Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PERKEMBANGAN PERBANKAN
Memenuhi persyaratan tugas Bank dan Lembaga Keuangan

Di susun oleh :

Sri Anjali Ahmad (19304178)

Tarisa Rahmayadi (19304137)

Febriliya Ndese (20304038)

PROGRAM STUDY AKUTANSI

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MANADO

2021

Kata Pengantar

Dengan menyebut nama Tuhan Yang Maha Esa, kami panjatkan puji dan syukur atas
kehadirat-Nya yang telah melimpah rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami,
sehingga penulis serta teman-teman kelompok 2 dapat menyelesaikan makalah Bank
dan Lembaga keuangan lainnya tentang “perkembangan perbankan”.

Penulis mengharapkan makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua, dalam hal
menambah pengetahuan dan dan wawasan kita tentang Perkembangan perbankan.

Penulis mengucapakan terima kasih kepada rekan-rekan kelompok yang telah


mendukung dan menjalin kerja sama yang baik sehingah makalah ini dapat di
selesaikan.

Penulis menyadari makalah ini terdapat banyak kekurangan, maka penulis


mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan menuju arah yang lebih
baik. Kami megharapkan semogah makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Tondano, maret 2021


DAFTAR ISI

Kata pengantar......................................................................................................1

Daftar isi................................................................................................................2

Bab 1: Pendahuluan...............................................................................................3

Bab 2: Isi...............................................................................................................4

Bab 3: Analisis.....................................................................................................18

Bab 4: Kesimpulan...............................................................................................19

Daftar pustaka.......................................................................................................20
BAB I

PENDAHULUAN

Perkembangan perbankan menunjukkan dinamika dalam kehidupan ekonomi.Sebelum sampai


pada praktik-praktik yang terjadi saat ini, ada banyak permasalahanyang terkait dengan
masalah-masalah perbankan ini. Masalah utama yang muncul dalam praktik perbankan ini
adalah pengaturan sistem keuangan yang berkaitan denganmekanisme penentuan volume
uang yang beredar dalam perekonomian. Sistemkeuangan, yang terdiri dari otoritas keuangan
(financial authorities), sistem perbankandan sistem lembaga keuangan bukan bank, pada
dasarnya merupakan tatanan dalam perekonomian suatu Negara yang memiliki peran utama
dalam menyediakan fasilitas jasa-jasa keuangan. Fasilitas jasa tersebut diberikan oleh lembaga-
lembaga keuangan,termasuk pasar uang dan pasar modal.Secara umum lembaga keuangan
dapat dikelompokan dalam dua bentuk yaitu lembagakeuangan bank dan lembaga keuangan
bukan bank. Sistem perbankan di Indonesiadibedakan berdasarkan fungsinya yang terdiri dari
Bank Sentral, Bank Umum, dan BankPerkreditan Rakyat (BPR). Bank Umum, dapat menghimpun
dana dari masyarakat secaralangsung dalam bentuk simpanan giro, tabungan dan deposito
berjangka, lalumenyalurkan kepada masyarakat terutama dalam bentuk kredit atau bentuk-
bentuklainnya. Bank umum dalam kegiatannya memberikan jasa-jasa dalam lalu lintas
pembayaran. Sementara itu, Bank Perkreditan Rakyat, berdasarkan peraturan perundang-
undangan, dalam pelaksanaan kegiatannya menghimpun dana, dapat menerima tabungandan
deposito berjangka, namun tidak diperkenankan menerima simpanan giro dan
tidakdiperkenankan member jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran. Sedangkan jenis
lembagakeuangan bukan bank dapat berupa lembaga pembiayaan, perusahaan model ventura,
perusahaan anjak piutang, perusahaan pembiayaan konsumen, perusahaan kartu kredit,dana
pensiun, pegadaian, pasar modal dan lain-lain.Perkembangan perbankan yang semakin dinamis
dan kompleks membuat otoritasmoneter berusaha membuat Arsitektur Perbankan Indonesia
(API).Dengan adanya API, diharapkan bank nasional mampu bersaing tidak hanya pada segmen
pasar domestik tetapi juga pada pasar internasional.
BAB II

ISI

A. Perkembangan Perbankan di Indonesia

 Situasi perbankan Indonesia praderegulasi


Pada periode tahun 1974-1982 perekonomian Indonesia berkembang cukup baik
karenaditopang oleh ekspor migas yang cukup tinggi. Tingginya harga minyak pada saat
itumemengaruhi penerimaan dalam negeri sehingga dana pembangunan cukup
tersediauntuk menunjang kegiatan investasi. Pada saat itu masyarakat yang belum
menemukansasaran investasi yang tepat menyimpan dana nya di bank sehingga terjadi
kelebihanlikuiditas yang cukup besar. Di samping itu juga Bank Indonesia (central
bank)menyediakan kredit likuiditas dengan syarat yang mudah dan lunak untuk
membiayai pengembangan sektor yang potensial.

 Situasi perbankan Indonesia pascarederegulasi

Perkembangan perbankan di Indonesia mengalami peningkatan yang cukup pesat


beberapa tahun terakhir ini. Hal itu disebabkan oleh adanya serangkaian
langkahderegulasi di bidang perbankan. Ada beberapa deregulasi di bidang perbankan
danmoneter yang secara kronologis dapat dikemukakan sesuai urutan waktu
pengumumankebijaksanaan deregulasi.
a. kebijaksanaan pemerintah tanggal 1 Juni 1983Kebijaksanaan ini bertujuanuntuk
menggairahkan pengerahan dana masyarakat.Kebijaksanaan tersebut antara lain berisi
penghapusan sistem pagu kredit dan mengurangikredit likuiditas, Bank Indonesia tidak
menetapkan tingkat suku bunga deposito maupunsuku bunga pinjaman, dan
kebijaksanaan moneter dengan Sertifikat Bank Indonesia(SBI) dan penyediaan fasilitas
diskonto.
b. Kebijaksanaan 27 Oktober 1988 (Pakto 88)Latar belakang kebijaksanaan ini dilandasi
oleh kebijaksanaan 1 Juni 1983 yang ternyatamendapat penghimpunan dana untuk
investasi swasta. Selanjutnya pihak swasta berpartisipasi lebih besar dalam
meningkatkan pertumbuhan ekonomi denganmenciptakan iklim yang memungkinkan
bank-bank beroperasi lebih efisien dan perluasan jaringan kantor Bank.
c Kebijaksanaan Pemerintah 25 Maret 1998
Kebijaksanaan. ini merupakan penyempurnaan Pakto 88 yang berisikan tentang
penyempurnaan pendirian BPR. Dalam kebijaksanaan baru ini usaha BPR tidak
bolehmenerima simpanan dalam bentuk giro, tidak diperkenankan pindah wilayah
danmembuka kantor cabang dan tidak perlu penyesuaian modal bagi BPR baru
tetapidisesuaikan dengan kebutuhan modal. BPR yang akan meningkatkan usahanya
untukmenjadi bank umum harus mempunyai modal sebesar Rp. 10 miliar.
d. Kebijaksanaan Pemerintah 29 Januari 1990Latar belakang kebijaksanaan ini untuk
mendukung pembangunan yang makin efisien.Untuk itu perlu disempurnakan aturan
tentang Kredit Likuiditas Bank Indonesia (KLBI)yang jumlahnya masih relatif tinggi dan
menyempurnakan sistem perkreditan.
Kebijaksanaan yang diambil meliputi mengurangi secara bertahap pemberian KLBI,KLBI
diberikan secara terbatas untuk swasembada pangan (KUT), pengembangankoperasi
(kredit koperasi KUD dan anggota koperasi primer), dan peningkatan
investasi(pembiayaan pembangunan) PIR trans, KPR yang diberikan dengan maksimum
sebesarRp. 50 juta dan jumlah kredit yang disediakan minimum 20% disalurkan untuk
usahakecil dan kegiatan koperatif yang produktif.
e. Paket Kebijakan Pemerintah Februari 1991Inti kebijaksanaan ini meliputi beberapa
aspek penting yang terdiri dari :
1. penyempurnaan persyaratan perizinan, kepemilikan dan kepengurusan bank,
yangmeliputi beberapa aspek antara lain pemilik dan pengelola bank harus memenuhi
persyaratan tertentu sesuai dengan fungsinya untuk melindungi kepentingan
masyarakatsehingga kesehatan sebuah bank harus diupayakan secara kontinuitas sejak
berdiri, pembukaan kantor cabang atau perwakilan dan penyertaan bank di luar negeri,
pendiriankantor bank, dan persyaratan pembukaan kantor BPR dan merger.
2. Ketentuan yang berkaitan dengan prinsip kehati-hatian (prudential regulation)
yangmeliputi permodalan bank, jaminan pemberian kredit, kredit untuk pembelian
saham dan pemilikan saham oleh bank, batas maksimum pemberian kredit, kredit untuk
pembeliansaham dan pemilikan saham oleh bank, batas maksimum pemberian kredit
(BMPK) ataulegal lending limit, dan garansi bank.

 Perkembangan jumlah bank dan kantor bank


Selama periode tahun 2004-2009 jumlah bank dan kantor bank termasuk bank
perkreditan rakyat mengalami peningkatan yang sangat pesat. Selama 6 tahun jumlah
bank mengalami pertumbuhan sebesar 92,48% atau menurun rata-rata -7,52%
setiaptahun. Dalam tahun 2004 terdapat 133 bank, turun menjadi 123 pada tahun
2009. Selainitu selama 6 tahun terakhir jumlah kantor bank mengalami pertumbuhan
157,456% ataumeningkat rata-rata setiap tahun 57,45% yaitu dari 7.939 kantor bank
pada tahun 2004menjadi 12.500 kantor bank pada tahun 2009.

 Perkembangan dana dan kredit bank


Dalam periode 2004-2009 tingkat pertumbuhan dana bank yang dihimpun
darimasyarakat jika dilihat menurut kelompok bank, dan jenis mata uang, maka tahun
2004 bank umum swasta nasional devisa berhasil menghimpun dana lebih besar. Pada
periodeyang sama jumlah kredit bank yang berhasil dikucurkan dari sector ekonomi
paling besardidonimasi oleh sektor industry, diikuti sektor jasa, dan yang terakhir
adalah sektor pertanian.

B. Sistem Perbankan di Indonesia


Bank-bank yang beroperasi di Indonesia saat ini pada dasarnya dikelompokkan ke
dalamBank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Sedangkan Bank Indonesia
berfungsisebagai bank sentral. Namun demikian, sejalan dengan terjadinya perubahan
dalamsistem keuangan terutama yang terkait dengan kelembagaan perbankan sebagai
dampakdikeluarkannya undang-undang di bidang keuangan dan perbankan.

Definisi Bank (menurut UU No.10 Tahun1998)

Badan usaha yang kegiatannya menghimpun dana dari masyarakat dalam


bentuksimpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit guna
meningkatkantaraf hidup masyarakat.

Pengelompokan Bank Umum

1. Aspek Fungsi

a. Bank Sentral, adalah bank yang merupakan badan hukum milik Negara yang tugas
pokoknya membantu pemerintah, contoh : Bank Indonesia

b. Bank Umum, adalah bank yang sumber utama dananya berasal dari simpanan
pihakketiga, serta pemberian kredit jangka pendek dalam penyaluran dana, contoh :
BNI, BRI,dll.
c. Bank Pembangunan, adalah bank yang dalam pengumpulan dananya berasal dari
penerimaan simpanan deposito serta commercial paper, contoh : Bank Jatim, Bank
DKI,dll.

d. Bank Desa, adalah kantor bank di suatu desa yang tugas utamanya
adalahmelaksanakan fungsi perkreditan dan penghimpunan dana dalam rangka
program pemerintah memajukan pembangunan desa.

e. BPR, adalah kantor bank di kota kecamatan yang merupakan unsur penghimpun
danamasyarakat maupun menyalurkan dana nya di sektor pertanian dan pedesaan.

2. Status Kepemilikan
a. Bank Milik Negara, adalah bank yang seluruh modalnya berasal dari kekayaan
Negarayang dipisahkan dan pendiriannya di bawah UU tersendiri, contoh : BNI,
BRI, BTN
b. Bank Milik Swasta Nasional, adalah bank milik swasta yang didirikan dalam
bentuk perseroan terbatas, di mana seluruh sahamnya dimiliki oleh WNI dan/
atau badan-badanhukum di Indonesia, contoh : BCA, Bank Mega, Bank
Danamon.
c. Bank Swasta Asing, adalah bank yang didirikan dalam bentuk cabang bank yang
sudahada di luar negeri atau dalam bentuk campuran antara bank asing dengan
bank nasionalyang sudah ada di Indonesia. Bank asing ini hanya diperkenankan
menjalankanoperasinya di lima kota besar di Indonesia, contoh : Citibank, HSBC
d. Bank Pembangunan Daerah, adalah bank yang pendiriannya berdasarkan
peraturandaerah propinsi dan sebagian besar sahamnya dimiliki oleh
pemerintah kota dan pemerintah kabupaten, di wilayah yang bersangkutan, dan
modalnya merupakan hartakekayaan pemerintah daerah yang dipisahkan,
contoh : Bank Jatim.e. Bank Campuran, adalah bank yang sebagian sahamnya
dimiliki oleh pihak asing dan pihak swasta nasional, contoh : Bank UOB Buana,
ANZ Panin Bank.

3. Kegiatan Operasional
a. Bank Devisa, adalah bank yang mempunyai hak dan wewenang yang diberikan
olehBank Indonesia untuk melakukan transaksi valuta asing dan lalu lintas
devisa sertahubungan koresponden dengan bank asing di luar negeri, contoh :
BCA, Bank Mega,Bank Bukopin.
b. Bank Nondevisa, adalah bank yang operasionalnya hanya melaksanakan
transaksi didalam negeri, tidak melakukan transaksi valuta asing, dan tidak
melakukan hubungandengan bank asing di luar negeri.

Bab III

ANALISIS

Dalam pembahasan hasil analisis ini dikemukakan secara garis besar tentang definisikeuangan
negara, ruang lingkup keuangan negara, sumber keuangan negara, serta pengurus keuangan
negara dimana definisi keuangan negara secara ringkas adalahkeuangan negara adalah semua
hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan ANALISIS uang, serta segala sesuatu baik
berupa uang maupun berupa barang yang dapat dijadikanmilik Negara berhubung dengan
pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut.Dalam penjelasan Undang-Undang Nomor 17 Tahun
2003 tentang Keuangan Negaradinyatakan bahwa pendekatan yang digunakan dalam
merumuskan Keuangan Negaraadalah dari sisi objek, subjek, proses, dan tujuan. Dari sisi objek,
yang dimaksud denganKeuangan Negara meliputi semua hak dan kewajiban negara yang dapat
dinilaidengan uang, termasuk kebijakan dan kegiatan dalam bidang fiskal, moneter dan
pengelolaan kekayaan negara yang dipisahkan, serta segala sesuatu baik berupa uang,maupun
berupa barang yang dapat dijadikan milik negara berhubung dengan pelaksanaanhak dan
kewajiban tersebut.

Dari sisi subjek, yang dimaksud dengan Keuangan Negara meliputi seluruh subjek yang
memiliki/menguasai objek sebagaimana tersebut diatas, yaitu: pemerintah pusat, pemerintah
daerah, perusahaan negara/daerah, dan badanlain yang ada kaitannya dengan keuangan
negara. Lalu ruang linkgup keuangan negarameliputi hak negara, kewajiban negara,
penerimaan negara&daerah, pengeluarannegara&daerah,kekayaan negara&daera, serta
kekayaan pihak lain dan yang terakhirsumber keuangan negara terdapat pada pajak, retribusi,
keuntungan bumn,hibah, penjualan kekayaan, serta penerimaan bea dan cukai

BAB IV

KESIMPULAN
Perbankan di Indonesia telah mengalami perkembangan mulai dari praderegulasisampai
pascaderegulasi. Pengklasifikasian perbankan sesusai dengan jenis, kepemilikkan,kegiatan
usaha, pembentukkan uang giral serta sistem organisasi nya. Lembaga keuangandibagi menjadi
lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan bukan bank yang masing-masing memiliki
tugas dan fungsi nya sendiri-sendiri. Dan untuk menciptakan perbankanyang sehat, kuat dan
efisien maka diperlukan Arsitektur Perbankan Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

Latumaerissa, Julius R.2011.

BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAIN

.Jakarta:Salemba Empat.Budisantoso, Totok & Sigit Triandaru.2006. BANK DAN LEMBAGA


KEUANGAN LAIN .Jakarta :Salemba empat 20

http://sutomoadi.wordpress.com/2013/06/25/tugas-makalah-perkembangan- perbankan-di-
indonesia/

Anda mungkin juga menyukai