Anda di halaman 1dari 10

INSTITUT TEKNOLOGI-PLN

TUGAS MAKALAH

KUALITAS DAYA LISTRIK

Disusun Oleh :

Yunan Rahmat Ramadhan

NIm : 202111149

Kelas : N

PROGRAM STRATA SATU TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS KETENAGALISTRIKAN DAN ENERGI TERBARUKAN INSTITUT


TEKNOLOGI-PLN

JAKARTA, 2022
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Gangguan atau fenomena merupakanistilah yang digunakan untuk menggambarkan
suatu penyimpangan tegangan atau arus dan bentuk gelombang idealnya. Gangguan ini dapat
megakibatkan kegagalan beban taua peralatan, hal ini wajar terjadi karena tenaga listrik
diproduksi ratusan kilometer jauhnya dari loakasi. Penyebab dari fenomena tersebut antara lain
berasal dari peralatan konsumen, sistem kelistrikan dan pentanahan pada konsumen, fenomena
alam seperti hujan petir, jaringan transmisi, dan sistem pembangkit listrik.
Fenomena tersebut tersebut terbagi menjadi 7, yaitu gejala peralihan (transient), gejala
perubahan tegangan durasi pendek (short duration variation), gejala perubahan tegangan durasi
panjang (long-duration varations), ketidakseimbangan tegangan, distorsi gelombang, fluktuasi
tegangan, gejala perubahan frekwensi daya. Dari fenomena tersebut menimbulkan terjadinya
penurunan kualitas daya listrik yang dimana sering terjadi tegangan turun (voltage drip)
penurunan nilai RMS kisaran 10-90% dalam kurun waktu antara 0,5 siklus hingga kurang dari
satu menit. Penyebab kejadiana ini antara lain adanya kenaikan beban atau pengasutan motor
kapasitas besar. Gejala ini berakibat pada terganggunya rangkaian sensing pada computer dan
kontrol, serta terdapat beberapa peralatan yang tidak dapat bekerja.
Terjadinya tegangan turun disebabkan adanya fenomena gejala perubahan tegangan
durasi panjang, yang dimana termasuk dalam jenis undervoltage gejala perubahan tegangan
durasi panjang umumnya berasal bukan dari kesalahan atau gangguan sistem, tetapi disebabkan
oleh perubahan beban pada sistem dan pada saat pengoperasian pensaklaran sistem. gejala
perubahan tegangan durasi panjang biasanya ditampilkan sebagai grafik tegangan rms terhadap
waktu.
Dari permasalahan tersebut ternyata faktor daya sangat berperan penuh terhadap
kualitas daya listrik yang baik, Faktor daya atau yang biasanya dinotasikan sebagai cos φ,
didefinisikan sebagai perbandingan antara arus yang dapat menghasilkan kerja didalam suatu
rangkaian terhadap arus total yang masuk kedalam rangkaian atau dapat dikatakan sebagai
perbandingan daya aktif (kW) dan daya semu (kVA). faktor daya yang leaging sangat
berpengaruh terhadap undervoltage, karena arus tertinggal terhadap tegangan. Hal ini
disebabkan oleh adanya beban-beban induktif dari motor-motor listrik yang jumlahnya banyak,
sehingga cos phi bernilai kurang dari 0,85.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, faktor daya yang leaging dan cos phi bernilai
kurang dari 0,85 dapat menggunakan kapasitor bank, kapasitor bank sendiri berfungsi
memaksimalkan penggunaan daya Kva. Dengan dipasangnya kapasitor bank tegangan yang
semula undervoltage menjadi normal kembali, teknologi untuk memperbaiki kualitas daya di
jaringan distribusi adalah SVC, dengan memanfaatkan TSC sebagai pengendali, dan
dibutuhkan kapasitor untuk mengkonpesasi daya reaktif pada jaringan

1.2. Rumusan Masalah


1. Fenomena apa saja yang sering terjadi pada jaringan Transmisi terhadap kualitas daya
listrik?
2. Apa saja yang mempengaruhi undervoltage?
3. Teknologi apa yang cocok untuk memperbaiki kualitas tegangan tersebut?

1.3. Tujuan Masalah


1. Untuk mengetahui fenomena yang terjadi pada jaringan Transmisi
2. Untuk mengetahui permasalahan yang sering terjadi pada jaringan Transmisi
3. mengetahui teknologi untuk memperbaiki kualitas tegangan
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Fenomena Kualitas Daya Listrik


Gangguan atau Fenomena merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan suatu
penyimpangan tegangan atau arus dari bentuk gelombang idealnya. Gangguan ini dapat
mengakibatkan kegagalan beban atau peralatan, hal ini wajar terjadi karena tenaga listrik
diproduksi ratusan kilometer jauhnya dari lokasi beban.

2.2. Jenis fenomena kualitas daya listrik menurut ieee 1159-1995

Penjelasan dari gambar tersebut adalah :


1. Gejala Peralihan (Transient), yaitu suatu gejala perubahan variabel (tegangan, arus dan lain-
lain) yang terjadi selama masa transisi dari keadaan operasi tunak (steady state) menjadi
keadaan yang lain.
2. Gejala Perubahan Tegangan Durasi Pendek (Short-Duration Variations), yaitu suatu gejala
perubahan nilai tegangan dalam waktu yang singkat yaitu kurang dari 1 (satu) menit.
3. Gejala Perubahan Tegangan Durasi Panjang (Long-Duration Variations), yaitu suatu gejala
perubahan nilai tegangan, dalam waktu yang lama yaitu lebih dari 1 (satu) menit.
4. Ketidakseimbangan Tegangan, adalah gejala perbedaan besarnya tegangan dalam sistem tiga
fasa serta sudut fasanya.
5. Distorsi Gelombang, adalah gejala penyimpangan dari suatu gelombang (tegangan dan arus)
dari bentuk idealnya berupa gelombang sinusoidal.
6. Fluktuasi Tegangan, adalah gejala perubahan besarnya tegangan secara sistematik.
7. Gejala Perubahan Frekuensi Daya yaitu gejala penyimpangan frekuensi daya listrik pada
suatu sistem tenaga listrik.

2.3. Gejala perubahan tegangan durasi Panjang


Gejala perubahan tegangan durasi panjang mempunyai waktu penyimpangan terhadap
frekuensi dayanya selama lebih dari 1 menit. Jenis dari gejala variasi durasi panjang ada 3
(tiga), yaitu :
1. Sustained interuption ( > 1 min; 0,0 pu )
a) Perubahan tegangan suplai dari sebuah sistem tenaga menjadi nol untuk jangka waktu
untuk waktu > 1 min.
b) Istilah pemadaman berkelanjutan (sustained interuption) mengacu pada fenomena yang
terjadi sistem tenaga listrik tertentu.
2. Undervoltages ( > 1 min; 0,8 s/d 0,9 pu )
a) Penurunan tegangan rms bolak-balik sebesar kurang dari 90 persen dari nilai tegangan
nominal pada frekuensi daya untuk untuk waktu > 1 min.
b) Akibat Operasi pensaklaran beban atau memutuskan kapasitor bank, sampai keadaan
di mana peralatan pengaturan tegangan pada sistem tegangan tersebut dapat membawa
kembali pada toleransi nilai tegangan yang standar.
2. Overvoltages ( > 1 min; 1,1 s/d 1,2 pu )
a) Kenaikan tegangan rms bolak-balik sebesar lebih dari 110 persen pada frekuensi daya
untuk waktu > 1 min.
b) Akibat operasi pensaklaran beban (misalnya switching dari sebuah beban besar atau
kapasitor bank)

Gejala perubahan tegangan durasi panjang umumnya berasal bukan dari kesalahan atau
gangguan sistem, tetapi disebabkan oleh perubahan beban pada sistem dan pada saat
pengoperasian pensaklaran sistem. Gejala perubahan tegangan durasi panjang biasanya
ditampilkan sebagai grafik tegangan rms terhadap waktu.
2.4. Permasalahan Kualitas Daya Listrik

2.4.2. Tegangan Turun (Voltage Drip)


Penurunan nilai tegangan RMS pada kisaran 10 – 90 % dalam kurun waktu antara
0,5 siklus hingga kurang dari satu menit. Penyebab kejadiana ini antara lain adanya
kenaikan beban atau pengasutan motor kapasitas besar. Gejala ini berakibat pada
terganggunya rangkaian sensing pada computer dan kontrol, serta terdapat beberapa
peralatan yang tidak dapat bekerja
Solusi: Solusi yang dapat digunakan untuk mengurangi tegangan turun yaitu menaikkan
tap trafo, mengganti jenis penghantar, melakukan manuver jaringan atau perubahan pola
operasi

2.4.3. Tegangan Swell


Peningkatan nilai tegangan RMS pada kisaran 110 – 180% dalam kurun wakrtu
antara 0,5 siklus hingga kurang dari satu menit. Penyebab kejadian ini antara lain
kegagalan system, switching loads dan switching kapasitor. Akibat dari gejala swell adalah
rusaknya peralatan karena kegagalan isolasi dan juga dapat mengakibatkan trip pada relai.
Solusi yang dapat digunakan untuk mengurangi tegangan swell:
1. Menggunakan UPS. Pada saat swell, daya DC yang dimiliki baterai ini lalu diubah
kembali ke dalam daya AC untuk memberi beban. Jika masukan daya AC dari PLN
gagal, inverter diberikan dari baterai dan melanjutkan untuk menyuplai beban
2. Menggunakan Dynamic Voltage Restorers (DVR’s). Saat tegangan surja terjadi
akibat pensaklaran kapasitor, tegangan induktif dihasilkan untuk mengurangi kenaikan
tegangan ini.
3. Menggunakan Motor-Generator (M-G) Sets
4. Menggunakan Ferro-resonant/Constant Voltage Transformers (CVT’s)

2.4.4. Tegangan Sag


Penurunan voltase terjadi dengan durasi milidetik hingga beberapa detik.
Undervoltage merupakan sag yang lebih lama beberapa detik.Penyebabnya biasanya
karena melakukan Start-up atau shutdown peralatan listrik utama, terjadinya hubung
singkat (fault clearing), atau sirkuit listrik yang berukuran kecil.
Efek dari gangguan ini adalah kehilangan atau kerusakan data pada disk drive,
lampu menjadi redup atau terang sendiri, Tampilan layar pada alat elektronik menjadi
menyusut, peralatan elektronik shutdown atau restart sendiri.
Solusi yang dapat digunakan:
1. memindahkan komputer ke sirkuit listrik yang berbeda
2. Menggunakan voltage regulator
3. Menggunakan constant voltage transformer (Ferro-resonant transformer)
4. UPS (uninterruptible power supply)
5. motor generator

2.4.5. Transien, Impuls, atau Spike


Terjadi perubahan tegangan yang tiba-tiba hingga beberapa ratus sampai ribuan
volt biasanya Durasi dalam microdetik.
Penyebabnya adalah Operasi switching peralatan, menghidupkan dan mematikan
peralatan elektronik atau mesin, pelepasan statis, atau terkena petir. Efeknya ada kesalahan
pemrosesan pada suatu alat atau data, kehilangan data, papan sirkuit yang terbakar.
Solusi yang dapat digunakan adalah menggunakan Surge suppressor (untuk
transients), power conditioner, generator motor

2.4.6. Notch
Merupakan Gangguan polaritas yang berlawanan dari bentuk gelombang dalam durasi
microdetik. Secara umum penyebabnya sama dengan transient, impulse, dan spike yaitu
operasi switching peralatan, menghidupkan dan mematikan peralatan elektronik atau
mesin, pelepasan statis, atau terkena petir.
Efeknya pun sama yaitu adanya kesalahan pemrosesan pada suatu alat atau data,
kehilangan data, papan sirkuit yang terbakar.
Solusi yang dapat digunakan berupa penggunaan Surge suppressor, power conditioner,
generator motor

2.4.7. Noise
Sinyal listrik yang tidak diinginkan dari frekuensi tinggi dari peralatan lain yang
terjadi dalam durasi sporadis. Penyebabnya adalah gangguan elektromagnetik yang berasal
dari dari peralatan, transmisi gelombang mikro dan radar dari siaran radio dan TV, las
busur, pemanas dari printer laser dan termostat, kabel longgar atau dari landasan yang
tidak tepat.
Efeknya dapat mengganggu peralatan elektronik yang sensitif, tetapi biasanya tidak
merusak. Ini dapat menyebabkan kesalahan pemrosesan dan kehilangan data.
Solusinya yaitu menggunakan Isolation transformer, power conditioner, UPS
(uninterruptible power supply), motor generator.

2.4.8. Distorsi Harmonik


Perubahan gelombang sinus murni (distorsi gelombang sinus), karena beban non-
linear, pada power supply. Durasinya sporadis. Penyebabnya edalah beban non-linear.
Efek yang ditimbulkan adalah dapat menyebabkan motor, transformator dan kabel
terlalu panas.
Cara yang dapat ditempuh agar arus atau tegangan harmonisa dapat diminimalisir
antara lain dengan pemasangan:
1. Filter pasif L
2. Filter pasif C
3. Filter pasif LC (low pass filter)

2.4.9. Flicker
Istilah yang digunakan untuk menggambarkan efek visual variasi tegangan kecil pada
peralatan pencahayaan tegangan listrik. Rentang frekuensi gangguan yang mempengaruhi
peralatan pencahayaan, yang terdeteksi mata manusia adalah 1 – 30 Hz.
Flicker dapat dikurangi dengan menggunakan beberapa metode yaitu menggunakan
SVC, pemasangan sambungan baru, menggunakan kapasitor, dan menghubungkan
kompensator dengan penyimpanan daya

2.5. Pengertian Faktor Daya


Faktor daya atau yang biasanya dinotasikan sebagai cos φ, didefinisikan sebagai
perbandingan antara arus yang dapat menghasilkan kerja didalam suatu rangkaian terhadap
arus total yang masuk kedalam rangkaian atau dapat dikatakan sebagai perbandingan daya aktif
(kW) dan daya semu (kVA).
Dari factor daya tersebut yang menunjukkan berapa banyak daya yang sebenarnya
digunakan untuk melakukan pekerjaan yang bermanfaat oleh beban dan berapa banyak daya
yang dibuang.
2.6. STATCOM( Static Synchronous Compensator)
Static Synchronous Compensator (STATCOM), merupakan peralatan penyedia daya
reaktif yang dapat mengurangi rugi-rugi daya aktif sehingga kestabilan tegangan pada jaringan
transmisi listrik terjaga. STATCOM dapat mengatur arus induktif atau pun kapasitif pada
sistem jaringan arus bolak balik.

2.7. Prinsip Kerja STATCOM

Statcom menghasilkan tegangan 3 phasa seimbang dan fasa yang besarnya dapat
disesuaikan dengan cepat dengan menggunakan saklar semikonduktor. Statcom terdiri dari
sumber tegangan inverter dengan kapasitor DC, transformator kopling, sinyal pembangkit dan
rangkaian kontrol.
BAB III

Penutup

3.1. Kesimpulan
1. Dengan menggunakan permasalahan undervoltage di jaringan Transmisi dapat
diperbaiki dengan kompensasi daya kapasitif dan induktif yang dimana jaringan
transmisi yang mempunyai daya reaktif tersebut
2. Dengan dibantu teknologi STATCOM lebih memudahkan untuk mengatur kualitas
tegangan yang ada pada jaringan distribusi, serta cocok untuk jaringan transmisi yang
jaraknya jauh dan beban besar

Anda mungkin juga menyukai