Anda di halaman 1dari 10

CRITICAL JOURNAL REVIEW

(ANALYSIS OF OVER CURRENT RELAY AND GROUND FAULT RELAY


PROTECTION SYSTEM IN SUB-STATION SP-2 TANAH MIRING USING RELAY
COORDINATION WITH ETAP BASED)

Disusun oleh :
KELOMPOK 6

NAMA : 1. Binsar Manik (5193131016)


2. Oscar Josqueline Serpara (5193131017)
3. Wahyudi (5193131018)
4. David Nixon Simanjuntak (5193131019)
JURUSAN :PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
MATA KULIAH :PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK

PRODI S1 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan daya dan kekuatan sehingga dapat menyelesaikan pembuatan CRITICAL
JOURNAL REVIEW ini dengan judul “ANALYSIS OF OVER CURRENT RELAY AND
GROUND FAULT RELAY PROTECTION SYSTEM IN SUB-STATION SP-2 TANAH
MIRING USING RELAY COORDINATION WITH ETAP BASED” Laporan ini dibuat
sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan tugas pada mata kuliah Proteksi Sistem
Tenaga Listrik.

Penulisan laporan ini tidak lepas dari dukungan dan bimbingan berbagai pihak. Dalam
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan sebesar-besarnya kepada
dosen pengampu mata kuliah yang telah memberikan segala ilmunya dalam mata kuliah ini.
Penulis menyadari banyak sekali kekurangan yang terdapat dalam makalah ini. Oleh karena
itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan laporan
ini.

Akhir kata, penulis mengucapkan mohon maaf atas segala kekurangan dan semoga
makalah ini bermanfaat bagi para pembaca sehingga pada karya-karya selanjutnya akan
semakin membaik.

Medan, Oktober 2021

PENYUSUN

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i

DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1

A. IDENTITAS JURNAL UTAMA ............................................................................................. 1


B. IDENTITAS JOURNAL PEMBANDING ................................................................. 1

BAB II RINGKASAN ISI ARTIKEL .................................................................................... 3

BAB III PEMBAHASAN ........................................................................................................ 7

A. KELEBIHAN ISI JURNAL ..................................................................................................... 7


B. KEKURANGAN ISI JURNAL ................................................................................................ 7

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. IDENTITAS JURNAL UTAMA


Judul ANALYSIS OF OVER CURRENT RELAY AND
GROUND FAULT RELAY PROTECTION
SYSTEM IN SUB-STATION SP-2 TANAH MIRING
USING RELAY COORDINATION WITH ETAP
BASED
Jurnal International Journal Information System and
Computer Science (IJISCS)
Download -
Volume dan Halaman -
Tahun Agustus 2020
Penulis Soetjipto Soewono, Enni Noprianti
Reviewer Wahyudi
Tanggal 25 Oktober 2021
p-ISSN 2598-246X
e-ISSN 2598-0793

B. IDENTITAS JOURNAL PEMBANDING


Judul ANALISA KOORDINASI PROTEKSI RECLOSER
DENGAN RELAY ARUS LEBIH (OCR)
MENGGUNAKAN ETAP 7.0.0 DI JARINGAN
SUTM 20 KV PT PLN (PERSERO) APJ
YOGYAKARTA
Jurnal -
Download -
Volume dan Halaman VOL 1 NO 1 Halaman 47-57
Tahun Juni 2014
Penulis Hamdan Nurona, Prastyono Eko P, Syafriyudin
Reviewer Wahyudi
Tanggal 25 Oktober 2021
p-ISSN -
e-ISSN -
BAB II
RINGKASAN ISI ARTIKEL
I. PENDAHULUAN
Sistem distribusi sangat rentan terhadap gangguan-gangguan yang dapat
menyebabkan interkoneksi tenaga listrik dari pembangkit ke konsumen. Untuk
mengatasi masalah tersebut, diperlukan langkah-langkah proteksi yang memadai
untuk menjaga kontinuitas penyaluran tenaga listrik ke konsumen. Sistem proteksi
dapat mengurangi resiko kerusakan peralatan dan gangguan alam [1].

Koordinasi rele merupakan aspek penting dalam desain sistem proteksi


karena skema koordinasi harus menjamin operasi rele yang cepat, selektif, dan
andal untuk mengisolasi bagian sistem tenaga yang mengalami gangguan
dengan waktu minimum dengan memisahkan bagian-bagian dari sistem yang
terganggu dari yang lain untuk terus beroperasi secara normal [2]. Terdapat
beberapa komponen sistem proteksi pada gardu induk, salah satunya adalah
relai. Prosedur perawatan sangat perlu dilakukan secara rutin untuk mencegah
terjadinya kegagalan koordinasi. Jika ditemukan beberapa penyimpangan selama
perawatan, maka relai harus direset agar kinerja relai selalu dalam kondisi
optimal. Aspek koordinasi rele perlu mendapat perhatian yang besar dalam
mengkaji kinerja rele [3].

II. PEMBAHASAN
Hubungan arus pendek adalah hubungan arus listrik yang disebabkan oleh
gangguan antar komponen tegangan yang menghasilkan arus lebih yang dapat
merusak peralatan listrik.

A. Analisis Koordinasi Simulasi

Dengan melihat waktu koordinasi rele seperti yang tertera di atas, maka
simulasi rele koordinasi dengan menggunakan ETAP perlu diambil sebagai
bagian penting untuk menentukan pekerjaan efektivitas koordinasi waktu rele
0,5 detik pada 1100 A. Simulasi ETAP adalah yang utama komponen skema
di bawah ini, ia berkomunikasi dengan semua relai. Simulasi ini tercantum di
bawah ini angka:
Pengamatan koordinasi rele pada beban maksimum dilakukan dengan
melihat waktu-arus kurva korelasi ketika diberi beban sebesar 1100 A pada jarak
koordinasi 100% dalam 3-ph pada bus 1. Hasil simulasi didapatkan bahwa jika
terjadi korsleting pada bus 1 maka relay nomor 6 akan bekerja mengkoordinir circuit
breaker (CB 30) untuk mengisolasi area gangguan. Selanjutnya relay 5 akan bekerja
mengkoordinir CB 31 untuk mengisolasi daerah sesar. Berdasarkan tinjauan kurva
saat ini - korelasi waktu ditemukan bahwa ketika terjadi korsleting pada bus 1
dengan 20kV maka relay waktu koordinasi 0,5 detik (masih memenuhi syarat
standar)
Konsleting sering terjadi pada gardu induk SP-2 Tanah Miring, Merauke-
Papua yang disebabkan oleh tidak berfungsinya Relay Arus Lebih (OCR) dan
Relai Gangguan Tanah (GFR). Dalam meningkatkan kinerjanya, dibutuhkan
analisis koordinasi rele menggunakan ETAP. Pada beban maksimum penyulang
SP-9 (917 A) pengaturan OCR 4,5 A dengan TMS 0,46 detik, pengaturan GFR
4,58 A dengan TMS 0,17 detik. Pada beban minimum (324 A) pengaturan OCR
adalah 1,62 A dengan TMS 0,29 detik sedangkan untuk pengaturan GFR adalah
1,62 A dengan TMS 0,22 detik. Pada beban maksimum penyulang Kebun Cokelat
(995 A) pengaturan OCR adalah 4,97 A dengan TMS 0,46 detik sedangkan untuk
pengaturan GFR adalah 4,97 A dengan TMS 0,17 detik. Pada beban minimal 100
A, setting OCR 0,5 A dengan TMS 0,43 detik sedangkan setting GFR 0,5 A
dengan TMS 0,35 detik. Selanjutnya jika beban minimum mencapai 98 A maka
waktu koordinasi GFR dan OCR adalah 0,5 detik. Analisis ini menemukan bahwa
relai dilarang beroperasi di atas 1100 A (maksimum) dan di bawah 98 (minimum)
karena jika bekerja di luar rentang beban maka waktu koordinasi tidak akan
memenuhi standar manual.

III. KESIMPULAN
Simulasi hubung singkat diberikan pada 100% koordinasi jarak dengan arus
magnitudo dengan 3-ph adalah 1086,93 A untuk OCR dan 241,51 A dengan 1-ph
untuk GFR. Pada beban maksimum kondisi pada feeder SP -9 (917 A)
didapatkan setting number OCR adalah 4.5 A dengan TMS 0.46 detik. Di sisi
lain, pengaturan GFR adalah 4,58 A dengan TMS 0,17 detik. Pada beban
minimum Kondisi pada penyulang SP-9 (324 A) didapatkan angka setting OCR
adalah 1,62 A dengan TMS 0,29 detik. Di sisi lain, pengaturan GFR adalah 1,62
A dengan TMS 0,22 detik. Pada kondisi beban maksimum pada feeder Kebun
Cokelat (995 A) didapatkan angka setting OCR sebesar 4,97 A dengan TMS 0,46
detik. Di sisi lain, pengaturan GFR adalah 4,97 A dengan TMS 0,17 detik. Pada
beban minimum di pengumpan Kebun Cokelat (100 A) didapatkan setting
number OCR 0,5 A dengan TMS 0,43 detik. Lainnya sisi, pengaturan GFR
adalah 0,5 A dengan TMS 0,35 detik.

Tingkat beban maksimum adalah pada 1100 A sementara a beban minimum


adalah pada 98 A. Ketika beban minimum turun menjadi 98 A, maka OCR dan
GFR. Waktu koordinasi masih tetap 0,5 detik. Analisis ini memberikan wawasan
bahwa relay tidak diperbolehkan untuk beroperasi di atas 1100 A (maksimum)
dan di bawah 98 (minimum) karena jika bekerja di luar rentang beban maka
waktu koordinasi tidak akan memenuhi persyaratan standar manual (manual
standar adalah 0.5detik). Jika permintaan beban dari pelanggan meningkat
signifikan maka pengaturan GFR dan OCR harus disesuaikan
BAB III
PEMBAHASAN

A. KELEBIHAN ISI JURNAL


- Menyertakan rumus atau perhitungan yang digunakan untuk menghitung
short sircuit, impedansi, OCR, dan ground fault relay.
- Diagram penelitian yang mudah dipahami.
- Analisis perhitungan yang cukup jelas.
- Menampilkan hasil perhitungan dari tiap-tiap bagian(OCR, GFR, Short
Circuit, Impedansi). Menunjukkan analisis simulasi dan jenis gangguannya.

B. KEKURANGAN ISI JURNAL

- Tidak menyertakan jenis-jenis gangguan dari tiap alat.


- Tidak menjelaskan cara mengatasi gangguan pada sistem pengaman.
- Tidak menjelaskan secara rinci perhitungan atau cara mengatur OCR dan
Recloser.

Anda mungkin juga menyukai