Anda di halaman 1dari 15

SISTEM DISTRIBUSI JARINGAN LOOP DAN

KOMPONEN JARINGAN LOOP


PADA GARDU DISTRIBUSI

DI SUSUN OLEH :

NAMA :

DOSEN PEMBIMBING :MUHAMMAD IRSYAM,S.T, M.SI

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO

UNIVERSITAS RIAU KEPULAUAN


BATAM
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah S.W.T atas rahmat dan karunia Nya
Penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah yang berjudul “Sistem
distribusi jaringan loop dan komponen jaringan loop pada gardu distribusi”.
Dalam penulisan makalah ini kami penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu penulisan makalah ini
Penulis sadar bahwa dalam makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, Hal itu
dikarenakan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan kami.Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca.Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita.
Akhir kata, kami sebagaipenulis memohon maaf apabila dalam penulisan makalah ini
terdapat banyak kesalahan.

BATAM, 05 JUNI 2019

PENULIS
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang……………………………………………………… 1


1.2 Rumusan Masalah………………………………………................... 1
1.3 TujuanPenulisan……………………………………………………. 1
1.4 BatasanMasalah……………………………………………………. 2
1.5 SistematikaPenulisan………………………………………………. 2

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Sistem Distribusi Tenaga Listrik………...……………………… 3

2.2 Tipe-Tipe Jaringan Distribusi Listrik..…………………………… 3

2.3 Komponen-komponen Pada Sistem Jaringan Distribusi………… 6

BAB IIIPEMBAHASAN

3.1 Sistem Jaringan Distribusi Loop……………....…………….……. 7


3.2 Pemutus Tegangan (PMT)…………………………………..…….. 8

BAB IV PENUTUP

3.1 Kesimpulan………………………………………............................. 11
3.2 Saran………………………………………………………………… 11

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Gardu distribusi merupakan salah satu komponen dari suatu sistem distribusi
yang berfungsi untuk menghubungkan jaringan ke konsumen atau untuk
membagikan atau mendistribusikan tenaga listrik pada beban/konsumen baik konsumen
tegangan menengah maupun konsumen tegangan rendah.
Transformator distribusi digunakan untuk menurunkan tegangan listrik dari
jaringan distribusi tegangan tinggi menjadi tegangan terpakai pada jaringan distribusi
tegangan rendah (step down transformator); misalkan tegangan 20 KV menjadi
tegangan 380 volt atau 220 volt. Sedang transformator yang digunakan untuk menaikan
tegangan listrik (step up transformator), hanya digunakan pada pusat pembangkit
tenaga listrik agar tegangan yang didistribusikan pada suatu jaringan panjang (long
line) tidak mengalami penurunan tegangan (voltage drop) yang berarti; yaitu tidak
melebihi ketentuan voltage drop yang diperkenankan 5% dari tegangan semula.
Jenis transformator yang digunakan adalah transformator satu phasa dan
transformator tiga phase. Adakalanya untuk melayani beban tiga phase dipakai tiga
buah transformator satu phase dengan hubungan bintang (star conection) Ү atau
hubungan delta (delta conection) Δ.
Sebagian besar pada jaringan distribusi tegangan tinggi (primer) sekarang ini
dipakai transformator tiga phase untuk jenis out door. Yaitu jenis transformator yang
diletakkan diatas tiang dengan ukuran lebih kecil dibandingkan dengan jenis in door,
yaitu jenis yang diletakkan didalam rumah gardu.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu Sistem distribusi jaringan loop pada gardu distribusi?

2. Apa saja komponen sistem distribusi jaringan loop pada gardu distribusi ?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk memahamai tentang sistem distribusi jaringan loop pada gardu distribusi.

2. Agar mengetahui komponen sistem distribusi jaringan loop pada gardu distribusi.
I.4 Batasan Masalah

Pada makalah ini penulis telah membatasi ruang lingkup pembahasan agar isi dan
pembahasan menjadi terarah dan dapat mencapai hasil yang diharapkan. Adapun
batasan masalah dititik beratkan pada:

1. Sistem distribusi jaringan loop pada gardu distribusi.

2. Komponen-komponen yang dipakai dalam sistem distribusi loop pada gardu


distribusi.

I.5 Sistematika Penulisan

Tugas Akhir ini terdiri dari empat bab yang disusun dengan sistematika penulisan
sebagai berikut::
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan
masalah, tujuan penulisan, dan sistematika penulisan yang digunakan.
BAB II : DASAR TEORI
Bab ini membahas landasan teori yang berhubungan Sistem distribusi
jaringan loop dan komponen jaringan loop.
BAB III : PEMBAHASAN
Bab ini membahas tentang Sistem distribusi jaringan loop dan
komponen jaringan loop.
BAB IV: PENUTUP
Bab ini membahas Kesimpulan dan Saran.
DAFTAR PUSTAKA
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Sistem Distribusi Tenaga Listrik


Sistem distribusi tenaga listrik merupakan bagian dari sistem tenaga listrik yang
menghubungkan gardu induk/pusat pembangkit listrik dengan konsumen. Sedangkan jaringan
distribusi adalah sarana dari sistem distribusi tenaga listrik didalam menyalurkan energy ke
konsumen.

Sistem distribusi ini dapat dikelompokkan ke dalam dua tingkat yaitu :

1. Sistem Jaringan Distribusi Primer disebut Jaringan Tegangan Menengah (JTM).

Jaringan tegangan menengah (JTM) ini biasanya menggunakan tegangan


distribusi 6 kV, 7 kV, 12 kV, 20 kV.

2. Sistem Jaringan Distribusi Sekunder disebut Jaringan Tegangan Rendah (JTR)

Jaringan tegangan rendah (JTR) ini biasanya menggunakan tegangan


distribusi 400/230 Volt, 380/220 Volt.

2.2 Tipe-Tipe Jaringan Distribusi Listrik


Jaringan Pada Sistem Distribusi tegangan menengah (JTM) dapat dikelompokkan
menjadi lima model, yaitu Jaringan Radial, Jaringan Lingkaran (Loop), Jaringan
hantaran penghubung (Tie Line), Jaringan Spindel dan Sistem Gugus atau Kluster.
1. Jaringan Radial

Merupakan jaringan sistem distribusi primer yang sederhana dan murah biaya
investasinya. Pada jaringan ini arus yang paling besar adalah yang paling dekat dengan Gardu
Induk. Tipe ini dalam penyaluran energi listrik kurang handal karena bila terjadi gangguan pada
penyulang maka akan menyebabkab terjadinya pemadaman pada penyulang tersebut.

2. Jaringan Loop

gabungan dari dua tipe jaringan radial dimana ujung kedua jaringan dipasang PMT. Pada
keadaan normal tipe ini bekerja secara radial dan pada saat terjadi gangguan PMT dapat
dioperasikan sehingga gangguan dapat terlokalisir. Tipe ini lebih handal dalam penyaluran
tenaga listrik dibandingkan tipe radial namun biaya investasi lebih mahal.
3. Jaringan Hantaran Penghubung (Tie Line)

Sistem distribusi Tie Line seperti Gambar di bawah ini digunakan untuk pelanggan penting
yang tidak boleh padam (Bandar Udara, Rumah Sakit, dan lainlain).

4. Jaringan Spindel

Spindel seperti pada Gambar di bawah ini adalah suatu pola kombinasi jaringan dari pola
Radial dan Ring.

5. Jaringan gugus atau jaringan kluster

Konfigurasi Gugus seperti pada Gambar di bawah ini banyak digunakan untuk kota besar
yang mempunyai kerapatan beban yang tinggi.
2.3 Komponen-komponen pada Jaringan Sistem Distribusi
Secara umum jaringan sistem distribusi memiliki dua komponen utama yaitu Trafo
dan Pemutus tegangan (PMT).

1. Trafo atau Transformer


suatu alat listrik yang dapat mengubah taraf suatu tegangan AC ke taraf yang lain.
Maksud dari pengubahan taraf tersebut diantaranya seperti menurunkan Tegangan AC dari
220VAC ke 12 VAC ataupun menaikkan Tegangan dari 110VAC ke 220 VAC.
2. Pemutus Tegangan (PMT)
Pemutus tegangan atau PMT dikenal juga dengan CB (circuit breaker) Circuit
suatu peralatan pemutus rangkaian listrik pada suatu sistem tenaga listrik, yang
mampu untuk membuka dan menutup rangkaian listrik pada semua kondisi,
termasuk arus hubung singkat, sesuai dengan ratingnya. Juga pada kondisi
tegangan yang normal ataupun tidak normal.

PMT ini sendiri dapat di klasifikasi sebagai berikut :


1. PMT berdasarkan kelas tegangan
2. PMT berdasarkan mekanik penggerak / tripping coil
3. PMT berdasarkan media isolasi
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Sistem Jaringan Distribusi Loop


Jaringan distribusi adalah sarana dari sistem distribusi tenaga listrik dalam
menyalurkan energy ke konsumen.

Sistem distribusi ini dapat dikelompokkan ke dalam dua tingkat yaitu :

1. Sistem Jaringan Distribusi Primer disebut Jaringan Tegangan Menengah (JTM).

Jaringan tegangan menengah (JTM) ini biasanya menggunakan tegangan


distribusi 6 kV, 7 kV, 12 kV, 20 kV.

2. Sistem Jaringan Distribusi Sekunder disebut Jaringan Tegangan Rendah (JTR)

Jaringan tegangan rendah (JTR) ini biasanya menggunakan tegangan


distribusi 400/230 Volt, 380/220 Volt.

Tipe Loop yang akan kita bahas ini merupakan jaringan distribusi primer, gabungan
dari dua tipe jaringan radial dimana ujung kedua jaringan dipasang PMT. Pada keadaan
normal tipe ini bekerja secara radial dan pada saat terjadi gangguan PMT dapat dioperasikan
sehingga gangguan dapat terlokalisir. Tipe ini lebih handal dalam penyaluran tenaga listrik
dibandingkan tipe radial namun biaya investasi lebih mahal.

Bentuk sistem jaringan distribusi loop ini ada 2 macam yaitu :

1. Bentuk open loop, bila dilengkapi dengan normallly open switch yang terletak pada
salah satu bagian gardu distribusi, dalam keadaan normal rangkaian selalu terbuka.
2. Bentuk close loop, bila dilengkapi dengan normally close switch yang terletak pada
salah satu bagian diantara gardu distribusi, dalam keadaan normal rangkaian selalu
tertutup.

Secara Sederhana Sistem Loop Mempunyai Kelebihan dan Kekurangan :


Kelebihan :
– Kualitas Listrik Lebih Baik/Handal.
– Jika Mengalami gangguan pada satu titik maka titik yang lain dapat di Aliri listrik dari
PMT yang Lain.

Kekurangan :

– Lebih Mahal Biaya Investasinya.


– Lebih Rumit Pengendalian dan Sistemnya.

3.2 Pemutus Tegangan (PMT)


Pemutus Tenaga (PMT) atau Circuit Breaker (CB) berdasarkan IEV (International
Electrotechnical Vocabulary) 441-14-20 merupakan peralatan saklar/switching mekanis, yang
mampu menutup, mengalirkan dan memutus arus beban dalam kondisi normal serta mampu
menutup, mengalirkan (dalam periode waktu tertentu) dan memutus arus beban dalam
kondisi abnormal/gangguan seperti kondisi hubung singkat (short circuit).

Sedangkan definisi PMT berdasarkan IEEE C37.100:1992 (Standard definitions for power
switchgear)adalah merupakan peralatan saklar/ switching mekanis, yang mampu menutup,
mengalirkan dan memutus arus beban dalam kondisi normal sesuai dengan ratingnya serta
mampu menutup, mengalirkan (dalam periode waktu tertentu) dan memutus arus beban
dalam spesifik kondisi abnormal/gangguan sesuai dengan ratingnya.
Fungsi utamanya adalah sebagai alat pembuka atau penutup suatu rangkaian listrik dalam
kondisi berbeban, serta mampu membuka atau menutup saat terjadi arus gangguan (hubung
singkat) pada jaringan atau peralatann lain.

a. Jenis PMT berdasarkan kelas tegangan

 PMT tegangan rendah (Low Voltage) dengan range tegangan 0.1 s/d 1 kV (SPLN
1.1995 - 3.3)
 PMT tegangan menengah (Medium Voltage) dengan range tegangan 1 s/d 35 kV
(SPLN 1.1995 – 3.4)
 PMT tegangan tinggi (High Voltage) dengan range tegangan 35 s/d 245 kV (SPLN
1.1995 – 3.5)
 PMT tegangan extra tinggi (Extra High Voltage) dengan range tegangan lebih besar
dari 245 kVAC (SPLN 1.1995 – 3.6)

Macam-macam PMT

b. Jenis PMT berdasarkan mekanik penggerak / tripping coil

 PMT Single Pole, PMT type ini mempunyai mekanik penggerak pada masing-masing
pole, umumnya PMT jenis ini dipasang pada bay penghantar agar PMT bisa reclose
satu fasa.

PMT Single Pole


 PMT Three Pole, PMT jenis ini mempunyai satu mekanik penggerak untuk tiga fasa,
guna menghubungkan fasa satu dengan fasa lainnya di lengkapi dengan kopel
mekanik, umumnya PMT jenis ini di pasang pada bay trafo dan bay kopel serta PMT
20 kV untuk distribusi.

PMT Three Pole

c. Jenis PMT berdasarkan media isolasi

 PMT Gas SF6


 PMT Minyak
 PMT Udara Hembus (Air Blast)
 PMT Hampa Udara (Vacuum)
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Sistem distribusi jaringan loop merupakan gabungan dari dua tipe jaringan radial
dimana ujung kedua jaringan dipasang PMT, pada saat normal tipe ini bekerja secara
radial dan pada saat terjadi gangguan PMT dapat dioperasikan sehingga gangguan dapat
terlokalisir.
Pemutus tegangan (PMT) merupakan alat pembuka atau penutup suatu rangkaian
listrik dalam kondisi berbeban serta mampu membuka atau menutup saat terjadi arus
gangguan (hubung singkat) pada jaringan atau peralatann lain.
klasifikasi dari PMT ini berdasarkan kelas tegangan, mekanik penggerak / tripping coil,
media isolasi.

4.2 Saran
Untuk lebih memahami sistem distribusi jaringan loop ini pembaca dianjurkan paham
terlebih dahulu terhadap sistem distribusi jaringan radial.
DAFTAR PUSTAKA

Holong, Modal.2012.Sistem distribusi tenga listrik.


https://modalholong.wordpress.com/2012/12/21/sistem-distribusi-tenaga-listrik-dan-sistem-
distribusi-sekunder/.04 Juni 2019.

Suprianto.2015. Sistem distribusi tenga listrik. http://blog.unnes.ac.id/antosupri/sistem-


distribusi-tenaga-listrik/.04 Juni 2019.

Muharam Adi.2016.Pemutus Tenaga. https://www.bloglistrik.com/2016/06/pemutus-tenaga-


pmt.html.04 Juni 2019

Anda mungkin juga menyukai