Disusun oleh:
Puji syukur kepada Allah SWT atas selesainya karya ini dengan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga kami dapat mempresentasikan makalah ini. Untuk memenuhi
tugas kelompok mata kuliah Manajemen Pendanaan dan Pembiayaan LKS dengan judul
“Peluang dan Tantangan Perbankan Syariah”.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang kami miliki. Sehingga segala
bentuk saran dan kritik yang membangun dari berbagai pihak sangat kami harapkan.
Akhir kata, kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan kontribusi bagi
perkembangan komunitas penelitian.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kondisi Perbankan Syariah di Indonesia
Perbankan syariah meyakini bisnis akan terus tumbuh di tahun 2023. Saat
ini, pertumbuhan keuangan perbankan syariah telah mampu melampaui
pertumbuhan sektor perbankan secara nasional. Menurut Bank Indonesia (BI),
pertumbuhan kredit pada November 2022 tercatat sebesar 11,16% year on year.
Hal ini didukung oleh pertumbuhan positif di semua jenis kredit dan sebagian
besar sektor ekonomi. Pada saat yang sama, pendanaan bank syariah tumbuh
sebesar 23,5% per tahun. BCA Syariah menargetkan pertumbuhan keuangan dua
digit sebesar 10-11% per tahun pada tahun 2023. Alokasi pendanaan ini
memperhatikan tingkat permintaan pasar dan prinsip kehati-hatian tetap menjadi
prioritas. Berikut adalah Perkembangan Total Aset, Jaringan Kantor, dan Tenaga
Kerja Perbankan Syariah pada Januari 2023
1
Otoritas Jasa Keuangan, Roadmap Pengembangan Perbankan Syariah Indonesia 2020-2025
2
Bank Umum 520 885 13 1 198 4 404 50 708
Syariah
Unit Usaha 244 472 20 453 195 5 590
Syariah
Bank Pembiayaan - 169 666 - 7570
Rakyat Syariah
Total 765357 202 2317 4599 63868
Sumber : Otoritas Jasa Keuangan Tahun 2023
2
Otoritas Jasa Keuangan, Statistik Perbankan Syariah Januari 2023
3
1) Memiliki keunikan model bisnis/ produk yang berdaya saing tinggi
2) Mengoptimalkan ekosistem ekonomi dan keuangan syariah
3) Mengintegrasikan fungsi keuangan komersial dan sosial
4) SDM berkualitas
5) TI yang mutakhir
Sedangkan kondisi saat ini perbankan syariah saat ini masih belum
memiliki diferensiasi model bisnis atau produk yang signifikan, Indeks
literasi dan inklusi masih rendah, hanya fokus pada tujuan bisnis, kuantitas
dan kualitas SDM yang masih kurang optimal, TI belum memadai.
B. Peluang dan Tantangan Perbankan Syariah di Indonesia
3
Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah: Dari Teori Ke Praktik (Jakarta: Gema Insani, 2001), 50.
4
1. Peluang Perbankan Indonesia
5
d. Menjalarnya Penerapan Ekonomi Islam.
a. Pengembangan Kelembagaan
4
Antonio, Bank Syariah: Dari Teori Ke Praktik, 54.
6
Sejauh ini, lembaga perbankan syariah belum sepenuhnya berdiri.
Beberapa hal masih perlu diperbaiki terutama terkait dengan tata kelola,
peran dan tanggung jawab, peraturan dan struktur organisasi. Hubungan
antara bank konvensional dengan unit (subsistem) syariahnya harus
diperjelas agar sinergis. Sistem perbankan ganda yang berjalan selama
ini perlu perbaikan, apalagi secara de facto Syariah tidak memiliki wakil
gubernur. BCS (Bank Central Syari'ah) juga harus diperhatikan ke
depannya.
7
mengakui, salah satu kendala pertumbuhan bank syariah adalah masih
terbatasnya jaringan. Tantangan ini barangkali dapat dipecahkan dengan
cara mensupport pemerintah mendirikan bank syariah, optimalisasi
outlet pada setiap bank konvensional dan bank asing atau menggolkan
konversi bank BUMN besar menjadi bank syariah.
d. Peningkatan SDM.
e. Peningkatan Modal.
f. Peningkatan Pelayanan.
8
terjangkau harus menjadi ciri khas bank syariah. Pelayanan ramah,
proses mudah dan cepat serta terjangkau dari segi biaya (administrasi).
Upaya kemudahan akses informasi dan penarikan dana atau tabungan
juga harus diperkuat. Penggunaan internet secara online dan keberadaan
ATM di berbagai lokasi strategis dan lokasi yang mudah diakses sangat
diperlukan. Selain itu, diperlukan juga pelatihan dan pendampingan.
Dalam beroperasi di bidang industri, bank syariah harus mampu
mempromosikan dan mampu memegang kendali pada saat yang
bersamaan. Didorong untuk dikembangkan lebih lanjut, dicek agar tidak
ada kejanggalan.
9
syariah. Selayaknya, Dewan Syariah Nasional dan bankir syariah
melakukan lobi-lobi dan pendekatan kepada pemerintah, baik pusat
maupun daerah, agar dukungan konkret dan nyata pada perbankan
syariah dapat terealisasikan.
c. Sinisme Masyarakat.
10
1. Membentuk Sumber Daya Insani (SDI) Berkualitas.
11
2. Ekspansi Segmen Pasar Bank Syariah
12
4. Penggunaan Sistem Informasi Dan Teknologi (IT) Modern
a. Local Content
b. Fokus
c. Sinergi.
d. Added Value
13
Vendor yang memiliki komitmen pada perkembangan bisnis
perbankan syariah umumnya memiliki beberapa produk nilai tambah
yang dapat menjadi faktor pendukung bagi layanan perbankan syariah
yang lebih baik saat ini dan di masa depan.
5. Kepemimpinan Dinamis.
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kondisi saat ini perbankan syariah saat ini masih belum memiliki
diferensiasi model bisnis atau produk yang signifikan, Indeks literasi dan inklusi
masih rendah kerena hanya fokus pada tujuan bisnis, kuantitas dan kualitas SDM
yang masih kurang optimal, serta ilmu teknologi belum memadai.
15
DAFTAR PUSTAKA
16