Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

SISTEM PROTEKSI PADA GARDU DISTRIBUSI

OLEH :
KELOMPOK
3

PRASETYO PAMUJI : 16.03.0.008


AHMAD REINALDI HARAHAP :
16.03.0.009 ARIEF WIBOWO :
16.03.0.011
ALI PUDIN : 16.03.0.011
OKTAREZA : 16.03.0.013
JIMMY LESMANA : 18.03.0.035

JURUSAN TEKNIK
ELEKTRO FAKULTAS
TEKNIK
UNIVERSITAS RIAU KEPULAUAN (UNRIKA)
T.A 2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur selalu kita ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa
melimpahkan rahmat, taufik, hidayah, serta inayah-Nya kepada kita semua sehingga kami penulis
dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Pembangkit Tenaga Listrik yang berjudul “Sistem

Proteksi pada Gardu Distribusi”.


Teriring ucapan terima kasih kepada Dosen pengampuh mata kuliah Pembangkit Tenaga
Listrik, juga kepada pihak yang telah memberikan bantuan, motivasi kepada kami penulis dalam
menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak terdapat kekurangan. Oleh karena
itu, kritik serta saran yang bersifat membangun guna perbaikan dan peningkatan kualitas makalah di
masa yang akan datang dari pembaca adalah hal yang sangat berharga.
Demikian makalah ini penulis susun, semoga bermanfaat serta menjadi tambahan referensi
bagi penyusun makalah dengan tema yang senada di waktu yang akan datang.

Batam, 27 Maret 2019

Penulis

Kelompok 3
Daftar Isi

Kata Pengantar ....................................................................................................................... ii

Daftar Isi .................................................................................................................................. iii

BAB I ( Pendahuluan )

1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................... 1
1.3 Batasan Masalah ....................................................................................................... 1
1.4 Manfaat Penulisan Makalah ..................................................................................... 1
1.5 Sistematika Penulisan ............................................................................................... 2

BAB II ( Landasan Teori )

2.1 Pengertian Sistem Proteksi ....................................................................................... 3


2.2 Persyaratan Sistem Proteksi ..................................................................................... 3
2.3 Kehandalan ............................................................................................................... 4
2.4 Kepekaan .................................................................................................................. 5
2.5 Gangguan Singkat

BAB III ( Objek Penelitian )


3.1 Objek Penelitian
3.2 Lokasi

BAB IV (Pembahasan)
4.1 OCR........................................................................................................................... 7
4.2 GFR .......................................................................................................................... 10

BAB V ( Penutup )

5.1 Kesimpulan ............................................................................................................... 12


5.2 Saran ......................................................................................................................... 12
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sistem kelistrikan di indonesia saat ini sudah sangat besar dan berkembang.

Terutama pada jaringan transmisi dan distribusi. Di jaringan yang sudah sangat kompleks

gardu gardu milik perusahan listrik negara sangat mempengaruhi kehandalan pada proses

distribusi listrik ke konsumen-konsumen. Tegangan Pada gardu distribusi umumnya adalah

20 kv yang di terima dari trafo step down gardu induk yang bertegangan 150 kv.

Keluaran dari Trafo Daya dikumpulkan dulu pada Bus 20 kV di kubikel di Gardu

Induk untuk kemudian di distribusikan melalui beberapa Penyulang 20 kV ke konsumen

dengan jaringan berupa Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) atau Saluran Kabel

Tegangan Menengah (SKTM) .

Khusus SUTM, jaring-an bisa ditarik sepanjang puluhan sampai ratusan km termasuk

percabangannya dan biasanya ada diluar kota besar, Seperti diketahui, apalagi di Indonesia,

jaringan dengan konduktor telanjang yang digelar di udara bebas banyak mengandung resiko

terjadi gangguan hubung singkat fasa-fasa atau satu fasa-tanah.

Disepanjang jaringan SUTM terdapat perca - bangan yang dibentuk didalam Gardu

Distribusi atau Gardu Tiang. Sementara jaringan SKTM relatif lebih pendek dan berada

didalam kota besar dengan jumlah gangguan yang relatif sedikit. Bila terjadi gangguan itu

biasanya pada sambungan yang akan merupakan gangguan permanen.

Seperti halnya di jaringan SUTM, di jaringan SKTM juga terdapat Gardu Distribusi

untuk percabangan ke Beban Konsumen atau percabangan SKTM.

Seringnya gangguan hubung singkat di jaringan menyebabkan sering pula Relay

Proteksi bekerja dan sesering itu pula Trafo Daya menderita pukulan hubung singkat yang

dapat memperpendek umur Trafo Daya tersebut.


Dari fakta di atas ,kami sebagai penulis akan mengangkat pembahasan tentang

“SISTEM PROTEKSI PADA GARDU DISTRIBUS I” dikarenakan gangguan pada gardu

distribusi akan merugikan PLN sebagai penyuplai listrik dan konsumen sebagai penerima

aliran listrik.

1.2 Rumusan Masalah


Pada latar belakang di atas rumusan maslah yang akan kami bahas secara khusus

tentang :

1. Sistem proteksi dari gardu distribusi

1.3 Batasan Masalah


Agar pembahasan ini mendapatkan hasil yang maksimal serta terfokus pada judul

dan bidang yang telah disebutkan di atas, maka penulis perlu membatasi permasalahan yang

akan dibahas. Adapun batasan masalah dalam tugas ini adalah :

1. Proteksi OCR pada kubikel gardu distribusi dan penyebab nya

2. Proteksi GFR pada kubikel gardu distribusi dan penyebab

1.4 Tujuan Penulisan Makalah


Tujuan dari penulis melakukan makalah ini adalah :

1. Untuk Mengetahui Sistem proteksi dari gardu distribusi.

1.5 Sistematika Penulisan


Tugas ini disusun berdasarkan sistematika penulisan sebagai berikut ::

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini merupakan pendahuluan yang berisi tentang latar belakang, rumusan

masalah, tujuan, batasan masalah dan sistematika penulisan.

BAB II DASAR TEORI


4.1.1 Setting Over Current Relay (OCR)

1. Arus Setting OCR

Setting relay OCR pada sisi Primer dan sisi sekuder transformator tenaga

terlebih dahulu harus dihitung arus nominal transformator tenaga. Arus setting

untuk relay OCR baik pada sisi primer maupun sekunder transformator tenaga

adalah :

Iset (prim) = 1.2xIp/CTp

Keterangan :

Iset : setting Arus

Ip : Arus Nominal pada sisi Primer

CTp : Ratio transformator arus pada sisi primer

2. Setting waktu (TMS)

Hasil perhitungan arus ganguan hubung singkat,selanjutnya digunakan

untuk menentukan nilai waktu (TMS). Rumus untuk menentukan nilai setelan

waktu bermacam-macam sesuai dengan desain pabrik pembuat relay.


Untuk menentukan nilai TMS yang akan disetkan pada relay OCR sisi

incoming transformator tenaga yaitu arus hubung singkat 2 fasa di bus 20 kV,

sedangkan untuk sisi 150 kV transformator tenaga diambil arus hubung singkat 2

fasa di sisi 150 kV

4.2 Rele Hubung Tanah (GFR)


Rele hubung tanah yang lebih dikenal dengan GFR (Ground Fault Relay) pada

dasarnya mempunyai prinsip kerja samandengan rele arus lebih (OCR) namun memiliki

perbedaan dalam kegunaannya. Bila rele OCR mendeteksi adanya hubungan singkat antara

phasa, maka GFR mendeteksi adanya hubung singkat ketanah. Dibawah ini merupakan

gambar rangkaian pengawatan GFR.

Pada kondisi normal beban seimbang Ir, Is, It sama besar, sehingga pada kawat netral

tidak timbul arus dan relay hubung tanah tidak dialiri arus. Bila terjadi ketidak seimbangan

arus atau terjadi gangguan hubung singkat ketanah, maka akan timbul arus urutan nol pada

kawat netral, sehingga relay hubung tanah akan bekerja.


4.2.1 Setting Ground Fault Relay

1. Arus setting GFR

Setting relay GFR pada sisi primer dan sisi sekunder transformator tenaga

terlebih dahulu harus dihitung arus nominal transformator tenaga. Arus setting

untuk relay GFR baik pada sisi primer maupun sisi sekunder transformator

tenaga adalah sebagai berikut :

Iset (prim) = 0,2 x Inominal trafo

Nilai tersebut adalah nilai primer, untuk mendapatkan nilai setting

sekunder yang dapat disetkan pada relay GFR, maka harus dihitung dengan

menggunakan rasio trafo arus (CT) yang terpasang pada sisi primer maupun sisi

sekunder transformator tenaga. Cara yang sama juga digunakan pada setting

OCR.

Igfr = 0.2 x Inom/CT

Keterangan :

Igfr : Arus pada relay GFR

Inom : Arus nominal pada

transformator CT : Rasio Transformator

2. Setting Waktu

Hasil perhitungan arus gangguan hubung singkat, selanjutnya digunakan

untuk menentukan nilai setting waktu kerja relay (TMS). Sama halnya dengan

OCR, relay GFR menggunakan rumus penyetingan TMS yang sama dengan

relay OCR. Tetapi waktu kerja relay yang diinginkan berbeda. Relay GFR

cenderung lebih sensitive dari pada relay OCR.


BAB V
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Relay arus lebih atau Over Current Relay (OCR) memproteksi instalasi listrik

terhadap gangguan antar fasa. Sedangkan untuk memproteksi terhadap gangguan fasa tanah

digunakan relay Arus gangguan tanah atau Ground Fault Relay (GFR). Prinsip kerja GFR

sama dengan OCR yang membedakan hanyalah pada fungsi dan elemen sensor arus. OCR

biasanya memiliki 2 atau 3 sensor arus (untuk 2 atau 3 fasa) sedangkan GFR hanya memiliki

1 sensor arus (satu fasa). Waktu kerja relay OCR maupun GFR tergantung nilai setting dan

karakteristik waktunya.

3.2 Saran
Atas berkat rahmat dan kasih sayang Tuhan Yang Maha Esa, makalah ini dapat

diselesaikan dengan sebaik mungkin. Meskipun makalah ini telah tersusun dengan

sistematisnya, namun bukan berarti makalah ini tidak mempunyai kekurangan.

Penulis memohon maaf jika terdapat kekurangan didalam penulisan makalah ini.

Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik maupun saran yang sifatnya membangun.
DAFTAR PUSTAKA

G. Winantara, R. S. Hartati, and I. W. Sukerayasa,” Pengaruh Injeksi Daya Aktif Terhadap


Keandalan Penyulang,” Teknologi Elektro., vol. 12, no. 1, Juni. 2013

Zulkarnaini, and U. R. Hakim,”Evaluasi Koordinasi Over Current Relay (OCR) dan Ground Faul
Relay (GFR) pada Feeder GH Lubuk Buaya,”Teknik Elektro., vol. 16, no. 1, Februari. 2014

I. M. D. Purnawan, I. G. D. Arjana, and I. W. Rinas, “Studi pengaman busbar pada gardu induk
amlapura,” Teknologi Elektro., vol. 15, no. 1, Juni. 2016

Anda mungkin juga menyukai