Anda di halaman 1dari 9

LAYANAN LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH

(L2KS)

NAMA KELOMPOK :
1. Muhammad Irhamna Al Farizy
2. Diaz Rahmat Fahrezi
3. Harsyandi Aqsha
4. Muhammad Zaki ZulFikar
5. Waldika Suwandi

i
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu.

Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadiran Allah Swt yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-nya sehingga dapat menyelesaikan laporan produk kreatif kewirausahaan yang selesai tepat
pada waktunya. Sehingga pada kesempatan ini kami sampaikan ucapan terima kasih yang sebesar
besarnya kepada :

1. Tuhan Yang Maha Esa


2. Bapak Leo Sutrisno, selaku Ketua Yayasan SMK Letris Indonesia 2.
3. Bapak Ahmad Maulana Alamsyah M.KOM. MOS, selaku Kepala Sekolah SMK Letris
indonesia2.
4. Bapak Taufik Hidayat, SE,M.M selaku Kepala Program Studi SMK Letris Indonesia 2.

Penyusunan laporan L2KS ini disusun dengan sebaik-baiknya, namun masih terdapat kekurangan
dalam penyusunan laporan L2KS ini, oleh karna itu saran dan kritik yang sifatnya membangun dari
semua pihak sangat diharapkan.

ii
DAFTAR ISI
BAB I..........................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................................1
BAB II........................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................3
BAB III.......................................................................................................................................................5
PENUTUP..................................................................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................6

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bank syariah merupakan lembaga keuangan yang cukup penting dalam mendukung
pertumbuhan sebuah Negara dan mampu menjalanjan fungsinya dengan baik. Fungsi utama dari
bank syariah sebagai lembaga intermediasi keuangan yang mempunyai tugas utama menghimpun
dana dan menyalukan kembali kemasyarakat. Bank mempunyai tugas menyalurkan dana dari
pihak yang kelebihan dana (surplus) dari sektor usaha, pemerintah maupun rumah tangga,
kepada pihak yang kekurangan dana (defisit). Apabila fungsi bank telah berjalan dengan baik
maka hal ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi yang dinamis dan efisien. pertumbuhan
ekonomi yang baik membuat lembaga keuangan bank di percaya oleh masyarakat untuk
mengelola simpanan mereka Eksistensi perbankan syariah atau perbankan Islam adalah suatu
system perbankan yang dikembangkan berdasarkan syariah (hukum) Islam.Sistem ini dibentuk
dengan dasar larangan dalam agam Islam untuk memungut atau meminjam dengan
bunga.Perkembangan sistem perbankan syariah di Indonesia dilakukan untuk memberikan
alternatif kepada nasabah dalam memilih produknya.Karakteristik sistem perbankan syariah yang
beroperasi dalam sistem bagi hasil memberikan alternatif bahwa terdapat keuntungan antara
nasabah dan bank dan sehingga bank tidak ada yang dirugikan.Adanya upaya perbankan syariah
menyediakan berbagai produk, tentunya perbankan syariahmemiliki kredibilitas yang tinggi dan
dapat di nikmati oleh seluruh masyarakat.

1
1.2 Tujuan
1. Mendorong pembentukan pengembangan keuangan syariah RI
2. Meningkatkan kerjasama antara regulator dengan perguruan tinggi/lembaga riset
domestic maupun internasional dalam rangka kebijakan perbankan syariah termasuk
dalam rangka perumusan dan operasional
3. Implementasi kerjasama dalam rangka penyusunan referensi hukum & peraturan
perundangan yang lebih mengakomodasi prinsip syariah
4. Mendorong pembentukan pusat riset dan pengembangan keuangan syariah
5. Menginisiasi dan mengembangkan sharia investment bank, terutama dalam rangka
pembiayaan proyek-proyek pemerintah

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Prospek Perbankan Syariah
Berdasarkan data statistik perbankan syariah (SPSOJK), total asset yang dimiliki bank
umum syariah (BUS) dan unit usaha syariah (UUS) mencapai Rp.676,73 triliun pada desember
2021. Secara tahunan, perbankan syariah tercatat naik 14% secara year-on-year (yoy), dari
Rp.593,94 triliun pada tahun 2020. Kalau dilihat dari sisi pertumbuhan baik asset, penghimpunan
dana, maupun penyaluran kredit perbankan syariah di Indonesia berkembang sangat baik.Lebih
lanjut, asset perbankan syariah di indonesia tumbuh sekitar 16,35% pada juni 2021, diikuti
dengan pembiayaan yang tumbuh 6,28%, dan dana pihak ke tiga (DPK) tumbuh 17,98%,
Namun, apabila dilihat dari sisi kontribusi atau market Perbankan Syariah terhadap
Perbankan Syariah tidak cukup besar, yakni hanya dikisaran 6,5%. Kendati demekian, prospek
Perbankan Syariah kedepannya masih sangat besar, terutama mengingat penduduk Indonesia
yang mayarotis beragama Muslim. Kalau dilihat saat ini masih banyak factor penghambat
perkembangan Perbankan Syariah di Indonesia, salah satunya berupa faktor keterbatasan sumber
daya manusia (SDM) dan permodalan. Adapun jika SDM, OJK juga mencatat tenaga kerja
Perbankan Syariah mengalami kenaikan sebanyak 760 orang menjadi 56.000, 298 tenaga kerja
per Desember 2021, dari sebelumnya 55.538 tenaga kerja per Desember 2020

2.2 Prospek Perbankan Syariah


Industri perbankan syariah dinilai akan bertumbuh positif tahun depan dengan ditopang
oleh pemulihan ekonomi dan pengembangan ekonomi syariah. Pertumbuhan positif ini bisa
menjadi peluang bagi produk investasi yang memiliki portofolio saham bank syariah. Chief
Economist PT Bank Syariah Indonesia Banjaran Surya Indrastomo menjelaskan, industri
perbankan syariah akan melanjutkan pertumbuhan positif pada 2022, pertumbuhan ini
diharapkan juga bisa terjadi di BSI. Pasalnya, hingga kuartal III-2021, BSI bisa membukukan
pertumbuhan tabungan sebesar 11,57 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Direktur Keuangan dan Strategi BSI Ade Cahyo Nugroho optimistis pertumbuhan
tersebut akan berlanjut tahun depan. Hal ini didukung oleh banyaknya masyarakat Indonesia
yang bersedia untuk mendapatkan layanan perbankan syariah. Sementara di sisi lain, baru 7
persen yang bisa dilayani oleh perbankan syariah. Di sisi lain, BSI juga berperan aktif dalam
penyaluran pembiayaan ke sektor riil. Hal ini terlihat dari penyaluran pembiayaan di sektor
perdagangan besar dan eceran yang mencapai Rp14,72 triliun, sektor konstruksi Rp13,74 triliun,
sektor industri pengolahan Rp9,75 triliun, sektor pertanian, perburuan, dan kehutanan Rp8,62
triliun, sektor transportasi, pergudangan dan komunikasi Rp4,64 triliun serta sektor riil lainnya
Rp26,23 triliun.

3
2.3 Prospek Perbankan Syariah
Perbankan syariah nasional pun sebenarnya menunjukkan perkembangan yang signifikan.
Misalnya berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pertumbuhan rasio kecukupan modal
bank umum syariah (BUS) tercatat tumbuh 1,64% menjadi 17,04% pada periode Februari 2017.
Segi asset perbankan syariah tercatat berjumlah 355,88 triliun rupiah yang mana merupakan
kontribusi terbesar, yakni sebesar 40%, untuk industri keuangan syariah nasional. Sementara itu,
dari segi pembiayaan tercatat tumbuh 252,69 triliun rupiah atau 16,22% dibandingkan periode
yang sama tahun sebelumnya Sedangkan untuk dana pihak ketiga (DPK) tercatat di angka 287,08
triliun rupiah atau tumbuh 21,28% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pun mencatat pertumbuhan industri keuangan syariah
nasional hingga Mei 2019 sebesar 11,25%, walaupun angka ini me-lambat dibanding posisi akhir
2018 sebesar 13,98%. Nilai pasar modal syariah hingga periode yang sama mencapai 727,08
triliun rupiah, IKNB sebesar 100,49 triliun rupiah, dan total aset perbankan syariah sebesar
484,62 triliun rupiah. Adapun pangsa pasar perbankan syariah saat ini masih mencapai 5,85%
dari total industri perbankan.

4
BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Prospek perbankan syariah di Indonesia mengalami perkembangan yang sangat positif,
dimana keuntungan yang di dapat bank syariah sangat besar dan banyak sekali menarik minat
masyarakat untuk menabung di bank syariah. Serta kedepannya perbankan syariah di Indonesia
akan terus mengalami perkembangan yang sangat baik, maka dari itu perbankan syariah di
Indonesia akan lebih di minati masyarakat ketimbang bank konvensional yang ada di indonesia.

5
DAFTAR PUSTAKA

https://m.bisnis.com/amp/read/20220424/90/1526486/menilik-prospek-cerah-perbankan-
syariah-di-indonesia.
https://www.bareksa.com/berita/reksa-dana/2021-12-07/prospek-perbankan-syariah-
dinilai-positif-di-2022-peluang-reksadana-saham-syariah.
https://www.finansialku.com/prospek-bank-syariah/.

Anda mungkin juga menyukai