Anda di halaman 1dari 19

PENGARUH EARNING PER SHARE TERHADAP HARGA SAHAM

PADA BANK BRI SYARIAH INDONESIA

Oleh :

Kelompok 9:

- Febriani L. Paledung (17061102276)


- Inry Margaretha (17061102280)
- Olifia V. Antula (17061102299)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

JURUSAN MANAJEMEN

MANADO

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmatNya sehingga proposal
mengenai “Pengaruh Earning Per Share Terhadap Harga Saham Pada Bank BRI Syariah
Indonesia” ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan
terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik pikiran maupun materinya. Penulis sangat berharap semoga makalah ini
dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Manado, 9 November 2020

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG MASALAH

Perbankan sebagai suatu lembaga keuangan kepercayaan masyarakat yang memegang


peranan penting dalam sistem perekonomian, sehingga dapat dikatakan bank merupakan urat
nadi dari sistem keuangan yang beraktifitas menerima simpanan dari masyarakat dalam
bentuk tabungan, giro, deposito dll, yang kemudian dana yang terkumpul dari masyarakat
tersebut disalurkan kembali ke masyarakat dalam bentuk kredit. Sebagai badan usaha yang
bergerak dalam bidang jasa, kepercayaan dari semua pihak yang terkait adalah hal yang
sangat penting baik, bagi pemilik dan pengelola bank maupun masyarakat sebagai pengguna
jasa bank.

Keberadaan sektor perbankan sebagai sub-sistem dalam perekonomian suatu Negara


memiliki peranan yang cukup penting. Bahkan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat
modern, Sebagian besar hampir melibatkan jasa-jasa dari sektor perbankan (Rose,1995:18).
Melalui bank-bank tersebut dana-dana dari masyarakat dapat dihimpun dalam berbagai
bentuk simpanan. Selanjutnya dana yang terkumpul, oleh pihak bank dapat disalurkan
kembali dalam bentuk pemberian kredit kepada sektor bisnis atau pihak-pihak lainnya yang
membutuhkan dana tersebut. Semakin berkembang kehidupan asyarakat dan transaksi-
transaksi perekonomian suatu Negara, akan membutuhkan peranan sektor perbankan melalui
pengembangan produk-produk jasanya.

Perbankan merupakan tonggak utama dalam pengukuran pertumbuhan suatu Negara. Di


Indonesia, perbankan digolongkan menjadi dua, yakni bank umum konvensional dan bank
umum syariah. Sejarah perbankan di Indonesia memperlihatkan bahwa bank konvensional
jauh lebih dulu ada dibandingkan dengan bank Syariah yang baru ada di tahun 1992. Dengan
waktu yang lebih lama itulah bank konvensional menguasai pasar perbankan nasional dengan
jumlah bank yang sudah banyak.

Salah satu kegiatan bank yang sangat penting dan utama adalah menyalurkan kredit
kepada masyarakat, baik kredit perorangan maupun kredit lembaga atau kredit perusahaan,
sehingga pendapatan bank dari kredit yang merupakan bunga merupakan sumber utama
pendapatan bank. Bila diperhatikan neraca bank akan terlihat bahwa sisi aktiva bank akan
didominasi oleh besarnya jumlah kredit. Demikian juga bila diamati dari sisi pendapatan
bank, akan ditemui bahwa pendapatan terbesar bank adalah dari pendapatan bunga dan
provisi atau komisi kredit.

Mengkaji peranan bank yang memiliki fungsi sebagai penghimpun dana dari masyarakat
dan menyalurkan kembali dana ke masyarakat. Dalam peranannya, terdapat hubungan antara
bank dan nasabah yang didasarkan pada unsur kepercayaan dan hukum. Suatu bank hanya
dapat melakukan kegiatan dan mengembangkan banknya apabila masyarakat percaya untuk
menempatkan uangnya dalam produk-produk perbankan yang ada pada bank tersebut.

Bank Islam atau biasa disebut dengan Bank Tanpa Bunga, adalah lembaga
keuangan/perbankan yang operasional dan produknya dikembangkan berlandaskan pada al-
Quran dan Hadits Nabi SAW, dengan kata lain Bank Syariah adalah lembaga keuangan yang
memiliki usaha pokok memberikan pembiayaan dan jasa-jasa lainnya dalam lalu lintas
pembayaran serta peredaran uang yang pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip syariat
Islam. Bank syariah menghindari sistem bunga dalam mengoperasikan usahanya. Keberadaan
bank syariah/bank Islam dapat dijadikan sebagai solusi alternatif terhadap persoalaan tentang
adanya pertentangan antara bunga dengan riba. (Muhammad, 2005 :1) Lahirnya Undang-
undang No.10 tahun 1998 tentang landasan hukum perbankan, telah memberikan arahan yang
jelas tentang jenis-jenis usaha yang boleh dioperasikan dan diimplementasikan secara
Syariah, serta Undang-undang tersebut memberikan peluang terbaik kepada tumbuhnya
Lembaga keuangan Syariah di Indonesia.

Secara umum konsep perbankan syariah menawarkan sistem perekonomian yang


sesuai dengan syariat Islam/prinsip syariah. Ada beberapa perbedaaan konsep dalam
perbankan konvensional yang dianggap membawa kesengsaraan karena mengandung unsur
riba, unsur riba dianggap sangat bertentangan dengan syariat menawarkan berbagai produk
perbankan yang bebas bunga berupa pembiayaan bagi hasil. (Novi, 2015 : 65)

Perkembangan perbankan syariah memberi pengaruh luas terhadap upaya perbaikan


ekonomi umat dan kesadaran baru untuk mengadopsi dan ekspansi lembaga keuangan Islam.
Krisis perbankan yang terjadi sejak tahun 1997 telah membuktikan bahwa bank yang
beroperasi dengan prinsip syariah dapat bertahan di tengah gejolak nilai tukar dan tingkat
suku bunga yang tinggi. Pada saat yang bersamaan, perbankan konvensional tidak memiliki
ketersediaan dana liquid yang cukup untuk operasionalnya. Nasabah peminjam mengalami
ketidakmampuan untuk mengembalikan dana pinjaman karena tingginya nilai suku bunga.
Terpuruknya perbankan konvensional menjadi suatu pelajaran bagi pengambil kebijakan
moneter untuk mencoba menerapkan sistem moneter alternatif. Sistem manajemen syariah
diyakini dapat menjadi solusi dalam membangun kembali sistem perekonomian Indonesia.

Perkembangan perbankan syariah di Indonesia sekarang ini mengalami kemajuan


yang sangat pesat sebagai salah satu infrastruktur sistem perbankan nasional. Eksistensi bank
syariah di Indonesia secara formal dimulai sejak diberlakukannya UU No. 10 tahun 1998
tentang perbankan di Indonesia yang merupakan hasil revisi dari UU No. 7 tahun 1998. UU
No. 10 tahun 1998 ini menjadi dasar hukum akan keberadaan dual banking system yaitu
beroperasinya system perbankan konvensional yang didampingi dengan perbankan syariah di
Indonesia. (Dheni dkk, 2015 : 2). Perkembangan ini diikuti oleh beredarnya jaringan kantor
perbankan syariah yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Tabel 1. Perkembangan lembaga perbankan syariah di Indonesia periode 2009-2018

Periode

Indikator
2016 2017 2018

BUS 1869 1825 1868

UUS 332 334 347


BPRS 287 274 289
Asset (Miliar Rp) 356.504 424.181 451.202

DPK (Miliar Rp) 279.333 334.888 354.421

Seperti Bank Konvensional, Bank Syariah juga memberikan jasa-jasa pembiayaan.


Jasa-jasa pembiayaan yang diberikan bank syariah jauh lebih beragam daripada jasa-jasa
yang dapat diberikan oleh bank konvensional. Mengenai jasa pembiayaan yang dapat
diberikan oleh bank syariah bukan saja pembiayaan dalam bentuk apa yang disebut dalam
istilah perbankan konvensional sebagai kredit, tetapi juga memberikan jasa-jasa pembiayaan
yang biasanya diberikan oleh lembaga pembiayaan (multi finance company), seperti leasing,
hire purchase, pembelian barang oleh nasabah bank kepada bank syariah yang bersangkutan
dengan cicilan, pembelian barang oleh bank syariah kepada perusahaan manufaktur dengan
pembayaran di muka, penyertaan modal (equity participation atau venture capital). (Ziqri,
2009 : 4)

Pasca disahkannya UU No. 21 Tahun 2008, perbankan syariah semakin menunjukkan


eksistensinya di industri perbankan Indonesia. Menurut (Muhammad 2005). Maraknya
perbankan syariah ditandai dengan semangat tinggi dari berbagai kalangan, yaitu: ulama,
akademisi, dan praktisi untuk mengembangkan perbankan tersebut, dengan mengacu pada
ajaran al-Quran dan Hadist serta pemahaman bahwa bunga bank adalah riba. Menurut UU
No. 21 Tahun 2008 investasi dengan pembiayaan tidaklah sama. Pembiayaan dalam Pasal 1
Butir 25, memiliki definisi “Penyediaan dana atau tagihan yang dipersamakan dengan itu.”
sedangkan investasi memiliki definisi “Dana yang dipercayakan oleh nasabah kepada bank
syariah berdasarkan akad mudharabah atau akad lain yang tidak bertentangan dengan prinsip
syariah dalam bentuk deposito, tabungan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.”
Kedua istilah di atas secara operasionalnya berbeda, karena investasi sumber dananya dari
nasabah sedangkan pembiayaan sumber dananya dari bank syariah.

Sejarah pendirian PT Bank BRIsyariah Tbk tidak lepas dari akuisisi yang dilakukan
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk terhadap Bank Jasa Arta pada 19 Desember 2007.
Setelah mendapatkan izin usaha dari Bank Indonesia melalui surat no. 10/67/Kep.GBI/
DPG/2008 pada 16 Oktober 2008 BRIsyariah resmi beroperasi pada 17 November 2008
dengan nama PT Bank BRIsyariah dan seluruh kegiatan usahanya berdasarkan prinsip
syariah Islam. Pada 19 Desember 2008, Unit Usaha Syariah PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk melebur ke dalam PT Bank BRISyariah. Proses spin off tersebut berlaku efektif
pada tanggal 1 Januari 2009 dengan penandatanganan yang dilakukan oleh Sofyan Basir
selaku Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan Ventje Rahardjo selaku
Direktur Utama PT Bank BRISyariah.

BRIsyariah melihat potensi besar pada segmen perbankan syariah. Dengan niat untuk
menghadirkan bisnis keuangan yang berlandaskan pada prinsip-prinsip luhur perbankan
syariah, Bank berkomitmen untuk produk serta layanan terbaik yang menenteramkan,
BRIsyariah terus tumbuh secara positif.

BRIsyariah fokus membidik berbagai segmen di masyarakat. Basis nasabah yang


terbentuk secara luas di seluruh penjuru Indonesia menunjukkan bahwa BRIsyariah memiliki
kapabilitas tinggi sebagai bank ritel modern terkemuka dengan layanan finansial sesuai
kebutuhan nasabah.

BRIsyariah terus mengasah diri dalam menghadirkan yang terbaik bagi nasabah dan
seluruh pemangku kepentingan. BRIsyariah juga senantiasa memastikan terpenuhinya
prinsip- prinsip syariah serta Undang-Undang yang berlaku di Indonesia. Dengan demikian,
BRIsyariah dapat terus melaju menjadi bank syariah terdepan dengan jangkauan termudah
untuk kehidupan lebih bermakna. Pada tahun 2018, BRIsyariah mengambil langkah lebih
pasti lagi dengan melaksanakan Initial Public Offering pada tanggal 9 Mei 2018 di Bursa
Efek Indonesia. IPO ini menjadikan BRIsyariah sebagai anak usaha BUMN di bidang syariah
yang pertama melaksanakan penawaran umum saham perdana.

1.2. RUMUSAN MASALAH

Bagaimana pengaruh Earning Per Share (EPS) terhadap harga saham pada Bank BRI
Syariah Indonesia?

1.3. TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan latar belakang dan pokok permasahan diatas, penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui secara jelas Pengaruh Earning Per Share (EPS) Terhadap Harga Saham Pada
Bank BRI Syariah Indonesia.

1.4. KEGUNAAN PENELITIAN


Adapun manfaat dan penelitian adalah:
1. Kegunaan secara teoritis
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi
pemngembangan ilmu pengetahuan tentang kajian perbankan Syariah sebagai
salah satu bagian dari ekonomi islam serta untuk menambah wawasan dan
pengetahuan penulis yang berhubungan dengan pengaruh Earnig Per Share (EPS)
Terhadap Harga Saham Pada Bank BRI Syariah Indonesia.
2. Kegunaan secara praktis
a. Bagi Bank Syariah

Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai cacatan atau koreksi dan acuan untuk
mengambil keputusan dalam mengembangkan bisnis perbankan Syariah, serta dapat
mempertahankan dan meningkan kinerja Syariah Manidir, sekaligus memperbaiki
apabila ada kelemahan ataupun kekurangan dalam menjalankan bisnis bank Syariah.

b. Bagi Institusi

Penelitian dapat memberikan konstibusi dalam ilmu pengetahuan khususnya di


bidang bank Syariah dan sebagai perbandingan untuk penelitian sejenis selanjutnya.

c. Bagi Masyarakat

Hasil penelitian diharapkan dapat berguna bagi masyarakat untuk menambah


wawasan mnegenai kinerja keuangan bank Syariah.

d. Bagi Peneliti

Dengan melakukan penelitian ini, penulis memperoleh pengalaman mengenai


Return Saham pada Bank BRI Syariah.
BAB II

Landasan Teori dan Pengembangan Hipotesis

2.1 Earning Per Share

Investor dalam melakukan investasi di pasar modal membutuhkan ketelitian dalam


pengambilan keputusan yang berhubungan dengan saham. Penilaian secara akurat
dapat meminimalkan resiko agar tidak salah dalam pengambilan keputusan. Oleh
sebab itu, investor perlu menganalisis kondisi keuangan perusahaan untuk
pengambilan keputusan dalam melakukan investasi saham. Untuk mengevaluasi
kondisi keuangan perusahaan, investor dapat melakukannya dengan menghitung rasio
keuangan perusahaan yaitu Earning Per Share (EPS).

Earning per share adalah keuntungan perusahaan yang bisa di bagikan kepada
pemegang saham. Tetapi dalam praktiknya, tidak semua keuntungan ini dapat
dibagikan di tahun sebagai laba di tahan. Earning Per Share merupakan perbandingan
antara laba bersih setelah pajak pada satu tahun buku dengan jumlah saham yang
diterbitkan (Ang, 1997).

Tandelilin (2007:241) Earning Per Share merupakan rasio yang menunjukkan


besarnya laba bersih perusahaan yang siap dibagikan bagi semua pemegang saham
perusahaan. Samsul (2006:167), investor yang membeli prospek perusahaan, yang
tercermin pada laba per saham, jika laba per saham tinggi, maka prospek perusahaan
lebih baik, sementara itu jika laba per saham lebih rendah berarti kurang baik.
(Herlinha dan Hardianto, 2007) dalam Hadianto (2008:164), EPS yang lebih besar
menandakan kemampuan perusahaan yang lebih besar dalam menghasilkan
keuntungan bersih bagi pemegang saham, keadaan ini akan mendorong harga saham
mengalami kenaikan.

Tripton Darmdji dan Hendy M. Fakhrudin (2001) menjelaskan bahwa dimaksud


dengan Earning Per Sahre (EPS) adalah, “rasio yang menunjukan seberapa besar
keuntungan (return) ynag diperoleh investor atau pemegang saham per saham.” Makin
tinggi nilai EPS maka makin baik karena semakin tinggi nilai EPS maka semakin
besar laba yang disediakan untuk pemegang saham. Earning Per Sahre (EPS) secara
matematis dirumuskan sebagai berikut :

LABA BERSIH SETELAH PAJAK


EPS=
JUMLAH SAHAM

EPS mencerminkan kinerja perusahaan tersebut semakin baik. EPS dipengaruhi


oleh pendapatan perusahaan. Jika pendapatan perusahaan tinggi maka EPS juga akan
tinggi begitu juga sebaliknya. Hal ini ini yang akan mempengaruhi harga saham, karna
pergerakan harga saham pengaruh awalnya adalah pendapatan perusahaan (Husnan,
1998;287). Semakin banyaknya permintaan investor terhadap saham perusahaan akan
mengakibatkan harga saham tersebut meningkat. Karena harga saham meningkat
dampak selanjutnya juga akan mempengaruhi tingkat return yang diharapkan, yang
tentunya juga akan naik. Semakin tinggi EPS akan meningkatkan harga saham dan
tingkat return yang diharapkan dan sebaliknya. Oleh karena itu, EPS merupakan salah
satu indikator yang dapat menunjukkan kinerja perusahaan, karena besar kecilnya EPS
akan ditentukan oleh laba perusahaan atau merupakan hasil yang akan diterima oleh
para pemegang saham untuk lembar saham yang dimilikinya atas keikutsertaanya
dalam perusahaan.

Umumnya manajemen perusahaan, pemegang saham biasa maupun calon


pemegang saham sangat tertarik pada EPS karena menggambarkan jumlah rupiah yang
dapat diperoleh untuk setiap lembar saham biasa dan menggambarkan prospek laba di
masa yang akan datang. Selain itu, laba perlembar saham (EPS) dapat dijadikan sebagai
indikator tingkat nilai perusahaan untuk mengukur keberhasilan dalam mencapai
keuntungan bagi para pemilik saham dalam perusahaan.

2.2 Harga Saham

Harga saham merupakan salah satu indikator pengelolaan perusahaan.


Keberhasilan dalam menghasilkan keuntungan akan memberikan kepuasan bagi
investor yang rasional. Harga saham yang cukup tinggi akan memberikan keuntungan,
yaitu berupa capital gain dan citra yang lebih baik bagi perusahaan sehingga
memudahkan bagi manajemen untuk mendapatkan dana dari luar perusahaan.
Menurut Widodo (2002) dalam kamus istilah ekonomi, saham merupakan surat
bukti kepemilikan modal perseroan terbatas yang memberi hak atas dividen dan lain-
lainnya. Saham dapat didefinisikan tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau
badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Wujud saham adalah selembar
kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan
yang menerbitkan surat berharga tersebut.
Menurut Wachowicz dan Van Horne (2007:562). Harga saham merupakan nilai
suatu saham yang mencerminkan kekayaan tersebut. Saham adalah surat berharga yang
diperdagangkan di pasar modal sering disebut efek atau sekuritas. Harga saham yang
terjadi di pasar bursa pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar dan
ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham yang bersangkutan dipasar modal.

Seorang investor dalam membuat keputusan berinvestasi dalam membeli saham


tertentu, sebelumnya sudah menganilisis terlebih dahulu saham tersebut. Hal ini untuk
menentukan kualitas, prospek dan tanggungan risiko saham. Darmadji dan Fakhruddin
(2006:189,202).

 Penelitian Terdahulu

No Penelitian dan Tahun Judul Penelitian Teknik Hasil Penelititan

Publikasi Analisi
1 Herry Pengaruh Analisis • ROA, ROE, ROI
Return On Regresi dan DER secara
Ma r di ya n to Assets parsial tidak
(Jurnal, (ROA), Return On mempunyai
2013)
Investmen
(ROI), Debt To pengaruh
Equity Ratio signifikan
terhadap
Harga Saham

2 Sri Zuliarni (Jurnal, Pengaruh Analisis EPS dan PER


2012). Earning Per Regresi secara parsial dan
Share simultan
(EPS) dan Price mempunyai
Earning Ratio pengaruh positif
(PER) Terhadap signifikan
Harga Saham terhadap Harga
Sektor Saham
Perdagangan
Besar dan
Ritel Pada
Periode 2000-
2005
di Bursa Efek

Indonesia
3 Placido M. Menaje, Jr Pengaruh Return Analisis • ROA, EPS dan
(Journal, 2012) On Asset, Regresi PBV secara parsial
Price Earning mempunyai
Ratio, Earning pengaruh positif
Per Share, Debt terhadap Harga
to Book Value Saham
Terhadap Harga • PER dan DER
4 Jatnik a Pengaruh Earning Analisis • EPS secara parsial

D w i Asr i Per Share Regresi mempunyai

(Jurnal, dan Tingkat Bunga pengaruh positif

2011) SBI signifikan terhadap

Terhadap Harga Harga saham

Saham • Tingkat Bunga SBI

Perusahaan yang tidak mempunyai

terdaftar di pengaruh signifikan

LQ45 BEI terhadap Harga


Saham

• EPS dan Tingkat

Bunga SBI secara


simultan mempunyai
penngaruh
signifikan terhadap
Harga Saham

5 A. Seetharaman An Empirical Analisis • EPS mempunyai

and John Study on the Regresi pengaruh positif

Rudolph Raj Impact of Earnings signifikan terhadap

(Journal, 2011) Per Share harga saham

on Stock Prices of

a Listed

Bank in Malaysia

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup

Pengaruh Earing Per Shar (EPS) tergadap Return Saham pada Bank BRI Syariah
Indonesia.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Peneliti melakukan penelitian dengan menggunakan data sekunder berupa laporan


keuangan dari www.idx.co.id (Bursa Efek Indonesia).

C. Desain Penelitian

Desain penelitian bagaikan sebuah peta jalan bagi peneliti yang menuntun serta
menentukan arah berlangsungnya proses penelitian secara benar dan tepat sesuai dengan
tujuan yang telah ditetapkan, tanpa desain yang benar seorang peneliti tidak akan dapat
melakukan penelitian dengan baik karena yang bersngkutan tidak mempunyai pedoman
arah yang jelas (Nursalam, 2003 : 81).

Adapun rencana langkah kerja yang dilakukan dalam penyelesaian penelitian ini adalah
sebaga berikutl

1. Memisahkan dan mengelompokkan data-data yang termasuk dalam kriteria sampel.


2. Menghitung setiap rasio-rasio yang menjadi variabel independen dan variabel
dependen dalam penelitian ini.
3. Melakukan analisis deskriptif.
4. Melakukan analisis data dengan uji asumsi klasik.
5. Melakukan uji hipotesis.

D. Metode Pengumpulan Data

Untuk menunjang penelitian, penulis akan menggunakan data sekunder, yaitu data
yang diperoleh dari sumber yang sudah ada. Data sekunder merupakan keterangan atau
fakta-fakta yang diperoleh penulis dari literatur, jurnal, tugas akhir atau skripsi, internet
dan sumber lain yang ada relevansinya dengan penelitian ini.

Dengan metode pengumpulan adalah metode dokumentasi, yaitu dengan cara


mengumpulkan dan mengkaji data sekunder perusahaan yang telah di publikasikan oleh
BEI (Bursa Efek Indonesia) dari tahun 2017-2019.
E. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel
1. Variabel Penelitian

Berikut variabel dependen dan independen yang digunakan dalam penelitian ini :

a). Variabel Independen

Variabel Independen adalah tipe variabel yang menjelaskan atau


mempengaruhi variabel yang lain. Variabel independen yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu :

 Earning Per Share


Earning Per Share atau laba per share merupakan bagian dari laba perusahaan
yang dialokasikan untuk tiap saham yang beredar. Fungsinya yaitu sebagai
indikator kesehatan keuangan perusahaan.

EPS dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :


EPS = (Laba bersih – Deviden pilihan) / Rata-rata saham biasa yang beredar

Atau dapat dihitung juga dengan rumus :


EPS = (Laba bersih – Dividen pilihan) / Rata-rata tertimbang yang beredar

b). Variabel Dependen

Variabel dependen adalah tipe variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh
variabel indepnden. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu :

 Harga Saham

Harga saham adalah harga yang ditetapkan kepada suatu perusahaan bagi
pihak lain yang ingin memiliki hak kepemilikan saham. Nilai harga saham selalu
berubah-ubah setiap waktu. Besaran nilai harga saham dipengaruhi oleh
permintaan dan penawaran yang terjadi antara penjual dan pembeli saham.

2. Definisi Operasiona; Variabel


Berikut ini akan dijelaskan mengenai definisi operasional variabel yang akan
digunakan dalam penelitian, yaitu :

 Earning Per Share

Earnings Per Share (EPS) merupakan alat analisis tingkat profitibilitas


perusahaan yang menggunakan konsep laba konvensional. EPS adalah salah satu
dari dua alat ukur yang sering digunakan untuk mengevaluasi saham biasa
disamping PER (Price Earning Ratio) dalam lingkaran keuangan (Fabozzi, 1999:
359).

F. Teknik Analisis Data

Penulis menggunakan metode analisis Regresi Linear Sederhana. Analisis regresi ini
untuk meramalkan variabel dependen jika variabel independen dinaikan atau diturunkan.
Metode analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengukur pengaruh antara lebih
dari satu variabel predictor (variabel bebas) terhadap variabel terkait.

1. Analisis Data Penelitian


 Analisis Deskriptif
Analisis Deskriptif adalah analisis yang dilakukan untuk menilai
karakteristik dari sebuah data. Karakterisitik itu banyak sekali, antara lain:
nilai Mean, Median, Sum, Variance, Standar error, standar error of mean,
mode, range atau rentang, minimal, maksimal, skewness dan kurtosis.
 Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif adalah statistik yang bertujuan untuk mendeskripsikan
atau menggambarkan data. Terdapat berbagai cara dalam mendeskripsikan
data, yang salah satunya adalah dalam bentuk ukuran-ukuran numerik dari
hasil pengolahan terhadap data tersebut.
2. Uji Asumsi Klasik
 Uji Linearitas
Uji ini ditentukan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel bebas
sebagai predictor mempunyai hubungan linear atau tidak dengan variabel
terikat. Menurut Sugiyono, “Kalau tidak linear mak analisis regresi tidak bisa
dilanjutkan.
 Uji Autokorelasi
Uji Autokorelasi adalah sebuah analisis statistik yang dilakukan untuk
mengetahui adakah korelasi variabel yang ada di dalam model prediksi dengan
perubahan waktu. Oleh karena itu, apabila asumsi autokorelasi terjadi pada
sebuah model prediksi, maka nilai disturbance tidak lagi berpasangan secara
bebas, melainkan berpasangan secara autokorelasi.
3. Analisis Linear Sederhana
Regresi Linear Sederhana adalah Metode Statistik yang berfungsi untuk
menguji sejauh mana hubungan sebab akibat antara Variabel Faktor Penyebab (X)
terhadap Variabel Akibatnya. Faktor Penyebab pada umumnya dilambangkan
dengan X atau disebut juga dengan Predictor sedangkan Variabel Akibat
dilambangkan dengan Y atau disebut juga dengan Response. Regresi Linear
Sederhana atau sering disingkat dengan SLR (Simple Linear Regression) juga
merupakan salah satu Metode Statistik yang dipergunakan dalam produksi untuk
melakukan peramalan ataupun prediksi tentang karakteristik kualitas maupun
Kuantitas. Berikut rumusnya :
Y = a + bX
Keterangan :

Y = Variabel Response atau Variabel Akibat (Dependent)


X = Variabel Predictor atau Variabel Faktor Penyebab (Independent)
a = konstanta
b = koefisien regresi (kemiringan); besaran Response yang ditimbulkan oleh
Predictor.

4. Pengujian Hipotesis
 Analisis Koefisien Determinan

Secara umum, koefisien determinasi digunakan sebagai informasi mengenai


kecocokan suatu model dan dihitung untuk mengetahui sejauh mana kecocokan
sejumlah variabel bebas yang ada dalam sebuah model persamaan regresi linier
berganda secara berbarengan mampu menjelaskan variabel tidak bebasnya. Nilai
koefisien determinasi sendiri berada di rentang nol sampai satu. Suatu nilai ini
bisa dikatakan ‘baik’ jika ia berada di atas angka 0,5, sebaliknya suatu nilai
koefisien determinasi dibilang ‘tidak baik’ jika di bawah 0,5.

 Uji Statistik t

Uji statistik t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh variabel


independen secara parsial terhadap variabel dependen. Penggujian secara parsial
menggunakan uji t. (pengujian signifikan).

Uji t digunakan untuk menguji secara parsial masing-masing variabel. Hasil


uji t dapat dilihat pada table coefficients pada kolom sig (significance). Jika
profitabilitas nilai t atau signifikansi < 0,05, maka dapat dikatakan bahwa terdapat
pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial.

Namun, jika probabilitas nilai t atau signifikansi >0,05, maka dapat dikatakan
bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara masing-masing variabel
bebas terhadap variabel terkati.

DAFTAR PUSTAKA
https://ajaib.co.id/koefisien-determinasi-dalam-regresi-beserta-pendekatannya/
#:~:text=Secara%20umum%2C%20koefisien%20determinasi%20digunakan,mampu
%20menjelaskan%20variabel%20tidak%20bebasnya.

http://eprints.ums.ac.id/36823/5/BAB%20I.pdf

http://eprints.umsida.ac.id/3536/1/PROPOSAL%20SKRIPSI%20fixx.pdf

https://eprints.uny.ac.id/9901/1/bab%201%20-08108249138.pdf

https://id.wikipedia.org/wiki/Harga_saham

https://jurnal-sdm.blogspot.com/2010/01/earnings-per-share-eps-definisi-dan.html

https://www.brisyariah.co.id/tentang_kami.php?
f=sejarah&idp=bcd48e296ffef6a68460b9c2116ea9e3

Anda mungkin juga menyukai