Disusun oleh :
KELOMPOK 6
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan daya dan kekuatan sehingga dapat menyelesaikan pembuatan CRITICAL
JOURNAL REVIEW ini dengan judul “ANALYSIS OF OVER CURRENT RELAY AND
GROUND FAULT RELAY PROTECTION SYSTEM IN SUB-STATION SP-2 TANAH
MIRING USING RELAY COORDINATION WITH ETAP BASED” Laporan ini dibuat
sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan tugas pada mata kuliah Proteksi Sistem
Tenaga Listrik.
Penulisan laporan ini tidak lepas dari dukungan dan bimbingan berbagai pihak. Dalam
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan sebesar-besarnya kepada
dosen pengampu mata kuliah yang telah memberikan segala ilmunya dalam mata kuliah ini.
Penulis menyadari banyak sekali kekurangan yang terdapat dalam makalah ini. Oleh karena
itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan laporan
ini.
Akhir kata, penulis mengucapkan mohon maaf atas segala kekurangan dan semoga
makalah ini bermanfaat bagi para pembaca sehingga pada karya-karya selanjutnya akan
semakin membaik.
PENYUSUN
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
ii
BAB I
PENDAHULUAN
II. PEMBAHASAN
Hubungan arus pendek adalah hubungan arus listrik yang disebabkan oleh
gangguan antar komponen tegangan yang menghasilkan arus lebih yang dapat
merusak peralatan listrik.
Dengan melihat waktu koordinasi rele seperti yang tertera di atas, maka
simulasi rele koordinasi dengan menggunakan ETAP perlu diambil sebagai
bagian penting untuk menentukan pekerjaan efektivitas koordinasi waktu rele
0,5 detik pada 1100 A. Simulasi ETAP adalah yang utama komponen skema
di bawah ini, ia berkomunikasi dengan semua relai. Simulasi ini tercantum di
bawah ini angka:
Pengamatan koordinasi rele pada beban maksimum dilakukan dengan
melihat waktu-arus kurva korelasi ketika diberi beban sebesar 1100 A pada jarak
koordinasi 100% dalam 3-ph pada bus 1. Hasil simulasi didapatkan bahwa jika
terjadi korsleting pada bus 1 maka relay nomor 6 akan bekerja mengkoordinir circuit
breaker (CB 30) untuk mengisolasi area gangguan. Selanjutnya relay 5 akan bekerja
mengkoordinir CB 31 untuk mengisolasi daerah sesar. Berdasarkan tinjauan kurva
saat ini - korelasi waktu ditemukan bahwa ketika terjadi korsleting pada bus 1
dengan 20kV maka relay waktu koordinasi 0,5 detik (masih memenuhi syarat
standar)
Konsleting sering terjadi pada gardu induk SP-2 Tanah Miring, Merauke-
Papua yang disebabkan oleh tidak berfungsinya Relay Arus Lebih (OCR) dan
Relai Gangguan Tanah (GFR). Dalam meningkatkan kinerjanya, dibutuhkan
analisis koordinasi rele menggunakan ETAP. Pada beban maksimum penyulang
SP-9 (917 A) pengaturan OCR 4,5 A dengan TMS 0,46 detik, pengaturan GFR
4,58 A dengan TMS 0,17 detik. Pada beban minimum (324 A) pengaturan OCR
adalah 1,62 A dengan TMS 0,29 detik sedangkan untuk pengaturan GFR adalah
1,62 A dengan TMS 0,22 detik. Pada beban maksimum penyulang Kebun Cokelat
(995 A) pengaturan OCR adalah 4,97 A dengan TMS 0,46 detik sedangkan untuk
pengaturan GFR adalah 4,97 A dengan TMS 0,17 detik. Pada beban minimal 100
A, setting OCR 0,5 A dengan TMS 0,43 detik sedangkan setting GFR 0,5 A
dengan TMS 0,35 detik. Selanjutnya jika beban minimum mencapai 98 A maka
waktu koordinasi GFR dan OCR adalah 0,5 detik. Analisis ini menemukan bahwa
relai dilarang beroperasi di atas 1100 A (maksimum) dan di bawah 98 (minimum)
karena jika bekerja di luar rentang beban maka waktu koordinasi tidak akan
memenuhi standar manual.
III. KESIMPULAN
Simulasi hubung singkat diberikan pada 100% koordinasi jarak dengan arus
magnitudo dengan 3-ph adalah 1086,93 A untuk OCR dan 241,51 A dengan 1-ph
untuk GFR. Pada beban maksimum kondisi pada feeder SP -9 (917 A)
didapatkan setting number OCR adalah 4.5 A dengan TMS 0.46 detik. Di sisi
lain, pengaturan GFR adalah 4,58 A dengan TMS 0,17 detik. Pada beban
minimum Kondisi pada penyulang SP-9 (324 A) didapatkan angka setting OCR
adalah 1,62 A dengan TMS 0,29 detik. Di sisi lain, pengaturan GFR adalah 1,62
A dengan TMS 0,22 detik. Pada kondisi beban maksimum pada feeder Kebun
Cokelat (995 A) didapatkan angka setting OCR sebesar 4,97 A dengan TMS 0,46
detik. Di sisi lain, pengaturan GFR adalah 4,97 A dengan TMS 0,17 detik. Pada
beban minimum di pengumpan Kebun Cokelat (100 A) didapatkan setting
number OCR 0,5 A dengan TMS 0,43 detik. Lainnya sisi, pengaturan GFR
adalah 0,5 A dengan TMS 0,35 detik.