Anda di halaman 1dari 12

VOLTAGE SAG

Disusun untuk memenuhi Tugas Besar-2

Mata Kuliah Distribusi Tenaga Listrik

Penyusun :
Nama : Misbahhu Ariffin

Nim : 41419110014

Dosen : Ir. Budi Yanto Husodo, MSc

PRODI TEKNIK ELEKTRO


UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA, 2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberi hidayah-
Nyasehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “VOLTAGE SAG”
Dalam menyelesaikan makalah ini penulis memperoleh bantuan, baik yang
berupa bantuan moril, motivasi. Untuk itu, penulis menyampaikan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah
ini, khususnya kepada pihak berikut.
1. Bapak Ir. Budi Yanto Husodo, MSc selaku Dosen Mata Kuliah Distribusi
Tegangan Listrik yang telah memberikan ilmu pengetahuan.
2. Dan Seluruh teman-temanku yang tidak mungkin disebutkan satu persatu.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun, selalu kami harapkan
demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan
yang lebih luas kepada pembaca.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah
SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita. Aamiin.

Jakarta, 28 Juni 2023

Misbahhu Ariffin

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................................... 1

KATA PENGANTAR........................................................................................................... 2

DAFTAR ISI ...................................................................................................................... 3

PENDAHULUAN .............................................................................................................. 4

A. Latar Belakang Masalah ........................................................................................ 4

B. Latar Belakang ...................................................................................................... 5

C. Tujuan .................................................................................................................. 5

PEMBAHASAN ................................................................................................................ 6

A. Pengertian Voltage SAG ....................................................................................... 6

B. Penyebab Voltage SAG................................................................................., .......... 8

C. Pengaruh Voltage SAG ....................................................................................... 10

PENUTUP........................................................................................................................ 11

A. Kesimpulan ......................................................................................................... 11

B. Daftar Pustaka ..................................................................................................... 12


Lampiran 14

3
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Di era modern ini penggunaan tenaga listrik menjadi kebutuhan yang sangat penting.
Hampir semua kebutuhan manusia memerlukan tenaga listrik seperti dalam
penerangan, penggunaan alat-alat elektronik, dan lain-lain. Sistem tenaga
listrik dikatakan memiliki tingkat keandalan yang tinggi apabila sistem tersebut mampu
menyediakan pasokan tenaga listrik yang
dibutuhkan oleh konsumen secara kontinyu dan dengan kualitas daya yang baik dari segi
regulasi teganganmaupun regulasi frekuensinya. [1].

Kebutuhan energi listrik untuk perumahan, komersial dan industri terus meningkat pada
setiap tahunnya. Suplai daya dari sumber ke beban tersebut harus dikirim dengan suatu
kontinuitaspelayanan dan kualitas yang baik. Kontinuitas suplai daya dapat ditunjukkan
dengan minimnya jumlah gangguan dan durasi pemadaman. Kualitas ditentukan oleh
parameter listrikseperti tegangan dan frekuensi sistem tenaga listrik, yang harus beradadalam
rentang standar operasi yang diperbolehkan.Salah satu permasalahan sistem tenaga listrik
berhubungan dengan kualitas adalah voltage sag. Sekitar 80% masalah kualitas daya
berhubungan dengan gejala voltage sag. [2].
Pada zaman era saat ini salah satu permasalahan sistem tenaga listrik yaitu berhubungan
dengan kualitas daya listrik dan kedip tegangan (Voltage SAG). Salah satunya adalah
gangguan kedip tegangan yang disebabkan oleh arus hubung singkat, penggunaan peralatan-
peralatanmesin listrik, starting penggunaan motor berkapasitas besar dan pembebanan yang
sangat besar [3]

Gangguan Voltage SAG adalah salah satu bentuk gangguan kualitas tenaga listrik yang
dianggap paling sering menyebabkan kerugian akibat terganggunya pengoperasian berbagai
proses di industri, khususnya industri yang menggunakan peralatan kontrol, elektronika
daya modern dan pengolahan data, yang umumnya sangat sensitif terhadap variasi
tegangan.[4]Voltage sag dapat menyebabkan masalah serius pada beban sensitif, karena
beban ini sering jatuh secara off-line karena voltage sag. Akibatnya, beberapa fasilitas
industri mengalami pemadaman produksi yang mengakibatkan kerugian ekonomi. [5].

4
RUMUSAN MASALAH
1. Pengertian Voltage SAG

2. Penyebab terjadinya Voltage SAG

3. Pengaruh voltage SAG

C. TUJUAN
1. Memahami pengertian tentang Voltage SAG.

2. Mengetahui penyebab terjadinyaVoltage SAG

3. Memahami pengaruh Voltage SAG padalistrik dan juga peralatan

5
PEMBAHASAN

A. Pengertian Voltage SAG

Tegangan sag atau Voltage SAG merupakan masalah kualitas daya yang krusial dan
sering terjadi pada jaringan sistem distribusi tenaga listrik. Tegangansagmengakibatkan
lonjakan arus tinggi dalam waktu singkat. Voltage sag pada sistem distribusi umumnya
diakibatkan oleh gangguan hubung singkat.
Kualitas daya listrik dikatakan baik jika memenuhi persyaratan yang diantaranya adalah
daya yang memilikitegangan dengan nilai mendekati 1 pu.
Voltage sag atau yang sering juga disebut sebagai voltage dip merupakan suatu fenomena
penurunan tegangan rms dari nilai nominalnya yang terjadi dalam waktu yang singkat,
sekitar 10 ms sampai beberapa detik. IEC 61000-4-30 mendefinisikan voltage sag (dip)
sebagai penurunan besar tegangan sementara padatitik di bawah nilai threshold-nya. IEEE
Standard 1159-1995 mendefinisikan voltage sag sebagai variasi tegangan rms dengan besar
antara 10% sampai 90% daritegangan nominal dan berlangsung selama0,5 siklus sampai
satu menit.
Pada saat kondisi kedip tegangan kurang dari 60% dengan durasi beberapa detik, akan
mempengaruhi kinerja dari mesin listrik ataupun produksi dalam suatu industri. Peralatan-
peralatan seperti motorlistrik dan mesin las listrik membutuhkanarus yang besar pada saat
pengasutan dengan faktor daya yang rendah untuk waktu yang singkat. Besarnya arus
pengasutan pada motor bisa mencapai lima kali dari arus beban penuh.

Tegangan dip atau voltage sag adalah penurunan besaran tegangan efektif (rms)
atau arus pada frekuensidaya dengan durasi waktu antara 0,5sampai 30 cycle (durasi
pendek).
Tegangan dip pada sistem yang mengalami gangguan biasanya dengan waktu berkisar 5
sampai 6 cycle, merupakan total waktu untuk mendeteksi gangguan dan CB akan bekerja
untuk menghilangkan gangguan. Sedangkan waktu penghilangan gangguan berkisar antara
3 sampai 30 cycle tergantung magnitude arus gangguan dan jenis peralatan proteksi arus
lebih. Tegangan dip merupakan masalah yang berkaitandengan kualitas sistem tenaga.

6
Gambar.1 model pembagi tegangan voltage sag

𝑉𝑠𝑎𝑔 = 𝑍𝐹/𝑍𝑠+𝑍𝐹∗𝐸

Persamaan di atas dapat digunakanuntuk menghitung besaran pada kedip tegangan


(voltage sag) sebagai fungsi dari jarak terhadap gangguan. Karena dinyatakan 𝑍𝐹=𝑍.𝐿,
Dimana Z adalah impedansi dari saluran per unit panjang dan L adalah jarak antara
kesalahan dan PCC. Besaran kedip tegangan (voltage sag) sebagai fungsi dari jarak
terhadapgangguan dinyatakan dengan persamaan

𝑉𝑠𝑎𝑔=𝑍.𝐿 / 𝑍𝑠+𝑍.𝐿∗𝐸

Dimana :

Vsag: Tegangan kedip (pu)

ZF: Impedansi antara titik koplingbersamadan gangguan (Ω)

Zs: Impedansi sumber pada titik koplingbersama (Ω)


Z: Impedansi dari saluran per unitpanjang(Ω)

L: Jarak antara kesalahan dan PCC (m)

Kedip tegangan (voltage sag) di defenisikan sebagai penurunan rms (rootmean square) pada
frekuensi daya antara
0.1 pu sampai 0.9 pu selama durasi waktudari 0.5 siklushingga 1 menit (satandart IEEE
1159-1995)Durasi kedip tegangan dapat dibagi menjadi 3 kategori yaitu
:1.Instantaneous (seketika)2.Momentary (sejenak) 3.Temporary

(sementara).Ada tigakarakteristikutama voltage sag, yaitu:

7
a. Besarnya voltage sag (Ar – Ad).

b. Perubahan fasa (phase angle jump)terhadap tegangan referensi.


c. Titik pada gelombang dimana sag mulaimuncul.
Voltage sag dicirikan dengan besarnya sag (tegangan saat terjadi fault) dan durasinya.
Besarnya sag ditentukan oleh jarak terjadinya fault dan durasinya bergantung pada waktu
penghilangan fault.
Sag magnitude, Merupakan tegangan rms total saal fault terjadi, yang dinyatakan dalam
persen atau dalam nilai per-unit daritegangan nominalnya. Sag Duration, Durasi sag
merupakanwaktu saat tegangan menjadi rendah,biasanya kurang dari 1 detik.
Durasi sag bergantung pada peralatan proteksi arus lebih dan seberapa lama arus fault
diperbolehkan untuk mengalir.

Phase angle jump, Fault yang terjadi padasistem tenaga listrik tidak hanya menyebabkan
turunnya besar tegangan, tapi juga menyebabkan perubahan pada sudut fasa tegangan.
Phase angle jump (yaitu perbedaan sudut fasa selama terjadi sag dan sebelum terjadi sag)
dapat dihitung dari nilai tegangan kompleks Vsag. yang biasanya menjadi
sumberterjadinya sag adalah singe-line-to- ground (SLG) dan line-to-line (L-L)
fault.SLG fault sering disebabkan karenakondisi cuaca yang buruk seperti karenapetir,
salju/es dan angin. Aktivitas binatangdan juga manusia seperti konstruksi jugadapat
menyebabkan SLG fault.L-L fault dapat terjadi akibat cuaca buruk,ranting pohon maupun
karenabinatang. Fault pada feeder paralel menyebabkan tegangan jatuh pada bus
substation yang akan mempengaruhisemua feeder lainnya sampai fault dihilangkan.

B.Penyebab Voltage SAG

Kegagalan (fault) dalam sistem dan penyalaan motor induksi berdaya besar dapat
menyebabkan voltage sag. Motorinduksi umumnya mengkonsumsi 5 sampai
6 kali arus ratingnya pada saat start dan arus ini akan menurun secara bertahap seiring dengan
pertambahan kecepatan motor sampai pada kecepatan ratingnya. Durasi dari sag bergantung
pada dinamika motor dan dinamika motor tersebutditentukan oleh parameternya, khususnya
inersia motor. Pada kasus voltagesag karena penyalaan motor yangbesar, sag yang
terjadi biasanya tidak terlalu signifikan tapi berlangsung dalam waktu yang relatif lama.
Kegagalan yang terjadi pada saluran transmisi dan distribusi

8
Voltage sag merupakan salah satu faktor penyebab berkurangnya kualitas daya
listrik, namun hal ini tidak bisa dihindari karena saat terjadinya gangguan tidak dapat
diketahui dengan pasti. Voltage sag adalah fenomena drop tegangan yang terjadi secara
tiba-tiba sementara peralatan masih terhubung ke pemasok energi. Drop tegangan ini
biasanya disebabkan oleh gangguan atauperubahan beban yang tiba-tiba.

Gambar.2 Voltage sag akibat gangguan satu fase ke tanah

Salah satu penyebab voltage sag adalah start-up motor induksi berkapasitas besar.
Arus pengasutan selama proses start-up motor induksi dapat mencapai 5 sampai 6 kali arus
nominal pada operasi normal. Untuk menjelaskan fenomena startup, diagram skematik
motor induksi selama start-up diilustrasikan pada Gambar 3. Vsag adalah tegangan
lendut(volt), E adalahtegangan sumber(volt), ZS adalah impedansi sumber dan ZM adalah
impedansi motor selama periode startup

Gambar.3 rangkaian ekivalen analisis voltage sag

Tegangan sag disebabkan oleh berbagai hal seperti gangguan hubung


singkat,kelebihan beban dan starting motorlistrik. Secara garis besar tegangan sag dapat
disebabkan oleh hal –hal sebagai berikut :

a.Pembebanan yang besar atau pengasutan motor berkapasitas besar.

b.Kecelakaan saat perbaikan dalam keadaan bertegangan, petir, dan pohontumbang yang
menyebabkan gangguan ketanah.

c.Perubahan beban yang berlebihan/ diluar batas dari kemampuan sistem daya.
Komponen yang berada pada ujung jaringan mungkin memiliki sifat sensitif
yang bebrbeda terhadap dip tegangan. Sensitifitas komponen sangat
bergantung pada jenis beban secaraspesifik, pengaturan control, dan aplikasi.

9
Akibatnya, sering sekali sangat sulit untuk menentukan karakteristik yang dapat
menyebabkab komponen gagalberoperasi. Pada umumnya sensitifitas komponen terhadap
hal ini dibagi
dalam beberapa macam kategori, yakni
:

a. Peralatan yang peka terhadapmagnitude.

b. Peralatan yang peka dengan magnitudo dan durasi tegangan dip.

c. Peralatan yang peka pada parameterselain magnitude dan durasi.

C.Pengaruh Voltage SAG

Konsumsi energi dan inersia pada kontaktor peralatan kontrol dan PLC
umumnya relatif kecil sehingga sangat sensitif terhadap gangguan kediptegangan. Pada
motor sinkron dan asinkron, konsumsi energi dan inersia umumnya besar, sehingga tidak
terlalu sensitif terhadap gangguan kedip tegangan dibandingkan dengan peralatan
sebelumnya. Pada waktu terjadi kedip tegangan (penurunan tegangan sesaat),
tegangan searah pada rangkaian konverter-inverter juga mengalami penurunan sehingga
tegangan bolak- balik keluaran inverter juga mengalamiperubahan / penurunan magnitude,
yangberakibat turunnya putaran motor AC sebagai mesin pemutar pemintalan.
Penurunan putaran motor tersebut berakibat secara keseluruhan kualitas benang turun dari
kualitas A menjadikualitas B.
Dampak utama dari kedip tegangandapat berpengaruh fatal pada mesin-mesin
produksi. Ketika terjadikedip tegangan, mesin sinkron bisa kehilangan sinkronisasi, motor
induksi bisa mengalami penurunan kecepatan dan torsi motor akan turun secara drastis
bahkan dapat terjadistall. Pada saatrecoverytegangan, motor akan berakselerasi kembali
dengan cepat. Nilaidari kedip tegangan harus diperhatikanagar tidak
mempengaruhikerja dari peralatan-peralatan elektronik ataupun peralatan-peralatan kontrol
dalam suatu pabrik/industri. Tegangan sistem distribusi harus dijaga pada batas-batas
kondisi normal yaitu maksimal +5% dan minimal -10% dari tegangan nominal.
Tegangan dip atau Voltage SAG memiliki pengaruh yang besar terhadap konsumen
dengan beban listrik terutama peralatan elektronik yang sensitif terhadapperubahan
tegangan. Akibat dari

10
tegangan dip dikarenakan gangguan hubung singkat adalah sebagai berikut:
a. Komputer dan jenis lain dari kontrol elektronik dapat kehilangan memori dan
proses yang dikontrol menjadi kacau, dibutuhkan waktu yanglama untuk
restart jika tegangan dip mencapai -+50%.
b.Pada industri, proses produksi akan berhenti untuktegangan dip sampaidengan 65%
dan penerangan akan berkedip.

PENUTUP

A. Kesimpulan

Voltage SAG merupakan suatu fenomena penurunan tegangan rms dari nilai nominalnya
yang terjadi dalam waktu yangsingkat, sekitar 10 ms sampai beberapa detik. Voltage sag
mempengaruhi unjuk kerja peralatan dan dapat memicu rangkaian proteksi sistem untuk
bekerja dan mengakibatkan interupsi pasokan dayayang pada akhirnya menyebabkan proses
kerja (produksi) akan terhenti. Kedip tegangan tidak dapat dihindarkan tetapi masih dapat
dikurangi kekerapannya dan diperkecil dampaknya. Setiap gangguan hubung singkat di
penghantar akan menyebabkan kedip tegangan di penghantar tersebut, atau di penghantar
lainnya.

11
Daftar Pustaka

[1] ANALISIS VOLTAGE SAG AKIBAT PENGASUTAN MOTOR


INDUKSIEko Pratomo 2016

[2] Analisis Voltage Sagpada Sistem Tenaga Listrik PT. Petrochina International
Ltd.SorongChandra WIHARYA, Hadi SUYONO dan Rini Nur HASANAH
JurnalEECCISVol. 1, No. 1, Juni 2014

[3] ANALISIS KEDIP TEGANGAN PADA TRAFO DISTRIBUSI 20 kV FAKULTAS


TEKNIK UNIVERSITAS RIAU MENGGUNAKAN POWER QUALITY
ANALYZER(PQA)Riko Simalango, Jom FTEKNIK Volume 7Edisi 1Januari s/d Juni
2020

[4] MENGURANGI GANGGUAN KEDIP TEGANGAN PADA PERALATAN


INDUSTRIRafael Sianipar, JETri, Volume 13, Nomor 1, Agustus 2015, Halaman 43 - 60,
ISSN 1412- 0372

[5] Pemulihan Voltage Sag Menggunakan Dynamic Voltage Restorer Pada Sistem
Distribusi Dengan MetodeArtificial Neural Network, 18Nopember2021 Fadil
Muhammad, Rezha Andriyanto, Anggoro Suryo Pramudyo/ Jurnal Ilmiah Setrum Vol.10
No.2 (2021) 60-77

12

Anda mungkin juga menyukai