Anda di halaman 1dari 9

TUGAS RUTIN

EKONOMI MONETER

NAMA : EMPI AURA KANIA

NIM : 7203341020

MATA KULIAH : EKONOMI MONETER

KELAS : PENDIDIKAN EKONOMI IV-C

PROGRAM S-1 PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2022
1. Lembaga Keuangan Bank
2. Lembaga Keuangan Non-Bank
3. Bank Sentral
4. Kebijakan Bank Sentral

PENYELESAIAN

1. Lembaga keuangan bank adalah lembaga keuangan yang menghimpun dana dalam
bentuk tabungan, giro, dan deposito kemudian menyalurkannya kembali dalam bentuk
pinjaman atau kredit.

Ada tiga jenis lembaga keuangan bank di Indonesia, mulai dari bank sentral, bank
umum, hingga bank perkreditan rakyat (BPR). Simak penjelasannya berikut ini.

Kegiatan lembaga keuangan bank

Berikut ini beberapa kegiatan operasional lembaga keuangan berdasarkan jenis-


jenisnya, yaitu kegiatan bank sentral, bank umum, dan bank perkreditan rakyat (BPR).

1. Kegiatan bank sentral

Bank Indonesia (BI) berperan sebagai bank sentral yang menjalankan kegiatan,
seperti mencetak uang, menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter, mengatur
sistem pembayaran, serta menjaga agar nilai mata uang tetap stabil.

2. Kegiatan bank umum

Berikut ini beberapa kegiatan operasional yang dilakukan bank umum.

 Menghimpun dan menyimpan dana dari masyarakat dalam bentuk tabungan,


simpanan giro, dan deposito.
 Menyalurkan dana dalam bentuk pinjaman atau kredit pada masyarakat yang
membutuhkan. Model pinjaman yang diberikan mulai dari pinjaman untuk
pembelian rumah hingga kredit tanpa agunan (KTA).
 Melakukan pengiriman uang atau transfer uang di dalam negeri hingga ke luar
negeri.
 Menyimpan barang dan surat berharga masyarakat dengan fasilitas safety box.
 Mengeluarkan surat berharga yang tercatat di bursa efek.
 Menerbitkan surat pengakuan utang.
 Memindahkan uang untuk kepentingan sendiri maupun kepentingan nasabah.
 Melakukan kegiatan valas.

3. Kegiatan bank perkreditan rakyat

Berikut ini kegiatan operasional Bank Perkreditan Rakyat (BPR).

 Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk tabungan berjangka, deposito,


dan jenis simpanan lainnya.
 Memberikan layanan kredit untuk masyarakat desa hingga kota dengan bunga
yang jauh lebih rendah.
 Menyediakan pembiayaan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia (BI).
 Menempatkan dana agar bisa menghasilkan keuntungan yang bermanfaat dalam
bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI), deposito berjangka, dan beberapa
produk lainnya

Fungsi lembaga keuangan bank

Beberapa fungsi utama lembaga keuangan bank adalah sebagai tempat menyimpan
uang, menyalurkan kredit, hingga mengelola dana nasabah untuk kepentingan
bersama.

1. Penyimpanan uang

Lembaga bank berfungsi sebagai tempat penyimpanan atau penitipan uang dalam
bentuk tabungan, deposito, dan giro. Hal ini juga sebagai upaya meningkatkan
kesadaran masyarakat agar menitipkan uangnya di bank yang jelas keamanannya.

2. Menyalurkan dana dalam bentuk pinjaman

Setelah mengumpulkan dana dari masyarakat, bank juga berfungsi menyalurkan


dana yang ada untuk masyarakat yang membutuhkan, misalnya kredit pembelian
rumah, kredit usaha, atau kredit tanpa agunan.

Tujuan dari penyaluran dana ini adalah untuk mewujudkan pemerataan


pembangunan serta menyejahterakan kehidupan masyarakat.
3. Menyediakan layanan jasa

Lembaga bank juga berfungsi dalam menyediakan layanan jasa bank yang
memudahkan masyarakat dalam bertransaksi, seperti layanan pengiriman uang dari
dalam atau luar negeri.

Selain itu, ada juga layanan berupa pembayaran yang memudahkan masyarakat
untuk membayar beberapa tagihan seperti listrik, air, internet, atau telepon. Layanan
jasa ini semakin memudahkan masyarakat sehingga bisa meningkatkan daya beli.

4. Mencetak uang

Lembaga bank melalui bank sentral juga berfungsi dalam melakukan cetak uang
untuk menjalankan roda perekonomian.

SUMBER : https://lifepal.co.id/media/lembaga-keuangan-bank/

2. Lembaga Keuangan Bukan Bank

Dalam masyarakat, terdapat setidaknya lima macam lembaga keuangan bukan bank,
yakni sebagai berikut:

1. Pegadaian

Suatu lembaga keuangan bukan bank yang menyediakan penawaran layanan


peminjaman uang kepada masyarakat dengan menyertakan barang atau surat berharga
sebagai jaminan disebut dengan pegadaian. Apabila kamu ingin meminjam uang ke
lembaga ini, kamu wajib menyerahkan suatu barang untuk jadi jaminan (barang gadai).

Baru kemudian setelah kamu menerima uang pinjaman, kamu boleh menebus
kembali barang yang kamu gadaikan. Tentunya dengan bunga sebagai tambahan biaya.
Bunga inilah yang menjadi sumber keuntungan pihak pegadaian.

Beberapa jenis barang yang bisa kamu gadaikan agar bisa mendapat pinjaman
antara lain sertifikat rumah, kendaraan bermotor, barang elektronik (ponsel, laptop,
televisi, kulkas, dan lain-lain), dan emas.
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka kesimpulannya bahwa fungsi utama
pegadaian adalah melakukan aktivitas pembayaran berupa penyaluran dana kepada
masyarakat dengan sistem kredit. Dalam menjalankan perannya, pegadaian termasuk
salah satu lembaga yang ada di bawah naungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

2. Koperasi Simpan Pinjam

Koperasi simpan pinjam merupakan institusi keuangan yang menjalankan usaha


berupa penerimaan simpanan maupun pinjaman. Sebagaimana jenis koperasi lainnya,
koperasi simpan pinjam juga menerapkan asas kekeluargaan dalam melakukan segala
kegiatan usahanya.

Dari mana sumber modal koperasi simpan pinjam dalam menjalankan usahanya?
Pertama, berasal dari simpanan pokok, simpanan wajib, dan simpanan sukarela dari
setiap anggota koperasi. Dan sumber yang kedua yakni berasal dari modal pinjaman
kepada koperasi atau badan usaha lainnya.

3. Lembaga Asuransi

Yang dinamakan lembaga asuransi adalah lembaga jasa keuangan yang


menawarkan produk-produk asuransi, seperti asuransi jiwa, asuransi pendidikan, dan
sebagainya. Dengan adanya lembaga asuransi, masyarakat dapat memperoleh jaminan
atau proteksi berupa ganti rugi finansial jika resiko yang diasuransikan betul-betul
terjadi.

4. Leasing

Leasing merupakan lembaga pembiayaan yang menyewakan barang kepada


masyarakat yang ingin menyewa dalam jangka waktu yang telah disepakati. Apabila di
tengah jalan penyewa tidak lagi mampu membayar, maka pihak perusahaan leasing
selaku lessor berhak untuk mengambil kembali bawang sewa.
5. Pasar Modal

Pasar modal adalah sarana atau tempat bertemunya lembaga seperti perusahaan
atau institusi lain yang memerlukan dana dari masyarakat dengan masyarakat yang
memiliki dana untuk diinvestasikan.

Dana investasi tersebut biasanya digunakan untuk keperluan pengembangan bisnis,


ekspansi, penambahan modal usaha, dan sebagainya.

Kegiatan usaha yang dilakukan di pasar modal meliputi perdagangan atau jual beli
saham dan surat berharga lainnya seperti obligasi, reksadana, waran, right, surat
pernyataan hutang, serta produk derivatif lainnya.

SUMBER : https://rangkulteman.id/berita/mengenal-lembaga-keuangan-fungsi-dan-
jenisnya#Lembaga_Keuangan_Bukan_Bank

3. Bank sentral adalah suatu institusi nasional yang bertanggung jawab untuk menjaga
stabilitas harga atau nilai suatu mata uang yang berlaku di suatu negara. Di Indonesia
sendiri, Bank Sentral dikenal dengan nama Bank Indonesia (BI).

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2003 tentang


Perubahan atas Undang-Undang RI Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia,
Bank Indonesia adalah lembaga negara yang independen dalam melaksanakan tugas
dan wewenangnya, bebas dari campur tangan pemerintah dan/atau pihak lain.

Dalam Pasal 7 UU tersebut, tujuan didirikannya Bank Indonesia untuk mencapai


dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Untuk mencapai tujuan tersebut, Bank
Indonesia melaksanakan kebijakan moneter secara berkelanjutan, konsisten,
transparan, dan harus mempertimbangkan kebijakan umum pemerintah di bidang
perekonomian.

Dalam rangka menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter, Bank Indonesia


selaku bank sentral memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut:

1. Menetapkan sasaran-sasaran moneter dengan memperhatikan sasaran laju inflasi


2. Melakukan pengendalian moneter dengan menggunakan cara-cara yang
termasuk tetapi tidak terbatas pada:
 operasi pasar terbuka di pasar uang baik rupiah
 maupun valuta asing
 penetapan tingkat diskonto
 penetapan cadangan wajib minimum
 pengaturan kredit atau pembiayaan.

Tujuan Bank Indonesia

Dalam kapasitasnya sebagai bank sentral, Bank Indonesia mempunyai satu


tujuan tunggal, yaitu mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Kestabilan
nilai rupiah ini mengandung dua aspek, yaitu kestabilan nilai mata uang terhadap
barang dan jasa, serta kestabilan terhadap mata uang negara lain.

Aspek pertama tercermin pada perkembangan laju inflasi, sementara aspek


kedua tercermin pada perkembangan nilai tukar rupiah terhadap mata uang negara
lain. Perumusan tujuan tunggal ini dimaksudkan untuk memperjelas sasaran yang
harus dicapai Bank Indonesia serta batas-batas tanggung jawabnya.

SUMBER : https://money.kompas.com/read/2021/06/11/150000826/bank-sentral--
definisi-tugas-dan-tujuannya

4. Definisi Kebijakan Moneter

“Peraturan dan ketentuan yang dikeluarkan oleh otoritas moneter untuk mengontrol
uang beredar, inflasi, dan untuk memelihara stabilitas ekonomi suatu negara; hal ini dapat
dicapai dengan berbagai cara, seperti perubahan suku bunga, operasi pasar terbuka serta
rasio amandemen cadangan aset dan simpanan tertentu (monetary policy).”

Kebijakan Moneter adalah suatu kebijakan yang diambil oleh bank sentral dengan
tujuan memelihara dan menstabilkan mata uang agar perekonomian negara tersebut tidak
anjlok. Kebijakan moneter dapat dilakukan dengan mengambil tindakan pengendalian
jumlah uang yang beredar di masyarakat dan penetapan suku bunga.

Kebijakan moneter meliputi langkah-langkah kebijakan yang dilaksanakan oleh bank


sentral atau Bank Indonesia untuk dapat mengubah penawaran uang atau mengubah suku
bunga yang ada, dengan tujuan untuk memengaruhi pengeluaran dalam perekonomian.
Tujuan dari Kebijakan Moneter

Tujuannya adalah untuk mensejahterahkan rakyat dengan cara menaikan


perekonomian Indonesia, meminimalisirkan pengangguran serta mengatur mata uang
dalam satu negara. Tetapi tidak selalu terpaku dengan satu tujuan karena tujuan kebijakan
moneter tidak statis, namun bersifat dinamis karena selalu disesuaikan dengan kebutuhan
perekonomian suatu negara.

 Inflasi

Kebijakan moneter dapat menargetkan tingkat inflasi. Tingkat inflasi yang rendah
dianggap sehat bagi perekonomian sebuah negara. Namun, jika inflasi sudah sangat tinggi,
kebijakan moneter diharapkan dapat mengatasi masalah ini.

 Nilai tukar mata uang

Dengan menggunakan otoritas fiskal, bank sentral dapat mengatur nilai tukar antara
mata uang domestik dan asing. Sebagai contoh, bank Indonesia dapat meningkatkan
jumlah uang beredar dengan mengeluarkan lebih banyak uang cetak. Dalam kasus seperti
itu, mata uang negara tersebut menjadi lebih murah dibandingkan dengan mata uang
negara lain.

 Memperbaiki neraca perdagangan kerja masyarakat

Meningkatkan ekspor dan mengurangi impor dari luar negeri yang masuk ke dalam
negeri atau sebaliknya. Dengan cara ini maka persaingan produk dalam negeri akan
bersaing dan pastinya akan mempunyai kualitas sehingga dapat di ekspor ke luar negeri.

Instrumen Kebijakan Moneter

 Kebijakan Operasi Pasar Terbuka

Ini merupakan salah satu kebijakan yang diambil oleh bank sentral untuk mengurangi
atau menambah jumlah uang yang sedang beredar di masyarakat dengan cara melakukan
pembelian atau penjualan Sertifikat Bank Indonesia (SBI) atau dengan melakukan
pembelian atau penjualan surat berharga yang dijual di pasar modal.

 Kebijakan Diskonto
Diskonto adalah pemerintah mengurangi atau menambah jumlah uang beredar dengan
cara mengubah diskonto bank umum. Jika bank sentral memperhitungkan jumlah uang
beredar telah melebihi kebutuhan (gejala inflasi), bank sentral mengeluarkan keputusan
untuk menaikkan suku bunga. Dengan menaikkan suku bunga akan merangsang keinginan
orang untuk menabung.

 Kebijakan Cadangan Kas

Bank sentral dapat membuat peraturan untuk menaikkan atau menurunkan cadangan
kas (cash ratio). Bank umum, menerima uang dari nasabah dalam bentuk giro, tabungan,
deposito, sertifikat deposito, dan jenis tabungan lainnya. Ada persentase tertentu dari uang
yang disetorkan nasabah dan tidak boleh dipinjamkan.

 Penyesuaian tingkat suku bunga

Bank sentral dapat mempengaruhi suku bunga dengan mengubah tingkat diskonto.
Tingkat diskonto (tarif dasar) adalah suku bunga yang dikenakan oleh bank sentral kepada
bank untuk pinjaman jangka pendek. Sebagai contoh, jika bank sentral meningkatkan
tingkat diskonto, biaya pinjaman untuk bank meningkat.

Selanjutnya, bank akan meningkatkan suku bunga yang mereka tetapkan kepada
pelanggan mereka. Dengan demikian, biaya pinjaman dalam perekonomian akan
meningkat, dan jumlah uang beredar akan berkurang.

SUMBER : https://kamus.tokopedia.com/k/kebijakan-moneter/

Anda mungkin juga menyukai