Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN MAGANG

ANALISIS STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SIMPANAN DAN KREDIT


PADA LEMBAGA KEUANGAN MIKRO DI PT LKM GARUT CABANG
CIKELET
(diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah magang)

Disusun oleh:

MOCHAMAD ASGAF M

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARI’AH


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MUHAMMADIYAH GARUT
2023
KATA PENGANTAR

Kami panjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan hidayah-Nya dan memberi kami kesempatan dalam menyelesaikan
Laporan Kegiatan Magang yang kami buat ini. Laporan ini disusun untuk memenuhi
salah satu persyaratan dalam menyelesaikan Kuliah Kerja Magang bagi mahasiswa dari
Program Studi Ekonomi Syariah.
Praktek kerja ini merupakan salah satu upaya dalam mengetahui proses
pengelolaan keuangan di PT. LKM Garut cabang Cikelet dan kami berharap praktek
kerja ini akan memberi banyak manfaat bagi kami para mahasiswa maupun bagi
pembaca.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih kepa pihak- pihak terkait
kegiatan Magang yang telah memberi dukungan moral juga bimbingannya pada kami.
Ucapan terimakasih ini ditujukan kepada :

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................ii
BAB I PEMDAHULUAN.............................................................................................1
LATAR BELAKANG....................................................................................................1
RUMUSAN MASALAH................................................................................................3
TUJUAN.........................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................4
SEJARAH.......................................................................................................................4
STRUKTUR ORGANISASI..........................................................................................9
JOB DESCRIPTION......................................................................................................10
BAB III PENUTUP.......................................................................................................16
KESIMPULAN.............................................................................................................16
SARAN...........................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................18

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pertumbuhan ekonomi di Indonesia kian lama kian mengalami
peningkatan yang signifikan, hal ini dapat dilihat dari banyaknya lembaga-
lembaga keuangan yang ada, baik lembaga keuangan bank maupun lembaga
keuangan non-bank. Berbicara tentang lembaga keuangan non-bank merupakan
suatu lembaga atau badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dan
menyalurkannya, dengan mengeluarkan surat berharga atau sertifikat deposito
dan memberikan kredit sebagai dana investasi perusahaan. Adapun yang
termasuk kedalam lembaga keuangan non-bank diantaranya adalah Koperasi
Simpan Pinjam (KSP), pegadaian, asuransi, Financial Technology (Fintech),
Lembaga Keuangan Mikro (LKM), dan masih banyak lagi.
Mendengar lembaga keuangan mikro tentu sudah tidak asing lagi.
Menurut Soetanto Hadinoto (2005) Lembaga Keuangan Mikro (LKM)
didefinisikan sebagai penyedia jasa keuangan bagi pengusaha kecil dan mikro
serta berfungsi sebagai alat pembangunan bagi masyarakat pedesaan. Dalam
kata lain lembaga keuangan mikro merupakan suatu lembaga keuangan yang
didirikan dengan tujuan untuk memberikan jasa pengembangan usaha dan
pemberdayaan masyarakat, dengan memberikan pinjaman dan atau pembiayaan
usaha skala mikro kepada masyarakat yang menjadi anggota atau nasabah.
Atau dapat dikatakan bahwa lembaga keuangan mikro merupakan suatu
lembaga yang memiliki tujuan untuk menghimpun dan menyalurkan dana
khususnya pelaku usaha dalam skala mikro.
Penghimpunan dana dan penyaluran dana merupakan suatu kesatuan
yang tidak dapat terpisahkan dalam suatu lembaga keuangan. Penghimpunan
dana adalah suatu kegiatan yang dilakukan untu mencari dana kepada pihak
deposan yang nantinya akan disalurkan kepada pihak kreditur dalam rangka
menjalankan fungsinya sebagai intermediasi antara pihak deposan dengan
pihak kreditur. Penghimpunan dana bisa disebut juga sebagai simpanan, yang
mana kegiatannya adalah mengumpulkan dana yang di percayakan oleh
masyarakat berdasarkan perjanjian penyimpanan dana dalam bentuk tabungan,

3
deposito dan lain sebagainya. Adapun penyaluran dana adalah suatu kegiatan
dengan dengan memberikan dana yang diperoleh melalui tabungan dan
deposito ke masyarakat dalam bentuk pinjaman (kredit). Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia, kredit adalah cara menjual barang dengan pembayaran
secara tidak tunai atau diangsur. Pengertian kredit juga bisa berarti pinjaman
uang dengan pembayaran pengembalian secara mengangsur.
Seperti halnya di PT. LKM Garut yang memang sudah diketahui dan
dikenal luas bahwa LKM ini memiliki cabang yang tersebar di 9 tempat, yaitu
Tarogong, Selaawi, Cisompet, Talegong, Cihideung, Kadupugur, Wanaraja,
Neglasari dan salah satunya di Cikelet. PT. LKM Garut cabang Cikelet ini
terletak di kecamatan Cikelet, kabupaten Garut, Jawa Barat.
PT. LKM Garut cabang Cikelet ini merupakan salah satu cabang dari
PT. LKM Garut yang didirikan sebagai media pemberian jasa pengembangan
usaha dan pemberdayaan masyarakat sebagai pelaku usaha mikro. Maka
dengan itu, tidak heran jika PT. LKM Garut cabang Cikelet ini memiliki
nasabah yang cukup banyak, baik yang melakukan simpanan maupun
perkreditan.
Melihat hal ini, maka timbul pertanyaan terkait simpanan dan
perkreditan di Lembaga Keuangan Mikro (LKM) tersebut, sehingga mampu
menarik minat banyak nasabah.
Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian
yang berfokus pada “Analisis Standar Operasional Prosedur Simpanan dan
Kredit Pada Lembaga Keuangan Mikro di PT. LKM Garut Cabang Cikelet”,
sebab penulis memandang bahwa proses pengadministrasian di PT. LKM
Garut Cabang Cikelet ini cukup menarik sehingga memicu keingintahuan
penulis untuk melakukan penelitian.
Adapun kegiatan penelitian dan penyusunan laporan ini dilakukan di
PT. LKM Garut cabang Cikelet pada tanggal 29 Juni 2022 sampai dengan 29
Juli 2022, dengan jadwal kegiatan sebagai berikut:

4
B. Rumusan Masalah
1. Bagaiamana standar operasional prosedur simpanan di PT. LKM Garut
cabang Cikelet?
2. Bagaimana standar operasional prosedur kredit di PT. LKM Garut
cabang Cikelet?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui standar operasional prosedur simpanan di PT. LKM
Garut cabang Cikelet.
2. Untuk megetahui standar opetasional prosedur kredit di PT. LKM Garut
cabang Cikelet.

5
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN/INTANSI

A. Sejarah Singkat PT. LKM Garut Cabang Cikelet

Perjalanan panjang Perusahaan Daerah Perkreditan Kecamatan (PDPK)


di kabupaten-kabupaten wilayah Provinsi Jawa Barat telah mendapatkan
secercah cahaya yang menjadi pintu pembuka untuk mengembangkan dan
memajukan usaha secara legal formal yaitu melalui pengukuhan ijin usaha dari
lembaga yang berwenang yaitu Otoritas Jasa Keuangan di awal tahun 2016.
Sejarah panjang diawali pada tahun 1961 yaitu lahirnya Badan
Pembangunan Nasional atau United States Agency for Internasional
Development (USAID) yang misinya mengelola bantuan keuangan dan ekonomi
bagi negara-negara asing termasuk indonesia, Tahun 1965 Pemerintah
Pusat memprogramkan dibentuknya lembaga keuangan pedesaan (LKD) atau
LKM dengan nama Bank Karya Produksi Desa (BKPD). Selanjutnya muncul
kebijakan aturan yaitu Peraturan Menteri Keuangan Nomor
B.331/MK/IV/1970 yang melarang menggunakan istilah „Bank” dan Surat
Edaran Bank Indonesia Nomor 4/26-UPPB/PPTR bahwa daerah tingkat II yaitu
kabupaten kota dapat membentuk Lembaga Keuangan Desa atau LKM. Oleh
karena itu Pemerintah Provinsi Jawa Barat membentuk lembaga keuangan
pedesaan sesuai dengan surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I
Jawa Barat Nomor 171/A-V/18/SK/1972 tanggal 1 juli 1972 tentang
pembentukan Lembaga-lembaga perkreditan Kecamatan yang ditindaklanjuti
seterusnya oleh Surat Keputusan Gubernur Nomor 142/A-II/V/SK/1973, Surat
Keputusan Gubernur Nomor 446/A-III/SK/1973, Keputusan Gubernur Nomor
581/Kep.409-binsar/1986. Maka bermunculanlah lembaga–lembaga prekreditan
kecamatan hingga berjumlah ratusan yang tersebar di provinsi jawa barat yang
kala itu termasuk juga wilayah provinsi banten saat ini.
Setelah berjibaku dan berjuang dengan penuh dedikasi dan kerjasama
yang apik diantara para pengurus pendiri PT Lembaga Keuangan Mikro yang
mayoritas adalah pengurus eksisting yaitu Dewan Pengawas dan Pimpinan

6
PDPK, maka di akhir bulan Desember 2015 telah terbit keputusan surat dari
Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia yang mengesahkan
perubahan bentuk hukum dari perusahaan daerah menjadi perseroan terbatas.
Sekarang tantangannya adalah untuk segera mengubah bentuk hukum dari
Perusahaan Daerah menjadi Perseroan Terbatas. Disini diuji komitmen,
kebersamaan dan rasa saling membantu bahu-membahu antara perwakilan
pemilik yaitu pemerintah provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Kabupaten
dengan para pengurus PDPK di Jawa Barat dan Banten. Peraturan Daerah
Provinsi Jawa Barat Nomor 7 Tahun 2015 menyebutkan bahwa PDPK yang
berubah bentuk hukumnya menjadi Perseroan Terbatas Lembaga Keuangan
Mikro (PT.LKM) tersebar di 10 Kabupaten di Provinsi Jawa Barat dan 4
Kabupaten di Provinsi Banten yaitu di Kabupaten Serang, Kabupaten
Pandeglang, Kabupaten Tangerang dan Kabupaten Lebak.
PT LKM Garut merupakan perusahaan yang dibentuk sebagai kelanjutan
dari perusahaan daerah prekreditan kecamatan (PDPK) Kabupaten Garut.
Pemegang saham PT LKM Garut adalah Pemerintah Provinsi Jawa Barat
sebesar 9% dan Pemerintah Daerah Kabupaten Garut sebesar 99%. Peraturan
pemerintah nomor 89 tahun 2014 tentang suku bunga pinjam atau imbalan hasil
pembiayaan dan luas cakupan wilayah usaha lembaga keuangan mikro. PT.
LKM Garut tergolong masih belia, sebab sesuai Keputusan Menteri Hukum dan
Hak Asas Manusia Republik Indonesia AHU- 2468075.AH.01.01 Tahun 2015,
sebagai tindak lanjut dikeluarkannya undang- undang Republik Indonesia
Nomor 1 Tahun 2013 tentang Lembaga Keuangan Mikro Garut (PT.LKM
Garut) dan keputusan komisioner otoritas jasa keuangan No. Kep-
4/NB.123/2016 tentang pemberian ijin usaha bersyarat pada PT. LKM Garut
yang ditetapkan pada tanggal 19 Januari 2016. Seiring dengan perubahan bentuk
hukum dimaksud dari PD.PK Garut menjadi PT.LKM Garut. Saat ini kami
memiliki 6 cabang yaitu, PT. LKM cabang Tarogong, Selaawi, Cisompet,
Cikelet, Talegong dan Cihidieng.Segmen pasar pasar kami adalah UMKM dan
sektor riil lainnya. Penekanannya lebih pada usaha produktif yang ingin
mengembangkan usahanya.

7
Modal yang disalurkan Pemerintah Kabupaten dan Provinsi, berdasarkan
ketetapan keputusan Gubernur Jawa Barat nomor 581/Kep.164-Admrek/2014
tentang penggabungan usaha atau konsolidasi PDPK Garut selawi, cisompet
dan cikelet menjadi PDPK Garut dengan modal 15.000.000.000 dan sesuai
dengan perda Provinsi Jawa Barat nomor 7 tahun 2015. Dalam operasinal
kerjanya PT LKM Garut cabang Cikelet mendapat penyaluran modal kerja dari
kantor pusat sebesar Rp.300.000.000.

1. Bidang Usaha dan Produk Yang Ada di PT LKM Garut Cabang Cikelet
a. Kredit
Kredit adalah dana yang dipinjam dengan peryaratan
pembayaran kembali secara khusus. Kalau jumlah tabungan yang
dihimpum kurang mencukupi untuk membiayai suatu bisnis dan
kalau hasil dari meminjam dana melebihi pembayaran suku bunga
yang dibebankan maka bisa untuk meminjamdari pada
menangguhkan kegiatan bisnis sampai cukup dana berhasil
dihimpun dengan anggapan adanya kemampuan untuk membayar
hutang. Ada pengelompokan didalam kredit sesuai dengan status
pekerjaan debitur diantaranya:
1) Kredit Perdagangan/Umum
Pada kredit ini memiliki suku bunga 1,8% s/d
2% atau dalam kata lain disesuaikan dengan pendapatan
debitur.
2) Kredit PNS
Kredit ini dengan suku bunga 1,5% pembayaran
dipotong langsung oleh bendaraha dan diserahkan kepada PT.
LKM Garut cabang Cikelet.
3) Kredit Non-PNS
Kredit ini dengan suku bunga 1,5% sama seperti
kredit PNS pembayaaran dipotong oleh bendahara dan
diserahkan kepada PT. LKM Garut cabang Cikelet, yang

8
termasuk dalam kredit non PNS antara lain perkebunan,
puskesmas, dan desa.

b. Tabungan
1) Tabungan Masyarakat (TAMASYA)
Tabungan ini sering digunakan oleh masyarakat, adanya
admin dalam tabungan masyarakat sebesar 2% perbulan jika
menabung diatas Rp.1.000.000 juga adanya bunga sebesar
4% perbulan
2) Tabungan Pelajar
Tabungan ini diperuntukan khusus untuk pelajar yang
ingin menabung di PT. LKM Garut cabang Cikelet dengan
cara kerja sama antara sekolah dengan pihak PT. LKM
tidak adanya admin untuk tabungan pelajar bebas
menabung sebesar apapun nominalnya dengan bunga
sebesar 3%.
3) Tabungan Khusus
Tabungan khusus atau tabungan wajib merupakan suatu
tabungan yang wajib dilakukan oleh nasabah yang memiliki
kredit, yang mana tabungan ini tidak bisa ditarik kecuali saat
kredit lunas atau dalam kata lain tabungan ini hanya bisa
ditarik diakhir. Tabungan ini tidak berbunga dan juga tidak
beradmin tetapi bersifat wajib dengan 1x angsuran.
c. Deposito
Untuk deposito di PT. LKM tidak ada syarat minimum setoran
pertama, dengan jangka waktu beragam yaitu 3 bulan dengan suku buga
6%, 6 bulan dengan suku bunga 7%, 9 bulan dengan suku bunga
8,5%, dan 12 bulan dengan suku bunga 10,5%.
2. Visi dan Misi PT LKM Garut
a. Visi

9
1) Menjadi LKM Terbaik.
2) Memiliki kinerja terbaik diantara LKM sekelasnya.
3) Menjadi model bagi pengembangan LKM di Jawa Barat.
b. Misi
1) Menjadikan LKM Garut identik dengan reputasi layanan
keuangan mikro yang baik dalam rangka mendukung
pertumbuhan ekonomi daerah dan peningkatan pendapatan
khususnya bagi masyarakat pedesaan.
2) Menjadikan LKM Garut sebagai sumber keuntungan dan
memberikan kontribusi yang memuaskan terhadap
pendapatan asli daerah kabupaten Garut dan Provinsi Jawa
Barat.
3. Fasilitas
a. Ruang pimpinan, ruang kepala bagian umum, ruang pemasaran,
ruang layanan (ruang teller, CS).
b. Mesin hitung yang berguna untuk menghitung uang dengan cepat.
c. Kluis adalah tempat untuk menyimpan uang.
d. Brankas untuk menyimpan dokumen-dokumen penting dan arsip
berhga.
e. AC berfungsi untuk mendinginkan ruangan agar karyawan dan
nasabah merasa nyaman.
f. Server merupakan jaringan kantor yang merupakan fasilitas untuk
menjalankan sistem komputer.
g. Area parkir yang merupakan fasilitas untuk menyimpan kendaraan
baik motor maupun mobil khusus nasabah dan karyawan.
h. Mes adalah tempat istirahat bagi karyawan.
i. Dapur karyawan adalah ruangan untuk istirahat dan makan
karyawan.
j. Mushola adalah tempat untuk beribadah khusus karyawan dan
nasabah.
k. Mesin fotokopi berfungsi untuk memfotokopi berkas-berkas
maupun dokumen lainnya.

10
l. Komputer adalah alat bantu untuk karyawan melakukan pekerjaan.
m. Mesin printer adalah alat untuk mencetak dokumen yang harus diisi.
n. Motor merupakan kendaraan yang digunakan para pegawai untuk
mengunjungi nasabah.
4. Nilai-nilai Inti Perusahaan
a. Bertanggungjawab
b. Fokus pada nasabah
c. Membangun Komunikasi
B. Struktur Organisasi Perusahaan PT. LKM Garut Cabang Cikelet
Struktur Organisasi memegang peranan yang penting untuk menentukan
garis wewenang dan tanggung jawab pada masing-masing bagian agar tidak
menjadi tumpang tindih dalam rangka mencapai tujuan. Adapun struktur
organisasi PT. LKM Garut cabang Cikelet adalah sebagai berikut:

11
C. Job Description
1. Pimpinan Cabang
a. Memeriksa dan melakukan koreksi atas kesalahan pencatatan
transaksi non-tunai.
b. Melakukan evaluasi dan menandatangani laporan keuangan
harian untuk pengambilan keputusan rencana operasional hari
selanjutnya Pimpinan Cabang.
c. Memberikan arahan kepada kepala bagian umum dan kepala
bagian pemasaran untuk persiapan operasional hari selanjutnya.
d. Membangun budaya cost awareness dan cost effisiensi serta
mengelola dan melakukan pemantauan terhadap seluruh biaya-
biaya sehingga seluruh biaya yang dikeluarkan dapat termonitor
dengan baik dan efisien serta tidak melebihi anggaran yang telah
ditetapkan juga dapat dipertanggung jawabkan.
e. Melakukan survei ke lokasi dan kontak dengan pihak-pihak
eksternal dalam rangka memverifikasi data dan atau informasi
terkait dengan hasil analisis kredit.
f. Melakukan koordinasi dalam membuat rencana atau langkah-
langkah perbaikan layanan yang harus dilakukan sehingga
layanan yang diberikan kepada nasabah meningkat dari waktu ke
waktu sesuai dengan target.
g. Melaksanakan, mengkoordinir, mengawasi dan menyetujui sesuai
kewenangan nya, kegiatan operasional agar kualitas
operasional berjalan sesuai standar yang telah ditentukan.
h. Melakukan evaluasi terhadap kualitas operasional dan melakukan
pelaporan kesesuaian pelaksanaan dengan rencana kerja yang
ditetapkan.
i. Pemeriksaan dan pengkajian ulang hasil analisis kredit atas
permohonan fasilitas kredit.
j. Memberikan keputusan kredit sesuai dengan kewenangan.

12
k. Mengkoordinasikan dan memonitor pelaksanaan perbaikan tindak
lanjut audit sesuai dengan kewenangannya, dilaksanakan
sebagai tanggapan positif atas temuan audit.
l. Membimbing dan mengatur bawahan dalam melaksanakan
tugasnya dan memberikan pengarahan atau coaching dan
conseling sesuai kebutuhan sehingga tugas yang diberikan kepada
bawahan dapat dijalankan dengan baik.
m. Melakukan koordinasi dalam penyediaan data/dokumen terkait
dengan pemeriksaan internal & eksternal sesuai dengan ketentuan
yang berlaku dan batas kewenangan yang diberikan oleh Direksi.
n. Melakukan koordinasi dalam rangka menindaklanjuti temuan
hasil pemeriksaan internal & eksternal sesuai dengan batas
kewenangan yang diberikan Direksi.
2. Kepala Bagian Umum
a. Memeriksa dan melakukan koreksi atas kesalahan pencatatan
transaksi tunai.
b. Bukti transaksi dari rekomendasi koreksi transaksi tunai
dikembalikan kepada staf accounting.
c. Memeriksa pencatatan nontunai.
d. Jika terdapat kesalahan pencatatan transaksi non tunai dilaporkan
kepada kepala cabang disertai dengan rekomendasi koreksi atas
kesalahan transaksi tersebut.
e. Memerintahkan penutupan layanan transaksi kepada teller.
f. Melakukan pemeriksaan ulang terhadap laporan keuangan harian.
g. Mengarsipkan laporan keuangan harian
3. Kepala Bagian Pemasaran
a. Membantu penyajian data debitur serta pengelolaan administrasi
dan dokumentasi kredit sesuai kebijakan atau ketentuan yang
berlaku.
b. Menyiapkan proses akad antara bank dengan calon debitur.
c. Memeriksa seluruh kelengkapan dokumen kredit sesuai dengan
ketentuan yan berlaku.

13
d. Memeriksa kelengkapan dan kesesuaian data informasi debitur
dengan dokumen kredit untuk dilakukan penginputan pada sistem
e. Mengelola pengajuan pertanggungan asuransi, baik asuransi
kredit asuransi jiwa maupun asuransi kerugian lainnya kepada
perusahaan asuransi yang ditunjuk Membuat laporan pengelolaan
administrasi kredit.
f. Membuat konsep surat-menyurat.
g. Bertanggung jawab penuh terhadap kegiatan pemasaran produk
LKM baik produk simpanan maupun kredit.
h. Bertanggung jawab terhadap pencapaian target perolehan
simpanan dan kredit sesuai rencana kerja yang telah ditetapkan.
i. Memberikan layanan standar LKM kepada semua nasabah sesuai
standar yang telah ditentukan.
j. Mengatur waktu pelaksanaan akad kredit dengan menyesuaikan
ketersediaan dana LKM.
k. Memberikan penilaian atas jaminan yang diberikan debitur.
4. Account Officer (AO)
a. Melaksanakan pengelolaan pemasaran, analisis kredit,
pembinaan, pemantauan dan pengembangan portofolio kredit
mikro serta produk dana dan jasa sesuai ketentuan yang berlaku
untuk mencapai target bisnis kredit, dana dan feebased income
yang telah ditetapkan.
b. Menerima hasil pengecekan dan penilaian jaminan atau agunan
yang digunakan untuk pengajuan kredit dari bisnis legal.
c. Menyusun dan membuat analisis permohonan kredit dengan
menganalisis faktor 5C (Character,Capacity,Collateral, Capital,
Condition of Economy) dan analisis risiko kredit sesuai ketentuan
berlaku.
d. Melaksanakan analisis kredit debitur yang akan diajukan hapus
buku (PH) dalam rangka penyelesaian kredit.
e. Pemantauan kredit kolektabilitas 1 sampai dengan 5.

14
f. Melakukan pengecekan BI checking laporan Sistem Informasi
debitur.
g. Mengecek kelengkapan berkas atau dokumen yang menjadi
syarat dalam pengajuan permohonan kredit.
h. Melakukan survei ke lokasi dan kontak dengan pihak – pihak
eksternal untuk mengumpulkan data serta informasi tambahan
terkait penyusunan analisis permohonan kredit.
i. Membuat surat pemberitahuan keputusan pemberian kredit dan
menyampaikan kepada debitur atau calon debitur.
j. Menyimpan dan mengelola berkas–berkas debitur dari kreditur
dalam rangka melakasanakan pemantauan dan pembinaan.
k. Bertanggung jawab atas kredit yang menjadi kelolaan dari mulai
pencairan sampai kredit tersebut dinyatakan lunas.
l. Mengunjungi dan melakukan penagihan ke debitur sesuai jadwal.
m. Membuat surat pemberitahuan dan tagihan pembayaran jatuh
tempo kredit kepada debitur.
5. Customer Service (CS)
a. Memberikan informasi kepada nasabah/calon nasabah mengenai
produk dan jasa yang ada di LKM.
b. Melayani nasabah maupun calon nasabah sesuai dengan standar
layanan.
c. Mendengar dan mencatat keluhan nasabah (walk in dan by
phone) dan menyelesaikan keluhan tersebut dalam batas
wewenang yang dimiliki.
d. Melakukan follow up atas keluhan nasabah sesuai dengan sistem
prosedur sehingga dapat diselesaikandengan baik sesuai
ketentuan.
e. Melayani administrasi pembukaan dan penutupan rekening
f. Memastikan semua dokumen telah lengkap dan telah ditanda
tangani.
g. Melayani print out rekening nasabah serta informasi saldo
nasabah pemilik rekening.

15
h. Melayani penerimaan dokumen permohonan kredit, serta
menjelaskan ketentuan produk kredit bank kepada debitur sesuai
dengan dokumen yang diterima dari nasabah.
i. Membuat buku register yang terkait bidang tugasnya.
j. Menjalankan prinsip-prinsip Know Your Customer (KYC) serta
Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme
(APU-PPT).
k. Membuat, mencetak dan menandatangani laporan aktivitas
harian.
l. Membuat dan merekap laporan pengaduan nasabah.
6. Staf Pemasaran Dana
a. Memasarkan produk kepada calon nasabah atau nasabah.
b. Memaintain dan mempertahankan nasabah existing.
c. Melaksanakan pemasaran dan penjualan produk dana dan jasa
sesuai target yang ditetapkan.
d. Melakukan cross selling untuk peningkatan portofolio dana dan
jasa lainnya.
e. Merencanakan kunjungan-kunjungan dan pertemuan-pertemuan
dengan calon nasabah ataupun nasabah dalam rangka
mendapatkan dana pihak ketiga.
7. Teller
a. Mencatat transaksi tunai pada aplikasi sistem.
b. Menutup layanan transaksi kas pada jam tutup kas
c. Memberikan informasi kepada nasabah/calon nasabah mengenai
produk dan jasa LKM.
d. Melayani nasabah maupun calon nasabah sesuai dengan standar
layanan.
e. Menerima dan melayani nasabah yang memerlukan transaksi
tunai dan non tunai sesuai dengan sistem, prosedur dan standar
layanan.
f. Mengadministrasikan uang tunai sesuai dengan kebijakan yang
berlaku agar pelayanan kepada nasabah berjalan dengan lancar.

16
g. Melakukan balancing kas pada awal/akhir hari dengan
menyesuaikan antara nota-nota transaksi pembukuan dengan fisik
uang yang ada.
h. Menghitung total transaksi kas serta membuat laporan harian kas
yang dilakukan hari itu.
8. Office Boy (OB)
a. Membantu dalam memenuhi semua kebutuhan teknis karyawan
di kantor dengan baik.
b. Menjaga kebersihan ruang kerja karyawan, peralatan kantor, dan
lingkungan perusahaan.
c. Melakukan tugas yang dibebankan dapat terlaksana dengan baik

17
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penilitian yang dilakukan, maka penulis dapat mengambil
kesimpulan bahwa Standard Operating Sistem merupakan sesuatu hal yang wajib
ada pada suatu perusahaan atau organisasi dalam menjalankan administrasi
perusahaan atau organisasi tersebut. Seperti halnya di PT. LKM Garut cabang
Cikelet. PT. LKM Garut cabang Ciklete dalam pelaksanaan SOP nya bergitu
bertahap dan terperinci guna menghindari kesalah atau kekeliruan dalam
kegiatannya yang akan berpengaruh dimasa mendatang.
Pada pelaksanaan SOP simpanan, dimulai dari pengajuan permohonan
pembukaan tabungan yang dilakukan oleh calon nasabah yang kemudian ditindak
lanjuti dan terima, dan tentunya pada tahap ini nasabah harus melampirkan
persyaratan guna pembukaan rekening sperti fotocopi KK dan KTP. Setelah
pembeukaan rekening disetujui, nasabah dapat melakukan penyetoran dana/uang
tabungan. Padahal ini, PT. LKM tidak memberatkan nasabah dengan mengharuskan
datang ke kantor cabang, PT. LKM juga menyediakan petugas yang bisa
mengambil langsung dana kelokasi sehingga mempermudah nasabah dalam
melakukan penyetoran.
Adapun pada pelaksanaan SOP Kredit, proses pemberian kredit di PT. LKM
Garut cabang Cikelet dimulai dengan adanya permohonan kredit yang diajukan
oleh calon debitur dengan mengisi formulir permohonan kredit dan melengkapi
berkas-berkas yang disyaratkan. Selanjutnya berkas permohonan diproses oleh
pihak analisis kredit. Berkas permohonan yang diajukan calon debitur diproses
meliputi tiga tahapan yaitu pengumpulan data dengan merencanakan jenis data
yang diperlukan dari calon debitur, verifikasi data dan melakukan analisis keuangan
calon debitur dan tahapan yang terakhir yaitu keputusan kredit. Apabila calon
debitur sudah memenuhi berkas atau dokumen yang disyaratkan dalam Kredit
Mikro dan memenuhi kriteria umum calon debitur maka pihak LKM melalui
komite kredit dapat memutuskan untuk menyetujui permohonan kredit yang
diajukan oleh calon debitur.

18
19
B. Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai penelitian yang menjadi
pokok bahasan dalam laporan ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau
referensi yang ada hubungannya dengan judul laporan ini. Penulis banyak berharap
para pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis
demi sempurnanya laporan ini dan penulisan lain di kesempatan berikutnya.

20
DAFTAR PUSTAKA

Ardela, Fransiska (2020), Kredit: Pengertian, Jenis, Hingga Prinsipnya:


https://www.finansialku.com/definisi-kredit/ [Diakses: 25 Juli 2022]
Azizah, Leli (2022), Apa itu SOP? Pengertian, Fungsi, dan Manfaatnya:
https://www.gramedia.com/best-seller/apa-itu-sop/ [Diakses: 1 Agustus 2022]
Fatma, Alisya (2022), Analisis Standar Operasional Prosedur (Sop) Pemberian Kredit
Usaha Rakyat (Kur) Pada Pt Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang
Pembantu Singaparna: http://repositori.unsil.ac.id/6403/ [Diakses: 1 Agustus 2022]
Ntijatul (2011), SOP Simpanan/Tabungan: https://bmtnatijatulumat.wordpress.com/8-
standard-operating-procedure-sop/b-sop-simpanantabungan/ [Diakses: 1 Agustus 2022]
Wahyuni, Budi (2012), Pengertian Lembaga Keuangan Mikro (LKM):
http://www.pendidikanekonomi.com/2012/12/pengertian-lembaga-keuangan-mikro-
lkm.html [Diakses: 25 Juli 2022]

21

Anda mungkin juga menyukai