Anda di halaman 1dari 20

TUGAS MAKALAH PENGANTAR BISNIS

FUNGSI PERBANKAN

Disusun oleh :
Kelompok 9
( 0114104009 )

Dine Fitriani

( 0114104033 )

Ica Cahyaningsih Untari

( 0114104019 )

Melati Fuji Lestari Lumban Toruan

Dosen Pembimbing Rina Tresnawati, S.E., M.M

FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI


UNIVERSITAS WIDYATAMA
BANDUNG 2014

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan pertolonganNya
kami dapat menyelesaiakan Makalah yang berjudul Fungsi Perbankan. Meskipun banyak rintangan
dan hambatan yang kami alami dalam proses pengerjaannya, tapi kami berhasil menyelesaikannya
dengan baik.
Tak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pembina yang telah membantu kami
dalam mengerjakan makalah ini. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada teman-teman
mahasiswa yang juga sudah memberi kontribusi baik langsung maupun tidak langsung dalam
pembuatan makalah ini. Tentunya ada hal-hal yang ingin kami berikan kepada masyarakat dari hasil
makalah ini. Karena itu kami berharap semoga makalah ini dapat menjadi sesuatu yang berguna bagi
kita.
Pada bagian akhir, kami akan mengulas tentang berbagai masukan dan pendapat dari orangorang yang ahli di bidangnya, karena itu kami harapkan hal ini juga dapat berguna bagi kita bersama.
Semoga makalah yang kami buat ini dapat membuat kita mencapai kehidupan yang lebih baik lagi.
Tim Penyusun

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Fungsi dan peran bank sangat krusial bagi perekonomian suatu negara, keberadaan aset
bank dalam bentuk kepercayaan masyarakat sangat penting dijaga guna meningkatkan
efisiensi penggunaaan bank dan efisiensi intermediasi serta untuk mencegah terjadinya bank
ruhs dan panics. Kepercayaan dari masyarakat juga diperlukan karena bank tidak memiliki
uang tunai yang cukup untuk membayar kewajiban kepada seluruh nasabahnya
sekaligus.Yang perlu diperhatikan adalah pengertian dari bank itu sendiri, yaitu berdasarkan
Pasal 1 Undang-Undang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998, adalah badan usaha yang
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada
masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan
taraf hidup rakyat banyak.
Dari sini dapat dilihat fungsi utama bank yang kemudian ditegaskan dalam pasal 3 UU
no. 10 tahun 1998 tentang perbankan, fungsi utama perbankan Indonesia adalah sebagai
penghimpun dan penyalur dana masyarakat. Sebagaimana fungsi perbankan pada umumnya,
selain menghimpun dana (menerima simpanan), bank juga menyalurkan dana tersebut dalam
bentuk pemberian pinjaman uang/kredit. Bank sebagai lembaga keuangan berperan sebagai
perantara keuangan masyarakat antara pihak yang kelebihan dana dengan pihak yang
membutuhkan dana. Bank menerima simpanan masyarakat dalam bentuk giro, deposito dan
tabungan kemudian menyalurkannya kembali ke masyarakat dalam bentuk kredit. Dalam
rangka memberikan pinjaman kredit, bank selain harus mampu melindungi dirinya sendiri
juga harus melindungi masyarakat yang dananya dikelola oleh bank dengan cara mengetahui
hak dan kewajibannya masing-masing pihak. Hak dan kewajiban ini tertuang dalam suatu
perjanjian, perjanjian kredit. Perjanjian kredit terjadi karena kesepakatan antara bank dan
debiturnya, dengan dibuatnya dan ditandatangani perjanjian kredit tersebut maka para pihak
yang bersangkutan terikat satu sama lain dan perjanjian tersebut berlaku sebagai undangundang bagi para pihak yang membuatnya (vide pasal 1313 jo pasal 1338 KUHper).
Perjanjian tersebut berisi ketentuan mengenai legalitas perusahaan debitur, status hukum
debitur dan syarat-syarat pelaksanaan kredit, syarat pembayaran kredit, pengikatan jaminan,
jumlah dan lamanya fasilitas kredit yang dinikmati debitur. Perjanjian kredit yang diberikan
oleh bank kepada nasabah bukanlah tanpa risiko, karena suatu risiko mungkin saja terjadi.
Risiko yang umumnya terjadi adalah risiko kegagalan atau kemacetan dalam pelunasan.
Keadaan tersebut sangatlah berpengaruh kepada kesehatan bank, karena uang yang
dipinjamkan kepada debitur berasal atau bersumber dari masyarakat yang disimpan pada
bank itu sehingga risiko tersebut sangat berpengaruh atas kepercayaan masyarakat kepada
bank yang sekaligus kepada keamanan dana masyarakat tersebut. Dalam pelaksanaannya
bank harus memperhatikan asas-asas perkreditan yang sehat. Untuk mengurangi risiko
tersebut, jaminan pemberian kredit dalam arti keyakinan atas kemampuan dan kesanggupan
debitur untuk melunasi kewajibannya sesuai dengan yang diperjanjikan merupakan faktor
penting yang harus diperhatikan oleh bank. Untuk memperoleh keyakinan tersebut, sebelum
memberikan kredit, bank harus melakukan penilaian yang saksama terhadap watak,
kemampuan, modal agunan, dan prospek usaha dari debitur. Apabila unsur-unsur yang ada
telah dapat meyakinkan kreditur atas kemampuan debitur maka jaminan cukup hanya berupa
jaminan pokok saja dan bank tidak wajib meminta jaminan tambahan. Begitu pentingnya
masalah kredit ini bagi bank, sehingga pelaksanaannya tunduk pada berbagai ketentuan yang
mengatur berbagai segi yang terkait, seperti kriteria debitur yang harus didasarkan pada

penelitian kemampuan yang mendalam, namun memang ternyata adanya aturan yang jelas
belum menjamin sama sekali ketertiban dan pelaksanaannya, aturan itu masih harus diikuti
dengan pengawasan yang sangat ketat.
Industri perbankan di Indonesia telah mengalami masalah-masalah yang apabila
diamati akar penyebabnya adalah lemah dan tidak diterapkannya tata kelola perusahaan yang
baik (good corporate governance). Hal ini menyebabkan industri perbankan tidak secara hatihati menyerap pertumbuhan resiko kredit dan harga domestik yang cepat berubah sementara
itu, tidak transparannya praktik dan pengelolaan suatu bank mengakibatkan badan pengawas
sulit mendeteksi praktik kecurangan yang dilakukan oleh pengurus dan pejabat bank.
Pengaruh turunnya kurs Rupiah langsung berdampak pada kredit bank yang berbentuk valuta
asing (valas) yang tentunya jumlah dari kredit itu jadi berlipat-lipat. Kredit semacam ini
biasanya langsung masuk dalam kategori macet. Dari krisis moneter hingga krisis perbankan,
merupakan mata rantai yang saling berkaitan, karena perbankan adalah lembaga keuangan
yang menjalankan perniagaan dana atau uang. Dengan kata lain, bank sangat erat kaitannya
dengan kegiatan peredaran uang, dalam rangka melancarkan seluruh aktifitas keuangan
masyarakat. Kredit bermasalah sebenarnya bukan merupakan hal baru, sudah banyak
pelanggaran-pelanggaran yang terjadi berkaitan dengan pemberian kredit yang pada akhirnya
menjadi macet, namun informasi mengenai adanya keberadan kredit bermasalah ini kurang
transparan karena membuka informasi tersebut dianggap sebagai tindakan yang melanggaran
ketentuan rahasia bank. Oleh karena itulah, dengan dikeluarkannya perubahan Undangundang Perbankan No.10 Tahun 1998, memberi kejelasan mengenai apa saja yang termasuk
rahasia bank, sehingga org tidak menggunakan dalih rahasia bank yang tergolong berhasil
untuk menutupi pelanggaran yang terjadi dalam bank.
1.2 Rumusan Masalah
1. Dalam menjalankan kegiatannya bank mempunyai peran penting dalam sistem
keuangan, jelaskan peranannya
2. Jelaskan fungsi bank?
1.3 Tujuan Penulisan Makalah
Untuk mengetahui peran dan fungsi bank sebagai penghimpun dan penyalur dana
kepada masyarakat jadi uang yang di himpun bank dari masyarakat akan digunakan untuk
pembangunan yang dapat di nikmati oleh masyarakat.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Bank
Bank adalah sebuah lembaga intermediasi keuangan umumnya didirikan dengan
kewenangan untuk menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan menerbitkan promes
atau yang dikenal sebagai banknote. Kata bank berasal dari bahasa Italia banca berarti tempat
penukaran uang. Sedangkan menurut undang-undang perbankan bank adalah badan usaha
yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya
kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Menurut UU RI No 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, dapat
disimpulkan bahwa usaha perbankan meliputi tiga kegiatan, yaitu menghimpun dana,
menyalurkan dana, dan memberikan jasa bank lainnya. Kegiatan menghimpun dan
menyalurkan dana merupakan kegiatan pokok bank sedangkan memberikan jasa bank
lainnya hanya kegiatan pendukung. Kegiatan menghimpun dana, berupa mengumpulkan dana
dari masyarakat dalam bentuk simpanan giro, tabungan, dan deposito. Biasanya sambil
diberikan balas jasa yang menarik seperti, bunga dan hadiah sebagai rangsangan bagi
masyarakat. Kegiatan menyalurkan dana, berupa pemberian pinjaman kepada
masyarakat. Sedangkan jasa-jasa perbankan lainnya diberikan untuk mendukung kelancaran
kegiatan utama tersebut. Bank didirikan oleh Prof. Dr. Ali Afifuddin, SE. Inilah beberapa
manfaat perbankan dalam kehidupan:
a. Sebagai model investasi, yang berarti, transaksi derivatif dapat dijadikan sebagai salah
satu model berinvestasi. Walaupun pada umumnya merupakan jenis investasi jangka
pendek ( yield enhancement ).
b. Sebagai cara lindung nilai, yang berarti, transaksi derivatif dapat berfungsi sebagai
salah satu cara untuk menghilangkan risiko dengan jalan lindung nilai ( hedging ),
atau disebut juga sebagai risk management.
c. Informasi harga, yang berarti, transaksi derivatif dapat berfungsi sebagai sarana
mencari atau memberikan informasi tentang harga barang komoditi tertentu
dikemudian hari ( price discovery ).
d. Fungsi spekulatif, yang berarti, transaksi derivatif dapat memberikan kesempatan
spekulasi (untung-untungan ) terhadap perubahan nilai pasar dari transaksi derivatif
itu sendiri.
e. Fungsi manajemen produksi berjalan dengan baik dan efisien, yang berarti, transaksi
derivatif dapat memberikan gambaran kepada manajemen produksi sebuah produsen
dalam menilai suatu permintaan dan kebutuhan pasar pada masa mendatang.
Berikut ini adalah definisi/pengertian bank menurut para ahli dan berbagai sumber:
1. Dahlan Siamat
Menurut Dahlan Siamat, bank didefinisikan sebagai suatu badan usaha yang kegiatan
utamanya menerima simpanan dari masyarakat dan atau pihak lainnya, kemudian
mengalokasikannya kembali untuk memperoleh keuntungan serta menyediakan jasa-jasa
dalam lalu lintas pembayaran.

2. F.E.Perry
Menurut F.E. Perry, bank adalah suatu badan usaha yang traksaksinya berkaitan dengan
uang, menerima simpanan (deposito) dari nasabah, menyediakan dana atas setiap
penarikan, melakukan penagihan cek-cek atas perintah nasabah, memberikan kredit dan
atau menanamkan kelebihan simpanan tersebut sampai dibuthkan untuk pembayaran
kembali.
3. Kuncoro
Menurut Kuncoro dalam bukunya Manajemen Perbankan, Teori dan Aplikasi (2000: 68),
definisi dari bank adalaha lembaga keuangan yang usaha pokoknya adalah menghimpun
dana dan menyalurkan kembali dana tersebtu ke masyarakat dalam bentuk kredit serta
memberikan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang.
4. Pierson
Menurut Pierson, seorang ahli ekonomi dari Belanda, bank adalah badan atau lembaga
yang menerima kredit. Bank menerima simpanan dari masyarkat dalam bentuk giro,
deposito berjangka dan tabungan. Simpanan dari masyarakat tersebut kemudian dikelola
dengan cara menyalurkannya dalam bentuk investasi dan kredit kepada badan usaha
swata atau pemerintah. Dari kegiatan tersebut, bank memeperoleh keuntungan berupa
dividen atau pendapatan bunga yang dapat digunakan untuk membayar biaya operasional
dan mengambangkan usaha.
5. Prof.GM.VerrijinStuart
Dalam bukunya Bank Politik, Prof. GM. Verrijin Stuart mendefiniskan bank sebagai
suatu badan usaha yang bertujuan memuaskan kebutuhan kredit, baik dengan alat-alat
pembayaran sendiri atau dengan uang yang diperolehnya dari orang lain, maupun dengan
jalan
mengedarkan
alat-alat
penukaran
baru
berupa
uang
giral.
6. Somary
Somary menyatakan bahwa bank adalah badan usaha yang aktif memberikan kredit
kepada nasabah, untuk jangka pendek, menengah, atau jangka panjang, bank pemerintah
memperoleh dana dari anggaran belanja Negara yang disisihkan, sedangkan bank swasta
memperoleh modal dari saham. Apabila modal saham tidak mencukupi, maka bank dapat
melakukan pengumpulan dana melalui:
a. Kredit likuiditas dari bank sentral
b. Pinjaman dari bank-bank dalam dan luar negeri
c. Penerbitan saham baru, obligasi dan sertifikat bank, Keuntungan yang diperoleh
bank berasal dari selisih antara bunga kredit yang diterima dan yang dikeluarkan.
7. RG.Howtery
RG. Howtery dalam bukunya Currency on Credit, menyatakan bahwa uang di tangan
masyarakat berfungsi sebagai alat penukar (medium exchange) dan sebagai alat
pengukur nilai (standard on value). Masyarakay memperoleh alat penukar (uang)
berdasarkan kredit yang diperoleh oleh badan perantara utang dan piutang, yaitu bank.
Dari pendapat ini, dapat disimpulkan suatu definisi bank, yaitu badan perantara kredit.
8. A.Abdurracham
Dalam bukunya Ensiklopedi Ekonomi Keuangan dan Perdagangan, A. Abdurrachman
merumuskan defisini bank sebagai suatu lembaga keuangan yang melaksanakan berbagai
macam jasa, seperti pinjaman, mengedarkan mata uang, bertindak sebagai tempat
penyimpanan benda-benda berharga, membiayai usaha perusahaan, dan lain-lain.
Menurutnya bank adalah suatu usaha perdagangan yang menjual jasa penyimpanan uang
dan pemberian kredit dengan tujuan mencari keuntungan yang wajar dari bermoral.

9. UUNo.14Tahun1967
UU No. 14 Tahun 1967 mengatur tentang pokok-pokok perbankan. Dalam memberikan
kredit didefinisikan sebagai lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit
dan jasa dalam lalu lintas pembayaran dan pengedaran uang. Pemberian kredit dapat
dilakukan dengan modal sendiri. Dengan dana yang dipercayakan oleh pihak ketiga, atau
dengan
mengedarkan
alat-alat
pembayaran
berupa
uang
giral.
10. UUNo.7Tahun1992pasal1ayat1
UU No. 7 Tahun 1992 pasal 1 ayat 1 yang mengatur tentang perbankan memberikan
definisi tentang bank sebagai badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat
dalam bentuk simpanand an menyalutkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit
dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Definisi ini menjelaskan bahwa dalam menjalankan usahanya bank tidak hanya mencari
keuntunga samara, tetapi juga berfungsi sebagai sarana untuk meningkatkan
kesejahteraan
masyarakat
dan
pemerataan
pendapatan.
Dari pengertian-pengertian di atas maka dapat disimpulkan kembali pengertian umum
tentang bank, yaitu lembaga keuangan yang usahanya menyerap dana dari kelompok
masyarakat yang berkelebihan dana menyalurkannya kepada kelompok masyarakat yang
kekurangan dan membutuhkan dana serta memenuhi persyaratan terntentu untuk
diberikan bantuan dana tersebut
2.2 Sejarah bank
Bank pertama kali didirikan dalam bentuk seperti sebuah firma pada umumnya pada
tahun 1690, pada saat kerajaan Inggris berkemauan merencanakan membangun kembali
kekuatan armada lautnya untuk bersaing dengan kekuatan armada laut Perancis akan tetapi
pemerintahan Inggris saat itu tidak mempunyai kemampuan pendanaan kemudian
berdasarkan gagasan William Paterson yang kemudian oleh Charles Montagu direalisasikan
dengan membentuk sebuah lembaga intermediasi keuangan yang akhirnya dapat memenuhi
dana pembiayaan tersebut hanya dalam waktu duabelas hari.
Sejarah mencatat asal mula dikenalnya kegiatan perbankan adalah
pada zaman kerajaan tempo dulu di daratan Eropa. Kemudian usaha perbankan ini
berkembang
ke Asia
Baratoleh
para pedagang. Perkembangan
perbankan
di Asia, Afrika dan Amerika dibawa oleh bangsa Eropa pada saat melakukan penjajahan ke
negara
jajahannya
baik
di
Asia,
Afrika
maupun
benua
Amerika. Bila
ditelusuri, sejarah dikenalnya perbankan dimulai dari jasa penukaran uang. Sehingga dalam
sejarah perbankan, arti bank dikenal sebagai meja tempat penukaran uang. Dalam perjalanan
sejarah kerajaan pada masa dahulu penukaran uangnya dilakukan antar kerajaan yang satu
dnegan kerajaan yang lain. Kegiatan penukaran ini sekarang dikenal dengan nama Pedagang
Valuta Asing (Money Changer). Kemudian dalam perkembangan selanjutnya, kegiatan
operasional perbankan berkembang lagi menjadi tempat penitipan uang atau yang disebut
sekarang ini kegiatan simpanan. Berikutnya kegiatan perbankan bertambah dengan kegiatan
peminjaman uang. Uang yang disimpan oleh masyarakat, oleh perbankan dipinjamkan
kembali kepada masyarakatyang membutuhkannya. Jasa-jasa bank lainnya menyusul sesuai
dengan perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat yang semakin beragam.
2.3 Jenis Jenis Bank

A . Bank Sentral
Bank yang tugasnya dalam menerbitkan uang kertas dan logam sebagai alat
pembayaran yang sah dalam suatu negara dan mempertahankan konversi uang dimaksud
terhadap emas atau perak atau keduanya. Bank sentral adalah suatu institusi yang
bertanggung jawab untuk menjaga stabilitas harga atau nilai suatu mata uang yang berlaku
dinegara tersebut, yang dalam hal ini dikenal dengan istilah inflasi atau naiknya harga-harga
yang dalam arti lain turunnya suatu nilai uang. Bank Sentral menjaga agar tingkat inflasi
terkendali dan selalu berada pada nilai yang serendah mungkin atau pada posisi yang optimal
bagi perekonomian (low/zero inflation), dengan mengontrol keseimbangan jumlah uang dan
barang. Apabila jumlah uang yang beredar terlalu banyak maka bank sentral dengan
menggunakan instrumen dan otoritas yang dimilikinya. Bank sentral di suatu negara, pada
umumnya adalah sebuah instansi yang bertanggung jawab atas kebijakan moneter di wilayah
negara tersebut. Bank Sentral berusaha untuk menjaga stabilitas nilai mata uang, stabilitas
sektor perbankan, dan sistem finansial secara keseluruhan. Di Indonesia, fungsi bank sentral
diselenggarakan oleh Bank Indonesia. Peran bank sentral:
1.Memelihara rekening pemerintah
2.Memberikan pinjaman sementara
3. Memberikan pinjaman khusus
4.Melaksanakan transaksi yang menyangkut jual beli valuta asing (valas)
5.Menerima pembayaran pajak
6.Membantu pembayaran pemerintah dari pusat ke daerah
7.Mengumpulkan dan menganalisis data ekonomi

3.

B . Bank Umum,
Bank yang bukan saja dapat meminjamkan atau menginvestasikan berbagai jenis
tabungan yang diperolehnya, tetapi juga dapat memberikan pinjaman dari menciptakan
sendiri uang giral. Pengertian Bank Umum menurut Peraturan Bank Indonesia No.
9/7/PBI/2007 adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau
berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran. Jasa yang diberikan oleh bank umum bersifat umum, artinya dapat memberikan
seluruh jasa perbankan yang ada. Bank umum sering disebut bank komersial (commercial
bank). Peran Bank Umum:
1. Penciptaan Uang
Uang yang diciptakan bank umum adalah uang giral, yaitu alat pembayaran lewat
mekanisme pemindahbukuan (kliring).
2. Mendukung Kelancaran Mekanisme Pembayaran
Fungsi lain dari bank umum yang juga sangat penting adalah mendukung kelancaran
mekanisme pembayaran. Hal ini dimungkinkan karena salah satu jasa yang ditawarkan
bank umum adalah jasa-jasa yang berkaitan dengan mekanisme pembayaran. Beberapa
jasa yang amat dikenal adalah kliring, transfer uang, penerimaan setoran-setoran,
pemberian fasilitas pembayaran dengan tunai atau kredit.
Penghimpunan Dana Simpanan Masyarakat
Dana yang paling banyak dihimpun oleh bank umum adalah dana simpanan. Di
Indonesia dana simpanan terdiri atas giro, deposito berjangka, sertifikat deposito,

tabungan dan atau bentuk lainnya yang dapat dipersamakan dengan itu. Kemampuan
bank umum menghimpun dana jauh lebih besar dibandingkan dengan lembaga-lembaga
keuangan lainnya.
4. Mendukung Kelancaran Transaksi Internasional
Bank umum juga sangat dibutuhkan untuk memudahkan dan atau memperlancar
transaksi internasional, baik transaksi barang/jasa maupun transaksi modal.
5. Penyimpanan Barang-Barang Berharga
Penyimpanan barang-barang berharga adalah satu satu jasa yang paling awal yang
ditawarkan oleh bank umum. Masyarakat dapat menyimpan barang-barang berharga
yang dimilikinya seperti perhiasan, uang, dan ijazah dalam kotak-kotak yang sengaja
disediakan oleh bank untuk disewa (safety box atau safe deposit box).
6. Pemberian Jasa-Jasa Lainnya
Di Indonesia pemberian jasa-jasa lainnya oleh bank umum juga semakin banyak dan
luas. Saat ini kita sudah dapat membayar listrik, telepon membeli pulsa telepon seluler,
mengirim uang melalui atm, membayar gaji pegawai menggunakan jasa-jasa bank.
Jasa-jasa ini amat memudahkan dan memberikan rasa aman dan nyaman kepada pihak
yang menggunakannya.
C . Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
Bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan
prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
Kegiatan BPR jauh lebih sempit jika dibandingkan dengan kegiatan Bank Umum. Kegiatan
BPR pada umumnya sama dengan kegiatan Bank Umum, hanya yang menjadi perbedaan
adalah jumlah jasa bank yang dilakukan BPR jauh lebih sempit. BPR dibatasi oleh berbagai
persyaratan, sehingga tidak dapat berbuat seleluasa bank umum. Keterbatasan kegiatan BPR
juga dikaitkan dengan misi pendirian BPR itu sendiri. Dalam praktiknya kegiatan BPR adalah
sebagai berikut:
1. Menghimpun dana hanya dalam bentuk:
Simpanan Tabungan
Simpanan Deposito
2. Menyalurkan dana dalam bentuk:

Kredit Investasi

Kredit Modal Kerja

Kredit Perdagangan
Karena keterbatasan yang dimiliki oleh BPR, maka ada beberapa larangan yang tidak
boleh dilakukan BPR, adalah sebagai berikut:

Menerima Simpanan Giro

Melakukan Kegiatan Valuta Asing (Valas)

Melakukan Kegiatan Perasuransian


D . Bank Syariah, yaitu bank yang beroperasi berdasarkan prinsip bagi hasil (sesuai kaidah
ajaran islam tentang hukum riba)

2.4. Peran Bank


Dalam menjalankan kegiatannya bank mempunyai peran penting dalam sistem
keuangan, yaitu :

a. Pengalihan Aset (asset transmutation)


Yaitu pengalihan dana atau aset dari unit surplus ke unit devisit. Dimana sumber dana
yang diberikan pada pihak peminjam berasal pemilik dana yaitu unit surplus yang jangka
waktunya dapat diatur sesuai dengan keinginan pemilik dana. Dalam hal ini bank berperan
sebagai pangalih aset yang likuid dari unit surplus (lender) kepada unit defisit (borrower).
b. Transaksi (transaction)
Bank memberikan berbagai kemudahan kepada pelaku ekonomi untuk melakukan
transaksi. Dalam ekonomi modern, trnsaksi barang dan jasa tidak pernah terlepas dari
transaksi keuangan. Untuk itu produk-produk yang dikeluarkan oleh bank (giro, tabungan,
depsito, saham dan sebagainya)merupakan pengganti uang dan dapat digunakan sebagai
alat pembayaran.
c. Likuiditas (liquidity)
Unit surplus dapat menempatkan dana yang dimilikinya dalam bentuk produk-produk
berupa giro, tabungan, deposito, dan sebagainya. Produk-produk tersebut masing-masing
mempunyai tingkat likuiditas yang berbeda-beda. Untuk kepentingn likuiditas para
pemilik dana dapat menempatkan dananya sesuai dengan kebutuhan dan kepentingannya.
Dengan demikian bank memberikan fasilitas pengelolaan likuiditas kepada pihak yang
mengalami surplus likuiditas dan menyalurkannya kepada pihak yang mengalami
kekurangan likuiditas.
d. Efisiensi (efficiency)
Peranan bank sebagai broker adalah menemukan peminjam dan pengguna modal
tanpa mengubah produknya. Disini bank hanya memperlancar dan mempertemukan pihakpihak yang saling membutuhkan. Adanya informasi yang tidak simetris (asymmetric
information) antara peminjam dan investor menimbulkan masalah insentif. Peran bank
menjadi penting untuk memecahkan masalah insentif tersebut. Untuk itu jelas peran bank
dalam hal ini yaitu menjembatani dua pihak yang saling berkepentingan untuk
menyamakan informasi yang tidak sempurna, sehingga terjadi efisiensi biaya ekonomi
2.5 FUNGSI PERBANKAN SECARA UMUM
A. Penciptaan uang
Uang yang diciptakan bank umum adalah uang giral, yaitu alat pembayaran lewat
mekanisme pemindahbukuan (kliring). Kemampuan bank umum menciptakan uang giral
menyebabkan possisi dan fungsinya dalam pelaksanaan kebijakan moneter. Bank sentral
dapat mengurangi atau menambah jumlah uang yang beredar dengan cara mempengaruhi
kemampuan bank umum menciptakan uang giral.
B. Mendukung Kelancaran Mekanisme Pembayaran
Fungsi lain dari bank umum yang juga sangat penting adalah mendukung
kelancaran mekanisme pembayaran. Hal ini dimungkinkan karena salah satu jasa yang
ditawarkan bank umum adalah jasa-jasa yang berkaitan dengan mekanisme pembayaran.
Beberapa jasa yang amat dikenal adalah kliring, transfer uang, penerimaan setoran-setoran,

pemberian fasilitas pembayaran dengan tunai, kredit, fasilitas-fasilitas pembayaran yang


mudah dan nyaman, seperti kartu plastik dan sistem pembayaran elektronik.
C. Penghimpunan Dana Simpanan Masyarakat
Dana yang paling banyak dihimpun oleh bank umum adalah dana simpanan. Di
Indonesia dana simpanan terdiri atas giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan
dan atau bentuk lainnya yang dapat dipersamakan dengan itu.Kemampuan bank umum
menghimpun dana jauh lebih besar dibandingkan dengan lembaga-lembaga keuangan
lainnya. Dana-dana simpanan yang berhasil dihimpun akan disalurkan kepada pihak-pihak
yang membutuhkan, utamanya melalui penyaluran kredit. Untuk menjalankan fungsinya
sebagai penghimpun dana maka bank memiliki beberapa sumber yang secara garis besar
ada tiga sumber, yaitu:
3. Dana yang bersumber dari bank sendiri yang berupa setoran modal waktu pendirian
4. Dana yang berasal dari masyarakat luas yang dikumpulkan melalui usaha perbankan
seperti usaha simpanan giro, deposito dan tabanas
5. Dana yang bersumber dari Lembaga Keuangan yang diperoleh dari pinjaman dana yang
berupa Kredit Likuiditas dan Call Money (dana yang sewaktu-waktu dapat ditarik oleh
bank yang meminjam) dan memenuhi persyaratan. Mungkin Anda pernah mendengar
beberapa bank dilikuidasi atau dibekukan usahanya, salah satu penyebabnya adalah
karena banyak kredit yang bermasalah atau macet
D. Mendukung Kelancaran Transaksi Internasional
Bank umum juga sangat dibutuhkan untuk memudahkan dan atau memperlancar
transaksi internasional, baik transaksi barang/jasa maupun transaksi modal. Kesulitankesulitan transaksi antara dua pihak yang berbeda negara selalu muncul karena perbedaan
geografis, jarak, budaya dan sistem moneter masing-masing negara. Kehadiran bank
umum yang beroperasi dalam skala internasional akan memudahkan penyelesaian
transaksi-transaksi tersebut. Dengan adanya bank umum, kepentingan pihak-pihak yang
melakukan transaksi internasional dapat ditangani dengan lebih mudah, cepat, dan murah.
E. Penyimpanan Barang-Barang Berharga
Penyimpanan barang-barang berharga adalah satu satu jasa yang paling awal yang
ditawarkan oleh bank umum. Masyarakat dapat menyimpan barang-barang berharga yang
dimilikinya seperti perhiasan, uang, dan ijazah dalam kotak-kotak yang sengaja disediakan
oleh bank untuk disewa (safety box atau safe deposit box). Perkembangan ekonomi yang
semakin pesat menyebabkan bank memperluas jasa pelayanan dengan menyimpan
sekuritas atau surat-surat berharga.
F. Pemberian Jasa-Jasa Lainnya
Di Indonesia pemberian jasa-jasa lainnya oleh bank umum juga semakin banyak dan
luas. Saat ini kita sudah dapat membayar listrik, telepon membeli pulsa telepon seluler,
mengirim uang melalui atm, membayar gaji pegawai dengan menggunakan jasa-jasa bank.
Adapun secara spesifik bank bank dapat berfungsi sebagai agent of trust, agent of
develovment dan agen of services.

1. Agent Of Trust
Yaitu lembaga yang landasannya kepercayaan. Dasar utama kegiatan perbankkan
adalah kepercayaan ( trust ), baik dalam penghimpun dana maupun penyaluran dana.
Masyarakat akan mau menyimpan dana dananya di bank apabila dilandasi kepercayaan.
Dalam fungsi ini akan di bangun kepercayaan baik dari pihak penyimpan dana maupun
dari pihak bank dan kepercayaan ini akan terus berlanjut kepada pihak debitor.
Kepercayaan ini penting dibangun karena dalam keadaan ini semua pihak ingin merasa
diuntungkan untuk baik dari segi penyimpangan dana, penampung dana maupun
penerima penyaluran dana tersebut.
2. Agent Of Development
Yaitu lembaga yang memobilisasi dana untuk pembangunan ekonomi. Kegiatan
bank berupa penghimpun dan penyalur dana sangat diperlukan bagi lancarnya kegiatan
perekonomian di sektor riil. Kegiatan bank tersebut memungkinkan masyarakat
melakukan kegiatan investasi, kegiatan distribusi, serta kegiatan konsumsi barang dan
jasa, mengingat bahwa kegiatan investasi , distribusi dan konsumsi tidak dapat
dilepaskan dari adanya penggunaan uang. Kelancaran kegiatan investasi, distribusi, dan
konsumsi ini tidak lain adalah kegiatan pembangunan perekonomian suatu masyarakat.
3. Agent Of Services
Yaitu lembaga yang memobilisasi dana untuk pembangunan ekonomi. Disamping
melakukan kegiatan penghimpun dan penyalur dana, bank juga memberikan penawaran
jasa perbankan yang lain kepada masyarakan. Jasa yang ditawarkan bank ini erat
kaitannya dengan kegiatan perekonomian masyarakat secara umum.

2.6 Kegiatan Bank Secara Umum


A.
Menghimpun Dana (Funding)
Kegiatan menghimpun dana merupakan kegiatan membeli dana dari masyarakat.
Kegiatan ini dikenal juga dengan kegiatan funding. Kegiatan membeli dana dapat dilakukan
dengan cara menawarkan berbagai jenis simpanan. Simpanan sering disebut dengan nama
reke ning atauaccount. Jenis-jenis simpanan yang ada dewasa ini adalah:
1.

Simpanan Giro (Demand Deposit)

Simpanan giro merupakan simpanan pada bank yang penarik annya dapat dilakukan
dengan menggunakan cek atau bilyet giro. Kepada setiap pemegang rekening giro akan
diberikan bunga yang dikenal dengan nama jasa giro. Besarnya jasa giro tergantung dari bank
yang bersangkutan. Rekening giro biasa digunakan oleh para usahawan, baik untuk
perorangan maupun perusahaannya. Bagi bank jasa giro merupakan dana murah ka rena
bunga yang diberikan kepada nasabah relatif lebih rendah dari bunga simpanan lainnya.
2. Simpanan Tabungan (Saving Deposit)
Simpanan Tabungan adalah simpanan pada bank yang penarikan sesuai dengan
persyaratan yang sudah ditetapkan oleh bank. Penarikan tabungan di lakukan menggunakan

buku tabungan, slippenarikan, kuitansi atau kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Kepada
pemegang rekening tabungan akan diberikan bunga tabungan yang meru pakan jasa atas
tabungannya. Sama seperti halnya dengan re kening giro, besarnya bunga tabungan
tergantung dari bank yang bersangkutan. Dalam praktiknya bunga tabungan lebih besar dari
jasa giro.
3.

Simpanan Deposito (Time Deposit)

Deposito merupakan simpanan yang memiliki jangka wak tu tertentu (jatuh


tempo).Penarikannyapun dilakukan sesuai jangka waktu tersebut. Namun saat ini sudah
adabank yang memberikan fasilitas deposito yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat.
jenis depositopun beragam sesuai dengan keinginan nasabah. Dalam praktiknya jenis
deposito terdiri dari deposito berjangka, sertifikat deposito dan deposit on call.
B. Menyalurkan Dana (Lending)
Menyalurkan dana merupakan kegiatan menjual dana yang berhasil dihimpun dari
masyarakat. Kegiatan ini dikenal dengan nama kegiatan Lending. Penyaluran dana yang
dilakukan oleh bank dilakukan melalui pemberian pinjaman yang dalam masyarakat lebih
dikenal dengan nama kredit. Kredit yang diberikan oleh bank terdiri dari beragam jenis,
tergantung dari kemampuan bank yang menyalurkannya. Demikian pula dengan jumlah serta
tingkat suku bunga yang ditawarkan. Sebelum kredit dikucurkan bank terlebih dulu menilai
kelayakan kredit yang diajukan oleh nasabah. Kelayakan ini meliputi berbagai aspek
penilaian. Penerima kredit akan dikenakan bunga kredit yang besarnya tergantung dari bank
yang menyalurkannya. Besar kecilnya bunga kredit sangat mempengaruhi keuntungan bank,
mengingat keuntungan utama bank adalah dari selisih bunga kredit dengan bunga simpanan.
Jenis-jeniskredit:
a.

Kredit Investasi,

Yaitu merupakan kredit yang diberikan kepada pengusaha yang melakukan investasi atau
penanaman modal. Biasanya kredit jenis ini memiliki jangka waktu yang relatif panjang yaitu
di atas 1(satu) tahun. Contoh jenis kredit ini adalah kredit untuk membangun pabrik atau
membeli peralatan pabrik seperti mesin-mesin.
b. Kedit Modal Kerja,
Merupakan kredit yang digunakan sebagai modal usaha. Biasanya kredit jenis ini
berjangka waktu pendek yaitu tidak.lebih dari 1 (satu) tahun. Contoh kredit ini adalah untuk
membeli bahan baku, membayar gaji karyawan dan modal kerja lainnya.
c.

Kredit Perdagangan,

Merupakan kredit yang diberikan kepada para pedagang dalam rangka memperlancar atau
memperluas atau memperbesar kegiatan perdagangannya. Contoh jenis-kredit ini adalah
kredit untuk membeli barang dagangan yang diberikan kepada para suplier atau agen.
d. Kredit Produktif,
Merupakan kredit yang dapat berupa investasi, modal keda atau perdagangan. Dalam arti
kredit ini diberikan untuk diusahakan kembali sehingga pengembalian kredit diharapkan dari
hasil usaha yang dibiayai.
e.

Kredit Konsumtif,

Merupakan kredit yang digunakan untuk keperluan pribadi mi sainya keperluan


konsumsi, baik pangan, sandang maupun pa pan. Contoh jenis kredit ini adalah kredit
perumahan, kredit kendaraan bermotor yang kesemuanya untuk dipakai sendiri.
f.

Kredit Profesi,

Merupakan kredit yang diberikan kepada para kalangan profe sional seperti dosen, dokter
atau pengacara.
C. Memberikan jasa- jasa Bank Lainnya (Services)
Jasa-jasa bank lainnya merupakan kegiatan penunjang untuk mendukung kelancaran
kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana. Sekalipun sebagai kegiatan penunjang,
kegiatan ini sangat banyak memberikan keuntungan bagi bank dan nasabah, bahkan dewasa
ini kegiatan ini memberikan kontribusi keuntungan yang tidak sedikit bagi keuntungan bank,
apalagi keuntungan dari spread based semakin mengecil, bahkan cenderung negatif spread
(bunga sim panan lebih besar dari bunga kredit). Semakin lengkap jasa-jasa bank yang dapat
dilayani oleh suatu bank maka akan semakin baik. Kelengkapan ini ditentukan dari
permodalan bank serta kesiapan bank dalam menyediakan SDM yang handal. Disamping
itu ,juga perlu didukung oleh kecanggihan teknologi yang dimilikinya. Dalam praktiknya
jasa-jasa bank yang ditawarkan meliputi:
1.

Kiriman Uang (Transfer)

Merupakan jasa pengiriman uang lewat bank. Pengiriman uang dapat dilakukan padabank
yang sama atau bank yang berlainan. Pengiriman uang juga dapat dilakukan derigan tujuan
dalam kota, luar kota atau luar negeri. Khusus untuk pengiriman uang keluar negeri harus
melalui bank devisa. Kepada nasabah pengirim dikenakan biaya kirim yang besarnya
tergantung dari bank yang bersangkutan. Pertimbangannya adalah nasabah bank yang
bersangkutan (memiliki rekening di bank yang bersangkutan) atau bukan. Kemudian juga
jarak pengiriman antar bank tersebut.
2.

Kliring (Clearing)

Merupakan penagihan warkat (surat-surat berharga seperti cek, bilyet giro) yang berasal
dari dalam kota. Proses penagihan le wat kliring hanya memakan waktu 1 (satu) hari.
Besarnya biaya penagihan tergantung dari bank yang bersangkutan.
3.

Inkaso (Collection)

Merupakan penagihan warkat (surat-surat berharga seperti cek, bilyet giro) yang berasal
dari luar kota atau luar negeri. Proses penagihan lewat inkaso tergantung dari jarak lokasi
penagihan dan biasanya memakan waktu 1 (satu) minggu sampai 1 (satu) bulan. Besarnya
biaya penagihan tergantung dari bank yang bersangkutan dengan pertimbangan jarak serta
pertimbangan lainnya.
4. Safe Deposit Box
Safe Deposit Box atau dikenal dengan istilah safe loket jasa pelayanan ini memberikan
layanan penyewaan box atau kotak pengaman tempat menyimpan surat-surat berharga atau
barang- barang berharga milik nasabah. Biasanya surat-surat atau barang- barang berharga
yang disimpan di dalam box tersebut aman dari pencurian dan kebakaran. Kepada nasabah
penyewa box di kenakan biaya sewa yang besarnya tergantung dari ukuran box serta jangka
waktu penyewaan.

5.

Bank Card (Kartu kredit)

Bank card atau lebih populer dengan sebutan kartu kredit atau juga uang plastik. Kartu ini
dapat dibelanjakan di berbagaf tem pat perbelanjaan atau tempat-tempat hiburan. Kartu ini
juga dapat digunakan untuk mengambil uang tunai di ATM-ATM yang tersebar diberbagai,
tempat yang strategis. Kepada pemegang kartu kredit dikenakan biaya iuran tahunan yang
besarnya tergantung dari bank yang mengeluarkan. Setiap pembelanjaan memiliki tenggang
waktu pembayaran dan akan dikenakan bunga dari jumlah uang yang telah dibelanjakan jika
melewati tenggang waktu yang telah ditetapkan.
6.

Bank Notes

Merupakan jasa penukaran valuta asing. Dalam jual beli bank notes bank menggunakan
kurs (nilai tukar rupiah dengan mata uang asing).
7.

Bank Garansi

Merupakan jaminan bank yang diberikan kepada nasabah dalam rangka membiayai suatu
usaha. Dengan jaminan bank ini si peng usaha memperoleh fasilitas untuk melaksanakan
kegiatannya dengan pihak lain. Tentu sebelum jaminan bank dikeluarkanbank terlebih dulu
mempelajari kredibilitas nasabahnya.
8. Bank Draft
Merupakan wesel yang dikeluarkan oleh bank kepada para nasabahnya. Wesel ini dapat
diperjualbelikan apabila nasabah membutuhkannya.
9.

Letter of Credit (L/C)

Merupakan surat kredit yang diberikan kepada para eksportir dan importir yangdigunakan
untuk melakukan pembayaran atas transaksi ekspor-impor yang mereka lakukan. Dalam tran
saksi ini terdapat berbagai macam jenis L/C, sehingga nasabah dapat meminta sesuai dengan
kondisi yang diinginkannya.
10.

Cek Wisata (Travellers Cheque)

Merupakan cek perjalanan yang biasa digunakan oleh turis atau wisatawan. Cek Wisata
dapat dipergunakan sebagai alat pem bayaran diberbagai tempat pembelanjaan atau hiburan
seperti hotel, supermarket. Cek Wisata juga bisa digunakan sebagai hadiah kepada para
relasinya.
11.

Menerima setoran-setoran.

Dalam hal ini bank membantu nasabahnya dalam rangka me nampung setoran dari
berbagai tempat antara lain :
- Pembayaran pajak
- Pembayaran listrik
- Pembayaran telepon
- Pembayaran uang kuliah
- Pembayaran air
12.

Melayani pembayaran-pembayaran.

Sama halnya seperti dalam hal menerima setoran, bank juga melakukan pembayaran
seperti yang diperintahkan oleh nasa bahnya antara lain :

- Membayar Gaji/Pensiun/honorarium
- Pembayaran deviden Pembayaran kupon
- Pembayaran bonus/hadiah
13. Bermain di dalam pasar modal.
Kegiatan bank dapat memberikan atau bermain surat-surat berharga di pasar modal.
Bank dapat berperan dalam berbagai kegiatan seperti menjadi:
- Penjamin emisi (underwriter)
- Penjamin (guarantor)
- Wali amanat (trustee)
- Perantara perdagangan efek (pialang/broker)
- Pedagang efek (dealer)
- Perusahaan pengelola dana (invesment company

2.7. PRODUK-PRODUK BANK UMUM


Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usahanya secara konvensional dan
atau berdasarkan prisip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa lalu lintas
pembayaran atau Bank Komersial (commercial ban/c full service bank), berikut contoh
produk bank umum :
a. Giro (Demand Deposit),
Merupakan simpanan pada bank yang penarikannya dapat dilakukan dengan menggunakan
cek atau bilyet giro.
b. Tabungan (Saving Deposit),
Merupakan simpanan pada bank yang penarikan sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan
oleh bank dan dapat dilakukan menggunakan buku tabungan, slip penarikan, kwitansi atau
kartu (ATM).
c. Deposito (Deposit),
Merupakan simpanan pada Bank yang memiliki jangka waktu tertentu, pencairannya
dilakukan pada saat jatuh tempo yang terdiri dari Deposito Berjangka (time deposit),
Sertifikat Deposito (Certificate of Deposit) dan Deposit On Call.
d. Kredit Investasi,
Merupakan kredit yang diberikan kepada nasabah untuk keperluan investasi.
e. Kedit Modal Kerja,
Merupakan kredit yang diberikan kepada nasabah untuk keperluan modal usaha.
f. Kredit Perdagangan,
Merupakan kredit yang diberikan kepada nasabah untuk memperbesar/memperlancar
kegiatan perdagangan.
g. Kredit Produktif,
Merupakan kredit yang dapat berupa investasi, modal keda atau perdagangan.
h. Kredit Konsumtif,

Merupakan kredit yang diberikan kepada nasabah untuk keperluan konsumsi.


i. Kredit Profesi,
Merupakan kredit yang diberikan kepada kalangan professional
j.Kredit Sindikasi,
Merupakan Kredit yang diberikan kepada debitur korporasi secara bersama-sama dengan
beberapa bank lain
k.Kredit Program
Merupakan Kredit yang diberikan bank dalam rangka memenuhi suatu program pemerintah
2.8 Tugas dan Tanggung Jawab bank
1. Tugas Bank
a. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter
1) Menetapkan sasaran moneter dengan memperhatikan laju inflasi yang ditetapkannya.
2) Melakukan pengendalian moneter dengan menggunakan cara-cara termasuk tetapi
tidak terbatas pada:
- Operasi pasar terbuka di pasar uang, baik rupiah maupun valuta asing
- Penetapan tingkat diskonto
- Penetapan cadangan wajib minuman dan
- Pengaturan kredit dan pembiayaan
b. Mengatur dan menjaga kelancaran system pembayaran
1) Melaksanakan dan memberikna persetujuan dan izin atas jasa sisa pembayaran
2) Mewajibkan penyelenggara jasa system pembayaran untuk menyampaikan laporan
tentang kegiatannya
3) Menetapkan penggunaan alat pembayaran
c. Mengatur dan mengawasi bank
1) Melaksanakan pengawasan bank secara langung dan tidak langsung. Pelaksanaa
pengawasan dilakukan antara lain dengan:
a) Mewajibkan bank untuk mengampaikan laporan, keterangan, dan penjelasan sesuai
dengan tata cara yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
b) Melakukan pemeriksaan terhadap bank, baik secara berkala maupun setiap waktu
apabila diperlukan.
2. Tanggung Jawab Bank
Adapun tanggung jawab bank dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Bertindak sebagai pemegang kas pemerintah dengan memberikan bunga atas saldo kas
pemerintah sesuai peraturan perundangan.
b. Bank Indonesia untuk dan atas nama pemerintah dapat menerima pinjaman luar
negeri, menatausahakan, serta menyelesaikan tagihan dan kewajinan keuangan
pemerintah terhadap pihak luar negeri.
c. Pemerintah wajib meminta pendapat bank Indonesia dan atau mengundang Bank
Indonesia dalam sidang kabinet yang membahas masalah ekonomi, perbankan dan
keuangan yang berkaitan dengan tugas Bank Indonesia atau masalah lain yang temasuk
kewenangan Bank Indonesia.
d. Bank Indonesia wajib memberikan pendapat dan pertimbangan kepada pemerintah

mengenai rancangan anggaran pendapatan dan belanja Negara serta kebijakan lain yang
berkaitan dengan tugas dan wewenang Bank Indonesia.
e. Dalam hal pemerintah akan menerbitkan surat-surat urang Negara, pemerintah wjib
terlebih dahulu berkonsultasi dengan dewan perwakilan rakyat. Bank Indonesia dapat
membantu penerbitn fasilitas pembiayaan darurat dan juga kecuali yang berjangka
pendek dalam rangka operasi pengendalian moneter.
f. Bank Indonesia dilarang memberikan kredit kepada pemerintah. Dalam hal Bank
Indonesia melanggar ketentuan tersebut, maka perjanjian pemberian kredit kepada
pemerintah tersebut batal demi hukum. - See more at:
Reformasi Bank
Paket Juni 1983 adalah kebijakan perbankan yang dikeluarkan tanggal 1 juni 1983 ini
juga dikenal sebagai paket non ceiling policy dalam arti perbankan telah dibebaskan dari
ketentuan batas atas (ceiling) suku bunga. Hal ini berarti bank-bank boleh menentukan suku
bunga yang ditawarkan kepada masyarakat sesuai dengan pertimbangannya sendiri. Bank
boleh menawarkan suku bunga kredit yang paling murah sekalipun demikian pula bank boleh
menawarkan suku bunga tabungan atau deposito setinggi langit. Pertimbangannya penentuan
suku bunga itu dipulangkan kepada masing-masing bank sepanjang mengikuti prnsip
ekonomi yaitu sepanjang masih menjamin kelangsungan
hidup bank.
Pokok-pokok
kebijakan
deregulasi
perbankan
1
juni
1983
yakni
:
1. Pagu credit (ceiling policy) dibebaskan artinya setiap bank dapat mengadakan ekspansi
kreditnya menurut pengelolaan masing-masing bank asalkan bank tersebut memiliki loanable
funds
yang
cukup.
2. Loanable funds yang bersumberkan dari kredit likuiditas dan bank Indonesia (KLBI)
dibatasi dan hanya diberikan untuk kredit-kredit yang bersifat prioritas.
3. Masing-masing bank bebas menentukan tingkat bunga simpanan dan bunga pinjamannya

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Secara sederhana bank diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan usahanya
adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut ke
masyarakat serta memberikan jasa-jasa bank lainnya.
Jenis-jenis bank ditinjau dari beberapa segi antara lain:
1. Dilihat dari segi fungsinya
2. Dilihat dari segi kepemilikannya
3. Dilihat dari segi status
4. Dilihat dari segi cara menentukan harga.
Bank memiliki fungsi di antaranya:
1. Sebagai pemantau dalam transaksi
2. Sebagai tabungan dan perkreditan
3. Stabilitas moneter melalui suku bunga
4. Transaksi uang sebagai komoditas.
Tugas-tugas bank yaitu:
1. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter
2. Mengatur dan menjaga kelancaran system pembayaran
3. Mengatur dan mengawasi bank

Adapun tanggung jawab bank diantaranya:


1. Bertindak sebagai pemegang kas pemerintah
2. Pemerintah wajib meminta pendapat bank Indonesia dan atau mengundang Bank
Indonesia dalam sidang kabinet yang membahas masalah ekonomi, perbankan dan
keuangan yang berkaitan dengan tugas Bank Indonesia atau masalah lain yang temasuk
kewenangan Bank Indonesia
Hubungan nasabah dengan bank
1. Hubungan kepercayaan
2. Hubungan kerahasiaan
3. Hubungan menjamin simpanan nasabah penyimpan
4. Hubungan kepedulian terhadap resiko nasabah
5. Hubungan kepedulian terdapat pengaduan nasabah

DAFTAR PUSAKA
http://ferdinandwisnu.wordpress.com/2013/03/10/pengertian-bank-jenis-jenis-bankfungsi-bank-dan-reformasi-bank/
http://trisnabisa.blogspot.com/2013/05/makalah-bank-umum.html
http://makalahvall.blogspot.com/2013/05/makalah-pengertian-fungsi-bank.html

Anda mungkin juga menyukai