terdiri dari 6
bank umum syariah dan 25 unit usaha syariah. Selain itu, jumlah bank perkreditan rakyat
syariah (BPRS) telah mencapai 140 unit pada periode yang sama.
a. Faktor-Faktor Pendukung Perkembangan Perbankan Syariah
Keberadaan bank Islam di Indonesia masih memiliki peluang yang
mengembirakan dan perlu dioptimalkan guna membangun kembali sistem perbankan
yang sehat dalam rangka mendukung program pemulihan ekonomi nasional, selain
restrukturisasi perbankan. Hal itu dikarenakan adanya beberapa pertimbangan antara lain :
1. Kebutuhan jasa perbankan bagi masyarakat yang tidak dapat menerima konsep
bunga.
2. Peluang pembiayaan bagi pengembangan usaha berdasarkan prinsip kemitraan.
3. Kebutuhan akan produk dan jasa perbankan unggulan.
4. Peningkatan jumlah lembaga keuangan syariah.
5. Adanya pelayanan yang meluruskan pelanggan dengan cara sesuai Islam
b. Faktor-Faktor Penghambat
Tidak obyektif kiranya jika kita hanya menampilkan faktor pendorong
perkembangan perbankan syariah di Indonesia tanpa menjelaskan juga faktor penghambat
yang merupakan tantangan bagi kita, terutama berkaitan dengan penerapan suatu sistem
perbankan yang baru, suatu sistem yang mempunyai sejumlah perbedaan prinsip-prinsip
dengan sistem yang dominan dan telah berkembang pesat di Indonesia.
Faktor-faktor penghambat itu antara lain :
1. Pemahaman masyarakat yang belum tepat terhadap kegiatan operasional bank
syariah
2. Jaringan kantor bank syariah yang belum luas
3. Kecilnya market share
4. Sumber daya manusia yang belum memiliki keahlian dalam bank syariah.
5
BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Bank syariah adalah bank atau tempat penyimpanan dana yang sesuai dengan
hukum-hukum dan landasan agama Islam. Bank ini banyak memberikan manfaat dan
kemudahan bagi masyarakat, khususnya muslim. Bank syariah sebenarnya sama dengan
Bank Konvensional pada umumnya, yang membedakannya kalau Bank Syariah memakai
sistem bagi hasil sedangkan Bank Konvensional memakai sistem bunga.
Bank syariah pertama di Indonesia adalah Bank Muamalat yang didirikan tahun
1991. Perkembangan perbankan syariah di Indonesia telah menjadi tolak ukur
keberhasilan eksistensi ekonomi syariah.
1.2 Saran
Diliat dari perkembangan bank syariah di Indonesia, sebenarnya pemerintah lebih
mengembangkan lagi bank syariah dan melahirkan sumberdaya manusia yang profesional
di bidang bank syariah. Pemerintah juga harus mensosialisasikan kepada masyarakat
tentang kelebihan menggunakan bank syariah dibandingkan bank konvensional. Sehingga
,bank syariah dapat berkembang baik di Indonesia untuk tahun mendatang.
6
DAFTAR PUSTAKA
PURSTAKA, D. Antonio, Muhamad Syafi’i, Bank Syari’ah Dari Teori Ke Praktik, Jakarta:
tahun 1992 tentang Perbankan disahkan Presiden BJ. Habibie pada tanggal 10
https://www.jogloabang.com/pustaka/uu-10-1998-perubahan-uu-7-1992-perbankan
TENTANG PERBANKAN.
https://www.bphn.go.id/data/documents/98uu010.pdf
Adiwarman, dkk. 2004. Bank Islam analisis fiqih dan keuangan. Jakarta : PT Raja Grafindo
Persada
Agus, Bastanuddin. 2006. Islam dan ekonomi. Padang : Andalas Universitas press
7
Al Zuhaili, Wahbah. 1985. Al Fiqih Al Islami wa Adillatuh. Beirut : Dar Al Fikri
Mannan, Muhammad Abdul 1992. Ekonomi Islam , teori dan praktek. Jakarta : PT Internasa
Yogyakarta