Anda di halaman 1dari 60

LAPORAN PKL MANDIRI

(TB. RAJA BANGUNAN)

OLEH:
IRA ROSIDA
NIM :181600224

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PGRI ADIBUANA SURABAYA
DESEMBER 2020

LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini telah disetujui oleh Dosen
Pembimbing Lapangan pada :

Hari :
Tanggal :

Mengetahui,
Kaprodi Akuntansi, Dosen Pembimbing Lapangan,

Dr. Taudlikur Afkar, S.pd., M.pd., M.Ak Dr. Untung Lasiyono, S.E., M.Si.
NPP: 1607787/DY NPP: 9102331/DY

KATA PENGANTAR

PRAKTEK KERJA LAPANGAN – TB. RAJA BANGUNAN ii


Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang
telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan praktik kerja lapangan ini dengan baik. Laporan ini
disusun berdasarkan pengamatan langsung serta penjelasan yang didapat dari
pembimbing dan para karyawan di TB. Raja Bangunan.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya atas segala waktu, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak baik
bersifat moril maupun materil selama praktik kerja lapangan kepada:
1. Bapak Drs. Teguh Purwanto, M.M. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas PGRI Adi Buana Surabaya.
2. Bapak Dr. Taudlikhul Afkar, S.Pd., M.Pd.M.Ak. selaku Kepala Prodi
Akuntansi Universitas PGRI Adi Buana Surabaya.
3. Bapak Dr. Untung Lasiyono, S.E., M.Si. selaku dosen pembimbing Studi
Orientasi Lapangan.
4. Orang tua yang tiada berhenti memberikan doa, ridha dan dukungan. Serta
kepada seluruh keluarga dan saudara yang telah memberi support.
5. Bapak Indra Prayitno yang memberikan izin melakukan PKL di TB. Raja
Bangunan
6. Para Staff dan Karyawan TB. Raja Bangunan yang telah memberikan
arahan, bimbingan dan informasi yang diperlukan dalam studi orientasi
lapangan.
Penulis menyadari bahwa laporan praktik kerja ini masih jauh dari sempurna,
namun penulis mengharapkan agar laporan ini bermanfaat bagi pembaca sehingga
informasi tambahan untuk pengembangan lebih lanjut sangat diharapkan.

Surabaya, 25 Desember 2020

Penyusun

DAFTAR ISI

PRAKTEK KERJA LAPANGAN – TB. RAJA BANGUNAN iii


HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................ ii
KATA PENGANTAR.................................................................................... iii
DAFTAR ISI...................................................................................................iv
DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................vi

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan.......................................7
1.2 Maksud dan Tujuan Praktek Kerja Lapangan................................8-9
1.3 Manfaat Praktek Kerja Lapangan..................................................9-10
1.4 Sasaran dan Waktu Pelaksanaan....................................................10-11
BAB II RUANG LINGKUP PERUSAHAAN
2.1 Sejarah Perusahaan........................................................................12
2.1.1 Visi dan Misi Perusahaan.....................................................12
2.1.2 Tempat dan Kedudukan Usaha.............................................13
2.1.3 Bentuk dan Badan Hukum Perusahaan.................................13
2.1.4 Bentuk Usaha........................................................................14
2.1.5 Struktur Organisasi...............................................................15-16
2.1.6 Jobs Deskripsi.......................................................................16-18
2.1.5 Bidang Pekerjaan (Kegiatan PKL).......................................18-19
BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
3.1 Analisis Data..................................................................................20
3.1.1 Bidang Organisasi dan Manajemen......................................20
Identitas Perusahaan.............................................................20
Struktur Kepemilikan...........................................................20-21
Pengembangan Usaha...........................................................21
3.1.2 Bidang Manajemen SDM/Personalia...................................21
Bidang Sumber Daya Manusia.............................................21-23
Pola Penerimaan Pegawai....................................................23-24
PHK dan Promosi.................................................................24
Hubungan Sumber Daya Manusia........................................24-25

PRAKTEK KERJA LAPANGAN – TB. RAJA BANGUNAN iv


3.1.3 Bidang Operasiaonal............................................................25
Use Case Diagram Sistem Berjalan......................................25-28
Activity Diagram Sistem Berjalan.......................................28-29
Kegiatan Operasional Penjualan..........................................30-31
Strategi Pemasaran...............................................................31-32
3.1.4 Bidang Keuangan.................................................................32
3.1.5 Sistem Informasi Akuntansi.................................................33-42
3.1.6 Penjualan..............................................................................42-45
3.1.7 Bidang Pemasaran................................................................45
Promosi atau Pemasaran.......................................................45
Penetapan Harga...................................................................46
3.2 Pembahasan...................................................................................46
3.2.1 Organisasi dan Manajemen..................................................46-47
3.2.2 Sumber Daya Manusia/Personalia........................................47
3.2.3 Manajemen Produksi dan Operasi........................................47
3.2.4 Manajemen Keuangan/Finansial..........................................47
3.2.5 Manajemen Pemasaran.........................................................48
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan....................................................................................49
4.1.1 Bidang Organisasi dan Manajemen......................................49
4.1.2 Bidang Manajemen Sumber Daya Manusia.........................50
4.1.3 Bidang Poduksi dan Operasional.........................................50
4.1.4 Bidang Keuangan / Finansial...............................................50
4.1.5 Bidang Pemasaran................................................................50-51
5.2 Saran..............................................................................................51
5.2.1 Bidang Organisasi dan Manajemen......................................51
5.2.2 Bidang Manajemen Sumber Daya Manusia.........................51
5.2.3 Bidang Poduksi dan Operasional.........................................51
5.2.4 Bidang Keuangan / Finansial...............................................51
5.2.5 Bidang Pemasaran................................................................52
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................53

PRAKTEK KERJA LAPANGAN – TB. RAJA BANGUNAN v


LAMPIRAN – LAMPIRAN.............................................................................54

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 (Dokumentasi Kegiatan PKL).......................................................54
Lampiran 2 (Pimpinan TB. Raja Bangunan)....................................................55
Lampiran 3 (Surat Keterangan Melaksanakan PKL)........................................56
Lampiran 4 (Log Book Kegiatan PKL)............................................................57-61
Lampiran 5 (Penilaian PKL Mandiri dari Instansi)..........................................62

PRAKTEK KERJA LAPANGAN – TB. RAJA BANGUNAN vi


BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Untuk meningkatkan kualitas mahasiswa perguruan tinggi Universitas
PGRI Adi Buana, Tidaklah cukup hanya dengan dibekali sains
(pengetahuan) saja, tetapi mahasiswa perlu dibekali dengan pengalaman di
dunia kerja yang bersifat riil.
Pengetahuan ini mungkin tidak dapat diperoleh mahasiswa di bangku
perguruan tnggi. Dalam rangka memberikan kemampuan praktius kepada
mahasiswa maka mahasiswa diberikan kesempatan untuk secara dini
mengikuti kegiatan kerja di Indutri maupun instansi pemerintah. Praktek
Kerja Lapangan merupakan bagian dari pelatihan kerja yang dilaksanakan di
industri, instansi pemerintah dan merupakan salah satu syarat utama untuk
menyelesaikan proses pendidikan di Universitas PGRI Adi Buana Surabaya.
Sebagai perguruan tinggi swastaUniversitas PGRI Adi Buana Surabaya
telah menerapkan standar bagi mahasiswa agar dapat langsung terjun dalam
dunia kerja yang sesungguhnya dan mampu mengatasi permasalahan yang
ada. Untuk mendukung hal tersebut mahasiswa diwajibkan untuk
melakukan salah satu kegiatan penting dalam proses belajar mengajar
dengan mengikuti kegiatan praktek kerja lapangan disebuah perusahaan.
Dalam perkuliahan perlu adanya kegiatan yang nyata dan praktek
secara langsung agar mahasiswa dapat mencapai tujuan yang diberikan
oleh jurusan melalui Praktek Kerja Lapangan. Dengan adanya praktek
kerja lapangan yang diberikan kepada mahasiswa maka mahasiswa
memiliki kesempatan untuk mengaplikasikan semua ilmu yang telah
dipelajari diperkuliahan dan mempelajari detail tentang seluk beluk
standard kerja yang profesional.

Sehingga mahasiswa menambah wawasan pengetahuan dan


pengalaman selaku generasi yang di didik untuk siap terjun di masyarakat
khususnya di lingkungan kerja. Pengalaman ini kemudian menjadi bekal
dalam menjalani jenjang karir yang sesungguhnya. Dalam kegiatan ini, TB.
Raja Bangunan dipakai sebagai tempat untuk kegiatan Praktek Kerja
Lapangan.
TB. Raja Bangunan adalah salah satu perusahaan yang bergerak
dibidang perdagangan bahan bangunan (material) yang berlokasi di Jl.
Kutisari Utara No. 57 Kecamatan Tenggilis Mejoyo, Kota Surabaya, Jawa
Timur 60291. Dalam melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di TB.
Raja Bangunan, saya tetap berorientasi pada iklim kerja dalam memahami
disiplin kerja di TB. Raja Bangunan, sehinga selain kecakapan kerja yang
diperoleh seperti struktur organisasi, bidang – bidang kerja, hubungan
sosial, dan batasan – batasan kerja.

1.2. Maksud dan Tujuan


Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini adalah hasil penulisan mahasiswa setelah
menyelesaikan Praktik Kerja Lapangan selama satu bulan berdasarkan data
yang diperoleh dan dituangkan dalam bentuk tulisan ilmiah.
 Tujuan Praktik Kerja Lapangan
1. Untuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan program studi S1 di
Universitas PGRI Adi Buana Surabaya dalam penulisan tugas
akhir.
2. Memberikan kesempatan mahasiwa untuk mengenal dan
mengetahui secara langusng tentang perusahaan sebagai salah satu
penerapan disiplin dan pengembangan karir. Mahasiswa juga
dapat menilai tentang pengembangan dari ilmu yang mereka
miliki.
3. Memperoleh Link and Match antara perguruan tinggi dan dunia
kerja
4. Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga
kerja tang berkualitas professional.
5. Memberikan pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman
kerja.

1.3. Manfaat
1. Mahasiswa memiliki kemampuan yang lebih mendalam mengenai
instansi atau perusahaan yang dijadikan sebagai tempat praktek kerja
lapangan.
2. Membuka wawasan tentang dunia kerja yang sesungguhnya, baik dari
segi kedisiplinan maupun pergaulan dalam dunia kerja.
3. Mahasiswa mampu mengenali potensi dirinya sehingga dapat
menentukan pada jenis pekerjaan apa mahasiswa tersebut akan
memanfaatkan ilmunya.
 Bagi Mahasiswa
a. Dapat menerapkan ilmu yang diperoleh dari bangku kuliah dan
mengetahui perbandingan antara ilmu yang didapat dibangku
kuliah dengan dunia kerja.
b. Menambah wawasan pengetahuan dan pengalaman selaku generasi
yang di didik untuk siap terjun di masyarakat khususnya di
lingkungan kerja.
c. Dapat lebih mengkreatifkan dan mengoptimalkan kemampuan diri
pribadi sesuai kondisi pada dunia kerja.
d. Memperoleh pengalaman dalam lingkungan kerja sehingga dapat
meningkatkan kemampuan dalam menganalisis masalah dan
mencari solusi.

 Bagi Perusahaan TB. Raja Bangunan (TB. Raja Bangunan),


a. Sebagai sarana untuk membangun corporate image dalam
masyarakat.
b. Sebagai sarana untuk mengetahui kualitas pendidikan di
Universitas PGRI Adi Buana Surabaya sehingga membuka peluang
untuk adanya kerja sama lebih lanjut diantara keduanya.
c. Adanya kerjasama/ hubungan baik antara Universitas PGRI Adi
Buana Surabaya dengan Perusahaan sehingga Perusahaan tersebut
diekenal oleh kalangan akademis dan dunia pendidikan.
 Bagi Jurusan Akuntansi
a. Mendapat masukan dan evaluasi untuk mengetahui sejauh mana
kurikulum yang telah diterapkan sesuai dengan dunia kerja
sekaligus sebagai dasar penyempurnaannya dimasa mendatang.
b. Sarana pengenalan instansi pendididkan Universitas PGRI
Adibuana Surabaya Jurusan Akuntansi kepada badan usaha atau
perusahaan yang membutuhkan lulusan atau tenaga kerja yang
dihasilkan oleh Universitas PGRI Adibuana Surabaya.

1.4. Sasaran dan Waktu Pelaksanaan


 Sasaran kegiatan
Berdasarkan Program studi yang telah diambil, yaitu Program
Studi Akuntansi maka Perusahaan yang dipilih adalah Perusahaan
yang bergerak dalam bidang perdagangan. Sedangkan sasaran
kegiatan ini adalah meningkatkan kemampuan dan keterampilan
dibidang Akuntansi dan bidang pendukung lainnya.
Berikut adalah identitas dari perusahaan :
Nama Perusahaan : TB. Raja Bangunan

Alamat Perusahaan : Jl. Kutisari Utara No. 57 Kecamatan Tenggilis


Mejoyo, Kota Surabaya, Jawa Timur 60291

 Waktu Pelaksanaan
Kegiatan Praktek Kerja Lapangan dilaksanakan ± 4 minggu,
yang disesuaikan dengan hari efektif perusahaan dimana
pelaksanaannya pada waktu semester V dengan kurun waktu kurang
lebih sekitar 1 (satu) bulan dan juga berdasar kesepakatan dari
perusahaan pada pelaksanaan magang yang dilaksanakan pada tanggal
02 November – 02 Desember 2020 di TB. Raja Bangunan.
BAB II
RUANG LINGKUP PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Perusahaan


TB. Raja Bangunan adalah salah satu perusahaan yang bergerak di
bidang perdangan bahan bangunan (material). TB. Raja Bangunan berdiri
sejak tahun 2017. Lokasi toko terletak di Jl. Kutisari Utara No. 57
Kecamatan Tenggilis Mejoyo, Kota Surabaya, Jawa Timur 60291.
Perusahaan ini dipimpin oleh Bapak Indra Prayitno beserta dampingan dan
semangat dari Istri tercinta Sururil Mukarromah. TB. Raja Bagunan ini
adalah salah satu usaha perdagangan yang menjual berbagai macam bahan
bangunan seperti batu fondasi, semen, pasir, bata ringan, bata merah,
keramik, serta alat dan bahan material lainnya. Berdirinya Toko Raja
Bagunan ini mempunyai tujuan yang positif yaitu membantu masyarakat
untuk mendapatkan bahan-bahan bangunan secara mudah dan murah untuk
menciptakan pembangunan yang lebih maju. Usaha ini mampu bersaing
dengan kompetitor lainnya.

2.2 VISI dan MISI Perusahaan


VISI
Adapun Visi dari Toko Raja Bagunan sebagai berikut :
1. Visi Toko Raja Bangunan yaitu Perusahaan bisnis yang berkualitas
dalam usaha bahan bangunan.
MISI
Adapun Misi dari Toko Raja Bangunan sebagai berikut :
1. Sebagai tempat berbelanja alat dan bahan bangunan dengan produk
yang lengkap dan berkualitas.
2. Memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan sebagai bentuk
relasi yang baik
3. Mendorong terbentuknya karakter perusahaan sebagai pengelola
kawasan yang kompetitif.

2.3 Tempat dan Kedudukan Usaha


Tempat dan kedudukan letak perusahaan adalah salah satu factor yang
penting dalam suatu perusahaan untuk mencapai visi dan misi perusahaan.
Pemilik letak dan tempat perusahaan harus benar – benar selektif karena
berkaitan dengan kemudahan dan efiensi dalam Biaya – biaya produksi.
Dengan demikian letak dan tempat kedudukan perusahaan harus diputuskan
dengan hati – hati berdasarkan fakta yang lengkap, ditinjau dari aspek
ekonomi maupun aspek teknis. Pertimbangan terhadap kebutuhan pada saat
pendirian, pemilihan letak dan tempat perusahaan harus pula
mempertimbangkan fleksibelitasnya terhadap kemungkinan dimasa yang
akan datang.
 Tempat Perusahaan
Nama Perusahaan : TB. Raja Bangunan
Alamat Perusahaan: Jl. Kutisari Utara No. 57 Kecamatan Tenggilis
Mejoyo, Kota Surabaya, Jawa Timur 60291.

2.4 Bentuk dan Badan Hukum Perusahaan

Badan usaha perusahaan perseorangan yang tidak berbadan hukum adalah


badan usaha yang seluruh modalnya dimiliki oleh satu orang, dimana
keuntungan atas usaha tersebut juga sepenuhnya menjadi keuntungan satu
orang tersebut. hal ini tentu memiliki konsekuensi tersendiri yang
dibebankan seluruhnya kepada orang tersebut.

Dalam hukum positif Indonesia, belum ditentukan satupun aturan hukum


yang mengatur secara khusus tentang badan usaha perseorangan.
Perusahaan perseorangan biasanya memiliki nama Perusahaan Dagang
(PD), Usaha Dagang (UD), Usaha Perseorangan (UP), dan lain sebagainya.
Perusahaan perseorangan menurut UU Nomor 3 Tahun 1982 tentang Wajib
Daftar Perusahaan (UU Daftar Perusahaan) termasuk perusahaan yang
wajib didaftarkan ke Kantor Pendaftaran Perusahaan, kecuali jika
perusahaan tersebut diurus, dijalankan atau dikelola pribadi pemiliknya,
dengan hanya mempekerjakan anggota keluarga; benar-benar hanya sekedar
untuk memenuhi kebutuhan nafkah sehari-hari pemiliknya; bukan
merupakan badan hukum atau persekutuan.
Tanggung jawab usaha tersebut tidak terbatas hingga ke harta pribadi
oleh pemiliknya. Fungsi pemilik dan pengurus umumnya pemilik sekaligus
menjalankan jalannya usaha, mengatur jalannya usaha dan mengendalikan
usaha. Bentuk usaha ini tidak memiliki batasan modal untuk ditanamnya
dan tidak ada modal minimum yang ditentukan. Namun, dalam usaha ini
sudah memiliki SIUP sebagai syarat resminya pendirian usaha ini dan untuk
menjalin kerja sama dengan perusahaan besar. TB. Raja Bangunan sudah
terdaftar dalam SIUP yang diatur dalam salinan Peraturan Menteri
Perdagangan RI No. 503/10783.A/436.6.11/2015 tentang Penerbitan SIUP
(Surat Izin Usaha Perdagangan).

2.5 Bidang Usaha Perusahaan

TB. Raja Bagunan adalah badan usaha perseorangan yang


menjalankan usaha bidang perdangan bahan bangunan (material) di daerah
Surabaya, Madura, Sidoarjo, Mojokerto dan wilayah Jawa Timur
khususnya.
TB. Raja Bangunan menjual berbagai macam bahan bangunan seperti batu
fondasi, semen, pasir, bata ringan, bata merah, keramik, serta alat dan bahan
material lainnya. Hal ini tujuan untuk membantu masyarakat untuk
mendapatkan bahan-bahan bangunan secara mudah dan murah untuk
menciptakan pembangunan yang lebih maju.

2.6 Struktur Organisasi TB. Raja Bangunan


Sebuah organisasi agar semua kegiatan berjalan dengan baik dan
dapat mencapai tujuan, perlu adanya suatu struktur organisasi dan
pembagian kerja (job description) yang jelas. Struktur organisasi yang baik
harus menggambarkan dengan jelas wewenang dan tanggung jawab serta
fungsi-fungsi dari setiap bagian yang ada dalam perusahaan, yang mana
dalam hal ini merupakan salah satu syarat terciptanya suatu pengendalian
internal yang memadai. Adapun struktur organisasi TB. Raja Bangunan
adalah sebagai berikut : Struktur adalah bagian-bagian dari sesuatu
berhubungan satu dengan lain atau bagaimana sesuatu tersebut disatukan.
Struktur adalah sifat fundamental bagi setiap sistem. Identifikasi suatu
struktur adalah suatu tugas subjektif, karena tergantung pada asumsi kriteria
bagi pengenalan bagian-bagiannya dan hubungan mereka. Organisasi adalah
sekelompok orang (dua atau lebih) yang secara formal dipersatukan dalam
suatu kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pengertian
Dari Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap
bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam
menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan yang di harapakan
dan di inginkan. Struktur Organisasi menggambarkan dengan jelas
pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan
bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi. Dalam struktur
organisasi yang baik harus menjelaskan hubungan wewenang siapa melapor
kepada siapa, jadi ada satu pertanggung jawaban apa yang akan di kerjakan.
Struktur Organisasi TB. Raja Bangunan

O
r
e
n
w
G
A
l
a
r
e
n
i
m
d
(
a
r
d
n
I
r
e
g
n
a
P
M
K
on
t
i
y
u )

2.7 Jobs Deskripsi Organisasi Perusahaan


A. Admin Penjualan, berfungsi :
1. Melakukan penawaran penjualan pada pelanggan .
2. Menerima purchase order dari pelanggan melalui pihak kasir
3. Memproses purchase order dari pelanggan
4. Memproses purchase order dengan menulis sales order
5. Menyerahkan sales order pada bagian admin pembelian
6. Membuat faktur penjualan
7. Menerima surat jalan asli dari bagian pengiriman
8. Mengirimkan faktur penjualan pada pelanggan
9. Memantau piutang dan monitor piutang pelanggan.
B. Admin Pembelian, berfungsi :
1. Menerima sales order lengkap dari bagian penjualan
2. Melakukan otoritasi kredit pada manager dan bagian kredit
3. Melakukan input data penjualan pada sistem
4. Mencetak PO/SPB ( Surat Pembelian Barang ) pada sistem
penjualan
5. Mengirimkan SPPB ( Surat Perintah Pengeluaran Barang) pada
bagian gudang
6. Membuat laporan penjulan dan mengirimkan pada Admin
Keuangan
7. Meneruskan informasi permintaan pengiriman barang kepada
gudang secara manual
8. Dapat mengoprasikan sistem penjualan
C. Bagian Gudang, berfungsi :
1. Menerima SPPB dari admin pembelian
2. Bertanggung jawab pada stock barang
3. Mengirimkan tembusan SPPB pada bagian pengiriman
4. Menginput barang masuk ke gudang
5. Mempersiapkan barang untuk dikirimkan sesuai jadwal dari admin
pembelian
6. Dapat mengoprasikan sistem penjualan
D. Bagian pengiriman (Sopir) berfungsi :
1. Menerima SPPB dari bagian gudang
2. Mengatur pengiriman barang
3. Mencetak dan mendistribusikan surat jalan pengiriman
4. Mengirimkan surat jalan asli kepada bagian Admin Penjualan
E. Manager, berfungsi :
1. Melakukan otoritasi kredit dari sales admin
2. Meneria laporan dari sales admin
3. Memantau kinerja staff penjualan
F. Admin Keuangan, berfungsi :
1. Membuat Laporan Keuangan dan Laporan Kas
2. Menerima Laporan Penjualan dari Admin Penjualan
3. Melayani Sales/Colector (Tagihan Sales)
4. Mengeluarkan Dana untuk Pembelian Stok Kosong
5. Mengeluarkan Dana untuk Gaji Karyawan
6. Mencatat Inventoris atau Aset dalam toko
7. Menerima dan Memproses Tagihan dari Colector

2.8 Bidang Pekerjaan ( Kegiatan Magang)


Magang dilaksanakan di TB. Raja Bangunan merupakan suatu
pengalaman yang berharga bagi penulis. Keramahan dan kerjasama yang
baik dari seluruh karyawan merupakan suatu kesan yang sangat baik bagi
penulis.
Selama magang penulis diberikan kesempatan oleh TB. Raja
Bangunan untuk melaksanakan magang pada seluruh bagian Accounting.
Magang di laksanakan selama 26 hari kerja sejak tanggal 2 November
2020 s.d. 2 Desember 2020. Dimana waktu magang dimulai dari pukul
07.30 s.d. 17.00 WIB. Banyak kegiatan yang di kerjakan oleh penulis yang
sangat bermanfaat bagi penulis dan instansi terkait. Dimana selama
Praktek Magang penulis benar – benar dihadapkan pada situasi kerja yang
sebenarnya. Disiplin dalam segala hal dan pertumbuhan terhadap mental
penulis dalam berhadapan dengan atasan mulai tumbuh pada diri penulis.
Adapun kegiatan magang dan pekerjaan yang penulis laksanakan
selama proses magang, yaitu :
1. Membuat Jadwal Shift Kerja Karyawan dan Melaporkannya pada
Pimpinan.
2. Membuat Jadwal Penagihan Sales, lalu dilaporkan pada
Pimpinan
3. Membuat Anggaran Pengeluaran sebagai beban pembayaran
sales/ colector yang datang pada hari tertentu dengan persetujuan
pimpinan
4. Mengecek dan Menerima Laporan Stok Barang Kosong dari
Bagian Pembelian
5. Mengecek dan Menerima Laporan Surat PO dari Bagian
Pembelian.
6. Melaporkan Surat PO pada Pimpinan
7. Mengirim Surat PO pada Bagian Sales yang bersangkutan
8. Menerima dan Mengecek Laporan dari Stok Gudang
9. Mengeluarkan Dana untuk Pembelian Barang kosong
10. Mengeluarkan Dana untuk Biaya Tagihan Collector/Sales.
BAB III
ANALISIS DATA dan PEMBAHASAN
3.1 Analisis Data
3.1.1 Bidang Organisasi dan Manajemen

Identitas Perusahaan
TB. Raja Bangunan adalah salah satu perusahaan yang
bergerak di bidang perdangan bahan bangunan (material). TB. Raja
Bagunan ini adalah salah satu usaha perdagangan yang menjual
berbagai macam bahan bangunan seperti batu fondasi, semen, pasir,
bata ringan, bata merah, keramik, serta alat dan bahan material
lainnya. Perusahaan ini dipimpin oleh Bapak Indra Prayitno beserta
dampingan dan semangat dari Istri tercinta Sururil Mukarromah.
Berdirinya Toko Raja Bagunan ini mempunyai tujuan yang positif
yaitu membantu masyarakat untuk mendapatkan bahan-bahan
bangunan secara mudah dan murah untuk menciptakan pembangunan
yang lebih maju. Usaha ini mampu bersaing dengan kompetitor
lainnya.
Berikut profil perusahaan yang tercantum di bawah ini:
Profil TB. Raja Bangunan– Surabaya
 Nama Perusahaan : TB. Raja Bangunan
 Alamat Perusahaan : Jl. Kutisari Utara No. 57 Kecamatan
Tenggilis Mejoyo, Kota Surabaya, Jawa Timur 60291.
 Telepon : 031 – 99852143
 Bidang Usaha : Perdagangan Bahan Material Bangunan

Struktur Kepemilikan
Struktur kepemilikan dalam TB. Raja Bangunan, perusahaan ini
berdiri pada 30 Agustus 2017 di Surabaya yang dipimpin oleh Bapak Indra
Prayitno beserta dampingan dan semangat dari Istri tercinta Ibu Sururil
Mukarromah. Mereka merintis usaha perdagangan material bahan bangunan
ini dari bawah hingga berkembang sampai sekarang atas hasil keuletannya.
TB. Raja Bangunan dalam menjalankan fungsi perencanaan untuk
terciptanya efektivitas dan efisiensi pelaksanaan kegiatan perusahaan. Dapat
melakukan koreksi atas penyimpangan yang terjadi sedini mungkin. TB.
Raja Bangunan memiliki prinsip yang didasarkan pada kualitas pelayanan,
pengalaman, keterampilan, kejujuran, kemajuan teknologi, profesionalisme
dalam pengelolahan manajemen pelanggan yang menjadi kunci sukses
dalam pencapaian tujuan usaha. Struktur kepemilikan TB. Raja Bangunan
diatur dalam salinan Peraturan Menteri Perdagangan RI No.
503/10783.A/436.6.11/2015 tentang Penerbitan SIUP (Surat Izin Usaha
Perdagangan).

Pengembangan Usaha
TB. Raja Bangunan selalu melakukan pengembangan terhadap
usahanya dengan menambah customer atau pelanggan serta
meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan. Disamping itu,
dalam mengembangkan usaha, perusahaan akan meningkatkan
kualitas pelayanan terhadap pelanggan. Perusahaan memberikan
informasi terhadap harga material bahan bangunan sesuai dengan
harga pasar.

3.1.2 Bidang Manajemen SDM/Personalia

Bidang Sumber Daya Manusia


Karyawan yang melaksanakan fungsi penjualan memiliki latar
belakang pendidikan keterampilan yang cukup dan memadai. Karena
perusahaan terlebih dahulu melaksanakan pelatihan karyawan untuk
melaksanakan fungsi penjualan. Pemilihan proses karyawan dilakukan
agar proses penjualan yang dilakukan oleh perusahaan dapat berjalan
dengan baik karena karyawan telah memiliki pengetahuan yang
memadai tentang perangkat keras dan lunak yang memadai yang
dimiliki karyawan diharapkan dapat mengurangi kesalahan yang
terjadi. Bagian pada sumber daya manusia memiliki fungsi sebagai
berikut:
1. Admin Penjualan, berfungsi :
a) Melakukan penawaran penjualan pada pelanggan .
b) Menerima purchase order dari pelanggan melalui pihak kasir
c) Memproses purchase order dari pelanggan
d) Memproses purchase order dengan menulis sales order
e) Menyerahkan sales order pada bagian admin pembelian
f) Membuat faktur penjualan
g) Menerima surat jalan asli dari bagian pengiriman
h) Mengirimkan faktur penjualan pada pelanggan
i) Memantau piutang dan monitor piutang pelanggan
2. Admin Pembelian, berfungsi :
a) Menerima sales order lengkap dari bagian penjualan
b) Melakukan otoritasi kredit pada manager dan bagian kredit
c) Melakukan input data penjualan pada sistem
d) Mencetak PO/SPB ( Surat Pembelian Barang ) pada sistem
penjualan
e) Mengirimkan SPPB ( Surat Perintah Pengeluaran Barang) pada
bagian gudang
f) Membuat laporan penjulan dan mengirimkan pada Admin
Keuangan
g) Meneruskan informasi permintaan pengiriman barang kepada
gudang secara manual
h) Dapat mengoprasikan sistem penjualan
3. Bagian Gudang, berfungsi :
a) Menerima SPPB dari admin pembelian
b) Bertanggung jawab pada stock barang
c) Mengirimkan tembusan SPPB pada bagian pengiriman
d) Menginput barang masuk ke gudang
e) Mempersiapkan barang untuk dikirimkan sesuai jadwal dari
admin pembelian
f) Dapat mengoprasikan sistem penjualan
4. Bagian pengiriman, berfungsi :
a) Menerima SPPB dari bagian gudang
b) Mengatur pengiriman barang
c) Mencetak dan mendistribusikan surat jalan pengiriman
d) Mengirimkan surat jalan asli kepada bagian Admin Penjualan
5. Manager, berfungsi :
a) Melakukan otoritasi kredit dari sales admin
b) Meneria laporan dari sales admin
c) Memantau kinerja staff penjualan

Pola Penerimaan Pegawai / Rekrutmen Pegawai


TB. Raja Bangunan adalah perusahaan dagang yang tentunya
membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan
professional dibidangnya. Adapun persyaratan dalam mencari Sumber
Daya Manusia (SDM) yang dibutuhkan adalah sebagai berikut :
1. Lulus minimal SMA/SMK
2. Usia minimal 18 tahun
3. Dapat mengopersikan Microsoft Office, Microsoft Excel dengan
baik
4. Memiliki etos kerja dan semangat yang tinggi
5. Sehat Jasmani dan Rohani
6. Komunikatif dan mudah bersosialisasi
7. Dapat bekerjasama dengan tim

 Prosedur Penerimaan Pegawai


1. Menyerahkan Surat Lamaran Kerja (Resume) kepada Pimpinan
yang bersangkutan.
2. Pelaksanaan wawancara I (Seleksi Pemberkasan)
3. Pelaksanaan wawancara II (Interview bersama Owner)
4. Pengumuman penerimaan kerja baik via telepon (WA) maupun
email.

PHK dan Promosi


 PHK
Pemutusan hubungan kerja untuk karyawan kontrak pada TB. Raja
Bangunan dilakukan pada bulan-bulan tertentu sesuai dengan
kebijakan perusahaan.
 Promosi Jabatan
Dalam perusahaan ini, promosi jabatan diberlakukan apabila ada
karyawan yang berprestasi atau mempunyai produktivitas tinggi,
juga dinilai dari berapa lama karyawan itu bekerja, hal ini
menyangkut loyalitas karyawan terhadap perusahaan.

Hubungan Sumber Daya Manusia


Hubungan sumber daya manusia yang ada diperusahaan TB.
Raja Bangunan adalah dengan menggunakan sistem kekeluargaan,
dimana perusahaan memposisikan dirinya sebagai ayah dan karyawan
adalah anaknya yang harus dipelihara baik kesehatannya,
kesejahteraannya, keamanannya, dengan tidak lupa mengevaluasi
kinerja mereka setiap bulan sekali, untuk kelangsungan hidup
perusahaan.

3.1.3 Bidang Operasional

Use Case Diagram Sistem yang berjalan


Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan
dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat
sistem, dan bukan “bagaimana”. Sebuah use case mempresentasikan
sebuah interaksi antara aktor dengan sistem.
Proses berikut menjelaskan proses yang terkait dengan actor dan
sistemnya. Interaksi tersebut dapat digambarkan dengan use case
diagram. Berikut ini adalah use case diagram untuk Sistem Informasi
penjualan pada toko bahan bangunan TB. Raja Bangunan.

Gambar 2.2.5 : Use Case yang berjalan


Berdasarkan Gambar 2.2.5 Use Case yang berjalan terdapat:

1. Nama use case : Datang ketoko

Actor : Customer

Keterangan : Customer harus datang.

2. Nama use case : Memilih barang

Actor : Customer

Keterangan : Customer memilih barang.

3. Nama use case : Melakukan pembayaran

Actor : Customer

Keterangan : Customer melakukan pembayaran.

4. Nama use case : Terima pembayaran

Actor : Customer

Keterangan : Customer menerima bukti pembayaran.

5. Nama use case : Buat bukti pembayaran

Actor : Pelayan toko, kasir dan customer

Keterangan : Pelayan toko memberikan bukti pembayaran yang


telah diinput olehl kasir kepada customer.

6. Nama use case : Memesan barang

Actor : Pelayan toko dan kasir

Keterangan : Pelayan toko memesan barang kepada supplier.

7. Nama use case : Terima pesanan

Actor : Supplier
Keterangan : Supplier terima pesanan.

8. Nama use case : Kirim barang

Actor : Supplier dan pelayan toko

Keterangan : Supplier kirim pesanan barang ketoko.

9. Nama use case : Terima barang

Actor : Pelayan toko

Keterangan : Pelayan toko terima barang.

10. Nama use case : Laporan

Actor : Pelayan toko, kepala toko dan owner

Keterangan : Pelayan toko memberikan laporan kepada kepala


toko dan kepala toko memberikan laporan kepada owner.

Activity Diagram Sistem yang berjalan


Activity diagram memodelkan alur kegiatan sebuah proses dan
urutan aktivitas pada suatu proses. Diagram ini sangat mirip dengan
flowchart karena dapat memodelkan prosedur logika.
Berdasarkan use case diagram di atas maka dapat kita gambarkan
activity diagram dari aktifitas para aktor-aktor yang ada pada sistem
penjualan bahan bangunan pada TB. Raja Bangunan yaitu dengan
activity diagram sebagai berikut :
Gambar 2.2.5.1Activity Diagram yang berjalan

Berdasarkan Gambar 2.2.5.1 Activity Diagram yang berjalan


terdapat:

a. 1 (satu) initial node, diman objek pertam dimulai.


b. 5 (lima) actor, yaitu customer, pelayan toko, supplier, kepala
toko dan owner.
c. 11 (sebelas) action yaitu datang ke toko, memilih barangm
melakukan pembayaran ,terima pembayaran, buat bukti
pembayaran, memesan barang, terima pesanan, kirim barang,
terima barang, laporan.
d. 1 (satu) final node, yaitu aktivitas akhir menunjukkan akhir dari
semua aliran kegiatan tersebut.
Kegiatan Operasional Penjualan
Karyawan yang terlibat dalam kegiatan penjualan dalam
melaksanakan tugas mempergunakan oprasional yang tersedia,
seperti :
a. Komputer
Komputer digunakan sebagai alat input data penjualan ke dalam
sistem, dalam hal keluaran komputer digunakan mencetak laporan-
laporan yang tersistem serta surat-surat pelengkap data penjualan.
b. Kalkulator
c. Brangkas
d. Formulir
Formulir merupakan unsur yang penting dari sistem akuntansi dan
apabila telah diisi akan menjadi dokumen dasar bagi perusahaan
untuk memproses penjualan ataupun perintah dari isi formulir
tersebut. Oleh karena itu formulir didesign dengan kebutuhan bagi
perusahaan dan disesuaikan dengan fungsinya. Formulir yang
digunakan di TB. Raja Bangunan antara lain :
1) Sales Order
Merupakan formulir pemrosesan Purchase Order (PO) dari yang
diproses dengan manual, dan digunakan sebagai dasar input
sistem penjualan oleh sales adim setelah dilakukan otorisasi.
2) Surat Perintah Pengeluaran Barang ( SPPB)
Merupakan bukti surat perintah pengeluaran barang oleh sales
admin yang dikirimkan ke bagian gudang setelah proses input
data sales order.
3) Surat Jalan ( SJ ) merupakan bukti cetak surat jalan saat
pengiriman barang dilakukan oleh bagian pengiriman kepada
pelanggan.
4) Faktur Penjualan ( Invoice), merupakan bukti tagih resmi
perusahaan atas PO yang telah dikirimkan ke pelanggan.
5) Bukti Kas Masuk ( Voucher In) merupakkan bukti kas masuk
saat diterimanya pembayaran atas tagihan.
Pertimbangan menggunakan formulir adalah sebagai berikut :
1. Sebagai alat pertanggungjawaban untuk melengkapi
transaksi.
2. Alat untuk mentransfer informasi yang sah.
3. Pertanggungjawaban atas terjadinya transaksi.
e. Laporan/Catatan
TB. Raja Bangunan melaksanakan pencatatan penjualan yang
kemudian dibuat laporan penjualan pada setiap bulannya.

Strategi Pemasaran
Ada beberapa jenis strategi yang dilakukan oleh TB. Raja
Bangunan dalam melakukan pemasaran. Usaha material bangunan ini
dapat tumbuh dan berkembang dengan pengelolaan yang baik dan
dukungan strategi marketing yang tepat. Adapun strategi pemasaran
yang dilakukan oleh TB. Raja Bangunan antara lain :
 Menonjolkan Ciri Khas Usaha
Agar toko terlihat berbeda dari toko lain, maka harus mempunyai
ciri khas. baik dari sisi barang yang dijual maupun jasa yang
ditawarkan. Jika toko memiliki ciri khas maka orang akan lebih
mudah untuk mengingatnya. Ini juga berarti toko akan menjadi
lebih cepat dikenal dan pembeli akan selalu bertambah dari hari ke
hari. Misalnya, setiap orang yang membeli ‘cat tembok’, Kami
bersedia mencarikan tukang cat yang punya kualitas bagus; atau
Kami memberikan konsultasi untuk membantu orang sebelum
melakukan renovasi; dan masih banyak lagi cara lainnya.
 Survei Harga Secara Rutin
Agar harga material yang dijual tidak terlalu mahal dari
kompetitor, maka Kami harus rajin melakukan survei harga di
beberapa toko yang sejenis. Jika ternyata harga yang Kami
tawarkan lebih mahal dari toko lain, maka Kami harus membuat
keputusan untuk menurunkan harga atau diskon agar dapat bersaing
dengan kompetitor lain.
 Kerja Sama dengan Kontraktor
Cara lain yang Kami coba adalah dengan bekerja sama dengan
pihak kontraktor yang sering melakukan pekerjaan renovasi atau
membangun rumah/gedung baru. Dengan memberikan penawaran
harga yang menarik dan cara pembayaran yang lebih fleksibel
sesuai dengan kemampuan keuangan.
 Service 
Kami selalu memberikan pelayanan terbaik (service excellence)
kepada semua orang yang datang (pembeli). Dengan pelayanan
terbaik maka pelanggan akan sering datang utuk membeli material
di toko Kami.
 Komunikasi dan Promosi. 
Kami melakukan komunikasi dan promosi kepada target market ,
baik yang sifatnya online maupun offline. Kami memasang
spanduk di depan toko dan di beberapa titik strategis yang dapat
menarik minat orang untuk datang. Kami memasang tulisan:
‘Tersedia Bahan material Lengkap dengan Harga Terjangkau “

3.1.4 Bidang Keuangan


Kinerja keuangan TB. Raja Bangunan berpotensi terus
mengalami peningkatan seiring dengan banyaknya pengiriman di
setiap harinya. Selain itu, perputaran keuangan dalam usaha bahan
material bangunan sangat cepat. Modal yang dibutuhkan juga cukup
banyak seiring dengan pengiriman bahan material yang nominalnya
cukup banyak. Biaya operasional dalam perusahaan cukup
dikendalikan sebagai upaya peningkatan laba disetiap periodenya.
Karena TB. Raja Bangunan merupakan usaha pribadi maka modal
usahanya di dapatkan dari pinjaman pihak perbankan pada saat
pemilik membutuhkan tambahan modal usaha. Laporan keuangannya
hanya merupakan syarat untuk pelaporan SPT. OP saja.

3.1.5 Sistem Informasi Akuntansi


Menurut Steven (2016:3) sistem informasi akuntansi menurut
adalah suatu komponen organisasi yang mengumpulkan,
menggolongkan, mengolah, menganalisis dan mengomunikasikan
informasi keuangan yang relevan untuk pengambilan keputusan
kepada pihak-pihak luar (seperti inspeksi pajak, investor dan kreditur )
dan pihak-pihak dalam terutama manajemen.
Badan usaha yang bertujuan untuk memperoleh laba
menjalankan proses bisnis untuk mencapai tujuannya tersebut. Proses
bisnis adalah urut-urutan aktivitas yang dilakukan oleh badan usaha.
Kegiatan proses bisnis ini perlu direncanakan dan dikendalikan agar
operasi bisnis terus dapat berkelanjutan. Untuk menghasilkan
informasi yang diperlukan oleh para pengambil keputusan sistem
informasi akuntansi harus melaksanakan fungsi-fungsinya.

Menurut Krismiaji (2010:4) bahwa Sistem Informasi Akuntansi


adalah sebuah sistem yang memproses data dan transaksi guna
menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk merencanakan,
mengendalikan dan mengoperasikan bisnis.

Sistem informasi akuntansi pada perusahaan kecil dan


menengah dan memiliki struktur organisasi yang sederhana bisa
diproses secara manual, dengan pembukuan dan bantuan komputer.
Namun bagi perusahaan yang besar diaplikasi dengan menggunakan
aplikasi program-program komputer yang mutakhir.

Menurut Hall (2009:13) SIA terdiri atas subsistem :


1. Sistem pemrosessan transaksi ( transactiion processing sistem –
TPS ), yang mendukung operasi bisnis harian melalui berbagai
dokumen serta pesan untuk para pengguna di seluruh perusahaan

2. Sistem Buku besar/ Pelaporan Keuangan ( General ledger/ financial


reporting sistem – GL/FRS ), yang menghasilkan laporan
keuangan, seperti laba rugi, neraca, arus kas, pengembalian pajak,
serta berbagai laporan lainnya yang disyaratkan oleh hukum, dan
3. Sistem pelaporan manajemen ( Management Reporting Sistem –
MRS ) yang menyediakan pihak manajemen internal berbagai
laporan keuangan yang bertujuan khusus serta informasi yang
dibutuhkan untuk pengambilan keputusan, seperti anggaran,
laporan kinerja, serta laporan pertanggungjawaban.
Sistem informasi akuntansi menyediakan informasi yang
didapatkan dari transaksi data untuk tujuan pelaporan internal kepada
manajemen untuk digunakan pengendalian dan perencanaan dan
operasional perusahaan. Informasi yang dihasilkan oleh SIA antara
lain meliputi informasi mengenai order penjualan, penjualan,
penerimaan kas, order pembelian, penerimaan barang, pembayaran,
dan penggajian.

Sistem informasi, yang kadang kala disebut sebagai sistem


pemrosesan data merupakan sistem buatan manusia yang biasanya
terdiri dari sekumpulan komponen – baik manual ataupun berbasis
computer – yang terintegrasi untuk mengumpulkan, menyimpan dan
mengelola data serta menyediakan informasi pada pihal-pihak yang
berkepntingan sebagai pemaka informasi tersebut.
Menurut Diana dan Setiawati ( 2011:4) Sistem informasi
akuntansi adalah sistem yang bertujuan untuk mengumpulkan dan
memproses data serta melaporkan informasi yang berkaitan dengan
transaksi keuangan.
Dari beberapa teori tersebut diatas dapat ditarik kesimpulan
bahwa sistem informasi akuntansi merupakan kumpulan (integritas)
dari berbagai subsistem sistem yang dirancang untuk mengubah data
keuangan dan data lainnya menjadi informasi dengan cara
mengumpulkan, mencatat dan memproses data untuk digunakan
pengendalian dan perencanaan dan operasional perusahaan.
Penyusunan sistem informasi akuntansi sangat bergantung pada jenis
perusahaan, skala perusahaan, struktur dan tugas organisasi
perusahaan, serta nilai transaksi.

 Unsur Sistem Informasi Akuntansi


Menurut Amsyah (2005:9 ) Suatu sistem informasi akuntansi pasti
berkaitan dengan prosedur tertentu, karena sistem informasi
akuntansi dijalankan dengan prosedur.
Sistem informasi akuntansi terdiri dari dua elemen pokok yaitu :
1. Sistem Akuntansi Pokok ( The Accounting System Proper )
Sistem Informasi Akuntansi pokok meliputi :
a. Bukti transaksi ( dokumen , formulir )
b. Catatan-catatan akuntansi, yang terdiri dari :
( Jurnal, Buku Besar dan Buku Pembantu )
c. Laporan-laporan yang dihasilkan baik laporan keuangan
maupun laporan-laporan yang lain.
2. Sistem-Sistem operasional dan prosedur-prosedur.
Elemen yang kedua, sistem-sistem operasional dan prosedur
prosedur yang berbeda antara perusahaan satu dengan yang
lain. Sistem-sistem operasional dan prosedur-prosedur dapat
berupa :
a. Sistem dan prosedur penjualan.
b. Sistem dan prosedur pengelolaan piutang dagang
c. Sistem dan prosedur penerimaan kas
d. Sistem dan prosedur pembelian
e. Sistem dan prosedur penanganan hutang dagang
f. Sistem dan prosedur pengeluaran kas
g. Sistem dan prosedur penggajian dan pengupahan
h. Sistem dan prosedur akuntansi biaya produksi
i. Sistem dan prosedur pengelolaan aktiva tetap

Selain dua elemen pokok diatas , sistem informasi akuntansi


juga mempunyai pengendali sistem untuk mengkoordinasikan elemen-
elemen tersebut sehingga tujuan sistem dapat tercapai. Dan yang jelas,
sistem informasi akuntansi juga mempunyai pemakai, yaitu pihak-
pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan yang meliputi
pemakai internal dan eksternal. Umumnya mereka lebih banyak
berkepentingan terhadap hasil akhir yang dihasilkan dari suatu sistem
akuntansi yaitu laporan keuangan.

Sistem informasi akuntansi yang dilaksanakan di suatu


perusahaan harus disesuaikan dengan kondisi perusahaan tersebut.
Sistem informasi akuntansi yang diterapkan di suatu perusahaan
belum tentu dapat diterapkan di perusahaan lain, hal ini karena setiap
perusahaan memiliki ciri-ciri dan sifat, sehingga sistem informasi
akan disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.
Unsur-unsur sistem informasi akuntansi memiliki peran penting
dalam proses system berjalannya. Dalam prosesnya ini dapat menjadi
tolak ukur keberhasilan system yang berjalan dan perananya terhadap
perusahaan.
Menurut Horngren (1997: 294-295)Agar suatu sistem informasi
akuntansi, baik manual maupun yang komputerisasi dapat berjalan
dengan efisien, ada empat hal yang harus diperhatikan yaitu
pengendalian, kesesuaian, flexibilitas, dan hubungan keuntungan-
biaya yang layak.
1. Pengendalian atau pengawasan
Manajer memerlukan suatu sistem pengawasan yang dapat
dipergunakan untuk mengawasi operasi perusahaan. Metode dan
prosedur yang dipergunakan untuk menjaga aktiva yang dimiliki
perusahaan dan juga untuk melakukan otorisasi setiap transksi
dinamakan dengan pengendalian internai.
2. Kesesuaian dan Kompatibilitas
Suatu sistem dikatan “sesuai” apabila sistem tersebut daoat
diterapkan dalam struktur organisasi dan dipergunakan oleh
personel dalam aktivitas operasi perusahaan secara lancar. Data
yang dibutuhkan oleh manajer dalam melakukan analisa dapat
diperoleh dari sistem informasi akuntansi yang memiliki
“kesesuaian” (kompatibilitas).
3. Flexibilitas
Setiap organisasi akan selalu berkembang. Perkembangan dapat
dilakukan dengan memperkenalkan produk yang baru, menjual lini
operasi yang tidak menguntungkan, dan membeli yang
menguntungkan, dan lain sebagainya. Perubahan yang terjadi
dalam organisasi, biasanya akan membuat sistem informasi ayang
dimilikinya harus diubah pula. Suatu sistem dikatakan fleksibel
apabila sistem tersebut dapat mengatasi perubahan-perubahan yang
terjadi dalam organisassi tanpa perlu adanya perombakan yang
besar.
4. Hubungan keuntungan-biaya yang layak
Perusahaan harus mengeluarkan biaya yang cukup besar untuk
merancang suatu sistem informasi akuntansu yang memiliki tiga
unsur diatas. Biaya ini dapat mengurangi laba bersihyang diperoleh
perusahaan.
5. Komponen dari Sistem Akuntansi yang terkomputerisasi
Ada tiga komponen yang merupakan urat-nadi dari sistem
akuntansi yang komputerisasi, yaitu Piranti kerja, Piranti lunak dan
Personel dalam perusahaan.
Setiap komponen tersebut amat penting bagi keberhasilan suatu
sistem akuntansi.

 Fungsi Sistem Informasi Akuntansi

Manajemen memerlukan sistem informasi akuntansi gunanya


mencapai tujuan perusahaan. Dalam memenuhi fungsinya, sistem
informasi akuntansi harus mempunyai tujuan-tujuan, baik tujuan
khusus maupun tujuan umum yang keduanya dapat memberikan
pedoman kepada manajemen dalam merencanakan suatu sistem
yang dapat menghasilkan informasi-informasi yang berguna
terutama dalam hal perencanaan dan pengendalian.

Menurut TMBooks (2015:4), SIA menghasilkan informasi


akuntansi yang dapat digunakan untuk :

1. Mendukung kegiatan rutin


2. Mendukung keputusan
3. Perencanaan dan pengendalian
4. Menerapkan pengendalian internal

Setiap perusahaan baik yang berskala besar maupun kecil


memiliki permasalahan yang kompleks. Kegiatan operasi
perusahaan yang bermacam-macam mempekerjakan ratusan
bahkan ribuan tenaga kerja, arus input maupun output yang
dikelola dalam jumlah besar serta banyaknya pihak-pihak yang
cukup berkepentingan dalam perusahaan. Oleh karena itu
perusahaan dituntut untuk mampu merencanakan,
mengkoordinasikan dan mengendalikan seluruh aktivitas usahanya
dengan baik agar tidak terjadi penyimpangan usaha.
Menurut Rama dan Jones. (2008:7-8) Penggunaan sistem
informasi akuntansi meliputi :

1. Membuat laporan eksternal


Perusahaan menggunakan sistem informasi akuntansi untuk
menghasilkan laporan-laporan khusus untuk memenuhi
kebutuhan informasi dari para investor, kreditor, dinas pajak,
bada-badan pemerintah, dan yang lain.
2. Mendukung aktivitas rutin
Para manajer memerlukan satu sistem informasi akuntansi
untuk menangani aktivitas operasi rutin sepanjang siklus
operasi perusahaan itu. Contohnya menerima pesanan
pelanggan, mengirimkan barang dan jasa, membuat faktur
penagihan pelanggan,dan menagih ke kas pelanggan.
3. Mendukung pengambilan keputusan
Informasi juga diperlukan untuk mendukung pengambilan
keputusan yang tidak rutin pada semua tingkat dari suatu
organisasi.
4. Perencanaan dan pengendalian
Suatu sistem informasi juga diperlukan untuk aktivitas
perencanan dan pengendalian. Informasi mengenai anggaran
dan biaya standar disimpan oleh suatu sistem informasi, dan
laporan dirancang untuk membandingkan angka anggaran
dengan jumlah actual. Menggunakan pemindai untuk mencatat
barang yang dibeli dan dijual mengakibatkan terkumpulnya
jumlah informasi yang sangat banyak dengan biaya yang
rendah, memungkinkan pengguna untuk merencana kan dan
mengendalikan dengan lebih terperinci.
Pada dasarnya suatu sistem akuntansi dibuat untuk
memudahkan dalam pengelolaan kegiatan sehari-hari serta untuk
memberikan perlindungan yang memadai atas kekayaan yang
dimiliki perusahaan.

Sistem akuntansi tidak hanya digunakan untuk keperluan


record keeping transaksi keuangan saja namun juga berprean besar
dalam pengelolaan kegiatan bisnis perusahaan secara keseluruhan.
Menurut Mahatmyo (2014:12) Tujuan sistem informasi akuntansi :

1. Mendukung kegiatan operasi sehari-hari ( Transaction


Processing System )
2. Mendukung pengambilan keputusan oleh pengambilan
keputusan internal
3. Memenuhi kewajiban terkait dengan pertanggungjawaban
perusahaan.

Tujuan tersebut pada dasarnya merupakan proyeksi dari


tujuan utama dan tujuan akhir sistem informasi akuntansi yang
cepat, efisien dan aman serta dapat membantu manajemen dalam
pengambilan keputusan, perencanaan dan pengendalian.

Secara umum fungsi sistem informasi akuntansi adalah untuk


mendorong seoptimal mungkin agar dapat menghasilkan berbagai
informasi akuntansi yang terstruktur untuk tepat waktu, relevan,
dan dapat dipercaya secara keseluruhan informasi akuntansi
tersebut mengandung arti yang berguna. Agar bermanfaat,
informasi harus memiliki karakterisktik. Seperti yang dikemukakan
oleh Wibowo dan Arif ( 2003 :18-19 ) agar informasi berguna bagi
pengambilan keputusan maka informasi seharusnya mempunyai
karaktersitik kualitatif sebagai berikut :
1. Relevance – informasi akuntansi dikatakan relevan jika
informasi tersebut data digunakan dalam keputusan yang
berbeda.
2. Reliability – informasi akuntansi dikatakan reliable jika
informasi tersebut tudak mengandung unsur kesalahan dan
tidak bias.
3. Comparability dan Consistency - compatibility dapat dilakukan
jika perusahaan-perusahaan yang berbeda menggunakan
metode akuntansi yang sama maka informasi yang dihasilkan
dapat dikomparasi antara satu perusahaan dan perusahaan yang
lain. Consistency mengandung arti bahwa perusahaan
sebenarnya menggunakan metode akuntansi yang sama dari
tahun ke tahun secara konsisten ( tidak berubah )

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi


akuntansi sangat dibutuhkan oleh suatu perusahaan dalam
menjalankan opersionalnya, terutama bagi perusahaan yang
mempunyai kompleksitas yang tinggi. Dengan adanya sistem
informasi akuntansi perusahaan akan memiliki pencatatan dokumen
yang lengkap dan teratur, sehingga memudahkan dalam
penyampaian informasi.

3.1.6 Penjualan
Kegiatan penjualan yang efektif harus ditetapkan dalam konteks
rencana pemasaran pejualan secara keseluruhan. Strategi dam taktik
pejualan hanya dapat diimplementasikan dan dinilai berdasarkan suatu
kerangka sasaran perusahaan dan proses perencanaan strategi.
Efektivitas penjualan menjadi sangatlah penting karena penjualan
merupakan bagian atau memiliki porsi paling besar dalam siklus
pendapatan pada perusahaan dagang.
Puspitawati dan Anggadini (2014:165) Penjualan merupakan
aktivitas memperjualbelikan barang dan jasa kepada konsumen.
Aktivitas penjualan dalam perusahaan dapat dilakukan secara tunai
ataupun kredit. Penjualan tunai merupakan penjualan yang dilakukan
dengan cara menerima uang tunai / cash pada saat barang diserahkan
pada pembeli. Penjualan kredit adalah aktivitas penjualan yang
menimbulkan tagihan/ klaim/piutang kepada pembeli ( customer )
sehingga penjual tidak menerima uang tunai pada saat barang
diserahkan kepada pembeli ( customer ).

Pada umumnya kegiatan penjualan bertujuan untuk memperoleh


laba yang optimal untuk meningkatkan kinerja perusahaan, juga untuk
mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan dalam jangka waktu
yang lama ( going concern ). Tujuan tersebut dapat dicapai apabila
perusahaan dalam melaksanakan penjualannya telah sesuai dengan
yang direncanakan.

Menurut Swastha (2005:28) menjual adalah ilmu dan seni


mempengaruhi pribadi yang dilakukan oleh penjual untuk mengajak
orang lain agar bersedia, membeli barang/jasa yang ditawarkannya.

Pentingnya kegiatan penjualan ini dapat dilihat pada tujuan


penjualan yang dikemukakan oleh Swastha (2005:37), adalah:

1. Mencapai volume penjualan tertentu.


2. Mendapat laba tertentu
3. Menunjang pertumbuhan perusahaan.
Salah satu aktivitas perusahaan yang terpenting adalah
penjualan. Penjualan merupakan titik sentral bagi perusahaan. Tujuan
utama perusahaan adalah untuk memperoleh laba dari hasil penjualan
yang merupakan unsur terpenting dalam mempertahankan
kelangsungan hidupnya. Penjualan merupakan sumber pendapatan
utama bagi perusahaan dagang. Siklus pendapatan ini juga perlu
dipikirkan perusahaan agar proses penjualan mudah dan mencapai
tujuan perusahaan.

Menurut Kusrini dan Kosiyo ( 2007: 11 ) Siklus pendapatan


merupakan prosedur pendapatan yang dimulai dari bagian penjualan
otorisasi kredit, pengambilan barang, penerimaan barang, penagihan
sampai dengan penerimaan kas.

Modal pemilik perusahaan akan dapat terjadi perubahan seiring


berjalannya operasi bisnis akibat timbulnya pendapatan baik dari
penjualan ataupun sumber pendapatan lain. Dalam operasi bisnisnya
penjualan merupakan pendapatan utama bagi suatu unit bisnis. Setiap
unit bisnis akan terus menyusun strategi agar dapat terus banyak
melakukan penjualan.

Sedangkan menurut Munandar (2006 : 18) memberikan defenisi


pendapatan sebagai berikut: ”Pendapatan adalah suatu pertambahan
asset yang mengakibatkan bertambahnya owner equity, tetapi bukan
karena pertambahan modal baru dari pemiliknya dan bukan pula
merupakan pertambahan assets yang disebabkan karena bertambahnya
liabilities”

Penjualan merupakan sumber penghasilan yang utama bagi


perusahaan baik penjualan tunai maupun kredit. Penjualan merupakan
sumber pendapatan bagi perusahaan, dan juga merupakan sumber
pembiayaan perusahaan, selain itu penjualan dapat mengubah posisi
harta (material) dan finansial. Oleh karena itu setiap perusahaan
terutama perusahaan besar selalu membuat strategi penjualan untuk
meningkatkan pendapatan mereka dengan tujuan memperoleh laba
yang besar.

Menurut Skousen dan stice (Akbar, 2009 : 563) pengertian


pendapatan adalah sebagai berikut ”Pendapatan merupakan arus atau
peningkatan aktiva lainya sebuah entitas pembentukan utang (atau
sebuah kombinasi dari keduanya) dari pengentara barang atau
penghasilan barang, memberikan pelayanan atau melakukan aktivitas
yang membentuk operasi pokok atau bentuk entitas yang terus
berlangsung”.

Dari beberapa teori di atas dapat disimpulkan bahwa penjualan


adalah suatu proses penagihan kepemilikan atas barang dan jasa dari
suatu perusahaan kepada para langganannya yang dimulai dengan
permintaan dari pelanggan, lalu mengubah barang dan jasa tersebut
menjadi piutang usaha dan akhirnya menjadi uang tunai, biasanya
dilakukan dengan berbagai strategi penjualan dengan tujuan untuk
mendapatkan pendapatan agar memperoleh laba yang besar.

3.1.7 Bidang Pemasaran

Promotion atau Pemasaran


Dalam hal promotion atau pemasaran TB. Raja Bangunan
memiliki staf di bidang marketing sebanyak 2 karyawan, terkadang
untuk pemasaran dilakukan juga langsung oleh pemilik perusahaan
sendiri. Adapun upaya pemasaran yang dilakukan sendiri oleh TB.
Raja Bangunan antara lain :
▫ Publisitas
penyampaian informasi yang didesain untuk membangkitkan minat
lebih tinggi pada perseorangan atau perusahaan melalui media
informasi, tanpa pengeluaran biaya karena pertimbangan besarnya
minat khalayak.
▫ Personal Selling
komunikasi langsung (tatap muka) antara penjual dan calon
pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk kepada calon
pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan terhadap produk
sehingga mereka kemudian akan mencoba membelinya.
▫ Product Knowladge
Satu elemen dari pelayanan yang baik, karena bagaimana kita bisa
memberikan pelayanan terbaik jika kita tidak mengetahui
keunggulan atau kekurangan setiap produk.

Penetapan Harga
Harga yang ditentukan tidak bersifat tetap. Terkadang harga
bahan material naik sesuai dengan pembelian bahan material kita
terhadap suplier. Bila kita tidak membayar sesuai kesepakatan yang di
sepakati dengan pemasok barang/suplier maka perusahaan tidak
memiliki kesempatan bekerjasama lagi dengan supplier tersebut.

3.2 Pembahasan

3.2.1 Organisasi dan Manajemen


Luther Gulick menyatakan Organisasi adalah sebagai suatu alat
saling hubungan satuan-satuan kerja yang memberikan mereka kepada
orang-orang yang ditempatkan dalam struktur kewenangan dengan
demikian pekerjaan dapat dikoordinasikan oleh perintah para atasan
kepada para bawahan yang menjangkau dari puncak sampai ke dasar
dari seluruh badan usaha. setiap bidang yang ada di TB. Raja
Bangunan atau tabel koordinasi pengorganisasian perusahaan. Agar
pegawai dapat mengetahui dibagian mana dia ditugaskan dan agar
relasi dapat mengetahui organisasi perusahan yang baik.

3.2.2 Sumber Daya Manusia / Personalia


Dessler (2003, p2) menyatakan Manajemen SDM adalah
kebijakan-kebijakan dan praktik yang dibutuhkan seseorang untuk
melaksanakan aspek personil atau orang-orang dari pekerjaan
manajemennya, termasuk perekrutan, penyaringan, pelatihan,
pengimbalan, dan penilaian. Manajemen sumber daya manusia
meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengawasan, pengembangan
dan pemanfaatan sumber daya manusia yang efektif untuk tercapainya
berbagai tujuan individu, organisasi, masyarakat, nasional dan
internasional.Untuk penempatan tenaga kerja di TB. Raja Bangunan
tidak sesuai dengan tingkat pendidikannya. Pimpinan merekrut
mereka bedasarkan kebutuhan perusahaan akan ketenagakerjaan yang
kurang pada saat ini. Tetapi meskipun begitu pimpinan tetap memilih
dengan kritis untuk merekrut seorang karyawannya.

3.2.3 Manajemen Produksi dan Operasi


Menurut pendapat Heizer dan Render (2011:4) yang
mengatakan bahwa definisi manajemen Operasi(Operations
Management) adalah serangkaian aktivitas yang menghasilkan nilai
dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah input menjadi output.
Maka dari itulah, mengapa rata-rata perusahaan besar yang ada di
seluruh dunia ini banyak menerapkan teknik MO (Manajemen
Operasional) dikarenakan kesadaran akan pentingnya perhatian dalam
proses produksi guna meningkatkan nilai produksi dan mendapatkan
laba.Untuk melakukan pelayanan semua pegawai harus mematuhi
peraturan yang sudah di atur oleh kepala TB. Raja Bangunan sesuai
dengan SOP perusahaan. Untuk pegawai yang telat masuk ke
perusahaan maka pimpinan sudah memberikan kebijakan untuk
memotong upah para karyawan.

3.2.4 Manajemen Keuangan/Finansial


Menurut Agus Sartono pengertian manajemen keuangan adalah
semua yang berhubungan dengan pengalokasian dana dalam
bermacam bentuk investasi secara efektif maupun usaha pengumpulan
dana untuk pembiayaan investasi atau untuk pembelanjaan secara
efisien. Dana yang di peroleh TB. Raja Bangunan yaitu dari penjualan
tiap hari yang dilakukan dalam pembelian tunai di perusahaan, bisa
melalui transfer, cash, maupun Debit BCA di kantor. Tidak hanya itu
dana juga didapatkan dari pimjaman modal terhadap bank.

3.2.5 Manjemen Pemasaran


Menurut Dharmmesta & Handoko (1982), Manajemen
Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh
perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan perusahaannya,
berkembang, dan mendapatkan laba. Proses pemasaran itu dimulai
jauh sebelum barang-barang diproduksi, dan tidak berakhir dengan
penjualan. Kegiatan pemasaran perusahaan harus juga memberikan
kepuasan kepada konsumen jika menginginkan usahanya berjalan
terus, atau konsumen mempunyai pandangan yang lebih baik terhadap
perusahaan.Untuk pemasaran di TB. Raja Bangunan sudah cukup
baik, karena perusahaan memang sudah cukup dikenal di perusahan-
perusahan atau customer yang sudah berlangganan.
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan mengenai peran sistem informasi akuntansi
terhadap pengelolaan penjualan pada TB. Raja Bangunan, diperoleh
kesimpulan sebagai berikut :
1. Fungsi komponen sistem informasi akuntansi penjualan yang diterapkan
perusahaan berjalan sebagai berikut :
a. Alat yang digunakan sudah lengkap dan memenugi standar sistem
informasi akuntansi penjualan,
b. Sistem dan prosedur yang digunakan, sistem dan prosedur pada
pengiriman dilakukan saat staff penjualan meminta jadwal pengiriman
c. Informasi dan laporan yang digunakan sudah dilakukan dengan
sistem.
2. Sistem prosedur pemrosesan pemesanan untuk barang indent tidak
lagsung dibuatkan Purchase Request namun menunggu adanya
konfirmasi permintaan barang kiriman.
3. Sistem prosedur pengiriman barang masih menimbulkan keterlambatan
barang dengan adanya pengecekan saldo barang saat sudah dijadwalkan.

4.1.1 Manajemen dan organisasi


Manajemen dan Organisasi yang diterapkan TB. Raja Bangunan
sesuai dengan pendapat Henry Fayol, yaitu dapat memproses
perencanaan manjemen dan organisasi dengan baik dan benar,
pengorganisasian yang sesuai dengan alur dan tugasnya,
pengkoordinasian yang efektif, baik serta unggul, dan juga
pengontrolan secara efektif serta efisien.

4.1.2 Manajamen Sumber Daya Manusia

Dari hasil Praktek Kerja Lapangan yang saya lakukan


didapatkan bahwa TB. Raja Bangunan memiliki kategori SDM cukup
efisien. Kenapa saya bilang cukup? karena TB. Raja Bangunan
kekurangan pegawai.. Namun di TB. Raja Bangunan memiliki
karyawan marketing (sales) yang mampu bersaing dengan pasar
secara baik.

4.1.3 Manajemen Operasi/Produksi


Para pegawai di TB. Raja Bangunan sudah dibekali dengan
Standard Operating Procedure (SOP) perusahaan sehingga setiap
pegawai sudah mengetahui tentang apa saja yang dikerjakan pada
setiap bidang yang sudah ditentukan oleh pemimpin perusahaan.
Sehingga pekerjaan tersebut bisa di selesaikan dengan baik dan benar.

Aspek manajemen operasi pada TB. Raja Bangunan


mempunyai nilai lebih yaitu merespon costumer dengan cepat dan
baik. Karena perusahaan sangat memperhatikan kepuasan
pelanggannnya.

4.1.4 Manajemen Keuangan


Manajemen Keuangan di TB. Raja Bangunan sudah cukup baik
dan rapi. Karena para pegawai disana sudah bepengalaman
dibidangnya dan cukup lama dalam memegang laporan keuangan di
peusahaan tesebut.

4.1.5 Manajemen Pemasaran


TB. Raja Bangunan memiliki manajemen pemasaran yang
kurang efektif. Karena walaupun sudah cukup dikenal,perusahaan
tidak melakukan pengiklanan lagi keberbagai media. Namun hanya
melakukannya melalui Marketingnya saja. Tetapi untuk promotion
nya TB. Raja Bangunan melakukannya dengan baik. Yaitu dengan
meberikan discount free ongkir kepada pelanggan-pelanggannya.

5.2 SARAN

5.2.1 Manajemen dan Organisasi


Pelaksanaan Manajemen dan Organisasi di TB. Raja Bangunan
sudah cukup baik. Namun, saya berharap untuk lebih ditingkatkan lagi
keorganisasiannya di dalam perusahaan. Supaya seluruh pihak yang
berada dalam perusahaan berjalan dengan kondusif dan efektif..

5.2.2 Manajemen Sumber Daya Manusia


Saran saya untuk TB. Raja Bangunan bisa merekut lebih banyak
karyawan, agar setiap bidang di perusahaan bisa berjalan lebih baik.
Perusahaan juga seharusnya bisa lebih memperdulikan karir karyawan
lainnya untuk pengembangan karir. Serta untuk penempatan bagian
karyawan harus sesuai dengan prosedur dan tingkat pendidikannya.

5.2.3 Manajemen Operasional/Produksi


Operasional di TB. Raja Bangunan sudah baik. Cara perusahaan
merespon pemesanan dan pengiriman barang juga baik sekali karena
dilakukan dengan tanggap dan cepat.

5.2.4 Manajemen Keuangan


Menurut saya Manajemen keuangan di TB. Raja Bangunan
sudah cukup baik dan rapi. Saya berharap untuk perusahaan supaya
manajemennya dipertahankan dan kalau bisa ditingkatkan lagi.
Manajemen keuangannya dapat bejalan baik dikarenakan
karyawannya yang sudah berpengalaman.
5.2.5 Manajemen Pemasaran
Seharusnya TB. Raja Bangunan meningkatkan pemasarannya
dan promosi tentang barang dari perusahaannya. Dengan cara-cara
yang lebih ke jaman sekarang. Seperti membuat situs resmi
perusahaan dan melalui media sosial yang tentunya lebih banyak
peluang pasarnya.

DAFTAR PUSTAKA
Marshall B. Romney dan Paul John Steinbart. 2013. Accounting
Information System. Australia : Pearson Australia

Faiz Zamzami, nabella Duta Nusa, dan Ihda Arifin Faiz. 2016. System
informasi akuntansi. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

Krismiaji. 2010. Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta : Akademi


Manajemen Perusahaan YKPN
James A.Hall. 2009. Accounting Information Systems, Edisi empat,
terjemahan Deny Amos Kwary,M. Hum dan Dewi Fitriasari,M.Si.
Jakarta : Penerbit Salemba Empat

Anastasia Diana & Lilis Setiawati. 2011. Sistem informasi akuntansi


Yogyakarta : Andi offset

PRS. 2020. Badan Usaha (Tidak Berbadan Hukum dan Berbadan


Hukum), Jakarta, (Online)

(https://menuruthukum.com/2020/01/15/badan-usaha-tidak-berbadan-
hukum-dan-berbadan-hukum/ (15 Januari 2020))

Zulkifli Amsyah. 2005. Manajemen Sistem Informasi. Jakarta :Gramedia


Pustaka Utama.

LAMPIRAN – LAMPIRAN

a. Dokumentasi Kegiatan PKL


Gambar 1.3
b. Pimpinan TB. Raja Bangunan

Gambar 1.1 Gambar 1.2


Gambar 1.4
c. Surat Keterangan Melaksanakan PKL

d. Log Book Kegiatan PKL


e. Penilaian PKL Mandiri (Dari Instansi)
1

Anda mungkin juga menyukai