Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

LEMBAGA KEUANGAN BANK

Guru Pembimbing: Drs. Dwi Agung, M.Pd.

DISUSUN OLEH (Kelompok 1) :


1. DIVANIA SHAFA’ATHAR P.C. (07)
2. IRFANDI YUSUF (15)
3. KHOLISATU RUHSYATUL ALLAM (16)
4. MUHAMMAD HAZMI RAFSANJANI (25)
5. NOVIA DEWI PUSPASARI (26)
6. RAIHAN YAYANG SYADIDUL AZMI (28)
7. ZERLIN NABILA (36)

SMA NEGERI 1 BOJONEGORO


TAHUN AJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. Yang sudah melimpahkan rahmat,
taufik, dan hidayah – Nya sehingga kami bisa Menyusun maklah ini guna memenuhi tugas
kelompok untuk mata pelajaran Ekonomi, dengan judul “Makalah Lembaga Keuangan
Bank”. Dalam penyusunan laporan ini, kami menyadari bahwa hasil laporan ini, kami
menyadari bahwa hasil laporan ini masih jauh dari kata sempurna.

Oleh sebab itu, kritik serta anjuran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan
guna kesempatan makalah ini. Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Guru mata
pelajaran ekonomi Drs Dwi Agung, M.Pd. Kepada pihak yang sudah menolong turut dan
dalam penyelesaian makalah ini. Atas perhatian serta waktunya, kami sampaikan banyak
terima kasih.
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Lembaga keuangan bank adalah suatu badan usaha yang bergerak di bidang keuangan
yang kegiatannya menghimpun dana dan masyarakat secara langsung dan memberikan
berbagai jasa keuangan kepada masyarakat luas. Lembaga keuangan bank memiliki peranan
yang sangat penting dalam perekonomian negara. Sebagai salah satu lembaga keuangan,
Bank memiliki posisi yang strategis dalam pembangunan dan perekonomian negara.
Pembangunan di bidang ekonomi seperti tertuang dalam pasal 33 ayat (1) yang berbunyi
“perekonomian Indonesia disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan”.
Jasa perbankan pada umumnya terbagi atas dua tujuan. Tujuan pertama bank adalah sebagai
penyedia mekanisme dan alat pembayaran yang efisien bagi nasabah. Bank menawarkan jasa
simpanan, kredit, atau jasa keuangan lainnya. Tanpa adanya penyediaan alat pembayaran
yang efesien ini, maka barang hanya dapat diperdagangkan dengan cara barter yang
memakan waktu.

Indonesia pernah mengalami permasalahan ekonomi pada tahun1997 yaitu terjadinya


peristiwa krisis moneter. Krisis moneter tersebut diakibatkan oleh kesulitan likuiditas yang
disebabkan oleh merosotnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat. Krisis
moneter tersebut menyebabkan pencabutan pada enam belas bank swasta di Indonesia.
Permasalahan krisis moneter dalam perbankan pun Kembali terulang pada beberapa tahun
yang lalu yaitu pada tahun 2008. Terjadinya krisis moneter tersebut manjadikan suatu
pelajaran untuk industri-industri perbankan di Indonesia, karena hal tersebut menjadikan
bukti bahwa masih banyak bank-bank yanng ada di Indonesia yang belum sehat. Krisis
monetre yang berulang kali terjadi seringkali menimbulkan persaingan yang semakin ketat
terutama dalam halmenarik minat masyarakat atau nasabah untuk menyimpan dananya di
bank serta mengganggu kegiatan intermediasi keuangan perbankan. Permasalahan tersebut
juga sangat berdampak sistemik terhadap sektor-sektor perbankan di Indonesia, sehingga
dalam hal meningkatkan konsumsi maupun investasi harus menurunkan tingkat suku bunga.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka kami memilih
materi pelajaran Ekonomi dengan judul “Perbankkan”.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Lembaga keuangan bank?
2. Apa saja jenis – jenis dari Lembaga keuangan bank?
3. Bagaimana peran Lembaga keuangan bank dalam kegiatan ekonomi?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari Lembaga keuangan bank
2. Mengetahui jenis – jenis dari Lembaga keuangan bank
3. Mengetahui peran dari Lembaga keuangan bank
BAB II

Pembahasan

2.1 PENGERTIAN BANK

Pengertian bank menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan


bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan
dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya
dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat.

Lembaga keuangan memiliki peranan yang sangat penting dalam perekonomian suatu
negara. Lembaga ini merupakan semua perusahaan ataupun institusi keuangan yang kegiatan
utamanya adalah meminjamkan sejumlah uang yang disimpankan pada mereka (Sukirno,
2001:199). Bank memiliki posisi yang strategis dalam pembangunan dan perekonomian
negara. Jasa perbankan pada umumnya terbagi atas dua tujuan. Pertama, sebagai penyedia
mekanisme dan alat pembayaran yang efesien bagi nasabah. Untuk ini, bank menyediakan
uang tunai, tabungan, dan kartu kredit. Ini adalah peran bank yang paling penting dalam
kehidupan ekonomi. Tanpa adanya penyediaan alat pembayaran yang efesien ini, maka
barang hanya dapat diperdagangkan dengan cara barter yang memakan waktu.

2.2 FUNGSI BANK


Fungsi bank menurut undang-undang perbankan sebagai berikut:
a. Menghimpun dana masyarakat
Untuk menjalankan fungsinya sebagai penghimpun dana, maka bank memiliki beberapa
sumber sebagai berikut:
1) Dana yang bersumber dari bank sendiri yang berupa setoran modal waktu
pendirian.
2) Dana yang berasal dari masyarakat luas yang dikumpulkan melalui usaha
perbankan seperti usaha simpanan giro, deposito, dan sebagainya.
b. Menyalurkan dana kepada masyarakat
Bank berfungsi menjadi penyalur dana kepada yang membutuhkan layanan keuangan dari
lembaga tersebut. Penyaluran dana oleh bank dilakukan dengan penyediaan berbagai
fasilitas kredit.
c. Menyediakan layanan jasa bank
Dalam mengemban tugas sebagai pelayan lalu lintas pembayaran uang, melakukan berbagai
aktivitas kegiatan antara lain pengiriman uang, inkaso, cek wisata, kartu kredit, dan
pelayanan lainnya.

Selain itu, ada tiga fungsi bank secara spesifik sebagai berikut.
a. Agent of trust
merupakan sebuah lembaga berlandaskan kepercayaan. Dasar utama dalam
kegiatan perbankan adalah kepercayaan (trust) baik dalam penghimpunan maupun
dalam penyaluran dana.
b. Agent of development
merupakan lembaga yang memobilisasi dana untuk pembangunan ekonomi
dengan menghimpun dana dari masyarakat untuk berinvestasi terhadap
pembangunan negara.
c. Agent of servies
merupakan lembaga yang memberikan pelayanan kepada masyarakat agar
merasa nyaman dan aman dalam menyimpan dana dalam bank.

Dalam menjalankan fungsinya, bank harus memperhatikan hal-hal berikut.


a. Likuiditas
yaitu kemampuan bank untuk memenuhi kewajiban utang-utang jangka
pendeknya. Utang jangka pendek perusahaan tersebut meliputi utang usaha, pajak,
deviden, dan sebagainya.
b. Solvabilitas
yaitu kemampuan bank untuk memenuhi utang jangka panjang dan kewajiban
keuangannya apabila bank tersebut mengalami pembubaran.
c. Rentabilitas
yaitu kemampuan pihak bank agar bisa memperoleh keuntungan atau laba agar
bisa menjaga kontinuitasnya.
d. Soliditas
yaitu kemampuan bank untuk memperoleh kepercayaan dari masyarakat, sehingga
menunjukkan bahwa bank tersebut dalam kondisi sehat.
2.3 JENIS-JENIS BANK
a. Berdasarkan fungsinya
1) Bank sentral
Bank sentral adalah bank yang bertanggung jawab menjaga kestabilan nilai rupiah dan
mengatur serta mengawasi kegiatan lembaga-lembaga keuangan. Di Indonesia,
kedudukan bank sentral dipegang oleh Bank Indonesia. Untuk mencapai tujuan tersebut,
Bank Indonesia memiliki tugas-tugas sebagai berikut:
a) Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter
b) Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran.
c) Mengatur dan mengawasi bank.

2) Bank umum
Bank umum adalah lembaga keuangan yang menawarkan berbagai layanan produk dan
jasa kepada masyarakat dengan fungsi seperti menghimpun dana secara langsung dari
masyarakat dalam berbagai bentuk, memberi kredit pinjaman kepada masyarakat yang
membutuhkan, jual be valuta asing atau valas, menjual jasa asuransi, jasa giro, jasa cek,
menerima penitipan barang berharga, dan sebagainya.

Berikut tugas bank umum, diantaranya:

a) Menghimpun dana dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk


pinjaman.
b) Menyediakan mekanisme dan alat pembayaran
yang efisien dalam kegiatan ekonomi
c) Menciptakan uang melalui pembayaran kredit dan investasi
d) Menyediakan jasa dan pengelolaan dana dan trustee atau wali amanat kepada
seorang individu perusahaan.
e) Menyediakan fasilitas untuk perdagangan internasional.
f) Memberikan pelayanan penyimpanan barang berharga.
g) Menawarkan jasa-jasa keuangan lain misalnya kartu kredit, cek perjalanan, ATM,
transfer dan juga dana.
3) Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
BPR adalah bank yang melaksanakan kegiatan menerima simpanan dari masyarakat
hanya dalam bentuk deposito berjangka, tabungan, atau bentuk lainnya serta
memberikan pinjaman kepada masyarakat. Berikut tugas-tugas untuk perkreditan
rakyat.
a) Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito
berjangka tabungan, atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.
b) Memberikan kredit
c) Menyediakan pembiayaan bagi nasabah.
d) Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI), deposito
berjangka sertifikat deposito, atau tabungan pada bank lain.

b. Berdasarkan kepemilikannya.
1) Bank milik pemerintah
Bank milik pemerintah merupakan bank yang didirikan oleh pemerintah atau negara
dan sebagian besar sahamnya dimiliki oleh negara. Contoh, BRI, BNI, BTN, dan
Mandin. Bank milik pemerintah juga meliputi bank yang dimiliki oleh pemerintah
daerah yang disebut juga Bank Pemerintah Daerah (BPD).

2) Bank milik swasta nasional


Bank milik swasta nasional adalah bank yang didirikan oleh pihak swasta nasional dan
saham sebagian besar dimiliki oleh swasta nasional. Contoh, BCA, Bank Muamalat,
Bank Permata, Bank Danamon, Bank Niaga. Bank Universal, dan sebagainya. 3) Bank
milik koperasi

3) Bank milik koperasi


Bank milik koperasi merupakan bank yang kepemilikan saham dan pendiriannya
dimiliki oleh perusahaan yang berbadan hukum koperasi. Contohnya, Bank Umum
Koperasi Indonesia.

4) Bank milik campuran


Kepemilikan saham bank campuran dimiliki oleh pihak asing dan pihak swasta
nasional. Saham bank campuran secara mayoritas dimiliki oleh warga negara
Indonesia. Contoh, Sumitono Niaga Bank, Bank Merincop, Bank Sakura Swadarma,
Bank Finconesia,
Mitsubishi Buana Bank, Inter Pacifik Bank, Paribas BBD Indonesia, Ing Bank, Sanwa
Indonesia Bank, dan Bank PDFCI.

5) Bank milik asing


Bank milik asing merupakan bank yang dimiliki oleh pihak asing dari luar negeri yang
membuka cabang di suatu negara lainnya. Bank ini dapat berupa bank milik swasta
asing atau pemerintah asing yang kepemilikannya dimiliki oleh pihak luar negeri.
Contoh, Citibank, HSBC, Bank of America, Deutsche Bank, dan sebagainya.

c. Berdasarkan kegiatan operasionalnya


1) Bank konvensional
Bank konvensional adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran
secara umum berdasarkan prosedur dan ketentuan yang telah ditetapkan.

Bank konvensional pada umumnya beroperasi dengan mengeluarkan produk- produk


untuk menyerap dana masyarakat antara lain tabungan, simpanan deposito, simpanan
giro; menyalurkan dana yang telah dihimpun dengan cara mengeluarkan kredit antara
lain kredit investasi, kredit modal kerja, kredit konsumtif, kredit jangka pendek, dan
pelayanan jasa keuangan antara lain kliring, inkaso, kiriman uang, letter of credit, dan
jasa-jasa lainnya seperti jual beli surat berharga, bank draft, wali amanat, penjamin
emisi, dan perdagangan efek.

2) Bank syariah
Bank syariah ialah perbankan yang segala sesuatu yang menyangkut tentang bank
syariah dan unit usaha syariah, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan
proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya.
Berkaitan dengan bank syariah, ada dua konsep dalam hukum agama islam, yaitu
larangan penggunaan sistem bunga, karena bunga (riba) adalah haram hukumnya.
Sebagai pengganti bunga digunakan sistem bagi hasil.

Prinsip-prinsip yang berlaku pada bank syariah sebagai berikut.


a) Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah).
b) Pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal (musharakah).
c) Prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan (murabahah).
d) Pembiayaan barang modal berdasarkan sewa murni tanpa pilihan (jarah).
e) Pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank oleh
pihak lain(jarah wa iqtina).

3. Produk dan Layanan Bank


Dalam melakukan kegiatannya, bank menghasilkan produk-produk sebagai berikut.

a. Kredit Pasif
1) Tabungan adalah simpanan yang penyetoran dan penarikannya dapat dilakukan
setiap saat.
2) Tabungan berjangka (deposito berjangka), adalah simpanan yang penarikannya
hanya bisa dilakukan setelah jangka waktu tertentu (jatuh tempo).
3) Sertifikat deposito adalah salah satu bentuk deposito berjangka yang surat buktinya
dapat diperjualbelikan.
4) Giro adalah simpanan yang penarikannya bisa dilakukan setiap saat, dengan catatan
hanya bisa diambil dengan menggunakan cek atau giro bilyet.
5) Deposit on call adalah simpanan yang tetap berada di bank, dan bisa diambil
setelah ada pemberitahuan terlebih dulu dari nasabah.
6) Loan deposit adalah pinjaman dari bank yang kemudian dititipkan lagi di bank
untuk diambilsewaktu-waktu.
7) Deposit automatic roll over adalah jenis deposito yang jika saat jatuh tempo
uangnya tidak diambil, secara otomatis deposito tersebut langsung diperpanjang
disertai dengan penghitungan bunganya.

b. Kredit Aktif
1) Kredit rekening koran adalah kredit (pinjaman) yang diberikan kepada nasabah
sesuai kebutuhannya. Jaminan dari kredit rekening koran bisa berupa surat-surat
berharga, barang-barang yang ada di gudang peminjam, barang-barang bergerak (
seperti mobil), dan barang-barang tidak bergerak (seperti tanah, bangunan).
2) Kredit aksep adalah pinjaman yang diberikan kepada nasabah dengan cara bank
menandatangani aksep yang ditarik oleh nasabah.
3) Kredit dokumenter adalah pinjaman yang diberikan kepada nasabah dengan
jaminan dokumen milik nasabah. Contoh dokumen yang bisa diberi kredit
adalah surat pengiriman barang dan sejenisnya.
4) Kredit reimburs (letter of credit) adalah pinjaman yang diberikan kepada nasabah
dalam rangka membantu pembayaran atas barang-barang yang diimpor dari luar
negeri.
5) Kredit surat berharga, adalah pinjaman yang diberikan kepada nasabah untuk
membantupembelian surat-surat berharga.

c. Produk lalu lintas pembayaran


1) Kiriman uang (transfer) Kiriman uang (transfer), yaitu jasa pengiriman uang
melalui bank. Pengiriman uang dapat dilakukan pada bank yang sama atau
bank yang berlainan. Pengiriman uang juga dapat dilakukan dengan tujuan dalam
kota, luar kota, atau luar negeri. Khusus untuk pengiriman uang ke luar negeri
harus melalui bank devisa.
2) Kliring (clearing)
Klining (clearing), yaitu penagihan warkat (surat-surat berharga seperti cek dan
bilyet giro) yang berasal dari dalam kota. Proses penagihan melalui kliring hanya
memakan waktu 1 (satu) hari
3) Inkaso (collection)
Inkaso (collection), yaitu penagihan warkat (surat-surat berharga seperti cek dan
bilyet giro) yang berasal dari luar kota atau luar negeri. Proses penagihan melalui
inkaso tergantung dari jarak lokasi penagihan dan biasanya memakan waktu satu
minggu sampai satu bulan.
4) Safe deposit box
Safe deposit box atau dikenal dengan istilah safe loket, Jasa pelayanan ini
memberikan layanan penyewaan box atau kotak pengaman tempat menyimpan
surat-surat berharga atau barang-barang berharga milik nasabah.
5) Bank card (kartu kredit)
Bank card atau lebih populer dengan sebutan kartu kredit atau juga uang plastik.
Ini dapat dibelanjakan di berbagai tempat perbelanjaan atau tempat-tempat
hiburan dan juga dapat digunakan untuk mengambil uang tunai di ATM-ATM yang
tersebar di berbagai tempat yang strategis.
6) Bank Notes
Bank Noes yaitu jasa penukaran valuta asing. Dalam jual bell, bank notes
menggunakan kurs (nilai tukar rupiah dengan mata uang asing).
7) Bank garansi
Bank garansi, yaitu jaminan bank yang diberikan kepada nasabah dalam rangka
membiayai suatu usaha.
8) Bank draft
Bank draft, yaitu wesel yang dikeluarkan oleh bank kepada para nasabahnya.
9) Letter of credit (L/C)
Letter of credit (L/C), yaitu surat kredit yang diberikan kepada para eksportir dan
importir yang digunakan untuk melakukan pembayaran atas transaksi ekspor-impor
yang mereka lakukan.
10) Cek wisata (travellers cheque)
Cek wisata (travellers cheque), yaitu cek perjalanan yang biasa digunakan oleh
turis atau wisatawan, untuk memudahkan nasabah dalam melakukan transaksi
selama dalam perjalanan.
11) Penerimaan setoran-setoran.
Dalam hal ini, bank membantu nasabahnya dalam rangka menampung setoran dari
berbagai tempat, antara lain pembayaran pajak, pembayaran telepon, pembayaran
air PAM, pembayaran listrik, atau pembayaran uang kuliah.
12) Melayani pembayaran-pembayaran.
Sama halnya seperti dalam hal menerima setoran, bank juga melakukan
pembayaran seperti yang diperintahkan oleh nasabahnya, seperti membayar
gaji/pensiun/honorarium, deviden, pembayaran kupon, dan membayar
bonus/hadiah.
13) Bermain di pasar modal.
Bank dapat berperan dalam berbagai kegiatan, seperti menjadi penjamin emisi
(underwriter). penjamin (guarantor), wali amanat (trustee), perantara perdagangan
efek (pialang/broker). pedagang etek (dealer), dan perusahaan pengelola dana
(invesment company).

Anda mungkin juga menyukai